Makalah Pengling Kel 9
Makalah Pengling Kel 9
1
RENCANA TEKNOLOGI PENGELOLAHAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN SECARA
SEDERHANA
TUGAS MAKALAH
DISUSUN OLEH :
1. REYNALDI MICHEL FAKHREZY (972020012)
2. ACHMAD ALI MANSYUR (972020023)
3. ANDIKA JAYA SAPUTRA (972020004)
2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI MAKALAH KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : Achmad Ali Mansyur
NIM : 972020023
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Nama : Reynaldi Michel Fakhrezy
NIM : 972020012
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Nama : Andika Jaya Saputra
NIM : 972020004
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan
hak kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media
atau format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yang Menyatakan
3
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA TEKNOLOGI
PENGELOLAHAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
REYNALDI MICHEL
FAKHREZY
NIM : 972020018
pembimbing
Candra irawan,M.Si
NIP/NIDN/NRP/NIK
4
SURAT PERNYATAAN
5
LEMBAR PENGESAHAN
6
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji serta syukur semoga selalu tercurahkan kepada Allah SWT, karena
rahmat, nikmat dan juga ridhaNya alhamdulillah makalah ini yang berjudul ‘RENCANA
TEKNOLOGI PENGELOLAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN akhirnya dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Terimakasih yang sebanyak – banyak nya kepada Bapak Candra Irawan, M. Si selaku
dosen mata kuliah pengetahuan lingkungan, karena atas bimbingan dan juga dampingan nya
akhirnya makalah ini dapat tersajikan dengan sangat baik dan tepat pada waktunya. Terimakasih
juga untuk semua pihak yang telah terlibat di dalam pembuatan makalah ini, semua pihak yang
telah membantu dalam berbagai hal, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Saya juga memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila ada kesalahan yang
terdapat di dalam makalah ini, kami akan sangat berbahagia apabila semua pihak memberikan
saran dan juga kritik yang dapat membangun agar dalam penulisan selanjutnya tidak terjadi lagi
hal – hal demikian.
Penulis
8
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................................4
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................8
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................9
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................................10
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................................11
BAB I........................................................................................................................................................12
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................12
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................13
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................................13
1.4 Tujuan Penilitian...........................................................................................................................13
1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................................................................13
BAB II......................................................................................................................................................14
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................16
METODE PENANGGULANGAN LINGKUNGAN........................................................................16
BAB IV.....................................................................................................................................................18
STUDI KASUS.....................................................................................................................................18
BAB V.......................................................................................................................................................19
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................................19
5.2 Saran...............................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................20
9
DAFTAR GAMBAR
10
DAFTAR LAMPIRAN
11
RENCANA TEKNOLOGI PENGELOLAHAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN SECARA
SEDERHANA
BAB I
PENDAHULUAN
12
scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun
UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86
Tahun 2002
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan
Permen LH NO. 08/2006
4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
1.3. Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis dapat menyimpulkan tujuan yaitu:
1.4. Manfaat
Adapun manfaat daripada penulisan makalah ini, diharapkan dapat:
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah
No. 29 Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami beberapa hambatan
yang bersifat birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993 pemerintah
mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang
AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL. Dengan diterbitkannya
Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu disesuaikan.Oleh
karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 1999.Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat
lebih optimal.
Pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan dan/atau merusak lingkungan hidup adalah
pembangunan yang memperhatikan dampak yang dapat diakibatkan oleh beroperasinya
pembangunan tersebut. Untuk menjamin bahwa suatu pembangunan dapat beroperasi atau layak
dari segi lingkungan, perlu dilakukan analisis atau studi kelayakan pembangunan tentang
dampak dan akibat yang akan muncul bila suatu rencana kegiatan/usaha akan dilakukan.
AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan
pemerintah no. 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan bahwa
AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Kriteria
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup
antara lain:
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Amdal adalah
kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam perizinan
berusaha, atau persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang
selanjutnya disebut UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang dituangkan dalam bentuk standar untuk digunakan sebagai
prasyarat pengambilan keputusan serta termuat dalam perizinan berusaha, atau
persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
4. Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan
perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap
lingkungan hidup.
5. Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan. - 4 - 6. Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia yang selanjutnya disingkat KBLI adalah kode klasifikasi yang diatur
oleh lembaga pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang statistik.
Ketika hendak mengajukan AMDAL, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah
dokumen identitas pemohon dan atau badan usaha pemohon. Identitas ini harus jelas, karena
dalam penerapannya, pemohon yang akan bertanggung jawab.
Syarat lain yang juga harus dipenuhi adalah Akta pendirian badan usaha pemohon
tersebut. ketika hendak membuat rencana usaha atau kegiatan, badan usaha tersebut harus sudah
terdaftar secara hukum. Legalitasnya harus ditunjukkan melalui akta pendirian badan usaha.
syarat memperoleh AMDAL selanjutnya adalah dokumen tentang rencana usaha atau
kegiatan tersebut. Di dalam dokumen ini harus dijelaskan secara spesifik jenis rencana usaha
atau kegiatan apa yang hendak dibuat, apa tujuannya, dan penjelasan lainnya.
Dalam hal ini harus dijabarkan sedetail mungkin rencana usaha dan atau kegiatan tersebut,
untuk melihat apakah masuk kategori wajib AMDAL atau tidak. Jika rencana usaha atau
kegiatan tersebut tidak AMDAL, maka tidak perlu mengurus perizinannya.
Syarat selanjutnya adalah harus menyertakan hasil kajian terkait dampak apa saja yang
ditimbulkan terhadap lingkungan. Dalam hal ini harus dipertimbangkan berbagai aspek, mulai
dari lingkungan, kimia fisik, sosial budaya, dan yang lainnya.
Dalam hal ini juga harus disertakan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
tersebut. Dasar hukum pelaksanaan AMDAL telah mengatur tentang kewajiban mengelola dan
memantau lingkungan hidup bagi setiap pemrakarsa.
5. Telaah Tata Ruang
Selanjutnya adalah telaah tata ruang untuk melihat kesesuaian data pada dokumen dengan
kenyataan di lapangan. Dalam hal ini, kesesuaian tata ruang ditelaah dengan melibatkan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Jika diketahui terdapat pelanggaran atau ketidaksesuaian maka izin tidak akan
diberikan. Tujuan AMDAL secara umum adalah mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
serta mengupayakan pengelolaan lingkungan oleh setiap pelaku usaha.
Dibutuhkan juga dokumen – dokumen lainnya yang berkaitan dengan izin lingkungan
yang telah diatur di dalam undang – undang. Dokumen ini bergantung pada kebijakan
pemerintahan setempat.
Biasanya dokumen yang dibutuhkan seperti RKL-RPL, Dokumen Kerangka Acuan, ANDAL,
dan yang lainnya. AMDAL wajib diterapkan bagi setiap pihak atau pelaku usaha yang hendak
membuat rencana bisnis.
Oleh karena itu sangat penting memahami apa saja persyaratannya. Nantinya akan dilakukan
pengujian oleh komisi penilai AMDAL, dan keterlibatan masyarakat juga dibutuhkan.
Jika dokumen dianggap layak dan dipastikan tidak mengancam lingkungan, maka AMDAL
akan diizinkan. Dokumen ini sifatnya legal dan bisa digunakan sesuai keperluan hukum yang
berlaku. Hampir semua bidang usaha atau kegiatan kini mengharuskan adanya AMDAL. Syarat
memperoleh AMDAL bisa saja berbeda di seluruh wilayah di Indonesia, oleh sebab itu sangat
penting diperhatikan.
2. Untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan atas kelayakan sebuah lingkungan
hidup dari rencana usaha atau kegiatan tertentu.
Penyusun AMDAL Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting dan belum memiliki
kepastian pengelolaan lingkungannya. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu
menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat dalam bagian Prosedur dan Mekanisme
AMDAL. Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk
menyusunkan AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL diharapkan telah memiliki sertifikat
Kompetensi dari Lembaga Pemberi Lisensi Penyusun AMDAL. Berbagai pedoman
penyusunan yang lebih rinci dan spesifik menurut tipe kegiatan maupun ekosistem yang berlaku
juga diatur dalam berbagai Keputusan Kepala Bapedal
•
BAB III
METODE PEMBUATAN AMDAL
1. Proses Penapisan:
Proses penapisan (Proses Seleksi) wajib AMDAL adalah proses untuk
menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau
tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11
Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi
dengan AMDAL.
2. Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa
melakukan penyusunan AMDAL.
Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa
kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun
2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses
AMDAL.
3. Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan
rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah
studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat
kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait
dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah
dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pelingkupan.
4. Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan,
lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
3.1 Kesimpulan
1. Pengelolaan lingkungan
2. Pemantauan proyek
3. Pengelolaan proyek
4. Pengambilan keputusan
5. Dokumen yang penting
3.2 Saran
Semoga AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) ini dapat dijadikan
secara optimal dalam pengambilan suatu keputusan.
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/04/polusi_air_tanah_akibat_limbah_indus
tri.pdf
Http://en.wikipedia.org/wiki/Water_polution www.menlh.go.id/i/art/pdf_1038886332.pdf
http://www.theceli.com/dokumen/produk/pp/1999/41-1999.htm
mages.soemarno.multiply.com/attachment/0/Ru9eSgoKCtgAAA7XvtI1/STANDARISASI%
20LINGKUNGAN.doc?nmid=58345430