Konsep dasar sistem pakar yaitu pengguna menyampaikan fakta atau informasi
untuk sistem pakar dan kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban
ahlinya.
Fitur-fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah sebagai berikut:
1. Keahlian: pakar dibedakan dari tingkat keahlian mereka maka sistem pakar
harus memiliki keahlian untuk memberi keputusan seperti seorang pakar.
2. Pertimbangan simbolik: pemikiran kecerdasan tiruan harus berdasarkan pada
pertimbangan simbolik dari pada perhitungan matematika. Metode yang
digunakan pada pertimbangan simbolik yaitu backward chaining atau forward
chaining.
3. Deep knowledge (kedalaman pengetahuan): basis pengetahuan yang
digunakan sistem pakar berasal dari seorang pakar, pengetahuan tersebut
merupakan pengetahuan yang kompleks.
4. Self-knowledge: sistem pakar harus dapat menganalisis pertimbangannya
sendiri dan menjelaskan kenapa bisa dicapai kesimpulan yang seperti itu
Terdapat beberapa keunggulan sistem pakar, yang kita dapatkan jika kita
menggunakannya, yaitu:
1. Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.
2. Menyampaikan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu
bentuk tertentu.
3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jemu mencari
kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi
Studi Kasus
Seseorang berkonsultasi pada sistem pakar untuk mengetahui apakah terkena penyakit jantung
koroner atau tidak. Sistem pakar mempunyai basis pengetahuan sebagai berikut :
Rule 1 :
IF Sesak nafas
AND Nyeri dada
AND Denyut jantung cepat
AND Keringat berlebihan
AND Kelelahan
AND Mual
AND Pusing THEN Jantung Koroner
daftar pertanyaan
1. Apakah anda mengalami sesak nafas ?
2. Apakah anda mengalami nyeri dada?
3. Apakah anda mengalami denyut jantung yang cepat ?
4. Apakah anda mengalami keringat berlebih ?
5. Apakah anda mengalami kelelahan ?
6. Apakah anda mengalami mual ?
7. Apakah anda mengalami pusing ?
Ketentuan
Tentukan nilai Certainty Factor (CF) dari penyakit jantung koroner yang gejala-gejala nya
dari pengguna menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Pertanyaan 1 → cukup yakin
2. Pertanyaan 2 → cukup yakin
3. Pertanyaan 3 → Yakin
4. Pertanyaan 4 → sedikit yakin
5. Pertanyaan 5 → tidak tahu
6. Pertanyaan 6 → Tidak
7. Pertanyaan 7 → cukup yakin
Hasil
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan certainty factor pada penyakit jantung