Anda di halaman 1dari 22

RENCANA TEKNOLOGI PENGELOLAHAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN SECARA


SEDERHANA

1
RENCANA TEKNOLOGI PENGELOLAHAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN SECARA
SEDERHANA

TUGAS MAKALAH

DISUSUN OLEH :
1. REYNALDI MICHEL FAKHREZY (972020012)
2. ACHMAD ALI MANSYUR (972020023)
3. ANDIKA JAYA SAPUTRA (972020004)

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
2022

2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI MAKALAH KEPENTINGAN
AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : Achmad Ali Mansyur
NIM : 972020023
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Nama : Reynaldi Michel Fakhrezy
NIM : 972020012
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Nama : Andika Jaya Saputra
NIM : 972020004
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan
hak kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media
atau format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Balikpapan, 1 Juni 2022

Yang Menyatakan

Materai 10000 Materai 10000 Materai 10000

(Achmad Ali Mansyur) (Reynaldi Michel Fakhrezy) (Andika Jaya Saputra)

3
LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA TEKNOLOGI
PENGELOLAHAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

ACHMAD ALI MANSYUR


NIM : 972020023

REYNALDI MICHEL
FAKHREZY
NIM : 972020018

ANDIKA JAYA SAPUTRA


NIM : 972020004

pembimbing

Candra irawan,M.Si

NIP/NIDN/NRP/NIK

4
SURAT PERNYATAAN

Nama : Achmad Ali Mansyur


NIM : 972020023
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Nama : Reynaldi Michel Fakhrezy
NIM : 972020012
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.
Nama : Andika Jaya Saputra
NIM : 972020004
ProgramStudi : Teknologi Rekaysa Jalan Dan Jembatan
Judul : Rencana Teknologi Pengelolahan Pencemaran
Lingkungan.

Menyatakan bahwa tugas makalah yang berjudul ” RENCANA TEKNOLOGI


PENGELOLAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN “ adalah bukan merupakan hasil karya
tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang kami
sebutkan sumbernya.
Demikian pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, 11 Mei 2022


Yang menyatakan

Materai 10000 Materai 10000 Materai 10000

Andika Jaya Saputra Achmad Ali Mansyur Reynaldi Michel F


972020004 972020023 972020012

5
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini kami persembahkan


kepada Ayahanda dan Ibunda
tercinta Saudaraku yang
kusayangi
Dosen – dosen Politeknik Negeri Balikpapan yang kami
hormati Teman – teman Teknik Sipil yang
kami sayangi

6
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulilah, puji serta syukur semoga selalu tercurahkan kepada Allah SWT, karena
rahmat, nikmat dan juga ridhaNya alhamdulillah makalah ini yang berjudul ‘RENCANA
TEKNOLOGI PENGELOLAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN akhirnya dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan.

Terimakasih yang sebanyak – banyak nya kepada Bapak Candra Irawan, M. Si selaku
dosen mata kuliah pengetahuan lingkungan, karena atas bimbingan dan juga dampingan nya
akhirnya makalah ini dapat tersajikan dengan sangat baik dan tepat pada waktunya. Terimakasih
juga untuk semua pihak yang telah terlibat di dalam pembuatan makalah ini, semua pihak yang
telah membantu dalam berbagai hal, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Saya juga memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila ada kesalahan yang
terdapat di dalam makalah ini, kami akan sangat berbahagia apabila semua pihak memberikan
saran dan juga kritik yang dapat membangun agar dalam penulisan selanjutnya tidak terjadi lagi
hal – hal demikian.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Balikpapan, 1 Juni 2022

Penulis

8
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................................4
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................8
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................9
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................................10
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................................11
BAB I........................................................................................................................................................12
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................12
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................13
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................................13
1.4 Tujuan Penilitian...........................................................................................................................13
1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................................................................13
BAB II......................................................................................................................................................14
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................16
METODE PENANGGULANGAN LINGKUNGAN........................................................................16
BAB IV.....................................................................................................................................................18
STUDI KASUS.....................................................................................................................................18
BAB V.......................................................................................................................................................19
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................................19
5.2 Saran...............................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................20

9
DAFTAR GAMBAR

10
DAFTAR LAMPIRAN

11
RENCANA TEKNOLOGI PENGELOLAHAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN SECARA
SEDERHANA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak


besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan
kesehatan masyarakat.Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999
tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup”.

1. Dokumen AMDAL terdiri dari :


2. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
3. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
4. Dokumen Rencana Michelangelo Lingkungan Hidup (RKL)
5. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) AMDAL digunakan untuk:
a) Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
b) Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha dan/atau kegiatan
c) Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau
kegiatan
d) Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
e) Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:

1. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL


2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
3. masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan


penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step

12
scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun
UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86
Tahun 2002
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan
Permen LH NO. 08/2006
4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008

1.2. Rumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari AMDAL?

2. Apa sajakah peran dari AMDAL ?

3. Apa tujuan dari AMDAL ?

4. Apa Kegunaan dari AMDAL ?

1.3. Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis dapat menyimpulkan tujuan yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari AMDAL.

2. Untuk mengetahui apa peranan dari AMDAL.

3. Untuk mengetahui apa tujuan dari AMDAL.

4. Untuk mengetahui apa kegunaan dari AMDAL.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat daripada penulisan makalah ini, diharapkan dapat:

1. Dijadikan sebagai pedoman penulisan makalah siswa yang lain.

2. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian AMDAL


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat AMDAL, merupakan
reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat. Reaksi
ini mencapai keadaan ekstrem sampai menimbulkan sikap yang menentang pembangunan dan
penggunaan teknologi tinggi.Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan lingkungan adalah anti
pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis lingkungan sebagai lawan
pelaksana dan perencana pembangunan.Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL
sebagai suatu alat untuk menentang dan menghambat pembangunan.

Dengan diundangkannya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu


National Environmental Policy Act (NEPA) pada tahun 1969.NEPA mulai berlaku pada tanggal
1 Januari 1970.Dalam NEPA pasal 102 (2) (C) menyatakan, “Semua usulan legilasi dan
aktivitas pemerintah federal yang besar yang akan diperkirakan akan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporan Environmental Impact Assessment
(Analsis Dampak Lingkungan) tentang usulan tersebut”.

AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah
No. 29 Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami beberapa hambatan
yang bersifat birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993 pemerintah
mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang
AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL. Dengan diterbitkannya
Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu disesuaikan.Oleh
karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27
Tahun 1999.Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat
lebih optimal.

Pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan dan/atau merusak lingkungan hidup adalah
pembangunan yang memperhatikan dampak yang dapat diakibatkan oleh beroperasinya
pembangunan tersebut. Untuk menjamin bahwa suatu pembangunan dapat beroperasi atau layak
dari segi lingkungan, perlu dilakukan analisis atau studi kelayakan pembangunan tentang
dampak dan akibat yang akan muncul bila suatu rencana kegiatan/usaha akan dilakukan.

AMDAL adalah singkatan dari analisis mengenai dampak lingkungan. Dalam peraturan
pemerintah no. 27 tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan disebutkan bahwa
AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Kriteria
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup
antara lain:

1. jumlah manusia yang terkena dampak


2. luas wilayah persebaran dampak
3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
5. sifat kumulatif dampak
6. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak

2.2. Peraturan Terkait AMDAL

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Amdal adalah
kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam perizinan
berusaha, atau persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang
selanjutnya disebut UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang dituangkan dalam bentuk standar untuk digunakan sebagai
prasyarat pengambilan keputusan serta termuat dalam perizinan berusaha, atau
persetujuan pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

3. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang


selanjutnya disebut SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab
Usaha dan/atau Kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan
Hidup atas Dampak Lingkungan Hidup dari Usaha dan/atau Kegiatannya di luar Usaha
dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL.

4. Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan
perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap
lingkungan hidup.

5. Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan. - 4 - 6. Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia yang selanjutnya disingkat KBLI adalah kode klasifikasi yang diatur
oleh lembaga pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang statistik.

6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 2 Peraturan Menteri ini mengatur:

a) daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal;


b) daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki UKLUPL;
c) daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki SPPL; dan
d) penambahan atau pengurangan daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki
Amdal, UKL-UPL atau SPPL
2.3. Syarat Syarat AMDAL

1. Identitas Pemohon dan Badan Usaha

Ketika hendak mengajukan AMDAL, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah
dokumen identitas pemohon dan atau badan usaha pemohon. Identitas ini harus jelas, karena
dalam penerapannya, pemohon yang akan bertanggung jawab.

Jika dicermati contoh dokumen AMDAL maka akan ditampilkan identitas pemrakarsa AMDAL


tersebut yang merupakan pihak pemohon. Pastikan untuk tidak salah memuat identitas pemohon
tersebut agar mudah dalam proses administrasinya

2. Akta Pendirian Badan Usaha

Syarat lain yang juga harus dipenuhi adalah Akta pendirian badan usaha pemohon
tersebut. ketika hendak membuat rencana usaha atau kegiatan, badan usaha tersebut harus sudah
terdaftar secara hukum. Legalitasnya harus ditunjukkan melalui akta pendirian badan usaha.

3. Dokumen Terkait Rencana Usaha atau Kegiatan

syarat memperoleh AMDAL selanjutnya adalah dokumen tentang rencana usaha atau
kegiatan tersebut. Di dalam dokumen ini harus dijelaskan secara spesifik jenis rencana usaha
atau kegiatan apa yang hendak dibuat, apa tujuannya, dan penjelasan lainnya.

Dalam hal ini harus dijabarkan sedetail mungkin rencana usaha dan atau kegiatan tersebut,
untuk melihat apakah masuk kategori wajib AMDAL atau tidak. Jika rencana usaha atau
kegiatan tersebut tidak AMDAL, maka tidak perlu mengurus perizinannya. 

4. Hasil Kajian Terkait Dampak dan Program Pengelolaan nya

Syarat selanjutnya adalah harus menyertakan hasil kajian terkait dampak apa saja yang
ditimbulkan terhadap lingkungan. Dalam hal ini harus dipertimbangkan berbagai aspek, mulai
dari lingkungan, kimia fisik, sosial budaya, dan yang lainnya.
Dalam hal ini juga harus disertakan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
tersebut. Dasar hukum pelaksanaan AMDAL telah mengatur tentang kewajiban mengelola dan
memantau lingkungan hidup bagi setiap pemrakarsa.
5. Telaah Tata Ruang

Selanjutnya adalah telaah tata ruang untuk melihat kesesuaian data pada dokumen dengan
kenyataan di lapangan. Dalam hal ini, kesesuaian tata ruang ditelaah dengan melibatkan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 

Jika diketahui terdapat pelanggaran atau ketidaksesuaian maka izin tidak akan
diberikan. Tujuan AMDAL secara umum adalah mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
serta mengupayakan pengelolaan lingkungan oleh setiap pelaku usaha. 

6. Dokumen Terkait Lainnya  

Dibutuhkan juga dokumen – dokumen lainnya yang berkaitan dengan izin lingkungan
yang telah diatur di dalam undang – undang. Dokumen ini bergantung pada kebijakan
pemerintahan setempat. 

Biasanya dokumen yang dibutuhkan seperti RKL-RPL, Dokumen Kerangka Acuan, ANDAL,
dan yang lainnya. AMDAL wajib diterapkan bagi setiap pihak atau pelaku usaha yang hendak
membuat rencana bisnis. 

Oleh karena itu sangat penting memahami apa saja persyaratannya. Nantinya akan dilakukan
pengujian oleh komisi penilai AMDAL, dan keterlibatan masyarakat juga dibutuhkan. 

Jika dokumen dianggap layak dan dipastikan tidak mengancam lingkungan, maka AMDAL
akan diizinkan. Dokumen ini sifatnya legal dan bisa digunakan sesuai keperluan hukum yang
berlaku. Hampir semua bidang usaha atau kegiatan kini mengharuskan adanya AMDAL. Syarat
memperoleh AMDAL bisa saja berbeda di seluruh wilayah di Indonesia, oleh sebab itu sangat
penting diperhatikan.

2.4. Fungsi AMDAL

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan suatu wilayah.

2. Untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan atas kelayakan sebuah lingkungan
hidup dari rencana usaha atau kegiatan tertentu.

3. Membantu memberikan masukan dalam rangka menyusun sebuah rancangan yang


terperinci dari suatu rencana usaha atau kegiatan.
4. Membantu memberikan masukan dalam suatu proses penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.

5. Membantu memberikan informasi terhadap masyarakat tentang dampak-dampak yang


mungkin ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.

6. Sebagai rekomendasi utama untuk sebuah izin usaha

7. Sebagai Scientific Document dan Legal Document

8. Sebagai izin kelayakan lingkungan.

2.5 Yang Membuat AMDAL

Penyusun AMDAL Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting dan belum memiliki
kepastian pengelolaan lingkungannya. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu
menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat dalam bagian Prosedur dan Mekanisme
AMDAL. Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk
menyusunkan AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL diharapkan telah memiliki sertifikat
Kompetensi dari Lembaga Pemberi Lisensi Penyusun AMDAL. Berbagai pedoman
penyusunan yang lebih rinci dan spesifik menurut tipe kegiatan maupun ekosistem yang berlaku
juga diatur dalam berbagai Keputusan Kepala Bapedal


BAB III
METODE PEMBUATAN AMDAL

3.1 Proses Pembuatan AMDAL

1. Proses Penapisan:
Proses penapisan (Proses Seleksi) wajib AMDAL adalah proses untuk
menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau
tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11
Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi
dengan AMDAL.

2. Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib
mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa
melakukan penyusunan AMDAL.
Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa
kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun
2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses
AMDAL.

3. Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan
rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah
studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat
kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait
dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah
dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pelingkupan.
4. Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan,
lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

5. Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL


Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-
ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai
disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL
untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL,
RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk
memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

6. Persetujuan kelayakan lingkungan


1.Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
diterbitkan oleh:
a) Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai pusat;
b) gubernur, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai provinsi; dan
c) bupati/walikota, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai
kabupaten/kota.
2.Penerbitan keputusan wajib mencantumkan:
a) dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan;
b) pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang diajukan oleh
warga masyarakat.
BAB IV
STUDY KASUS
BAB V
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Amdal, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas


manusia yang semakin meningkat.Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-
proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa
merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri
sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih
penting sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :

1. Pengelolaan lingkungan
2. Pemantauan proyek
3. Pengelolaan proyek
4. Pengambilan keputusan
5. Dokumen yang penting

3.2 Saran
Semoga AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) ini dapat dijadikan
secara optimal dalam pengambilan suatu keputusan.

Blogger.Pengertian AMDAL (Analisis mengenai Dampak Lingkungan) (online).


(http://soera.wordpress.com/2009/01/31/pengertian-amdal/. diakses 23 Juni 2003).

Blogger.Peran AMDAL (online). (http://dedekrenz.blogspot.com/2011/01/peran-


amdaldalam-pemgelolaan.html. diakses 23 Juni 2003).

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/04/polusi_air_tanah_akibat_limbah_indus
tri.pdf
Http://en.wikipedia.org/wiki/Water_polution www.menlh.go.id/i/art/pdf_1038886332.pdf

http://www.theceli.com/dokumen/produk/pp/1999/41-1999.htm

mages.soemarno.multiply.com/attachment/0/Ru9eSgoKCtgAAA7XvtI1/STANDARISASI%
20LINGKUNGAN.doc?nmid=58345430

Anda mungkin juga menyukai