Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok 1

Administrasi Proyek
Tentang Gambaran Kontrak Konstruksi

Dan
Aspek- Aspek Yang Terkandum Dalam Kontrak Konstruksi

Disusun Oleh :

1. Nama :Aldorius Bura Suda(2005222010026)


2.

3.

PROGRAM STRUDY TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS

MAHASARASWATI DENPASAR

2020
BAB V
ASPEK- ASPEK YANG TERKANDUM DALAM KONTRAK
KONSTRUKSI

Suatu kontrak konstruksi atau dokumen kontrak mengandung aspek aspek


seperti aspek teknis, Hukum, Administrasi keuangan/ perbankan, perpajakan,
dan sosial- ekonomi. Dikarenakan saling mempengaruhi dan ikut menentukan
baik buruknya suatu pelaksanaan kontrak atau dengan kata lain sukses
tidaknya suatu pekerjaan/ proyek.

Kebanyakan para pelaku industri jasa konstruksi, baik penyedia jasa atau
pengguna jasa yang notabene Kebanyakan orang teknik atau para insinyur,
hanya memperhatikan aspek teknis saja dan kurang memperhatikan aspek-
aspek lainnya dalam melaksanakan kontrak. Mereka baru akan menyadari
pentingnya salah satu aspek ini pada saat perselisihan sehubungan dengan
aspek tersebut muncul. contohnya, jaminan yang diterbitkan oleh bank
ternyata cacat hukum atau klaim asuransi ditolak oleh perusahaan asuransi
karena syarat- syarat lain mengenai cakupan yang ditanggung tidak
jelas/ racun atau perbedaan penafsiran mengenai pajak dan sebagainya.

C. ASPEK KEUANGAN/ PERBANKAN

Aspek aspek keuangan/ perbankan yang penting dalam suatu


kontrak konstruksi adalah sebagai berikut:

a. Nilai kontrak (contract Amount)/Harga borongan

Nilai kontrak dengan cara pembayaran kiranya Cukup jelas bahwa


kedua hal ini penting dicantumkan dalam kontrak dan merupakan aspek
paling penting untuk dicantumkan karena pembayaran dan cara pembayaran
dipandang dari sisi penyedia jasa, yang merupakan tujuan akhir dari suatu
kontrak.
b. Cara pembayaran((method of payment)

Pembayaran dan Cara pembayarannya sangat erat berkaitan dengan


jaminan yang harus disediakan, baik oleh penyedia jasa maupun
pengguna jasa. Untuk menjamin/ mengamankan pembayaran pembayaran
tersebut maka yang harus disediakan oleh penyedia jasa adalah:

- jaminan uang muka (Advance payment Bond)

- jaminan pelaksanaan (performance Bond)

- Jaminan perawatan atas catat (Defect Liability Bond)

Sedangkan jaminan yang dapat diberikan oleh pihak pengguna jasa adalah:

- jaminan pembayaran( Payment Guarantee)

Jaminan yang paling lazim dipergunakan dalam suatu kontrak kerja


konstruksi adalah bank garansi. Selain bank garansi, beberapa jenis warkat
bank yang mempunyai kekuatan jaminan seperti bank garansi yaitu
standby Letter of Credit(standby LC) dan "surety Bond" Tetapi ada juga
yang tidak mempunyai daya jamin seperti "letter of comfort" dan warranty"
ada juga yang daya cermin yang dilakukan menurut hukum Indonesia yaitu
"idemnity''

1. Bank garansi dan standby Letter of Credit

Ketentuan- ketentuan mengenai garansi bank diatur dalam surat


keputusan direksi bank Indonesia 0.23/72//Dir dan surat edarannya
0 .23/3/uku, keduanya tertanggal 28 Februari 1991 kedua peraturan tersebut
termasuk dalam paket deregulasi perbankan yang dikenal dengan " pak Feb"
atau ''pak Tri''

Sebagaimana dimaklumi garansi Bang merupakan perjanjian buntut


( acsessoir) yang apabila ditinjau dari segi hukum merupakan perjanjian
penangguhan(borgtocbt) dan diatur dalam buku ketiga BAB XVII pasal 1820
sampai dengan pasal 18 50 kitab undang-undang hukum perdata dimana
bank bertindak sebagai penanggung. Syarat- syarat minimum garansi bank
yang harus dipenuhi yang sekurang- kurangnya sebagai berikut:

a.judul"Garansi Bank" atau "Bank Garansi"

Apabila Bang mengeluarkan garansi bank dalam bahasa asing,


maka
di bawah judul bahasa asing yang dikehendaki tersebut diberi
judul ''garansi bank'' atau'' bank garansi''

b. Nama dan alamat Bank pemberi

c. Tanggal penerbitan

d. Transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima


garansi, misalnya tender, pemenuhan bea masuk,
pembangunan suatu proyek dan perizinan perdagangan
valuta asing

e. Jumlah uang yang dijamin bank

f. Tanggal mulai berlaku dan berakhir

Mengingat garansi bank merupakan perjanjian buntut


maka jangka waktunya akan berakhir karena:
- berakhirnya perjanjian pokok atau

- berakhirnya garansi bank sebagaimana ditetapkan


dalam garansibank yang bersangkutan.
g. Penegasan batas waktu pengajuan klaim

Dalam hubungan ini agar ada keseragaman yang dak nya


dalam garansi bank dicantumkan dengan jelas bahwa klien
dapat diajukan segera setelah timbun wanprestasi dengan
batas waktu pengajuan terakhir sekurang-kurangnya 14 Hari
dan selambat-lambatnya 30 hari setelah berakhirnya garansi
bank tersebut.
h. Menurut pasal 1831 kitab UU hukum perdata apabila
timbul Cidra janji( wanprestasi) maka sebelum
melakukan pembayaran si penjamin atau bank dapat
meminta agar
benda-benda si berutang disita dan dijual terlebih dahulu
untuk melunasi utangnya menurut pasal 1832 kitab UU
perdata dapat diperjanjikan bahwa bank mendapatkan hak
istimewanya sebagaimana dimaksud dalam pasal 1831 kitab
UU hukum perdata ini berarti bahwa pilihannya ketentuan
pasal 1832 kitab UU hukum perdata, berarti mewajibkan
pihak bank untuk membayar garansi bank yang
bersangkutan segera setelah timbul Cidra janji (wanprestasi)
dan menerima tuntutan pemenuhan kewajiban agar pihak
yang dijamin maupun pihak yang menerima garansi dapat
mengetahui dengan jelas ketentuan pasal 1831 atau pasal
1832 kitab UU hukum perdata yang akan dipergunakan
maka bank diwajibkan memperjanjikan dan mencantumkan
ketentuan yang dipilihnya dalam garansi bank yang
bersangkutan.

Khusus untuk stadby L/C selain tunduk kepada


peraturan Bank Indonesia juga tunduk kepada uniform
custom and pratices for documartari cradit.

Kesimpulan

Dari materi aspek keuangan/ perbankan kami dapat


menarik kesimpulan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan
sangat membutuhkan kerja samah yang baik dalam
proses pembayaran. dan juga harus ada jaminan

Anda mungkin juga menyukai