Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN 12

Manajemen
Strategik
Anggaran (Budget)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen Team Teaching

12
Abstract Kompetensi
Anggaran merupakan suatu rencana yang Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
disusun secara sistematis meliputi seluruh tentang anggaran, jenis-jenis anggaran, serta
kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam anggaran untuk menunjang kegiatan dan
unit (kesatuan) moneter untuk jangka waktu program.
(periode) tertentu masa yang akan
datang. Anggaran merinci pelaksanaan
program, sehingga anggaran yang disusun
setiap tahun akan memiliki arah seperti yang
ditetapkan dalam rencana jangka panjang.
Anggaran merupakan komponen utama
perencanaan keuangan
Perencanaan Strategis

Pengertian strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi biasanya menjangkau masa
depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan
memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk mencapai sebuah strategi
yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif,
maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem
yang ada pada proses perencanaan strategis (strategic planning).

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arah, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi tersebut. Rencana
strategis merupakan pernyataan rencana spesifik mengenai arah masa depan dan
bagaimana setiap entitas dapat mencapai arah tersebut. Sedangkan perencanaan strategis
adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan
perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap program jangka panjang
selama beberapa tahun ke depan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen
yang dinamakan strategic plan yang berisi informasi tentang program-program beberapa
tahun yang akan datang. Perencanaan strategis merupakan turunan dari tujuan, misi, dan
visi perusahaan. Oleh karena itu perencanaan strategis harus mencerminkan pencapaian
visi dan misi. Berikut adalah gambar hirarki perencanaan hingga anggaran (budget).

Rencana Strategis-Anggaran-Pengendalian

Perumusan strategi merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara


perencanaan strategi merupakan proses bagaimana meingemplementasikan strategi
tersebut. Dalam proses perumusan strategi, manajemen menentukan cita-cita organisasi
dan menciptakan strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita tersebut. Pada praktiknya,
seringkali terjadi tumpang tindih antara perumusan strategi dan perencanaan strategi. Studi
yang dilakukan dalam proses perencanaan strategi mungkin mengindikasikan bahwa perlu
mengubah cita-cita atau strategi. Sebaliknya, perumusan strategi biasanya memasukkan

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
pertimbangan awal tentang program-program yang akan diadopsi sebagai alat untuk
mencapai cita-cita tersebut.

Gambar 1. Hirarki Perencanaan

Program adalah rangkaian kegiatan-kegiatan atau seperangkat tindakan untuk mencapai


tujuan. Suatu program dalam mencapai tujuan akan tersusun dengan melakukan
perencanaan program. Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan
rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan suatu
perusahaan untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya. Anggaran adalah
rencana yang disusun secara sistematis dari seluruh kegiatan organisasi yang dinyatakan
dalam satuan uang (satuan lainnya) untuk periode yang akan datang dan akan digunakan
sebagai alat kontrol/pengendalian. Anggaran merupakan komponen utama perencanaan
keuangan. Anggaran dibuat berdasarkan program yang sudah ditetapkan. Berikut adalah
gambar yang menunjukkan hubungan perencanaan - anggaran - pengendalian.

Hubungan antara Strategi, Perencanaan Program, dan Anggaran

Strategi merupakan titik awal dalam pembuatan rencana dan anggaran perusahaan yang
dipilih oleh perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang dan misinya. Penyusunan
anggaran harus dilakukan dengan hati-hati agar sasaran dan tujuan strategis perusahaan
dapat dicapai. Tanpa ada rencana strategis, perusahaan akan kehilangan peluang dan
berakibat pada pencapaian kinerja yang buruk sehingga akan berdampak pada tidak

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
berkembangnya organisasi, jika hal ini terus terjadi, perusahaan akan mengalami
kebangkrutan.

Gambar 2. Perencanaan-Anggaran-Pengendalian

Setelah tujuan perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih,
kemudian diikuti dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan organisasi
yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik. Program merupakan rencana jangka panjang
untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik. Rencana
jangka panjang yang dituangkan dalam program memberikan arah kemana kegiatan
organisasi ditujukan dalam jangka panjang. Anggaran merinci pelaksanaan program,
sehingga anggaran yang disusun setiap tahun memiliki arah seperti yang ditetapkan dalam
rencana jangka panjang. Jika tidak disusun berdasarkan program, pada dasarnya organisasi
seperti berjalan tanpa tujuan yang jelas.

Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Lima tahun adalah
periode yang cukup panjang untuk megestimasikan konsekuensi dari keputusan program
yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari keputusan untuk mengembangkan dan memasarkan
produk baru atau untuk memperoleh aktiva modal utama yang baru mungkin tidak dapat
sepenuhnya dirasakan dalam periode yang pendek. Perencanaan strategis dan penyusunan
anggaran melibatkan perencanaan, tetapi jenis aktivitas perencanaannya berbeda antara
kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara
perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja
ketika anggaran tahunan dikembangkan.

Pembuatan anggaran merupakan bagian dari proses perencanaan strategi suatu organisasi.
Apabila organisasi memiliki perencanaan strategi yang buruk, kondisi keuangan dan
anggaran akan mengalami hal yang sama. Anggaran tidak didominasi oleh kepentingan
sepihak. Anggaran merupakan alat untuk mencapai sasaran dan tujuan dari organisasi.
Sebelum anggaran dibuat, perusahaan harus membuat perencanaan strategis, dimana
dalam perencanaan strategis tersebut diidentifikasi strategi untuk aktivitas dan operasi masa
depan. Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Lima tahun
adalah periode yang cukup panjang untuk mengestimasikan konsekuensi dari keputusan
program yang dibuat saat ini. Perusahaan dapat menerjemahkan seluruh strategi dalam
tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dimana tujuan-tujuan tersebut menjadi dasar dari
pembuatan sebuah anggaran. Jadi harus terdapat hubungan yang kuat antara anggaran
dengan perencanaan strategis, dimana hal ini membantu manajemen memastikan bahwa
seluruh perhatian tidak fokus pada jangka pendek saja, mengingat anggaran merupakan
perencanaan dalam satu periode tertentu saja (jangka pendek).

Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan strategis
fokus pada aktivitas yang mencakup beberapa tahun. Perencanaan strategis mendahului
penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja yang dikembangkan dalam tahun
anggaran. Anggaran pada dasarnya merupakan potongan dari rencana strategis organisasi.
Perbedaan lainnya adalah rencana strategis intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau
program lain, sementara anggaran terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.

Pengertian Anggaran (Budget)

Organisasi yang baik terlebih dahulu harus menyusun perencanaan dan proyeksi kegiatan
yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. Kegiatan ini akan memberi arah dan
tujuan yang akan dicapai dapat lebih awal terdefinisikan sehingga memudahkan pihak-pihak
terkait untuk bekerjasama mencapai tujuan tersebut. Salah satu bentuk perencanaan yang
sangat penting untuk dibuat adalah perencanaan keuangan yang lebih dikenal dengan
istilah anggaran.

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Dengan adanya anggaran, kita dapat

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dapat
dinyatakan dalam ukuran finansial. Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah
penting. Dengan adanya anggaran kita juga dapat merencanakan kebutuhan sehari-hari,
kebutuhan jangka panjang, pembelanjaan, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya agar
kebutuhan tersebut dapat digunakan secara efesien dan optimal. Selain itu dengan adanya
anggaran kita dapat merencanakan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan, serta mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.

Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter
untuk satu periode waktu tertentu. Anggaran disusun untuk memberi jaminan bahwa
rencana yang sudah dibuat dapat dilaksanakan dengan besaran biaya yang sudah
diperhitungkan. Anggaran mempunyai 3 kegunaan: sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasian kerja, sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran adalah suatu rencana
kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam sautuan barang/jasa.

Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan
dan tidak dapat menggantikan manajemen. Dalam penyusunan anggaran perlu
dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
2. Data masa lalu.
3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
5. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
6. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan
cara mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Anggaran harus dibuat serealistis mungkin dan secermat mungkin sehingga
tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah
tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu
tinggi hanyalah angan-angan.

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi manajemen
puncak (direksi).
3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana
tidak merasa tertekan tetapi justru termotivasi.
4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat
dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan
dapat segera diantisipasi lebih dini.
Tujuan dan Karakteristik Anggaran

Anggaran diperlukan karena alasan bahwa masa depan perusahaan penuh dengan
ketidakpastian. Dua faktor penyebab ketidakpastian yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal berasal dari data, informasi dan pengalaman yg terdapat di dalam
perusahaan sendiri, seperti penjualan tahun-tahun lalu, kebijakan pimpinan perusahaan,
ketersediaan modal, penetapan harga, perilaku karyawan, dll. Adapun faktor Eksternal
berasal dari data, informasi dan pengalaman yg terdapat di luar perusahaan tetapi
diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan, keadaan persaingan,
tenaga kerja, pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan masyarakat, kondisi
perekonomian, keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar, kebijakan pemerintah, dll.

Terdapat empat tujuan utama dari penyusunan anggaran yaitu:


1. Menyelaraskan dengan rencana strategis
Anggaran diselesaikan sebelum permulaan tahun anggaran, memberikan peluang untuk
menggunakan informasi terakhir yang tersedia dan didasarkan pada penilaian manajemen
pada semua tingkatan organisasi. Penyusunan anggaran menyediakan suatu peluang untuk
membuat keputusan yang akan meningkatkan kinerja sebelum suatu komitmen dibuat.
Penyusunan anggaran juga menyediakan suatu cara operasi yang spesifik selama tahun
tersebut atau dapat disebut rencana strategis yang dibuat di awal tahun.
2. Koordinasi
Manajemen tingkat pusat tanggung jawab dan berpatisipasi dalam penyusunan anggaran,
tetapi adanya kemungkinan rencana yang dibuat tidak konsisten dengan pusat menjadi
tanggung jawabnya untuk dapat diselaraskan. Selama proses penyusunan anggaran
berbagai inkonsistensi tersebut diidentifikasi dan dicari solusi dengan cara melakukan
koordinasi dengan berbagai pihak/unit yang berkaitan.
3. Penugasan tanggung jawab
Anggaran yang telah disetujui akan memperjelas tanggung jawab dari setiap manajer pada
semua lini.
4. Dasar untuk evaluasi kinerja

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Anggaran sebagai bentuk gambaran tugas dan tanggung jawab pada setiap level/unit
organisasi yang ada dalam suatu perusahaan. Dengan demikian maka anggaran akan
mencerminkan suatu komitmen antara pembuat dengan atasannya. Anggaran akan menjadi
titik awal dan tolak ukur dalam menilai dan mengevaluasi kinerja.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik utama dari sebuah anggaran:

1. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha;


2. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan;
3. Anggaran umumnya meliputi periode waktu satu tahun;
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen;
5. Anggaran ditelaah dan disetujui oleh pimpinan organisasi;
6. Anggaran yang sudah ditetapkan hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu;
7. Anggaran dapat digunakan sebagai pembanding dengan kinerja keuangan aktual.

Peran, Kegunaan, dan Fungsi Anggaran

Anggaran berperan sebagai alat untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang terutama ditinjau dari
sisi keuangan. Sehingga anggaran dapat menjadi sebuah alat yang sangat bermanfaat
untuk membuat pelaksanaan kegiatan organisasi yang efektif dalam jangka pendek.
Disamping itu dengan adanya sebuah sistem anggaran yang baik, hal ini akan berguna
untuk membuat pimpinan organisasi dalam mengambil langkah-langkah stratejik yang tepat
sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Beberapa kegunaan lain dari anggaran adalah sebagai berikut.


1. Memperjelas perencanaan strategis yang sudah dibuat. Anggaran merupakan tindak
lanjut dari sebuah perencanaan strategis yang dituangkan dalam bentuk pembagian
sumber daya keuangan. Sehingga keberadaan anggaran ini dapat memperjelas
pihak-pihak terkait mengenai seberapa besar tujuan yang dituju berkaitan dengan
pengorbanan keuangan yang dikeluarkan.
2. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi antar lini organisasi. Pada saat penyusunan
anggaran ini biasanya seluruh pihak yang terkait akan dikumpulkan untuk
merumuskan proporsi anggaran masing-masing. Sehingga pihak terkait dapat
berkoordinasi mengenai langkah pencapaian tujuan dan kerja sama yang akan
dilakukan.

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
3. Sebagai bentuk pembagian tanggung jawab untuk manajemen. Anggaran yang telah
disetujui seharusnya dapat mempertegas pembagian tanggung jawab setiap lini
organisasi yang terkait. Disamping itu juga digunakan untuk mempertegas otoritas
pembelanjaan anggaran masing-masing.
4. Sebagai dasar untuk evaluasi kinerja. Anggaran yang telah disetujui bersama adalah
sebuah komitmen kerja manajemen dalam pencapaian tujuan. Komitmen tersebut
akan dibandingkan dengan pencapaian sebenarnya di akhir periode. Sehingga dapat
dijadikan sebagai salah satu dasar pimpinan organisasi untuk menilai apakah kinerja
lini operasional organisasi sudah berjalan dengan optimal atau belum.

Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan yang berisi tentang target-target yang harus
dicapai dari setiap kegiatan yg dilakukan. Anggaran juga berfungsi sebagai alat
pengendalian, dimana anggaran akan dibandingkan dengan realisasi yang dicapai dalam
aktivitas perusahaan.

Jenis-Jenis Anggaran

Terdapat berbagai pos yang terdapat dalam anggaran operasi antara lain:
1. Anggaran pendapatan: pos pendapatan disusun pertama kali, karena jumlah anggaran
pendapatan mempengaruhi banyak pos lainnya. Anggaran pendapatan berisi proyeksi
penjualan unit dikalikan dengan harga yang diperkirakan. Dalam laporan laba rugi
elemen pendapatan adalah yang paling penting sekaligus paling berisiko. Anggaran
pendapatan biasanya didasarkan pada prediksi akan beberapa kondisi dimana manajer
tidak dapat dianggap bertanggungjawab kanrena faktor-faktor yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Anggaran biaya produksi dan biaya penjualan: pada praktiknya rincian biaya bahan
baku dan tenaga kerja langsung bergantung pada bauran produk aktual yang akan
diproduksi. Manajer produksi membuat rencana untuk memperoleh kuantitas bahan
baku, tenaga kerja dan mungkin menyusun anggaran pembelian untuk barang yang
waktu pengiriman dan tunggunya lama. Pengendalian atas jumlah yang dapat dibeli
diperoleh dari otorisasi “open to buy” yang secara rinci dibuat selama tahun tersebut,
bukan berdasarkan jumlah yang tercantum dalam anggaran.
3. Beban pemasaran: merupakan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan.
Sebagian besar dari jumlah yang tercantum dalam anggaran mungkin telah
dikomitmenkan sebelum tahun tersebut dimulai. Beban logistik biasanya dilaporkan
terpisah dari beban untuk mendapatkan pesanan. Beban logistic lebih serupa dengan
biaya produksi daripada biaya pemasaran.

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
4. Beban umum dan administrasi: beban dari unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit
bisnis. Secara keseluruhan merupakan biaya diskresioner yang merupakan biaya teknik,
akan tetapi dalam penyusunan anggarannya banyak perhatian diberikan. Oleh karena
itu pos ini merupakan biaya kebijakan sehingga jumlah yang tepat untuk otorisasinya
sering diperdebatkan.
5. Beban penelitian dan pengembangan: banyak perusahaan memutuskan menghabiskan
persentase tertentu dari pendapatan penjualan untuk litbang, tetapi persentase ini
didasarkan pada rata-rata jangka panjang.
6. Pajak penghasilan: beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan
dalam pembuatan anggaran untuk unit bisnis karena kebijakan pajak penghasilan
ditetapkan di kantor pusat.

Selain anggaran operasi, terdapat anggaran lain yang perlu diperhatikan. Beberapa
perusahaan juga menyusun laporan untuk tujuan non keuangan, seperti berikut:
1. Anggaran modal: tahapan dalam menyusun anggaran operasi, anggaran modal
menyatakan proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah tertentu untuk proyek
kecil yang tidak memerlukan persetujuan yang lebih tinggi. Anggaran ini disusun secara
terpisah dari anggaran operasi dan oleh orang yang berbeda. Selama tahun tersebut,
usulan pengeluaran modal dipertimbangkan dan akhirnya beberapa diantaranya
disetujui, hal ini merupakan bagian dari proses perencanaan strategi dan untuk
mempersiapkan laporan arus kas.
2. Anggaran neraca: anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca dari keputusan yang
tercakup dalam anggaran operasi maupun modal. Secara keseluruhan anggaran neraca
bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya bermanfaat untuk
pengendalian. Manajer operasi dalam hal ini yang bertanggung jawab terhadap
beberapa pos yang terkait dengan neraca.
3. Anggaran laporan arus kas: anggaran laporan arus kas menunjukkan berapa banyak
uang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang akan dipasok oleh laba ditahan dan
berapa banyak yang harus diperoleh dari pinjaman dan sumber-sumber dari luar lainnya.
Hal ini penting untuk perencanaan keuangan.

Kategori anggaran yang berhubungan dengan kegiatan operasional langsung organisasi


dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu:
1. Anggaran pendapatan. Anggaran pendapatan merupakan perhitungan perencanaan
pendapatan dalam periode tertentu.
2. Anggaran biaya produksi. Anggaran biaya produksi secara umum mencakup seluruh
biaya yang mungkin akan dikeluarkan untuk dapat menghasilkan suatu produk

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
barang atau jasa. Anggaran biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
3. Anggaran beban pemasaran. Beban pemasaran adalah pengeluaran yang
dikeluarkan untuk memperoleh penjualan.
4. Anggaran beban administrasi dan umum. Pengeluaran ini dikategorikan sebagai
pengeluaran kegiatan operasional kantor suatu organisasi.
5. Anggaran biaya penelitian dan pengembangan. Biaya penelitian ini berfungsi untuk
membuat inovasi baru dalam hal produk yang dihasilkan. Proses penelitian dan
pengembangan pada era sekarang ini diyakini sebagai sesuatu yang penting untuk
dilakukan, sebagai sarana untuk melakukan pembaharuan produk yang dihasilkan.

Jenis-jenis anggaran dapat juga dilihat dari bentuk organisasi:

 Anggaran Rumah Tangga Keluarga: anggaran tentang rencana pengeluaran yang


disesuaikan dengan anggaran penerimaan.

 Anggaran Rumah Tangga Negara: besarnya anggaran penerimaan negara didasarkan


pada anggaran pengeluaran.

 Anggaran Rumah Tangga Perusahaan: baik penerimaan maupun pengeluaran tidak


diketahui secara pasti, oleh karena itu penyusunan didasarkan pada
forecasting/peramalan.

Jenis-jenis anggaran dilihat berdasarkan fungsinya:

 Anggaran Produksi

 Anggaran Penjualan

 Anggaran Pembelian Bahan Baku

 Anggaran Persediaan

 Anggaran FOH, dll.

Jenis-jenis anggaran dilihat berdasarkan sifat dan tujuannya:

 Anggaran yang mengikat: merupakan fixed budget yang tidak bisa diubah sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Perubahan hanya dapat dilakukan berdasarkan
instruksi dari pimpinan yang lebih tinggi.

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
 Anggaran yang membina: memberikan kemungkinan untuk mengadakan perubahan
sesuai kebutuhan anggaran perusahaan dan dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan laba/mengurangi kerugian.

 Anggaran yang semi mengikat: dalam anggaran ini kewenangan ditentukan oleh pusat
dan sebagian diserahkan kepada bagian-bagian yang lebih rendah.

Gambar 3. Contoh Anggaran FOH

Perumusan Anggaran untuk Menunjang Kegiatan dan Program

Prinsip penyusunan anggaran merupakan kombinasi dari rencana dan proyeksi kinerja
organisasi dengan menggunakan berbagai asumsi yang dapat diprediksi. Anggaran dibagi
menjadi dua bagian utama yaitu anggaran yang bersifat pendapatan dan anggaran
pengeluaran/biaya. Secara prinsip proses penyusunan anggaran dibagi menjadi dua bagian,
yaitu anggaran yang sudah ditetapkan besarannya baru kemudian pihak teknis
mengalokasikan kepada bagian-bagian yang akan mempergunakan (top-down budgeting),
yang kedua proses penyusunan anggaran diawali dengan usulan dan pengajuan dari setiap
bagian (bottom-up budgeting).

Tahapan proses penyusunan anggaran mencakup pengolahan serta penganalisisan data


dan informasi untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun anggaran,
meliputi hal-hal berikut ini, (1) menyusun anggaran serta menyajikannya secara teratur dan
sistematis; (2) pengkoordinasian pelaksanaan anggaran; (3) pengumpulan data dan

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
informasi untuk keperluan pengawasan kerja, yaitu untuk mengadakan penilaian terhadap
pelaksanaan anggaran; (4) pengolahan dan penganalisisan data untuk mengadakan
interpretasi dan memperoleh kesimpulan dalam rangka penilaian terhadap kerja yang
dilaksanakan; (5) menyusun kebijakan-kebijakan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan yang
telah dibuat.

Berikut urut-urutan proses penyusunan anggaran yang biasanya dilakukan dalam suatu
organisasi adalah sebagai berikut.
1. Proses pengorganisasian bertujuan untuk menyamakan persepsi dan mengetahui
kebutuhan proporsi anggaran masing-masing bagian. Termasuk di dalamnya
terdapat penyusunan sistem pengendalian penggunaan anggaran.
2. Pembuatan pedoman. Pedoman berisi tentang garis besar pelaksanaan anggaran
dan panduan penggunaan anggarannya.
3. Pengajuan proposal anggaran. Proposal anggaran merupakan bentuk pengajuan
anggaran dari setiap bagian pengguna anggaran untuk kegiatan operasional masing-
masing bagian selama satu periode kepada bagian anggaran.
4. Negosiasi. Pada proses negosiasi, bagian anggaran berdiskusi dengan pengusul
anggaran membahas proposal anggaran yang diajukan dengan berbagai asumsi dan
dibandingkan pula dengan pelaksanaan anggaran periode sebelumnya.
5. Review dan persetujuan. Tahap selanjutnya adalah proses review, pengalokasian
anggaran, dan persetujuan dari pimpinan organisasi untuk anggaran periode
tersebut.
6. Revisi anggaran. Revisi anggaran dimungkinkan untuk dilakukan agar tidak terjadi
ketidaksesuaian antara anggaran yang telah disusun dengan keadaan yang terjadi.
Secara umum proses revisi anggaran ada yang dilakukan secara periodik, misalnya
setiap triwulan, ataupun dilakukan hanya bila terjadi keadaan tertentu yang di luar
dari perkiraan sebelumnya.
Siklus penyusunan anggaran dapat digambarkan sebagai berikut.

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Gambar 4. Siklus Anggaran
Contoh Anggaran Perusahaan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan besar di Indonesia yang mampu
menguasai pasar dengan sistem produksi yang terintegrasi. PT Indofood mempunyai
strategi untuk programnya dalam menarik pasar, yaitu:
 Strategi Penetrasi Pasar. PT. Indofood mengimplementasikan strategi ini dengan
maksud dapat meningkatkan market share produk tersebut dengan cara pemasaran
melalui iklan, brosur, menambahkan jumlah tenaga penjual, dan bentuk usaha promosi
lainnya.
 Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperbesar
pangsa pasar dengan memperkenalkan produk tersebut ke daerah-daerah baru agar
penduduk dari daerah tersebut tertarik dengan produk PT. Indofood.
 Strategi Pengembangan Produk. PT. Indofood menggunakan strategi ini untuk
meningkatkan atau memodifikasi produk-produk yang ada sehingga konsumen tertarik
dengan produk tersebut. Dengan menciptakan produk yang berbeda dengan produk
dari perusahaan yang lain, konsumen akan lebih tertarik dan mau saja membeli dengan
harga yang lebih mahal dikarenakan perbedaan tersebut. Sebagai contoh, PT. Indofood
mengeluarkan produk mie instan yang unik dengan cita rasanya yang khas dengan
tema nusantara.
 Selain strategi-strategi yang telah dijelaskan sebelumnya, PT.Indofood juga
menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan cakupan pasar yang luas
terhadap produk mie instannya.
 Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi
Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy) dari Fred R. David. Strategi ini
menghendaki perusahaan melakukan pengawasan lebih terhadap distributor (Forward

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Integration Strategy), pemasok (Backward Integration Strategy), dan para pesaingnya
(Horizontal Integration Strategy). Akuisisi oleh PT. Indofood adalah pengambilalihan
kepemilikan mayoritas saham perusahaan (PT. Londsum) dengan tujuan mendapatkan
kepemilikan atau meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Diketahui bahwa PT.
Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit yang dapat digunakan PT. Indofood
sebagai sumber bahan baku pembuatan produknya. PT. Indofood tepat mengakuisisi
PT. Londsum, karena dengan adanya kepemilikan saham mayoritas maka
pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya berada pada PT.
Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan PT. Londsum, kemungkinan
terciptanya resiko atau konflik di antara kedua perusahaan semakin besar.

Kebijakan anggaran yang diterapkan oleh PT. Indofood adalah memberikan kesempatan
kepada cabang-cabangnya untuk mengajukan anggaran setiap empat bulan ke kantor pusat
Jakarta untuk selanjutnya dianalisis dan ditetapkan oleh perusahaan induk. Barang-barang
yang akan disalurkan sepenuhnya disuplay oleh cabang induk perusahaan, tetapi biaya
pemasarannya di area masing-masing cabang diatur oleh manajer-manajer cabang
pemasaran. Berikut ini adalah tabel anggaran penjualan PT. Indofood Sukses Makmur di
Kendari tahun 2002-2010 :

Gambar 5. Anggaran Penjualan PT Indofood

Pemberian anggaran yang berangsur-angsur secara kuartal memberikan pengaruh terhadap


rencana penjualan yang telah ditetapkan perusahaan cabang dan harus menunggu

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
keputusan anggaran selanjutnya karena anggaran tersebut diproses pemasaran pada setiap
kantor pemasaran yang berada di dalam wilayah tersebut.

Daftar Pustaka

1. Barney, J. B., & Hesterly, W. S. 2015. Strategic Management and Competitive Advantage.
Person/Prentice Hall.
2. David, Fred. R. 2011. Strategic Management, Concepts and Cases. 13th Ed. Pearson
Education Inc.Prentice Hall. New Jersey
3. Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Erlangga. Jakarta

‘20 Manajemen Keuangan Jasa


2020
Biro Akademik dan Pembelajaran
Team Teaching http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai