Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN INSTRUMEN BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKIIL (HOTS) UNTUK


MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA
MATA PELAJARAN BIOLOGI

Rapiana Marada, Elya Nusantari, Lilan Dama


Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas butir soal Higher Order Thinking Skiils
(HOTS). Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan
Research and Development, yang meliputi potensi masalah, pengumpulan data, desain produk,
validasi desain, revisi desain, dan ujicoba produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Tingkat
kevalidan penilaian kelayakan oleh dosen ahli serta guru teman sejawat menunjukkan butir soal
Higher Order Thinking Skiils (HOTS) yang dikembangkan sudah layak diujicobakan. Pengujian butir
soal Higher Order Thinking Skiils (HOTS) dilakukan pada peserta didik di SMA Negeri 1 Bonepantai
dengan sejumlah 36 orang di kelas XII IPA. Butir soal Higher Order Thinking Skiils (HOTS) berupa
pilihan ganda. Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skiils
(HOTS) sudah memuaskan.

Kata kunci: Higher Order Thinking Skill, HOTS, Kemampuan Berpikir Kritis, Pengembangan
Instrumen

PENDAHULUAN tinggi. Mata pelajaran yang ada di sekolah


Pendidikan di Indonesia terus semuanya memiliki keterkaitan dengan
ditingkatkan kualitasnya, segala bentuk dan kompetensi dan konteks yang dapat memacu
model baru terus dilakukan oleh pemerintah peserta didik untuk memiliki ketrampilan
untuk memajukan generasi bangsa dalam berpikir dari yang sederhana Low Order
menghadapi tantangan abad 21 salah satunya Thinking Skill (LOTS) menuju proses berpikir
perubahan yang terjadi pada kurikulum. tingkat tinggi (HOTS). Proses berpikir
Binkley (2012) menyatakan untuk mampu kompleks dalam menguraikan materi,
hidup di abad 21 diperlukan ketrampilan dan membuat kesimpulan, membangun
pengetahuan. Pembelajaran dalam Kurikulum representasi, menganalisis, dan membangun
2013 bertujuan mengembangkan bakat, minat, hubungan dengan melibatkan aktivitas mental
dan potensi peserta didik agar berkarakter, yang paling dasar (Yoki, 2019).
kompeten dan literat. Arini Hidayati (2017) Pembelajaran berorientasi pada
menyatakan tuntutan kurikulum 2013 keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
menjadikan peserta didik lebih kritis dan Higher Order Thinking Skill (HOTS)
kreatif, oleh sebab itu sangat penting sekali merupakan program yang dikembangkan
untuk melatih ketrampilan berpikir tingkat sebagai upaya Kementerian Pendidikan dan

188
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 2 Mei 2021, hlm. 188-194 ISSN: 2252-5920
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) pengembangan butir soal berbasis Higher
dalam upaya peningkatan kualitas Order Thinking Skills (HOTS) pada
pembelajaran dan meningkatkan kualitas Kompetensi Dasar (KD) yang Kata kerja
lulusan. Operasionalnya (KKO) dalam level
Mengukur seberapa besar kompetensi menganalisis (C4), mengevaluasi (C5),
yang dimiliki peserta didik, maka hal ini bisa mencipta/mengkreasi (C6) menggunakan
diketahui jika guru melakukan evaluasi dan tahapan model pengembangan Research and
penilaian. Evaluasi adalah alat ukur yang Development (R&D) dengan pendekatan
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kualitatif. Menurut Borg and Gall dalam
kemampuan peserta didik dalam menangkap Sugiyono (2017) bahwa metode
pelajaran yang diberikan oleh guru. Astiti pengembangan terdiri dari potensi dan
(2017), mengemukakan evaluasi merupakan masalah, pengumpulan informasi, rancangan
kegiatan identifikasi untuk melihat apakah produk, validasi desain oleh ahli, revisi desain,
suatu program yang telah direncanakan telah uji coba terbatas, revisi dan uji coba luas. Pada
tercapai atau belum, berharga atau tidak, serta penelitian ini dianalisis kemampuan peneliti
dapat pula digunakan untuk melihat tingkat sebagai guru dalam membuat soal berbasis
efisiensi pelaksanaanya. Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kemampuan peserta didik dalam mengerjakan
mengetahui validitas butir soal berbasis soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Higher Order Thinking Skiils (HOTS) untuk Prosedur Penelitian
melatih berpikir kritis siswa pada mata Sumber penelitian dan pengembangan
pelajaran biologi. mengikuti langkah-langkah penelitian dan
pengembangan Borg and Gall (1989) yang
METODE PENELITIAN
dimodifikasi oleh Sugiyono (2017) seperti
Metode dan Pendekatan Penelitian
yang terlihat pada Gambar 1.

189 Rapiana Marada


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 2 Mei 2021, hlm. 188-194 ISSN: 2252-5920

Potensi dan Masalah

Studi Literatur dan


Pengumpulan

Validasi Desain

Revisi I

Uji Coba Terbatas

Revisi II

Uji Coba Luas

Gambar 1. Langkah Penelitian Borg and Gall (1989)


Berdasarkan gambar bagan di atas, dapat penyusunan soal yang ada di pedoman
diuraikan langkah-langkah penelitian dan Kurikulum 2013.
pengembangan level 4 (mencipta produk baru 4. Validasi
yang teruji) yang telah dimodifikasi sebagai Langkah selanjutnya untuk produk
berikut. adalah menguji valid tidaknya produk yang
1. Potensi dan Masalah dikembangkan. Tujuan dari validasi adalah
Tahap ini mengetahui potensi dan untuk mengetahui tingkat kelayakan butir
masalah yang ada di lapangan melalui soal berbasis Higher Order Thinking Skills
observasi. (HOTS).
2. Studi Literatur dan Pengumpulan 5. Revisi Desain/Rancangan
Informasi Berdasarkan saran, pendapat,
Pengumpulan informasi berasal dari komentar dari hasil penilaian para ahli
hasil observasi awal di lapangan yang terhadap rancangan produk tersebut,
didukung oleh literatur. selanjutnya produk diperbaiki untuk dapat
3. Rancangan/Desain Produk digunakan.
Tahap berikut merancang produk 6. Pembuatan Produk
dengan mengikuti langkah-langkah Tahap ini peneliti membuat produk
sesuai dengan langkah-langkah pembuatan
Rapiana Marada 190
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 2 Mei 2021, hlm. 188-194 ISSN: 2252-5920
soal Higher Order Thinking Skills (HOTS), butir soal berbasis Higher Order Thinking
yakni membuat kisi-kisi soal, membuat Skiils (HOTS). Langkah-langkah penyusunan
soal dan membuat rubrik atau skor pembuatan butir soal berbasis Higher Order
penilaian. Thinking Skiils (HOTS) sesuai dengan modul
7. Uji Coba Terbatas yang disusun oleh Widana (2017) yakni:
Pengujian lapangan terbatas 1. Kisi-kisi Soal
dilakukan dengan cara menggunakan Penyusunan kisi-kisi soal ini menjadi
rancangan produk tersebut dalam kondisi penting dalam rencana penilaian hasil
nyata. Rencana pengujian dilakukan satu pembelajaran sebab adanya pemilihan
kali. materi pokok yang berkaitan dengan
8. Revisi Produk kompetensi dasar, merumuskan indikator
Hasil pengujian terbatas belum soal dan menentukan level kognitif pada
memenuhi spesifikasi yang diharapkan, setiap butir soal.
maka perlu ada revisi produk tersebut. 2. Butir-butir Soal Higher Order
Hasil revisi digunakan untuk Thinking Skiils (HOTS)
penyempurnaan produk butir soal Higher Penilaian butir soal Higher Order
Order Thinking Skills (HOTS). Thinking Skiils (HOTS) oleh validator
merupakan hal penting untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan kualitas suatu produk yang
Pengembangan butir soal Higher Order
akan dikembangkan karena butir soal
Thinking Skiils (HOTS) untuk melatih berpikir
sebagai media evaluasi, jika kualitasnya
kritis sisa pada mata pelajaran biologi terdiri
teruji maka akan layak diimplementasikan
dari kisi-kisi soal, soal Higher Order Thinking
dalam kegiatan pembelajaran.
Skills (HOTS), rubrik penilaian. Adapun
3. Stimulus yang digunakan menarik dan
model pengembangan yang digunakan dalam
kontekstual
penelitian ini yaitu Research and Development
Butir soal berbasis Higher Order
(R&D) level 4 yang yakni, potensi dan
Thinking Skiils (HOTS) harus melibatkan
masalah, pengumpulan informasi, rancangan
pengalaman hidup yang nyata. Stimulus
produk, validasi desain, revisi desain,
ditekankan pada penggalian, penemuan
pembuatan produk, uji coba terbatas, revisi, uji
dan penciptaan serta kemampuan peserta
coba lapangan utama, menghasilkan produk.
didik dalam menerapkan ilmu
Kriteria utama untuk menilai suatu
pengetahuan. Stimulus dalam soal yang
produk layak atau tidak digunakan adalah
dibuat oleh peneliti seperti gambar, tabel,
berdasarkan hasil validasi oleh validator ahli.
grafik, wacana, kasus.
Penilaian dari semua validator tidak terlepas
dari koreksi dan saran demi kelayakan produk
191 Rapiana Marada
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 2 Mei 2021, hlm. 188-194 ISSN: 2252-5920
4. Penskoran (Rubrik) atau Kunci bersesuaian antara indikator soal dengan
Jawaban materi, kata kerja operasional yang digunakan
Penskoran (rubrik) atau kunci bervariasi dan sesuai dengan indikator
jawaban dibuat untuk menentukan nilai kompetensi, stimulus yang digunakan menarik
pada setiap butir soal. Potensi dan peserta didik untuk membaca yang
Masalah. Penyusunan soal yang dilakukan kontekstual. Novian (2016) mengemukakan
guru tidak berdasarkan pedoman ataupun soal Higher Order Thinking Skiils (HOTS)
modul langkah-langkah penyusunan soal memiliki empat indikator yaitu ketrampilan
sehingga soal selalu hanya mengukur level pemecahan masalah, ketrampilan mengambil
kognitif C1, C2, C3. keputusan, ketrampilan berpikir kritis, dan
5. Studi Literatur dan Pengumpulan ketrampilan berpikir kreatif. Selaras dengan
Informasi Suhaesti (2020) dan Zaini (2005) menyatakan
Tahap studi literatur berasal dari soal Higher Order Thinking Skiils (HOTS)
teori model pengembangan, Higher Order yang dikembangkan harus memiliki
Thinking Skiils (HOTS), berpikir kritis, karakteristik Higher Order Thinking Skiils
taksonimi Bloom yang semuanya ada pada (HOTS). Kualitas soal satu demi satu
kajian teori. Berdasarkan kumpulan diperbaiki agar pertanyaannya berpikir tingkat
informasi hasil observasi di lapangan, tinggi serta obsen juga harus berlevel Higher
peneliti menemukan penyebab peserta Order Thinking Skiils (HOTS).
didik tidak bisa mencapai nilai standar
KESIMPULAN
kelulusan ujian nasional. Guru tidak
Berdasarkan hasil validasi oleh validator
mengimplementasikan soal Higher Order
ahli menunjukkan sangat valid atau termasuk
Thinking Skiils (HOTS) disetiap evaluasi
dalam kategori sangat baik karena masing-
sehingga minimya pemahaman peserta
masing presentasi keidealan berada pada
didik tentang soal berbasis Higher Order
rentang nilai antara 76% - 100%, sementara
Thinking Skiils (HOTS). Guru sering
penilaian oleh guru biologi termasuk dalam
memberikan soal evaluasi yang berlevel
kategori sangat baik karena berada pada
pengetahuan C1, C2, C3. Masalah inilah
rentang nilai antara 86% - 100% sedangkan
yang menjadi tolak ukur peneliti dalam
hasil uji coba pada kelompok kecil dengan
mengembangkan butir soal berbasis
jumlah 10 peserta didik di kelas XII IPA-1 dan
Higher Order Thinking Skiils (HOTS).
kelompok besar dengan jumlah 26 peserta
Berdasarkan saran, komentar dari
didik di kelas XII IPA-2 untuk mengetahui
penilaian dosen ahli dan guru mata pelajaran
respon terhadap butir soal Higher Order
sebagai validator maka peneliti mulai
Thinking Skiils (HOTS) diperoleh secara
memperbaiki kisi-kisi soal yang tidak

Rapiana Marada 192


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 2 Mei 2021, hlm. 188-194 ISSN: 2252-5920
keseluruhan sangat baik digunakan untuk Krathwohl, D.R. (2002). A. Revision of Blom’s
Taxonomy: An Overview. Jurnal: Collefe
evaluasi berupa tes ulangan.
of Educarion, The Ohio State University.
DAFTAR PUSTAKA Kuswana, W. S (2011). Taksonomi Berpikir.
Bandung: Rosdakarya
Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara Mardapi, Djemari 2012. Pengukuran,
Penilaian, Evaluasi Pendidikan.
Basuki,I.dkk. 2015. Asesmen Pembelajaran.
Yogyakarta: Nuha Medika
Bandung. Remaja Rosdakarya
Marsh, Colin. 1996. Handbook for Beginning
Depdiknas. 2013. Pedoman Penilaian Hasil
Teachers. Sydney: Addison Wesley
Belajar. Depdiknas. Jakarta
Longman Australia Pry Limited.
Dian. K, dkk.2016. Kemampuan Berpikir
Marwiyah.St,dkk, 2018. Perencanaan
Tingkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten
Pembelajaran Kontemporer Berbasis
Jember dalam Menyelesaikan Soal
Penerapan Kurikulum 2013.
Berstandar PISA.Jurnal Pendidikan dan
Yokyakarta; Deepublish
Evaluasi Pendidikan.2.142-155
Norm. T. (2012). Teknik Tes dan Non Tes
Fung, D. 2017. The Pedagogical Impacts on
dalam Evaluasi. [Online]. Diakses dari
Students Development of Critical
http://www.tuanguru.com/2012/01/tekni
Thinking Dispositions: Experience from k-tes-dan-non-tesdalamevaluasi. html.
Hongkong Secondary Schools. Jurnal (Januari 2020)
Thinking Skiils and Creativity. 26. 128-
Roets, L. Dkk. 2017. Facilitating the
139.
Development of Higher-Order Thinking
Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Skills (HOTS) Of novice Nursing
Bandung. Bumi Askara Postgraduates In Africa. Jurnal Thinking
Skiils and Creativity. 49.51-56
Idris A (2018). Mewujudkan Pembelajaran
Abad 21 dan HOTS melalui Penguatan Salirawati,D. Dkk. 2017. Pelatihan
Keterampilan Proses Guru dalam PBM. Pengembangan Soal HOTS Sebagai
[Online}. Diakses Peningkatan Kompetensi Pedagogik
https://www.kompasiana.com/idrisapan Guru. Jurnal Pelatihan Pengembangan
di/5b8e7fcd12ae9436241aabf5/ Soal HOTS. 21(1).
mewujudkam-pembelajaran-abad-21-
Sanjaya. W (2015). Kurikulum dan
dan-hots-melalui-penguatan-
Pembelajaran. Jakarta. Kencana.
keterampilan-proses-guru-dalam-
pbm?page=all Sugiyono, 2017. Metode Penelitian dan
Pengembangan. Bandung: Alfabeta
Iskandar, D. (2015). Studi Kemampuan Guru
Kimia SMA Lulusan UNY dalam Susilawati. D (2018). Tes dan Pengukuran.
Mengembangkan Soal UAS Berbasis Sumedang. UPI Sumedang Press.
HOTS. Jurnal Inovasi Pendidikan
IPA.1.165-171 Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu
dalam Teori an Praktek. Jakarta. Prestasi
Joyce,dkk (2009). Model of Teaching Model- Pustaka
Model Pengajaran. Yokyakarta. Pustaka
Belajar Widana,I Wayan. 2017. Modul Penyusunan
Soal HOTS. Jakarta. Direktorat
Kadek A. A (2017). Evaluasi pembelajaran.
Yokyakarta. Andi Offset Pembinaan SMA

193 Rapiana Marada


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 2 Mei 2021, hlm. 188-194 ISSN: 2252-5920
Wall, T. F. 2015. The Transferability of Higher
Order Cognitive Skills. Jurnal
Social and Behavioral Sciences. 174.
233-238.
Yang, C. (2012). Applications Of Chemical
Learning Evaluation Based On Bloom’s
Taxonomy Of Educational Objectives.
The Journal Of The Learning Sciences.
(1), p.495
Yee.M.H. dkk. 2012. The Needs Analysis Of
Learning Higher Order Thinking Skills
For Generating Ideas. Jurnal Social and
Behavioral Sciences 59. 197-203.
Yusuf. M. 2015. Asesmen dan Evaluasi
Pendidikan. Jakarta; Kencana

Rapiana Marada 194

Anda mungkin juga menyukai