Budidaya Tanaman Padi (Billy)
Budidaya Tanaman Padi (Billy)
PENDAHULUAN
1
yang bermutu dan tidak renta\n terhadap serangan berbagai hama dan penyakit
(Balitpa dalam Chairuman,2013.)
Peningkatan produksi padi nasional selain dengan penggunaan varietas
unggul seperti Ciherang, juga dapat melalui pengaplikasian pupuk berupa pupuk
hayati pada lahan pertanian. Pengaplikasian pupuk hayati tidak memiliki efek
negatif bagi lingkungan, sehingga dapat meningkatkan kesubuhan lahan. Selain
itu, pemberian pupuk hayati dapat meningkatkan serapan hara oleh tanaman.
Pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikroorganisme aktif. Seperti
yang disampaikan Simanungkalit (2016)
Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan serapan hara oleh tanaman
karena mikroorganisme aktif dapat menyediakan hara dalam tanah sehingga
tersedia bagi tanaman. Salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan sebaga
pupuk hayati yaitu fungsi mikroriza yang dapat meningkatkan serapan hara
terutama fosfor.
1.2. Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mempelajari teknik
budidaya tanaman padi ciherang di Desa Wringinanom Kecamatan
Wringinanom Kabupaten Gresik.
1.3. Manfaat
a. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan memudahkan mahasiswa
mengaplikasikan budidaya tanaman padi.
b. Untuk menambah wawasan & pengetahuan mahasiswa tentang budidaya
tanaman padi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
tanaman, dan iklim mikro di bawah kanopi yang berpengaruh terhadap
perkembangan hama dan penyakit tumbuhan. Menurut Ikwani (2013) jarak tanam
yang lebar akan meningkatkan penangkapan sinar matahari oleh tajuk tanaman
sehingga berpengaruh terhadap jumlah anakan yang dihasilkan, meningkatkan
bobot kering tanaman dan bobot gabah tiap rumpun. Jarak tanam yang lebar juga
memberikan ruang, semakin rapat jarak tanam maka semakin sedikit rumpun yang
dihasilkan per rumpunnya. Sedangkan pada populasi yang rendah dengan jarak
tanam yang lebar mampu menghasilkan keragaman rumpun yang besar.
4
Super Ordo : Lilianae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza L.
Species : Oryza sativa L.
Gabah
Gabah itu biji – biji di tanaman padi yang dibungkus sekam. Bobot gabah
beragam mulai dari 12-44 mg pada kadar air 0%, sedangkan bobot sekamnya
sekitar 20% dari bobot gabah. Bagian – bagian gabah terbagi menjadi 6 bagian
yaitu, beras, palca, lemma, rakhilla, lemma mandul, tangkai gabah.
Akar
Akar banyak kegunaannya untuk tanaman, misalnya akar berguna sebagai
portal masuk unsur hara dari tanah untuk selanjutnya diteruskan ke organ
tanaman lain yang membutuhkan, dan sebagai penunjang agar tanaman bisa
berdiri tegak. Akar tanaman padi bisa dibedakan atas radikula (akar primer),
akar serabut, akar rambut, dan akar tajuk. Berikut rincian morfologi akar
tanaman padi :
a) Radikula (akar primer) akar yang tubuh pas benih berkecambah. Pada
benih yang lagi berkecambah timbul bakal akar dan batang. Bakal akar ini
mengalami pertumbuhan ke arah bawah (dalam tanah) hingga akar tunggang
5
terbentuk, sedangkan bakal batang akan tumbuh ke atas sehingga batang dan
daun terbentuk.
b) Akar serabut yaitu akar serabut akan tumbuh setelah 5-6 hari pembentukan
akar tunggang.
c) Akar rambut yaitu untuk menyerap air ataupun unsur hara yang berada di
tanah. Akar rambut biasanya umurnya pendek dan panjangnya kurang lebih
sama dengan akar serabut.
d) Akar tajuk yaitu akar ini tumbuh dari ruas batang yang oaling rendah. Akar
tajuk ini ada yang letak kedalaman di tanahnya dangkal, dan ada yang dalam.
Misalnya kandungan oksigen di dalam tanah sedikit, maka akar – akar yang
dangkal mudah berkembang.
Pertumbuhan akar dipengaruhi ketersediaan unsur hara N di tanah,
pertumbuhan akar hanya akan terjadi secara aktif kalo kadar N di bagian
batang lebih dan 1%. Pertumbuhan akar juga berhubungan erat dengan
pertumbuhan daun, kalo daun yang ke sekian di batang utama memanjang,
maka akan muncul akar sekunder.
Daun
Daun merupakan organ tanaman yang (kebanyakan) warnanya hijau
karena ada zat klorofil di sel – sel daun. Zat klorofil ini terletak di dalam sel,
di organel kloropas tempatnya. Klorofil ini menyebabkan daun tanaman
mampu mengolah sinar radiasi dari matahari dalam proses fotosintesis, untuk
kemudian sinar radiasi itu dirombak menjadi karbohidrat/energi yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan organ – organ tanaman lainnya.
Daun tanaman padi tumbuh di batang dengan susunan yang berselang –
seling, satu daun pada setiap buku. Morfologi daun tanaman padi setiap
daunnya terdiri atas helai daun, pelepah daun, telinga daun dan lidah daun.
Telinga dan lidah daun pada tanaman padi berguna untuk membedakan padi
dengan rumput – rumputan pada fase bibt karena daun rumput – rumputan
cuman punya lidah atau telinga daun atau tidak ada sama sekali.
Helai daun terletak di batang padi dan pasti selalu ada, berbentuknya
memanjang seperti pita. Panjang atau lebarnya helai daun tergantung dari
6
varietas padi, masing – masing varietas mempunyai ukuran yang berbeda –
beda. Pelepah daun adalah bagian daun yang menyelubungi batang, fungsinya
memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak.
Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun ndan pelepah daun.
Fungsi dari lidah daun sendiri yaitu untuk mencegah masuknya air hujan
diantara sela – sela batang dan pelepah daun dengan terhindarnya air hujan
masuk diantara sela – sela maka resiko penyakit berkembang baik rendah
karena media air yang memudahkan perkembangbiakan penyakit berkurang.
Batang
Batang merupakan organ tanaman padi yang vital perannya, selain
berfungsi sebagai penopang tanaman, batang padi juga berguna sebagai
penyaluran air dan unsuur hara dalam tanaman, dan sebagai cadangan
makanan.
Batang tanaman padi terdiri dari beberapa ruas – ruas, ruas – ruas lalu
memanjang dan berongga setelah tanaman memasuki fase reproduktif, oleh
karena itu fase reproduktif sering disebut juga fase perpanjangan ruas. Pada
varietas – varietas unggul padi, batang dirancang untuk pendek dan kaku agar
tanaman menjadi tahan rebah dan tanggap terhadap pemupukan nitrogen.
Kerebahan tanaman bisa menurunkan hasil tanaman. Kerebahan pada
dasarnya terjadi karena 2 antarbuku batang terbawah melengkung atau patah.
Unsur yang paling berpengaruh terhadap kekuatan batang adalah holoselulosa
dan kalium, jika keseimbangan hara di tanaman optimal maka sel batang dan
daun akan tetap hidup.
Sel – sel inilah yang menumbang 30-60% dari kekuatan patah batang.
Oleh karena itu, menjaga daun bawah tetap hijau akan memperkuat tanaman
terhadap kerebahan dalam fase pemasakan.
Bunga
Setiap unit bunga pada malai dinamakan spikelet, setiap kumpulan
spikelet yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai. Bulir – bulir
padi berada pada cabang pertama dan kedua, sedangkan ruas buku yang
7
terakhir pada batang adalah sumbu utama. Cara berbudidaya tanaman dan
jenis varietas padi berpengaruh terhadap panjang malai.
Malai terdiri atas 8 hingga 10 buku yang menghasilkan cabang – cabanag
utama (primer) selanjutnya cabang primer menghasilkan cabang lagi
(sekunder). Tangkai buah tumbuh dari buku – buku cabang primer atau
cabang sekunder. Jumlah batang pada setiap malai biasanya berkisar
antara 15-20 buah.
Morfologi bunga tanaman padi terdiri dari bagian kepala sari, tangkai sari,
palea (belahan yang besar), lemma (belahan yang kecil), kepala putik, dan
tangkai bunga. Bunga padi mempunyai perhiasan bunga (bunga telanjang),
berkelamin dua jenis dengan bakal buah di atas. Benang sarinya berjumlah
6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar dan mempunyai
dua kandung serbuk.
Buah
Sering kali kita menyebutnya biji padi atau butir/gabah, sebenarnya itu
bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Jika
bunga padi sudah dewasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan
lemma) yang semula menyatu akan membuka dengan sendirinya hingga
membentuk sudut.
Daun mahkota palea dan lemma itu ada bakal buah (karyiopsis). Jika buah
padi sudah matang, kedua belahan mahkota itu yang menjadi
pembungukus berasnya (sekam).
8
Pembajakan juga berfungsi mendistribusikan air. Bongkahan tanah akan mampu
menjadi penahan air yang bermanfaat bagi proses pelunakan tanah.
Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 2-3 hari sambil digenagi air agar
proses pelumpuran berjalan dengan baik. Pembajakan kedua dan ketiga dilakukan
3-5 hari menjelang tanam. Tujuan pembajakan kedua dan ketiga adalah
memecahkan bongkahan tanah hasil pembajakan pertama agar tanah menjadi
halus. Proses di atas disebut sebagai proses lumpuran.
Setelah pembajakan kedua dan ketiga, lahan seda bisa ditanami. Akan tetapi,
lahan yang belum rata masih harus diratakan dahulu. Proses perataan ini
dilakukan agar distribusi air merata. Lahan yang rata memudahkan usaha
pengendalian gulma, sebab gulma lebih cepat tumbuh pada tempat yang tidak
tergenang air.
Pengolahan tanah bertujuan agar akar tanaman lebih mudah menembus tanah
untuk memperoleh makanan yang tersedia. Pengolahan tanah juga dapat
memperbaiki aerasi/pertukaran udara dalam tanah dan membantu menekan
tumbuhnya gulma.
2.2.3 Persemaian
Pilih lokasi yang terbaik agar persemaian mudah diairi dan air mudah pula
dibuang, tidak ternaungi, dan jauh dari lampu.
Luas persemaian kira-kira 4% atau 1/25 dari luas pertamanan.
Bajak tanah hingga melumpur dengan baik.
Lebar persemaian 1,0-1,2m dan panjangnya sesuai petakan, antara 10-
20m.
9
Tambahkan sekam padi atau bahan organik atau campuran keduanya
2kg/m2 dan juga sp 36 segenggam permeter persegi. Persemaian untuk
menggemburkan tanah, memudahkan pencabutan bibit, dan mengurangi
kerusakan bibikt dan akar.
Taburkan benih yang telah direndam dan dikeringanginkan secara merata
dibedeng persemaian.
Untuk memperoleh bibit yang kuat, berikan 20-40 gram urea meter persegi
persemaian pada saat tabur benih.
2.2.4 Penanaman
Langkah berikutnya yaitu menanam bibit padi seperti berikut :
Siapkan bibit padi siap tanam
Pisahkan bibit padi dari bedengan lahan semai secara perlahan
Tanam bibit padi dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm
Jika sawah anda sangat luas, anda juga bisa menanam dengan jarak 30 cm
x 30 cm
Atau anda juga bisa menanam dengan jarak 25 cm x 25 cm
2.2.5 Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan terdiri dari penyiangan, pengairan, pemupukan, dan
pengendalian hama. Penyiangan adalah dengan mengendalikan gulma yang
tumbuh untuk mengurangi tingkat kompetisi dengan padi. Pengairan adalah
dengan memenuhi kebutuhan air padi baik dari segi kuantitas maupun kualitas,
apabila kekurangan bisa dilakukan irigasi dan jika kelebihan bisa membuat
drainase. Pemupukan adalah tahan pemeliharaan yang paling penting, yaitu
pemberian unsur hara baik makro maupun mikro untuk memenuhi kebutuhan hara
tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan seimbang dan yang paling penting
alah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara yang ada
dalam tanah. Pengendalian hama dan penyakit juga penting untuk mendapat hasil
yang optimal. Pengendalian harus dilakukan secara alami dan berkelanjutan sesuai
dengan hama dan penyakit yang dihadapi.
10
berikut merupakan cara merawat padi ciherang dengan praktis dan
mudah :
Lakukan penyiangan terhadap sawah untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan tanaman.
Penyiangan harus dilakukan saat padi berusia 3 minggu.
Penyiangan lanjutan dilakukan setelah padi berusia 6 minggu sebelum
muncul malai.
Perhatikan pengairan yang anda lakukan terhadap sawah.
Pengairan harus dilakukan dengan benar.
Air yang dialirkan harus mampu menggenangi sawah secara merata
ketinggiannya.
Lakukan pengeringan sedikit demi sedikit pada hari ke 2 hingga ke 3.
Pemupukan perlu dilakukan dengan beberapa macam jenis pupuk.
Pupuklah menggunakan pupuk organik urea, SP- 36, dan KCL.
Untuk jumlah pupuk masing- masing sebanyak 300 kg, 175 kg, 50 kg per
hektar.
Pupuklah saat tanaman padi ciherang berusia 3 hingga 4 minggu.
Untuk pemupukan tahap selanjutnya yaitu ketika padi berusia 6 hingga 8
minggu.
Pemupukan dilakukan dengan cara disebar merata.
Lakukan juga penyemprotan pestisida secara rutin sesuai dosis.
Pestisida disemprotkan saat tanaman padi ciherang berusia 1 hingga 2
minggu.
2.2.6 Penyiangan
Pengendalaian gulma secara mekanis adalah tindakan pengendalian gulma
dengan menggunakan alat – alat sederhana hingga alat – alat mekanis berat untuk
merusak atau menekan pertumbuhan gulma secara fisik, berdasarkan alat
pengunakan, pendendalian secara mekanis dibedakan menjadi:
Manual (tenaga manusia) : tanpa alat/ alat-alat sederhana seperti
parang,arit,kored,dll.
11
Semi mekanis : tenaga manusia memakai mesin ringan seperti
mower (pemotong rumpput).
Mekanis penuh memakai alat – alat mesin berat seperti traktor
besar, dll.
Menurut Saragih, 2009 pengendalian gulma dari tanaman padi perlu dilakukan
untuk menghindari persaingan antara padi dan gulma dalam mengambil unsur
hara, selain itu dengan bersihnya gulma di sekitar tanaman padi maka penyebaran
hama penyakit padi sudah dibuat seminimum mungkin atau bahkan terputusanya
media penyebar hama penyakit padi. Cara penyiangan mekanis membutuhkan
waktu pengerjaan yang relative lebih cepat dibandingkan dengan penyiangan
dengan tangan. Penggunaan alat penyiangan mekanis berisiko merugikan
pertumbuhan tanaman, karena alat tersebut sering menimbulkan kerusakan
mekanis pada akar maupun batang tanaman padi, terutama kalau jarak tanampadi
tidak teratur.
2.2.7 Pengairan
Pengelolaan air berperan sangat penting dan merupakan salah sala satu
kunci keberhasilan peningkatan produksi padi di lahan sawah. Produksi padi
sawah akan menurun jika tanaman padi menderita cekam air (water stress). Gejala
umum akibat kekurangan air antara lain daun padi menggulung, daun terbakar
(leal scorhing), anakan padi berkurang, tanaman kerdil, pembungan tertunda, dan
biji hampa.
2.2.8 Pemupukan
Dalam budidaya tanaman padi ciherang diperlukan bermacam-macam pupuk,
antara lain :
Organik berguna untuk memperbaiki fisik kesuburan tanah tempat
penanaman.
Urea atau pupuk N (Nitrogen) berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
tanaman secara keseluruhan dan khususnya padabatang, cabang, dan daun
serta membantu menghijaukan daun padi dan dapat membantu proses
fotosintesis.
12
SP36 berguna untuk pertumbuhan akar khususnya untuk tanaman muda
dan dapat membantu asimilasi dan pernapasan serta mempercepat
pembungaan dan memasakan buah.
Organik cair atau POC digunakan untuk menambah unsur-unsur mikro
yang sesuai dengan tanaman padi.
KCL atau Kalium yang berguna untuk memperkuat tanaman agar daun,
bunga, dan buah tidak mudah gugur, serta menjadikan tanaman lebih tahan
terhadap kekeringan dan membantu proses pemasakan buah.
Untuk memahami proses pemupukan untuk tanaman padi, sahabat tentunya harus
mengetahui umur tanaman padi terlebih dahulu. Saat ini, banyak varietas padi
yang dilepas oleh pemerintah berumur genjah.
Seperti Inpari 10 berumur 108-116 hari dan Inpari 13berumur 103 hari, namun
untuk padi jenis ciherang dan IR 64 pada umumnya berumur 115-125 hari.
Untuk menentukan kapan tanaman padi dipupuk, dapat kita lihat dari fase-fase
tumbuhnya tanaman padi. Karena bahasan kali ini tentang pemupukan padi
ciherang.
2.2.10 Panen
Panen bisa dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah
menguning yang biasanya 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen dapat
13
dilakukan secara manual menggunakan sabit dengan memotong pangkal batang
atau dengan mesin reaper harvester untuk menghemat waktu. Panen dilakukan
serentak dalam satu lahan untuk mengurangi risiko diserang hama.
Panen Padi Ciherang :
Ciri padi ciherang siap panen yaitu dapat dilihat dari bulir padinya.
Padi siap panen memiliki bulir padi yang hampir keseluruhan telah
menguning.
Untuk mempermudah, lihatlah catatan waktu anda.
Panenlah padi ciherang ketika sudah memasuki usia 36 hari setelah
berbunga.
Lakukan pemanenan dengan cara manual untuk menjaga kualitas beras.
Potong pangkal batang padi menggunakan sabit.
Anda juga bisa menggunakan mesin reaper harvest untuk mempercepat
proses.
14
BAB III
BAHAN DAN METODE
15
Pengolahan tanah di desa Wringinanom masih menggunakan bajak
singkal, Setelah dibajak tanah dibiarkan selama 2-3 hari sambil
digenagi air agar proses pelumpuran berjalan dengan baik.
b. Persemaian
Persemaian dilakukan di tempat dimana padi itu nantinya akan ditanam.
pada umur 1 minggu pemupukan dilakukan menggunakan pupuk urea
dan phonska, untuk menggemburkan tanah, memudahkan pencabutan
bibit, dan mengurangi kerusakan bibit dan akar. Dan selama
penyemaian tanahnya harus digenangi air agar mempermudah pupuk
larut. Proses penyemaian berlangsung selama kurang dari 20 hari
sebelum tanam.
c. Penanaman
•Pisahkan bibit padi dari bedengan lahan semai secara perlahan.
•Tanam bibit padi dengan jarak tanam 27 cm x 27 cm.
d. Pemupukan
Pemupukan awal dilakukan pada saat umur padi 2 minggu dengan
menggunakan pupuk urea, SP-36 dan KCL. Dengan perbandiangan
2:1:1 dan sesuai kebutuhan tanaman padi tersebut. Sedangkan
pemupukan kedua dilakukan pada umur 6 minggu dengan
menggunakan pupuk urea, karena jika pertumbuhan tanaman terlalu
tinggi akan mudah tumbang saat ada angin akan mengurangi hasil
tanaman padi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18