Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

MUHAMMAD SANI PENAHANAN PASIEN UNTUK OBSERVASI


No. Dokumen No. Revisi Halaman

APK/1SPO/II A 1-2
/2017/432
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit : DIREKTUR RSUD MUHAMMAD SANI
KABUPATEN KARIMUN,
STANDAR 9 Februari 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ZULHADI, M.PH
Pembina NIP. 19760101 200502 1 005
PENGERTIAN Ruang observasi adalah ruang rawat sementara bagi penderita
IGD yang telah diberi terapi yang memerlukan pengawasan.

TUJUAN Menyatukan sistem pelayanan pasien yang di rawat di ruang


observasi.

KEBIJAKAN Semua pasien yang dirawat melalui IGD dengan label merah dan
kuning yang mengancam keselamatan jiwa diprioritaskan untuk
mendapatkan pelayanan medis dan dilakukan penahanan atau
dilakukan observasi selama pemberian terapi sampai kondisinya
memungkinkan untuk dilakukan pemindahan

PROSEDUR 1. Penderita
Pada prinsipnya semua penderita dapat dirawat di ruang
observasi sepanjang dari segi medis tehnis memungkinkan.
Prioritas penderita untuk di rawat di ruang observasi sebagai
berikut :
a. Semua pasien gawat darurat
b. Pasien yang memerlukan observasi khusus
c. Pasien rujukan dan belum mendapat tempat bangsal.

2. Semua pasien yang datang melalui Poliklinik dilayani


seperti menerima pasien baru di IGD. Yang berhak
memasukkan pasien ke ruang observasi adalah observasi
adalah dokter IGD dan spesialis terkait yang akan
menangani perawatan penderita selama dirawat di ruang
observasi.
3. Dokter yang merawat
Selama di ruang observasi penderita dirawat oleh dokter IGD.
Dokter spesialis yang terkait memberikan instruksi perawatan
dan pengobatan secara lengkap dan tertulis jelas di dalam
status penderita. Segala macam tindakan, konsultasi,
pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dapat dilakukan
di ruang observasi seperti pesien yang dirawat di bangsal.
4. Lama perawatan
Perawatan di ruang observasi maksimal sampai 6 jam, tetapi
sesuai fungsi dan tujuannya maka diharapkan penderita dapat
dipindahkan sesegera mungkin ke Rawat Inap atau
dipulangkan jika keadaan memungkinkan
5. Penderita yang keluar dari ruang observasi
a. Untuk penderita yang dipindahkan ke Instalasi Rawat Inap
:
o Dibuatkan status rawat inap
o Dibuatkan bukti penerimaan pasien dari paramedis
IGD ke paramedis Instalasi Rawat Inap.
b. Untuk penderita yang dipulangkan
Penderita diberi penjelasan tentang kontrol dan perawatan
di rumah.
c. Untuk penderita yang meninggal di Ruang Observasi
o Dokter IGD yang merawat membuatkan surat kematian
o Paramedis membuatkan administrasi.
6. Lain – lain
Mengingat keterbatasan dan efisiensi tenaga diharapkan petugas
IGD (dokter maupun paremedis) dapat mengatur supaya
penderita tidak sering keluar dan masuk di ruangan. Apabila
penderita di ruang observasi sampai 6 jam keadaan belum stabil
maka dilakukan observasi ulang sampai keadaan memungkinkan

UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai