Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tahu merupakan salah satu bahan makan pokok di kab sampang
yang mengandung sangat banyak gizi serta harga yang relative murah,
dengan bahan – bahan kacang kedelai tak heran jika sering melihat pabrik
tahu baik dalam bentuk usaha kecil atau menengah,
Sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan
andalan untuk perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati
terbaik karena mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan
diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Kandungan
gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani,
seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah,
masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan
makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi.1
Tahu menurut standar industry Indonesia, makanan padat yang di
cetak dari susu kedelai degan proses pengendapan protein pada titik
isieoletriknyadengan penambahan lain yang di ijinkan)2.
keberadaan industry tahu sangat lah di dukung oleh peregrinate dan
juga masyarakat karna tahu merupakan makan yang sering di konsumsi
oleh masyarakat Dengan banyak nya jumlah dapat berpengaruh pada limbah
industry cair yang di hasilkan, seiring dengan kebutuhan masyarakat,
banyak juga di ciptakan pemuas masyarakt,dan mucullah pabrik – pabrik
sebagai pengolah bahan jadi ataupun setengah jadi yang akan menjadi
pemuas masyarakat.

1
fitri rahmawati,materi kegiatan teknologi proses pengolahan tahu dan pemanfaatan
limbah nya hlm5
2
Elsa saleh, la ode alwi,dhian herdhiansyah teknologi dan manajemen industry pertanian

1
2

Salah satu masalah yang harus diperhatikan dalam kajian kependudukan


adalah masalah lingkungan. Semakin Bertambah jumlah penduduk akan
berimplikasi semakin banyak pula tantangan masalah mengenai lingkungan.
Dari berbagai masalah mengenai kesehatan lingkungan dalam kehidupan
bermasyarakat , limbah merupakan salah satu permasalahan yang cukup
pelik dan mendesak dalam pembangunan bekelanjutan di suatu wilayah atau
kota. Menurut Undang-Undang (UU) No.23 tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 1menyebutkan :
“ lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan dan mahkluk hidup , termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan serta kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain nya3
Dengan keberadaan industry dan perkembangan yang sangat pesat
tersebut memeberikan efek yang buruk dengan Jumlah produksi yang sangat
besar untuk pemuas manusia akan menghasilkan limbah-limbah, limbah
industry dapat menjadi limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidup dan manusia (palar,2004)4 pencemaran air yang kotor akan
berpengaruh pada kerusakan lingkungan yang bisa mengancam kehidupan
dari waktu ke waktu dan dapat mengganggu kelestarian,dan Kesehatan
masyarakt sekitar.

Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak bisa di pisahkan dalam
kegiatan bisnis yang di lakukan oleh para pelaku – pelaku bisnis dimanapun
berada. Masalah etika dan ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan
hukum dasar yang kokoh yang harus di miliki oleh pelaku bisnis dan
menentukan tindakan apa dan prilaku bagaimana yang akan di lakukan
bisnis nya.5

Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani "Ethos" berarti adat


istiadat atau kebiasaan. Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata
3
M.Rizki Arif. R, jurnal analisis pengelohan limbah tahu di kecamatan adiwerna
kabupaten tegal
4
Muhamadiyah Erwin , hukum lingkungan, ( bandung : RF.HKM133.04.2015)h.40

5
.Dr. ir Arissetyano Nugroho,MM, Dan Arianto arijanto M.M, Etika Bisnis hlm.2
3

cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan
yangdianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu
negara.6
Dari data yang diproleh di lapangan dari hasil observasi awal dengan
karyawan pabrik menyatakan bahwa limbah pabrik tahu mempunyai dua
limbah, limbah cair dan limbah padat, di mana pembuangan akhir limbah
cair dari pabrik tahu di buang ke sungai ,dan limbah padat yang di hasilkan
oleh pabrik tahu di jual untuk makanan sapi dan kambing,7
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat
penelitian dengan Judul “Analisis Dampak Limbah Tahu Di Tinjau Dari
Etika Bisnis (Studi Kasus Di Kelurahan Banyuanyar Kab. Sampang)”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapt di simpulkan pokok permasalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa dampak dari adanya limbah pabrik tahu di kelurahan banyua anyar
kab. Sampang?
2. Bagaimana tinjauan etika bisnis terhadap dampak pencemaran limbah
pabrik tahu di Kelurahan banyuanyar kab. Sampang?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dampak dari adanya limbah pabrik tahu di kelurahan
banyua anyar kab. Sampang
2. Untuk mengetahui tinjauan etika bisnis terhadap dampak pencemaran
limbah pabrik tahu di Kelurahan banyuanyar kabs. Sampang
D. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar atau postulat tentang suatu hal
berkenaan dengan masalah penelitian yang kebenarannya sudah diterima
oleh peneliti, Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah:8
1. Dampak limbah tahu berpengaruh terhadap pencemaran air dan merusak
serta memusnahkan organisme dalam ekosisstem tersebut
6
H.sumari S.E.M.M, Dikta bahan ajar ETIKA BISNIS Hlm.4
7
Karyawan pabrik, wawancara 26 november 2022.
8
Tim STAIN Pamekasan, “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”, diakses dari http://
stainpamekasan.ac.id/media/file/ppki.pdf, pada tanggal 06 Januari 2016 pukul 16.00.
4

2. Etika bisnis berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial prusahaan


(CSR)
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam
menganalisis limbah pabrik tahu yang di tinjau oleh etika bisnis, belajar
meneliti dam mengobservasi terhadap masalah yang ada
2. Bagi pabrik tahu
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai pedoman
untuk mengevaluasi terhadap dampak limbah yang di hasilkan dari
memproduksi tahu.
3. Bagi UNT Al- Muafa FEB
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan serta
referensi bagi mahasiswa – mahasiswi dalam melakukan penelitian selanjut
nya.

F. Ruang Lingkup Penelitian


1. Ruang Lingkup Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau keinginan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 9.
Terdapat dua jenis variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu,
variabel independen (variabel X) yang terdiri dari limbah serta variabel
dependen (variabel Y) yaitu etika bisnis.

a. Variable independent ( variable X )


Variable independent adalah variable yang mempengaruhi
perubahan daalam variable dependen dan mempunyai hubungan yang
positif ataupun yang negative bagi variable dependen nantinya.10
Variable independent pada penelitian ini adalah limbah yang inikator nya
terdiri dari:

9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D, ( Bandung : Alfabeta, 2011) Hlm, 38.
10
Fatati nuryana, Statistik Bisnis jilid 1 (Surabaya: pena salsabila, 2013) hlm, 27.
5

1) Limbah cair
2) Limbah padat
b. variabel dependen (Y)
Variabel dependen dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 11
Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah etika bisnis (Y)
Variable dependent pada penelitian ini adalah etika bisnis yang indikator
nya terdiri dari:
1) Tanggung jawab sosial pabrik tahu di kab. Sampang
2. Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi yang di jadikan objek dalam penelitian ini:
Nama instansi : Pabrik tahu
Alamat : Jl, kh haji agus salim, banyuanyar,kab. Sampan
G. Definisi istilah
1. Limbah
Limbah adalah bahan buangan atau bahan sisa yang tidak digunakan lagi
dari hasil kegiatan manusia baik pada skala rumah tangga, industri, maupun
pertambangan12.
2. Etika
Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani "Ethos" berarti adat isti adat
atau kebiasaan. Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara
hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut
dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu negara

11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D, ( Bandung : Alfabeta, 2011) Hlm, 39
12
Elvi sunarsih, pengolahan limbah rumah tangga pencemaran lingkungan,3 okt 2018
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pencemaran Limbah
1. Pengertian Limbah

limbah adalah bahan atau barang sisa bekas dari suatu kegiatan atau proses
produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya. Berdasarkan peraturan
pemerintah No.18/1999 jo.pp 85/1999 Limbah didefinisikan sebagai sisa atau
hubungan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. 13

Limbah merupakan salah satu yang dapat menyebabkan pencemaran


lingkungan. Hal ini di sebabkan pihak pabrik langsung membuang limbah yang
dihasilkan dari pengolahan bahan atau industri ke tanah kosong, ke sungai tanpa
memperhatikan senyawa yang terkandung di dalam limbah tersebut.14

Jadi limbah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenali sebagai
sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak meiliki nilai
ekonomis.15

1. Karakteristik Limbah
Karakteristik limbah secara umum yaitu:
a. Berukuran Mikro
Karakteristik ini merupakan karakteristik pada besar kecilnya limbah atau
volumenya. Dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bisa
terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang
dibuang tidak sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.
b. Dinamis
Pencemarannya yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan
pencemaran. Biasanya limbah dalam menyebar diperlukan waktu yang cukup

13
Philip kristanto, ekologi industry ( Yogyakarta: presindo,2002) h.98
14
Iman supardi , lingkungan hidup dan kelestarian (bandung alfabeta 2003)H.23
15
Rita sugiarti analisi dampak limbah tahu di tinjau dari etika bisnis islam (Bengkulu : 2017) H 27

6
7

lama dan tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran
limbah yang tidak dapat dilihat.
c. Penyebaran berdampak luas
Luasnya dampak yang ditimbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari
karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang.
d. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Dampak yang ditimbulkan limbah terutama kimia biasanya tidak sekedar
berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan keturunannya
mengalami hal yang serupa. Karekteristik secara biologi yaitu, digunakan untuk
mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air
bersih. Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas limbah adalah:
a. Volume limbah, banyak sedikitnya limbah mempengaruhi kualitas limbah.
b. Kandungan limbah, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan
pencemar.
c. frekuensi pembuangan limbah, pembuangan limbah dengan frekuensi yang
sering terjadi akan menimbulkan masalah 16
3. Jenis limbah industri pabrik tahu
Limbah industri pabrik tahu adalah limbah yang dihasilkan pada saat
pengolahan kacang kedelai. Limbah jenis ini digolongkan dalam dua jenis
yaitu limbah padat, limbah cair.
a. Limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur
atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan industri. Limbah padat
pasti akan berdampak negatif terhadap lingkungan hidup jika tidak ada
pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat di dalam
lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran.
b. Limbah cair Limbah,
yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan
atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga

16
Philip kristanto ekologi H102
8

dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto, air


limbah adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga, dan juga berasal dari
industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitu juga menurut
Metcalf dan Edi mendefinisikan limbah berasal dari titik sumbernya sebagai
kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga instansi perusahaan, pertokoan,
dan industri dngan air tanah, air permukaan, dan air hujan.17
4. Klasifikasi kegiatan yang menghasilkan limbah dan penyebab
pencemaran
Sering sekali terdapat banyak jenis kegiatan penyebab pencemaran yang
dapat dijumpai di suatu areal studi. Tetapi penilaian secara cepat lebih
memusatkan perhatian kepada sumber utama yang besar. (seperti pembangkit
tenaga listrik, pabrik baja, saluran pembuangan limbah di kota) yang juga
memberi dampak penting pada lingkungan daerah penelitian. Kadang-kadang
sumber pencemaran mencakup pula sejumlah besar sumber yang lebih kecil
seperti bengkel, industri barang tembikar, pabrik tekstil,dan lain-lain.
Prosedur penilaian secara cepat dalam petunjuk ini menitik beratkan
pada sumber pencemaran udara, air dan tanah di daerah pemukiman dan
kawasan industri. Sumber pencemaran lain seperti yang berasal dari pertanian,
pertambangan, debu yang bersifat sementara dan aliran permukaan tidak
tercakup, ada beberapa peraturan perundang-undangan tentang lingkungan
hidup.18
a. Peraturan perundang-undangan Tentang Lingkungan Hidup Pada dasarnya
lingkungan di Indonesia mengacu pada prinsip-prinsip dan pedoman
pembangunan berkelanjutan yang telah dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan, khususnya undang-undang No 4 tahun 1982 tentang
ketentuan pokok lingkungan hidup selalu mempergunakan istilah
“lingkungan hidup” di dalam berbagai ketentuannya. Pasal 1 ayat (1) dari
undang-undang itu rumusan tentang lingkungan hidup yaitu:
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan
dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan prilakunya, yang

17
Winarno, Air untuk Industri pangan,(jakarta,gramedia,2000)H10
18
Surna T Djajadiningrat,Penilaian Secara Cepat Sumber-Sumber Pencemaran Air, Tanah Udara,
(Yogyakarta:1989)h15
9

mempengaruhi kelangsungan pri kehidupan dan kesejahtraan manusia serta


mahluk hidup lainnya. 19
5. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Dampak lingkungan adalah menyangkut masalah hubungan antara
lingkungan dihadapkan dengan suatu kegiatan tertentu. Dalam Undang-Undang
No.4 Tahun 1982 dikatakan bahwa dampak lingkungan adalah perubahan
lingkungan yang di akibatkan oleh suatu kegiatan ( Pasal 1 ayat 9). Jadi di sini
akan dilihat bahwa suatu kegiatan (apapun bentuknya) menimbulkan pengaruh
dan terjadi perubahan terhadap lingkungan di mana kegiatan itu di lakukan.
Dalam penjelasannya di katakan bahwa dampak dapat berupa positif berupa
manfaat, dan pula bersifat negatif berupa resiko kepada lingkungan fisik dan
non fisik termasuk sosial budaya. Menurut Prof. Otto Soemarwoto yang
mengambarkan bahwa manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan
hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya.
Karena itu manakala manusia merubah lingkungan hidupnya, perubahan itu
juga mempengaruhinya.
Lingkungan hidup merupakan salah satu sumber daya alam yang
memiliki peran yang sangat strategis terhadap keberadaan makhluk ciptaan
Tuhan, termasuk manusia. Oleh karena itu, manusia sebagai subjek lingkungan
hidup memiliki pula peran yang sangat penting atas kelangsungan lingkungan
hidup. Undang-undang pengelolaan Lingkungan hidup telah memberikan peran
kepada manusia untuk memberikan perannya kepada manusia untuk
memberikan perannya dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini sesuai dengan
ketentuan pasal 5 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dinyatakan: “setiap orang mempunyai hak yang sama atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat”.Hak atas lingkungan yang sehat dan
baik ini berkaitan pula dengan hak atas informasi lingkungan hidup dan peran
dalam pengelolaan lingkungan hidup.20
Pencemaran lingkungan adalah suatu kondisi yang telah berubah dari
bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran dari bentuk tatanan dari
kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukkan
19
Rita Sugiarti analisi dampak limbah tahu di tinjau dari etika bisnis islam (Bengkulu : 2017) H 31
20
Supriadi , hukum lingkungan Indonesia(Jakarta :sinar grafika,2006)h.183
10

dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Suatu lingkungan hidup di katakan


tercemar apabila telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan
itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat dari masuk
dan atau dimasukkannya suatu zat ke dalam lingkungan.
Pencemaran lingkungan : adalah masuknya atau di masukkannya mahluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya. (Pasal 1 ayat 7)
Macam-macam pencemaran lingkungan yaitu pencemaran tanah,
pencemaran ini terjadi ketika benda yang sulit terurai masuk ke dalam tanah
sehingga merubah strukturnya. Pencemaran air pencemaran ini terjadi ketika
kualitas air berkurang sampai pada tingkatan tertentu sehingga mengakibatkan
air tidak dapat di manfaatkan sebagai mestinya.Pencemaran air bersumber dari
limbah industri, limbah pertanian, hujan asam, minyak plastik, pestisida, tanah,
logam berat, dan lain-lain21
Berdasarkan devinisi sebelumnya mengenai pengertian pencemaran
lingkungan, dapat disimpulkan bahwa pencemaran lingkungan adalah adanya
unsur-unsur zat yang dapat membahayakan bagi manusia maupun makhluk
hidup lainnya yang dapat merubah tatangan lingkungan, yaitu udara, air dan
tanah . Akan disebutkan di sini beberapa contoh pencemaran yang terjadi pada
kegiatan unsur tersebut22
Pencemaran atau polusi adalah sutu kondisi yang telah berubah dari
bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari
kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan
dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada
umumnya mempunyai sifat racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme
hidup. Hal inilah yang memicu terjadinya pencemaran.

21
Abdurrahmah S.H pengantar hukum lingkungan Indonesia (bandung alumni,1983)h.95
22
Jaribah bin ahmad Al-haritsi, Fiqh ekonomi h705
11

Omamen-omamen yang ada dalam membentuk lingkungan merupakan suatu


bentuk sistem yang saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka.
Karena itu suatu tatanan lingkungan yang mencakup segala bentuk aktifitas dan
interaksi di dalamnya di sebut juga dengan ekosistem.Suatu lingkungan hidup
dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan
lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat
dari masuk atau di masukkannya suatu zat atau benda asing ke dalam
lingkungan itu.
Pengertian tentang pencemaran dan perusakan lingkungan Hidup.
Bahaya yang senantiasa mengancam kelestarian lingkungan dari waktu ke
waktu ialah “Pencemaran” dan perusakan lingkungan Ekosistem dari suatu
lingkungan dapat terganggu kelestariannya oleh karena pencemaran. 23
B. Hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat
Menetapkan mengenai hak, kewajiban dan wewenang, yaitu hak dan
kewajiban yang ada pada setiap orang serta kewajiban yang ada pada
pemerintah, demikian pula wewenang pengaturan yang menetapkan mengenai
hak, kewajiban dan wewenang, yaitu hak dan kewajiban yang ada pada setiap
orang serta kewajiban yang ada pada pemerintah, demikian pula wewenang
pengaturan yang ada pada pemerintah serta hak masyarakat untuk berperan
serta. Hak atas lingkungan yang baik dan Sehat
“Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang
baik dan sehat.” Dalam pasal 5 ayat (1) dinyatakan “hak atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat,” sedangkan dalam pasal 5 ayat (1) dipertegas menjadi
“hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Di tambah dengan
satu ayat yang sangat penting, yaitu pasal 5 ayat (2) yang berbunyi setiap orang
mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran
dalam pengelolaan lingkungan hidup. 24

6. Etika Bisnis
23
Rita sugiarti analisi dampak limbah tahu di tinjau dari etika bisnis islam (Bengkulu : 2017) h33
24
Koesnadi hardjasoementari,hukum tata lingkungan(yogyakarta 2012)h104
12

a. Asal usul kata etika

Asal Kata Etika Etika berasal dari bahasa Yunani dengan nama ethos, yang
diartikan identik dengan moral atau moralitas. Moral atau moralitas dalam
pengertian di sini diterapkan untuk menilai baik atau buruk dan benar atau salah
terhadap suatu perbuatan ataupun tindakan yang dilakukan.

Yang dimaksud dengan moral atau moralitas adalah nilai yang dianut atau
dipercaya keabsahannya di lingkungan masyarakat. Pemberlakuan moral atau
moralitas dalam kehidupan selalu berorientasikan kepada keadilan yang merupakan
suatu keseimbangan antara hak dan kewajiban. Komitmen moral merupakan
merupakan perwujudan nilai-nilai moral yang meliputi persaudaraan, kejujuran,
kerjasama, kasih-sayang, kemurahan hati, tanggung-jawab, loyalitas, disiplin,
integritas pribadi/integritas moral, pemberlakuan yang manusiawi. Dalam integritas
pribadi setiap orang dituntut untuk mempunyai rasa malu, rasa bersalah, dan rasa
menyesal.

Unsur-unsur dalam moralitas menggunakan unsur kultur, unsur adat istiadat,


unsur jiwa dan naluri masyarakat. Ukuran yang dipakai dalam etika terdiri dari :
norma, agama, nilai positif dan universalitas. Etika bermaksud membantu manusia
untuk bertindak secara bebas tetapi bisa dipertanggungjawabkan. Kebebasan dan
tanggung jawab adalah unsur pokok dari otonomi moral yang merupakan salah satu
prinsip utama moralitas25

b. Pengertian etika
Pengertian etika sering dikonotasikan dengan istilah tatakrama, sopan-santun,
pedoman moral dan norma susila. Etika membahas nilai dan norma moral yang
mengatur perilaku manusia baik sebagai individu atau kelompok dan institusi di
dalam masyarakat. Sedangkan norma merupakan aturan atau konvensi yang
diberlakukan di masyarakat baik secara tersurat atau tersirat (yang bersifat informal
dan tradisional).

d. Tujuan Etika
25
13

Tujuan mempelajari etika adalah agar dapat tercipta hubungan harmonis,


serasi dan saling menguntungkan di antara kelompok manusia sebagai individu
atau kelompok dan atau institusi. Karena acuan etika dalam kehidupan sendiri
selalu mengacu kepada norma, moralitas sosial, peraturan undang-undang atau
hukum yang berlaku.

e. Klasifikasi Etika
dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok, yang terdiri dari:
a. Etika Deskriptif, dimana obyek yang dinilai adalah sikap dan perilaku yang
sifatnya membudaya.
b. Etika Normatif, dimana obyek yang dinilai adalah sikap dan perilaku harus
sesuai dengan norma dan moralitas berdasarkan acuan umum.
c. Etika Deontologi, etika yang didorong dengan suatu kewajiban untuk
sberbuat baik.
d. Etika Teleologi, etika ini diukur dari tujuan yang dicapai oleh pelaku
kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang
akan dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik
ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan
semua pihak. Misalnya, tindakan seorang anak yang mencuri demi membayar
pengobatan ibunya yang sakit parah akan dinilai secara moral sebagai tindakan
baik,terlepas dari kenyataan bahwa secara legal ia bisa dihukum. Sebaliknya,
kalau tindakan itu bertujuan jahat, maka tindakan itu pun dinilai jahat.
Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa etika teleologi lebih situasional,
karena tujuan dan akibat suatu tindakan bisa sangat tergantung pada situasi
khusus tertentu. Dalam etika muncul dua aliran etika teleologi yang berbeda
yaitu:
1. Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedang bagi yang lain
mungkin dinilai tidak baik.
2. Ulitarianisme yaitu etika yang baik bagi semua pihak. Artinya semua pihak
baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh
yang baik.
Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional menge- nai: 1. Nilai
dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
14

manusia; 2. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan
norma moral yang umum diterima. Sehingga dalam praktik sehari-hari dalam
melakukan bisnis bagi pelaku bisnis harus mengetahui norma-norma yang
berlaku di mana kegiatan tersebut dilakukan. Untuk itu perlu dipelajari apakah
norma itu? Norma umum adalah sebuah aturan yang bersifat umum atau
universal. Pada norma umum meliputi: 1. Norma Sopan Santun, disebut juga
norma etiket, adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah
manusia. Misalnya menyangkut sikap dan perilaku 7 seperti saat kita bertamu,
makan dan minum, cara duduk dan berpakaian, dan seterusnya. Norma ini lebih
menyangkut tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari- hari. 2. Norma Hukum
adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena
dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Norma ini mencerminkan harapan, keinginan dan
keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut dan kesejahteraan bermasyarakat
yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik. 3. Norma
Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia seba-gai manusia.
Norma ini menyangkut aturan tentang baik-buruknya, adil tidaknya tindakan dan
perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia. Norma moral dipakai sebagai
indikator oleh masyarakat untuk menentukan baik-buruknya tindakan manusia
kepada pihak lain dengan fungsi dan jabatannya di masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa moralitas bukan sekadar sentimental saja, soal suka atau
tidak suka, dan seterusnya. Walaupun mempunyai kaitan dengan perasaan
moral, tidak lantas berarti moralitas menjadi hal yang sentimental. Moralitas
punya rasionalitas sendiri, paling tidak bahwa semua orang rasional punya reaksi
yang umumnya sama atas kasus atau peristiwa sadis, brutal dan tidak
berperikemanusiaan tertentu yang sama dan berlaku umum terlepas dari kaitan
personal maupun emosional dengan pelaku atau korban tertentu.
e. Etika Relatifisme, etika ini tidak berlaku secara global tetapi sesuai dengan
adat istiadat lokal, regional, konvensi dan lainlain. Jelasnya etika ini hanya
berlaku bagi kelompok parsial.
e. Etika Bisnis
15

Etika Bisnis adalah pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan
pengelolaan antara lain: norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan
berlaku secara ekonomi dan sosial. Pertimbangan yang diambil pelaku bisnis
dalam mencapai tujuannya adalah dengan memperhatikan terhadap kepentingan
& fenomena sosial dan budaya masyarakat.26
Dalam menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara
lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep "pembangunan berkelanjutan"
6. Menghindari sifat KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) yang dapat
merusak tatanan moral
7. Harus mampu untuk menyatakan hal benar itu adalah benar
8. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama
10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati (sense of belonging)
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum
positif yang berupa peraturan maupun perundang-undangan Permasalahan
yang dihadapi 27

dalam etika bisnis pada dasarnya ada tiga jenis masalah, yaitu:

26
Budi prihatminingtyas, etika bisnis suatu pendekatan dan aplikasinya terhadap stackholders (Jl.
Sokajaya No. 59, Purwokerto New Villa Bukit Sengkaling C9 No. 1 Malang) h.1-4
27
H,Sumari.S.E.M.M, dikta ajar etika bisnis (jakarta 2020) h 5
16

1. Sistematik, yaitu masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-


pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan
sistem sosial lainnya di mana bisnis beroperasi.
2. Korporasi, yaitu permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah
pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu.
Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas,
kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.
3. Individu, yaitu permasalahan individual dalam etika bisnis adalah
pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan.
Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan, dan
karakter individual.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional menge- nai:

1. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik
sebagai manusia;
2. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma
moral yang umum diterima.
Sehingga dalam praktik sehari-hari dalam melakukan bisnis bagi pelaku
bisnis harus mengetahui norma-norma yang berlaku di mana kegiatan
tersebut dilakukan. Untuk itu perlu dipelajari apakah norma itu?
Norma umum adalah sebuah aturan yang bersifat umum atau universal.
Pada norma umum meliputi:
1. Norma Sopan Santun, disebut juga norma etiket, adalah norma yang
mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia. Misalnya menyangkut
sikap dan perilaku seperti saat kita bertamu, makan dan minum, cara duduk
dan berpakaian, dan seterusnya. Norma ini lebih menyangkut tata cara
lahiriah dalam pergaulan sehari- hari.
2. Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas
oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma ini
mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota
17

masyarakat tersebut dan kesejahteraan bermasyarakat yang baik dan


bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik.
3. Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia seba-gai
manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik-buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.
Norma moral dipakai sebagai indikator oleh masyarakat untuk menentukan
baik-buruknya tindakan manusia kepada pihak lain dengan fungsi dan
jabatannya di masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa moralitas bukan sekadar sentimental saja,
soal suka atau tidak suka, dan seterusnya. Walaupun mempunyai kaitan
dengan perasaan moral, tidak lantas berarti moralitas menjadi hal yang
sentimental. Moralitas punya rasionalitas sendiri, paling tidak bahwa semua
orang rasional punya reaksi yang umumnya sama atas kasus atau peristiwa
sadis, brutal dan tidak berperikemanusiaan tertentu yang sama dan berlaku
umum terlepas dari kaitan personal maupun emosional dengan pelaku atau
korban tertentu.28

2.2 Penelitian terdahulu

No Judul Metodolo Hasil Persamaan Perbedaa


penelitian gi n
terdahulu
Pengelolaa Kualitatif Masyarakat 1.menggunak 1.Tahun
1. n limbah merasakan an kualiatatif peneliti
industri dampak dari 2. di buang di 2.objek
tahu dalam pencemaran sugai,
persepektif limbah tahu
etika bisnis berupa bau
islam yang tidak
sedap
2 Mekanism Kualitatif Pabrik tahu 1.menggunak 1.objek

28
H,Sumari.S.E.M.M, dikta ajar etika bisnis (jakarta 2020) h6
18

e tidak sesuai an kualiatatif 2.tahun


pembuang dengan etika 2, di buang di peneliti
an limbah bisnis islam, sungai
tahu di pertama
tinjau dari prinsip
etika bisnis ketuhanan,
islam produsen
mencemari
lingkungan,
ke dua
prinsip
keadilaan
dan
keseimbang
an di mana
masyarakat
terdzolimi
akibat
limbah tau
3 Pengelolaa kualitatati 1.menggunak 1.objek
n limbah f an kualiatatif 2.tahun
industri 2. di buang di peneliti
tahu dalam sungai
persepektif
etika bisnis
4 Dampak Kualitatati Pabrik tahu 1.menggunak 1.objek
limbah f menjalankan an kualiatatif 2.tahun
pabrik tahu aktifitas nya 2. di buang di peneliti
di tinjau tidak sesuai sungai
dari etika dengan etika
bisnis bisnis islam,
karna
19

limbah nya
di buang di
sungai dan
air tersebut
masih di
gunakan
oleh
masyarakat
untuk
menyiram
tanamndan
aliran
tempat
berbusdi
daya
5 Dampak Kualitatati Dampak 1.menggunak 1.objek
pencemara f pencemaran an kualiatatif 2.tahun
n lingkungan 2. di buang di peneliti
lingkungan dari pabik sungai
dari limbah tahu
limbah pencemaran
pabrik tahu dari limbah
pabrik tahu
sangat lah
menggangu
masyarakat
pabrik
sekitar
sungai
pembuangan
limbah
20

2.3 Kerangka Berfikir

LIMBAH

Definisi limbah cair Definisi limbah padat

Sumber limbah cair Sumber limbah padat

Krakteristik limbah cair Krakteristik limbah padat

Pengolahan limbah cair Pengolahan limbah padat

Secara kimia Secara fisika Secara Di jual Di daur ulang Di buang


biologi
21

DAFTAR PUSTAKA

Nuryana , f. (2013). Statistik Bisnis. surabaya: Pena Salsabila.

pamekasan, s. S. (2016). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiyah.

R, M. A. (2013). Jurnal Analiis Pengolahan Limbah Tahu. ejurnal3.undip.ac.id, 2-


17.

rahmawati, f. (2013). Materi Teknologi Proses Pengolahan Tahu & Pemanfaatan


Limbah nya. Staffnew.uny.ac.id, 2-12.

Rahmawati, f. (2013). Materi Teknologi Proses Pengolahan Tahu & Pemanfaatan


Limbah nya. Staffnew.uny.ac.id, 2-12.

keraf, A. (1991). etika bisnis. yogyakarta: yogyakarta.

nugroho, a., & arijanto, a. (2015). Etika Bisnis,. bogor: IPB Press.

saleh, E., alwi, l. o., & herhiansyah, d. (2020). Teknologi Manajeman Industri
Pertanian. volume 1 nomer 3: 185-190 (2020), 185-190.

sumari. (2020). etika bisnis. jakarta: repository.upi.yai.ac.id.

karyawan pabrik,wawancara 26 november 2022 12;45

sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung:


Alfabeta.

Erwin, M. (2015). Hukum Lingkungan. bandung: RF.HKMI.


22

Anda mungkin juga menyukai