Nim :21119116
Patofisiologi
Penyebab utama apendisitis adalah obstruksi penyumbatan yang dapat disebabkan oleh hyperplasia
dari folikel limfoid merupakan penyebab terbanyak adanya p x dalam lumen apendiks adanya beda asing
seperti cacing karena Fibrosis akibat peradangan sebelumnya, sebab selain misalnya
keganasan( karsinoma karsinoid) .
Obstruksi apendisitis itu penyebab mukus yang diproduksi mukosa terbendung, makin lama magus yang
terbendung makin banyak dan menekan di dinding apendiks serta merangsang tunik dan peritonium
viseral. Oleh karena itu persarafan appendix sama dengan usus yaitu torakal X maka rangsangan itu
dirasakan sebagai rasa sakit di sekitar umbilikus.
Bungkus yang terkumpul itu lalu terinfeksi oleh bakteri menjadi nanah kemudian timbul gangguan aliran
Vena sedangkan Arteri belum terganggu peradangan yaitu timbul meluas dan mengenai peritonium
setempat, sehingga menimbulkan rasa sakit di kanan bawah, keadaan disebut dengan apendisitis
supuratif akut.
Bila kemudian aliran Arteri terganggu Maka timbul alergi dan ini disebut dengan apendisitis dan titik Bila
dinding apendiks yang telah aku itu pecah, dinamakan appendix pervasi. Bila omentum usus yang
berdatangan massa lokal, keadaan ini disebut sebagai appendix Abbas pada anak-anak karena omentum
masih pendek dan tipis appendix yang relatif lebih panjang dinding apendiks yang lebih tipis dan daya
tahan tubuh yang masih kurang demikian juga pada orang itu karena telah ada gangguan pembuluh
darah maka profesi terjadi lebih cepat bila apendisitis infiltrat ini menyembuh dan kemudian gejalanya
hilang timbul di kemudian hari maka terjadi apendisitis kronis
ASUHAN KEPERAWATAN
Identitas Pasien
Nama : An. A
Umur : 7 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Nama : Bp. T
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Bangsal : Anggrek
Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Data fokus
DS:
: DO:
a. BB:20kg Tb:100cm.
f. Iwl = 300cc/24jam.
sendok.
Bakteri Salmonella typhi biasanya disebarkan melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi.
Namun terkadang, bakteri ini juga menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang telah
terinfeksi.
Di negara berkembang, sebagian besar masalah ini muncul akibat air minum yang terkontaminasi dan
sanitasi yang buruk.
Sebagian orang yang sembuh dari sakit tifus atau demam tifoid bisa menyimpan bakteri ini dalam
saluran usus atau kantong empedunya. Bakteri ini bahkan bisa tersimpan hingga bertahun-tahun
lamanya.