Proposal ini telah disetujui oleh pembimbing dan siap untuk dipertahankan di
depan penguji proposal.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Panduan
3. 25-Okt-2021 BAB II,III
LEMBAR KONSULTASI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah menganugrahkan segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal ini dengan baik. Proposal ini
disusun peneliti untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di
STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru Program Studi Ilmu Keperawatan dengan judul
“Hubungan Pelayanan Keperawatan Dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Pasien
Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit Prima Pekanbaru”.
Dalam penyusunan proposal ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan peneliti mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Ibu Ns. Erika, M.Kep, Sp.Mat, Phd, selaku Pemilik Yayasan STIKes Tengku
Maharatu Pekanbaru.
2. Bapak Ns. Carles, S.Kep, M.Si, selaku Ketua STIKes Tengku Maharatu Pekanbaru.
3. Bapak Ns. Awaluddin, M.Kep selaku Ketua Prodi Ilmu Keperawatan STIKes
Tengku Maharatu Pekanbaru.
4. Pimpinan RS Prima Pekanbaru yang telah menerima dan mengizinkan saya untuk
melakukan penelitian di ruangan ICU RS Prima Pekanbaru.
5. Bapak Ns. M. Irwan, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Ns. Erika, M.Kep, Sp.Mat, Phd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam menyelesaikan proposal ini.
7. Ibu Ns. Riamah,S.Kep, M.Kes, selaku Dosen Penguji I yang memberikan
bimbingan, pengarahan, dan petunjuk selama menyelesaikan proposal ini.
8. Ibu Ns. Anita Syarifah, M.kep, selaku Dosen Penguji II yang memberikan
bimbingan, pengarahan, dan petunjuk selama menyelesaikan proposal ini
9. Seluruh Dosen dan Staff di STIKes Tengku Mahartu Pekanbaru yang telah banyak
memberi pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada peneliti selama mengikuti
pendidikan di STIKes Tengku Mahartu Pekanbaru.
10. Kedua orang tua yang saya cintai Ayahanda dan Ibunda serta suami dan anak-anak
saya yang selalu memberi semangat dan dukungan baik moril maupun materil
selama ini.
11. Sahabat dan rekan-rekan seperjuangan selama di STIKes Tengku Maharatu
Pekanbaru yang memberi semangat dan dukungan.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu-persatu.
Semoga atas segala kebaikan tersebut mendapatkan balasan berkat yang melimpah
dari Tuhan. Akhir kata peneliti mohon maaf apabila dalam penyusunan proposal ini terdapat
kekurangan dan kesalahan, untuk itu sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
Meta Kurniasari
DAFTAR ISI
Hal
LEMABAR JUDUL.........................................................................................I
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................II
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................III
KATA PENGANTAR......................................................................................IV
DAFTAR TABEL............................................................................................VI
DAFTAR SKEMA...........................................................................................VII
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................VIII
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................IX
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Metoda Penelitian................................................................................32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................33
C. Populasi dan Sampel...........................................................................34
D. Etika Penelitian...................................................................................35
E. Alat Pengumpulan Data......................................................................36
F. Prosedur Pengumpulan Data...............................................................36
G. Definisi Operasional...........................................................................37
H. Analisa Data.......................................................................................38
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN 1...................................................................................................
LAMPIRAN 2...................................................................................................
LAMPIRAN 3...................................................................................................
LAMPIRAN 4...................................................................................................
LAMPIRAN 5...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Corona Virus Disease 19 atau yang disebut Covid-19. menjadi salah satu masalah
kesehatan dunia sejak bulan Januari 2020. Pada 3 Mei 2020 kasus Covid-19 terkonfirmasi
3.272.202 kasus dan 230.104 angka kematian yang menimpa 215 negara (WHO, 2020).
Kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 dan
hingga kini terus bertambah. Sejak itu, angka kesakitan dan kematian terus bertambah dan
dan PSBB pada 20 Maret 2020, semenjak itu terjadi penurunan pasien di Rumah Sakit
Prima Pekanbaru sebanyak 67,9 % dari bulan Maret sampai dengan April 2020. Penurunan
kunjungan pasien pada bulan April terjadi di semua instalasi, seperti di instalasi paviliun,
Pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan angka kunjungan pasien, hal ini terjadi
karena terdapat alur proses pelayanan kesehatan yang berubah, pembatasan jumlah pasien
2020). Pembatasan jumlah pasien setiap harinya mengakibatkan pasien diduga berobat ke
Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang menyerang
sistem pernafasan disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan, dimana Covid-19 ini
kekhawatiran, sehingga masyarakat dituntut tidak menganggap sepele virus ini. Ketentuan
pemerintah yang telah dikeluarkan adalah Social Distancing yang diharapkan bisa
mengurangi atau mencegah penularan penyebaran virus. Seiring berjalannya waktu,
pemerintah menerapkan kehidupan normal yang baru atau new normal, untuk mengurangi
dampak permasalahan kondisi ekonomi dan juga sektor pelayanan kesehatan yang ikut
Sektor pelayanan kesehatan yang paling terdampak oleh situasi pandemi ini, harus
siap dengan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat menyesuaikan dengan
adanya penularan Covid-19 baik pasien, petugasdan lingkungan rumah sakit, perlu
menerapkan protokol kesehatan yang dilakukan rumah sakit untuk meningkatkan mutu
pelayanan selama era new normal. Mutu pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang
diberikan secara efisien dan efektif, berfokus kepada kebutuhan dan harapan pasien, dan
diberikan sesuai kode etik, standar pelayanan kesehatan, perkembangan ilmu pengetahuan,
Tenaga kesehatan harus menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi, mulai dari
(APD), kecemasan tertular Covid-19 ataupun menularkan kepada keluarga. Kebiasaan baru
kepuasan pasien difokuskan pada 5 dimensi yang dikenal dengan istilah mutu layanan
“SERVQUAL (service quality)” yaitu; bukti fisik (tangible), empati (empathy), jaminan
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni, Susri (2017) tentang kepuasan pasien
dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang bahwa dari
lima dimensi mutu dengan nilai paling rendah adalah responsiveness dan emphaty. Lebih
dari separuh responden menyatakan daya tanggap dan empati perawat tidak baik dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien. Perawat diharapkan oleh pasien dapat
memberikan pelayanan yang cepat dan memperhatikan keluhan pasien, perawat mampu
dengan pasien. Penelitian yang dilakukan oleh Marta, Rika (2018) tentang analisis faktor
kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang bahwa indeks kepuasan
pasien adalah 79,59%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan belum terpenuhinya target
penyusunan survei kepuasan masyarakat yang menyebutkan paling sedikit 88,31% untuk
nilai sangat baik pada pelayanan kesehatan dengan tipe A. Perawat diketahui masih kurang
dalam memberikan waktu yang cukup bagi pasien dan keluarga pasien untuk bekonsultasi
Pasien dikatakan puas ketika harapan pasien dapat terpenuhi melalui jasa pelayanan
kesehatan yang diterima dirumah sakit karena tuntutan kebutuhan pasien semakin
meningkat (Ryandini & Hakim, 2019). Menurut penelitian Butar & Simamora (2016),
mengatakan bahwa, ada hubungan signifikan antara mutu pelayanan keperawatan dan
mutu pelayanan dan kepuasan pasien, dilihat dari dimensi bukti fisik, empati, daya tanggap,
mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara bukti fisik, empati, jaminan,
daya tanggap dan kehandalan dengan kepuasan pasien. Menurut beberapa hasil penelitian di
atas, disimpulkan bahwa mutu pelayanan ditinjau dari 5 dimensi berpengaruh terhadap
kepuasan pasien, dimana semakin baik mutu pelayanan kesehatan yang diberikan rumah
komunikasi verbal atau non verbal untuk berhubungan dengan pasien sebagai bentuk
pengenalan masalah dan bantuan kepada pasien bagaimana seharusnya mereka merawat diri
mereka sendiri ( Rosenberg dan Gallo, 2011, dalam Aldorahimi, 2017). Komunikasi
terapeutik membantu mengatasi masalah pasien untuk mengurangi beban perasaan dan
pengalaman emosional pasien, dan mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan. Kualitas
asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien akan mempengaruhi kualitas hubungan
terdapat beberapa komponen didalamnya meliputi; pra interaksi, komunikasi aktif, teknik
komunikasi, pasien centered, dan potensi hambatan. Pra interaksi dilakukan saat bertemu
dengan pasien, bagaimana perawat memperkenalkan diri tanpa diminta. Perawat mengetahui
teknik komunikasi sehingga komunikasi menjadi efektif seperti perawat tahu kapan harus
diam dan aktif mendengarkan keluhan pasien. Perawat juga harus memiliki kesadaran diri
terhadap nilai dan kepercayaan yang dimiliki pasien. Perawat juga harus mengetahui potensi
Rumah Sakit Prima Pekanbaru merupakan rumah sakit umum tipe C yang dipimpin
oleh seorang direktur. Rumah Sakit Prima Pekanbaru terletak pada jalur lalu lintas utama
kota Pekanbaru di jalan Bima No. 01 Nangka Ujung yang diresmikan pada tanggal 15 juli
2016 dan dibangun di atas areal seluas 30.000 meter dengan kapasitas 187 tempat tidur
Rumah Sakit Prima Pekanbaru merupakan rumah sakit swasta yang berada di Kota
Madani Pekanbaru Propinsi Riau dengan memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan
terbaik yang dapat memenuhi standar kualitas dan kendali mutu. Menurut beberapa pasien
yang datang berobat di Rumah Sakit Prima Pekanbaru mengatakan bahwa mutu pelayanan
selama era new normal masih dikatakan jauh dari harapan masyarakat, sedangkan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan semakin meningkat dan sektor pelayanan kesehatan di
rumah sakit mempunyai kewajiban dalam memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
yang didapat dari Rumah Sakit Prima Pekanbaru, terdapat jumlah pasien Covid-19 Pada
tahun 2020 berjumlah 350 orang, pada tahun ini hingga bulan 31 Agustus 2021 terdapat
(tujuh) pasien RS. Prima Pekanbaru yang ditemui bahwa masih ditemukannya komplain
dari pasien ataupun keluarga pasien. Komplain ini banyak menyangkut banyak hal, dari
pelayanan dokter, pelayanan perawat, instalasi gizi, keadaan ruang perawatan ataupun
dalam bidang pelayanan lain. Pasien juga mengeluh bahwa perawat kurang tanggap pada
keluhan pasien, kurangnya komunikasi perawat, pelayanan perawat yang tidak konsisten
dan perawat tidak memperkenalkan diri terhadap pasien. Hasil yang diperoleh peneliti
bahwa layanan keperawatan belum dilakukan secara maksimal. Hal tersebut dapat terlihat
dari kurangnya keterlibatan perawat saat memberikan informasi tentang obat-obatan yang
diminumnya, diet atau program perawatan ketika pasien dinyatakan sembuh dan diijinkan
pulang.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pelayanan
Keperawatan Dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Pasien Selama Masa Pandemi Covid-19
Di Rumah Sakit Prima Pekanbaru di era new normal dan masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
B. Rumusan Masalah
Pada umumnya pasien yang merasa tidak puasakan mengajukan komplain pada
pihak rumah sakit. Komplain yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan menurunnya
Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen.
konsumen/pasien dan kualitas pelayanan Rumah Sakit Prima Pekanbaru, masyarakat Kota
Pekanbaru beberapa kali menyampaikan keluhan terhadap pelayanan Rumah Sakit Prima
Pekanbaru melalui media masa lokal, khususnya terhadap kualitas pelayanan ruangan di
Rs.Prima Pekanbaru. Keluhan atas pelayanan rumah sakit juga disampaikan melalui kotak
saran yang ada di Rumah Sakit Prima Pekanbaru. Dari uraian diatas dapat ditarik
kesimpulan sejauh mana pelayanan kepuasan pasien selama masa pandemi covid-19 di
Dari fenomena diatas dapat ditarik rumusan masalah. Rumusan masalah dalam
Kepuasan Pasien Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit Prima Pekanbaru”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam Hubungan
2. Tujuan Khusus
Pekanbaru.
Pekanbaru
3. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan bacaan dan informasi untuk menambah wawasan bagi institusi dan
Prima Pekanbaru.
c. Bagi Responden
Prima Pekanbaru
d.Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
visual, sinyal, tulisan, atau perilaku. Terapuetik adalah berkaitan dengan terapi
dapat melegakan serta dapat membuat pasien merasa nyaman dan akhirnya
orang lain.
interpersonal antara tenaga kesehatan dan pasien, dalam hal ini tenaga
b. Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi terhadap diri
sendiri.
realistik.
perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah ke dalam situasi yang lebih
yakni antara pasien dengan petugas medis secara profesional dalam rangka
a. Keikhlasan (Genuines)
b. Empati (Empathy)
perasaan orang lain baik suka maupun duka, seolah–olah merasakan atau
mengalami apa yang terjadi pada pribadi pasien. Empati merupakan suatu
terlibat komunikasi.
c. Kehangatan (Warmth)
oleh pasien untuk mengetahui perasaan, pikiran, dan persepsi pasien itu
tangan, hindari gerakan yang tidak perlu, dan condongkan tubuh ke arah
lawan bicara.
b. Menunjukkan Penerimaan
e. Mengklarifikasi
mengenai ide atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh pasien. Tujuan
dari teknik ini untuk menyamakan pengertian.
f. Memfokuskan
a. Tahap Pra-Interaksi
b. Tahap Orientasi
fisioterapis pada saat pertama kali bertemu atau kontak dengan pasien.
c. Tahap Kerja
Tahap ini merupakan inti dari seluruh proses komunikasi terapeutik. Tahap
d. Tahap Terminasi
1. Terminasi sementara
akan dilakukan pada waktu yang telah disepakati bersama antara terapis
dengan pasien.
2. Terminasi akhir
secara menyeluruh.
a. Perkembangan
pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa, cara berpikir, dan
proses berpikir dari orang tersebut. Cara berkomunikasi pada usia dewasa
dengan usia balita tentunya berbeda, pada usia dewasa kita mungkin perlu
belajar bahasa “gaul” mereka sehingga yang kita ajak bicara akan merasa
b. Persepsi
terhambatnya komunikasi.
c. Nilai
perawat untuk menyadari nilai dari seorang pasien. Perawat perlu berusaha
pribadinya.
d. Latar Belakang Sosial Budaya
e. Emosi
keperawatan dengan tepat dan baik. Selain itu tenaga kesehatan juga perlu
f. Jenis Kelamin
g. Pengetahuan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antara orang yang
dengan muridnya.
i. Lingkungan
j. Jarak
aman dan kontrol tersendiri. Dapat dicontohkan dengan pasien yang merasa
terancam ketika seseorang tidak dikenal tiba-tiba berada pada jarak yang
sangat dekat dengan dirinya. Hal ini juga yang dialami oleh pasien pada saat
dengan pasien.
k. Masa Kerja
Masa kerja adalah waktu dimana seseorang mulai bekerja di sebuah tempat.
a. Menunjukkan Perhatian
1. Memandang pasien
2. Kontak mata
3. Sikap terbuka
4. Rileks
5. Mengangguk
1. Mendengarkan
2. Memberikan umpan balik Komunikasi non-verbal dan verbal
B. Pelayanan keperawatan
1 Pelayanan Keperawatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Penggunaan atau pelanggan juga akan ikut dirugikan karena berkurang atau
tidak mendapat layanan yang bermutu apalagi bagi masyarakat yang tidak merupakan
harapan bagi setiap masyarakat ketika datang untuk melakukan konsultasi atas
kualitas itu tidak sama bagi setiap orang, seperti halnya penilaian kecantikan yang
bergantung pada cara pandang dan selera seseorang. Demikian pula halnya dengan
kualitas, setiap orang pasti akan mempunyai pengertian yang berbeda dengan kualitas
(Pohan, 2007).
Pasien rumah sakit selain berperan sebagai konsumen sekaligus objek layanan
rumah sakit juga merupakan agen marketing rumah sakit.Pasien yang merasa puas
masyarakat mengenai layanan suatu rumah sakit.Sebaliknya pasien yang tidak puas
2010).
Komponen sumber daya rumah sakit yang paling banyak melakukan kontak
dengan rumah sakit adalah tenaga keperawatan.Baumann (2007) mencatat bahwa
perawat mendominasi hampir 80% pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit,
pelayanan keperawatan juga dilaksanakan 24 jam tanpa henti.Dari segi sumber daya
tenaga kerja, sekitar 40-60% sumber daya manusia di rumah sakit adalah tenaga
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kepuasan pasien terutama pasien rawat
inap.
Doghaither (2010) mengemukakan bahwa rasa ketidakpuasan pasien terhadap
juga dapat menyebabkan peningkatan komplain dan penurunan kepatuhan pasien dalam
proses medikasi.
1. Keselamatan Pasien
a. Dekubitus
integritas kulit. Hal ini terjadi akibat tekanan, gesekan atau kombinasi
Kesalahan dalam pemberian obat oleh perawat terjadi jika perawat melakukan
kesalahan dalam prinsip 6 benar dalam pemberian obat, yaitu benar pasien,
benar obat, benar waktu pemberian, benar dosis obat, benar cara pemberian dan
cedera pada pasien, kejadian ini sebagai tanda bahwa adanya kekurangan
keamanan pasien.
c . Pasien Jatuh
Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau
tempat lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat maupun saat pasien
adalah persentasi jumlah insidensi pasien jatuh dari tempat tidur yang terjadi
d. Retrain
Retrain adalah alat bantu yang digunakan untuk mobilisasi, terutama untuk
pasien bingung atau disorientasi. Retrain hanya digunakan bila metode lain
2. Perawatan Diri
yang harus terpenuhi agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari tidak
berkualitas. Kepuasan merupakan bagian yang penting dan hal tersebut akan
terwujud bila ada komitmen, presistensi dan determinasi mulai dari top manajer
4. Penurunan Kecemasan
1. Pengertian Perawat
2. Hak Perawat
dan/atau keluarganya.
diberikan;
34
d. menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan
jawab dan tanggung gugat, sesuai dengan kode etik serta berdasarkan
tersebut adalah:
masyarakat. Yaitu:
masyarakat.
35
khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian
sosial.
36
3. Tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya
menyeluruh.
keperawatan.
keperawatan.
yang luhur.
37
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
pengabdiannya.
masyarakat
C.Kepuasan Pasien
1. Pengertian Kepuasan
diberikan tetapi meliputi juga pada nilai objektifnya dan dilandasi pada
(Wijono, 2008).
38
kepuasan terjadi karena penilaian terhadap manfaat serta kenikmatan
(Koentjoro, 2007).
pelayanan dapat dinilai secara tindakan ataupun sikap anggota tim medis
mengganggap suatu instasi itu baik jika mereka merasakan kepuasan dari
oleh pasien jelas, tim medis juga bersikap cekatan dalam menangani
keluhan pasien.
39
c. Aspek kompetensi teknis perawat, meliputi keberhasilan perawat
dan tim medis lainnya dalam memberikan asuhan kepada pasien dan
berpengalaman.
pasien.
berbelit-belit.
rawat.
40
(Wijono, 2008) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi
menunggu.
41
3. Indikator Kepuasan Pasien
(perawat).
42
e. Tangible (bukti langsung), yaitu ketersediaan sarana dan fasilitas
43
b. Pelayanan selama proses penikmatan jasa tidak dirasakan oleh
pasien. Pasien merasa tidak puas terhadap mutu yang dilakukan oleh
kepada pasien.
belakang pendidikan, suku bangsa, agama, dan pekerjaan dari pasien itu
sendiri.
44
diperlukan evaluasi dalam meningkatkan kinerja keperawatan dari
dilakukan perbaikan.
45
kesannya terhadap kinerja atau hasilsuatu produk dan harapan-
keluhanakan perawat yang tidak ramah dan tidak acuh terhadap keluhan-
sakit, pasien atau keluarganya ingin lebih sekedar suatu pengobatan atau
cepat dan tepat, tanpa mondar- mandir menembus resep dan lain-lain
(Sitepu, 2011).
6. Dimensi Kepuasan
Azwar dalam Gita Nur Ayni, 2019, dimensi kepuasan dapat dibedakan atas
a. Kepuasan yang mengacu hanya pada penerapan kode etik serta standar
46
melakukan pilihan (choice), pengetahuan dan kompetensi teknis
Menurut Kotler dalam Gita Nur Ayni, 2019, ada berbagai metode dalam
jasalayanan. Jika penanganan keluhan, saran dan masukan ini baik dan
cepat, maka pelanggan akan merasa puas, sebaliknya jika tidak maka
kotak saran, kartu komentar, hot line grafis dengan nomor tertentu dan
47
pertanyaan tertentu pada kuesioner yang diberikan pada responden atau
yang dialami.
c. Ghost shopping
pelanggan mereka.
Pasien
(2014).
48
yang dibutuhkan dan diharapkan sehingga pelanggan akan puas
Setyaningsih. et al (2012)
B. KERANGKA TEORI
Kerangka Teori
Kepuasaan Pelanggan
Skema 2.1
Sumber : Rosyidah, hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan
pasien di poli fisioterapi selama masa pandemi covid-19 di RSUD batara guru
belopa, universitas hasanuddin, 20121
49
D. KERANGKA KONSEP
berikut:
Kerangka Konsep
Komunikasi Keperawatan
Skema 2.2
E. HIPOTESA PENELITIAN
telah dikemukakan, maka hipotesa pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
50
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis serta
konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis, dan juga konsisten untuk
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dari bulan November 2021 sampai dengan
Desember 2021.
51
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
serta waktu tertentu yang akan diamati atau diteliti oleh peneliti. Populasi
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
2. Sampel.
comotan atau men comot yaitu mengambil sebagian saja dari yang
banyak.
Ket : n= Sampel
: d= Tingkat Kesalahan
52
: N= populasi
= 150
2.5
=60 orang.
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien covid 19 di RS. Prima
orang.
3. Kriteria Sampel
53
1. Pasien Selama Masa Pandemi Covid 19 di RS Prima Pekanbaru
D. Etika Penelitian
maka etika penelitian harus dipertahankan, adapun masalah etika penelitian yang
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
54
4. Semua informasi yang berasal dari responden dan telah dikumpulkan dijamin
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat
sebagai alat pengumpulan data diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.
untuk dirahasiakan.
G. Definisi Operasional
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki
variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di
tarik kesimpulannya.
55
Table 3.1
Defenisi Operasional
56
1. Analisa Univariat
Dalam penelitian ini, fasilitas yang dimaksud adalah segala sesuatu yang
2.Analisa Bivariat
BAB IV
57
HASIL PENELITIAN
A. Data Umum
Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil dan pembahasan dari
Terhadap Kepuasan Pasien Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit Prima
Pekanbaru. Penelitian ini akan dilakukan dari bulan November 2021 sampai dengan
Desember 2021.
60 pasien. Hasil penelitian ini akan disajikan dalam data umum dan data khusus.
Data umum akan menampilkan umur responden, jenis kelamin responden, pekerjaan
NO UMUR n %
1 20-25 (Remaja Akhir) 5 8,33
2 26-35 (Dewasa Awal) 12 20
3 36-keatas (Dewasa Akhir) 43 71,67
TOTAL 60 100
58
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin pasien di
NO JENIS KELAMIN n %
1 Laki-laki 35 58,33
2 Perempuan 25 41,67
TOTAL 60 100
NO Pendidikan Terakhir n %
1 SD 11 18,33
2 SMP 19 31,66
3 SMA 17 28,34
4 Perguruan Tinggi 13 21,67
TOTAL 60 100
pasien (31,66%).
59
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pekerjaan pasien di
NO Pendidikan Pekerjaan n %
1 Buruh 9 5
2 Swasta 15 25
3 PNS 8 13,33
4 Petani 6 10
5 Wiraswasta 22 36,67
TOTAL 60 100
(36,67%).
B. Data Khusus
NILAI PELAYANAN n %
Baik 20 33,33
Cukup 17 28,33
Kurang 23 38,34
TOTAL 60 100
60
2. Karakteristik gambaran nilai komunikasi keperawatan
NILAI KOMUNIKASI n %
Baik 11 18,33
Cukup 33 55
Kurang 16 26,67
TOTAL 60 100
NILAI KEPUASAN n %
Tinggi 7 11,66
Sedang 14 23,34
Rendah 39 65
TOTAL 60 100
Prima Pekanbaru.
61
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Analisis Hubungan Pelayanan Keperawatan
KEPUASAN PASIEN
TOTAL
NO PELAYANAN KOMUNIKASI
TINGGI SEDANG RENDAH
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Baik Baik
2 Cukup Cukup
3 Kurang Kurang 7 11,66 14 23,34 39 65 60 100
TOTAL 7 11,66 14 23,34 39 65 60 100
Tabel Spearman Rho p=0,0000
presentese (65%). Hasil uji statistik rank spearman diperoleh angka signifikan
atau angka probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05
Masa Pandemi Covid 19 di RS. Prima Pekanbaru. yang berarti ada hubungan
BAB V
62
PEMBAHASAN
A. Pelayanan Keperawatan
khusus covid 19 di Rumah Sakit Prima Pekanbaru sebagian besar adalah kurang baik
sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang (38,34%). Menurut peneliti kurangnya pelayanan
anda dengan tepat dan propesional. Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika
dibutuhkan, perawat kurang segera menangani anda ketika sampai di kamar rawat
inap.
bertanggung jawab dalam Keselamatan Pasien Indicator ini meliputi pasien aman
dari kejadian jatuh, dekubitus, kesalahan pemberian obat dan cidera akibat restrain.
manusia yang harus terpenuhi agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari
tidak harus terpenuhinya kebutuhan kebersihan dan perawatan diri, misalnya kulit,
rasa tidak nyaman, infeksi saluran kemih dan lain-lain. Kebutuhan kebersihan diri
tidak selalu dapat dilakukan secara mandiri, penyebabnya antara lain keadaan sakit.
B. Komunikasi Keperawatan
ruang khusus covid 19 di Rumah Sakit Prima Pekanbaru sebagian besar adalah cukup
Menurut teori Wahyu (2006), menyatakan bahwa pada fase kerja merupakan
63
inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik, karena di dalamnya perawat
dituntut untuk membantu dan mendukung pasien untuk menyampaikan perasaan dan
pikirannya dan kemudian menganalisis respons ataupun pesan yang disampaikan oleh
pasien. Dalam tahap kerja adalah tahap dimana perawat – pasien memiliki waktu
bertatap muka lebih lama dan perawat pula mendengarkan secara aktif dan dengan
kesehatannya.
tidak adalah 38 (73%) responden. Menurut peneliti perawat yang sopan yaitu selalu
merupakan suatu bentuk komunikasi non verbal dengan aksi tubuh yang terlihat
bersamaan dan pararel dengan katakata. Berdasarkan data dari kuesioner komunikasi
“perawat 69 bersikap rileks kepada saya” didapatkan hasil menjawab tidak adalah 39
(75%) responden. Menurut peneliti dengan sikap perawat yang rileks dapat
komunikasinya semakin baik dan sebaliknya. Menurut Egan (2013), salah satu sikap
atau cara umtuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi
yang terapeutik yaitu tetap rileks, tetap dapat mengontrol keseimbangan antara
C. Kepuasan Pasien
64
Hasil penelitian ini menunjukkan kepuasaan pasien ruang khusus covid 19 di
Rumah Sakit Prima Pekanbaru sebagian besar adalah kurang baik sebanyak 39 (tiga
pelayanan keperawatan terutama komunikasi yaitu tata cara informasi yang diberikan
oleh pihak penyedia jasa dan bagaimana keluhan- keluhan dari pasien dengan cepat
diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan terhadap
keluhan pasien. Misalnya adanya tombol panggilan di dalam ruang rawat inap,
adanya ruang informasi yang memadai terhadap informasi yang akan dibutuhkan 70
pemakai jasa rumah sakit, seperti keluarga pasien maupun orang yang berkunjung ke
rumah sakit.
ruang rawat inap RSUD Bangil sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35
pasien, hal ini dikarenakan ada perbedaan tingkat kepuasan antara laki-laki dan
berhubungan dengan kepuasan salah satunya adalah jenis kelamin. perempuan lebih
(dewasa akhir) sebanyak 43 orang (71,67%). Menurut peneliti, faktor lain yang
mempengaruhi tingkat kepuasan adalah usia pasien karna semakin tua umur
seseorang maka semakin mudah merasa puas. Menurut teori Anoraga (2009) ada
kecenderungan konsumen yang lebih tua lebih merasa puas dari konsumen yang
berumur relatif lebih muda. Hal ini diasumsikan bahwa konsumen yang lebihtua telah
65
berpengalaman sehingga ia mampu menyesuaikan diri dengan kondisi pelayanan
yang ideal tentang pelayanan yang diberikan, sehingga apabila harapannya dengan
diterimanya.
Pekanbaru
Rumah Sakit Prima Pekanbaru sebagian besar adalah kurang baik sebanyak 39 (tiga
Hasil uji statistik dimana nilai p= 0,00 dengan tingkat kemaknaan a= 0,05
yang berarti nilai p<a dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima atau ada
66
dan non verbal, perawat yang berkomunikasi dengan sikap tidak bersahabat dan cara
berkomunikasi yang tidak baik menyebabkan ketidakpuasan pada pasien, hal ini
disebabkan karena ketidakmampuan pasien menafsirkan pesan verbal dan non verbal
paling sering ditemukan erat kaitanya dengan sikap danprilaku petugas RS, antara
lain: lamanya waktu tunggu, lingkungan RS,sikap, prilaku, keramahan petugas, serta
BAB VI
67
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
B. Saran
sebagai berikut:
pasien.
68
lomba memperbaiki pelayanan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
69
Amatiria, G. (2016). Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Metode Tim pada Rawat
Inap. Jurnal Keperawatan.
Juita, G. S., Marlinae, L., & Rahman, F. (2017). Hubungan Mutu Pelayanan dengan
Kepuasan Pasien Rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang
Layang. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 4(2), 49–56.
70
Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. jakarta: Rineka Cipta.
Nurhaida, S., & Sudirman. (2015). Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan
Pasien Rawat Inap di RSUD Ampana Kabupaten Tojo Una-Una. Jurnal
Kesehatan Tadulako, 1, 15-22.
Lampiran 1
yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika
responden tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada paksaan atau ancaman
apapun.
Peneliti
Meta Kurniasari
Lampiran 2
72
Saya yang bertanda tangan diabwah ini:
Inisial nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit Prima Pekanbaru.”. Saya mengerti penelitian ini
tidak akan membawa akibat yang merugikan bagi saya dan saya mengerti bahwa
tujuan yang ingin dicapai dari pihak manapun juga. Oleh sebab itu, saya akan
memberi jawaban yang sebenarnya. Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi
Pekanbaru, 2021
Responden
73
Kuisioner
No. Responden :
Tgl. Pengisian :
1. Demografi Pasien
Mohon diisi dan dijawab pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap. Nama
(Inisial) :
Pekerjaan :
TNI/ABRI Lainnya
Pengusaha …………………………
Alamat :
Pendidikan Terakhir :
SD Lainnya
Agar dapat melayani anda dengan lebih baik dan dalam upaya meningkatkan
kepuasan anda, peneliti ingin mengetahui pendapat atau sikap anda tentang
komunikasi perawat sesuai dengan pengalaman yang dialami selama dirawat di RS.
Prima Pekanbaru.
74
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda () di kolom yang sesuai
pada : PUAS atau TIDAK PUAS
75
anda
76
kaki tidak dilipat
3.Tingkat Kepuasan
Agar dapat melayani anda dengan lebih baik dan dalam upaya meningkatkan
kepuasan anda, peneliti ingin mengetahui pendapat atau sikap tentang tingkat
kepuasan anda terhadap pelaksanaan komunikasi perawat sesuai dengan
pengalaman yang di alamai selama di rawat di RS.Prima Pekanbaru
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda () di kolom yang sesuai
pada : PUAS atau TIDAK PUAS
77
di gunakan
4. Perawat menjaga kebersihan dan
kerapian kamar mandi dan toilet
5. Perawat menjaga kebersihan dan
kerapian penampilanya
6. Perawat mampu menangani
masalah keperawatan anda
dengan tepat dan propesional
7. Perawat memberikan informasi
tentang fasilitas yang tersedia
8. Perawat memberitahukan dengan
jelas hal-hal yang harus di patuhi
dalam perawatan anda
9. Perawat memeberi tahu dengan
jelas tentang hal-hal yang di
larang dalam perawatan anda
10. Ketepatan waktu perawat tiba di
ruangan ketika di butuhkan
11. Perawat bersedia menawarkan
bantuan kepada pasien
12. Perawat segera menangani anda
ketika sampai di kamar rawat inap
13. Perawat menyediakan waktu
khusus memebantu BAB, BAK,
ganti posisi tidur, dan lain-lain
14. Perawat membantu anda untuk
memperoleh obat
15. Perawat membantu anda untuk
melaksanakan foto lab
16. Perawat memberikan perhatian
terhadap keluhan yang anda
rasakan
17. Perawat dapat menjawab
pertanyaan tentang tindakan
perwatan yang di berikan kepada
anda
18. Perawat jujur memberikan
informasi tentang keadaan anda
19. Perawat memberikan salam dan
senyum ketika bertemu dengan
anda
20. Perawat teliti dan terampil dalam
memberikan tidakan keperawatan
21. Perawat memeberikan informasi
kepada anda tentang segala
tindakan perawatan yang akan
dilaksanakan
22. Perawat mudah ditemui dan
dihubungi
78
23. Perawat menengok dan
memeriksa keadaan anda seperti
mengukur tensi, suhu, nadi,
pernapasan dan cairan infus
24. Perawatan yang diberikan
perawat tidak memandang
pangkat/status tetapi berdsarkan
kondisi anda
Sumber : Nursalam, 2019
79