Anda di halaman 1dari 3

STATUS HUKUM PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERLINDUNGAN

HUKUM TERHADAP INVESTOR PASAR MODAL SYARIAH

1. Apakah judul atau topiknya ada hubungan dengan rumusan masalah? Jelaskan dan
berikan analisa saudara

Setelah membaca bagian pendahuluan pada jurnal ini, diketahui bahwa judul/topik memiliki
keterkaitannya dengan rumusan masalah. Hal ini dikarenakan, rumusan masalah yang ada pada
jurnal ini ialah judul itu sendiri, dijelaskannya mengenai status hukum peraturan OJK terhadap
investor pasar modal syariah. Dimana dijelaskan bahwa pasar modal syariah yang merupakan
lembaga keuangan dan yang tidak dikhususkan hanya untuk masyarakat muslim saja, ini selain
diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1995, juga diatur dalam beberapa peraturan pelaksana yang
dibuat khusus untuk mengatur terkait hal tersebut, salah satu peraturan pelaksananya ialah
Otoritas Jasa Keuangan atau yang dikenal dengan istilah OJK. Diketahui juga bahwa OJK
mengeluarkan ketentuan mengenai pasar modal syariah yang terdapat dalam UU No. 21/2011
tepatnya pada pasal 6. Dalam pasal 6 ini, OJK yang merupakan lembaga pelindung investor di
pasar modal syariah, memiliki peraturan yang berkaitan dalam pasal tersebut. Dikarenakan ini,
maka OJK melakukan perlindungan hukum preventif. Peraturan ini harus diakui secara sah atau
sesuaikan dengan UU No. 12/2011 atau dalam kata lainnya, peraturan OJK tersebut harus
memiliki status hukum yang kuat, supaya, jika terjadi sengketa, terdapat landasan hukum yang
kuat sebagai acuan memutuskan perkaranya.

Setelah membacanya, judul/topik relevan dengan rumusan masalah yang terdapat pada jurnal
tersebut. Hal tersebut dikarenakan kedua rumusan masalah yakni:

 “bagaimana pengaturan pasar modal syariah dalam hukum positif di Indonesia”


 “bagaimana perlindungan hukum bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal
syariah”.

Bahwa terdapat hubungan dimana kedua rumusan masalah tersebut sama-sama menyinggung
pengaturan terkait pasar modal syariah dalam lingkup hukum positif. Selain itu, dilakukan
perluasan dalam rumusan masalah dengan turut mengkaji hal-hal terkait perlindungan hukum
bagi investor yang ingin melakukan investasi dalam pasar modal syariah. Dalam jurnal tersebut,
penelitian dilakukan dengan mengkaji aspek norma, aturan, asas hukum, dan kepustakaan
dengan memperhatikan pendekatan pada perundang-undangan dan pendekatan konseptual

2. Apakah rumusan masalah yang ada tersebut dibahas dengan jelas dan baik seluruhnya?
Jelaskan dan berikan apa yang dibahasnya

Setelah membaca pembahasan pada jurnal ini maka saya dapat mengemukakan bahwa rumusan
masalah tersebut dibahas secara jelas dalam bagian pembahasan ini. Dijelaskan pada bagian
tersebut bahwa, UU OJK menyatakan bahwa lembaga OJK ialah lembaga independen dalam
menjalankan tugas serta wewenangnya, terkecuali terhadap hal-hal yang diutarakan dalam UU
tersebut, agat terlaksana secara optimal pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan. OJK
melakukan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan dengan
melakukan pengawasan, penyeidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lainnya terhadap
lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/atau penunjang sesuai dalam peraturan perundang-
undangan. OJK ini ialah lembaga yang memiliki kewenangan yang memiliki pengaruh tinggi
terhadap penyelenggaran jasa keuangan, sesuai dengan bunyi pada Pasal 8 huruf c UU OJK. OJK
juga menjadi lembaga berkekuatan penuh, termasuk juga pada memberikan perlindungan kepada
investor dalam pasar modal syariah. Karena hal tersebut, peraturan OJK mengenai pasar modal
syariah ini menjadi suatu dasar hukum yang sah dalam pasar modal syariah. Berbagai macam
peraturan OJK mengenai perlindungan hukum terhadap investor ini melaksanakan pemberian
sanksi yang berupa administratif terhadap segala pihak yang melakukan tindakan pelanggaran
terhadap ketentuan peraturan OJK. Kemudian karena hal tersebut, pembuatan peraturan OJK ini
merupakan salah satu landasan untuk perlindungan investor pasar modal syariah. Jadi, setelah
mengetahui pemaparan ini, status hukum peraturan OJK ini sesuai dengan ketentuan UU No.
12/2011 tepatnya pada Pasal 8 (1 & 2) dan Pasal 7 (1), OJK memiliki status hukum yang kuat
atau diakui oleh negara dikarenakan, lembaga pembentuk dari peraturan ini adalah pemerintah
Indonesia yang beramanat untuk mewujudkan perekonomian nasional. Selain itu juga
diperlukannya kegiatan di sektor jasa keuangan yang berjalan secara teratur, transparan, adil, dan
akuntabel, serta juga bisa mewujudkan sistem keuangan yang akan selalu tumbuh dan stabil dan
juga mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat.

3. Apakah keseluruhan rumusan masalah dan pembahasannya dapat dijawab dalam


kesimpulan atau tidak? Paparkan apa kesimpulannya itu

Setelah membaca, keseluruhan rumusan masalah dan juga pembahasannya ini terjawab dalam
bagian kesimpulan, dimana dijelaskan bahwa OJK dalam UU No. 21 tahun 2011, berwenang
untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sekotr
pasar modal, yang awalnya pernyataan ini dinyatakan dalam UU PM Pasal 4 dimana wewenang
ini diberikan kepada Bapepam LK, sebelum berlakunya UU No. 21/2011. Kemudian dalam pasal
8 pada UU tersebut diketahui juga bahwa pasal ini memberikan kewenangan pada OJK untuk
bisa menetapkan peraturan OJK sebagi bentuk dari tugas pengaturan, maka sebagian peraturan
OJK, termasuk mengenai perlindungan hukum terhadap investor pasar modal syariah ini
memiliki status hukum yang kuat atau sah, dikarenakan memiliki kesesuaian dengan UU No.
21/2011 tersebut. Kemudian juga dalam Pasal 7 (1) UU tersebut peraturan OJK terkait
perlindungan hukum tadi ini diakui keberadaannya dan memiliki kekuatan hukum mengikat
selama diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi derajatnya atau
dbentuk berdasarkan kewenangan.

Anda mungkin juga menyukai