Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN MOTIVASI

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA BAGI MASYARAKAT


DESA BANYUANYAR KECAMATAN SAMPANG
KABUPATEN SAMPANG

Oleh :
Khotijah
202002001

PROPOSAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Tengah Semester (UTS)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI S1 KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS NAZHATUT THULLAB AL-MUAFA
SAMPANG
BAB I

A. Latar Belakang

Menurut Adi, Sumarwan dan Fahmi (2017); Oktaviani, Hakim,


dan Kunaifi (2017); Sukmawati (2016); Wiharno (2015); Putra, dkk
(2015) mendifinisikan literasi keuangan adalah pengetahuan dan
pemahaman tentang konsep-konsep keuangan pribadi sehingga
menghasilkan kemampuan untuk membuat keputusan yang efektif
tentang uang.

Literasi keuangan adalah kepemilikan seperangkat keterampilan


dan pengetahuan yang memungkinkan seseorang untuk membuat
keputusan yang tepat dan efektif dengan semua sumber daya keuangan
mereka. Meningkatkan minat dalam keuangan pribadi sekarang menjadi
fokus program yang dijalankan negara di negara-negara termasuk
Australia, Kanada, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris. Memahami
konsep keuangan dasar memungkinkan orang mengetahui cara
bernavigasi dalam sistem keuangan. Orang dengan pelatihan literasi
keuangan yang tepat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan
mengelola uang lebih baik daripada mereka yang tidak memiliki pelatihan
tersebut, Menurut Kristanto dan Gusaptono (14 : 2021).

Organisasi untuk kerja sama dan pembangunan Ekonomi


( OECD ) memulai proyek antar pemerintah pada tahun 2003 dengan
tujuan menyediakan cara untuk meningkatkan Pendidikan keuangan dan
standar literasi melalui pengembangan prinsip literasi keuangan umum.
Pada bulan maret 2008, OECD meluncurkan Gerbang Internasional untuk
Pendidikan Keuangan, yang bertujuan untuk melayani sebagai
clearinghouse untuk program Pendidikan keuangan, informasi dan
penelitian di seluruh dunia. Di Inggris Raya, istilah alternatif
“kemampuan keuangan” digunakan oleh Negara dan lembaganya:
Otoritas Jasa Keuangan (FSA) di Inggris memulai strategi nasional
tentang kemampuan keuangan pada tahun 2003. Pemerintah AS
menetapkan Literasi keuangannya dan Komisi Pendidikan pada tahun
2003.

Motivasi Kerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:93)


dalam Bayu Fadillah, et all (2013:5) “Motivasi adalah suatu dorongan
kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, motivasi merupakan
sebuah energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri guna mencapai
tujuan tertentu”.

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X


dan teori Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti
motivasi adalah 'alasan' yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan
oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi
dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk
mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya
yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang
berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan 'semangat'.
Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi
di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan,
dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat. Dalam
hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan
seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak
menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut
dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya
elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa
lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Minat menurut Hilgard dalam bukunya Slameto (2013)


memberikan rumusan minat adalah interest is persisting tendency to pay
attention to and enjoy some activity or content. Yang berartikan minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati sesorang, diperhatikan terus-
menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan
perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam jangka waktu
yang panjang) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang,
sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ
diperoleh kepuasan.

Kasmir (2016: 21) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan


suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus
menerus untuk menemukan suatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya. Minat berwirausaha dalam beberapa penelitian dikenal
dengan beberapa istilah yaitu niat berwirausaha dan intensi berwirausaha
(Zulianto, Santoso, & Sawiji, 2014).

Dua tahun terahir Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak


buruk terhadap perekonomian di seluruh dunia, khususnya bagi Negara
indonesia. bahwa pandemi ini menjadi ancaman krisis ekonomi besar
yang salah satunya berdampak pada perekonomian rumah tangga serta
ditandai dengan banyaknya pengangguran, sedangkan kebutuhan
masyakarakat untuk hidup semakin meningkat, tentunya masyarakat
harus bangkit dari kondii keterpurukan ekonomi ini, demi kelangsungan
hidup.

Pasca pandemi covid -19 menjadi awal bangkitnya ekonomi


indonesia, salah satunya ditandai dengan pemulihan pada pelaku UMKM.
Saat ini UMKM menjadi tulang punggung bagi masyarakat rumah
tangga, dengan latar belakang diatas maka dari itu peneliti ingin meneliti
tentang pengaruh literasi keuangan dan motivasi terhadap minat
berwirausaha bagi masyarakat Desa Banyuanyar. Kecamatan sampang
kabupaten sampang.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap minat berwirausaha
bagi masyarakat Desa banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten
Sampang ?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha Desa
banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang ?
3. Apakah literasi keuangan dan motivasi berpengaruh terhadap minat
berwirausaha Desa banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten
Sampang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap


minat berwirausaha .
2. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap minat
berwirausaha.
3. Untuk mengetahui apakah literasi keuangan dan motivasi berpengaruh
terhadap minat berwirausaha.

D. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian adalah anggapan dasar atau postulat tentang


suatu hal berkenaan dengan masalah penelitian yang kebenarannya sudah
diterima oleh peneliti.

Asumsi dasar penelitian ini adalah :

1. Literasi keuangan sangat berpengaruh terhadap minat berwirausaha.


2. Motivasi sangat berpengaruh terhadap minat berwirausaha.
3. Literasi keuangan dan motivasi sangat berpengaruh terhadap minat
berwirausaha.
E. Hipotesisis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Adapun hipotesis penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Alternatif (Ha1) : Terdapat pengaruh literasi keuangan


terhadap minat berwirausaha bagi masyarakata Desa Banyuanyar,
Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.
2. Hipotesis Alternatif (Ha2) : Terdapat pengaruh motivasi terhadap minat
berwirausaha bagi masyarakata Desa Banyuanyar, Kecamatan
Sampang, Kabupaten Sampang.
3. Hipotesis Alternatif (Ha3) : Terdapat pengaruh literasi keuangan dan
motivasi terhadap minat berwirausaha bagi masyarakata Desa
Banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan.


Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab
secara akurat maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan penelitian ini anatara
lain :

1. Menambah pengetahuan di bidang keilmuan maupun pengembangan


ilmiah dari penulis maupun pembaca tentang literasi keuangan dan
motivasi minat berwirausaha khususnya bagi masyarakat Desa
Banyuanyar, Kecamatan Sampang, KAbupaten Sampang.
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu masukan atau
sumbangan pemikiran bagi masyarakat Desa Banyuanyar, Kecamatan
Sampang, Kabupaten Sampang untuk menentukan Langkah-langkah
selanjutnya dalam menghadapi masalah mengenai literasi keuangan dan
motivasi terhadap minat berwirausaha.
3. Secara akademik, penulis mengharapkan penelitian ini dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan terkait dengan literasi keuangan dan
motivasi terhadap minat berwirausaha.
4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebaagai bahan
penelitian sejenis dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Pengaruh Literasi Keuangan


dan Motivasi Terhadap Minat berwirausaha. Dengan berbagai keterbatasan
maka dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup dan
pembahasan agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu membahas masalah yang ada dalam
rumusan masalah dan supaya tidak keluar jalur dari pembahasan ini maka
dibutuhkan ruang lingkup dalam penelitian. Ruang lingkup penelitian ini
terbatas pada tiga variable penelitian, yakni : literasi keuangan (variabel
X1), minat berwirausaha (variabel Y), dan motivasi (variabel X2).
Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat di Desa Banyuanyar,
Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.

a. Literasi keuangan (varibel X1)


Indikataor-indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1) Mengetahui serta mengenal sumber-sumber dari pendapatan
2) Bisa menjelaskan tentang bagaiman cara mencapai kesejahteraan
dan memenuhi tujuan keuangan.
3) Bisa membuat pembukuan atau pencatatan keuangan
b. Motivasi (variabel X2)
Indikataor-indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1) Adanya Hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam berwirausaha
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
c. Minat berwirausaha (variabel Y)
Indikataor-indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1) Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup
2) Ketahanan fisik dan mental
3) Ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha
4) Pemikiran yang kreatif

H. Definisi Istilah

Definisi istilah digunakan untuk menghindari terjadinya perbedaan


persepsi dalam memahami istilah-istilah pokok yang digunakan dalam
penelitian ini, maka penulis merasa perlu memberikan definisi istilah.

Adapun istilah pokok yang perlu didefinisikan :

1. Literasi Keuangan
Literasi keuangan adalah kepemilikan seperangkat keterampilan
dan pengetahuan yang memungkinkan seseorang untuk membuat
keputusan yang tepat dan efektif dengan semua sumber daya keuangan
mereka.
2. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai
yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya serta mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

3. Minat Bewirausaha
Minat berwirausaha dalam beberapa penelitian dikenal dengan
beberapa istilah yaitu niat berwirausaha dan intensi berwirausaha.
BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Literasi Keuangan

Keuangan merupakan aspek penting yang melekat dalam kehidupan


masyarakat luas. Pengetahuan keuangan yang dimiliki dapat membantu
individu dalam menentukan keputusankeputusan dalam menentukan
produkproduk finansial yang dapat mengoptimalkan keputusan keuangannya.
Pengetahuan tentang keuangan menjadi sangat penting bagi individu agar
tidak salah dalam membuat keputusan keuangan nantinya (Margaretha dan
Pambudhi, 2015)
kecerdasan finansial mutlak diperlukan agar seseorang dapat terus
menikmati kesejahteraan. Semakin cepat memiliki kecerdasaan finansial yang
tinggi, semakin sejahtera hidup seseorang. Bila terlambat, tentu akan
mengalami kesengsaraan dalam hidup (Fauzi, 2006).
Tingkat literasi keuangan yang tinggi merupakan kebutuhan dasar
bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan
bukan disebabkan dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan), kesulitan
keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan
keuangan seperti kesalahan penggunaan kredit, tidak adanya perencanaan
keuangan dan tidak memiliki tabungan. Sehingga memiliki literasi keuangan
yang tinggi merupakan hal vital untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera.
Chen and Volpe (1998) menjabarkan literasi keuangan ke dalam 4
dimensi yaitu:

a) Manajemen keuangan pribadi (personal finance) merupakan proses


perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga

b) Bentuk simpanan di Bank yang dapat dilakukan dalam bentuk tabungan


(sebagian pendapatan mastyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan
sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek), deposito
berjangka (simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu), sertifikat deposito (deposito
berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan), dan giro
(simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran).

c) Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan


dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain
(dalam hal ini adalah perusahaan asuransi). Definisi asuransi yang lain
adalah merupakan suatu pelimpahan resiko dar pihak pertama kepada
pihak lain.

d) Investasi merupakan suatu bentuk pengalokasian pendapatan yang


dilakukan saat ini untuk memperoleh manfaat keuntungan (return) di
kemudian hari yang bisa melebihi modal investasi yang dikeluarkan saat
ini.

2.2. Motivasi

Selain literasi keuangan, motivasi berwirausaha juga merupakan


faktor penting bagi seseorang yang ingin terjun ke dunia usaha. Sesuai teori
yang dikemukaan oleh Mardia dkk, bahwasanya motivasi merupakan faktor
yang mempengaruhi minat berwirausaha. Motivasi berasal dari kata”motif”,
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motivasi juga diistilahkan untuk menjelaskan apa yang mendorong
dan apa yang menggerakkan kegiatan manusia, artinya apa saja yang dapat
mendorong mengggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu.

Motivasi Berwirausaha, Motivasi adalah dorongan dari seseorang


yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, termasuk menjadi pengusaha
muda. menurut Sarosa dalam (Rosmiati et al,. 2015). Baum, Frese, and
Baron (2007) dalam (Rosmiati et al., 2015) menjelaskan bahwa Motivasi
dalam berwirausaha termasuk motivasi yang bertujuan untuk mencapai
tujuan kewirausahaan, seperti tujuan yang mencakup implementasi dan
penggunaan peluang bisnis. Motivasi untuk pengembangan usaha baru
diperlukan tidak hanya karena kepercayaan mereka pada kemampuan untuk
berhasil, tetapi juga karena kemampuan mereka untuk mengakses informasi
tentang peluang kewirausahaan.

Jadi, motivasi kewirausahaan akan muncul jika mempunyai


kebutuhan yang diinginkan atau dibutuhkannya dengan banyak faktor yang
mempengaruhi yang dapat mempengaruhi kehidupannya di masa depan.
Menurut Shane, Locke & Collins (2003) dalam (Noviantoro, 2017) dimensi
yang yang digunakan untuk mengukur motivasi berwirausaha antara lain:
Kebutuhan akan prestasi, mengambil risiko, Toleransi untuk ketidakpastian,
Kepercayaan pada diri maupun orang lain (locus of control), Kemerdekaan,
Keinginan yang kuat dan Kreativitas
2.3. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

No Judul, Peneliti, Metodologi Hasil Persamaan Perbedaan


dan Tahun
1 Analisis tingkat Kuantitatif Pembelajaran 1.Menggu objeknya
literasi keuangan di nakan metode
keuangan perguruan tinggi kuantitatif
(Huriyatul telah 2.kemampuan
Akmal, 2016) memberikan mengelola
pengetahuan keuangan
mahasiswa dengan baik
dalam
memahami
0keuangan tapi
mahasiswa tidak
terampila dalam
mengelola
keuangan
dengan baik
2 Pengaruh Kuantitatif apabila fasilitas 1. menggunakan 1. jumlah
Kepribadian, perpustakaan metode kuantitatif variabel
literasi tinggi,
keuangan dan pelayanan
lingkungan perpustakaan
keluarga yang baik, dan
terhadap minat koleksi buku
berwirausaha perpustakaan
(Yulianti, yang lengkap
Fahrur Rozi, maka semakin
2022) tinggi pula
minat baca
siswa kelas XI
di perpustakaan
SMK Negeri 1
Wonosobo
3 Pengaruh kuantitatif Ada dampak 1. menggunakan 1. jumlah
pengetahuan positif dan metode kuantitatif variabel
kewirausahaaan, signifikan antara 2. minat
motivasi pengetahuan berwirausaha
berwirausaha kewirausahaan, bagi mahasiswa
dan lingkungan motivasi
keluarga wirausaha, dan
terhadap minat lingkungan
berwirausaha keluarga, baik
mahasiswa secara simultan
fakultas dan sebagian
komunikasi dan pada minat
bisnis Telkom wirausaha siswa
university di Fakultas
(Qurrotul Aini, Komunikasi dan
Farah Oktafani Bisnis
2020) Universitas
Telkom
4 Pengaruh kuantitatif Literasi 1. menggunakan 1. bagi
literasi keuangan metode kuantitatif mahasiswa
keuangan dan konvensional 2. jumlah variabel
motivasi dan motivasi
berwirausaha berwirausaha
terhadap minat berpengaruh
berwirausaha signifikan
(Reni Putri terhadap minat
Utami, Ajeng berwirausaha
Wahyuni, 2022) pada Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis Islam
IAIN Ponorogo.
5 Pentingnya kualitatif Pentingnya 1. membahas 1. jumlah
literasi literasi pentingnya literasi variabel
keuangan bagi keuangan bagi keuangan 2.menggunakan
pengelolaan individu bukan metode
keuangan sekedar sebagai kualitatif
pribadi ilmu
(Amanita Novi pengetahuan
Yushita, 2017) ataupun teori
saja, tetapi
diharapkan
dapat membuat
individu lebih
bijaksana dan
pandai dalam
mengelola aset
yang
dimilikinya
sehingga dapat
memberikan
timbalbalik
yang bermanfaat
dalam
menyokong
keuangan
individu baik
dalam jangka
pendek maupun
jangka panjang.

2.4. Kerangka Berfikir

LITERASI KEUANGAN

1. Mengetahui serta mengenal


sumber-sumber dari pendapatan
2. Bisa menjelaskan tentang
bagaimana cara mencapai
kesejahteraan dan memenuhi
tujuan keuangan
3. Bisa membuat pembukuan atau
pencatatan keuangan

MOTIVASI

1. Adanya Hasrat dan keinginan


MINAT berhasil
BERWIRAUSAHA 2. Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam berwirausaha
1. Kemauan keras 3. Adanya harapan dan cita-cita
untuk mencapai masa depan
tujuan dan
kebutuhan hidup
2. Ketahanan fisik
dan mental
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2022. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.


Bandung. Alfabeta
Kristanto, Gusaptono. 2021. Pengenalan Literasi Keuangan Untuk
Mengembangkan UMKM. Cetakan Pertama. Yogyakrta. LPPM UPN
Robbins, Stephan P.: Judge, Timothy A. 2008. Pelaku Organisasi Buku 1.
Jakarta. Selemba Empat. Hlm. 222
Tim penyusun pedoman karya ilmiah. 2012. Pedoman Karya Ilmiyah.
Pamekasan. Hlm. 10
Adi, Fajar, dkk. 2017. Pengaruh Faktor Sikap, Norma Subjektif,
Demografi, Sosioekonomi serta Literasi Keuangan Syariah dan
Konvensional Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa.
Jurnal Al-Muzara’ah. Vol.5, No.1. ISSN p:2337-6333;e:2355-4363.

Anda mungkin juga menyukai