Anda di halaman 1dari 25

Spesifikasi Teknis

Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I


Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal – 1
Uraian Umum Kegiatan

Pekerjaan ini dilaksanakan dibawah Dinas Perumahan, Kawasan


Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Padang Panjang, yang beralamat d i
J a l a n K . H A h m a d D a h l a n N o . 1 Kota Padang Panjang. Pekerjaan yang
harus dilaksanakan adalah :
- Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I Pembuatan DAM Jalan di Belakang
AKPER Nabila Bukit Surungan
Rekanan juga harus melaksanakan pekerjaan :
- Segala sesuatu yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini.

Pasal - 2
Situasi
Dinding Penahan Tanah akan dilaksanakan di Kelurahan Bukit
S u r u n g a n Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang. Rekanan
penyedia wajib meneliti situasi setempat sesuai dengan lokasi pekerjaan yang telah
ditentukan Oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup
Kota Padang Panjang terutama kondisi eksisting yang ada, sifat, luas pekerjaan
serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap harga penawaran disamping
ketentuan-ketentuan yang ada dalam bestek. Kelalaian atau kekurang telitian
dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim dikemudian
hari.

Pasal - 3
Pekerjaan Persiapan
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, Rekanan Penyedia harus
menyediakan:
- 1 (satu) orang Pelaksana ahli yang benar-benar terampil dalam bidang
pekerjaan yang akan dilaksanakan serat mengerti gambar dan cara-cara

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

pelaksanaan. Memiliki Sertifikat keterampilan kerja pelaksana


- 1 (satu) orang Petugas/Ahli khusus K3 Konstruksi untuk proyek yang akan
dilaksanakan. Memiliki Sertifikat Petugas K3 Konstruksi.
- Mobil Dump Truck Kapasitas 4 – 5 M3,
- Beton Mixer ( Molen )
- Alat ukur seperti waterpass, alat-alat pertukangan dan alat-alat bantu lainnya
yang diperlukan untuk ketelitian, kerapihan dan ketepatan pekerjaan.
- Bahan-bahan harus sudah ada ditempat pekerjaan menjelang waktu
pengerjaan sehingga tidak akan terjadi kelambatan pelaksanaandari jadwal
yang telah ditentukan.
- Buku Harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan
dan detail- detail yang penting dari pekerjaan.
- Laporan Bulanan mengenai kemajuan pekerjaan yang memuat sekurang-
kurangnya keterangan-keterangan yang berhubungan dengan kejadian
selama satu bulan dan Risalah Kemajuan/Progress Report tersebut berupa
rangkuman dari :
• Logistik bahan bangunan dan barang perlengkapan.
• Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan.
• Absensi pegawai yang dipekerjakan selama bulan itu.
• Keadaan cuaca dari hari ke hari.
• Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
• Kejadian khusus.
• Foto-foto berwarna ukuran kartu post sesuai dengan tahapan
pekerjaan, ditambah dengan yang dianggap perlu oleh Direksi.
Laporan disampaikan pada :
1. Pemberi Tugas 1 asli + 3 copy
2. Pengawas Lapangan untuk disimpan di kantor Direksi Lapangan 1 copy
Total = 5 copy

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

- Ukuran
Satuan ukuran : semua ukuran tersebut dalam gambar rancangan dinyatakan
dalam ukuran metrik, kecuali untuk pipa, baut-baut dan sejenisnya dalam millimeter
atau inchi.
- Mengukur letak bangunan : ketentuan letak bangunan diukur dibawah
pengawasan Direksi Pengawas dengan patok profil yang dipancang kuat-
kuat dari kayu yang kuat dan selalu dijaga tetap pada posisinya.
- Penyediaan Bahan/Logistik dan Peralatan. Rekanan penyedia harus
menyediakan segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan
pekerjaan secara lengkap, sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur,
termasuk semua tenaga, bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan.
- Bangunan Sementara (Bouwkeet).
Rekanan penyedia harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan semi
permanen untuk digunakan sebagai ruang Direksi/Pengawas dan gudang-
gudang penyimpan bahan bangunan. Semua bangunan Direksi dan
perlengkapannya harus dirawat oleh Rekanan penyedia sampai pada waktu
penyerahan pekerjaan. Bangunan tersebut diatas adalah diluar bangunan
yang harus disediakan untuk Kontraktor sendiri yaitu Kantor dan ruang
penunjang lain yang dianggap dibutuhkan.
- Jalan Masuk ke tempat Pekerjaan
Jalan masuk sementara ke tempat pekerjaan bila tidak ada harus diadakan
rekanan/penyedia yang tidak akan mengganggu aktifitas lalu lintas
disekitar lokasi pekerjaan. Jalan sementara ini disesuaikan dengan layout
lokasi pekerjaan, k antor pelaksanaan dan los kerja, lokasi penimbunan
bahan dan tempat merakit komponen struktur dan acuan/bekisting. Apabila
jalan akses tersedia kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat-
tempat pekerjaan atau lahan sekitar yang disebabkan oleh pelaksanaan
pekerjaan menjadi tanggung jawab Rekanan/ Penyedia Jasa. Untuk itu
sebelum pelaksanaan pekerjaan Rekanan/ Penyedia Jasa bisa minta ijin
kepada pemilik yang bersangkutan untuk mendapatkan dispensasi
pemakaian jalan menuju lokasi ataupun lahan sekitar yang diperlukan.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

- A i r, Listrik dan Penerangan


Air, listrik dan penerangan untuk keperluan pekerjaan harus diusahakan oleh
Rekanan penyedia sendiri.
- Iklan
Rekanan penyedia tidak diperkenankan membuat papan iklan dalam
bentuk apapun mengenai apapun didalam wilayah proyek, atau ditanah
yang berdekatan tanpa seizin Penyelenggara Kegiatan.
- Tanggung Jawab
Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja,
peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa
sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan kerja.
Rekanan/penyedia juga harus bertanggung jawab atas pemindahan
sementara atau permanen yang terjadi dari saluran air dan limbah,
telepon/listrik dan sebagainya yang diakibatkan oleh kesalahan didalam
Pelaksanaan Pekerjaan. Rekanan penyedia wajib membayar biaya dan
semua ganti rugi sehubungan dengan pemindahan dan atau
pengembalian dalam kondisi semula.

Pasal - 4
Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan
yang sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi atau Konsultan Pengawas. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas
harus terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi atau Konsultan Pengawas dan
dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan
penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

Pasal - 5
Perintah Untuk Pelaksanaan
Bila Rekanan penyedia tidak berada ditempat pekerjaan dimana Direksi atau
Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka
petunjuk- petunjuk tersebut harus dituruti dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau
orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh rekanan penyedia.

Pasal - 6
Administrasi dan Dokumentasi
- Administrasi
• Pelaksana wajib menyediakan buku direksi dan buku tamu.
• Membuat request form work untuk meminta dan menerima persetujuan
direksi dan konsultan pengawas tentang kesiapan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan.
• Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan harian pekerjaan.
• Bila pelaksanaan pekerjaan berlangsung ditemui hal-hal yang melibatkan
perubahan kontrak (addendum) dalam variasi volume pekerjaan, maka
pelaksana wajib membuat perhitungan tambah/kurang dengan
memperoleh persetujuan dari pihak pemilik kegiatan dan hasil
perhitungan terlebih dahulu harus diperiksa oleh konsultan pengawas.
- Dokumentasi
Pelaksana wajib mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0% (Nol
Persen), 50% (Lima puluh persen), dan 100% (Seratus Persen)

Pasal - 7
Pengukuran
Rekanan penyedia harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis
acuan dasar yang telah disetujui oleh Direksi dan konsultan pengawas dan
bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
Rekanan penyedia harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
termasuk juru-juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.

Pasal - 8
Papan Nama Kegiatan
Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi kegiatan
dengan ukuran minimal 120 x 80 cm2 sebagai papan nama pemberitahuan yang
berisikan informasi, Pekerjaan yang dilaksanakan, Pembiayaan, Jangka waktu
pelaksanaan, Nama Konsultan Pengawas, Dan Nama Kontraktor pelaksana. Papan
nama kegiatan ini dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan seluruh
beban yang timbul menjadi beban dan kewajiban pelaksana.

Pasal - 9
Pekerjaan Persiapan Bangunan.
- Bangunan eksisting yang ada
Selama pelaksanaan pekerjaan, Rekanan penyedia bertanggung jawab penuh
atas segala kerusakan yang terjadi pada bangunan, apabila terdapat
kerusakan, harus segera diperbaiki Rekanan penyedia hingga memuaskan
dan dapat diterima Direksi.
- Gambar Pelaksanaan di Lapangan
Gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus selalu dilapangan,
demikian juga Buku Peraturan dan Syarat-Syarat (RKS).
Gambar tersebut harus dalam keadaan jelas, dapat dibaca dan menunjukkan
perubahan- perubahan, termasuk gambar perubahan (kalau ada).
- Ketidak-sesuaian antara Gambar, BQ dan RKS
Bilamana ada ketidak-sesuaian antara gambar kontrak dengan syarat-syarat
umum, uraian dan syarat-syarat, maka hal ini harus selekasnya ditunjukkan
kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan keputusan. Yang umum adalah
bila terjadi perbedaan antara :
• Gambar berskala besar dan yang berskala kecil maka yang diambil adalah
gambar berskala besar.
• Antara gambar, BQ dan RKS, maka yang diutamakan adalah BQ.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

- Gambar Revisi dan Gambar As Built


Untuk semua penyimpangan pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar,
baik penyimpangan itu atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Rekanan
penyedia harus membuat gambar-gambar kerja yang sesuai dengan apa yang
telah dilaksanakan dilapangan (gambar revisi) yang memperlihatkan dengan
jelas perbedaan antara gambar-gambar kontrak dengan pekerjaan yang
dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan pada waktu
penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya
ditanggung oleh Rekanan penyedia.
- Contoh Bahan
Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas/Direksi harus
disediakan atas biaya Rekanan, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai
dengan standard contoh yang telah disetujui bersama. Standard contoh yang
telah disetujui disimpan oleh Pemberi Tugas/Direksi dan akan dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakan tidak sesuai
dengan standard contoh, baik kualitas maupun dalam sifat-sifatnya.
- Merek Perusahaan dan Kualitas
Bila dalam RKS/Gambar disebut nama perusahaan, pabrik, pembuat suatu
barang, maka harap diartikan bahwa yang dimaksud adalah menunjukan
kualitas, type dan spesifikasi dari barang tersebut yang dianggap dapat
memuaskan Pemberi Tugas.
- Pemeriksaan dan Pengujian
Dalam pengajuan penawaran rekanan harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian berbagai bahan dan pekerjaan. Rekanan bertanggung jawab atas
biaya pengujian dari bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat yang
dikehendaki.
- Peraturan dan Standard
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan
Peraturan Pembangunan yang syah berlaku di Negara Republik Indonesia
selama pelaksanaan kontrak ini harus betul-betul ditaati, kecuali jika
dibatalkan oleh uraian dan syarat-syarat ini. Pada khususnya peraturan ini

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

berkenaan dengan pasal diatas meliputi :


• Perpres No. 16 Tahun 2018 beserta lampiran-lampiran
• -Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK - SNI. T - 15
– 1990 – 03).
• Tata Cara Pengadukan dan Pencampuran Beton SK - SNI. T – 281 – 1991 –
03).
• Peraturan teknis lainnya yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan
item pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
• Peraturan Perburuhan di Indonesia.
Tata cara pelaksanaan atau peraturan pembangunan dari pemerintah
setempat harus ditaati. Kecuali bila ketentuan tersebut tidak sejalan atau
menunjukkan hal-hal yang bertentangan dengan peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah pusat. Bilamana dalam RKS telah ditentukan standard
kualitas bahan maka ini dianggap telah pula ditambahkan pada spesifikasi/
syarat bahan.
- Pelaksanaan Pekerjaan di luar jam kerja biasa rekanan/penyedia harus
mendapatkan izin tertulis dari D i r e k s i dan konsultan p engawas
untuk d a p a t melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini
diluar jam-jam biasa, seperti pada hari minggu atau libur resmi.
Rekanan/penyedia harus memperhitungkan uang lembur bagi semua pihak yang
bersangkutan yang besarnya akan disepakati bersama antara pihak - pihak yang
bekerja lembur.
- Keselamatan Kerja dan Pertolongan Pertama
Rekanan penyedia harus mengadakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang berkunjung ketempat pekerjaan.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini adalah sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang dan Peraturan mengenai Keselamatan Kerja yang
berlaku. Di Lapangan Rekanan penyedia wajib mengadakan perlengkapan
P 3 K yang cukup dan mudah dicapai.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

Pasal - 10
Pelaksanaan Keselamatan Kerja Konstruksi / K3
I. Ketentuan administrasi

A. Kewajiban umum
Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagi perusahaan
Penyedia Jasa Konstruksi, yaitu:
• Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja,
peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa
sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan.
• Penyedia Jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan
atau alat-alat lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan
peraturan keselamatan kerja, selanjutnya barang-barang tersebut
harus dapat dipergunakan secara aman.
• Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja,
agar tenaga kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan
selamat dan sehat.
• Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena
jabatannya di dalam organisasi Penyedia Jasa, bertanggung jawab
mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk menghindarkan
resiko bahaya kecelakaan.
• Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja
sesuai dengan keahlian, umur, jenis kelamin dan kondisi
fisik/kesehatannya.
• Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua
tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya
masing-masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa
dapat memasang papan-papan pengumuman, papan-papan peringatan
serta sarana-sarana pencegahan kecelakaan yang dipandang perlu.
• Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala
terhadap semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan
kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang
aman.
• Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka
penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
B. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja
Penyedia Jasa Konstruksi harus menugaskan secara khusus Ahli K3 dan
tenaga K3 untuk setiap proyek yang dilaksanakan. Tenaga K3 tersebut harus

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

masuk dalam struktur organisasi pelaksanaan konstruksi setiap proyek, dengan


ketentuan sebagai berikut:
- Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh
(full-time) untuk mengurus dan menyelenggarakan keselamatan dan
kesehatan kerja.
- Pengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan dengan
mempekerjakan pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi
dari sifat proyek memang memerlukan, diwajibkan membentuk unit
pembina K3.
- Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ini merupakan
unit struktural dari organisasi penyedia jasa yang dikelola oleh pengurus
atau penyedia jasa.
- Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan
panitia pembina keselamatan kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah
koordinasi pengurus atau Penyedia Jasa, serta bertanggung jawab kepada
pemimpin proyek.
- Penyedia jasa harus mekukan hal-hal sebagai berikut :
• Memberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja
fasilitas-fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka.
• Berkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan kesehatan
kerja dalam segala hal yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam proyek.
• Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada
rekomendasi dari panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja.
- Jika 2 (dua) atau lebih Penyedia Jasa bergabung dalam suatu proyek
mereka harus bekerja sama membentuk kegiatan kegiatan keselamatan
dan kesehatan kerja.

C. Laporan kecelakaan
Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas kejadian
yang terkait dengan K3, dimana :
- Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus
dilaporkan kepada Instansi yang terkait.
- Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-hal
sebagai berikut :
• Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja
masing-masing dan
• Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

D. Keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan.


Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada
kecelakaan harus dibuat sebelumnya untuk setiap proyek yang meliputi seluruh
pegawai/petugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan, alat -alat
komunikasi dan alat-alat lain serta jalur transportasi, dimana :
- Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya :
▪ Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama
kali.
▪ Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan
tersebut.
- Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan
disimpan untuk referensi.
- Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba,
harus dilakukan oleh Dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam
pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).
- Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di
tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara
dan lain-lain.
- Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan
obat untuk kompres, perban, antiseptik, plester, gunting dan perlengkapan
gigitan ular.
- Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain
selain alat-alat PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat.
- Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-
keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti.
- Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secara teratur dan
harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
- Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu).
- Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut
dengan cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami
kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat lainnya.
- Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik dan
strategis yang memberitahukan antara lain :
• Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK,
ruang PPPK, ambulans, tandu untuk orang sakit, dan tempat dimana
dapat dicari petugas K3.
• Tempat telepon terdekat untuk menelepon/memanggil ambulans,
nomor telepon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.
• Nama, alamat, nomor telepon Dokter, rumah sakit dan tempat
penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

E. Pembiayaan keselamatan dan kesehatan kerja


Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah
diantisipasi sejak dini yaitu pada saat Pengguna Jasa mempersiapkan pembuatan
desain dan perkiraan biaya suatu pekerjaan konstruksi. Sehingga pada saat
pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian
evaluasi dalam penetapan pemenang lelang. Selanjutnya Penyedia Jasa harus
melaksanakan prinsip-prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
termasuk penyediaan prasarana, sumberdaya manusia dan pembiayaan untuk
kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar, oleh karena itu baik Penyedia Jasa
dan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan
kerja ini agar dapat melakukan langkah persiapan, pelaksanaan dan
pengawasannya.

II. Ketentuan Teknis

A. Aspek lingkungan
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkait dengan
aspek lingkungan, Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan dari direksi
pekerjaan.

B. Tempat kerja dan peralatan


Ketentuan teknis pada tempat kerja dan peralatan pada suatu proyek
terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut :
- Tempat Kerja
• Pintu masuk dan keluar darurat harus dibuat di tempat-tempat kerja.
• Alat-alat/tempat-tempat tersebut harus diperlihara dengan baik.
- Lampu / penerangan
• Jika penerangan alam tidak sesuai untuk mencegah bahaya, alat-alat
penerangan buatan yang cocok dan sesuai harus diadakan di seluruh
tempat kerja, termasuk pada lorong/gang-gang.
• Lampu-lampu harus aman, dan terang.
• Lampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu mencegah
bahaya apabila lampu mati/pecah.
- Ventilasi
• Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai untuk
mendapat udara segar.
• Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang
berbahaya, tenaga kerja harus disediakan alat pelindung diri untuk
mencegah bahaya-bahaya tersebut di atas.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

- Kebersihan
• Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus
dipindahkan ke tempat yang aman.
• Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
• Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk
di tempat kerja.
• Tempat-tempat kerja dan gang-gang yang licin karena oli atau sebab
lain harus dibersihkan atau disiram pasir, abu atau sejenisnya.
• Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus
dikembalikan pada tempat penyimpanan semula.

C. Pencegahan terhadap kebakaran dan alat pemadam kebakaran


Untuk dapat mencegah terjadinya kebakaran pada suatu tempat atau
proyek dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut:
- Di tempat-tempat kerja dimana tenaga kerja dipekerjakan harus tersedia:
• Alat-alat pemadam kebakaran.
• Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar.
- Pengawas dan sejumlah/beberapa tenaga kerja harus dilatih untuk
menggunakan alat pemadam kebakaran.
- Alat pemadam kebakaran, harus diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh
orang yang berwenang dan dipelihara sebagaimana mestinya.
- Alat pemadam kebakaran seperti pipa-pipa air, alat pemadam kebakaran
yang dapat dipindah-pindah (portable) dan jalan menuju ke tempat
pemadam kebakaran harus selalu dipelihara.
- Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah
dilihat dan dicapai.
- Sekurang kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus tersedia di
tempat-tempat sebagai berikut :
• di setiap gedung dimana barang-barang yang mudah terbakar
disimpan.
• di tempat-tempat yang terdapat alat-alat untuk mengelas.
- Beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan kimia kering harus
disediakan :
• di tempat yang terdapat barang-barang/benda-benda cair yang mudah
terbakar.
- Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan-
kerusakan teknis.

D. Perlengkapan keselamatan kerja


Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam
melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut :

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

- Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras
selama mengoperasikan pekerjaan berlangsung.
- Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin
atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
- Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada
lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras
lainnya.
- Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah
tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
- Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.
- Penutup telinga, diperlukan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan alat yang mengeluarkan suara yang keras/bising,
misalnya pemadatan tanah dengan stamper dan sebagainya.

Gambar Perlengkapan keselamatan kerja

III. Pedoman untuk pelaku utama konstruksi

A. Pedoman untuk manajemen puncak


Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian manajemen puncak untuk
mengurangi biaya karena kecelakaan kerja, antara lain :
- Mengetahui catatan tentang keselamatan kerja dari semua manajer lapangan.
Informasi ini digunakan untuk mengadakan evaluasi terhadap program
keselamatan kerja yang telah diterapkan.
- Kunjungan lapangan untuk mengadakan komunikasi tentang keselamatan

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

kerja dengan cara yang sama sebagaimana dilakukan pelaksanaan monitoring


dan pengendalian mengenai biaya dan rencana penjadualan pekerjaan.
- Mengalokasikan biaya keselamatan kerja pada anggaran perusahaan dan
mengalokasikan biaya kecelakaan kerja pada proyek yang dilaksanakan.
- Mempersyaratkan perencanaan kerja yang terperinci sehingga dapat
memberikan jaminan bahwa peralatan atau material yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan dalam kondisi aman.
- Para pekerja yang baru dipekerjakan menjalani latihan tentang keselamatan
kerja dan memanfaatkan secara efektif keahlian yang ada pada masing
masing divisi (bagian) untuk program keselamatan kerja.

B. Pedoman untuk manajer dan pengawas


Untuk para manajer dan pengawas, hal-hal berikut ini dapat diterapkan untuk
mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanan pekerjaan
bidang konstruksi :
- Manajer berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja
konstruksi sehingga harus menerapkan berbagai aturan, standar untuk
meningkatkan K3, juga harus mendorong personil untuk memperbaiki sikap
dan kesadaran terhadap K3 melalui komunikasi yang baik, organisasi yang
baik, persuasi dan pendidikan, menghargai pekerja untuk tindakan-tindakan
aman, serta menetapkan target yang realistis untuk K3.
- Secara aktif mendukung kebijakan untuk keselamatan pada pekerjaan seperti
dengan memasukkan masalah keselamatan kerja sebagai bagian dari
perencanaan pekerjaan dan memberikan dukungan yang positif.
- Manajer perlu memberikan perhatian secara khusus dan mengadakan
hubungan yang erat dengan para mandor dan pekerja sebagai upaya untuk
menghindari terjadi kecelakaan dan permasalahan dalam proyek konstruksi.
Manajer dapat melakukannya dengan cara
• Mengarahkan pekerja yang baru pada pekerjaannya dan
mengusahakan agar mereka berkenalan akrab dengan personil dari
pekerjaan lainnya dan hendaknya memberikan perhatian yang khusus
terhadap pekerja yang baru, terutama pada hari-harinya yang
pertama.
• Melibatkan diri dalam perselisihan antara pekerja dengan mandor,
karena dengan mengerjakan hal itu, kita akan dapat memahami
mengenai titik sudut pandang pari pekerja. Cara ini bukanlah
mempunyai maksud untuk merusak (“merongrong”) kewibawaan pihak
mandor, tetapi lebih mengarah untuk memastikan bahwa pihak pekerja
itu telah diperlakukan secara adil (wajar).

• Memperlihatkan sikap menghargai terhadap kemampuan para mandor

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

tetapi juga harus mengakui suatu fakta bahwa pihak mandor itu pun
(sebagai manusia) dapat membuat kesalahan. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara mengizinkan para mandor untuk memilih
para pekerjanya sendiri (tetapi tidak menyerahkan kekuasaan yang
tunggal untuk memberhentikan pekerja).

C. Pedoman untuk mandor


Mandor dapat mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam
pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi dengan :
- Memperlakukan pekerja yang baru dengan cara yang berbeda, misalnya
dengan tidak membiarkan pekerja yang baru itu bekerja sendiri secara
langsung atau tidak menempatkannya bersama-sama dengan pekerja yang
lama dan kemudian membiarkannya begitu saja.
- Mengurangi tekanan terhadap pekerjanya, misalnya dengan tidak memberikan
target produktivitas yang tinggi tanpa memperhatikan keselamatan dan
kesehatan pekerjanya.

Selanjutnya manajemen puncak dapat membantu para mandor untuk


mengurangi kecelakaan kerja dengan cara berikut ini :
- Secara pribadi memberikan penekanan mengenai tingkat kepentingan dari
keselamatan kerja melalui hubungan mereka yang tidak formal maupun yang
formal dengan para mandor di lapangan.
- Memberikan penekanan mengenai keselamatan kerja dalam rapat pada
tataran perusahaan.

D. Pedoman untuk pekerja


Pedoman yang dapat digunakan pekerja untuk mengurangi kecelakaan dan
gangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi antara lain
adalah :
- Permasalahan pribadi dihilangkan pada saat masuk lingkungan kerja.
- Tidak melakukan pekerjaan bila kondisi kesehatan kurang mendukung.
- Taat pada aturan yang telah ditetapkan.
- Memahami program keselamatan dan kesehatan kerja.
- Memahami lingkup kerja yang diberikan.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

Pasal - 11
Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan
- Pekerjaan galian tanah harus memperhatikan rencana pembentukan
tanah itu sendiri baik kedalaman maupun kemiringannya khusus pada
galian tanah pondasi batu kali, sebelum pemasangan konstruksi pondasi
batu kali, apabila terdapat genangan air maka air tersebut harus dibuang
terlebih dahulu.
- Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi
yang ditentukan dalam gambar yang disetujui oleh Direksi Teknis dan
harus mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang
dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan
bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
- Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal
mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
- Galian tanah untuk pondasi batu kali dilaksanakan sesuai dengan
gambar rencana kerja (bestek) dengan sebelumnya membuat gambar
kerja (shop drawing) nya untuk mendapat persetujuan dari direksi.
- Pekerjaan pembuatan pondasi b a t u k a l i hanya dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari direksi.
- Tanah bekas galian dapat dipakai kembali sebagai urugan dalam
peninggian feil bangunan, perataan dan isian jika menurut pengawas /
direksi bahwa tanah urugan tersebut masih cukup baik dan layak
digunakan, bebas dari kotoran dan tidak mempengaruhi terhadap
konstruksi bangunan yang ada.
- Galian tanah yang tidak terpakai harus segera dikeluarkan dari lokasi
kegiatan dan menjadi tanggung jawab rekanan penyedia.
- Rekanan penyedia harus memperhatikan drainase aliran air buangan dari
lokasi agar air tidak mengganggu atau menggenangi lokasi Kegiatan.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

Pasal – 12
Pasangan Batu Kali
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
- Penyediaan bahan pokok dan perekatnya dan menyiapkan tempat
pekerjaan serta pelaksanaan pekerjaan batu kali itu sendiri dilokasi
pekerjaan.
- Pelaksanaan Pekerjaan pasangan batu kali seperti yang tercantum
didalam gambar rencana sesuai dengan denah-denah dan potongannya.
B. Persyaratan Bahan
- Batu kali
Batu kali atau batu belah yang dipergunakan untuk pondasi harus batu
belah dari jenis keras, ukurannya rata-rata sama, bersih, padat,
bersudut runcing dan tidak porous serta tidak boleh mempunyai tanda-
tanda yang telah lapuk yang tampak dengan jelas.
- Pasir pasang
Pasir harus memenuhi persyaratan terdiri dari pasir alam, mempunyai
butir yang bersih, keras dan awet serta harus bersih dan bebas dari
debu, lumpur, lempung, bahan organik dan kotoran lainnya dalam
jumlah yang melebihi batas toleransi.
- Semen
Semen yang digunakan yaitu semen buatan dalam negeri dengkan mutu
dan kualitas yang sama dengan type II untuk tanah yang tidak banyak
mengandung asam dan memenuhi persyaratan yang diisyaratkan untuk
beton dan pasangan batu kali.
- Air
Air harus memenuhi persyaratan bersih, bebas dari minyak, garam,
asam alkali dan tumbuhan dan zat lain yang dapat merusak kualitas

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

hasil pekerjaan.
C. Persyaratan Pelaksanaan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan batu kali, selazimnya rekanan
melakukan pengukuran ulang (uit-zet) secara teliti dan sesuai dengan
gambar rencana.
- Membuat acuan profil/bentuk pondasi dari kayu pada setiap ujung yang
dibentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar kerja dan telah
mendapat persetujuan dari direksi / konsultan pengawas.
- Kedalaman galian pondasi harus telah disetujui oleh direksi / konsultan
pengawas.
- Pasangan batu kali pondasi menggunakan adukan/mortar yang selalu
baru dengan campuran 1 Pc : 4 Psr, adukan harus membungkus batu
kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian pondasi yang berongga
atau tidak padat, khusunya pada bagian tengah.
- Setiap jarak 100 cm harus ditanam pipa dengan Ø 2,5” inchi sebagai
pipa suling.

Pasal - 13
Pekerjaan Plesteran dan Acian
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjan tersebut meliputi:
- Pekerjaan plesteran biasa
- Plesteran halus/aci halus
- Dan/atau seperti didalam gambar rencana
Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan plesteran sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Pekerjaan plesteran dikerjakan sesuai dengan detail yang disebutkan/ditunjukkan
didalam gambar rencana.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

B. Persyaratan Bahan
- Semen
Semen yang digunakan yaitu semen buatan dalam negeri dengan mutu
dan kualitas yang sama dan memenuhi persyaratan yang diisyaratkan
untuk beton dan pasangan batu bata.
- Pasir harus memenuhi persyaratan terdiri dari pasir alam, mempunyai
butir yang bersih, keras dan awet serta harus bersih dan bebas dari
debu, lumpur, lempung, bahan organik dan kotoran lainnya dalam
jumlah yang melebihi batas toleransi.
- Air harus memenuhi persyaratan bersih, bebas dari minyak, garam,
asam alkali dan tumbuhan dan zat lain yang dapat merusak kualitas
hasil pekerjaan

C. Persyaratan Pelaksanaan
- Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
Cara pembuatannya yaitu menggunakan mixer / beton molen yang
diaduk selama kurang lebih 3 menit atau dengan cara diaduk secara
manual sampai dengan campuran itu tercampur dengan sempurna.
- Plesteran biasa adalah campuran 1 Pc : 3 Psr, dan dilaksanakan sesuai
spesifikasi dari bahan yang digunakan dan telah mendapat persetujuan
dari pemberi tugas dan konsultan pengawas sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis.
- Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bila perkerjaan pas batu kali
telah selesai atau telah disetujui pemberi tugas dan konsultan
pengawas.
- Plesteran halus/aci halus adalah campuran antara Pc dengan air
yang dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang
homogen. Plesteran halus /acian ini adalah pekerjaan finishing yang
dilaksanakan setelah adukan plesteran sebagai lapisan dasar telah
berumur minimal 7 hari atau plesteran itu telah kering benar.
- Permukaan semua plesteran harus diratakan, khususnya acian

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

harus rata, tidak bergelombang, penuh, padat, tidak berongga serta


berlubang, tidak mengandung kerikil atau benda-benda lain yang
membuat cacat.
- Untuk permukaan yang akan diplester, permukaannya harus dibersihkan
dari sisa-sisa bekisting, kemudian dikasarkan (“scratched”). Semua
lubang-lubang harus tertutup aduk plesteran.
- Tebal plesteran adalah minimal 1.5 cm dan masimum 2,5 cm. Dan jika
ketebalan melebihi 2.5 cm maka diharuskan menggunakan kawat
yang diikatkan/dipaku kepermukaan dinding pasangan yang
bersangkutan, ini berguna untuk memperkuat daya rekat plesteran.
- Kelembaban plesteran harus dijaga sehinggga pengeringan berlangsung
dengan wajar. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan
plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik
panas matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat
mencegah penguapan air secara cepat.
- Rekanan wajib memelihara atau menjaga plesteran tersebut terhadap
kerusakan- kerusakan dan pengotoran, apabila terjadi kerusakan /
cacat- cacat maka kontraktor wajib memperbaiki kerusakan-kerusakan
tersebut dengan biaya ditanggung oleh kontraktor sendiri.
- Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan
oleh direksi / konsultan pengawas, maka kontraktor harus membongkar
dan memperbaiki sampai disetujui oleh direksi / konsultan pengawas.
Biaya perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor sendiri.

Pasal – 14
Pekerjaan Jalan Beton
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, material, peralatan dan
pelaksanaan semua pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan jalan cor beton,
termasuk persiapan lapisan alas, pengangkutan dan penyiapan agregat,
pencampuran, pengadukan, penuangan, pemadatan, finishing, pengawetan

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

pemeliharaan dan pekerjaan lainnya yang berkaitan. Semua pekerjaan harus


dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, spesifikasi dan instruksi dari Direksi
dan konsultan pengawas.

B. Persyaratan Bahan
Semen, agregat dan air harus memenuhi ketentuan pekerjaan beton, ukuran
maksimum agregat harus dipilih oleh rekanan dan disesuaikan dengan
kebutuhan cor jalan beton dan harus disetuji oleh Direksi dan konsultan
pengawas.
- Semen
Semen yang digunakan yaitu semen buatan dalam negeri dengan mutu
dan kualitas yang sama dan memenuhi persyaratan yang diisyaratkan
untuk beton.
- Agregat kasar harus terdiri dari satu atau lebih dari satu material berikut :
• batu pecah, kerikil, ampas tanur tinggi atau material lainnya yang
disetujui mempunyai sifat yang sama, mempunyai butir-butir yang
bersih, keras dan awet.
• Agregat kasar harus terbebas dari butir yang panjang atau bulat
dan bebas bahan organik dan bahan pengganggu lainnya dalam
jumlah yang melebihi batas toleransi.
• Agregat kasar harus bergradasi merata dan memenuhi ketentuan
gradasi.
- Pasir harus memenuhi persyaratan terdiri dari pasir alam, mempunyai
butir yang bersih, keras dan awet serta harus bersih dan bebas dari
debu, lumpur, lempung, bahan organik dan kotoran lainnya dalam jumlah
yang melebihi batas toleransi.
- Air harus memenuhi persyaratan bersih, bebas dari minyak, garam, asam
alkali dan tumbuhan dan zat lain yang dapat merusak kualitas hasil
pekerjaan

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

C. Persyaratan Pelaksanaan
I. Jalan Beton
- Pembersihan lahan dan meratakan jalan yang akan dilakukan
pengecoran/dibeton
- Badan jalan yang telah dipadatkan dan diprofil, diurug dengan pasir urug
sebagai alas selebar badan jalan yang akan dikerjakan (di cor).
- Bekisting menggunakan kayu/papan dengan tebal 3 cm, dengan lebar 15
cm.
- Pengecoran dilaksanakan dengan tebal 15 cm menggunakan Beton K-175
dengan kemiringan 2% kearah luar.
- Mutu campuran mengacu pada spesifikasi yang tertuang dalam Analisa
satuan pekerjaan Beton K-175.
II. Campuran
- Pencampuran /pengadukan beton dilakukan dengan menggunakan alat
Concrete Mixer/molen.
- Urutan memasukan bahan-bahan ke alat pengaduk serta lamanya waktu
mengaduk dilakukan atas sepengetahuan Direksi dan konsultan
pengawas.

III. Cetakan
- Bahan cetakan dari kayu yang dipakai tidak mudah meresap air dan
sebelumnya telah mendapat persetujuan dari Direksi dan konsultan
pengawas, cetakan direncanakan sedemikian rupa dan sebelum
penempatan beton, permukaan dari cetakan diberi oli/solar agar mudah
dilepaskan dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton.
IV. Pengecoran
- Sebelum dilaksanakan pengecoran jalan beton, semua cetakan dan
bagian-bagian lain telah harus mendapat persetujuan dari Direksi dan
konsultan pengawas
- Permukan tempat beton yang akan dicor telah bebas dari genangan air,
lumpur atau sampah.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

- Pengecoran beton dilakukan pada waktu pengawas ada ditempat


pekerjaan.
- Beton dicor secara menerus dan mendatar.
V. Perbaikan
- Memperbaiki beton yang rusak atau tidak sesuai bentuk dengan gambar
atau meyimpang dari ukuran atau terdapat permukaan-permukaan yang
rusa, sesuai dengan petunjuk Direksi dan konsultan pengawas.
- Membersihkan bagian-bagian yang akan dibersihkan dari bahan-bahan
yang tidak berguna serta harus dalam keadaan basah, kemudian diisi
dengan bahan pengisi agar memenuhi tempat-tempat / bagian-bagian
tersebut diatas.
- Bidang-bidang beton yang rusak diplester menurut gambar bestek setebal
2,00-2,50 cm dengan adukan 1 pc : 2 psr.

Pasal – 15
Pekerjaan Pembersihan
Sebelum pekerjaan diserahkan terimakan lokasi pekerjaan harus bersih dari
sisa bahan bangunan dan ini harus dijalankan oleh Pihak Rekanan penyedia.

Pasal – 16
P e n u t u p.
- Rekanan/ kontraktor harus dapat menyelesaikan pekerjaan secara
keseluruhan (100%) dengan tepat mutu dan tepat waktu sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang ada dalam Dokumen Kontrak secara keseluruhan
serta petunjuk Direksi Proyek/Pengawas.
- Hal-hal yang belum diatur atau belum tercantum dalam RKS ini ataupun
perubahan/ tambahan yang mungkin ada akan dijelaskan dalam rapt-rapat
dan atau diberi petunjuk Direksi Proyek/Pengawas
- Sebelum menyerahkan pekerjaan yang pertama dan kedua, pelaksana
berkewajiban menyelesaikan semua jenis pekerjaan dan pembersihan
lapangan sehingga hasil pekerjaan nampak bersih dan sempurna

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN


Spesifikasi Teknis
Pembuatan Bangunan Pengaman Paket I
Pembuatan DAM Jalan di Belakang AKPER Nabila Bukit Surungan

- Syarat-syarat dan peraturan teknis ini mengikat sampai pekerjaan selesai


100% dan diserahkan untuk kedua kalinya pada Direksi Proyek.
- Hal-hal diluar ini apabila terdapat ketidak cocokkan dalam pelaksanaan
akan diselesaikan dengan musyawarah.

cv. KONOAH REKANUSA KONSULTAN

Anda mungkin juga menyukai