Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan jantung menjadi faktor penting dalam tubuh manusia yang sehat.
Di dalam badan yang sehat terdapat organ tubuh manusia yang dapat berfungsi
dengan baik. Jantung merupakan organ manusia yang berperan penting dalam
sistem peredaran darah. Penyakit ini bukan termasuk jenis penyakit yang menular
tetapi merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Data WHO
menyatakan sebanyak 7,3 juta penduduk dunia meninggal dikarenakan penyakit
jantung, Salah satu gangguan pada jantung ialah Sindrom Koroner Akut(SKA)
adalah keadaan yang dapat menyebabkan gawat darurat pada jantung dengan
perasaan tidak enak di dada serta gejala-gejala lain yang berakibatkan kondisi pada
jantung yang mengalami kekurangan aliran darah. Sindrom Koroner Akut
mencakup Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST(STEMI), Infark
miokard akut tanpa elevasi segmen ST(NSTEMI), Agnia pektoris tak
stabil(unstable angina pectoris). Ketiga gangguan ini disebut Sindrom Koroner
Akut karena gejala awal serta manajemen awal (Meisyura & Syahputra, 2020) .
Angina pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu
iskemik miokard tanpa adanya infark. Angina pektoris tidak stabil adalah suatu
spektrum dari sindroma iskemik miokard akut yang berada di antara angina
pektoris stabil dan infark miokard akut. Gejala angina pektoris pada dasarnya
timbul karena iskemik akut yang tidak menetap akibat ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan suplai O2 2 miokard , salah satu penyebab kematian tertinggi di
antara pria dan wanita di berbagai etnis. Beberapa studi menunjukkan bahwa rasio
netrofil terhadap limfosit (NLR) merupakan penanda inflamasi sistemik yang
berhubungan dengan kejadian kardiovaskular(Trisnaamijaya et al., 2014) .
Pasien dengan Coronary Arteri Disease (CAD) ,UAP membutuhkan tidur
yang cukup dikarenakan dengan kualitas tidur yang baik akan memperbaiki sel-sel
otot jantung. Pasien perlu sekali beristirahat baik secara fisik maupun emosional
(Sekaran et al., 2018)

Meisyura, N., & Syahputra, Y. H. (2020). Implementasi Dempster Shafer Untuk


Mendiagnosa Sindrom Koroner Akut. 3(2), 230–242.
Sekaran, Holliday, C. O. J., Schmidheiny, S., Watts, P., Schmidheiny, S., Watts, P.,
Montgomery, H., Pmi, University of Pretoria, Gentry, R. R., Lester, S. E.,
Kappel, C. V., White, C., Bell, T. W., Stevens, J., Gaines, S. D., Zavadskas, E.
K., Cavallaro, F., Podvezko, V., … Branch, B. (2018). No
Trisnaamijaya, D., Pangemanan, J., & Mandang, V. (2014). Hubungan Antara
Perilaku Merokok Dan Kejadian Angina Pektoris Tidak Stabil. E-CliniC, 2(1),
1–6. https://doi.org/10.35790/ecl.2.1.2014.3597

Anda mungkin juga menyukai