PENDAHULUAN
Filipina menjadi negara yang paling lama dijajah oleh Eropa di wilayah
identik dengan kawasan berbahaya, konflik, basis kekerasan, miskin dan tidak
terurus. Permasalahan inti dari konflik tersebut adalah isu ketidakadilan ekonomi,
mengatasnamakan misi suci, yang menimbulkan rasa benci dan tidak percaya
antara kaum Muslim dan Kristen. Pada konteks ini, Spanyol menerapkan politik
devide and rule (pecah belah dan kuasa) serta mission-sacre (misi suci
1
Konflik Bangsamoro merupakan konflik antara Pemerintah Filipina
pada prinsip dan ideologi. Konflik ini berkepanjangan dan melibatkan muslim
minoritas yang ada di Filipina Selatan atau disebut sebagai Bangsamoro. Filipina
merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang mendapat pengaruh oleh
kebudayaan Islam-Melayu, hal ini dapat dikaitkan dengan letak negara Filipina
Bangsamoro. Di Filipina penganut Islam hanya 10% dan di wilayah tertentu yaitu
Pulau Mindanao, daerah Selatan Filipina. Wilayah muslim tersebut dianggap zona
organisasi teroris Islamis yang berkaitan erat dengan konflik di Timur Tengah.
Mindanao diyakini menjadi basis kelompok terorisme Abu Sayyaf dan Jemaah
peristiwa konflik menurut jenis yaitu pada Januari 2016 hingga Juli 2019.
1
Ahmad Suaedy (2012). Dinamika Minoritas Muslim Mencari Jalan Damai (Peran Civil Society
Muslim di Thailand Selatan dan Filipina Selatan). Wahid Institute. Diakses ari
http://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=20401178 (1/4/2021.06.15 WIB)
2
Al Chaidar, d. (n.d.). Masyarakat Mindanao, Abu Sayyaf dan Masalah Keamanan Kawasan.
Jurnal Cakrawala. Diakses dari https://ejournal.uksw.edu/cakrawala/article/view/2098
(1/4/2021.07.00 WIB)
2
Manusia”. Setidaknya terdapat 3 (tiga) perjanjian perdamaian utama antara
pemerintah dengan kelompok pemberontak yang berbeda namun belum ada yang
terbesar Filipina atau disebut MILF menandatangani perjanjian damai saat ini.
ekstremisme dengan lebih banyak kematian per insiden kekerasan pada tahun
akan membiarkan wilayah Mindanao ini untuk lepas dari negaranya. Sebagai
Walaupun demikian, mereka tetap berjuang dan bertahan hingga saat ini dan
3
Sian Herbert (2019). Conflict Analysis of The Philippines. Birmingham: K4D. Dalam
https://assets.publishing.service.gov.uk/media/5d654ce7ed915d53ac85a04c/648_Conflict
_analysis_of_The_Philippines.pdf (1/4/2021.07.06 WIB)
3
rezim diawali oleh Ferdinan Marcos kemudian dilanjutkan oleh rezim-rezim
Benigno Aquino III dan Rodrigo Duterte karena beberapa kesamaan yang
kepemimpinan ini dalam upaya resolusi konflik. Aquino dan Duterte pada masa
adalah dua sektor yang sangat berpotensi di wilayah Mindanao. Dalam hal ini
Bangsamoro pulih dan dapat memenuhi kebutuhannya. Hak tanah yang telah
kepada masyarakat yang dapat dicicil selama 15 tahun. Kebijakan ini sangat
4
karena pada dasarnya masyarakat Filipina membutuhkan pemimpin keras untuk
Selain itu Aquino dan Duterte selalu melanjutkan upaya perdamaian yang
melanjutkan upaya yang dibuat oleh Presiden Arroyo yaitu cara mediasi seperti
Formal Exploratory Talks. Cara mediasi ini menggunakan positive peace dan
Organik Bangsamoro atau Bangsamoro Organic Law (BOL) pada 27 Juli 20185
Law (BBL) atas upaya Aquino yang belum berhasil disahkan, serta memperbarui
untuk Bangsamoro.
menentukan arah kerja yang berbeda dari kedua pemimpin ini. Lalu pertumbuhan
4
Adminir. (2018). Duterte dan Warisan Kekerasan. Hubungan Internasional UII. Diakses dari
https://ir.uii.ac.id/duterte-dan-warisan-kekerasan/ (1/4/2021.08.08 WIB)
5
Tempo.co (2018). Berdamai, Ini Kronologi Proses Negosiasi Filipina dengan MILF. Diakses dari
https://dunia.tempo.co/read/1114469/berdamai-ini-kronologi-proses-negosiasi-filipina-dan-milf
(1/4/2021.08.50 WIB)
5
Penelitian ini penting untuk melihat bagaimana salah satu konflik yang
sejak tahun 1997 dengan dibukanya dialog damai antara pihak pemerintah Filipina
dengan pihak MILF. Namun baru menemui titik terang resolusi konflik pada
tahun 2014, meski sempat tertunda pada tahun 2015 menyusul terjadinya insiden
Filipina.
untuk mengkaji lebih lanjut terkait penyelesaian konflik Bangsamoro oleh kedua
ini dapat menjadi referensi untuk melihat sejarah resolusi konflik internal negara
kajian mengenai kajian konflik dan resolusi konflik yang dapat menjadi acuan
bagi peneliti lain yang hendak meneliti kajian konflik dan resolusi konflik.
6
Ibid(1/4/2021.09.02 WIB)
6
1.3 Tujuan Penelitian
Bangsamoro
Dalam penelitian ini penelitian terdahulu dibagi menjadi dua kategori, yang
Aquino III atau Rodrigo Duterte terhadap penyelesaian konflik bangsamoro dan
7
Penelitian terdahulu kategori kebijakan pemerintah pada saat kepemimpinan
Johan Galtung, yaitu perdamaian dan studi konflik yang mana teori 8 komponen
yang berasal dari 4 kebutuhan dasar manusia yang harus dicapai da nada 4 hal
yang ditakuti manusia yang harus dihindari dengan cara meniadakan 4 kekerasan
politik, dan budaya sanat penting dalam proses perdamaian dalam kebijakan yang
akan dibenuk. Kebijakan dari hal tersebut bisa saja mempercepat atau
perdamaian yang dibuat oleh Aquino menggunakan positive peace dan negative
peace.
Metodologi penelitian ini dibagi menjadi tiga yakni jenis penelitian, metode,
dan analisis datata. Yang pertama jenis penelitian deskriptif. Yang mana bertujuan
7
M. Hafiz Suardi (2014). Kebijakan Pemerintah Filipina di Bawah Presiden Benigno Aquino III
dalam Upaya Proses Perdamaian di Mindanao. skripsi : Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Diakses dari http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t40008.docx (3/4/2021.07.02
WIB)
8
Ibid(3/4/2021.07.15 WIB)
8
kabar. Penulisan penelitian ini menggunakan teknik analisa data dari Miles dan
wawancara serta survey dalam mengumpulkan data. Penelitian ini berupaya untuk
tidak berbeda dengan organisasi lain yang mana juga berharap konflik ini segera
rekomendasi seperti :
9
AM Usop (2012). Solution to the Political Problem of Bangsamoro: Maguindanaon Profesionals
and Employees Association Perspective. Sosiohumanika, 5(1) . Diakses dari
https://mindamas-journals.com/sosiohumanika/article/view/463/461 (4/4/2021.08.01
WIB)
9
Penelitian terdahulu ke-tiga ditulis oleh Prakoso Permono yang berjudul Abu
pengumpulan data sekunder. Dalam jurnal ini penulis berusaha untuk menjawab
berjalannya waktu ASG yang awalnya kelompok pembela Islam menjadi salah
secara spesifik dari salah satu keompok terror yang berkembang di kawasan
Filipina Selatan yakni Abu Sayyaf Group (ASG). Peneitian ini berupaya untuk
BARMM di kawasan Filipina Selatan. Namun hal ini hanya akan tercipta bila
melemahkan atau bahkan mengalahkan Abu Sayyaf Group. ASG dikenal sangat
kuat dan mandiri dalm hal pendanaan. Penelitian ini lalu membahas mengenai dua
grand strategy oleh BARMM. Yang pertama seperti halnya strategi control,
penegakan hukum, dan stabilitas. Lalu kedua yaitu membangun ekonomi, kohesi
10
P. Permono (2013). Abu Sayyaf Group di Filipina Selatan setelah Bangsamoro Autonomous
Region in Muslim Mindanao. Globa Strategis NO. 2. Diakses dari https://e-
journal.unair.ac.id/JGS/article/view/14050 (4/4/2021.08.23 WIB)
10
sosial, dan kontra radikalisasi-propaganda. Kedua strategi ini secara teoritis dapat
mendeskripsikan suatu fenomena atau konflik yang terjadi dalam bentuk narasi.
MILF untuk menandatanganni FAB dengan pemerintah Filipina pada tahun 2012.
Pada tahun tersebut merupakan kepemimpinan Benigno Aquino III, yang mana
Penelitian terdahulu ke-lima ditulis oleh Diar Abdi Hindiarto mengenai Upaya
11
Tandio, Y., Fasiskan, I., & Priadarsini, N. R. (2017). Faktor Pendorong Moro Islamic Liberation
Front (MILF) Untuk Menandatangani Framework Agreement of Bangsamoro (FAB) dengan
Pemerintah Filipina pada Tahun 2012. Jurnal Hubungan Internasional FISIP Universitas
Udayana Vol 1 No 1. Diakses dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/hi/article/view/27453
(4/4/2021.09.32 WIB)
11
dalam upaya penyelesaian konflik. Selain itu, dalam penelitian ini penulis juga
menggunakan konsep konflik dan resolusi konflik dalam memetakan konflik iini
Dalam tulisan ini penulis memberikan bukti bahwa Presiden Duterte telah
melakukan strategi negosiasi tidak hanya pada salah satu kelompok namun juga
kepada kedua gerakan pemberontak terbesar Bangsamoro yakni MNLF san MILF.
Dalam hal ini Pemerintah Filipina melanjutkan cara mediasi serta negosiasi dalam
Governance oleh Dr. Rizal G. Buendia. Buku ini membahas karya sebelumnya
yaitu tentang Hukum dasar Bangsamoro. Dalam makalah sebelumnya usulan BBL
sendiri serta menjalankan hak rakyat untuk menentukan nasib mereka sendiri.
mengatasi tuntutan lama mereka atas otonomi politik di bawah negara kesatuan.
sebagai aktor memiliki peran utama dalam penyelesaian suatu konflik dan
12
Diar Abdi Hindiarto (2019). Upaya Pemerintahan Filipina Pada Masa Rodrigue Duterte Dalam
Menangani Konflik Minoritas Bangsamoro Tahun 2016-2018. Diakses dari
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28593 (4/4/2021.10.17 WIB)
12
membawa suatu perdamaian. Posisi Duterte sebagai presiden terpilih memberikan
tentang peran Duterte yang mungkin beubah dari permainan dapat berasal dari
enam factor utama, yang mana Duterte adalah Walikota dari wilayah selatan,
adalah presiden yang melakukan hal yang benar, ia adalah sosok yang tepat di
waktu yang tepat pula, selain itu Duterte berbeda dari pemimpin-pemimpin
saat ini berada di puncak perubahan, jika Duterte menjalankan apa yang telah
disampaikan. Duterte membuka peluang baru bagi usulan BBL untuk disahkan
Region conundrum and its implications oleh Enrico Cau. Penelitian ini membahas
kompleks dan beraneka ragam. Di satu sisi terletak kebutuhan moral dan politis
kolonialisme, membangun kembali hak-hak yang sah untuk muslim Moro dan
13
Buendia, D. G. (2017). Prospects and Challenges of the Bangsamoro Basic Law under
Duterte’s Presidency : Resolution through Inclusive Governance . Manila: Yuchengo
Center. Diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/321825635_Prospects_and_Challenges_of_the_
Bangsamoro_Basic_Law_under_Duterte's_Presidency_Resolution_through_Inclusive_G
overnance (4/4/2021.11.22 WIB )
13
mengakhiri konflik berkepanjangan ini yang telah terjadi selama beberapa decade.
Penelitian terdaulu yang ke-delapan ditulis oleh Ikhwan Rahmatika Latif yang
upaya pemerintah dalam proses perdamaian atas konflik muslim yang ada di Aceh
dan Mindanao. Di Aceh ada GAM dan di Mindanao ada MILF sebagai kelompok
memberikan otonomi khusus untuk kedua wilayah tresebut. Nyatanya upaya yang
perjanjian yang dibuat. Disini terlihat bahwa pemerintah Indonesia dan Filipina
maka kedua negara ini mengupayakan agar daerah berkonflik tidak melepaskan
14
Ikhwan Rahmatika Latif (2020). Upaya Pemerintah pada Proses Perdamaian sebagai Resolusi
Konflik : Sebuah Studi Komparasi antara Aceh dan Bangsamoro. skrpsi UMY. Diakses
dari http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35766 (4/4/2021.13.28 WIB)
14
Penelitian terdahulu ke-sembilan berjudul Perbandingan Kebijakan
yang ada di Filipina Selatan melalui kebijakan desentralisasi. Konflik ini berupa
Filipina Selatan belum terlaksana secara baik sesuai dengan direncanakan serta
belum berjalan baik seperti yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia
adalah pada bahasannya yaitu pada isu konflik Bangsamoro yang terjadi di
akan menjadi sumber data dan informasi atau hasil temuan dalam penulisan
15
kepemimpinannya yaitu penyelesaian konflik Bangsamoro. Namun beberapa hal
pendekatan yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan topic dari beberapa penelitian
tersebut tidak terkait dengan bahasan topik penelitian ini. Penelitian terdahulu
Oleh :
Mohammad
Hafiz Suardi
2. Jurnal : Metode Penelitian ini berupaya untuk
Solution to the Penelitian : menganalisis masalah politik
Political Deskriptif Bangsamoro menggunakan Perspektif
Problem of MAPEA (Asosiasi Profesional dan
Bangsamoro: Jenis Penelitian : Karyawan Maguindanaon). Perspektif
Maguindanao Observatif anggota MAPEA tidak berbeda dengan
n Proffeionals organisasi lain yang mana juga
and Sumber Data : berharap konflik ini segera berakhir.
Employees Survei dan Lalu berdasarkan penelitia ini, peneliti
Association wawancara memaparkan beberapa rekomendasi
16
Perspective seperti :
1. Pemerintah pemerintah harus serius
Oleh : melakukan konsultasi nasional
Annerah M. mengenai akar penyebab konflik
Usop Mindanao, sehingga mereka dapat
menghadapi masalah tersebut
secara langsung;
2. para profesional, terutama dari
Maguindanao, harus memimpin
dalam membujuk
3. pemerintah melalui semua cara
tanpa kekerasan;
Organisasi masyarakat sipil harus
melanjutkan tindakannya, mereka
perlu mengintensifkan dan
memperluas cakupan tindakan dengan
berkoordinasi dengan organisasi
masyarakat sipil lainnya di Mindanao.
3. Jurnal : Jenis Penelitian : Dalam jurnal ini penulis berusaha
Abu Sayyaf Eksplanatif untuk menjawab potensi dampak yang
Group di muncul pada ASG setelah dibentuknya
Filipina Metode : BARMM.seiring berjalannya waktu
Selatan setelah Pengumpulan ASG yang awalnya kelompok pembela
Bangsamoro data sekunder Islam menjadi salah satu mitra teroris.
Autonomous Namun nyatanya pembubahan ASG
Region in akan terjadi apabila pemerintah
Muslim melakukan good governance
Mindanao dianyaranya penguatan control,
penegakan hukum, menghadirkan
Oleh : keamanan. Namun ASG memiliki
Prakosos pondasi ekonomi yang sangatkuat
Permono sehingga hal-hal tersebut masih
kurang. Maka dari itu pemerintah
harus mengentaskan kemiskinan di
Filipina Selatan. Dengan demikian
kelompok ASG akan melemah dan
bubar karena masyarakatnya telah
mendapat kecukupan.
4. Jurnal : Jenis penelitian : FAB berisi tentang pembentukan
Faktor Deskriptif sebuah entitas politik baru yang
Pendorong diberikan kepada Bangsamoro. FAB
Moro Islamic Metode : mencantumkan pemberian sebuah
Liberation kualitatif otonomi khusus yang mana
Front (MILF) deskriptif Bangsamoro akan memiliki
Untuk kewenangan lebih dalam mengatur
Menandatanga Jenis sumber wilayah kewenangan lebih luas dalam
17
ni Framework data : sekunder mengatur wilayah mereka sendiri serta
Agreement of memberlakukan hokum dasar
Bangsamoro Bangsamoro akan dicantumkan pada
(FAB) dengan UUD Bangsamoro. Hal ini yang
Pemerintah dikatakan sebagai factor pendodorng
Filipina pada hingga MILF yang berperan sebagai
Tahun 2012. wakil Bangsamoro akhirnya
menandatangangi FAB
Oleh :
Yolanda
Tandio, Idin
FasisakaNi
Wayan Rainy,
Priadarsini
5. Skripsi : Teori : Duterte dalam menyelesaiakn konflik
Upaya demokrasi, minoritas muslim di Mindanao telah
Pemerintah konsep konflik melakukan strategi negosiasi tidak
Filipina Pada dan resolusi hanya terpaku pada satu kelompok,
Masa konflik namun 2 kelompok terbesar yaitu
Redrigue MILF dan MNLF. Pemerintah Filipin
Duterte dalam Jenis penelitian : melanjutkan cara mediai dan negosiasi
Menangani Deskriptif, untuk mencapai perdamaian ini.
Konflik pendekatan Melalui Bangsamoro Organic Law
Bangsamoro kualitatif (BOL) Duterte telah memberikan
Tahun 2016- hokum dasar Bangsamoro yaitu
2018 Metode pengakuan identitas, perluasan wilayah
pengumpulan otonomi, pemerintahan dan untuk
Oleh : Diar data : sekunder keperluan lainnya.
Andi
Hindiarto
6. Buku : Teori : Upaya utama Duterte untuk mengatasi
Prospects and Konstruktivis konflik bersenjata antara negar dan
Challenges of Bangsamoro melalui Roadmap to
the Jenis penelitian : Peace terletak pada tiga alasan
Bangsamoro Deskriptif strategis, pertama, kemampuan
Basic Law Kualitatif Bangsamoro untuk bersatu sebagai
under entitas politik, menyelesaiakn
Duterte’s Metode : permusuhan dan perpecahan antar
Presidency : pengumpulan etnis dan menegosiasikan hak mereka
Resolution data sekunder dalam pennentuan nasib sendiri serta
through memerintah sendiri sbagai suatu
Inclusive bangsa. Kedua dengan adanya Hukum
Governance Dasar Bangsamoro yang dapat
diterima oleh seluruh masyarakat adat
Oleh : dan komunitas Kristen yang tinggal di
Dr. Rizal G. wilayah Bangsamoro. Ketiga,
18
Buendia. menggalang seluruh bangsa untuk
mendukung BBL sebagai dokumen
pemerintah semua orang Moro yang
inklusif di satu sisi, serta
melembagakan dengan cara yang
paling demokratis.
7. Jurnal : Teori : kebijakan BBL dan BAR adalah bagian dari
Duterte, the publik korban geopolitik. Duterte dapat
Bangsamoro berkontribusi pada kegiatan positif dan
Autonomous Jenis Penelitian : membawa manfaat dalam jangka
Region eksplanatif pendek. Kurangnya suara, visi
conundrum bersama, dapat menimbulkan tatangan
and its Metode : baru untuk jangkan panjang.
implications Pengumpulan Perpecahan internal berdasarkan
data sekunder berbagai tujuan politik dan ideologis
Oleh : Enrico menjadikansuatu problematika.
Cau. Ideology yang harus dimiliki BAR
yaitu penciptaan kerangka kerja
institusional dan legislative yang
memberikan keimbangan yang baik
antara tingkat otonomi yang ukup erta
penentuan nasib sendiri untuk
Bangsamoro, perlindungan masyarakat
yang terdiri dari beragam suku di
wilayah tersebut, dan memberi
pemerintah pusat kendali yang aman.
8. Tesis : Jenis Penelitian : Dalam penelitian ini penulis
Upaya Literatur memaparkan perbandingan mengenai
Pemerintah bagaimana upaya pemerintah dalam
pada Proses Metode proses perdamaian atas konflik muslim
Perdamaian Penelitian : yang ada di Aceh dan Mindanao.
sebagai Studi Kedua wilayah ini sama-sama
Resolusi Perbandingan berupaya untuk melepaskan diri dari
Konflik : negara kesatuannya. Namun tindakan
Sebuah Studi Sumber Data : pemerintah untuk mempertahankan
Komparasi Kualitatif wilayah dari masing-masing negara
antara Aceh tersebut berhasil. Di sisi lain
dan pemerintah memberikan otonomi
Bangsamoro. khusus untuk kedua wilayah tresebut.
Oleh :
Ikhwan
Rahmatika
Latif
9. Jurnal : Teori: Dalam penelitian ini terdapat point
Perbandingan Desentralisasi pembahasan untuk diteliti dan
19
Kebijakan asimetris/otonom dibandigkan yaitu dua konflik serupa
Desentralisasi i khusus dengan penyelesaiaannya melalui
Asimetris pemberlakuan kebijakan desentralisasi
Antara Metode atau disebut juga sebagai otonomi
Filipina Penulisan: khusus. Konflik yang pertama yang
Selatan dan Eksplanatif- ada di Filipina selatan yaitu konflik
Indonesia kualitatif Bangsamoro sedangkan di Indonesia
tepatnya di wilayah Aceh. Kedua
Oleh: Metode konflik ini sama-sama melahirkan
Hafiza Pengumpulan kelompok pemberontak yang
Khaerani Data: menginginkan kemerdekaan dan
Studi melepaskan diri dari negaranya. Hasil
Kepustakaan sementara dari penelitian ini adalah
desentralisasi asimetris di Filipina
Selatan belum terlaksana dengan
efektif dan tidak tepat waktu seperti
yang telah diberikan oleh pemerintah
Indonesia terhadap wilayah Aceh.
10. Skripsi : Jenis Penelitian : Dalam penelitian yang akan dilakukan
Perbandingan Literatur ini, memiliki argumen dasar mengenai
Kebijakan perbedaan kebijakan dari
Pemerintahan Metode Pemerintahan Benigno Aquino III dan
Benigno Penelitian : Studi Rodrigo Duterte. Yaitu meskipun
Aquino III Perbandingan pemberian kebijakan pemerintahan
Dan Rodrigo yang diberlakukan kedua presiden ini
Duterte Dalam Sumber Data : memiliki kesamaan tujuan, tetapi BBL
Penyelesaian Kualitatif tidak dapat terlaksana dengan
Konflik bagaimana semestinya. Sedangkan
Bangsamoro dibalik itu keberhasilan BOL tidak
lepas dari adanya BBL yang gagal
karena beberapa faktor. Hal ini
Oleh : dikarenakan BOL merupakan sebuah
Kirana Zakira hasil dari BBL yang belum berjalan
dengan baik.
konflik dan kemudian berusaha untuk membangun suatu hubungan baru yang
20
bisa bertahan lama di antara pihak-pihak yang berseteru15. Disisi lain konflik
dalam segala aspek baik politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam
sistem yang akan terjadi sesuai dengan kepakatan tanpa ada pihak yang
dirugikan.
Salah satu bentuk resolusi konflik adalah mediasi. Secara umum mediasi
sebagai mediator. Mediasi bersifat sukarela, mereka harus diterima oleh kedua
belah pihak yang terlibat dalam konflik, hal ini menurut Harris dan Reilly
biasa dikenal dengan kenetralan dan imparsialitas pihak ketiga16. Netral di sini
berarti pihak ketiga harus tidak berpihak dan tidak memiliki kepentingan-
kepentingan dari pihak yang berkonflik. Mediasi ialah komponen dari proses
15
admin. (n.d.). Retrieved April 23, 2020, from Definisi Menurut Para Ahli. Diakses dari
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-resolusi-konflik/ (11/4/2021.16.15
WIB)
16
Henny Lusia. (2010). Mediasi yang Efektif dalam Konflik Internal Studi Kasus: Mediasi oleh
Crisis Management Initiative dalam Proses Perdamaian Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah
Republik Indonesia. Universitas Indonesia. Diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/133456-
T%2027909-Mediasi%20yang-HA.pdf (11/4/2021.18.10 WIB)
21
resolusi konflik dan perdamaian. Dalam mediasi, pihak terlibat dalam sebuah
manipulasi. Ketika mediasi terjadi tanpa adanya keinginan satu atau bahkan
kedua belah pihak untuk menang dari lainnya, mediator dapat menempatkan
pihak. Namun ketika terjadi perselisihan antar pihak yang mengikuti mediasi,
akan diambil ketika pihak-pihak tersebut saling berselisih dalam taraf yang
ekstrim17.
komunikasi dan menyarankan ide solutif untuk perjanjian antar pihak dengan
17
Ibid(11/4/2021.22.17 WIB)
22
Adapun peran mediator sebagai penengah konflik yang dihadapi para
berkonflik
kelemahan masing-masing
pra perundingan, proses perundingan dan pasca kesepakatan. Pada awal pra
18
Gatot Soemarno, Arbitrase dan Mediasi di Indonesia….., 136-137.
19
Christopher R. Mitchell, Conflict, Social Change and Conflict Resolution. An Enquiry (New
York: Polgrave Macmillan Ltd), 20. Diakses dari
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.333.5034&rep=rep1&type=pdf
(13/4/2021.18.27 WIB)
23
rezim pemerintahan antara Benigno dan Rodrigo Duterte. Beberapa peran yang
g. Envisioner, menyediakan data, ide, teori dan pilihan untuk pihak yang
alternatif
24
j. Legitimizer, menambahkan prestise dan legitimasi untuk semua solusi
yang disepakati
konflik, yaitu pola tanpa kekerasan (non-violent) dan pola dengan kekerasan
konflik yang dilakukan oleh pihak yang terlibat konflik dengan tidak
berupa luka fisik atau psikologis. Ketiga yaitu upaya untuk memenangkan total
konflik. Pihak yang melakukan resolusi konflik dengan cara kekerasan akan
20
Wirawan, 2009. Konflik dan Manajemen Konflik. Salemba Humanika
21
Ibid
22
Ibid
25
pemerintahan tersebut dalam melakukan mediasi terhadap upaya penyelesaian
proses dari kebehasilan BBL oleh Duterte yang kini diberikan sebagai wujud
terkait mediasi dan rekonsiliasi ini tepat digunakan dalam mengkaji proses
konflik Bangsamoro yang dilakukan oleh Benigno Aquino III dan Rodrigo
Benigno Aquino III dan Rodrigo Duterte terhadap Bangsamoro. Pola ini pun
dikerangkai oleh konsep Wirawan yang membagi menjadi 2 (dua) pola, yaitu
Kemudian bagaimana upaya mediasi yang dilakukan oleh Benigno Aquino III
Melalui perbandingan kedua obyek tersebut, maka akan diketahui hal-hal yang
26
fenomena atau konflik, perilaku orang, serta kegiatan-kegiatan tertentu secara
adalah sumber data sekunder melalui buku, web resmi, jurnal penelitian,
skripsi, berita, dan buletin. Peneliti akan memilih sumber data sekunder yang
pengumpulan data primer. Karena lokasinya yang jauh dan tidak terjangkau
oleh peneliti.
23
Sanapiah Faisal (2008). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Diakses dari
http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=2615 (13/4/2021.21.05
WIB)
24
Mohammad Nazir (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
27
1.7.3 Teknik Analisis Data
jenuh. Dengan demikian maka peneliti sudah melakukan analisis data selama
menjawab rumusan masalah, maka peneliti akan berusaha terus menggali data
melalui pencarian data sekunder. Ada pun proses analisis data Miles dan
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya26. Peneliti
sudah mulai melakukan reduksi data mulai dari masa pengambilan data.
Sehingga pada saat selesai pengambilan data, peneliti hanya akan melakukan
25
Sugiyono (2017). METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA
26
Ibid
27
Ibid
28
sekunder. Hal tersebut dilakukan agar peneliti lebih mudah ketika mencari
data. Penyajian data juga peneliti lakukan dengan cara memberi tanda tertentu
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap
kemudian dijabarkan pada bagian pembahasan. Dengan tujuan agar data lebih
Penelitian ini memiliki batasan waktu yang akan diteliti yaitu pada tahun
2010 (pada saat kepemimpinan Benigno Aquino III) dan sejak Rodrigo
Duterte terpilih pada tahun 2016 hingga tahun 2021 (saat ini).
Dalam penelitian ini diperlukan suatu batasan agar apa yang dikaji tidak
penelitian ini meletakkan fokus pada beberapa parameter yang akan dijadikan
28
Ibid
29
pemerintah dari Benigno Aquino III dan Rodrigo Duterte. Penelitian ini
presiden Filipina yang memiliki salah satu keinginan yang sama yaitu
dalam penelitian ini adalah perbandingan upaya resolusi konflik yang dilakukan
oleh Benigno Aquino dan Benigno Duterte menggunakan 2 (dua) pola yaitu non-
Aquino III adalah International Contact Group (ICG) dan negara Malaysia.
(CAB), dan melahirkan Bangsamoro Basic Law (BBL). selain itu juga penetapan
Zamboangan oleh MNLF dan juga operasi Oplan Exodus oleh Pemerintah
30
(BARMM) sebagai pengganti ARMM yang bertujuan untuk pemberian otonomi
yang lebih luas kepada masyarakat Mindanao. Sedangkan resolusi konflik dengan
pola violent yaitu melalui Pertempuran Marawi atau perlawanan antara Pasukan
Keamanan Pemerintah Filipina dan para Militan yang berafiliasi dengan ISIS.
PENDAHULUAN
31
Terhadap Bangsamoro
4.3 Pola Rekonsiliasi Konflik yang Dilakukan oleh Duterte
Tarhadap Bangsamoro
4.3.1 Pola Tanpa Kekerasan (non-violent)
4.3.2 Pola Dengan Kekerasan (violent)
32