SHOCK HEMORAGIC
DISUSUN OLEH :
2. Nuniek Artini S.
Tingkat/Semester : 1/2
2008-2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
merupakan salah satu kedaruratan yang tidak jarang terjadi. Jika diingat
bedah, dan kegagalan jantung, maka semua keadaan patologis ini terlebih
dahulu diawali oleh syok yang jika tidak terkendali dengan cepat akan
syok tak lain adalah pencegahan, antisipasi, deteksi dini dan ketepatan
Diagnosis syok dapat terjadi tanda dan gejala sebagai berikut : nadi
cepat dan lemah (110 kali/menit atau lebih), tekanan darah yang rendah
(sistolik kurang dari 90 mmHg), pucat, keringat atau kulit terasa dingin
dan lembab, pernapasan yang cepat (30 kali/menit atau lebih), gelisah,
bingung, atau hilangnya kesadaran, urin yang sedikit (kurang dari 30
ml/jam).
B. RUMUSAN MASALAH
C. BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan yang ada dan agar focus pada masalah,
maka penulis membatasi pokok bahasan pada pengertian, tanda dan gejala,
D. TUJUAN
shock hemoragic.
shock hemoragik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
perifer yang akut dan biasanya terjai akibat trauma atau perdarahan hebat.
Tanda-Tanda Syok
Syok Awal Syok Lanjut
Terbagun, sadar, cemas Bingung atau tidak sadar
Denyut nadi agak cepat (110 Denyut nadi cepat dan lemah
permenit atau lebih)
Pernapasa sedikit lebih cepat (30 Napas pendek dan napas cepat
tarikan napas permenit atau lebih)
antara arteriol dan kapilar. Pada ujung kapilar di metarteriol didapat otot
polos yang melingkari kapilar (precapillary sphincter). Darah dari kapilar
1. arteriol
2. sfingter prakapilar
3. metarteriol
4. venula
5. sfingter prakapilar
Jumlah darah yang mengalir ke jaringan ditentukan oleh besar
Dalam keadaan normal aliran darah dalam suatu kapilar adalah intermiten,
dari saraf. Pembuluh darah arteriol terutama dipengaruhi oleh unsur yang
sirkulasi mikro.
akibat perdarahan dalam jumlah yang besar (500 ml). Banyak terjadi
pembuluh darah dalam alat-alat vital tidak turut serta dalam sympathetic
aliran darah dalam daerah splangnikus, uterus, ginjal, otot-otot dan kulit,
sedangkan aliran darah dalam jantung dan otak tetap. Terjadi semacam
autotranfusi pada alat-alat vital. Vasokonstriksi arteriola-arteriola dan
terjadi penyimpanan air dan garam oleh ginjal, hal ini menguntungkan
syok hemoragi reversible yang masih dini pemberian cairan dan elektrolit
makin berat. Akibat tekanan darah diastolic yang menurun, maka aliran
vasodilator endogen. Dalam fase terakhir dari syok hemoragi yang tidak
E. SHOCK HEMORAGIC
dikompensasikan
dengan mudah.
• Syok reversibel lanjut (late reversible shock), yang dalam keadaan
dekompensasi.
lebih banyak.
Terus menerus
Disertai nyeri
Uterus Tegang, bagian Tak tegang, Tak nyeri
janin tak tekan
teraba,Nyeri
tekan
(solusio plasenta)
previa)
yang hilang.
melahirkan.
ketuban tertahan)
episiotomy)
4. Inversi uterus
ruptru uterus)
poisi terlentang biasa dengan kaki sedikit tinggi (30˚). Dijaga jangan
dalam bentuk larutan seperti NaCl 0,9%, ringer laktat, dekstran, plasma
volume darah yang mengalir ke jantung dan daya kerja jantung. Tinggi
CVP pada seseorang yang sehat yang berbaring adalah 5-8 cm air.
Tekanan akan menurun jika volume darah itu menjadi kurang dan akan
CVP masih rendah pemberian cairan dapat diteruskan akan tetapi jika CVP
lebih dari normal (15-16 cm air), hal itu merupakan isyarat untuk
Kadar hematokrit normal 40%, dan pada perdarahan perlu diberi darah
sekian banyak, sehingga hematokrit tidak kurang dari 30%. Jika dianggap
perawatannya.
• Terapi :
1. Tindakan umum
berikan oksigen.
2. Hemostatis
3. Pergantian volume
sentralisasi
6. Penatalaksanaan koagulasi
8. Penatalksanaan jantung
Pada jantung yang tidak rusak sebelumnya dan pada penderita tua :
0,25 mg IV.
9. Tindakan klinis
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Shock hemoragic adalah syok yang terjadi akibat perdarahan dalam jumlah
yang besar (500 ml). disebabkan oleh perdarahan postpartum, perdarahan karena
uteri dan perlukaan jalan lahir. Syok hemoragi reversibel dibagi dalam 2 stadium :
dekompensasi.
EGC.
MPH., Mochtar, Prof. Dr. Rustam. 1998. SINOPSIS OBSTETRI JILID 1. Jakarta :
EGC.
Jakarta : EGC.