Anda di halaman 1dari 39

Shell & Tube HE

“Design Best Practice”

Fahirul Muhar
Sr. Process Engineer | Pupuk Iskandar Muda
Introduction

Heat Exchanger adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan Energi Panas”.

Jenis2 HE berdasarkan tipe nya Jenis2 HE berdasarkan fungsi nya


• CHILLER – Aliran proses yang didinginkan Menggunakan Refrigerant.
• CONDENSER – Mengkondensasi uap jenuh maupun superheated.
• COOLER – mendinginkan aliran proses tanpa merubah fasa, biasanya. menggunakan
media air atau udara.
• AFTERCOOLER – pendingin yang terletak pada sisi downstream peralatan (misal:
pendingin keluaran kompresor).
• INTERCOOLER – pendingin yang terletak diantara upstream dan downstream proses
(misal : pendingin antar tingkat kompresor).
Shell & Tube • HEATER – meningkatkan entalpi aliran proses menggunakan media pemanas khusus
Plate & Frame ataupun buangan.
• PREHEATER – alat pemanas yang diletakakn pada upstream proses (misal pemasan
fuel sebelum masuk Boiler).
• SUPERHEATER – pemanasan kembali kembali uap saturasi, pada tekanan kerja
konstan, sehingga menjadi uap superheated.
Open Tube • REBOILER – memanaskan kembali fluida kondesasi pada bottom column distilasi
Spiral maupun striper.
• SIDE REBOILER – memanfaatkan panas dari keluaran kolom striper atau distilasi yang
dimanfaatkan untuk pemanasan umpan column.
• STEAM GENERATOR – alat untuk memproduksi uap yang digunakan sebagai media
Double Pipe pemanas maupun penggerak / boiler.
• VAPORIZER – alat pemanas yang berfungsi untuk menguapkan cairan proses
• WASTE HEAT BOILER – unfired atau fired pembangkit steam yang memanfaatkan
panas buaangan proses yang tidak diperlukan.

2021 | Fahirul Muhar


Process Engineer wajib memahami terminology desain Heat Exchanger yaitu melakukan
perancangan, pemilihan material, mengevaluasi (rating), dan melakukan review engineering
drawing”

Next: Materi Refreshment…..


Refreshment
Basic Desain Equation
Perpindahan energi di HE

1
Heat exchanger Q1 = Q2

Tidak ada perubahan fasa


where:
Q = M Cp dT Q = Total energi panas yang ditransfer, Kj/jam
M = Jumlah aliran (Kg/jam)
adanya perubahan fasa
Ʈ = panas latent (Kj/Kg.oC)
Q = MƮ Cp = kapasitas panas, Kj/Kg.oC)
DTm = Perbedaan temperatur

Luas bidang perpindahan panas

Q = U A DTm
where:
Q = Total energi panas yang ditransfer Btu/hr
U = Koefisien perpindahan panas keseluruhan, Btu/hr ft2 oF
A = Luas Bidang Perpindahan Panas, ft2
DTm = Perbedaan temperature rata- rata logaritmik (LMTD) / Perbedaan temperature rata- rata logaritmik yg dikoreksi (CMTD), oF

2021 | Fahirul Muhar


Refreshment
Basic Desain Equation
LMTD & CMTD
▪ Fenomena perbedaan/perubahan pada HE berbeda-beda sepanjang tube/pipa (terbentuk profil), sehingga perlu dilakukan penentuan
temperature rata-rata pada HE sebagai pendekatan dalam acuan desain.
▪ LMTD digunakan untuk type single pass sedangkan CMTD untuk desain multi pass.

CMTD = LMTD . F(correction factor)

Sumber: GSPA Section 9 10th Edition, 1987)


counter curent Co-curent

Koefisien perpindahan panas keseluruhan (U)


▪ Sebagai koefisien hambatan termal total menuju perpindahan panas diantara dua fluida.
▪ Perhitungan nilai U ini unik, dimana perlu dilakukan trial maupun menggunakan rule of thumb/benchmark kondisi sejenis.
▪ U dirty (Ud) selalu lebih kecil dibandingkan U clean (Uc) sehingga penentuan nilai ini akan berpengaruh pada overdesain HE

2021 | Fahirul Muhar


Refreshment

Ludwig, 1965

2021 | Fahirul Muhar


Refreshment

✓ Nilai F yang ideal untuk HE Shelll & Tube harus ≥ 0,75 atau 0,8.
✓ Nilai F yang rendah menunjukkan luas perpindahan panas tidak efisien

2021 | Fahirul Muhar


“Selain untuk menentukan luas sebagai dasar desain HE, perhitungan dasar tadi nantinya
sebagai acuan kriteria pemilihan tipe HE yang kita gunakan”.

Next: Acuan Perancangan HE


Acuan Perancangan HE
Pertimbangan Desain Proses
Pabrik Eksisting Material & Heat Balance dan P&ID

Grass Roots Analisa Pinch, HE Network dan Temperatur Approach

Counter Curent

: Approcah Temperature

Co-Curent

Code & Standar


1. TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers Association) Standard
2. HEI (Heat Exchange Institute) Standard
3. GPSA Section 9
4. HTRI

2021 | Fahirul Muhar


Acuan Perancangan HE

Source : Flour Daniel

2021 | Fahirul Muhar


“dalam perancangan harus mempertimbangkan penentuan overdesign, hal ini akan sangat
berpengaruh pada penentuan shutdown point, kehandalan peralatan dan juga cost”.

Next: Shell and Tube


Shell & Tube HE

1. Gas vapor inlet 7. Drain 13. Backing device 19. Floating tube sheet
2. Gas vapor outlet 8. Bonnet head 14. Tube 20. Tie rod & spacer
3. Condensate drain 9. Channel head 15. Shell 21. Baffles & support
4. Coolant inlet 10. Channel cover 16. Shell cover 22. Support Feet
5. Coolant outlet 11. pass partition 17. Impingment plate
6. Vent 12. Floating head 18. Tube sheet

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE
Tubular Exchanger Manufacturers Association (“TEMA”) digunakan sebagai standart acuan dalam merancang HE pada industri Oil &
Gas, Petrochemical, Chemical dll secara umum. Terdapat 3 klasifikasi utama TEMA, yaitu, TEMA C, yaitu HE yang digunakan untuk
proses-proses umum, TEMA B, yaitu HE yang digunakan untuk proses yang melibatkan bahan kimia dan TEMA R, yaitu HE yang
khusus untuk proses refinery minyak bumi.

Gambar: Nomenclature for Heat Exchanger Components, (TEMA,1998). API STD 660

1. Bagian depan yang tetap (Front Head Stationary Head)


2. Shell atau badan alat Heat Exchanger
3. Bagian ujung belakang atau Rear End Head
4. Kumpulan tube (bundle)

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE
Contoh

A E S

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE

“Untuk menentukan tipe dari TEMA standar yang sesuai dengan kebutuhan proses, cenderung berdasarkan
pertimbangan maintenance, performa dan keekonomian”.

1. Removable Bundle Tube

A. U-Tube Exchangers (AEU/BEU)

BEU AEU

Kelebihan Kekurangan
1. Tipe tube dapat menangani fluida pada tekanan tinggi 1. Hanya cocok untuk fluida yang bersih
2. Nozle dipasang pada head yang sama, sehingga tidak 2. Apabila ada kebocoran tube akan sulit untuk
perlu dilakukan reinforcement pada sisi rear head. dilakukan replacement, hanya bagian luar bundle
3. Biaya kontruksi paling murah diantara semua jenis HE tube saja
Shell & Tube 3. Hanya dapat digunakan pada tube pass genap

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE

1. Removable Bundle Tube


B. Floating Head Exchangers AEP
1. Fluida service pada sisi shell mencapai 42 barG dan 315oC
2. Hanya dapat menangani fluida yang tidak berbahaya apabila ada
potensi bocor disisi sheel

AEW
1. Fluida service pada sisi shell kisaran 10 barG dan 260oC, biasanya
untuk memanaskan elektrolite
2. Tidak cocok untuk kondisi apabila fluida pada sisi shell dan tube tidak
boleh sama sekali tercampur.
3. Hanya dapat digunakan pada desai 1-2 pass saja

AKT
1. Tidak cocok untuk kondisi apabila fluida pada sisi shell dan tube tidak
boleh sama sekali tercampur akibat kegagalan internal gasket.
2. Hanya dapat digunakan pada desai 1-2 pass saja

AES
1. Peruntukan untuk intesitas pembersihan tube bundle
2. Ketahanan Thermal shock lebih baik.

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE

2. Fixed Tubesheet (Nonremovable Bundles)


Tipe HE ini pada umumnya digunakan pada industri kecil, dimana bundle tube di las pada sisi shell
sehingga tidak dapat dilepas. Beberapa tipe yang umum diantaranya:
▪ AEL -> cover dapat dilepas
▪ BEM -> bonnet type channels
▪ NEN -> integral tubesheets
Kelebihan Kekurangan
1. Tubesheet yang tidak dapat dibongkar akan 1. Sisi shell tidak dapat dilepas, sehingga shell
memberikan perlindungan kebocoran ke hanya ideal untuk menangani fluida yang bersih
lingkungan 2. Perlu penambahan expantion joint untuk
2. Relative lebih murah dibandingkan removable menghilangkan tekanan akibat memuainya
tube material shell-tube

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE
Tube
✓ Ukuran tube yang sering digunakan pada Industri Migas & Kimia adalah ¾” ; 1” ; 1½” dan 2” , dengan ketebalan tube
(OD – ID) mulai dari 18 BWG s.d 10 BWG
✓ Sedangkan Panjang tube yang umum digunakan adalah 8 ; 10 ; 12 ; 16 dan 20 ft
BWG (Birmingham Wire Gauge)

Tube Patern

L : Ligament

Inline Square Pitch (90o) Diamond Square Pitch (45o) Triangular Pitch (30o) Inline Triangular Pitch (60o)

✓ Jumlah tube yang dipasang dengan system triangular lebih banyak sehingga kemampuan heat transfernya lebih
besar, namun sulit untuk dibersihkan secara mekanikal.
✓ Square patern cenderung lebih mudah untuk dilakukan mechanical cleaning, namun celah untuk pemasangan tube
lebih sedikit.
✓ Tube pitch minimum : 1,25 x OD Tube

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE
recommended tube-side and minimum wall Characteristic of Tubing (TEMA,1998).
thickness (Flour Daniel)

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE
Tubesheet
Berfungsi sebagai tempat merangkai ujung-ujung tube menjadi 1 rangakain yang disebut tube bundle. Untuk tipe
Tube straight menggunakan dua tube sheet, sedangkan type U menggunakan 1 tube sheet

Ludwig, 1965
2021 | Fahirul Muhar
Shell & Tube HE
Shell
Ukuran shell sangat bergantung pada ukuran tube sheet, shell berbentuk bundar yang dibuat dari pipa atau plat
yang di roll

Shell

GPSA Section 9

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE
Baffle
Mengarahkan cairan melalui tube dengan posisi yang tepat ke dalam bundle serta memperlama
waktu tinggal, sehingga transfer panas fluida semakin baik dan memperbaiki kecepatan fluida
dalam tube.

Segmental Baffle

Horizontal Segmental Vertical Segmental


(heating & Cooling tanpa perubahan fasa) (Apabila terjadi kondensasi di shell)

Baffle Cut Orientation

14% to 45% shell ID untuk single segmental


25% to 35% shell ID untul double segmental

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE

Disc & Doughnut Baflle Orifice Baffle Rod Baffle

Phillips Petroleum Company

▪ Secara umum Jarang diaplikasikan ▪ Secara umum Jarang diaplikasikan ▪ Dipasang sepanjang tube bundle
▪ Cairan mudah mengendap pada sisi- ▪ Turbulensi tinggi ▪ Sangat baik untuk meredam getaran
sisi doughnut apabila tidak benar- ▪ Pressure drop tinggi akibat turbulensi fluida dishell
benar dibersihkan maupun di tube

Impingements Bafles Longitudinal Bafles Helical Bafles

▪ rV2 > 1,500 One-phase gas or


liquid, clean, non-corrosive
▪ rV2 > 500 All other liquids

▪ Diletakkan pada sisi inlet shell ▪ Digunakan untuk membagi aliran ▪ Proses manufaktur sulit
▪ Mencegah local hot spot pada tube shell (pass) menjadi dua atau lebih ▪ Minimum tube vibration
bundle ▪ Menambah tingkat perpindahan ▪ Minimum stagnan aliran (local spot)
▪ Mendistribusi fluida dengan baik panas

2021 | Fahirul Muhar


Shell & Tube HE
Tie Rod
Batang yang terpasang pada tubesheet yang berfungsi menopang baffle pada tube bundle, untuk
menjaga agar jarak antara baffle satu dengan lainnya tetap.

Struthers-Wells Corp

Tie Rod “R” class (TEMA,1998).


2021 | Fahirul Muhar
“Tidak ada yang paling ideal dalam mendesain Heat Exchanger, semua dilakukan dengan
dasar-dasar pendekatan code & standart serta berbasis pengalaman (best practice) dan
kesemua itu bertujuan mengoptimalkan aspek technical, safety dan keekonomiaan ”.

Next: Perancangan dan Simulasi


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube

Proses Identification

Selection of A Basic Heat


Exchanger Type

Selection of A tentative
Modification The Design
set of Exchanger Design
Parameter
Parameter

Rating of The Design


Overdesign Thermal Performance
Unacceptable
Pressure Drop
Acceptable

Evaluation of the Design


Acceptence The elements may be done by
Hand or by computer

Create a data sheet

Basic Logical Structure of Process Design of Heat Exchanger


Source : Wolverine Tube Heat Transfer Book

2021 | Fahirul Muhar


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube

LMTD E-NTU
Approach Approach
Sizing Method

2021 | Fahirul Muhar


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube
Fluid Alocation
Cooling Water
Shell or Tube?
CO2

Nantinya akan terjadi perselisihan antara pemilihan masing-masing aturan diatas, misal Gas CO2 bertekanan yang
mengandung moister (korosif) akan didinginkan oleh air pendingin (cooling water). Jika mengacu dari aturan diatas
masing-masing ditempatkan disisi tube.
Namun pada umumnya memutuskan kondisi diatas akan mempertimbangkan dari sisi keekonomian, Reliabilty dan Safety.

Wolverine Tube Heat Transfer Book

2021 | Fahirul Muhar


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube

Case : Shell & Tube HE Sizing

Description Unit Hot MeOH Cold MeoH CWS CWR


Phase - Liq Liq Liq Liq
Mass Flow Kg/jam 40.000 40.000 * *
o
Temp C 95 44 25 38
Pressure Kg/cm2G 5 5* 4 4*
Density** Kg/m3 740 1002
Heat Capacity** Kj/KgoC 3,69 4,31
Viskositas** cP 0,76 0,32
Konduktivitas Thermal** W/moC 0,6217 0,1616
*Akan dihitung kembali
** diambil pada suhu rata-rata (source: ASPEN-HYSYS)

2021 | Fahirul Muhar


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube
Case : Shell & Tube HE Sizing
1. Estimasi Kebutuhan Cooling Water
Q(methanol) = M (methanol) Cp dT R = 3,92
= 40.000 Kg/hr x 3,69 Kj/Kg oC x (95-44)oC
= 8.118.000 kJ/jam atau 1.940.248.56 kcal/jam P = 0,185
LMTDuncorected = 34,5 OC
assume Q(methanol) = Q(cooling waterl)
M (cooling water) = Q(methanol) /( cp x dT)
= - 8.118.000 kJ/jam / (4,31 Kj/Kg oC x (25-38)oC
= 144.886,67 kg/jam
2. Fluid Alocation
Berdasarkan table pemilihan lokasi fluida, cooling water
ditempatkan di tube, hal ini juga diperkuat dengan nilai fouling
factor air yang lebih besar dari Methanol

Methanol : 0,002 ft2 F/BTU atau 0,0003 m2 K/W


Cooling Water : 0,003 ft2 F/BTU atau 0,0005 m2 K/W

3. LMTD
F = 0,89 ≥ 0,75 atau 0,8.
T1
“cukup menggunakan 1 Shell pass
T2 & 2 tube Pass”
t2
CMTD = 34,5 OC x 0,89 = 30,7 OC
t1

2021 | Fahirul Muhar


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube
4. Menentukan Luas perpindahan Panas

Q = U A CMTD

Uc = 155 BTU/hr (ft2) (oF)

Uc vs Fouling Resistence
Fouling resistence 0,003 ft2 F/BTU

UD = 96 BTU/hr (ft2) (oF)

Nilai diatas dapat dicek kembali berdasarkan table best practice


dibawah ini:

UD = 96 BTU/hr f2 oF atau 544 kcal/h m²°C

Perbedaan nilai UD dari kurva dan table best practice tidak terlalu
signifikan. Sehingga Luas Perpindahan Panas (fouled)
A = Q / U x CMTD
A = 1.940.248.56 kcal/h / (544 kcal/h m² °C x 30,7 OC )
A(design) = 116 m2 atau 1248 ft2

2021 | Fahirul Muhar


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube

5. Menentukan Parameter Desain Shell & Tube


✓ TEMA type : AEL
✓ Jenis material : Carbon Steel
✓ OD tube : 1 inch / 0,0833 ft
✓ ID Tube : 0,917 inch
✓ BWG : 12
✓ L : 12 ft

Jumlah Tube Flour Daniel


1248 ft2
= = 379 tube
3,14 x 0,0833 ft x 12 ft

✓ Tube patern : Triangular


✓ New Nt : 346
✓ Pitch : 1,25 inch (1,25 x OD tube)
✓ ID Shell : 27 inch

2021 | Fahirul Muhar


Perancangan & Simulasi
Shell & Tube
Baffles
▪ Single segmental - Vertical
▪ Impingement Baffle Req. : ▪ rV2 > 1,500 One-phase gas or liquid, clean, non-corrosive
▪ rV2 > 500 All other liquids rV2 = 707,5 Kg/m3 x (0,84 m/s)2
= 499,21 (Impengement baffle tidak diperlukan)
(TEMA,1998).

The minimum baffle spacing recommended by TEMA is 1/5 of the shell diameter or 2", whichever is greater. The maximum baffle
spacing is such that the unsupported tube length does not exceed the value indicated in Table RCB-4.52 of TEMA Standard (1988). For
3/4“ carbon steel tubes, maximum baffle spacing is 60". While for 1“ carbon steel tubes, maximum baffle spacing is 74". (Flour Daniel)
Recommended to consider baffle spacing between 0.3 to 0.6 times of shell ID.

Tie Rod

6. Resume Parameter Desain Shell & Tube untuk Simulasi


✓ TEMA type : AEL ✓ Tube patern : Triangular 30o
✓ Jenis material : Carbon Steel ✓ Ntube : 346
✓ OD tube : ¾ inch atau 0,0625 ft ✓ Pitch : 1,25 inch
✓ ID Tube : 0,667 inch ✓ ID Shell : 27 inch
✓ L : 12 ft ✓ Bafle spacing : 0,3 x ID Shell
Lanjut ke Simulasi Desain & Rating
2021 | Fahirul Muhar
Terima kasih Shell & Tube HE
“Design Best Practice”

2021 | Fahirul Muhar

Anda mungkin juga menyukai