Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan rancangan penelitian kuantitatif. Menurut

Sukmadinata1 menyatakan bahwa penelitian kuantitatif menekankan fenomena-

fenomena yang diteliti secara objektif dengan menggunakan angka-angka dan

pengolahan statistik. Dengan cara itu, suatu fenomena dapat dianalisis untuk

kemudian ditemukan hubungan di antara variabel-variabel yang terlibat di

dalamnya.

Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan dengan desain survey korelasi

kausalitas, dengan sasaran untuk mengetahui social influences terhadap perilaku

konsumsi Islami santri mahasiswi Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Bangkalan Madura.

Dalam penelitian ini tidak ada perlakuan khusus terhadap subjek penelitian.

Beberapa langkah yang dilakukan dalam rancangan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi berbagai permasalahan yang berhubungan perilaku

konsumsi santri mahasiswi Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Bangkalan Madura.

2. Dalam tahap berikutnya membagikan angket tentang social influences dalam

konsumsi santri mahasiswi Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Bangkalan Madura.

1
Sukmadinata. Metode Penelitian. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008) hlm 53

45
46

3. Membagikan angket untuk mengetahui perilaku konsumsi Islami santri

mahasiswi Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.

4. Menganalisis social influences terhadap perilaku konsumsi Islami santri

mahasiswi Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Madura.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Penentuan subjek penelitian merupakan langkah penting dalam suatu

penelitian. Karena subjek yang ditentukan harus dipilih sesuai dengan masalah

dan dengan kemampuan peneliti. Menurut Sugiyono2 populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Pengertian populasi menurut Arikunto3 adalah

keseluruhan subjek penelitian.

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri mahasiswi

Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Madura yang berstatus

sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaichona Moh. Cholil

Bangkalan Madura Tahun 2017, yaitu sebanyak 118 santri yang terdiri dari santri

mahasiswi.

Perilaku konsumstif adalah perilaku boros karena mengonsumsi barang atau

jasa secara berlebihan konsumstif dimana timbulnya keiginan dan kebutuhan yang

tidak perlukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Perilaku konsumsi itu

2
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2010) hlm 80
3
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
hlm 108
47

dilakukan oleh santri putri yang seharusnya memilki sifat yang sederhana dan

tidak berlebihan. Pertama santri konsumstif dalam hal makanan mereka lebih

memilih membeli makanan di luar pondok dengan alasan bahwa mereka bosan

dengan makanan di pondok yang kurang variasi. Kedua santri konsumtif dalam

hal berbusana santri membeli pakaian melalui online dan santri membeli pakaian

biasanya dua kali setiap kali mereka disambang. Yang mempengaruhi faktor

perilaku konsumsi santri ialah keluarga yang mampu (kaya), teman bermain,

lingkungan pondok pesantren, dunia internet, disiplin dan peraturan pondok

psantren yang longggar.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari anggota populasi yang terpilih 4. Teknik

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random

(pengambilan sampel acak sederhana), karena pengambilan sampel dari populasi

yang ada dilakukan secara acak tanpa melihat setrata dalam populasi. Cara

demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen5. Pada

pengambilan sampel ini difokuskan pada santri mahasiswi Syaichona Moh. Cholil

Bangkalan.

Sampel dalam penelitian ini digunakan teknik penentuan sampel

berdasarkan qouta sample atau sampel kouta. Menurut Arikunto6 sampel kouta

adalah sampel yang didasarkan pada jumlah yang telah ditentukan. Dalam

4
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008) hlm 134
5
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada,1999) hlm 83
6
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
hlm 184
48

penelitian ini kouta sampel kouta sebanyak 50% dari total populasi sebanyak 118

santri mahasiswi PP Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.

3. Teknik Sampling

Dalam penelitian teknik sampling yang digunakan untuk menentukan 50%

sampel kouta dari total populasi sebanyak 118 santri mahasiswi PP Syaichona

Moh. Cholil Bangkalan ditentukan dengan random simple sampling. Santri

mahasiswi pondok pesatren Syaichona. Moh.Cholil Bangkalan yang berstatus

sebagai mahasiswi yang berjumlah 118 santri diacak dengan diundi untuk

menentukan 50% santri mahasiswa untuk dijadikan subjek dalam penelitian ini.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Variabel penelitian adalah suatu hal suatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti yang untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi dari

hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulkan7. Pada dasarnya variabel adalah gejala

yang diteliti, sehingga penelitian kita menjadi jelas perihal yang diteliti dan

kemudian diukur variabel tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel, yaitu:

a. Variabel bebas (independent variable): social influences pondok pesantren

(X).

b. Variabel terikat (dependent variable): perilaku konsumsi Islam (Y)

2. Definisi Operasional Variabel


7
Sugiyono metode penelitian kuantitatif,……38
49

Social influences pondok pesantren adalah segala seuatu yang berhubungan

dengan lingkungan sosial pondok pesantren yang berkenaan dengan peran dan

peraturan (roles), pengaruh teman atau kelompok (refrence group), dan budaya

(culture) pondok pesantren dalam hubungannya dengan perilaku konsumsi santri.

Lingkungan sosial merupakan konteks dimana siswa berinteraksi secara sosial

dalam lingkungan pondok pesantren.

Sedangkan perilaku konsumsi Islam adalah pemanfaatan hasil produksi

yang halal dengan batas kewajaran untuk menciptakan manusia hidup hidup aman

dan sejahtera. Yang di maksud konsumsi disini bukan semata-mata makan dan

minum saja. Konsumsi mencakup segala pemakaian dan pemanfaatan barang dan

jasa untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang memenuhi kaidah syariah

Islam.

Konsumsi Islami menyangkut bahwa barang yang dikonsumsi adalah pada

barang-barang yang baik (halal), bersih, berhemat, tidak bermewah-mewah,

menjauhi hutang, menjauhi kebakhilan dan kekikiran, tidak bersikap israf (royal),

dan tabzir (sia-sia). Semua hal tersebut adalah pola konsumsi yang dianjurkan

dalam syariah Islam.

Secara keseluruhan definisi operasional variabel dalam penelitian ini

dideskripsikan pada tabel berikut.

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
50

Definisi Indikator
No Variabel Operasional Alat Ukur Skala
Variabel
Variabel
1. Variabel Segala seuatu yang 1. Peran & Kuesioner Skala
bebas berhubungan Peraturan Lickert
(independent dengan lingkungan (roles)
variable): sosial pondok Pondok
social pesantren yang 2. Pengaruh
influences berkenaan dengan teman atau
pondok pesantren dalam kelompok
pesantren (X) hubungannya (refrence
dengan perilaku group)
konsumsi santri. 3. Budaya
(culture)
pondok
2. Variabel Segala pemakaian 1. Barang- Kuesioner Skala
terikat dan pemanfaatan barang yang Lickert
(dependent barang dan jasa baik (halal)
variable): untuk pemenuhan 2. Bersih
perilaku kebutuhan sehari- 3. Berhemat
konsumsi hari yang 4. Tidak
Islam (Y) memenuhi kaidah bermewah-
syariah Islam. mewah
5. Menjauhi
hutang
6. Menjauhi
kebakhilan
dan kekikiran
7. Tidak
bersikap israf
(royal), dan
tabzir (sia-
sia).

D. Sumber Data dan Instrumen Penelitian


51

1. Sumber data

Sumber data merupakan subjek penelitian dari mana data dapat diperoleh. 8

Penelitian membutuhkan data secara benar dan dapat memberi gambaran secara

menyeluruh tentang perihal yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan sumber

data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian. Sumber data diperoleh dari dalam jawaban responden yang diteliti

yaitu berupa pendapat atau fenomena dari objek yang diteliti.

Dalam penelitian sumber data primer diperoleh dari subjek penelitian yaitu

santri mahasiswi pondok pesatren Syaichona. Moh.Cholil Bangkalan yang

berstatus sebagai mahasiswi

2. Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui social influences pondok pesantren dikembangkan

instrumen penelitian sebanyak 20 instrumen angket yang dikembangkan dari

segala seuatu yang berhubungan dengan lingkungan sosial pondok pesantren yang

berkenaan dengan peraturan (roles), pengaruh teman atau kelompok (refrence

group), dan budaya (culture) pondok pesantren dalam hubungannya dengan

perilaku konsumsi santri.

Sedangkan perilaku konsumsi Islam dikembangkan 20 instrumen angket

berdasarkan konsumsi Islami menyangkut bahwa barang yang dikonsumsi adalah

pada barang-barang yang baik (halal), bersih, berhemat, tidak bermewah-mewah,

menjauhi hutang, menjauhi kebakhilan dan kekikiran, tidak bersikap israf (royal),

8
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
hlm 172
52

dan tabzir (sia-sia). Semua hal tersebut adalah pola konsumsi yang dianjurkan

dalam syariah Islam.

3. Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa

yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur,

maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin

menunujukkan apa yang seharusnya diukur.9 Agar dapat diperoleh data yang

valid, instrumen atau alat untuk mengumpulkan data harus valid. Untuk

mengetahui validitas instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi

product moment sebagai berikut :

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

X : Jumlah variabel pertama

Y : Jumlah variabel kedua

XY : Jumlah product moment dari hasil kali kedua variabel

X2 : Jumlah variabel pertama yang dikuadratkan

Y2 : Jumlah variabel kedua yang dikuadratkan

N : Jumlah responden (populasi yang diteliti)


9
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2010) hlm 121
53

Uji Validitas, dilakukan dengan tahap-tahap berikut :

1. Menentukan hipotesis untuk hasil uji coba

Ho = Skor butir indikator berkorelasi positif dengan skor faktor (total)

H1 = Skor butir indikator tidak berkorelasi positif dengan skor faktor (total)

2. Menentukan r tabel

Melihat r tabel dengan tingkat signifikan 5% atau 1%.

3. Mencari r hitung

4. Membandingkan r hitung dan r hitung tabel

a. Jika r hitung  r tabel maka H0 diterima dan HI ditolak, artinya skor

butir indikator berkorelasi positif dengan skor faktor (total)

b. Jika r hitung  r tabel, maka Ho ditolak dan H I diterima, skor butir

indikator tidak berkorelasi positif dengan skor faktor (total)

5. Mengambil keputusan

Dasar pengambilan keputusan

Jika r hitung positif dan  r tabel, maka butir tersebut valid.

Jika r hitung negatif dan atau  r tabel, maka butir tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen

tersebut sudah baik.10 Jika semua butir ternyata valid, maka dilanjutkan dengan uji

reliabilitas. Dalam penelitian untuk menguji reliabilitas separo tes digunakan

rumus Spearman-Brown, yaitu :

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,


10

2010) hlm 121


54

2 1/2 1/2
r 11 =
(1 +  1/2 1/2 )

Keterangan:

 1/2 1/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r 11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

Dalam menguji reliabilitas ini digunakan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menentukan hipotesis hasil uji coba

Ho = skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya.

HI = skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit faktornya.

2. Menetukan r tabel

Melihat tabel r dengan tingkat signifikan 5% atau 1%.

3. Mencari r hitung

4. Membandingkan r hitung dan r tabel

- Jika r hitung  r tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak, maka butir

tersebut reliabel artinya skor butir berkorelasi positif dengan komposit

faktornya.

- Jika r hitung  r tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima, maka butir

tersebut tidak reliabel artinya skor butir tidak berkorelasi positif dengan

komposit faktornya.

5. Mengambil keputusan

Dasar pengambilan keputusan


55

- Jika r alpha/hitung positif dan atau  r tabel, maka butir tersebut

reliabel.

- Jika r alpha/hitung negatif dan atau  r tabel, maka butir tersebut

tidak reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data maka dibutuhkan beberapa macam metode atau

teknik pengumpulan data agar bukti-bukti atau fakta yang diperoleh berfungsi

sebagai data yang objektif dan valid. Karena itu dalam pengumpulan data ini,

peneliti menggunakan metode angket. Metode angket adalah suatu metode

pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada

orang yang menjadi sasaran penyelidikan.11 Angket yang digunakan sesuai

dengan sasaran dan tujuan penelitian.

Dalam hal ini metode angket dipergunakan untuk mengetahui social

influences pondok pesantren dikembangkan instrumen penelitian sebanyak 20

instrumen angket yang dikembangkan dari segala seuatu yang berhubungan

dengan lingkungan sosial pondok pesantren yang berkenaan dengan peraturan

(roles), pengaruh teman atau kelompok (refrence group), dan budaya (culture)

pondok pesantren dalam hubungannya dengan perilaku konsumsi santri.

Metode angket juga untuk mengetahui perilaku konsumsi Islam

dikembangkan 20 instrumen angket berdasarkan konsumsi Islami menyangkut

bahwa barang yang dikonsumsi adalah pada barang-barang yang baik (halal),

bersih, berhemat, tidak bermewah-mewah, menjauhi hutang, menjauhi kebakhilan


Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
11

2010) hlm 142


56

dan kekikiran, tidak bersikap israf (royal), dan tabzir (sia-sia). Semua hal tersebut

adalah pola konsumsi yang dianjurkan dalam syariah Islam.

Alasan menggunakan metode angket adalah sebagai berikut.

a. Membantu memudahkan responden di dalam angket karena jawaban telah

tersedia di dalam daftar pertanyaan.

b. Waktu menjawabnya lebih singkat karena menuliskan salah satu jawaban di

dalam kuesioner.

c. Memudahkan di dalam mengklasifikasikan data.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis data

kuantitatif, diamana analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-

angka dan dapat diukur. Dalam penelitian ini data akan diolah mengunakan

sofwer komputer yaitu SPSS For Windows 16.0 adapun alat yang digunakan dalan

statistik ini adalah analisis regresi linear sederhana.


57

Anda mungkin juga menyukai