Anda di halaman 1dari 14

LANDASAN DAN TUJUAN

PENDIDIKAN PANCASILA

Dikerjakan oleh :

Kelompok I
Melindah Harianja 163306020106
Yolani Vetra Situmorang 163306020114
Monica Evaliani Manik 163306020119
Vivin Sunarko 163306020129
Maria Br Sihombing 163306020130
Lilis Juliana Tamba 163306020194

Dosen Pengampu :
Dr. Panigoran Siburian, M.Pd.

Universitas Prima Indonesia


Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Medan
2017

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan dan berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Landasan dan Tujuan Pendidikan
Pancasila” ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Makalah ini menjelaskan lebih mendalam mengenai
landasan dan tujuan mempelajari Pendidikan Pancasila dengan bahasa yang lebih
mudah untuk dicerna dan dipahami.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pendidikan Pancasila, serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Pendidikan Pancasila.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua serta dapat menambah wawasan kita mengenai landasan dan
tujuan dalam mempelajari Pendidikan Pancasila, khususnya bagi penulis. Akhir
kata, mungkin dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menginspirasi pembaca.

Medan, Maret 2017

Pemakalah

Daftar Isi
Halaman

ii
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Bab I : Pendahuluan ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
Bab II : Landasan Teoritis ............................................................................... 3
2.1 Pengertian Pendidikan Pancasila .................................................... 3
2.2 Landasan Pendidikan Pancasila ...................................................... 4
2.3 Tujuan Pendidikan Pancasila .......................................................... 8
Bab III : Penutup .............................................................................................. 10
3.1 Simpulan ......................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................... 10
Daftar Pustaka .................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah


Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia bersama-
sama dengan batang tubuh UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Republik Indonesia megalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik
sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung dibalik legitimasi Ideologi negara Pancasila. Dengan lain perkataan
dalam kedudukan yang seperti ini Pancasila tidak lagi diletakkan sebagai dasar
filsafat serta pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Berdasarkan kenyataan tersebut gerakan reformasi berupaya untuk
mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar negara
Republik Indonesia, yang hal ini direalisasikan melalui ketetapan sidang istimewa
MPR tahun 1998 no XVIII/MPR/1998 disertai dengan cabutan P-4 dan sekaligus
juga pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi orsospol di Indonesia.
Ketetapan tersebut sekaligus juga mencabut mandat MPR yang diberikan kepada
Presiden atas kewenanganya untuk membudayakan Pancasila melalui P-4 dan asas
tunggal Pancasila. Monopoli Pancasila demi kepentingan kekuasaan oleh
penguasa inilah yang harus segera diakhiri, kemudian dunia pendidikan tinggi
memiliki tugas untuk mengkaji dan memberikan pengetahuan kepada semua
mahasiswa untuk benar-benar mampu memahami Pancasila secara ilmiah dan
objektif.

1.2   Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Pancasila?
2.      Apa landasan dari Pendidikan Pancasila?

1
3. Apa tujuan dari Pendidikan Pancasila?

1.3   Tujuan
1. Untuk mengetahui arti Pendidikan Pancasila.
2.      Untuk mengetahui landasan Pendidikan Pancasila.
3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan Pancasila

2
BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pendidikan Pancasila

Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


tercantum : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan pontensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Depdiknas, 2003: 20).

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan pendidikan adalah proses


pengembangan potensi, kemampuan, dan kepribadian peserta didik yang
dilakukan dengan usaha sadar dan terencana dengan tujuan agar dapat bermanfaat
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya, pengertian pendidikan
pancasila tentu akan merujuk pada pengertian pendidikan dan pengertian
pancasila sebagaimana yang masing-masing telah diuraikan di atas. Dalam
ungkapan sederhana, pengertian pendidikan pancasila adalah “Pendidikan tentang
Pancasila”. Kalimat itulah yang dapat kami cerna sebagaimana dijelaskan dalam
sejumlah literatur.

Pendidikan tentang pancasila merupakan salah satu cara untuk


menanamkan pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pendidikan tentang pancasila perlu
diberikan disetiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga
perguruan tinggi.

3
2.2 Landasan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila memiliki landasan yuridis, landasan historis,


landasan kultural dan landasan filosofis. Semua landasan ini mendukung secara
rasional akan arti pentingnya pendidikan pancasila diberikan di Perguruan Tinggi.

1. Landasan Historis
Keberadaan Pancasila sebagai dasar filsafat negara dapat ditelusuri secara
historis sejak adanya sejarah awal masyarakat Indonesia. Keberadaan masyarakat
ini dapat dilacak melalui berbagai peninggalan sejarah yang berupa peradaban,
agama, hidup ketatanegaraan, kegotongroyongan, struktur sosial dari masyarakat
Indonesia.

Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses sejarah sejak masa


Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, masa penjajahan dan kemudian mencapai
kemerdekaan merupakan proses panjang. Pada masa Kerajaan Kutai berkuasa
telah ada adat Kenduri dan memberikan sedekah kepada para Brahmana.
Kemudian para Brahmana membangun yupa (tiang batu) sebagai tanda terima
kasih kepada Raja Mulawarman. Fenomena ini menggambarkan adanya nilai
sosial politik dan keTuhanan pada masa itu.

Sriwijaya merupakan kerajaan besar di wilayah Sumatera yang memiliki


kekuasaan mulai dari Sunda, semenanjung Melaya dan kepulauan sekitarnya
sampai Srilangka. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang kuat pada
masa itu. Disekitar keluarga raja dibentuk administrasi pusat yang terdiri dari
hakim raja yang menjalankan kekuasaan raja untuk mengadili yang disebut
dandanayaka. Pada massa ini telah dimulai adanya pembagian kekuasaan berupa
parddatuan yang diperintah oleh seorang datu yang bukan seorang anggota
keluarga raja. Hal ini telah mencerminkan adanya otonomi daerah.

4
Mohammad Yamin mengatakan bahwa kerajaan Sriwijaya merupakan
negara Indonesia pertama yang berdasarkan kedatuan yang didalamnya ditemukan
nilai-nilai meterial Pancasila meliputi nilai KeTuhanan, nilai Kemasyarakatan,
Persatuan, Keadilan yang terjalin satu sama lain dengan nilai Internasionalisme
yang terjalin dalam bentuk hubungan dagang negeri-negeri diseberang lautan.

Pada masa Majapahit telah terdapat suatu sistem sosial yang mejadi tanda
adanya peradaban yang lebih maju, seperti adanya peraturan perundang-undangan
yang disebar luaskan kepada masyarakat melalui pejabat pusat daerah. Majapahit
dibawah raja Prabhu Hayam Wuruk dan Apatih Mangkubumi Gaja Mada telah
berhasil mengintegrasikan nusantara. Faktor-faktor yang dimanfaatkan untuk
menciptakan wawasan nusantara itu ialah: kekuatan religio-magis yang berpusat
pada Sang Prabu, ikatan sosial kekeluargaan terutama antara kerjaan yang ada di
daerah dengan pusat kerajaan (Suwarno,1993: 17-24).

Nilai-nilai yang ada dalam adat-istiadat masyarakat sejak zaman Kutai


sampai Majapahit semakin mengkristal pada era sejarah perjuangan bangsa yang
ditandai dengan perumusan Pancasila sebagai dasar negara oleh para pendiri
negara (the founding fathers). Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa meruapakan
jati diri bangsa yang menunjukkan adanya ciri khas, sifat, karakter bangsa yang
berbeda dengan bangsa lain.

2. Landasan Yuridis

Pendidikan Pancasila memiliki landasan yuridis yang dapat dilihat dasar


rasionalnya dimulai dari tujuan negara Indonesia yang termuat di dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai
konsekuensi dari adanya tujuan negara tersebut, maka negara berkewajiban untuk
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam suatu sistem pendidikan
nasional untuk warga negaranya.

Sistem pendidikan nasional Indonesia diatur dalam UUD No. 20 tahun


2003 :

5
Bab I. Ketentuan Umum :

Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan


yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Bab II. Dasar, Fungsi dan Tujuan

Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Bab III. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan

Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak


diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.

Dari uraian pasal-pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan


Indonesia bersumber pada Pancasila, maka tujuan pendidikan nasional juga
mencerminkan terwujudnya nilai-nilai pancasila dalam diri mahasiswa sebagai
warga negara Indonesia.

3. Landasan Kultural

Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup, serta
pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam kancah pergaulan
Internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang
berbeda dengan bangsa lain. Negara komunisme mendasarkan ideologinya pada

6
suatu konsep ideologi tertentu, misalnya komunisme mendasarkan ideologinya
pada suatu konsep pemikiran Karl Marx.

Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan


pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu
asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai
kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja melainkan suatu
hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui proses refleksi filosofis para
pendiri negara seperti Soekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo serta para pendiri
negara lainnya.

Satu-satunya karya besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya


besar bangsa lain di dunia ini adalah hasil pemikiran tentang bangsa dan negara
yang mendasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam sila-
sila Pancasila. Oleh karena itu para generasi penerus bangsa terutama kalangan
intelektual kampus sudah seharusnya mendalami secara dinamis dalam arti
mengembangkannya sesuai dengan tuntutan zaman.

4. Landasan Filosofis

Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi merupakan kajian ilmiah yang


bersifat interdisipliner (kajian antar bidang). Pembahasan ini menunjukkan
Pancasila dari dua sisi. Pertama, Pancasila diposisikan sebagai objek kajian (objek
material) untuk memahami makna yang terdalam dari sila-sila pancasila. Kedua,
pancasila diposisikan sebagai objek formal (perspektif) dalam menyelesaikan
berbagai macam persoalan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat di
Indonesia.

Terkait dengan posisi Pancasila sebagai perspektif, terdapat tiga landasan


filosofis yang meliputi landasan ontologis, landasan epistemologis dan landasan
aksiologis. Landasan Ontologis artinya adalah dasar keberadaan pengetahuan

7
ilmiah (substansi keilmuan). Landasan Epistomologi berkaitan dengan sumber
dan metode dan kriteria kebenaran untuk memperoleh pengetahuan. Landasan
Aksiologis berkaitan dengan nilai-nilai etik dan estetik yang melandasi
pengetahuan.

Landasan Ontologis Pancasila bertitik tolak dari keberadaan manusia


Indonesia. Manusia Indonesia yang memiliki adat-istiadat, budaya dan sistem
nilai sendiri yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia sendiri
yang menjadi identitasnya. Dengan kata lain adanya Pancasila tidak dapat
dilepaskan dari keberadaan manusia Indonesia sebagai pemilik, pendukung dan
pengembang nilai-nilai Pancasila.

Landasan Epistemologis Pancasila dapat ditelusuri dari terbentuknya


pengetahuan sistematis tentang Pancasila yang dimulai dari adanya perenungan
mendalam para pendiri negara tentang dasar filsafat negara. Terbentuknya
pengetahuan Pancasila dengan menggunakan berbagai macam metode ilmiah
yang selanjutnya akan diuraikan pada bab tersendiri.

Landasan Aksiologis Pancasila adalah seperangkat nilai sumber dan


tujuan, cita-cita yang tekandung dalam Pancasila sebagai hasil berpikir ilmiah.
Artinya, Pancasila mengandung nilai-nilai ideal yang diharapkan dapat terwujud
dalam kenyataan dan memang salayaknya untuk dicapai oleh manusia demi
kebaikan dan harkat martabat manusia itu sendiri. Dengan demikian Pancasila
bukan merupakan utopia (nilai yang terlalu muluk) belaka.

2.3 Tujuan Pendidikan Pancasila

Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan


juga termuat dalam SK Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002, dijelaskan bahwa
tujuan Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan
terwujud dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan serta

8
perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan perorangan dan golongan.

Tujuan pendidikan diartikan sebagai seperangkat tindakan intelektual


penuh tanggung jawab yang berorientasi pada kompetensi mahasiswa pada bidang
profesi masing-masing. Kompetensi lulusan pendidikan Pancasila adalah
seperangkat tindakan intelektual penuh tanggung jawab sebagai seorang wagra
negara dalam memecahkan berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dengan menerapkan pemikiran yang berlandaskan nilai-
nilai Pancasila. Sifat intelektual tersebut tercermin pada kemahiran, ketepatan dan
keberhasilan bertindak. Sedangkan sifat penuh tanggung jawab diperlihatkan
sebagai kebenaran tindakan ditilik dari aspek iptek, etika ataupun kepatutan
agama serta budaya.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang


beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku
(1) memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai
dengan hati nuraninya, (2) memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup
dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya, (3) mengenali perubahan-
perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta (4)
memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

Melalui Pendidikan Pancasila warga Republik Indonesia diharapkan


mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan
cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Simpulan dari makalah ini, Pendidikan tentang Pancasila merupakan salah


satu cara untuk menanamkan pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan Pancasila memiliki landasan yuridis, landasan historis,


landasan kultural dan landasan filosofis. Semua landasan ini mendukung secara
rasional akan arti pentingnya pendidikan pancasila diberikan di Perguruan Tinggi.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang


beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap dan perilaku
(1) memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai
dengan hati nuraninya, (2) memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup
dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya, (3) mengenali perubahan-
perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta (4)
memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan para pembaca dapat lebih
memahami mengenai landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila. Selain itu,
penulis juga berharap pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai referensi
dan mencari informasi lain dari berbagai sumber lainnya sehingga pemahaman
mengenai Pendidikan Pancasila dapat lebih mendalam.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, M.S. 2004. Pendidikan Pancasila. Paradigma: Yogyakarta.


Rukiyati, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila Buku Pegangan Kuliah. UNY Press:
Yogyakarta.
http://etalasepustaka.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-pendidikan-pancasila-
dan-empat-landasannya.html

11

Anda mungkin juga menyukai