Anda di halaman 1dari 2

 

Jenis Kegiatan :  F2 - Upaya Kesehatan Lingkungan


Dokter Pendamping      :  dr. Shinta Amelia
Judul Lap. Kegiatan      :  Jamban Sehat Di Desa Jaboi
PESERTA HADIR
 Peserta PIDI
 Masyarakat
 Lain-lain
LATAR BELAKANG
Jamban sehat merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting untuk setiap individu. Setiap
individu harus menggunakan jamban untuk buang air besar dan buang air kecil. Sehingga setiap
individu harus menjaga jamban agar tetap bersih, sehat dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air
yang ada disekitarnya dan tidak mengundang lalat atau serangga yang menjadi penular penyakit diare,
kolera, disentri, tifoid, cacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.

Dengan memiliki dan menggunakan jamban sehat bukan hanya nyaman melainkan juga turut
melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Namun, data yang tersedia dari
studi dan survei sanitasi pedesaan di Indonesia memperlihatkan bahwa sangat sedikit rumah tangga di
pedesaan yang benar-benar mempunyai akses ke jamban sehat. Hanya 37% penduduk pedesaan
mempunyai akses ke sanitasi yang aman menurut Laporan Joint Monitoring Program 2008.

Berbagai jenis jamban yang digunakan di rumah tangga, sekolah, rumah ibadat, dan lembaga-
lembaga lain. Jamban Sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang dapat:

1. Mencegah kontaminasi ke badan air

2. Mencegah kontak antara manusia dan tinja

3. Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga, serta binatang lainnya

4. Mencegah bau yang tidak sedap

5. Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah dibersihkan

Terdapat 7 kriteria jamban sehat:

1. Tidak mencemari air

2. Tidak mencemari tanah permukaan

3. Bebas dari serangga

4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan

5. Aman digunakan oleh pemakainya

6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya

7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan.


PERMASALAHAN

Kita semua mengetahui bahwa memilki dan menggunakan jamban sehat bukan hanya nyaman
melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat. Namun sangat
sedikit rumah tangga di pedesaan yang benar-benar mempunyai akses ke jamban sehat. Hanya 37%
penduduk pedesaan mempunyai akses ke sanitasi yang aman. Meskipun kita tidak sepenuhnya
memahami semua alasan ini, sebagian penjelasannya adalah bahwa bahan bangunan jamban yang ada
dipasaran rumit dan mahal, dan memberikan kesan bahwa harganya tidak terjangkau bagi keluarga yang
berpenghasilan rendah.

Adanya masyarakat yang masih buang air besar dan buang air kecil sembarang dapat mencemari
lingkungan, mencemari sumber air yang ada di sekitarnya, sehingga dapat menjadi penular infeksi dan
menular seperti penyakit diare, kolera, disentri, tipus, cacingan, dan lain-lain.

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan penilaian dan diskusi mengenai Jamban
Sehat masyarakat di desa Jaboi. Manfaat yang dapat diambil dari pemanfaatan jamban sehat yaitu
untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dengan demikian dapat mewujudkan seluruh warga
masyarakat yang sehat

PELAKSANAAN

Penilaian dan penyuluhan tentang jamban sehat dilaksanakan di Desa Jaboi. Penilaian jamban sehat di
desa Jaboi dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 desember 2020. Kegiatan yang dilakukan antara lain
tinjauan langsung terhadap jamban di desa tersebut dan memberikan penyuluhan singkat kepada
masyarakat di desa tersebut. Materi penyuluhan berupa pengetahuan mengenai definisi jamban sehat,
manfaat menggunakan jamban bersih, syarat-syarat jamban sehat, dan cara memelihara jamban.

MONITORING & EVALUASI

Kegiatan ini berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tingkat pengetahuan peserta masih kurang
mengenai materi penyuluhan sebelum diadakannya penyuluhan. Hampir sebagian besar masyarakat
yang hadir masih memiliki pengetahuan yang minim berkaitan dengan materi penyuluhan yang akan
disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai