Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi yang diselanggarakan oleh
Pemerintah, setelah disetujui oleh senat perguruan tinggi, kemudian akan diusulkan oleh Rektor/
Ketua/ Direktur melalui Menteri Pendidikan kepada Menteri Keuangan untuk disahkan menjadi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi.
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi yang diselanggarakan oleh
masyarakat, setelah disetujuai oleh senat perguruan tinggi, akan diusulkan oleh Rektor/ Ketua/
Direktur kepada badan penyelenggara peguruan tinggi bersangkutan untuk disahkan menjadi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Perguruan Tinggi.
Pimpinan perguruan tinggi bertugas menyusun usulan struktur tariff dan tata cara
pengelolaan serta pengalokasian dana yang berasal dari masyarakat setelah disetujui oleh senat
perguruan tinggi, usulan tersebut kemudian diajukan oleh Rektor/ Ketua/ Direktur melalalui
Menteri atau pimpinan lembaga Pemerintah lain kepada Menteri Keuangan untuk disahkan.
Menurut Indra Bastian (2007), Siklus Akuntansi Dalam Perguruan Tinggi merupakan
proses akuntansi mulai dari pencatatan transaksi keuangan sampai dengan penyusunan laporan
keuangan pada akhir suatu periode. Pada dasarnya akuntansi dapat dibagi sebagai berikut:
1. Membuat atau menerima bukti pencatatan di mana biasanya sebuah entitas mempunyai
form voucher (bukti pencatatan) sendiri atau bukti lain yang bisa berupa kwitansi atau
yang lainnya.
2. Mencatat dalam buku jurnal.
3. Memindahkan buku jurnal ke buku besar.
4. Menyusun laporan keuangan.
3) Mewujudkan transparansi dalam pelaporan keuangan dengan menyediakan informasi keuangan yang
terbuka bagi masyarakat
4) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta
Sumber referensi: