Template Kindergarten Raysa
Template Kindergarten Raysa
ABSTRAK. (Abstract text Garamond, size 11, italic. Spacing-SINGLE. Abstrak memuat uraian singkat
mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan
abstrak terutama pada hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Pengetikan
abstrak dilakukan dengan spasi tunggal dengan margin yang lebih sempit dari margin kanan dan kiri teks
utama. Kata kunci perlu dicantumkan untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah
pokok yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kata-kata kunci dapat berupa kata tunggal atau gabungan kata.
Jumlah kata 150-200 kata.
Kata Kunci (11 pt garamond Bold): Jumlah kata kunci 3-5 kata. (11 pt Garamond italic)
ABSTRACT. (Abstract text Garamond, size 11, italic. Spacing-SINGLE). The abstract contains a brief
description of the problem and research objectives, the methods used, and the results of the study. The emphasis
of abstract writing is mainly on the results of the study. Abstract written in Indonesian and English. Abstract
typing is done with a single space with margins that are narrower than the right and left margins of the main
text. Keywords need to be included to describe the realm of the problem under study and the main terms that
underlie the implementation of the study. Key words can be single words or compound words. Number of words
150-200 words.
Keyword (11 pt garamond Bold): Jumlah kata kunci 3-5 kata. (11 pt Garamond italic)
Pendahuluan (12 pt. Garamond Bold], Pendahuluan (12 pt. Garamond Bold] | 1
Pendahuluan (12 pt. Garamond Bold]
seluruh anggota tubuh. Menurut Iswantiningtyas (2015:249) motoric kasar adalah kemampuan yang
membutuhkan sebagian besar kekutan tubuh anak. sejalan dengan Suryana (2016:152) motorik kasar
merupakan perkembangan pengendlian gerak tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan
syaraf, otak, otot dan spinal cord.
Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.Karena
melalui motorik kasar manusia dapat bergerak atau menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Kemampuan
motoric kasar yang dimiliki anak tidak bisa terjadi begitu saja melainkan melalui tahapan usia, seperti umur
lima sampai enam tahun anak sudah bisa melompat dengan kedua kaki, sudah bisa bergantung dan berayun,
lomba lari, dan balapan sepeda.
Berdasarkan uraian di atas serta observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti di Taman Kank-
kanak Kartika 1-63 Padang. Peneliti melihat keunikan dari kegiatan pengembangan motorik kasar yang
dilakukan bervariasi setiap harinya untuk menarik minat anak agar tidak bosan dalam melakukan kegiatan
motorik kasar setiap harinya. Kegiatan pengembangan motorik kasar di Taman Kank-kanak Kartika 1-63
Padang dilakukan mulai dari anak berbaris di depan kelas melakukan baris-berbaris dan yel-yel seperti
militer. Selanjutnya kegiatan pengembangan motorik kasar dilakukan oleh guru bersama anak seperti
permainan-permainan yang lebih menekankan latihan perkembangan fisik anak. Maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang kegiatan pengembangan motorik kasar di Taman Kanak- kanak Kartika 1-63 Padang.
METODE
Penelitian dalam artikel ini menggunakan bahasan kajian Pustaka , dan beberapa literatur yang
berhubungan dengan kegiatan stimulus motoric kasar pada anak usia dini sehingga diharapkan hasilnya.
Perkembangan motorik kasar sebagai menggunakan secara progresif lebih dan lebih terampil dari
totalitas tubuh dalam aktivitas yang melibatkan kelompok otot besar dan yang membutuhkan koordinasi
Hasil DAN PEMBAHASAN (12 pt. Garamond Bold), Hasil DAN PEMBAHASAN (12 pt. Garamond Bold) | 3
Hasil DAN PEMBAHASAN (12 pt. Garamond Bold)
spasial dan temporal gerakan simultan dari beberapa segmen tubuh (Galdi, D’Anna, Pastena, & Paloma,
2015). "Perkembangan motorik kasar mencakup terutama kemampuan yang digunakan untuk bergerak tubuh
dari satu tempat ke tempat lain (penggerak) dan untuk bergerak dan mengambil objek.
Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama atau musik atau aktivitas gerak
yang dilaku,|gan secara berirama (Wiradiharja, 2014). Senam irama adalah gerakan sena yang dilakukan
dengan irama musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama (Utomo, 2008). Disini senam irama
dapat dilakukan dengan gerakan senam yang sudah ditentukan atau gerakan bebas sesuai dengan keinginan
masing-masing individu. Adapun (Hasibuan, Fauzi, & Novianti, 2020) menjelaskan bahwa senam irama
adalah senam yang diiringi dengan irama dan gerakannya harus tetap mengikuti irama. Senam Irama
merupakan perpaduan antara gerakan olahraga dan seni tari. Senam Irama mengutamakan gerakan yang
indah dan dapat dilakukan dengan cara berjalan atau berlari. Selanjutnya Ahmad dalam (Zulfahmi, 2016)
menyatakan bahwa senam irama juga dapat diartikan sebagai salah satu senam yang dilakukan dengan
mengikuti irama musik atau nyanyian yang kemudian terbentuk suatu koordinasi gerak antara gerakan
anggota badan dengan alunan irama.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa senam irama adalah suatu
perpaduan berbagai bentuk gerakan dengan mengikuti irama musik. Gerakan yang dilakukan harus sesuai dan
selaras dengan irama yang mengiringinya agar gerakan yang dilakukan terlihat serasi kemudian terbentuk
suatu koordinasi gerak antara gerakan anggota badan dengan alunan irama.
Selain itu senam irama memadukan berbagai gerakan dan irama musik seperti tepuk tangan, ketukan,
tambore, nyanyian, dan musik Dengan demikian, terlihat jelas bahwa tari irama berkorelasi erat dengan
perkembangan motorik kasar anak(Arumnintyas, Nurlaili, Marijono, 2017).
Permainan estafet yang diteliti dalam penelitian ini berupa sebuah permainan yang dimana terdapat 4
kegiatan bermain yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar. Permainan estafet ini
dirancang dengan semenarik mungkin sehingga anak dapat mengikuti permainan dengan senang dan tidak
bosan. Dalam lingkungan sekolah, pendidik memberikan bimbingan dalam permainan, menggunakan
permainan sebagai kegiatan belajar mengajar untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang akan dicapai tanpa
mengubah aspek penting dari sebuah permainan (Bodrova et al., 2013). Untuk mendapatkan pengalaman
belajar, anak-anak perlu aktif secara fisik terhadap segala aktivitasnya, dan aktivitas fisik bawaan anak-anak
adalah bermain. Bermain bertujuan meningkatkan aspek- aspek penting dalam perkembangan anak
khususnya kemampuan motorik kasar.
4 | Hasil DAN PEMBAHASAN (12 pt. Garamond Bold), Hasil DAN PEMBAHASAN (12 pt. Garamond Bold)
Hasil DAN PEMBAHASAN (12 pt. Garamond Bold)
Pengembangan kemampuan motorik kasar di Taman Kanak-kanak pada dasarnya sangat identik
dengan kegiatan pembelajaran melalui bermain, sehingga pemberian rangsangan hendaknya juga dilakukan
melalui proses pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan permainan agar dapat menciptakan
kenyamanan dan kemudahan bagi anak usia dini (Lestari & Ratnaningsih, 2016). Hal ini saling berhubungan
dengan pernyataan Bodi & Belajar (2019) yang menyatakan untuk mencapai tujuan pendidikan, pendidik
perlu mengupayakan membangun suasana belajar yang menyenangkan dengan memperhatikan tujuan
pembelajaran, langkah-langkah, materi dan media yang menarik sehingga anak dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik. Kemampuan motorik kasar ialah kemampuan yang meliputi kegiatan otot-otot besar, seperti
berjalan dan menggerakkan lengan (Santrock, 2007). Kemampuan motorik kasar merupakan bagian dari
keseimbangan, kekuatan, kelenturan, kecepatan, ketepatan, kelincahan, yang menjadi sebuah pemicu salah
satu kegiatan olahraga, atau kegiatan yang melatih fisik. Pada penelitian ini hanya berfokus kepada aspek
kekuatan, kelincahan dan keseimbangan motorik kasar anak.
Perkembangan motorik kasar anak akan semakin membaik apabila stimulasi yang diberikan juga
tepat. Faigenbaum et al. (1999) menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat menguatkan otot dan menjaga
kesehatan dan kebugaran tubuh anak serta dapat mencegah obesitas. Tugas perkembangan anak yang paling
penting dalam masa taman kanak-kanak dalam tahun permulaan saat anak masuk TK adalah mengembangkan
motoriknya berdasarkan pengoordinasian kumpulan otot yang berbeda saat bergerak atau melakukan
aktivitas. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat aktivitas fisik yang dilakukan dengan berbagai gerakan dapat
membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, terbukti dari peningkatan yang terjadi antara hasil
pretest dan posttest anak. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramdani &
Azizah (2019) yang menyatakan bahwa aktivitas bermain dalam sebuah permainan dapat meningkatkan
kemampuan motorik pada anak. Tak hanya itu, penelitian dari (Abdillah, 2019) menyatakan bahwa model
pembelajaran berbasis permainan yang disusun dengan baik dapat meningkatkan kemampuan motorik anak.
Semua tabel harus diletakkan di tengah dan diberi nomor secara berurutan.
Panjang Artikel
Jumlah halaman artikel 10-20 halaman termasuk gambar, tabel, nomenklatur, referensi dan lain-lain.
REFERENSI
(Garamond, size 12, spasi 1) Referensi disusun secara alfabetis dengan format penulisan APA 6th Edition
(American Psychological Association) sebagai berikut.
1. Judul buku:
Lyons, John. 2000. Linguistics. Oxford: Oxford University Press.
Zuhairansyah Arifin. 2013. Sejarah Pendidikan Islam. Bogor: Education Mattermost Publishing.
2. Majalah/jurnal ilmiah:
Buckland, Michael K. 1991. ”Information as Thing”, dalam Journal of the American Society for
Information Science, 5(1), 23-32.
Heldanita. 2018, Pendidikan Katrakter Anak Usia Dini (Studi Komparasi Pemikiran Thomas Lickona dan
Al-Ghazali), dalam Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education. 3(1), 123-128
3. Internet:
Al-Asytar, Abd al-Karīm. 2006. “Aurāq Mahjariyyah”. Dalam http:// www.islamonline. net/arabic
/2006/01/ article05/, diakses tanggal 16 September 2007.
4. Prosiding seminar:
Roeva, O. 2012. Real-World Application of Genetic Algorithm. In International Cobference on Chemical
and Material Engineering (pp. 25-30). Semarang, Indonesia: Department of Chemical engineering,
6 | REferensi, REferensi
REferensi
Diponegoro University.
REferensi, REferensi | 7