Anda di halaman 1dari 2

Faktor Risiko

1. Kadar Kolesterol Tinggi.

Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang
terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung
koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak
kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding
sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya
diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang
disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-
density lipoprotein (HDL).

LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya,
mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang
berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut
"kolesterol jahat". Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL
menyebabkan HDL "kewalahan" membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang
dianjurkan (HDL + LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line = 240).

2. Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi.

Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan
meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang memancar
dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali mengisi
jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah
sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg.

3. Trombosis.

Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada
pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis
biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok
meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat.

4. Kegemukan.
Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang
kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi.

5. Diabetes mellitus.

Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak
dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan
gangguan kardiovaskuler lainnya.

6. Penuaan.

Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun
efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen
penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena
dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause.

7. Keturunan.

Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih
bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun.

Gejala Aterosklerosis

Pembuluh darah arteri yang tersumbat akibat plak dapat menyebabkan berbagai penyakit,
antara lain penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

 Penyakit jantung koroner hingga serangan jantung, gejalanya dapat berupa nyeri dada
yang berat, yang dapat disertai dengan sesak napas, kelelahan, keringat dingin, mual
muntah, pingsan, bahkan kematian.
 Stroke sumbatan, gejalanya dapat berupa kelumpuhan mendadak sesisi anggota gerak,
kelumpuhan otot wajah, kesulitan berbicara, makan dan minum, penglihatan ganda,
gangguan keseimbangan, kebingungan, serta kesulitan untuk mengerti pembicaraan.

Anda mungkin juga menyukai