Dengan memiliki dan menggunakan jamban sehat bukan hanya nyaman melainkan juga turut
melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Namun, data yang tersedia dari
studi dan survei sanitasi pedesaan di Indonesia memperlihatkan bahwa sangat sedikit rumah tangga di
pedesaan yang benar-benar mempunyai akses ke jamban sehat. Hanya 37% penduduk pedesaan
mempunyai akses ke sanitasi yang aman menurut Laporan Joint Monitoring Program 2008.
Berbagai jenis jamban yang digunakan di rumah tangga, sekolah, rumah ibadat, dan lembaga-
lembaga lain. Jamban Sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang dapat:
3. Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga, serta binatang lainnya
Kita semua mengetahui bahwa memilki dan menggunakan jamban sehat bukan hanya nyaman
melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Namun sangat
sedikit rumah tangga di pedesaan yang benar-benar mempunyai akses ke jamban sehat. Hanya 37%
penduduk pedesaan mempunyai akses ke sanitasi yang aman. Meskipun kita tidak sepenuhnya
memahami semua alasan ini, sebagian penjelasannya adalah bahwa bahan bangunan jamban yang ada
dipasaran rumit dan mahal, dan memberikan kesan bahwa harganya tidak terjangkau bagi keluarga yang
berpenghasilan rendah.
Adanya masyarakat yang masih buang air besar dan buang air kecil sembarang dapat mencemari
lingkungan, mencemari sumber air yang ada di sekitarnya, sehingga dapat menjadi penular infeksi dan
menular seperti penyakit diare, kolera, disentri, tipus, cacingan, dan lain-lain.
Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan penilaian dan diskusi mengenai Jamban
Sehat masyarakat di desa Jaboi. Manfaat yang dapat diambil dari pemanfaatan jamban sehat yaitu
untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dengan demikian dapat mewujudkan seluruh warga
masyarakat yang sehat
PELAKSANAAN
Penilaian dan penyuluhan tentang jamban sehat dilaksanakan di Desa Jaboi. Penilaian jamban sehat di
desa Jaboi dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 desember 2020. Kegiatan yang dilakukan antara lain
tinjauan langsung terhadap jamban di desa tersebut dan memberikan penyuluhan singkat kepada
masyarakat di desa tersebut. Materi penyuluhan berupa pengetahuan mengenai definisi jamban sehat,
manfaat menggunakan jamban bersih, syarat-syarat jamban sehat, dan cara memelihara jamban.
Kegiatan ini berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tingkat pengetahuan peserta masih kurang
mengenai materi penyuluhan sebelum diadakannya penyuluhan. Hampir sebagian besar masyarakat
yang hadir masih memiliki pengetahuan yang minim berkaitan dengan materi penyuluhan yang akan
disampaikan.