Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGENDA II

ETIKA PUBLIK

NAMA : RATMINI

NIP : 199011192020122017

LATSAR ANGKATAN V KELOMPOK III LATSAR CPNS BANGKA SELATAN

1. ANALISA DARI FILM YANG DI TAYANGKAN


Film ini seorang PNS yang bekerja di kantor instansi pemerintahan ( kantor lurah ) , dimana
semua pns tersebut datang terlambat kecuali pns yang baru , dia datang lebih awal dan
melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan walaupun itu bukan bagian nya, karena
pegawai yang di bagian tersebut belum datang , kemudian ada seorang bapak-bapak yang
marah-marah karena surat keterangan tidak mampunya sudah 2 minggu tidak selesai2 di buat/
tidak di keluarkan , cara pak lurah menjawab bapak tersebut malah makin membuat bapak
tersebut emosi tinggi, kemudian pns baru tersebut menjawab dengan tenang dan berjanji akan
membuat nya dan menyelesaikan nya hari itu juga. Kemudian di film ini menceritakan bagai
mana kerja pns yang semena-mena , dalam segi waktu dan juga dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat . namun ada satu pns baru yang bertanggung jawab pada pekerjaan nya, di
saat ibunya sakit dia masih tetap bekerja dan tetap pokus untuk meberikan pelayan kepada
masyarakat yang membutuhkan. Sehingga beberapa tahun kemudian dia di angkat menjadi
lurah. Intinya bagaimana kita memahami tugas atau fungsi kita sebagai ASN yaitu sebagai
Pelaksanana kebijakan Publik, sebagai Pelayan public, dan pemersatu Bangsa, dengan kita
paham fungsi tersebut maka kita akan menjadi ASN yang berkualitas

STRATEGI PENERAPAN DI INSTANSI


Sebagai ASN yang bekerja di rumah sakit , kita harus dating dan pulang tepat waktu , bekerja
sebagai pelayan masyarakat dengan melayani pasien yang membutuhkan pertolongan kita
denga sopan santun, misal nya saat pasien datang ke igd kebidanan , kita memberikan senyum
sapa, salam ,sopan dan santun kepada pasien dan menanyakan hal apa yang bisa di bantu,
kemudian menjelaskan prosedur yang ada di rumah sakit, contoh nya pasien yang ingin
melahirkan harus di swab dulu, kita memberikan penjelasan kepada pasien mengapa prosedur
tersebut harus di lakukan sehingga pasien bisa mengerti dan mau mengikuti prosedur tersebut.
Dan pada saat kita bekerja jika ada keluarga kita yang sakit , maka kita harus memastikan dulu
lebih penting mana / mana yang lebih urgen untuk mendapatkan pertoongan.

2. PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR ETIKA PUBLIK


CONTOH PENJELASAN YANG KONKRIT DI INSTANSI

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. Contohnya bekerja sesuai
dengan ideoogi Negara pancasila yaitu sesuai dengan sila1-sila ke 5, salah satu contoh tidak
membeda-bedakan pasien baik dari agama suku/etnis , dll.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945. Contohnya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan di manapun
dia berada. Mendapat kan pelayanan kesehatan yang adil, tanpa membeda-bedakan harkat ,
martabat, status social , dll
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. Contohnya jika ada dua pasien
yang ingin melahirkan kerumah sakit , maka sebagai bidan saya akan melakukan
pemeriksaan secara professional dan tidak mementingkan / berpihak kepada salah satu
pasien , tapi lebih mempriotaskan mana yang lebih urgen yang membutuhkan pelayan
cepat .
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. Contohnya , disaat ada pasien yang
dengan diagnosa PEB pada ibu yang ingin melahirkan maka kita harus memberikan
penangan awal seperti menyuntikan mgso4 untuk menstabilkan tensi ( tekanan darah ibu )
agar tidak terjadi kejang . sebelum ibu itu di rujuk untuk mendapatkan penanganan yang
lebih lanjut.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. Contohnya tidak mengucilkan teman
yang terkena covid tapi sebaliknya kita memberikan nya support agar cepat bebas dari virus
tersebut.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. Contohnya Seluruh ilmu dan
usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. Misalnya melakukakan
pemeriksaan kepada pasien , setelah itu menjelaskan hasilnya kepada pasien tersebut .
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah. Misalnya
dimasa new normal ini kita wajib menjalankan prokes , di saat keluar rumah dan juga saat
bekerja , saat melayani pasien kami menggunakan APD level II. Yaitu pakai surgical gown,
masker 2 lapis, penutup kepala dan memakai sarung tangan.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun. Contohnya di saat ada ibu yang datang kerumah sakit
dengan pembuakaan yang sudah lengkap , maka kami akan segera memberikan pertolongan
persalinan kepada ibu tersebut, dan akan memberikan informasi sejujurnya terkait dengan
hasil pemeriksaan nya, kondisi ibu dan bayi nya sebelum dan setelah melahirkan.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. Contoh di saat kita menolng ibu bersalin ,
kita yang akan jadi pemimpin ibu tersebut untuk melahirkan anak nya, kita memberi kan
aba-aba supaya dia meneran dengan baik , relaxasi saat ada his sampai anak nya lahir
dengan selamat dan sehat.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. Contohnya : dalam hal ibu yang ingin
melahirkan , kita selalu berkomunikasi kepada ibu dan keluarga , misalnya saat akan
bersalin/ melahirkan siapa yang akan menjadi pendamping ibu, yang akan mengambil
keputusan jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan , dan bekerja sama dengan keluarga
untuk memberi support kepada ibu tersebut agar bisa melewati proses persalinan dengan
semangat dan bahagia.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. Contohnya sebagai
seorang bidan , kami di tuntut untuk bisa menurunkan AKI ( angka kematian ibu ) dan AKB
( angka kematian bayi ) oleh karna itu kami di harus mempunyai kinerja yang baik dengan
melatih ketrampilan kami dan mengupdate ilmu-ilmu terbaru di dunia kebidanan .
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. Contohnya di tempat saya bekerja ada yang
honorer dan yang ASN , disini tidak ada perbedaan nya karena semua mendapat hak yang
sama, sama- sama d gaji pemerintah , jadi kami sama –sama bekerja , tidak ada yang ngebos
atau yang sok sok mau jadi senioritas.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir. Contohnya memberikan pelayanan kesehatan yang di butuhkan oleh pasien sehingga
dia merasa puas dengan apa yang dia dapatkan saat berkunjung kerumah sakit .

Anda mungkin juga menyukai