Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENJAMINAN MUTU

PRODUKSI CAIR DAN DOKUMENTASI CPOB

Disusun Oleh :

Kelompok VI

1. Ni Komang Puja Prascita Dewi (202027)


2. I Kadek Dwija Kusuma (202028)
3. Kadek Dwi Oktariadi (202029)
4. Ni Kadek Devi Rismawati (202032)
5. I Nyoman Hardianta (202033)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA

2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun dan selesai dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, baik dari materi maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang
dari semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Denpasar, April 2022

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua aspek baik
secara individual maupun secara kolektif, yang akan memengaruhi mutu produk.
Manajemen Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat, dengan tujuan untuk
memastikan bahwa obat memiliki mutu yang sesuai tujuan penggunaan. Oleh karena
itu Manajemen Mutu mencakup juga Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), serta
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), dan Cara Pembuatan
Kosmetik yang Baik (CPKB).

Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin obat dibuat
secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya. CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu.
Pada makalah ini membahas tentang proses Produksi Cair dan Dokumentasi (CPOB)
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan;
dan memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
Dokumentasi adalah bagian dari system informasi manajemen dan dokumentasi yang
baik merupakan bagian yang esensial dari pemastian mutu. Dokumentasi yang jelas
adalah fundamental untuk memastikan bahwa tiap personil menerima uraian tugas yang
relevan secara jelas dan rinci sehingga memperkecil risiko terjadi salah tafsir dan
kekeliruan yang biasanya timbul karena hanya mengandalkan komunikasi lisan.
Spesifikasi, Dokumen Produksi Induk/Formula Pembuatan, prosedur, metode dan
instruksi, laporan dan catatan harus bebas dari kekeliruan dan tersedia secara tertulis.
Keterbacaan dokumen adalah sangat penting. (Ped-04/CPOB/2012).

Sedangkan pada tahun 2018 CPOB adalah bagian dari Manajemen Mutu yang
memastikan obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai standar
mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan persyaratan Izin Edar, Persetujuan Uji
Klinik atau spesifikasi produk. CPOB mencakup Produksi dan Pengawasan Mutu.
Kegiatan produksi hendaklah dilaksanakan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
dan memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin senantiasa menghasilkan obat yang
memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
Dokumentasi yang baik merupakan bagian yang esensial dari sistem pemastian mutu
dan merupakan kunci untuk pemenuhan persyaratan CPOB. Berbagai jenis dokumen
dan media yang digunakan hendaklah sepenuhnya ditetapkan dalam Sistem Mutu
Industri Farmasi. Dokumentasi dapat dibuat dalam berbagai bentuk, termasuk media
berbasis kertas, elektronik atau fotografi.

Pedoman ini merupakan perubahan terhadap Pedoman CPOB sebagaimana


telah diatur dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan
Obat yang Baik Tahun 2012 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2018, yang mengacu pada
PIC/s GMP Guideline doc. PE 009-14, July 2018 serta WHO TRS 981 Tahun 2012
(Annex 2); WHO TRS 986 Tahun 2013 (Annex 5); WHO TRS 992 Tahun 2014 (Annex
3 dan Annex 5); WHO TRS 996 (Annex 5) Tahun 2015; WHO TRS 999 Tahun 2016
(Annex 2).
Tahun Judul Alasan Perubahan
1988 Pedoman • Baru
CPOB Edisi 1 • Mengacu pada ASEAN Guidelines
2001 Pedoman • Pembaharuan pada 10 bab dan 3 (tiga) addendum
CPOB edisi 2
2006 Pedoman • Mengacu pada WHO TRS 902/2002 Aneks 6; 908/2003
CPOB Edisi 3 Aneks 4; 929/2005 Aneks 2,3,4; 937/2006 Aneks 2,4; dan
PIC/S GMP 2006.
• Perubahan pada bab Sistem Manajemen Mutu
• Penambahan Bab: Kualifikasi dan Validasi serta
Pembuatan dan Analis Obat berdasarkan kontrak.
• Penambahan Aneks Pembuatan Produk Steril, Pembuatan
Produk Darah, Sistem Komputerisasi, Pembuatan Produk
Investigasi untuk Uji Klinis.
2012 Pedoman • Mengacu pada PIC/S GMP PE 009-9, September 2009
CPOB Edisi 4 serta WHO TRS 981/ 2012 Aneks 2; 986/ 2013 Aneks 5;
992/ 2014 Aneks 3 dan 5; 996/ 2015 Aneks 5 dan 999/
2016 Aneks 2
• Revisi Bab Manajemen Mutu dan Produksi serta Aneks
Pembuatan Produk Steril
• Penambahan aneks CPBBAOB, Pembuatan
Radiofarmaka, Penggunaan Radiasi Pengion dalam
Pembuatan Obat, Sampel Perbanding dan Sampel
Pertinggal, Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang
Baik, Pelulusan Parametris, dan Manajemen Risiko Mutu.
2018 Pedoman • Mengacu pada PIC/S GMP PE 009-14, July 2018 serta
CPOB Edisi 5 WHO TRS 981/ 2012 Aneks 2; 986/ 2013 Aneks 5; 992/
2014 Aneks 3 dan 5; 996/ 2015 Aneks 5 dan 999/ 2016
Aneks 2
• Perubahan Bab Sistem Mutu Industri Farmasi, Personalia,
Bangunan dan Fasilitas, Peralatan, Produksi, Pengawasan
Mutu, Keluhan dan Penarikan Produk Dokumentasi,
Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak, Kualifikasi
dan Validasi
• Peleburan Bab Sanitasi dan Higiene ke dalam Bab
Personalia, dan Bab Bangunan-Fasilitas.
• Perubahan Aneks Pembuatan Gas Medicinal, Pembuatan
Obat Uji Klinik, Sistem Komputerisasi, dan Uji Pelulusan
Real Time dan Pelulusan Parametris.
• Aneks Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik
menjadi Bab.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Perbedaan tentang produksi cair dan dokumentasi CPOB 2012 dan 2018.
2. Apa saja aspek – aspek yang ada pada produksi cair dan dokumentasi CPOB 2012
dan 2018.
C. TUJUAN
1. Mampu mengetahui tentang produksi cair dan dokumentasi CPOB 2012 dan 2018.
2. Mampu mengetahui tentang aspek – aspek yang ada pada produksi cair dan
dokumentasi CPOB.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PRODUKSI CAIR
1. CPOB 2012
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan; dan memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin senantiasa
menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi
ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
a. PRODUK CAIR, KRIM DAN SALEP (nonsteril)
- Produk cair, krim dan salep mudah terkena kontaminasi terutama terhadap
mikroba atau cemaran lain selama proses pembuatan. Oleh karena itu,
tindakan khusus harus diambil untuk mencegah kontaminasi.
- Penggunaan sistem tertutup untuk produksi dan transfer sangat dianjurkan;
area produksi di mana produk atau wadah bersih tanpa tutup terpapar ke
lingkungan hendaklah diberi ventilasi yang efektif dengan udara yang
disaring.
- Untuk melindungi produk terhadap kontaminasi disarankan memakai
sistem tertutup untuk pengolahan dan transfer.
- Tangki, wadah, pipa dan pompa yang digunakan hendaklah didesain dan
dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembersihan dan bila
perlu disanitasi. Dalam mendesain peralatan hendaklah diperhatikan agar
sesedikit mungkin adanya sambungan mati (dead-legs) atau ceruk di mana
residu dapat terkumpul dan menyebabkan perkembangbiakan mikroba.
- Penggunaan peralatan dari kaca sedapat mungkin dihindarkan. Baja tahan
karat bermutu tinggi merupakan bahan pilihan untuk bagian peralatan yang
bersentuhan dengan produk.
- Kualitas kimia dan mikrobiologi air yang digunakan hendaklah ditetapkan
dan selalu dipantau. Perawatan sistem air hendaklah diperhatikan untuk
menghindarkan perkembangbiakan mikroba. Sanitasi secara kimiawi pada
sistem air hendaklah diikuti pembilasan yang prosedurnya telah divalidasi
agar sisa bahan sanitasi dapat dihilangkan secara efektif.
- Mutu bahan yang diterima dalam tangki dari pemasok hendaklah diperiksa
sebelum dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan.
- Perhatian hendaklah diberikan pada transfer bahan melalui pipa untuk
memastikan bahan tersebut ditransfer ke tujuan yang benar.
- Bahan yang mungkin melepaskan serat atau cemaran lain seperti kardus
atau palet kayu hendaklah tidak dimasukkan ke dalam area di mana produk
atau wadah bersih terpapar ke lingkungan.
- Apabila jaringan pipa digunakan untuk mengalirkan bahan awal atau
produk ruahan, hendaklah diperhatikan agar sistem tersebut mudah
dibersihkan. Jaringan pipa hendaklah didesain dan dipasang sedemikian
rupa sehingga mudah dibongkar dan dibersihkan.
- Ketelitian sistem pengukur hendaklah diverifikasi. Tongkat pengukur
hanya boleh digunakan untuk bejana tertentu dan telah dikalibrasi untuk
bejana yang bersangkutan. Tongkat pengukur hendaklah terbuat dari bahan
yang tidak bereaksi dan tidak menyerap (misal: bukan kayu).
- Perhatian hendaklah diberikan untuk mempertahankan homogenitas
campuran, suspensi dan produk lain selama pengisian. Proses
pencampuran dan pengisian hendaklah divalidasi. Perhatian khusus
hendaklah diberikan pada awal pengisian, sesudah penghentian dan pada
akhir proses pengisian untuk memastikan produk selalu dalam keadaan
homogen.
- Apabila produk ruahan tidak langsung dikemas hendaklah dibuat ketetapan
mengenai waktu paling lama produk ruahan boleh disimpan serta kondisi
penyimpanannya dan ketetapan ini hendaklah dipatuhi.

2. CPOB 2018
Kegiatan produksi hendaklah dilaksanakan mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin senantiasa
menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi
ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
b. PRODUK CAIR, KRIM DAN SALEP (nonsteril)
- Produk cair, krim dan salep mudah terkena kontaminasi terutama terhadap
mikroba atau kontaminan lain selama proses pembuatan. Oleh karena itu,
tindakan khusus harus diambil untuk mencegah kontaminasi.
- Penggunaan sistem tertutup untuk produksi dan transfer sangat dianjurkan;
area produksi di mana produk atau wadah bersih tanpa tutup terpapar ke
lingkungan hendaklah diberi ventilasi yang efektif dengan udara yang
disaring.
- Untuk melindungi produk terhadap kontaminasi disarankan memakai
sistem tertutup untuk pengolahan dan transfer.
- Tangki, wadah, pipa dan pompa yang digunakan hendaklah didesain dan
dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembersihan dan bila
perlu disanitasi. Dalam mendesain peralatan hendaklah diperhatikan agar
sesedikit mungkin ada sambungan-mati (dead-legs) atau ceruk di mana
residu dapat terkumpul dan menyebabkan proliferasi mikrob
- Penggunaan peralatan dari kaca hendaklah sedapat mungkin dihindarkan.
Baja tahan karat bermutu tinggi merupakan bahan pilihan untuk bagian
peralatan yang bersentuhan dengan produk.
- Kualitas kimia dan mikrobiologi air yang digunakan hendaklah ditetapkan
dan selalu dipantau. Perawatan sistem air hendaklah diperhatikan untuk
menghindarkan proliferasi mikroba. Sanitasi secara kimiawi pada sistem
air hendaklah diikuti pembilasan yang prosedurnya telah divalidasi agar
sisa bahan sanitasi dapat dihilangkan secara efektif.
- Mutu bahan yang diterima dalam tangki dari pemasok hendaklah diperiksa
sebelum ditransfer ke dalam tangki penyimpanan.
- Perhatian hendaklah diberikan pada transfer bahan melalui pipa untuk
memastikan bahan tersebut ditransfer ke tujuan yang benar.
- Bahan yang mungkin melepaskan serat atau kontaminan lain seperti kardus
atau palet kayu tidak boleh dimasukkan ke dalam area di mana produk atau
wadah bersih terpapar ke lingkungan.
- Apabila jaringan pipa digunakan untuk mengalirkan bahan awal atau
produk ruahan, hendaklah diperhatikan agar sistem tersebut mudah
dibersihkan. Jaringan pipa hendaklah didesain dan dipasang sedemikian
rupa sehingga mudah dibongkar dan dibersihkan.
- Akurasi sistem pengukur hendaklah diverifikasi. Tongkat pengukur
hendaklah hanya boleh digunakan untuk bejana tertentu dan telah
dikalibrasi untuk bejana yang bersangkutan. Tongkat pengukur hendaklah
terbuat dari bahan yang tidak bereaksi dan tidak menyerap (misal: bukan
kayu).
- Perhatian hendaklah diberikan untuk mempertahankan homogenitas
campuran, suspensi dan produk lain selama pengisian. Proses
pencampuran dan pengisian hendaklah divalidasi. Perhatian khusus
hendaklah diberikan pada awal pengisian, sesudah penghentian dan pada
akhir proses pengisian untuk memastikan produk selalu dalam keadaan
homogen.
- Apabila produk ruahan tidak langsung dikemas hendaklah dibuat ketetapan
mengenai waktu paling lama produk ruahan boleh disimpan serta kondisi
penyimpanannya dan ketetapan ini hendaklah dipatuh

A. DOKUMENTASI
1. CPOB 2012
Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi manajemen dan dokumentasi
yang baik merupakan bagian yang esensial dari pemastian mutu. Dokumentasi
yang jelas adalah fundamental untuk memastikan bahwa tiap personil menerima
uraian tugas yang relevan secara jelas dan rinci sehingga memperkecil risiko
terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya timbul karena hanya
mengandalkan komunikasi lisan. Spesifikasi, Dokumen Produksi Induk/Formula
Pembuatan, prosedur, metode dan instruksi, laporan dan catatan harus bebas dari
kekeliruan dan tersedia secara tertulis. Keterbacaan dokumen adalah sangat
penting.

DOKUMEN YANG DIPERLUKAN


Spesifikasi
- Hendaklah tersedia spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi
yang disahkan dengan benar dan diberi tanggal; di mana perlu, hendaklah juga
tersedia spesifikasi bagi produk antara dan produk ruahan.
Spesifikasi Bahan Awal
- Spesifikasi bahan awal hendaklah mencakup, di mana diperlukan
deskripsi, petunjuk pengambilan sampel dan pengujian atau prosedur
rujukan; persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas penerimaan;
kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan; dan batas waktu
penyimpanan sebelum dilakukan pengujian kembali.

Spesifikasi Bahan Pengemas


- Spesifikasi Bahan Pengemas hendak- lah mencakup, di mana diperlukan:
deskripsi bahan, termasuk petunjuk pengambilan sampel dan pengujian
atau prosedur rujukan; persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas
penerimaan; kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan; dan batas
waktu penyimpanan sebelum dilakukan pengujian kembali.

Spesifikasi Produk Antara dan Produk Ruahan


- Spesifikasi produk antara dan produk ruahan hendaklah tersedia, apabila
produk tersebut dibeli atau dikirim, atau apabila data dari produk antara
digunakan untuk mengevaluasi produk jadi. Spesifikasi hendaklah mirip
dengan spesifikasi bahan awal atau produk jadi, sesuai keperluan.

Spesifikasi produk jadi hendaklah mencakup:


- nama produk yang ditentukan dan kode referen (kode produk);
formula/komposisi atau rujukan; deskripsi bentuk sediaan dan uraian
mengenai kemasan, termasuk ukuran kemasan; petunjuk pengambilan
sampel dan pengujian atau prosedur rujukan; Persyaratan kualitatif dan
kuantitatif dengan batas penerimaan; kondisi penyimpanan dan tindakan
pengamanan khusus, bila diperlukan; dan masa edar/simpan.

Dokumen Produksi
- Dokumen yang esensial dalam produksi adalah:
Dokumen Produksi Induk yang berisi formula produksi dari suatu
produk dalam bentuk sediaan dan kekuatan tertentu, tidak tergantung
dari ukuran bets; Prosedur Produksi Induk, terdiri dari Prosedur
Pengolahan Induk dan Prosedur Pengemasan Induk, yang masing-
masing berisi prosedur pengolahan dan prosedur pengemasan yang rinci
untuk suatu produk dengan bentuk sediaan, kekuatan dan ukuran bets
spesifik. Prosedur Produksi Induk dipersyaratkan divalidasi sebelum
mendapat pengesahan untuk digunakan; dan Catatan Produksi Bets,
terdiri dari Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets,
yang merupakan reproduksi dari masing- masing Prosedur Pengolahan
Induk dan Prosedur Pengemasan Induk, dan berisi semua data dan
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan produksi dari suatu bets
produk. Kadang-kadang pada Catatan Produksi Bets, prosedur yang
tertera dalam Prosedur Produksi Induk tidak lagi dicantumkan secara
rinci.

Dokumen Produksi Induk,


- Dokumen Produksi Induk yang disahkan secara formal hendaklah
mencakup nama, bentuk sediaan, kekuatan dan deskripsi produk, nama
penyusun dan bagiannya, nama pemeriksa serta daftar distribusi
dokumen.

Prosedur Pengolahan Induk


- Prosedur Pengolahan Induk yang disahkan secara formal hendaklah
tersedia untuk tiap produk dan ukuran bets yang akan dibuat.

Prosedur Pengemasan Induk


- Prosedur Pengemasan Induk yang disahkan secara formal hendaklah
tersedia untuk tiap produk dan ukuran bets serta ukuran dan jenis
kemasan.

Catatan Pengolahan Bets


- Catatan Pengolahan Bets hendaklah tersedia untuk tiap bets yang diolah.
Dokumen ini hendaklah dibuat berdasarkan bagian relevan dari
Prosedur Pengolahan Induk yang berlaku. Metode pembuatan catatan ini
hendaklah didesain untuk menghindarkan kesalahan transkripsi.

Catatan Pengemasan Bets


- Catatan Pengemasan Bets hendaklah tersedia untuk tiap bets yang
dikemas. Dokumen ini hendaklah dibuat berda- sarkan bagian relevan
dari Prosedur Pengemasan Induk yang berlaku dan metode pembuatan
catatan ini hendaklah didesain untuk menghindar- kan kesalahan
transkripsi.

Prosedur dan Catatan


- Penerimaan, pengambilan sampel, pengujian dan lain-lain.

2. CPOB 2018
Dokumentasi yang baik merupakan bagian yang esensial dari sistem pemastian
mutu dan merupakan kunci untuk pemenuhan persyaratan CPOB. Berbagai
jenis dokumen dan media yang digunakan hendaklah sepenuhnya ditetapkan
dalam Sistem Mutu Industri Farmasi. Dokumentasi dapat dibuat dalam
berbagai bentuk, termasuk media berbasis kertas, elektronik atau fotografi.
Tujuan utama sistem dokumentasi yang dimanfaatkan haruslah untuk
membangun, mengendalikan, memantau dan mencatat semua kegiatan yang
secara langsung atau tidak langsung berdampak pada semua aspek kualitas
obat. Sistem Mutu Industri Farmasi hendaklah mencakup penjabaran rinci yang
memadai terhadap pemahaman umum mengenai persyaratan, di samping
memberikan pencatatan berbagai proses dan evaluasi setiap pengamatan yang
memadai, sehingga penerapan persyaratan yang berkelanjutan dapat
ditunjukkan. Acuan lebih lanjut terkait penerapan Cara Dokumentasi yang Baik
untuk menjamin integritas dokumen dan catatan dapat mengacu pada Pedoman
WHO Guidance on Good Data and Record Management Practices atau
pedoman internasional lain terkait.
Ada dua jenis dokumentasi utama yang digunakan untuk mengelola dan
mencatat pemenuhan CPOB: prosedur/instruksi (petunjuk, persyaratan) dan
catatan/laporan. Pelaksanaan dokumentasi yang tepat hendaklah diterapkan
sesuai dengan jenis dokumen. Pengendalian yang sesuai hendaklah diterapkan
untuk memastikan keakuratan, integritas, ketersediaan dan keterbacaan
dokumen. Dokumen hendaklah bebas dari kesalahan dan tersedia secara
tertulis. Istilah 'tertulis' berarti tercatat, atau terdokumentasi di media tempat
data dapat diberikan dalam bentuk yang mudah terbaca oleh manusia.

DOKUMENTASI CPOB YANG DIPERLUKAN (BERDASARKAN JENIS)


Dokumen Induk Industri Farmasi (DIIF): Dokumen yang menjelaskan tentang
aktivitas terkait CPOB
JENIS INSTRUKSI (PETUNJUK, ATAU PERSYARATAN):
• Spesifikasi: menguraikan secara rinci persyaratan yang harus dipenuhi
produk atau bahan yang digunakan atau diperoleh selama pembuatan.
Dokumen ini merupakan dasar untuk mengevaluasi mutu.
• Dokumen Produksi Induk, Formula Pembuatan, Prosedur Pengolahan,
Prosedur Pengemasan dan Instruksi Pengujian/Metode Analisis: menyajikan
rincian semua bahan awal, peralatan dan sistem komputerisasi (jika ada) yang
akan digunakan dan menjelaskan semua prosedur pengolahan, pengemasan,
pengambilan sampel dan pengujian. Pengawasan selama-proses dan process
analytical technologies (PAT) yang akan digunakan hendaklah ditentukan
dimana diperlukan bersama kriteria keberterimaannya.
• Prosedur: (disebut juga Prosedur Tetap atau Protap), memberikan petunjuk
cara pelaksanaan suatu kegiatan tertentu.
• Protokol (kualifikasi, validasi, uji stabilitas, dll): Memberikan instruksi untuk
melakukan dan mencatat kegiatan tertentu.
• Perjanjian Teknis: kesepakatan antara pemberi kontrak dan penerima kontrak
untuk kegiatan alih daya.

JENIS CATATAN/LAPORAN:
• Catatan: menyajikan bukti dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
membuktikan pematuhan terhadap instruksi, misal kegiatan, kejadian,
investigasi, dalam hal bets yang dibuat, merupakan riwayat setiap bets produk,
termasuk distribusinya. Catatan meliputi data mentah yang digunakan untuk
menghasilkan catatan lain. Untuk catatan elektronik yang mengatur pengguna
hendaklah ditentukan data mana yang akan digunakan sebagai data mentah.
Paling tidak, semua data yang menjadi dasar keputusan kualitas hendaklah
didefinisikan sebagai data mentah.
• Sertifikat Analisis: berisi ringkasan hasil pengujian sampel produk atau bahan
termasuk evaluasi untuk memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan.
• Laporan: mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan tertentu, pelaksanaan
proyek atau penyelidikan tertentu, dilengkapi hasil, kesimpulan dan
rekomendasi.

PEMBUATAN DAN PENGENDALIAN DOKUMEN


1. Semua jenis dokumen hendaklah ditetapkan dan dipatuhi. Persyaratan
berlaku sama untuk semua jenis media dokumen. Sistem yang rumit perlu
dipahami, didokumentasikan dengan baik, divalidasi dan dilakukan
pengendalian yang tepat hendaklah tersedia. Banyak dokumen
(prosedur/instruksi dan/atau catatan) dapat berbentuk hibrida, yaitu beberapa
elemen berbasis elektronik dan yang berbasis kertas. Hubungan dan tindakan
pengendalian untuk dokumen induk, kopi resmi, penanganan dan pencatatan
data perlu dijelaskan untuk sistem hibrida dan manual/elektronik. Pengendalian
yang tepat untuk dokumen elektronik seperti format (template), formulir, dan
dokumen induk hendaklah diimplementasikan. Pengendalian yang tepat
hendaklah disediakan untuk memastikan integritas catatan selama periode
penyimpanan.
2. Dokumen hendaklah didesain, disiapkan, dikaji dan didistribusikan dengan
hati-hati. Dokumen tersebut hendaklah sesuai dengan Berkas Spesifikasi
Produk, dokumen Izin Industri Farmasi dan Izin Edar yang relevan. Reproduksi
dokumen dari dokumen induk tidak boleh menimbulkan kesalahan yang
disebabkan proses reproduksi.
3. Dokumen yang berisi prosedur/instruksi hendaklah disetujui, ditandatangani
dan diberi tanggal oleh personel yang tepat dan diberi wewenang. Isi dokumen
hendaklah tidak bermakna ganda dan diberi penandaan secara unik. Tanggal
berlaku hendaklah ditetapkan.
4. Dokumen yang berisi instruksi hendaklah disajikan dengan rapi dan mudah
dicek. Gaya dan bahasa dokumen hendaklah sesuai dengan penggunaan.
Prosedur Tetap/Instruksi dan Metode Kerja hendaklah ditulis dengan kalimat
perintah.
5. Dokumen dalam Sistem Mutu Industri Farmasi hendaklah dikaji secara
berkala dan dijaga agar selalu mutakhir. Bila suatu dokumen direvisi aklah
dijalankan suatu sistem untuk menghindarkan penggunaan dokumen yang
sudah tidak berlaku lagi secara tidak sengaja.Dokumen tidak boleh ditulis-
tangan; namun, bila dokumen memerlukan pencatatan data, hendaklah
disediakan cukup ruangan untuk mencatat data.

CARA DOKUMENTASI YANG BAIK


1. Pencatatan yang ditulis tangan hendaklah jelas, terbaca dan tidak mudah
terhapus.
2. Semua perubahan yang dilakukan terhadap pencatatan pada dokumen
hendaklah ditandatangani dan diberi tanggal; perubahan hendaklah
memungkinkan pembacaan informasi semula. Di mana perlu, alasan
perubahan hendaklah dicatat
3. Catatan hendaklah dibuat atau dilengkapi pada saat kegiatan dilakukan dan
sedemikian rupa sehingga semua aktivitas yang signifikan mengenai
pembuatan obat dapat ditelusuri .

PENYIMPANAN DOKUMEN
1. Hendaklah dijelaskan dengan baik catatan mana yang terkait dengan tiap
kegiatan pengolahan dan tempat penyimpanan catatan. Pengendalian yang
aman harus tersedia untuk memastikan integritas catatan selama periode
penyimpanan dan validasi bila diperlukan.
2. Diperlukan persyaratan khusus untuk catatan bets yang harus disimpan
selama satu tahun setelah tanggal kedaluwarsa bets atau lima tahun setelah
diluluskan bets oleh Pemastian Mutu, yang mana yang lebih lama. Catatan
bets obat untuk uji klinik harus disimpan paling sedikit lima tahun setelah
uji klinik selesai atau penghentian formal. Persyaratan lain untuk
penyimpanan dokumen dapat dijelaskan dalam peraturan perundang-
undangan terkait dengan jenis produk tertentu (misal Advanced Therapy
Medicinal Products) dan penentuan jangka waktu penyimpanan yang lebih
lama ditetapkan untuk dokumen tertentu.
3. Untuk jenis dokumentasi lain, periode penyimpanan tergantung pada
kegiatan bisnis yang didukung oleh dokumen. Dokumen kritis, termasuk
data mentah (misal yang berhubungan dengan validasi atau stabilitas), yang
mendukung informasi dalam persetujuan Izin Edar hendaklah disimpan
selama Izin masih berlaku. Mungkin pengabaian dokumen dapat diterima
(misal data mentah yang mendukung laporan validasi atau laporan
stabilitas) apabila data telah diganti dengan kumpulan data baru. Justifikasi
ini hendaklah didokumentasikan dan mempertimbangkan persyaratan
penyimpanan catatan bets; misal, dalam kasus data validasi proses, data
mentah penyerta hendaklah disimpan dalam jangka waktu minimal
sepanjang catatan untuk semua bets yang pelulusannya didukung oleh
kegiatan validasi.

BAB III
KESIMPULAN

Pada CPOB 2012 tidak mengalami perubahan dalam bidang penjaminan mutu namun
pada CPOB 2018 terjadi Perubahan Bab Sistem Mutu Industri Farmasi, Personalia,
Bangunan dan Fasilitas, Peralatan, Produksi, Pengawasan Mutu, Keluhan dan Penarikan
Produk Dokumentasi, Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak, Kualifikasi dan
Validasi. terutama yang berkaitan dengan Bahan Awal; kontaminasi silang; serta ketentuan
pengujian ulang yang harus sesuai dengan spesifikasi awal. Pengendalian kualitas bahan
awal tidak hanya dimulai pada saat proses pembelian bahan saja, namun sejak proses
pemilihan pemasok, persetujuan dan pemeliharaan pemasok bahan awal, beserta
pembelian dan penerimaannya. Tingkatan pengendalian bahan awal juga disesuaikan
dengan kritikalitas bahan tersebut. Setelah pemasok terpilih maka diperlukan adanya suatu
dokumen formal yang disebut dengan Perjanjian Mutu (Quality Agreement) yang berisi
kesepakatan mengenai spesifikasi mutu bahan dilihat dari aspek produksi dan
pengujiannya (termasuk persyaratan penanganan, pelabelan, persyaratan pengemasan dan
distribusi, serta prosedur keluhan, penarikan dan penolakan). Selain itu terdapat pula
petunjuk pemilihan serta pemeliharaan pemasok bahan awal dan eksipien yang meliputi
audit terhadap pabrik pembuat bahan dan distributor, serta ketentuan ketertelusuran bahan
awal hingga produk jadi yang dikaji secara resmi, dinilai secara berkala, serta
didokumentasikan dan disimpan dengan baik.
Jenis-jenis dokumentasi 2012 Spesifikasi (Bahan awal, Bahan Pengemas,Produk
Antara dan Produk Ruahan, serta Produk Jadi) Dokumen Produksi (Dokumen Produksi
Induk- Dokumen Pengolahan Induk- Prosdur Pengemasan Induk-Catatan Pengolahan
Bets- Catatan Pengemasan Bacth- Prosedur dan Catatan) dan pada dokumentasi 2018
(Jenis instruksi (petunjuk, atau persyaratan), Jenis Catatan/Laporan, pembuatan dan
pengendalian dokumen, cara dokumentasi yang baik, penyimpanan dokumen.

DAFTAR PUSTAKA

Badan POM. (2001). Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Jakarta. Hal. 17
Badan POM. (2006). Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta. Hal. 1-119
Depkes RI. (1988). Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 43/Menkes/SK/II/1988
tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
JakartaAnoni m. (1990). Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 245/Menkes/ SK/V/1990
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri Farmasi.
Jakarta Departemen Lingkungan Hidup. (1995). Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri. Jakarta
Priyambodo, B. (2007). Manajemen Farmasi Industri. Edisi I. Yogyakarta: Global Pustaka
Utama. Hal. 3, 26, 29, 75, 94-95, 99, 103, 219

Anda mungkin juga menyukai