4 PB
4 PB
September 2020
http://journal.unpad.ac.id/jthp/index
ISSN: 2722-4783
DOI: 10.24198/jthp.v1i2.27537
41
Nurhayati et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2):41-46.
dapat dilakukan yaitu metode sumu- roba uji yang ditambahkan pada kertas
ran, metode cakram, dan metode silin- cakram (Bonang, 1992). Kelebihan dari
der (Pratiwi, 2008). Prinsip kerja meto- metoda cakram yaitu dapat dilakukan
de difusi adalah terdifusinya senyawa pengujian dengan lebih cepat pada pe-
antibakteri ke dalam media padat di- nyiapan cakram (Listari, 2009).
mana mikroba uji telah diinokulasikan. Penelitian mengenai perbandi-
Hasil pengamatan yang diperoleh be- ngan metode sumuran dan cakram ma-
rupa ada atau tidaknya daerah bening sih sedikit dilakukan, oleh karena itu
yang terbentuk di sekeliling kertas cak- penelitian ini bertujuan untuk mem-
ram yang menunjukan zona hambat bandingkan dua metode pengujian ter-
pada pertumbuhan bakteri (Balaouri et sebut untuk menganalisis aktivitas
al., 2016). antibakteri dari starter yogurt terhadap
Metode sumuran dilakukan de- bakteri Eschericia coli dan Staphilococcus
ngan membuat lubang yang dibuat aureus.
tegak lurus pada agar padat yang telah
diinokulasi dengan bakteri uji. Jumlah MATERI DAN METODE
dan letak lubang disesuaikan dengan Penelitian dilakukan adalah pe-
tujuan penelitian, kemudian lubang di- nelitian metode eksperimental, dengan
isi dengan sampel yang akan diuji. Sete- objek penelitian adalah starter yogurt
lah dilakukan inkubasi, pertumbuhan (Streptococcus thermophilus, Lactobacillus
bakteri diamati untuk melihat ada bulgaricus, Lactobacillus acidophillus) pa-
tidaknya daerah hambatan di sekeliling da 5 konsentrasi yaitu 2%, 4%, 6%, 8%,
lubang (Pelzcar, 2006). Metode sumu- dan 10% setiap perlakuan diulang
ran memiliki kelebihan yaitu lebih sebanyak 3 kali dengan parameter pe-
mudah mengukur luas zona hambat ngujian aktivitas antibakteri terhadap
yang terbentuk karena bakteri berakti- bakteri Eschericia coli dan Staphilococcus
vitas tidak hanya di permukaan atas aureus. Hasil yang diperoleh kemudian
nutrien agar tetapi juga sampai ke dihitung rata-ratanya.
bawah. Pembuatan sumuran memiliki
beberapa kesulitan seperti terdapatnya 1. Alat dan Bahan Penelitian
sisa-sisa agar pada suatu media yang Peralatan yang digunakan pada
digunakan untuk membuat sumuran, penelitian adalah autoclave, blue tips, ca-
selain itu juga besar kemungkinan wan petri, gelas ukur, hockey stick, inku-
media agar retak atau pecah disekitar bator, jangka sorong, jarum ose, kertas
lokasi sumuran sehingga dapat meng- cakram, labu erlenmeyer, laminar air-
ganggu proses peresapan antibiotik ke flow, pembakar bunsen, mikropipet, rak
dalam media yang akan memengaruhi tabung reaksi, refrigerator, tabung re-
terbentuknya diameter zona bening aksi, timbangan analitik, vortex. Bahan
saat melakukan uji sensitivitas. yang digunakan pada penelitian adalah
Metode difusi menggunakan antibiotik chloramphenicol, bakteri E.
cakram dilakukan dengan cara kertas coli, bakteri S. aureus, etanol 70%, Star-
cakram sebagai media untuk menyerap ter yogurt, NaCl fisiologis 0,9%, media
bahan antimikroba dijenuhkan ke da- Muller Hinton Agar (MHA, OXOID).
lam bahan uji. Setelah itu kertas cakram
diletakkan pada permukaan media 2. Pembuatan Media MHA
agar yang telah diinokulasi dengan bia-
kan mikroba uji, kemudian diinku- Pembuatan media Muller Hinton
basikan selama 18-24 jam pada suhu Agar (MHA) dimulai dengan menim-
35°C. Area atau zona bening di sekitar bang MHA sebanyak 19 gram dan dila-
kertas cakram diamati untuk menun- rutkan ke dalam Labu erlenmeyer de-
jukkan ada tidaknya pertumbuhan ngan akuades hingga mencapai volume
mikroba. Diameter area atau zona be- 500 mL, kemudian dipanaskan hingga
ning sebanding dengan jumlah mik- homogen. Media disterilisasi menggu-
42
Nurhayati et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2):41-46.
nakan autoclave pada suhu 121oC se- seperti pada gambar pada posisi yang
lama 15 menit. Tuang media ke dalam berbeda dan dirata-ratakan nilainya
cawan petri sekitar 25 mL dan dibiar- (Afriani, 2017).
kan hingga memadat.
43
Nurhayati et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2):41-46.
44
Nurhayati et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2):41-46.
45
Nurhayati et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(2):41-46.
46