Anda di halaman 1dari 22

Pemberian Obat IV Terapi :

Tehnik Aseptik
SULISTYORINI, S.KEP.,NS
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami definisi pemberian obat IV terapi
2. Memahami faktor risiko kesalahan pemberian
obat
3. Memahami prinsip standart pemberian obat IV
terapi
4. Memahami Implementasi pemberian obat IV
terapi
Pendahuluan
Kesalahan paling umum yang mengakibatkan kematian pasien adalah
pemberian dosis yang tidak tepat (41%), pemberian obat yang salah (16%),
dan penggunaan rute pemberian yang salah (10%).

Produk obat suntik dikaitkan dengan kematian lebih sering daripada bentuk
sediaan lainnya.

Healthcare Research and Quality (AHRQ) di Amerika Serikat (AS) melaporkan


bahwa hampir 5% pasien rawat inap mengalami kejadian obat yang merugikan

Jessica L. Jordan, RN, BSN,


MS, NEA-BC-Retired, CIC, and
Deb Saine, MS, RPh, FASHP
Impack risk drug medication
Penyakit yang ditularkan melalui darah
seperti hepatitis dan HIV, BSI, bakteri lain

Stick injury

Gugatan pasien : nyeri, medication error


2016
Penyebab kesalahan pemberian obat
Definisi pemberian obat IV terapi

Suatu prosedur memasukkan suntikan obat/zat


lain ke dalam aliran darah. Dengan tujuan
mempercepat memasukkan obat ke dalam tubuh.
Tindakan pemberian cairan, terutama obat, ke
dalam tubuh seseorang menggunakan jarum
(biasanya jarum suntik) dan alat suntik ( WIKIPEDIA, 2020)
Tekhnik aseptik
Aseptik : tidak ada mo

Teknik aseptik adalah praktik


perawatan kesehatan
standar yang membantu
mencegah perpindahan
kuman pada tubuh pasien.
NO Categories of High Alert Medications NO Categories of High Alert Medications
1. 11. Inotropic medications, IV (e.g. digoxin, dobutamine, dopamine)
Adrenergic agonists, IV (e.g. adrenaline, phenylephrine,
noradrenaline) 12. Insulin, subcutaneous and IV
2. Adrenergic antagonists, IV (e.g. propranolol, labetalol)
13. Magnesium sulfate injection
3. Anaesthetic agents, general, inhaled and IV (e.g. propofol,
14. Moderate and minimal sedation agents, oral, for children (e.g.
ketamine) chloral hydrate, midazolam, ketamine [using the parenteral
form])
4. Antiarrhythmics, IV (e.g. lignocaine (lidocaine), amiodarone)
15. Moderate sedation agents, IV (e.g. dexmedetomidine,
5. Antithrombotic agents (e.g. warfarin, heparin, enoxaparin,midazolam, lorazepam)
dabigatran, rivaroxaban, apixaban, fondaparinux, tirofiban,
tenecteplase) 16. Neuromuscular blocking agents (e.g. pancuronium, atracurium,
rocuronium, vecuronium)
6. Antivenom (e.g. sea snake, cobra, pit viper antivenom)
17. Opioids, including: IV oral (including liquid concentrates,
7. Chemotherapeutic agents, parenteral and oral immediate- and sustained-release formulations) transdermal
8. Epidural and intrathecal medications 18. Oxytocin, IV
9. Glyceryl Trinitrate injection 19. Parenteral Nutrition preparations
10. Immunosuppressant agents (e.g. azathioprine, cyclosporine,
20. Sodium Chloride for injection, hypertonic (greater than 0.9%
tacrolimus) concentration)
Prinsip standart pemberian obat IV terapi

Menentukan kesesuaian
Pemberian obat

Memastikan kelengkapan
Pemesanan obat
Jessica L. Jordan, RN, BSN,
MS, NEA-BC-Retired, CIC, and
Deb Saine, MS, RPh, FASHP
1. Kesesuaian Pemberian obat

Memastikan kesesuaian terapi :


 Usia dan kondisi pasien
 Alergi terhadap obat-obatan, data tanda vital terkini, dan hasil
laboratorium terbaru yang relevan
 Dosis, rute, dan kecepatan pemberian obat yang di advice kan
2. Memastikan kelengkapan Pemesanan obat
Identifikasi pasien

Jenis, nama obat

Dosis obat, frekuensi pemberian

Identifikasi pemberi obat


Kebijakan rumah sakit dapat menambahkan elemen ke daftar ini, berikut ini:
• Tanggal/waktu pemesanan ditulis
• Tujuan pengobatan, yang membantu untuk mengkonfirmasi kesesuaian pengobatan
• Bentuk sediaan obat, seperti tablet, cairan, gas, atau bentuk lainnya
• Perintah PRN (sesuai kebutuhan) untuk mencantumkan indikasi, yang membantu
memperjelas pengobatan yang dilakukan oleh obat tersebut
Jangan memberikan
obat jika pesanan
tidak mencakup
semua elemen yang
SAFE PRACTICE disyaratkan oleh
kebijakan rumah
sakit.

Benar Benar
obat pasien

Benar Benar Benar


dosis rute waktu
Right medication
Pemberian yang aman membutuhkan pengetahuan dan penilaian
yang baik tentang informasi obat dasar :
• Indikasi untuk digunakan
• Kontra indikasi
• Dosis
• Rute dan cara pemberian
• Efek samping yang umum
• Interaksi dengan obat atau makanan lain
Hati2 dengan
Reaksi obat, effek samping...... kompatible obat

terjadi ketika obat dicampur bersama dalam jarum suntik atau kantong
infus yang sama, atau ketika obat ditambahkan ke cairan IV yang tidak
kompatibel
Type of Incompatibility Characteristics Example
Physical Precipitation (may not always Phenytoin in D5W
be visible), color change,
cloudiness, separation, or gas
formation.
Chemical Usually not visible. The Aminoglycoside (for example,
composition of one or more of tobramycin) and penicillin
the medications is altered. (aminoglycoside is inactivated
Daftar tabel kompatible
Reduse risk incompatible
1. Flussing
2. Inspeksi bag infus, spuit, tempat infus utk tanda2 inkompatible
3. Monitor pasien tanda2 trombhoplebhitis
4. Atur waktu pemberian obat
5. Alternatif pemberian obat dg lumen yg berbeda
6. Jk satu lain tdk kompatible, pertimbangkan stop salah satu obat
7. Kontak dg pharmacist , Pemberi obat.
Persiapan dan Pemberian obat dg professional

1. Lakukan pemberian obat dg tenang, tidak panik


2. Jangan bicara saat pemberian obat, fokus
3. Jangan berhenti melakukan hal lain saat pemberian obat
4. Selalu perhatikan proses pemberian obat
5. Hindari intrupsi saat pemberian obat, siapkan peralatan sblm prosedur
6. Jangan pernah meninggalkan obat tanpa pengawasan
7. Beri label obat dengan nama obat, dosis, tanggal/waktu persiapan,
dan inisial Anda.
Tekhnik aseptik Pemberian obat IV terapi

1. Kebersihan tangan, prinsip aseptik


2. Disenfeksi saat pencampuran , persiapan obat
3. Perhatikan Kebersihan lingkungan tempat pencampuran obat
4. Penggunaan single syringes steril : one syringe, one needle, one time
5. Jika ada bagian dari peralatan steril yang terkontaminasi, itu harus
dibuang, dan disiapkan dosis baru
Kesalahan dan Respon Saat pemberian obat
1. Air Embolism
Selalu pastikan bahwa udara dikeluarkan dari selang dengan mengisi semua selang IV
dengan cairan IV yang diinfuskan
2. Kecepatan laju infus dan obat
a. Gunakan perangkat yg dapat mengontrol laju cairan/obat IV
b. Hitung tepat kebutuhan cairan/obat IV
3. Respon setelah pemberian cairan/obat IV
a. Menilai kembali pasien setelah pemberian obat
b. Dokumentasi
4. Case study
Dokumentasi
Kesimpulan
 Kesalahan pemberian obat berdampak kerugian pada pasien,
maupun rumah sakit
 Pemenuhan prinsip keamanan obat oleh semua Profesi dapat
meningkatkan keamanan pemberian obat.
 Mengembangkan pendidikan dan latihan secara berkala, evaluasi
kompetensi pemberian obat.
 Mengembangkan teknologi pada perangkat yg di gunakan untuk
pemberian obat IV

Anda mungkin juga menyukai