Anda di halaman 1dari 3

Nama : Al Vina Mutiara

NIM : 4338114401210016
Mata Kuliah : Keperawatan Dasar
TK1B D3 Keperawatan

Skill Building
Tn. D usia 34 tahun di rawat dengan Apendikitis dan post operasi hari ke 2, saat ini pasien
mengeluh Nyeri dibagian luka post operasi di daerah abdomen, nyeri seperti disayat sayat, skala
nyeri 5, durasi nyeri tidak menentu bisa lebih dari 10 menit,. Pasien juga mengatakan mengeluh
sulit tidur dan sering terbangun apalagi jika nyerinya muncul,merasa tidurnya tidak nyenyak dan
lemah, Hasil pengkajian perawat TD 110/80 mmHg, HR 87 x/m, Suhu 36,8 C, RR 18 x/m.
Tampak luka post operasi sepanjang kurang lebih 4 Cm pada bagian perut sebelah kanan. Dokter
menyarankan untuk diganti balutan pada hari ke 4 post operasi.
Pertanyaan :
1. Jelaskan kebutuhan dasar apa saja yang terganggu pada pasien?
2. Tujuan dilakukan perawtan luka dengan ganti balutan ?
3. Jelaskan Rasional ganti balutan dengan teknik steril ?
4. Sebutkan semua masalah Keperawatan yang muncul ?
5. Masalah Keperawatan Prioritas dan justifikasinya?
6. Buatlah standart luaran beserta kriteria Hasilnya berdasarkan slki dan intervensi berdasarkan
siki?

Jawaban
1. Kebutuhan dasar yang terganggu adalah kebutuhan istirahat dan tidur
2. Tujuan perawatan luka dengan ganti balutan :
a) Untuk mencegah terjadinya infeksi
b) Mempercepat proses penyembuhan
c) Memberikan rasa nyaman
d) Memberikan regenerasi pada set kulit yang terganggu
3. Untuk mencegah masuknya mikroorganisme seperti kuman, baktert, virus dan lain
sebagainya ke dalam luka yang bersumber dari peralatan non steril yang bisa
memperparah luka
4. Masalah keperawatan yang muncul :
a) Nyeri akut
b) Gangguan pola tidur
5. Masalah keperawatan utama:
Nyeri akut, justifikasi nya apabila nyeri akut teratasi maka gangguan pola tidur akan
teratasi karena pasien mengeluh pola tidurnya terganggu karena merasakan nyeri pada
bagiam abdomen.
6. Standar luaran:
- Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat (5)
- Keluhan nyeri menurun (5)
- Kesultan tidur menurun (5)
- Pola tidur membaik (5)

Intervensi (manajemen nyeri) :


Observasi:
a) Identifikat lokas, karakteristik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
b) Identifikasi skala nyeri
c) Identifikasi respon nyeri non verbal
d) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
e) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
f) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
g) Identifikasi pengaruh nyeri pada kulitas hidup
h) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
i) Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
a) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback terapi pijat, aromaterapiteknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
b) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
c) Fasilitasi istirahat dan tidur

MENGECEK PEMAHAMAN (Checking for Understanding)


1. Apa itu luka
2. Jelaskan proses penyembuhan luka
3. Faktor yang mempengaruhi kesembuhan luka

Jawaban
1. Luka adalah rusak atau terputusnya kontinuitas jaringan kulit atau jaringan di bawahnya.
2. Proses penyembuhan luka menurut mansjoer (2007) adalah:
a) Fase Inflamasi
Pada fase ini Berlangsung sampai hari ke-5. Akibat luka terjadi pendarahan, tubuh akan
berusaha menghentikannya dengan vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang
terputus (retraksi) dan reaksi hemostasis. Hemostasis terjadi karena keluarnya trombosit,
trombosit
mengeluarkan prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu
yang
mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan
kemotaksis
terhadap leukosit.
b) Fase Proliferasi / fibroplasi
Berlangsung dari akhir masa inflamasi sampai kira-kira minggu ke-3. Pada fase ini terjadi
proliferasi dari fibroblast yang menghasilkan mukopolisakarida, asam aminoglisin dan
prolin
yang akan mempertautkan tepi luka. Pada fase ini terbentuk jaringan granulasi.
c) Fase remodelling/fase resorbsi/fase penyudahan
Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan
yang
berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi dan akhirnya perupaan kembali
jaringan
yang baru terbentuk. Fase ini berakhir bila tanda radang sudah hilang.
3. Faktor yang mempengaruhi kesembuhan luka:
a) Koagulasi: adanya kelainan pembekuan darah (koagulasi) akan menghambat
penyembuhan luka sebab hemostasis merupakan tolak dan dasar fase inflamasi.
b) Gangguan sistem Imun (infeksi, virus): gangguan sistem imun akan menghambat dan
mengubah reaksi tubuh terhadap luka, kematian jaringan dan kontaminasi. Bila sistem
daya tahan tubuh tidak baik.
c) Penyakit Kronis: penyakit kronis, seperti TBC, Diabetes, juga memengaruhi sistem imun
d) Keganasan: keganasan tahap lanjut dapat menyebabkan gangguan sistem imun yang akan
mengganggu penyembuhan luka
e) Obat-obatan: pemberian sitostatika, obat penekan reaksi imun, kortikosteroid dan
sitotoksik memengaruhi penyembuhan luka dengan menekan pembelahan fibroblast dan
sintesis kolagen.
f) Teknik Penjahitan: teknik penjahitan luka yang tidak dilakukan lapisan demi lapisan akan
mengganggu penyembuhan luka.
g) Kebersihan diri/Personal Hygiene: kebersihan diri seseorang akan memengaruhi proses
penyembuhan luka, karena kuman setiap saat dapat masuk
h) Vaskularisasi baik proses penyembuhan berlangsung: cepat, sementara daerah yang
memiliki vaskularisasi kurang baik proses penyembuhan membutuhkan waktu lama.
i) Pergerakan, daerah yang relatif sering bergerak: penyembuhan terjadi lebih lama.
j) Ketegangan tepi luka, pada daerah yang tight (tegang) penyembuhan lebih lama
dibandingkan dengan daerah yang loose.

Anda mungkin juga menyukai