Anda di halaman 1dari 31

PENGADAAN PEKERJAAN

Disusun oleh :

Kelompok -

1. Deksionis bili kariam ( 1705222010140)


2. Oktavianus Norwis Bore ( 2005222010048 )
3. Aldorius bura suda ( 2005222010026 )
4. Carmelia ervina delaresa umbu (2005222010030)

UNIVERSITAS MAHASARWATI DENPASAR


2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengadaan barang merupakan aktivitas yang sangat penting dalam


mewujudkan pembangunan. Dilihat dari berbagai perspektif, kemajuan indonesia
tidak dapat dilepaskan dari aktivitas tersebut. Salah satunya dibidang perekonomian,
pembangunan sarana dan prasarana penunjang pertumbuhan perekonomian terwujud
melalui mekanisme pengadaan barang, diantaranya penyedia fasilitas jalan, jembatan,
infrastruktur telekomunikasi, danlainlain. Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, tidak
akan terlepas dari penggunaan barang. Tidak hanya individu yang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan barang tetapi juga perusahaan baik milik pemerintah maupun
swasta karena pemenuhan barang tersebut mempunyai peranan penting dalam
mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Pengadaan barang lebih dikenal dengan pelelangan merupakan salah satu
proses pada instansi tertentu, seperti pengadaan stiker kartu dana di PT.MAS WINDO
BUMI MAS yang mengadakan fasilitas untuk kantor di PT.MAS WINDO BUMI
MAS. Pengadaan barang yang dilakukan bersifat umum dari pengadaan barang seperti
pengadaan fasilitas gedung pada suatu KAMPUS. Pengadaan barang dapat dikatakan
sebagai pusat keuntungan bagi sebuah instansi karena barang yang akan dibeli dengan
sistem pengadaan akan terlibat langsung dalam kegiatan produksi dan kegiatan
operasional instansi yang menentukan biaya serta hasil kerja dan kinerja pekerja serta
menentukan keuntungan perusahaan. Tujuan instansi dalam memenuhi kebutuhan
barang menggunakan sistem pengadaan yaitu untuk memperoleh barang dengan harga
atau biaya yang dapat dipertanggung jawabkan dengan kualitas dan kuantitas yang
sesuai serta pengadaannya dapat diterima sesuai dengan waktunya.
Untuk melakukan pengadaan barang agar berjalan dengan baik dan benar serta
meminimalisir kesalahan atau kendala-kendala yang dapat terjadi dalam pengadaan
barang perlu adanya keterlibatan dari pihak-pihak tertentu sesuai dengan tugas pokok
serta wewenang yang mereka miliki untuk memperlancar proses terjadinya pengadaan
barang disebuah organisasi. Pihak-pihak tersebut mempunyai tugas pokok dan
wewenang yang berbeda sesuai dengan jabatannya masing-masing, seperti pengguna
anggaran memiliki tugas pokok dan wewenang menetapkan rencana umum
pengadaan. Pihak-pihak terkait yang mempunyai tugas pokok dan wewenang dalam
melakukan pengadaan barang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan
barang untuk memperlancar tercapainya tujuan organisasi.
Adapun macam-macam peraturan tentang
pengadaan barang/jasa yaitu:
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
a. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh
Barang/Jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh
kegiatanuntuk memperoleh Barang/Jasa.
b. Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi (K/L/D/I)
K/L/D/I adalah instansi/institusi yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
c. Pengguna Barang/Jasa
Adalah Pejabat pemenang kewenangan pengguna
Barang/Jasa milik Negara/Daerah masing-masing K/LD/I.
d. Lembaga Kebijakan Pengadaan Bang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Adalah lembaga Pemerintah yang bertugas
mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden
Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012
Dalam Peraturan Presiden yang dimaksud dengan:
a. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan
kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
memperoleh Barang/Jasa.
b. Kementerian/Lembaga/Satuan KerjaPerangkatDaerah/
Institusi (K/L/D/I)
Adalah instansi/institusi yang menggunakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
c. Pengguna Barang/Jasa
Adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan
Barang/Jasa milik Negara/Daerah di masing-masing K/L/D/I.
d. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Adalah lembaga Pemerintah yang bertugas
mengembangkan dan merumuskan kebijkan Pengadaan
Barang/Jasa sebagimana dimaksud dalam Peraturan Presiden
Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Dalam
Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
a. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasaoleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan,
sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.
b. Kementerian Negara
Kementerian adalah perangkat pemerintah yang
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
c. Lembaga
Adalah organisasi non-Kementerian Negara dan instansi
lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan
tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasara Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 atau Peraturan Perundang-
undang lainnya.
d. Perangkat Daerah
Adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
e. Pemerintah Daerah

Adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara


Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan umum
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
f. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP)
Adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan
dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pemilihan judul dan informasi yang telah diuraikan sebelumnya
1. Bagaimana Syarat Umum & Administrasi ?
2. Bagaimana Spesifikasi Teknis?
3. Apa syarat-syarat Metode Evaluasi Tender?
BAB II

ADMINISTRASI KEGIATAN

2.1. Cara Pemberian Pekerjaan


Pemilihan kontraktor untuk melaksanakan suatu proyek dengan
menggunakan beberapa Metode Pemberian Pekerjaan pada kontraktor yaitu:
a. Pelelangan
Pelelangan adalah pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara terbuka
untuk umum dengan pengumuman secara luas melalui media cetak dan
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum serta bilamana
dimungkinkan media elektronik, sehingga masyarakat luas/dunia usaha yang
berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Bila calon penyedia
barang/jasa diketahui terbatas jumlahnya karena karakteristik, kompleksitas
dan atau kecanggihan teknologi pekerjaannya, dan atau kelangkaan tenaga
ahli atau terbatasnya perusahaan yang mampu melaksanakan pekerjaan
tersebut, pengadaan barang/jasa tetap dilakukan dengan cara pelelangan.
b. Pemilihan Langsung
Pemilihan Langsung adalah pengadaan barang/jasa tanpa melalui pelelangan
dan hanya diikuti oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat, yang
dilakukan dengan cara membandingkan penawaran dan melakukan
negosiasi, baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar
dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
c. Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung adalah pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk
langsung kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa, karena pekerjaan yang
berskala kecil dengan nilai maksimum Rp. 50,000,000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan
dan keselamatan negara.
d. Swakelola
Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan,dikerjakan dan
diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah
borongan tenaga. Misalnya: penyelenggaraan diklat, kursus penataran,
seminar, lokakarya atau penyuluhan.
Proyek Paket Peningkatan Jalan lingkungan buruan, blahbatuh Dinas
PUPR/2020 Kabupaten Giayar dilaksanakan melalui Pelelangan Umum
yang dimenangkan oleh Cv. Surya anugrah karya (Berita Acara Penetapan
Pemenang Pelelangan Terlampir I)
2.2 Sistem Kontrak
Kontrak adalah kesepakatan antara pemberi tugas (Pemilik Proyek) dan
pelaksananaan tugas (Kontraktor), yang diikat dalam surat perjanjian dan diatur
dalam dokumen kontrak serta bersifat menyeluruh, dan Jenis kontrak tergantung
dari jenis pekerjaannya.
Ada tiga macam jenis kontrak yaitu:
1. Kontrak Lump-sum
Kontrak Lump-sum adalah suatu perjanjian dimana kontraktor setuju
melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan atau diisyaratkan dengan
membayar sejumlah uang yang tetap (fixed) tanpa ada perubahan yaitu
sebesar borongan. Harga dari borongan sama dengan harga dari penawaran
kontraktor yang memenangkan lelang. Kontraktor berkewajiban
menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasi
dengan jumlah uang dari yang ditawarkan, tanpa memperhitungkan lagi
kesulitan – kesulitan yang mungkin timbul sesudah pelaksanaan. Maka
diperlukan sekali spesifikasi dan gambar – gambar harus lengkap sampai
pada bagian terkecil, sebelum penawaran Lump-sum diadakan.
Kontrak Lump-sum terlaksana apabila dipenuhi hal – hal sebagai berikut :
a. Memberikan jaminan kepada harga tetap jauh sebelum selesai.
b. Memberikan kepada kontraktor secara langsung dan jelas pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
c. Tidak diperlukan banyak pengukuran dan perhitungan detail dari
kualitas pelaksanaan pekerjaan.
2. Kontrak Unit Price
Kontrak Unit Price adalah suatu kontak yang diadakan kontraktor dengan
pemilik proyek dimana masing – masing jenis pekerjaan akan dicantumkan
harga satuan dalam daftrar kwantitas pekerjaan (Bill of Quantities). Daftar
kwantitas pekerjaan yang diberikan kepada penawar bersama – sama dengan
dokumen tender lainnya menunjukan banyaknya pekerjaan yang harus
dikerjakan. Kuantitas tersebut diukur dan dihitung dari gambar – gambar
kontrak. Kontraktor dibayar atas harga satuan yang disetujui, dikatakan
dengan kuantitas pekerjaan yang nyata – nyata dilaksanakan dilapangan
yang dibuktikan dengan berita acara pengukuran.
3. Kontrak Cost Plus Fee
Adalah suatu perjanjian dimana kontraktor sepakat melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan yang disyaratkan dengan pembayaran kepada kontraktor
didasarkan atas bahan – bahan upah kerja dan peralatan yang dipakai
ditambah biaya pengawasan, keuntungan serta biaya kantor pusat.
Jenis Kontrak pada proyek Paket. Peningkatan Jalan lingkungan buruan,
blahbatuh Dinas PUPR/2020 Kabupaten Giaya. Menggunakan jenis Kontrak
Unit Price / Harga Satuan.
(Surat Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Terlampir II)
2.3 Isi Kontrak
Isi kontrak ialah dokumen kontrak yang memuat tentang surat perjanjian
antara PPK dan kontraktor dengan suatu kesepakatan terhadap hal–hal sebagai
berikut
a. Nilai Kontrak
b. Dokumen – dokumen kontrak :
1. Adendum surat perjanjian
2. Pokok perjanjian
3. Surat penawaran, beserta penawaran harga
4. Syarat – syarat khusus kontrak
5. Syarat – syarat umum kontrak
6. Spesifikasi Khusus
7. Spesifikasi Umum
8. Gambar – gambar
9. Daftar kuantitas dan harga
10. Dokumen lainnya seperti; jaminan – jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP
11. Hak dan kewajiban PPK
12. Hak dan kewajiban dari Penyedia
Surat Perjanjian Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan Konstruksi Paket
Peningkatan Jalan lingkungan buruan, blahbatuh Dinas PUPR/2020
2.3.1 Administrasi Umum
Administrasi Umum menggambarkan penanganan kontrak dari sejak
kontrak tersebut ditanda tangani sampai kontrak berakhir.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan suatu proyek dilapangan dimulai
diperlukan adanya rencana kerja, yang disusun sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dari rencana waktu, rencana material, rencana
peralatan, rencana tenaga kerja dan rencana anggaran pelaksanaan. Semua
rencana tersebut disusun berdasarkan lingkup pekerjaan dan waktu penyelesaian
proyek.
Dengan demikian adminstrasi yang berkaitan dengan kontrak diperlukan
dalam setiap pelaksanaan kontrak dalam mengelola kontrak selama pelaksanaan
proyek agar tercapai pelaksanaan apek biaya, mutu dan waktu untuk memperoleh
keuntungan, citra yang baik dari kontraktor serta profesionalisme dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Unsur – unsur administrasi adalah
a. Organisasi
Tempat dimana kegiatan administrasi dilakukan
b. Manajemen
Alat utama pelaksanaan administrasi yaitu pengatur, pengerak, manager
yang tertuang dalam struktur organisasi.
c. Komunikasi
Mengatur pola komunikasi antar pegawai.
d. Kepegawaian
Berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja yaitu penerimaan, penempatan,
pendayagunaan, dan pemberhentian kerja.
e. Keungan
Berkaitan dengan pembiayaan kontrak kerja sama dari cara memperoleh
dana hingga pertanggung jawabannya.
f. Logistik
Berkaitan dengan pengadaan barang, penyimpanan dan pendistribusian.
g. Administrasi
Berkaitan dengan pencatatan, penyimpanan, dan pengiriman surat masuk
keluar ke pihak – pihak terkait.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Syarat Umum & Administrasi


Dokumen Tender ini terdiri dari bagian yang tersebut dibawah ini dan
berlaku sebagai acuan dalam mengajukan penawaran Tender Pengadaan Stiker Kartu
Dana Tahun 2020.

3.1.1. PASAL 1 (Ketentuan Dan Istilah)


1. Dokumen Tender terdiri dari :
a. Syarat-syarat umum & administrasi
b. Spesifikasi teknis
c. Metode Evaluasi
d. Berita Acara Pemberian Penjelasan dan lampirannya
2. Dokumen kontrak penyedia barang atau jasa terdiri dari :
a. Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan / kontrak kerja
b. Dokumen Tender beserta berita acara penjelasan dan lampirannya.
c. Surat penawaran dan lampiran-lampirannya.
d. Pakta Integritas
Semua merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3. Tim Pengadaan dan penyedia barang/jasa;
a. Tim Pengadaan adalah sekumpulan orang yang ditugaskan untuk
melaksanakan Tender Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020.
b. Penyedia barang/jasa adalah pihak yang akan diserahi tugas melaksanakan
pengadaan seperti yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam Dokumen
Tender ini.

3.1.2. PASAL 2 (Pemberian Penjelasan)


1. Rapat pemberian penjelasan diadakan pada;
Hari : akan diberitahukan melalui undangan
Tanggal : sda
Jam : sda
Tempat : sda
2. Pada saat pemberian penjelasan harus dihadiri oleh Direktur penyedia barang
/ jasa, dalam hal tidak hadir dapat diwakilkan oleh pejabat / penanggung jawab
perusahaan yang tercantum dalam struktur perusahaan dengan membawa
surat tugas yang ditandatangani pemberi tugas dan penerima tugas di atas
kertas berkop perusahaan dan dicap serta bermeterai secukupnya dan dilampiri
foto copy KTP masing-masing.
3. Dari hasil rapat pemberian penjelasan dibuatkan berita acara penjelasan yang
juga merupakan bagian dari dokumen Tender. Berita acara penjelasan ini
ditandatangani oleh wakil penyedia barang atau jasa yang ditunjuk.

3.1.3. PASAL 3 (Tender)


1. Tender diselenggarakan berdasarkan Keputusan Direksi PT Jasa Raharja
nomor KEP/90.3/2020 tanggal 30 April 2020 tentang Standar Prosedur
Operasi Pengadaan Barang dan Jasa.
2. Peserta Tender adalah penyedia barang/jasa yang merupakan badan usaha
yang memiliki persyaratan sebagai berikut;
a. Terdaftar sebagai rekanan pada aplikasi e-procurement PT. Jasa Raharja;
b. Memiliki Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir (jika ada).
c. Memiliki NPWP dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
d. Memiliki TDP yang masih berlaku
e. Memiliki SIUP Non Kecil atau NIB yang masih berlaku (sub bidang :
percetakan)
f. Memiliki SITU / Keterangan Domisili Perusahaan yang masih berlaku
3. Peserta Tender yang mengajukan penawaran harus telah;
a. Mendaftar pengadaan melalui aplikasi E-Procurement PT. Jasa Raharja
melalui website w ww.eprocurement.jasaraharja.co.id
b. Diundang oleh Tim Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020
c. Mempelajari dan memahami semua dokumen Tender
d. Mengikuti rapat pemberian penjelasan (aanwijzing)
e. Mengetahui semua prosedur Tender
4. Pemasukan penawaran tahap 1 (administrasi dan teknis) akan diadakan pada :
Hari : akan diberitahukan saat pemberian penjelasan
Tanggal : sda
Dimulai jam : sda
Ditutup jam : sda
Tempat di : sda
5. Penawaran yang datang setelah penutupan akan ditolak dan dinyatakan gugur.

6. Pemasukan penawaran tahap 2 (penawaran harga) akan diadakan setelah hasil


evaluasi tahap 1 diumumkan. Peserta yang lulus pada evaluasi tahap 1 akan
diberi undangan untuk mengikuti penawaran tahap 2. Waktu dan tempat akan
diberitahukan kemudian.
7. Penawaran yang datang setelah penutupan akan ditolak dan dinyatakan
gugur.

3.1.4. PASAL 4 (Surat Penawaran Dan Lampiran-Lampiran)


1. Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran ditetapkan dengan Sistem 2
(dua) tahap. Penyampaian dokumen penawaran dengan sistem dua tahap
berarti bahwa penyampaian dokumen penawaran yang berisi persyaratan
administrasi dan teknis dimasukkan ke dalam sampul tertutup pertama,
sedangkan, dokumen penawaran yang berisi harga penawaran dimasukkan ke
dalam sampul tertutup kedua, yang penyampaiannya dalam 2 (dua) tahap
secara terpisah dan pada waktu yang berbeda serta disampaikan kepada Tim
Pengadaan;

a. Tahap 1 - Pemasukan dokumen administrasi dan teknis


b. Tahap 2 - Pemasukan dokumen penawaran harga
2. Keseluruhan dokumen penawaran dimasukkan kedalam satu sampul / amplop,
yang mencakup semua persyaratan dan dokumen sesuai dengan permintaan
yang ditentukan di dalam dokumen pengadaan.
3. Dokumen penawaran mencakup surat penawaran yang dilengkapi persyaratan
administrasi, teknis, dan perhitungan harga yang ditanda-tangani oleh
penyedia barang/jasa sebagaimana dipersyaratkan di dalam dokumen
pengadaan;
4. Pada sampul luar ditulis nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta, serta
ditujukan kepada Tim Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020 dengan
alamat yang ditentukan dalam dokumen pengadaan;
5. Harga penawaran dalam dokumen penawaran dicantumkan dengan jelas;
6. Dokumen penawaran bersifat rahasia sampai batas waktu pemasukan
penawaran berakhir;
7. Penawaran yang diterima diluar jadwal waktu yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan dinyatakan gugur.
8. Surat penawaran dan lampiran-lampirannya diserahkan kepada Tim
Pengadaan sebelum penutupan pemasukan penawaran.
9. Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran harus dihadiri oleh masing-
masing Direktur Penyedia Barang/Jasa, dalam hal tidak hadir dapat diwakilkan
oleh pejabat / penanggung jawab perusahaan yang tercantum dalam struktur
perusahaan dengan membawa surat tugas yang ditandatangani pemberi tugas
dan penerima tugas di atas kertas berkop perusahaan dan dicap serta bermeterai
secukupnya dan dilampiri foto copy KTP masing-masing.
10. Penyedia barang/jasa diwajibkan mengajukan Surat Penawaran dengan
format yang tidak ditentukan secara khusus, minimal menyangkut :
a. Nama dan alamat Direktur atau Pimpinan Perusahaan
b. Nilai total harga penawaran
c. Jangka waktu pelaksanaan
d. Perincian spesifikasi/ruang lingkup pekerjaan yang ditawarkan
e. Harga yang tercantum dalam surat penawaran bersifat lumpsum fixed
price dan termasuk pajak-pajak yang menjadi kewajiban.
11. Penyedia barang atau jasa diwajibkan upload dokumen penawaran berupa
Surat Penawaran Harga yang telah di scan dengan bentuk file PDF ke e-
procurement Jasa Raharja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh
Tim Pengadaan.

12. Surat penawaran harus dibuat di atas kertas berkop nama perusahaan serta
harus ditanda tangani oleh Direktur atau Pimpinan Perusahaan atau Pejabat
yang berwenang dalam perusahaan tersebut dan dicap perusahaan dengan
menyebutkan nama jelas.

13. Surat penawaran dibuat rangkap 2 (dua) lengkap dengan lampiran-


lampirannya dan surat penawaran yang asli bermeterai dan cap perusahaan.
Surat penawaran termasuk lampiran lampirannya dijilid menjadi satu buku
kemudian dimasukkan kedalam sampul surat penawaran yang tertutup.

PT/CV............................
Alamat : ..........................

Dokumen Penawaran
Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020

Kepada :
Tim Pengadaan Stiker Kartu Dana
Tahun 2020
Jln. HR. Rasuna Said Kav. C2
Kuningan – Jakarta Selatan

14. Urutan penjilidan buku dokumen penawaran sbb :

Tahap 1
Data Administrasi
a. Copy Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir (jika ada).
b. Copy NPWP dan Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
c. Copy TDP yang masih berlaku
d. Copy SIUP Non Kecil atau NIB yang masih berlaku (sub bidang :
percetakan)
e. Copy SITU/Keterangan Domisili Perusahaan yang masih berlaku
f. Copy laporan keuangan tahun 2019 (diutamakan yang telah diaudit)
g. Dokumen Kualifikasi
h. Surat dukungan dari penyedia bahan baku atas ketersediaan bahan baku
yang ditandatangani oleh Direktur atau Manager.
i. Copy Jaminan Penawaran dan surat pernyataan bahwa Jaminan Penawaran
tersebut adalah benar, asli dan sah yang ditandatangani oleh pihak penerbit
Surat Jaminan Penawaran di atas meterai cukup (asli diserahkan kepada
panitia)

Data Teknis
a. Menyerahkan contoh Stiker Kartu Dana Tahun 2020 minimal 50 lembar dalam
cetakan roll.
b. Memiliki Workshop sendiri (melampirkan foto workshop dan surat
pernyataan kepemilikan workshop).
c. Memiliki peralatan dan mesin cetak kepemilikan sendiri, minimal 3 mesin
(dibuktikan dengan foto-foto mesin, atau surat pernyataan kepemilikan mesin
atau surat bukti pembelian mesin atas nama Direktur atau pengurus
sebagaimana tercantum dalam akta perusahaan).
d. Melampirkan daftar kepemilikan mesin.
e. Melampirkan copy kontrak pekerjaan sejenis (nilai pekerjaan minimal 5
Miliar)

Tahap 2 (Jika Lolos Tahap 1)


Data Penawaran
a. Surat Penawaran Harga
b. Perincian harga sesuai spesifikasi / ruang lingkup yang ditawarkan.
c. Jangka Waktu Pelaksanaan

15. Bagi penyedia barang/jasa yang mengundurkan diri setelah penunjukan


pemenang, maka jaminan penawaran akan dicairkan dan menjadi milik PT Jasa
Raharja.
16. Dalam Tender ini akan dilakukan evaluasi secara Sistem Nilai (merit point
system).
17. Surat penawaran harga harus bersifat lumpsum fixed price dan termasuk pajak
pajak yang menjadi kewajibannya.
18. Surat penawaran harus diserahkan kepada tim pengadaan sampai batas waktu
yang telah ditentukan setelah mengisi daftar hadir.
19. Jaminan penawaran ditetapkan senilai 1% s.d 3% dari jumlah harga penawaran
dari bank pemerintah / swasta atau perusahaan asuransi yang mempunyai
program surety bond dan akan diberikan tanda terima oleh Tim Pengadaan
dengan syarat sebagai berikut :

a. Jaminan penawaran ditujukan kepada Tim Pengadaan Stiker Kartu Dana


Tahun 2020 PT Jasa Raharja, Jl. HR. Rasuna Said Kav.C-2 Jakarta
Selatan 12920, masa berlaku jaminan penawaran minimal selama 90
(Sembilan puluh) hari kalender.

b. Jaminan penawaran tersebut akan dikembalikan setelah penyedia


barang/jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan dan kontrak
ditandatangani.

c. Bagi penyedia barang/jasa yang menang dalam Tender ini, selanjutnya


membuat jaminan pelaksanaan sebesar 5 %.
20. Surat penawaran dianggap tidak sah/gugur apabila;

a. Penawaran yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa yang tidak


diundang dalam Tender ini.

b. Tidak ditandatangani oleh peserta atau tidak distempel perusahaan yang


bersangkutan (dalam hal kekurangan ini, dapat dipenuhi pada saat
pembukaan Tender). Namun apabila pada saat itu tidak dapat dipenuhi,
maka penawaran ybs. dinyatakan gugur.

c. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran dengan angka dan dengan huruf.

d. Tidak mencantumkan jumlah penawaran dengan angka maupun dengan


huruf.

e. Tidak melakukan upload dokumen penawaran harga dalam e-procurement.

f. Melakukan upload dokumen penawaran harga dalam e-procurement tetapi


tidak hadir dalam pemasukan dan pembukaan penawaran.
21. Apabila harga penawaran yang tercantum dalam angka tidak sesuai dengan
yang terbilang dalam huruf, maka yang dipakai adalah nilai yang paling sesuai
dengan dokumen-dokumen pendukungnya.

3.1.5. PASAL 5 (Pembukaan Penawaran)


1. Pembukaan penawaran dilakukan tim pengadaan pada waktu yang telah
ditentukan.
2. Sebagai unsur pemeriksaan 2 (dua) wakil dari peserta lelang mendampingi tim
pengadaan dalam pemeriksaan surat penawaran yang masuk. Keputusan sah
atau tidaknya suatu penawaran berada ditangan tim pengadaan.
3. Atas pembukaan sampul dan penetapan sah atau tidaknya surat penawaran,
harga-harga penawaran dan lain-lain peristiwa pada penyelenggaraan Tender
dibuat berita acara pembukaan surat penawaran yang ditandatangani oleh tim
pengadaan dan seluruh wakil peserta.
4. Berdasarkan evaluasi penawaran, Tim Pengadaan segera menetapkan
nominasi calon pemenang dari peserta yang memasukkan penawaran yang
paling menguntungkan, dalam arti: penawaran secara teknis yang baik dengan
harga yang dapat dipertanggung jawabkan.
5. Dalam hal terdapat dua atau lebih penawaran dengan harga terendah sama dan
secara teknis baik serta memiliki kecakapan dan kemampuan relatif sama,
maka Tim Pengadaan meminta kepada peserta tersebut untuk mengajukan
penawaran harga baru dan dituangkan dalam Berita Acara.

3.1.6. PASAL 6 (Hak Sanggah)


Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakukan yang sama dalam
pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020, maka pihak yang kalah berhak
mengajukan sanggahan, dengan ketentuan :
1. Sanggahan hanya berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan Tender dengan
prosedur atau tata cara Tender yang tercantum dalam dokumen Tender.
Sanggahan hanya dilayani apabila pihak penyanggah telah menyetorkan uang
jaminan sanggahan sebesar nilai jaminan penawaran dan disertai bukti-bukti
yang kuat kepada tim pengadaan.
2. Sanggahan harus diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kalender mulai sejak diumumkan pemenang.
3. Tim pengadaan akan menyampaikan keputusan atas sanggahan tersebut
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender dari tanggal diterimanya pengajuan
sanggahan.
4. Uang jaminan sanggahan tersebut dikembalikan kepada penyanggah apabila
sanggahannya terbukti benar secara hukum dan menjadi hak Jasa Raharja
apabila sanggahannya tidak terbukti secara hukum.

3.1.7. PASAL 7 (Penarikan Diri)


1. Penarikan diri sebagai peserta hanya dapat dilakukan sebelum acara
pembukaan surat penawaran dimulai.
2. Penarikan diri setelah pembukaan surat penawaran mengakibatkan jaminan
penawaran yang telah diserahkan menjadi milik PT Jasa Raharja.
3. Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri, maka pemenang urutan
kedua ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan, demikian seterusnya kepada
pemenang ketiga.
4. Apabila pemenang yang ditunjuk tidak bersedia melaksanakan pekerjaan,
maka jaminan penawaran para pemenang yang ditunjuk menjadi milik PT
Jasa Raharja.

3.1.8. PASAL 8 (Tender Ulang)


Tender atas Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020 ini dinyatakan gagal,
apabila terdapat kondisi sebagai berikut :
1. Jumlah calon peserta Tender yang mendaftar dan memenuhi persyaratan
kurang dari 3 (tiga) peserta.
2. Tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen penawaran.
3. Jika hasil evaluasi Tim Pengadaan menunjukan bahwa tidak ada penawaran
yang memenuhi persyaratan administrasi dan tehnis sebagaimana yang
ditentukan didalam dokumen pengadaan berjumlah kurang dari 3 (tiga)
penawar.
4. Tidak ada penawaran yang harga penawarannya dibawah atau sama dengan
dana (nilai pagu) yang tersedia.
5. Terdapat sanggahan dari peserta Tender yang ternyata dapat dibuktikan
kebenarannya

6. Dalam evaluasi penawaran ditemukan indikasi atau bukti terjadinya


persaingan tidak sehat.
7. Pemenang pertama, kedua dan ketiga tidak bersedia ditunjuk sebagai
pelaksana pekerjaan.
8. Dalam pelaksanaan Tender terdapat indikasi atau bukti terjadinya pelanggaran
atas prinsip dasar, etika dan/atau norma pengadaan barang/jasa,

3.1.9. PASAL 9 (Pemutusan Hubungan Kerja)


1. Tanpa mengurangi hak-hak yang dimiliki oleh PT Jasa Raharja, apabila
penyedia barang/jasa lalai dan tidak bertindak menurut ketentuan yang
tercantum dalam Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan atau perintah dari PT Jasa
Raharja, maka PT Jasa Raharja dapat memutuskan hubungan kerja dalam hal
ini:

a. Tanpa alasan yang dapat diterima menangguhkan atau menunda sama


sekali pelaksanaan pengadaan sebelum selesai.

b. Penyedia barang/jasa tidak dapat melanjutkan pengadaan

dengan kesungguhan.

c. Penyedia barang/jasa menolak atau dengan tegas mengabaikan peringatan


tertulis dari PT Jasa Raharja.
2. Tanpa mengurangi hak-hak yang dimiliki oleh PT Jasa Raharja, apabila
penyedia barang/Jasa setelah 3 (tiga) kali berturut-turut tidak mengindahkan
peringatan peringatan tersebut atau dalam pelaksanaan selanjutnya melakukan
kelalaian yang sama, maka PT Jasa Raharja tanpa mengurangi hak-hak lainnya
dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak pengulangan atau penerusan kelalaian dapat
segera memutuskan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan dengan penyedia
barang/jasa secara tertulis.

3.1.10. PASAL 10 (Tempat Peradilan)


1. Bilamana terjadi perselisihan mengenai hal-hal yang menyangkut pelaksanaan
pengadaan, maka hal ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah,
2. Bilamana dengan cara musyawarah belum juga diperoleh kata sepakat, Maka
kedua belah pihak sepakat untuk memilih domisili Pengadilan yang tetap dan
tidak berubah pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

3.1.11. PASAL 11 (Risiko Upah Dan Harga)


Dalam pelaksanaan pengadaan ini fluktuasi upah, harga atau komponen
lainnya yang terjadi selama masa pelaksanaan pengadaan Stiker Kartu Dana
Tahun 2020 ini menjadi risiko penyedia barang / jasa.
3.1.12. PASAL 12 (Peraturan Pembayaran)
Peraturan pembayaran untuk pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020
menggunakan sistem kontrak secara Lumpsum dengan beberapa tahapan
pembayaran yaitu:

1. Pembayaran Uang Muka


Pembayaran Uang Muka diberikan maksimal sebesar 30% (tiga puluh
perseratus) dari Nilai Pengadaan yang dapat dibayarkan setelah Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan ditandatangani dengan menyerahkan Jaminan Uang
Muka sebesar Uang Muka yang diminta yang diterbitkan oleh Bank
Pemerintah/Swasta atau Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki program
surety bond dengan jangka waktu jaminan minimal 150 (seratus lima puluh)
hari kalender sejak kontrak ditandatangani.
2. Pembayaran Tahap Pertama
Pembayaran tahap pertama dilakukan setelah Pengadaan Stiker Kartu Dana
Tahun 2020 selesai dilaksanakan dengan bobot minimal 30% atau setelah
Stiker Kartu Dana / Sertifikat tercetak minimal total sejumlah 22.200.000 (dua
puluh dua juta dua ratus ribu) lembar dengan besaran nilai pembayaran
sebesar 30% (tiga puluh perseratus) dari nilai pengadaan dipotong 50% (lima
puluh perseratus) dari Uang Muka yang telah dibayarkan.
3. Pembayaran Tahap Kedua
Pembayaran tahap kedua dilakukan setelah Pengadaan Stiker Kartu Dana
Tahun 2020 selesai dilaksanakan dengan bobot minimal 60% atau setelah
Stiker Kartu Dana / Sertifikat tercetak minimal total sejumlah 44.400.000
(empat puluh empat juta empat ratus ribu) lembar dengan besaran nilai
pembayaran sebesar 30% (tiga puluh perseratus) dari nilai pengadaan
dipotong 50% (lima puluh perseratus) dari Uang Muka yang telah dibayarkan.
4. Pembayaran Tahap Ketiga
Pembayaran tahap ketiga dilakukan setelah pengadaan Stiker Kartu Dana
Tahun 2020 selesai dilaksanakan seluruhnya dengan bobot 100% atau setelah
Stiker Kartu Dana / Sertifikat tercetak total sejumlah 74.000.000 (tujuh puluh
empat juta) lembar dengan besaran nilai pembayaran sebesar 40% (empat
puluh perseratus) dari nilai pengadaan.

1.1.12. PASAL 13 (Jaminan Pelaksanaan)


1. Pelaksana pekerjaan wajib menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar 5 %
(lima perseratus) dari nilai pekerjaan yang diterbitkan oleh Bank
Pemerintah/Swasta atau perusahaan asuransi yang mempunyai program surety
bond untuk jangka waktu minimal 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

2. Apabila nilai penawaran yang diajukan 20% dibawah nilai HPS yang
ditetapkan, maka besar Jaminan Pelaksanaan adalah 5% (lima perseratus) dari

No. Uraian

1 Stiker Kartu Dana


Spesifikasi :
Ukuran : 110mm x 70mm, Trim 1mm (keliling)
Bahan : Vinyl Transparant; Raflacta atau Ex Fasson dengan
tebal 50 micron Numerator : KD-20 00000001 s/d KD-20 74000000
Total Numerator 74.000.000
Font : Text ; Helvetica Neue Reguler dan Helvetica Neue Bold
Logo Jasa Raharja ; Goudy Old Style
A member of ; Montserrat
Warna : 1. Logo Jasa Raharja
a. Diameter Logo : 9,5 mm
b. Brand Jasa Raharja : Cyan 73%, Magenta
18% (Proses)
Pantone 2925 C,
nilai HPS yang ditetapkan, yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Swasta
93% (Spot)
c. Logotype - (Goudy Old Style) : Black 100%
d. Typography / A member of (Montserrat) :
Black 100%
e. Warna IFG (Logo) : Magenta 100%,
Yellow 100%
(Proses) Pantone
185 C (Spot)
2. Background Kartu : Cyan 44%, Magenta
11% (Proses)
Pantone 2925 C,
60% (Spot)
3. Background Box Besar Santunan : Cyan 73%,
Magenta 18%
(Proses) Pantone
2925 C, 93% (Spot)
4. List Putih dengan line / garis : Black 100% (line),
Block white color
5. Bodytext (Helvetica Neue Reguler / Bold), Medsos
: Black 100%

Finishing : 1. Numerator menggunakan tinta permanen / tidak


luntur dan tidak terkelupas (Dicetak bersamaan dengan
cetakan kartu)
2. Material direkat dengan daya tahan rekat minimal 1
tahun Packing : Lipat Sheet per 10.000 lembar (Kardus)
Oplaag : 74.000.000 lembar
atau perusahaan asuransi yang mempunyai program surety bond untuk jangka
waktu minimal 150 (seratus lima puluh) hari kalender.
1.1.13. PASAL 14 (Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan)
Jangka waktu pekerjaan yang diberikan kepada penyedia barang/jasa untuk
menyelesaikan seluruh Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020 dalam RKS ini
adalah maksimal selama 90 (sembilan puluh) hari kalender dengan prinsip
lebih cepat lebih baik dan agar dicantumkan dalam surat penawaran.

3.2. SPESIFIKASI TEKNIS


Ruang lingkup pekerjaan/spesifikasi yang diberikan kepada penyedia
barang/jasa untuk menyelesaikan seluruh Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun
2020 sebagai berikut:

Khusus untuk sempel


ditambahkan inisial
perusahaan

3.3. METODE EVALUASI TENDER


Metode evaluasi Tender Pengadaan Stiker Kartu Dana Tahun 2020
menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan memberikan nilai angka terhadap
unsur-unsur yang dinilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Evaluasi Tender menggunakan sistem nilai (merit point) dimana untuk evaluasi
administrasi menggunakan Sistem Gugur dan untuk evaluasi teknis menggunakan
sistem nilai (merit point). Sistem gugur yaitu melakukan pemeriksaan
kelengkapan dan penelitian kebenaran substansi isi dokumen penawaran serta
mengambil kesimpulan apakah dokumen penawaran yang diajukan memenuhi
persyaratan atau tidak sebagai dokumen pengadaan. Sedangkan sistem merit point
digunakan untuk menganalisa dan mengevaluasi aspek teknis dari solusi yang
ditawarkan yang diwujudkan dalam bentuk pembobotan point untuk masing-
masing aspek teknis tersebut.

Urutan proses penilaian pengadaan ini adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi administrasi :

a) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi


syarat pada pembukaan penawaran;

b) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang


masuk dan dievaluasi kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi.
Unsur-unsur yang dievaluasi pada tahap ini harus berdasarkan ketentuan
yang tercantum di dalam dokumen pengadaan.

Setiap rekanan wajib menyampaikan persyaratan administrasi minimal


terdiri dari :

a. Copy Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir (jika ada).

b. Copy NPWP dan Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak


(PKP)

c. Copy TDP yang masih berlaku

d. Copy SIUP Non Kecil / NIB yang masih berlaku (sub bidang :
percetakan)

e. Copy SITU/Keterangan Domisili Perusahaan yang masih berlaku

f. Copy laporan keuangan tahun 2019 (diutamakan yang telah diaudit)

g. Dokumen Kualifikasi

h. Surat dukungan dari penyedia bahan baku atas ketersediaan bahan baku
yang ditandatangani oleh Direktur atau Manager.

i. Copy Jaminan Penawaran dan surat pernyataan bahwa Jaminan


Penawaran tersebut adalah benar, asli dan sah yang ditandatangani oleh
pihak penerbit Surat Jaminan Penawaran di atas meterai cukup (asli
diserahkan kepada panitia).

Seluruh persyaratan tersebut diatas, wajib dipenuhi oleh peserta Tender/


penyedia barang / jasa sebagai persyaratan untuk dapat diikut sertakan pada
tahapan evaluasi selanjutnya. Apabila penyedia barang / jasa tidak dapat
melengkapi seluruh persyaratan administrasi tersebut diatas, maka
penawaran dari penyedia barang / jasa tersebut tidak diikutsertakan dalam
evaluasi selanjutnya dan dinyatakan gugur.

c) Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi


syarat atau tidak memenuhi syarat administrasi dan jika evaluasi
administrasi menyatakan tidak lulus, maka penawaran dianggap gugur dan
jika evaluasi administrasi menyatakan lulus, maka akan dilanjutkan dengan
evaluasi teknis.

2. Evaluasi spesifikasi teknis :

a) evaluasi ini dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi


persyaratan atau lulus administrasi;

b) aspek yang dinilai pada evaluasi ini adalah kesesuaian antara penawaran
teknis yang ditawarkan dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

c) Berikut pembobotan detail dari aspek teknis yang dipersyaratkan:


1. Spesifikasi teknis dengan menyerahkan contoh Stiker Kartu Dana
Tahun 2020 terdiri dari :

No. Kriteria Bobot


Penilaian
a. Kesesuaian fisik / layout contoh
(ukuran) dengan proof Stiker Kartu
Dana / Sertifikat sebanyak 50 lembar 10
dalam bentuk sit / terlipat yang
diproduksi dari mesin percetakan
setempat.
b. Bahan baku Stiker Kartu Dana /
10
Sertifikat.
c. Ketebalan Stiker Kartu Dana /
10
Sertifikat.
d. Daya rekat Stiker Kartu Dana /
10
Sertifikat.
e. Kejelasan kontrak warna : biru, hitam
10
dan putih (sesuai contoh).
f. Kualitas tinta tulisan dan numerator
yang tidak mudah hilang (huruf / font). 10
Jumlah Nilai 60

Batas kelulusan nilai minimal yaitu 57 (lima puluh tujuh).

2. Memiliki workshop sendiri dan peralatan serta mesin yang digunakan


dengan melampirkan :
a. Surat Pernyataan Kepemilikan Workshop didukung
dengan foto
workshop.

b. Surat Pernyataan Kepemilikan Mesin didukung dengan foto mesin


dan daftar mesin yang dimiliki.
Kebenarannya akan dibuktikan dengan peninjauan / survey lokasi.
(Bobot Penilaian 30).
3. Daftar Pengalaman sesuai bidang yang sejenis dengan nilai kontrak
minimal 5 Milyar
(Bobot Penilaian 10).
Batas kelulusan nilai total minimal yaitu 83 (delapan puluh tiga).

d) Dari seluruh peserta Tender yang memenuhi nilai batas kelulusan evaluasi
teknis akan diurutkan dengan nilai tertinggi yang berhak untuk mengikuti
tahapan selanjutnya.

3. Evaluasi harga :

Evaluasi harga penawaran dilakukan dengan mengurutkan ranking harga


penawaran dari yang terendah hingga tertinggi.
Demikian Dokumen Tender ini dibuat sebagai acuan dalam mengajukan
penawaran Tender Stiker Kartu Dana Tahun 2020.
BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa semua pembangunan membutuhkan
pengadaan pekerjaan, yang dibuat oleh konsultan dan diikuti oleh tender tersebut.
Pengadaan pekerjaan ini juga membutuhkan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
(RKS) merupakan dokumen yang berisikan ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh
perencana/perancang sebagai panduan/prosedur yang harus diikuti oleh
pelaksana/penyedia/peserta tender, yaitu: pengadaan material, tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan, jenis pekerjaan, serta segala sistem yang diperlukan
untuk melaksanakan proyek pekerjaan. Dan juga membutuhkan format penyusunan
RKS , rencana kerja dan syarat-syarat proyek , syarat-syarat umum dan syarat-syarat
administrasi.
2. SARAN
Dalam pembangunan proyek sesuai dengan materi diatas sangat bagus dalam
pengadaan pekerjaan dalam proyek.
Khususnya pembangunan kampus Universitas Mahasarswati Denpasar yang saat ini
membangun 1 unit gedung lagi penerapan pengadaan pekerjaan sangat teratur
sehingga pembangunan proyek tersebut dapat dilakukan secara cepat dan baik.

Anda mungkin juga menyukai