Tes Gaya Kepemimpinan Compress
Tes Gaya Kepemimpinan Compress
KUIS KEPRIBADIAN
Petunjuk : Berikan penilaian untuk masing-masing pernyataan di setiap bagian
sesuai dengan diri Anda sendiri untuk menjelaskan karakter dan perilaku Anda.
Penilaian mulai dari point 4 (paling mendekati/sangat sesuai), point 3
(mendekati/sesuai), point 2 (kurang mendekati/kadang sesuai) atau point 1 (paling
tidak mendekati/tidak sesuai)
Bagian 1
a. Saya memiliki kemauan yang sangat kuat dan keras kepala. Saya akan
melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang Saya inginkan. ( Nilai Anda )
b. Saya tidak pernah santai/rileks. Saya selalu ingin bekerja walaupun waktunya
sudah selesai. (___)
c. Saya lebih sering menunjukkan perilaku yang menyenangkan. Saya lebih banyak
tertawa dan tersenyum daripada berwajah muram. (___)
d. Saya jika pertama kali bertemu dengan orang yang asing, biasanya Saya akan
merasa agak sungkan. Saya lambat menerima orang baru. Mula-mula saya akan
menarik diri dan kemudian akan menyesuaikan diri dengan perlahan-lahan. (___)
Bagian 2
a. Saya bertindak dengan cepat dan mandiri dan suka mengerjakan sesuatu sendiri.
(___)
b. Saya menunjukkan perubahan emosi yang jelas. Saya bertindak berdasarkan
perasaannya dan memiliki bakat untuk mengerjakan sesuatu dengan dramatis.
(___)
c. Saya sering tampak tenang dan ramah. Saya umumnya memiliki reaksi yang
tenang dan lembut terhadap suatu keadaan. (___)
d. Saya menyukai privasi dan kadang kala menyendiri dan jarang bergaul. (___)
Bagian 3
a. Saya umumnya tidak memberikan tanggapan yang berlebihan atas kasih sayang
yang ditujukan kepada Saya. (___)
b. Saya umumnya optimis dan antusias dalam dalam hampir setiap situasi. (___)
c. Saya kurang aktif dalam mencoba hal-hal baru dan biasanya lebih suka
melakukan hal yang telah saya ketahui dan saya kenal. (___)
d. Saya mengajukan banyak pertanyaan dan lebih suka memikirkan sesuatu secara
mendalam sebelum mengambil keputusan. (___)
Bagian 4
a. Saya seringkali sangat aktif. Saya suka menjelajah mencoba hal baru, dan suka
mengambil risiko. (___)
b. Saya mudah bergaul dengan orang dan suka berada di keramaian. (___)
c. Saya mudah bekerjasama dengan orang lain dan biasanya mudah cocok dengan
orang lain. (___)
d. Saya seringkali mengambil suatu pendekatan yang berhati-hati terhadap suatu
hal atau keadaan yang baru. (___)
Bagian 5
a. Saya terkadang sulit dipimpin dan sangat memilih terhadap siapa saya akan
mengikuti. (___)
b. Saya kerap berpindah dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sering tanpa
menyelesaikan kegiatan itu. (___)
c. Saya terkadang segera menyerah bila mendapat tekanan dan mungkin meniru
perilaku, aturan dan sifat orang lain secara berlebihan. (___)
d. Level kegiatan fisik (tingkat aktivitas) Saya biasanya terlihat rendah atau rata-
rata. (___)
Bagian 6
a. Saya mudah marah dan memaksa untuk bisa mendapatkan yang Saya inginkan.
(___)
b. Saya tampil kurang rapi, berantakan, dan/atau pelupa bila diminta mengerjakan
sesuatu. (___)
c. Saya mengalami kesulitan untuk bisa menerima perubahan yang bersifat
mendadak. Saya bisa bersikeras untuk mempertahankan keadaan agar tidak
berubah. Saya menginginkan segalanya tenang dan damai. (___)
d. Emosi Saya umumnya terlihat lembut sehingga reaksi awalnya (yang
tampak/eksternal) terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan adalah
dengan berdiam diri dan terkendali. Reaksi internalnya jauh lebih kuat. (___)
Bagian 7
a. Saya sangat menyukai persaingan (___)
b. Saya sangat peduli dengan apa yang dikerjakan oleh orang lain. (___)
c. Saya tidak suka berkelahi dan menghindari pertentangan. (___)
d. Saya sering terlihat serius dan/atau sedih. (___)
Bagian 8
a. Saya mengatakan apa yang saya pikirkan dan memberi tahu apa yang Saya
inginkan. Saya bisa sangat kasar dalam mengatakan pada orang lain tentang siapa
atau apa yang tidak Saya suka. (___)
b. Saya sangat gemar bercerita. Saya sangat suka menceritakan kepada orang lain
mengenai prestasi Saya dan kawan-kawan Saya. Saya bisa agak manipulatif
dengan kemampuan Saya meyakinkan orang lain untuk melakukan apa yang Saya
inginkan. (___)
c. Saya biasanya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. (___)
d. Saya mengajukan banyak pertanyaan (sering yang rumit) mengenai hal-hal yang
khusus dan meminta penjelasan atau jawaban yang detail atas pertanyaan Saya.
(___)
Nah, kalau sudah diisi dengan poin-poin antara 4-1 jumlahkan nilai tersebut
berdasarkan pernyataan dari huruf yang sama sehingga didapat jumlah nilai dari
tiap pernyataan a-d. Misalnya poin untuk pernyataan "a" berapa aja dari atas
sampai bawah dijumlah semua (jumlah nilai dari pernyataan "a" dari bagian 1-8 ),
lalu yang "b" sendiri, yang "c" dan "d" juga sendiri. Nah, huruf apa yang paling
tinggi? ambil dua yang tertinggi, itulah jenis kepribadian yang dominan dalam diri
Anda. So, udah tau kan sekarang? :D
Lalu untuk selanjutnya mengenai pola pribadi yang telah kalian dapatkan dari test
itu. Selama ini kita mengenal orang dari kepribadian mereka. Ada orang yang
mudah bersahabat, pendiam, keras, pemarah, pendendam, penyabar, santai,
perfeksionis (menuntut kesempurnaan), penggembira, optimis, pesimis, dan masih
banyak istilah lain yang menggambarkan diri seseorang. Kalau diamati sekilas,
kelihatannya akan cukup sulit untuk bisa mempelajari dan memahami kepribadian
seseorang. Dulu kita selalu kagum dengan kemampuan orang dalam “membaca”
kepribadian seorang. Setelah selidik punya selidik ternyata kepribadian itu
mempunyai suatu pola. Pola yang akan sulit dimengerti bagi orang yang tidak
mengerti cara membacanya, tetapi bagi mereka yang telah belajar dan mengerti
cara membaca pola ini, mereka juga dapat “membaca” orang lain. Berikut adalah
beberapa ciri dari pola kepribadian tersebut. Termasuk kelompok manakah Anda?
A) Koleris
Ciri Umum:
cenderung untuk berpikiran keras dan percaya diri;
mudah bosan dengan terlalu banyak hal yang bersifat detail;
menyukai ide yang baru dan inovatif
Kekuatan:
keinginan sangat kuat
sangat yakin pada kemampuan diri
sangat mandiri
tidak suka diperintah orang lain
suka memberikan perintah
jika menjadi pemimpin paling tidak suka orang yang plinplan,
banyak bicara, tetapi tidak produktif
Kelemahan:
jika kelebihan digunakan berlebihan,
sering terlihat bangga dan menunjukkan kekuasaannya,
terkadang kurang bijaksana,
kalau sudah marah bisa sangat kasar (sarkastis),
dapat menghancurkan orang lain hanya dengan kata-kata
penuh temperamen, mudah marah dan mudah memaafkan orang lain
bisa juga mudah melupakan kemarahannya.
B) Sanguinis
Ciri Umum:
sangat mudah bergaul
people-oriented
kurang perhatian dengan yang detail dan cepat
bosan dengan yang detail;
suka bersenang-senang dan banyak bicara
Kekuatan:
dapat bersahabat dengan siapa saja;
sangat peduli dengan orang lain;
tampak tidak memiliki beban;
selalu terlihat gembira dan bahagia;
sangat menyenangkan untuk dijadikan kawan
Kelemahan:
sering tidak disiplin dan tidak menepati janji;
rentang fokus pendek;
sulit untuk mendengarkan orang lain;
terlihat tidak stabil dan tidak disiplin;
cenderung membesar-besarkan sesuatu;
cenderung bertindak sebelum berpikir dan terkadang
kurang tegas sehingga sering diperalat orang lain
C) Phlegmatis
Ciri Umum:
sangat dapat diandalkan tetapi membutuhkan
lebih banyak rasa percaya diri;
jika ditempatkan di posisi baru akan sangat mudah down;
terlalu mudah menerima kata "tidak", anda perlu sedikit lebih memaksa
Kekuatan:
mudah bergaul dan dapat diandalkan
teratur, efisien, menyukai rutinitas, praktis
tidak suka kejutan,konservatif;
tipe diplomat, dapat melihat dari berbagai sudut pandang orang lain,
bisa sangat sabar dan sangat humoris;
bisa menjadi pemimpin hebat yang disenangi bawahan
Kelemahan:
bisa sangat takut dengan hal baru yang belum dikenal;
bisa sangat plinplan;
tipe penonton - kurang inisiatif dan kurang aktif;
lebih suka di belakang layar;
kadangkala kurang bersemangat dan diam;
jika tidak diberi penghargaan dan pengarahan
maka mereka menjadi frustasi dan menyerah.
D) Melankolis
Ciri Umum:
rapi dan efisien, lebih suka hal yang terencana
daripada yang spontan;
suka berpegang teguh pada ide/produk yang telah terbukti berhasil;
berorientasi pada data,fakta, dan angka,serta lebih menggunakan
alasan daripada emosi
Kekuatan:
sangat berbakat dan cerdas
penemu/pengembang gagasan
sangat analitis
perfeksionis dan idealis
tak kenal lelah menghasilkan pekerjaan yang baik
dan tekun dalam mengejar cita-citanya
Kelemahan:
sering terpusat pada diri mereka sendiri
sering murung/berubah-ubah temperamennya
dikenal dengan sebutan "pencari kesalahan"
suka berteori dan cenderung tidak bersosialisasi
sangat pendendam
Jika jadi seorang KOLERIS. Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:
a. Koleris – Jangan terlalu keras atau menuntut. Rileks sajalah. Berikan
kesempatan pada orang koleris lainnya untuk memegang kendali/control.
b. Sanguin – Tunjukkan rasa persahabatan dan keramahan yang ekstra. Biarkan
mereka bercerita mengenai diri mereka, pengalaman mereka, dan lain-lainnya.
Berlakulah lebih santai dan rileks.
c. Phlegmatis – Slowdown, sedikit lebih santai dan jangan membuat mereka takut.
Gaya anda yang keras dan agresif akan menakutkan mereka. Berlakulah ramah.
Berikan mereka kesempatan untuk mengolah fakta yang anda berikan. Jangan
terlalu menekankan hal yang “baru” karena mereka lebih suka hal yang rutin dan
telah teruji berhasil.
d. Melankolis – Jawab semua pertanyaan mereka. Berikan angka, data,
perbandingan, gambar, grafik, dan lain-lainnya. Mereka suka dengan bukti.
Berlakulah agak santai. Jangan mendesak. Berikan mereka waktu untuk berpikir.
Jawab penolakan mereka dan jangan berpura-pura (berlaku tidak jujur).
Jika jadi seorang MELANKOLIS, Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:
a. Koleris – Segera ceritakan pokok permasalahannya (bicara to the point). Jangan
membuat mereka bosan dengan angka dan fakta-fakta. Berikan ide pokoknya.
Tunjukkan keyakinan atas apa yang sedang Anda kerjakan. Tunjukkan hasil, tujuan,
dan prestasi.
b. Sanguin – Berikan mereka sedikit lebih banyak kesempatan untuk berbicara.
Tertawalah bila cerita mereka itu lucu. Tunjukkan antusiasme. Jangan membuat
mereka bosan dengan angka dan fakta-fakta. Bila memungkinkan, berikan mereka
pengalaman dan kesenangan dengan mencoba produk atau ide yang Anda
tawarkan kepada mereka agar mereka mencobanya sendiri.
c. Phlegmatis – Tunjukkan keramahan dan sikap bersahabat, jangan terlalu
business-like . Berikan mereka “ruang dan waktu” untuk menerima presentasi Anda.
Berceritalah tentang keluarga. Jangan mendesak. Bersikap sedikit lebih rileks.
d. Melankolis – Anda cocok bertemu dengan orang ini. Presentasi Anda yang
menyeluruh dan terperinci akan sangat dihargai. Anda merlihat dengan cara yang
sama dan ini akan menjadi presentasi terbaik Anda.
Jika jadi seorang SANGUIN, Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:
a. Koleris – Jangan bergurau dan buanglah basa-basi Anda. Segera ke pokok
permasalahan. Berlakulah seperti seorang pebisnis (business-like). Tekankan hasil
yang bisa dicapai dan jangan membuang-buang waktu (bertele-tele).
b. Sanguin – Ingatlah bahwa Anda ke sana bukan untuk bertamu. Berhati-hatilah
untuk tidak terjebak dalam pembicaraan yang panjang. Ingat untuk meminta waktu
untuk tindak lanjut.
c. Phlegmatis – Berbicaralah dengan topic orang atau berceritalah sambil
memasukkan fakta dan data. Berikan stabilitas melalui pelatihan dasar dan
pengetahuan produk. Dapatkan kepercayaan mereka. Berhati-hati untuk tidak
terlalu memaksa/mendesak agar cepat akrab dalam waktu yang terlalu singkat.
d. Melankolis – Buang basa-basi sebagai pembuka pembicaraan. Tidak usah cerita
macam-macam. Jangan menyia-nyiakan waktu mereka. Berikan data dan angka.
Jawab pertanyaan mereka dan jangan berlaku bodoh. Berikan bukti. Naikkan kadar
“melankolis” Anda. Ini akan menjadi hal yang sangat menantang bagi Anda.
Konsentrasilah!
Jika jadi seorang PHLEGMATIS, Jadi jika Anda berhubungan dengan seorang:
a. Koleris – Usahakan untuk lebih percaya diri. Sedikit lebih assertive
(mendesak/tegas). Sadarilah bahwa mereka mungkin akan “ menentang” Anda.
Jangan takut dengan orang koleris yang punya keinginan kuat.
b. Sanguin – Jangan kehilangan kendali dengan membiarkan mereka bercerita
ngalor-ngidul. Tetap fokus pada tujuan pertemuan. Anda berdua adalah people-
oriented, jadi pasti dapat bergaul dengan mudah. Hati-hati dengan sikap mereka
yang terlalu bersahabat.
c. Phlegmatis – Mereka sama seperti Anda, butuh penegasan ulang. Berlakulah
sedikit lebih percaya diri daripada biasanya. Jangan lupa untuk berlaku berani dan
close the deal.
d. Melankolis – Jawablah pertanyaan mereka. Yakinlah pada produk atau rencana
Anda. Ingat, orang melankolis akan “menentang” Anda dengan sikap mereka yang
skeptis dan pesimis. Ini normal saja. Sampaikan data dan angka dengan tegas.
Cara pendekatan Anda yang lebih lambat akan sangat menguntungkan Anda.
Dua puluh Sembilan manajer dan kepala bidang atau kepala cabang dari 19
koperasi kredit dan 1 Puskopdit Flores Mandiri sangat beruntung bisa
mengikuti kegiatan Pelatihan Pengembangan Kompetensi Manajerial
(Managerial Comptency Development Program/Training) yang difasilitasi
langsung oleh Alex Rudatin, Senior HRD Consultant di aula Pusdiklat
Puskopdit Flores Mandiri sejak tanggal 27 November hingga 01 Desember
2012.
Selama lima (5) hari, para peserta bersama pembimbing berdiskusi kurang
lebih 14 modul yakni Manajer dan panggilan tugasnya menjadi manajer yang
mumpuni, unggul dan efektif, Karya staf yang tuntas paripurna, Mengelola
tindakan manajerial, Pembinaan, pendampingan, penyuluhan (CMC),
Pemanfaatan waktu secara cerdas dan efektif, Komunikasi yang efektif,
Kecakapan negosiasi, Menyelenggarakan rapat yang efektif, Pendelegasian
yang memberdayakan, Kepemimpinan, Berpikir kreatif, Kemampuan belajar
dan Pelatihan motivasi berprestasi (AMT).
Pemimpin dengan tipe Koleris (yang kuat). Pemimpin tipe ini sering sekali
mengatur orang lain, suka tunjuk-tunjuk atau perintah, tak ingin ada penonton
dalam aktivitasnya, tamu pun ia perintah melakukan sesuatu
untuknya. Pemimpin yang goal oriented sehingga tegas, kuat, cepat dan
tangkas mengerjakan sesuatu, suka tantangan, tidak mudah menyerah, suka
bertarung dan memimpin peperangan.
Pemimpin dengan tipe Plegmatis (cinta damai). Pemimpin jenis ini tidak suka
konflik, disuruh apa saja ia mau lakukan meski ia tidak suka, baginya
kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari
solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran, ia mau merugi sedikit atau rela
sakit, asalkan masalahnya segera selesai. Pemimpin plegmatis kurang
bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem dan
kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar
ia mau menjadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh mengambil
keputusan sering menunda-nunda.
a. Saya memberitahukan dengan jelas langkah demi langkah apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana cara melakukannya.
b. Saya jelaskan dengan spesifik mengenai apa yang perlu diselesaikan dan
memberikan pedoman bagaimana cara melakukannya.
c. Saya berbagi visi mengenai apa yang semestinya dihasilkan. Saya bersedia (siap)
membantu, namun saya membiarkan mereka memutuskan bagaimana
melakukannya.
d. Saya tidak turut campur dalam pengerjaan tugas dan membiarkan mereka
menyelesaikannya.
b. Saya mencari tahu apa yang dibutuhkan dan memberikan bimbingan serta
bantuan.
c. Saya mencari tahu apa yang dibutuhkan dan menawarkan saran-saran jika
mereka meminta pendapat saya.
b. Saya berikan arahan mengenai apa yang bisa mereka lakukan untuk
memperbaiki masalah tersebut dan membantu mengatasinya bersama-sama.
b. Saya bekerja sama dengan tim untuk memastikan siapa yang menyajikan apa
dan bagaimana caranya.
a. Saya menunjukkan secara spesifik kesalahan apa yang telah dilakukan dan
memberitahukan dengan tegas apa yang harus dilakukan untuk mengubahnya.
b. Saya memberi tahu mereka apa yang baik dan yang buruk atas apa yang telah
mereka kerjakan.
c. Saya memastikan bahwa mereka dapat memantau kemajuan yang telah dicapai
dan menerima umpan balik yang akurat atas pekerjaan mereka.
d. Mereka mengerti apa yang mereka lakukan. Saya tidak perlu memberikan umpan
balik.
b. Saya bekerja sama dengan anggota tim kerja saya untuk memastikan agar
mereka bisa lebih efisien.
c. Saya membantu anggota tim kerja mencari berbagai cara untuk lebih efisien dan
memberikan informasi tambahan yang dapat mereka gunakan.
b. Saya bekerja untuk membantu anggota tim saya untuk membuat lebih banyak
keputusan mereka sendiri.
c. Anggota tim saya membuat keputusan untuk hal-hal yang berada dalam batas
pedoman, namun mengeceknya pada saya untuk hal-hal yang berada di luar garis
pedoman tersebut.
d. Saya biarkan anggota tim saya menghasilkan keputusan sendiri secara bebas
tanpa bimbingan dari saya.
a. Saya menelusuri secara ketat siapa saja yang bekerja, kapan mereka tiba di
kantor dan kapan mereka pulang.
c. Saya biarkan anggota tim saya mengatur jadwal mereka sendiri, namun berusaha
mengkoordinir mereka agar bekerja sama.
d. Anggota tim saya melakukan apa pun yang mereka inginkan kapan pun mereka
mau.
b. Saya memeriksa bersama anggota tim saya secara berkala untuk membantu
mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi bila diperlukan.
d. Saya sudah memiliki banyak urusan, saya tidak ada waktu untuk berurusan
dengan masalah orang lain.
b. Saya bekerja sama mereka untuk menentukan siapa yang akan mengerjakan apa
dan kapan.
c. Saya tahu apa yang sedang mereka kerjakan meskipun saya tidak terlibat banyak
secara detail terhadap apa yang mereka lakukan.
a. Saya buang beban di sekitar saya untuk membuat segala sesuatunya beres.
c. Saya berbagi mengenai apa yang sedang terjadi pada anggota tim dan
menyemangati mereka atas pekerjaan mereka.
d. Saya lemparkan masalah tersebut pada anggota tim saya dan membiarkan
mereka melakukannya.
~~~
Penilaian:
Jumlahkan berapa jawaban a/b/c/d yang telah Anda pilih. Berikut adalah gaya
kepemimpinan Anda:
a. Control
b. Supervise
c. Release
d. Abandon
TES Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional
Konsep kecerdasan emosi pertama kali diperkenalkan oleh Coleman (1995). Menurutnya,
kemampuan individu dalam mengelola emosinya akan membantu kesuksesan di masa datang.
a. Kesadaran diri (self-awareness) yaitu kemampuan individu untuk menyadari dan memahami
keseluruhan proses yang terjadi di dalam dirinya, perasaannya, pikirannya, dan latar belakang
tindakannya.
mengelola dan menyeimbangkan emosi-emosi yang dialaminya baik yang berupa emosi positif
c. Optimisme (motivating oneself) yaitu kemampuan individu untuk memotivasi diri ketika berada
dalam keadaan putus asa, dapat berpikir positif, dan menumbuhkan optimisme dalam hidupnya.
d. Empati (empaty) yaitu kemampuan individu untuk memahami perasaan, pikiran, dan tindakan
e. Keterampilan sosial (social skill) yaitu kemampuan individu untuk membangun hubungan
secara efektif dengan orang lain, mampu mempertahankan hubungan sosial tersebut dan mampu
Anda diminta menjawab pernyataan-pernyataan berikut dengan memberi tanda (4) pada kolom yang
telah disediakan. Isilah pernyataan sesuai dengan kenyataaan yang ada pada diri Anda. Kejujuran
Jawaban Seringkali = 3
Jawaban Kadang-kadang = 2
Jawaban Jarang = 1
Jawaban Seringkali = 0
Jawaban Kadang-kadang = 1
Jawaban Jarang = 2
Setelah Anda jumlahkan seluruh skor yang diperoleh, Anda dapat melihat berada di manakah posisi
Anda termasuk orang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Artinya Anda mampu menyadari
emosi-emosi dengan tepat, mampu menamakannya, dan mampu memahami perubahan emosi sekecil
apapun. Jika marah maka Anda mengerti hal apa yang membuat ma- rah. Anda tahu pasti apa yang
menjadi penyebab timbulnya emosi Anda. Anda juga memiliki sikap optimis, tidak mudah putus asa,
sabar, tabah, dan tangguh. Anda juga termasuk orang yang bisa berempati terhadap orang lain. Anda
mampu menjalin hubungan sosial yang baik dengan orang lain dan mengembangkannya lebih
mendalam.
Kadang Anda masih tidak memahami perasihan Anda sendiri. Masih terjebak oleh emosi-emosi Anda
sehingga kurang mampu bekerja dengan efektif. Terkadang Anda dapat mengendalikan emosi namun
kadang juga lepas kendali ketika menghadapi persoalan. Anda juga belum mampu memotivasi diri
sendiri dengan baik. Anda masih kurang bisa membina hubungan sosial dengan orang lain. Anda juga
Anda belum memahami diri Anda sendiri dengan baik. Emosi Anda mudah sekali dipengoruhi faktor
eksternal Sehingga emosi yang muncul lebih mengendalikan diri Anda. Akibatnya mudah menderita
stres, depresi, dan mudah putus asa ketika menghadapi persoalan. Anda sering kali mei asa bahwa
hidup sudah tidak dapat menjadi lebih baik lagi. Secara umum Anda tidak memahami suasana emosi
Referensi
braham, Amit, 2006. Mengupas Kepribadian Anda. PT. Buana Ilmu Popular, Kelompok
Gramedia, Jakarta.
Agustian, Ary Ginanjar, 2003. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
ESQ berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Penerbit Arga, Jakarta.
Marthin M., 2006. Ukurlah EQ Anda, “Tes Mandiri Mengukur dan Meningkatkan Kecerdasan
Emosional” (How to Measure Your Emotional Intelligent, diterjemahkan oleh Drs. Bahrul
Ulum, SE.), Prestasi Pustaka Raya.
Winarno, Drs. Dan Saksono, Tri, SH.M.Pd, 2001. Kecerdasan Emosional. Bahan Ajar
Diklatpim Tingkat IV, Lembaga Administrasi Negara- Republik Indonesia, Jakarta.
← PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Rate This
KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau
kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang
tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.
Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan. Ada beberapa
pengertian atau definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau
lebih alternatif yang ada.
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling cepat.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang
digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan
cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
- Kejelasan masalah.
- Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
- Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang
maksimal
1. Jenis-Jenis Keputusan.
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang
diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan
dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Keputusan Rutin : Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan
berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
2. Keputusan tidak Rutin : Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil
pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
1. Fisik : Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak
nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang
menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang
memberikan kesenangan.
2. Emosional : Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada
suatu situasi secara subjective.
3. Rasional: Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan
informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal : Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya
melalui kemampuanya dalam bertindak.
5. Interpersonal : Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada.
Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
6. Struktural : Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan
mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku
tertentu.
Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan
pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.
Bedah Film Captain Phillips
DESEMBER 24, 2014TINGGALKAN KOMENTAR
Sejak tahun 2005 silam, permasalahan pembajakan kapal laut di pesisir Somalia
telah menjadi ancaman bagi para organisasi internasional karena meningkatnya
aksi pembajakan kapal yang dilakukan oleh para perompak di pesisir Somalia
tersebut.Insiden pembajakan kapal Maersk Alabama merupakan salah satu
insiden yang sempat menjadi sorotan di dalam berbagai kasus pembajakan
kapal di Somalia.Kasus Maersk Alabama adalah kasus pembajakan kapal laut
Amerika pertama setelah 200 tahun terakhir. Film yang akan diceritakan kali ini
diambil berdasarkan kisah nyata, kisah pembajakan kapal kargo ini pun diangkat
menjadi film layar lebar yang dibintangi oleh Tom Hanks dengan Paul
Greengrass sebagai sutradaranya.
Tepat 1 April 2009 kapal Maersk Albama berangkat dari Salalah menuju
Mombasa dengan dipimpin Kapten Phillips. Ketika ia dan bawahannya
mendiskusikan jalur yang akan dilalui, Kapten Phillips tahu benar bahwa
perjalanan tersebut tidak akan dilewati dengan mudah. Ia melihat bulletin dari
Maritim tentang serangan perompak di lepas pantai Afrika timur dan menerima
pesan dari UKMTO, kantor perdagangan maritim Inggris untuk waspada
terhadap pembajakan di sepanjang pantai Somalia dan menghimbau untuk
menghubungi UKMTO jika diserang atau diancam. Phil tahu benar bahwa
perjuangannya untuk mempertahankan kapal beserta anak buahnya akan
segera dimulai, maka pada pagi harinya ia meminta asistennya untuk
menyiapkan pelatihan untuk menghadapi serangan yang kapan saja bisa
datang.
Tepat setelah latihan selesai, Kapten Phillips melihat ada dua buah kapal yang
tertangkap radar sedang mengikuti kapal kargo yang ia pimpin. Merasa keadaan
mulai mengancam ia memerintahkan asistennya untuk mengumpulkan seluruh
awak kapal ke dek utama dan mempersiapkan selang air untuk menjaga kapal
dari serangan para perompak. Sementara itu kapten Phillips berusaha membuat
gelombang yang besar di belakang kapalnya dengan berbelok 5 derajat agar
kapal perompak kesulitan menyusul kapal Maersk Alabama yang dipimpinnya
sambil meminta asistennya untuk menghubungi bagian darurat maritime namun
tidak ada jawaban.Kemudian menghubungi UKMTO sesuai dengan bulletin
maritime tetapi kurang mendapat tanggapan dan arahan yang berarti karena
mengira dua kapal tersebut adalah kapal nelayan.
Dua kapal perampok semakin mendekat, Phil tahu benar bahwa sekarang ini
hanya ialah yang bisa menyelamatkan kapal beserta anak buahnya. Dua kapal
perompak mendekat dengan berjarak 1,25 mil Kapten Phil menaikkan kecepatan
kapal menjadi 125. Perompak tersebut tidak menyerah dan terus saja mendekat
hanya berjarak 1 mil dari kapal Alabama. Sang kapten memutar otak, akhirnya
ia berpura-pura sedang memanggil pesawat tempur agar para perompak
mendengar melalui radionya dengan harapan mereka takut dan pergi. Usaha
Phillips membuahkan hasil, walaupun hanya satu kapal perompak saja yang
kembali ke kapal induknya.Melihat hal itu, Kapten Phillips kembali menambah
kecepatan pesawat menjadi 129 dan berbelok 5 derajat ke kiri. Pada jarak 0,25
mil kapten membelokkan kapal ke arah kanan 5 derajat yang membuat
gelombang cukup besar di belakang kapal dan menyebabkan kapal perompak
tersebut mati dan tak sanggup menyusul.
Menyadari bahwa mereka baru saja melewati keadaan yang genting, para awak
kapal mengalami kecemasan yang luar biasa dan terjadilah perdebatan. Lalu
kapten Phillips dengan tegas menyatakan kapal Alabama tidak mungkin
berganti jalur pelayaran karena di perairan tersebut terdapat lima kelompok
perompak. Seandainya mereka bebas dari perompak yang baru saja mengikuti,
tidka menutup kemungkinan bahwa mereka akan bertemu perompak yang lain.
Phil menegaskan prioritas yang utama adalah mengantarkan barang dengan
cepat dan barang siapa yang ingin menyerah silahkan mengajukan
pengunduran diri. Para awak pun terdiam melihati ketegasan sang kapten dan
berusaha menenangkan diri.
Namun ternyata satu kapal perompak yang berisi empat orang tersebut tidaklah
menyerah, pada pagi harinya mereka kembali mengejar kapal Maersk Alabama
dan mendekat dengan jarak 1,7 mil di belakang Alabama. Kapten Phillips segera
menghubungi darurat maritim Amerika Serikat dan langsung membawa kapal
dengan kecepatan penuh dan berbelok 5 derajat ke kanan. Jarak semakin dekat
perampok menghubungi Maerks Alabama dengan menggunakan radio dan
mengaku sebagai pemeriksa dan memerintahkan kapal Alabama untu berhenti.
Melihat tidak ada respon dari kapal tersebut, para perampok melancarkan
tembakan ke arah dek kapal tempat dimana sang kapten berada. Kapten Phillips
tidak tinggal diam, ia memerintahkan untuk menyalakan selang air di seluruh
sisi kapal guna menyulitkan para perampok menaiki kapal. Namun ternyata
selang air ketujuh yang berada di dek 17 mengalami kerusakkan dan dijadikan
sasaran oleh para perompak tersebut. Salah satu asisten kapal berusaha
memperbaiki selang di dek 17 tersebut, namun usahanya gagal karena ia
ditembaki oleh para perompak dan beruntung bisa meloloskan diri. Tidak
kehabisan akal, Kapten Phil mengarahkan suar ke arah para perompak tetapi
dua suar telah dihabiskan dan para perompak masih saja berusaha naik engan
menembaki kapten phil. Mereka mengaitkan sebuah tangga besi panjang ke
bagian kapal dengan selang air yang rusak.
Akhirnya satu orang perompak berhasil terjebak dan terluka kakinya akibat
pecahan kaca yang diletakkan di depan pintu masuk ruang mesin. Sementara
Phil dan perompak yang terluka kembali ke ruang kapten, pemimpin perompak
tetap berada di ruang mesin dan akhirnya tertanggap oleh anak buah
kapten.Akhirnya terjadilah kesepakatan, perompak diharuskan pergi dari kapal
Alabama dengan memebawa uang 30.000 dolar Amerika dengan menggunakan
sekoci dan saling menyerahkan kapten. Namun ketika kapten Phillips
menerangkan cara mengemudikan sekoci, ia tertangkap dan dibawa oleh para
perompak dengan sekoci tersebut.
Dari cerita ini, kita bisa melihat bagaimana kepemimpinan Kapten Phillips yang
berhasil menyelamatkan kapal dan awak kapalnya.Kepemimpinannya yang
tegas berhasil menyatukan anak buah kapal yang baru dipimpinnya.
Kecerdasannya dalam memimpin pun terlihat ketika ia mampu memikirkan cara-
cara untuk bisa menyelamatkan kapal, anak buahnya dan dirinya sendiri.
Analisis Film
Pada analisis film ini, kami membahas teori kepemimpinan (leadership) yang
merupakan salah satu unsur penting dalam manajement. leadership dan
manajemen memiliki pengaruh yang signifikan dalam hal pengembangan diri
dan organisasi. Jika keduanya dilakukan bersama maka akan dapat berfungsi
dengan baik, berkelanjutan, dan seimbang.
Sumber: :
http://www.scoresociety.com/component/content/article/36-tulisan/56-
leadership-dan-management-dua-sisi-mata-uang