LANDASAN TEORI
Penyuluhan pertanian adalah salah satu proses pembelajaran yang dilakukan oleh pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses berbagai macam informasi teknologi, pasar, permodalan serta
sumberdaya lainnya yang mendukung usaha pertanian tersebut, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian lingkungan hidup (Undang – Undang Nomor 16 tahun 2006).
Tujuan penyuluhan pertanian sebagai alat untuk membantu dan memfasilitasi para petani
beserta keluarganya untuk mencapai tingkat usahatani yang lebih produktif, taraf kehidupan
keluarga dan masyarakat yang lebih memuaskan melalui kegiatan-kegiatan yang terencana
untuk mengembangkan kemampuan petani itu sendiri sehingga terjadinya peningkatan
ekonomi (Padmanagara, 2012). Materi penyuluhan merupakan bahan kegiatan penyuluhan
yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama tau pelaku usaha dalam
berbagai bentuk yang meliputi teknologi, informasi, manajemen, ekonomi, rekayasa sosial,
hukum serta kelestarian lingkungan (Undang – Undang Nomor 16 tahun 2006).
Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2022. Penelitian ini dilakukan di desa
Benelan kidul kecamatan Singojuruh.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi, alat pengamatan
(traping) yang terdiri dari, Window Trap (perangkap jendela), dan Yellow sticky trap
(perangkap lem kuning), Fly net (jaring serangga). plastik, gunting, botol plakon, alat tulis
dan buku identifikasi Boror, dkk,. (1992), Siwi (1991) dan Capinera (2008).
Semua jenis serangga siang yang ditemukan dan terjebak dalam alat
perangkap jebak Window Trap (perangkap jendela), Yellow sticky trap (perangkap
lem kuning) dan penangkap Fly net (jaring serangga).
3.5 Observasi
Dilakukan untuk mengetahui lokasi tempat penelitian yaitu pada desa Benelan
Kidul, Kecamatan Singojuruh, Kab. Banyuwangi, agar nantinya dapat dipakai sebagai dasar
penentuan metode dan teknik pengambilan sample.
Rancangan Evaluasi
Botol kuning yang sudah divat dan diberi lem perekat dipasang pada 5 titik pada
petak pengamatan pada garis diagonal. Untuk merangkap serangga hama dan musuh alami
yang pada yellow trap. Botol dibiarkan dilapangans selama 12 jam yaitu antara pukul 06.00-
18.00 WIB. Pengamatan serangga hama dan musuh alami dengan yellow trap dilakukan pada
30, 45, 60, 75, dan 90 HST. Serangga hama dan musuh alami yang tertangkap kemudian
disaring dan simpan dalam toples plastik dan diberi label.
1. Sebelum kegiatan
Evaluasi penyuluhan pertanian dapat dilaksanakan pada saat sebelum kegiatan dimulai, hal ini
bisa berupa Pre Tes(Tes awal). Untuk mengetahui kondisi awal sebelum kegiatan penyuluhan:
Evaluasi Penyuluhan Pertanian bisa dilaksanakan pada saat kegiatan sedang berjalan hal ini
bertujuan Untuk mengetahui kemampuan sasaran dalam menyerap informasi yang
disampaikan,guna memastikan kesiapannya menerima materi selanjutnya.
3. Setelah kegiatan
Secara umum Evaluasi setelah kegiatan sudah lumrah dilakukan, evaluasi dimaksud bertujuan
untuk:
1. Mengukur kemajuan yang dicapai sasaran, sesuai tujuan yang telah ditetapkan
4. Setelah diterapkan
Evaluasi bisa dilaksanakan pada setelah informasi, inovasi diterapkan di masing-masing lahan
usaha taninya baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Pada kondisi ini evaluasi
dimaksud bertujuan untuk:
4. Dampak kegiatan
Setelah suatu informasi /inovasi dilaksanakan oleh para petani baik secara perseorangan atau
berkelompok diterapkan pada lahan usaha taninya sangat penting dilaksanakan evaluasi. Hasil
dari evaluasi tersebut dapat untuk mengetahui seberapa besar hasil penerapan kegiatan
penyuluhan berpengaruh dalam kehidupan sasaran. Jadi evaluasi penyuluhan pertanian adalah
mengevaluasi sampai seberapa jauh tingkat pencapaian tujuan, berupa perubahan prilaku petani
dan keluarganya. Agar hasil evaluasi dapat dipercaya maka perlu menerapkan prinsip-prinsip
sebagai landasan dalam pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian yaitu: berdasarkan pakta,
berhubungan dengan tujuan program penyuluhan, menggunakan alat ukur yang sahih dilakukan
terhadap proses dan hasil serta bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
BAB VI
GAMBARAN UMUM TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN YANG
DIEVALUASI
SINOPSIS PENYULUHAN
Judul : Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit Menggunakan Metode Yellow Trap
Materi yang Baik dan Benar
Bagian : Jumlah petani jagung sebanyak 42,1 % dengan luas lahan 14 ha dengan
Awal produktivitas yang tinggi yaitu rata-rata 62,86 Kw/Ha. Permasalahan yang
dialami oleh seluruh petani adalah belum menguasai metode yellow trap karena
dalam penggunaannya cukup mudah dilakukan. Sehingga pencegahan harus
segera dilakukan agar serangan hama penyakit tidak menyebabkan kegagalan
panen secara berlebihan.
Bagian : 1. Tujuan Materi
Utama/I Petani dapat menguasai metode menggunakan Yellow Trap untuk
si mencegah serangan hama dan penyakit. Dengan demikian diharapkan
petani mampu dan mau menerapkan metode Yellow Trap dalam
pencegahannya.
2. Manfaat Materi
a. Penggunaan Metode Yellow Trap yang baik dapat meningkatkan
mutu jagung.
b. Penggunaan Metode Yellow Trap yang baik dapat meningkatkan
kesejahteraan petani.
c. Penggunaan Metode Yellow Trap yang baik dapat meminimalisir
potensi kerusakan jagung.
d. Penggunaan Metode Yellow Trap yangbaik dapat mengendalikan
hama yang sering muncul, seperti : lalat buah, wereng, thrips,kutu,
ngengat, dan kepik.
3. Uraian Materi
a. Metode Yellow trap
Penggunaan botol plastik yang sudah dicat warna kuning
dan diberi lem perekat untuk mencegah hama masuk ke
tanaman jagung.
Cara menggunakan metode Yellow Trap untuk mencegah
hama. keuntungan penggunaan Yellow Trap adalah :
1) Memudahkan dalam menangkap hama yang akan
menghinggap pada tanaman.
2) Memudahkan penyelamatan tanaman jagung dari
hama
b. Pengertian Yellow Trap
Yellow trap adalah jebakan hama yang menggunakan papan atau
plastik yang berwarna kuning, bertujuan untuk menarik hama
untuk datang (hama tertarik dengan warna kuning). Secara umum,
serangga tertarik dengan cahaya, warna, aroma makanan atau bau
tertentu, dimana warna yang disukai serangga biasanya warna-
warna kontras seperti warna kuning cerah.
Keunggulan yang dimiliki oleh metode pengendalian hama ini
adalah ramah lingkungan dan cenderung lebih murah jika
dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia
c. Cara Membuat Yellow Trap
1. Bersihkan botol air mineral;
2. Kemudian encerkan cat menggunakan tiner lalu cat
dimasukkan kedalam botol air mineral menggunakan corong
sebanyak sepertiga bagian botol;
3. Setelah itu botol ditutup dan diputar sehingga cat yang ada
didalam botol bisa mewarnai seluruh permukaan dalam botol;
4. Setelah pengecatan selesai diamkan botol yang sudah dicat
selama sehari semalam hingga kering;
5. Setelah cat di dalam botol kering, lapisi botol dengan plastik
bening, lalu diberikan lem tikus yang sudah diencerkan dengan
tiner sebagai perekat (atau bisa juga menggunakan lem perekat
agar hama terutama lalat buah tertarik kemudian hinggap
langsung menempel dan mati karena tidak bisa terbang
kembali.
6. Perangkap likat kuning siap diaplikasikan dilapang/areal
pertanaman;
7. Pemasangan perangkap likat kuning diikat pada kayu dengan
ketinggian satu jengkal diatas tajuk tanaman.
8. Setelah beberapa hari atau setelah permukaan plastik penuh
dengan serangga yang menempel, sebaiknya plastic dilepas
kemudian diganti plastik baru yang sebelumnya juga sudah
diolesi lem perekat.
9. Perangkap likat kuning mampu mengendalikan beberapa hama
seperti lalat buah, wereng, aphids, thrips, kutu, ngengat dan
kepik.
Bagian : Pendapatan petani akan meningkat apabila petani mampu dan mau
Akhir menerapkan metode Yellow Trap dengan baik dan benar.
Terimakasih atas perhatiannya harapan saya semoga materi
penyuluhan ini dapat menjadi motivasi petani untuk mau melakukan
metode pengeringan gabah dengan baik dan benar
Pokok
No Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
1. Pendahulua Salam pembuka, perkenalan,
n menanyakan kabar peserta, pencairan 5 Menit
suasana, pengarahan judul materi
2. Isi/Materi A. Manfaat Materi 60 Menit
1. Penggunaan Metode Yellow
Trap yang baik dapat
meningkatkan mutu jagung.
2. Penggunaan Metode Yellow
Trap yang baik dapat
meningkatkan kesejahteraan
petani dari penyerangan hama.
3. Penggunaan Metode Yellow
Trap yang baik dapat
meminimalisir potensi
kerusakan jagung.
B. Point Materi
1. Alternatif/Cara memberantas
hama dengan metode Yellow
Trap
BAB VII
HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
Hal ini sesuai peneltian syafrizal 2016 dengan hasil penelitian didapatkan
bahwaperangkap warna kuning dapat menangkap lalat buah paling banyak dan yang paling
rendah adalah pada perangkap warna taransparan, hal ini menunjukkan bahwa serangga hama
lalat buah lebih tertarik pada warna kuning dibandingkan dengan warna transparan, merak dan
hijau. Serangga lebih tertarik pada warna kuning, karena warna kuning mempunyai kisaran
panjang gelombang 424-491 nm dan serangga mempunyai kisaran panjang gelombang yang
dapat diterima berkisar 540- 600 nm . Selain karena panjang gelombang yang dapat diterima
oleh serangga, karena serangga dapat membedakan warna-warna kemungkinan karena adanya
perbedaan pada selsel retina mata serangga. Serangga lalat buah menggunakan sejumlah isyarat
visual ataupun isyarat kimia (chemical cues) untuk menemukan inang berupa buah atau sayuran.
Kesesuaian isyaratvisual maupun isyarat kimia akan menyebabkan hama lebih tertarik untuk
menemukan inangnya.
Dari karakteristik warna bahwa warna kuning berada ditengah, kemudian disusul warna
hijau dan merah hal ini membuktikan warna yang paling baik untuk perangkap warna kuning.
Hal ini sesuai dengan literatur annonim 2017. Bahwa panjang gelombang yang dapat
diterima makhluk hidup untuk green 480 – 560 nm ; Yellow 560 – 590 nm ; red
630 – 700 nm dan menurut (James dan Smith, 2000) panjang gelombang yang
disenangi oleh serangga Serangga dapat melihat panjang gelombang cahaya yang
lebih pananjang dibandingkan dengan manusia panjang gelombang yang dapat
dilihat 300 – 400 nm (mendekati ultraviolet) sampai 600 – 650 nm (orange)
serangga menyukai warna ultra violet disebabkan cahaya diabsorbsi oleh alam terutama oleh
daun. Jadi jelas bahwa warna kuning dan hijau sangat disenangi serangga
sebagai menjalankan aktivitas hidup seperti sumber makanan, peletakan telur dan
perkawinan.
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
1. Dari Hasil Peneltian diperoleh warna yang paling disukai oleh serangga adalah warna
kuning dan warna hijau terutama pada ordo diptera dan homoptera.
2. Sistem pemagaran sangat efektif untuk pemasangan perangkap pada areal pertanaman.
8.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mardhotillah, S. 2012. Pengaruh Warna Kertas Pada Perangkap Lalat. http://
jurnal.unimus.ac.id. Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang. Vol:
25 .No: 23. Hal 13.