Anda di halaman 1dari 15

WAWANCARA

“PANDANGAN TOLERANSI DI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT”

Disusun guna memenuhi tugas UTS mata kuliah kewarganegaraan

Dosen Pengampu

Prof. Dr. H. Sarbaini, M.Pd

Reza Fahlevi, S.Pd. M.Pd

Disusun Oleh

Risma Maulida 2110123320006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2022
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN......................................................................................................................1
HASIL WAWANCARA............................................................................................................2
Narasumber pertama Noor Fithri Agustina............................................................................2
Narasumber kedua Aulia Rahman..........................................................................................5
Narasumber ketiga Siti Khairunnisa.......................................................................................8
KESIMPULAN........................................................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................................................11

i
PENDAHULUAN

Wawancara ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas UTS Kewarganegaraan yang
diberikan oleh Bapak Prof. Dr. H. Sarbaini, M.Pd dan Bapak Reza Fahlevi, S.Pd. M.Pd yang
selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan. Wawancara ini juga dibuat bertujuan
untuk mendapatkan informasi tentang toleransi antar sesama yang terjadi disekitar kawasan
kost atau tempat tingal baru para Mahasiswa yang sedang merantau untuk berkuliah di
Universitas Lambung Mangkurat. Dengan wawancara ini setidaknya kita lebih mengetahui
bagaimana beberapa pendapat orang mengenai toleransi toleransi yang ada, toleransi yang
terjadi disekitar teman teman kita yang sekarang sedang jauh dari daerah asalnya. Toleransi
antar sesama sangat penting karena dengan kita menghargai dan menghormati perbedaan
perselisihan pun dapat dicegah. Dan sikap toleransi dikehidupan masyarakat sangat penting
dan harus selalu dikembangkan. Wawancara ini dibuat dengan tidak ada paksaan dari
narasumber dan wawancara ini diberikan narasumber berdasarkan pengalaman dan
penilaiannya sendiri. Di sini saya mewawancarai tiga narasumber yang berbeda beda asal
daerahnya.

Narasumber

1. Noor Fithri Agustina dari prodi Pendidikan Biologi yang berasal dari Anjir Pasar Kab
Barito Kuala yang sedang berkost di Cendana.
2. Aulia Rahman dari prodi Bahasa Sastra Indonesia yang berasal dari Barabai Hulu
Sungai tengah yang sedang berkost di Kayu Tangi Dua.
3. Siti Khairunnisa dari prodi Pendidikan Sejarah yang berasal dari Angsana dan sedang
berkost di Cendana.

1
HASIL WAWANCARA

Narasumber pertama Noor Fithri Agustina


A. Selama anda ngekost untuk berkuliah di ulm ini bentuk toleransi apa saja yang anda
rasakan?
B. Bentuk toleransi yang saya rasakan selama beberapa bulan ngekost seperti toleransi
antar agama seperti saling menhargai perbedaan, budaya, dan suku yg bermacam
macam. Itu saja sih yang saya rasakan dan lebih mencolok yang ada disekitaran kost
saya, karena rata rata dilingkungan kost saya banyak yang berasal dari berbagai
daerah dan bermacam macam kebiasaan dan berbeda beda agama itu aja sihh kalo
menurut ku.

A. Menurut mu apakah ada teman kost atau orang orang disekitar kost mu yang tidak
bertoleransi?
B. Kalo menurut saya sendiri ada sebagian yang tidak bertoleransi atau kurang
bertoleransi.

A. Jika ada bisakah anda gambar kan sikap kurang toleransi apa yang ada dilingkungan
kost mu!
B. Contoh nya seperti saat saya atau teman saya sedang makan teman samping koat saya
batuk batuk berdahak walaupun itu mungkin menurutnya biasa saja tapi bagi sebagian
orang termasuk saya sendiri itu hal yang termasuk jorok apalagi saat saya makan,
mungkin dia berpikir itu tidak apa apa dan normal saja kalau batuk batuk tapi itu
sangat menggangu saya bahkan penghuni kost lain, dan mungkin itu sudah kebiasaan
nya yang susah diubah karena mungkin kebiasaan bawaannya dari rumah saya juga
kurang tau tetapi saya tidak senang hati dan kurang enak untuk menegurnya karena
saya takut dia tersinggung dan dikost saya ini cuma memiliki satu dapur utama nah
semua penghuni kost memasak dalam satu dapur yang sama dan juga tempat cuci
piring yang sama dan kamar mandi yang sama. Sering kali saya temui dapur sangat
berantakan entah bungkus mie instan yg berserakan, percikan minyak goreng, bumbu
bumbu dapur berhamburan, bahkan hampir setiap hari cucian piring yang menumpuk,
dan menurut saya sendiri itu sangat menggangu saya bukan saya sok bersih atau apa
tapi sungguh saya kurang suka dengan sikap perilaku kebiasaan penghuni kost, karena
saat saya ingin mencuci piring atau menggunakan dapur saya selalu memberikan dulu
sebelum menggunakan dan itu setiap hari dan menurut saya itu sangat membuang
waktu saya. Dan ada jua dilingkungan kost saya ini kamar nya agak jauh sih dengan
saya tapi kamar nya berdekatan dengan teman saya dan teman saya sering cerita ke
saya katanya disaat waktunya sholat dia sering memutar musik yang lumayan keras
dan itu terkadang juga mengganggu nya dalam melaksanakan ibadah sholat, dan jika
ada teman nya berkunjung ke kamar nya dia dan teman nya sangat berisik entah
tertawa dan teriak teriak sambil bercanda walau hal itu wajar saja dilakukan saat

2
berteman tapi itu sangat menggangu teman saya dia pun ingin menegur juga enggan
karena takut tersinggung mungkin itu saja sih yang saya rasakan kurangnya toleransi.

A. Kalau dibandingkan dengan daerah asal mu, toleransi mana yang lebih kuat?
B. Kalau menurut saya sendiri toleransi yang ada dikampung halaman saya dan dengan
lingkungan kost saya lebih adanya toleransi didaerah asal saya, tetapi lingkungan
derah dan lingkungan kost sama karena memiliki plus minus yang sama hal nya
dengan di lingkungan kost saya.

A. Bisakah anda deskripsikan bentuk toleransi apa saja yang anda rasakan di asal daerah
anda?
B. Bentuk toleransi yang saya rasakan di asal daerah saya seperti saling sapa menyapa
saat berpapasan atau bertemu saling berbagi makanan jika ada berlebih, mungkin
karena saya tinggal dikampung jadi lingkungan masyarakat disini lebih akrab dan
saling membaur, dan sikap toleransi yang sering saya rasakan di asal daerah saya
disini masyarakat nya kebanyakan saling membantu saling bergotong royong, bahkan
disaat ada salah satu warga yang meninggal dunia semua warga diminta sumbangan
untuk membantu keluarga yang ditinggal, dan disaat ada acara entah acara haul,
pernikahan, sunatan, dan lain lain para warga disini saling membantu seperti
membantu memasak makanan untuk dihidangkan membantu memasang panggung,
tenda, dan lain sebagainya tapi tidak sedikit warga disini yang juga kurang
bertoleransi dan bersosialisasi kebanyakan warga yang kurang toleransi nya adalah
warga pendatang entah pedatang dari kota, mereka jarang sekali kumpul bersama
warga warga sekitar dan sering bepergian dan sangat jarang menyapa, bahkan ada
salah satu warga dekat rumah saya kalo dari ashar dia pergi kesawah dan magrib nya
disawah sampai jam 10 malam baru pulang dan itu sering jadi bahan perbincangan
warga disini karena mayoritas masyarakat didaerah saya beragama muslim, karena
mungkin disini desa jadi kalo magrib itu semua warga masuk rumah gak ada keliaran
dan dia malah pergi kesawah. Itu aja sih kalo dari asal daerah saya.

A. Kalau boleh tau di sekitar lingkungan kost dan lingkungan asal daerah anda apakah
ada suku atau agama yang berbeda ?
B. Kalau untuk di sekitar lingkngan kost saya ada beberapa yang berbeda keyakinan
dengan saya dan untuk suku sendiri juga bermacam macam seperti saya sendiri
bersuku banjar dan teman lingkungan kost saya juga ada yang bersuku jawa, dayak
dan juga banjar. Dan kalau untuk daerah asal saya sendiri tidak banyak yang berbeda
keyakinan dengan saya, karena penduduk didesa saya mayoritas beragama islam ada
saja beberapa yang beragama kristen, tetapiuntuk agama lain sangat jarang ada. Di
asal daerah saya juga banyak sekali suku suku yang beragam entah sku jawa, banjar,
dayak, dan madura.

A. Menurut anda adakah sikap toleransi selama bertemu atau berhubungan dengan
perbedaan tersebut? Apalagi mencakup perbedaan suku bahkan kepercayaan?
B. Ada

3
A. Bisakah anda gambarkan toleransi antar suku dan umat beragama dilingkungan kost
dan lingkungan daerah asalmu!
B. Kalau menurut saya sendiri untuk gambaran toleransi antar suku dan agama yang ada
di lingkungan kost saya seperti saling mehargai jika ada salah satu yang mengerjakan
tugas agama di toleransi, malah menurut saya untuk teman teman yang berbeda
agama dengan saya lebih bisa mehargai dari pada teman yang seagama dengan saya,
seperti contohnya itu saat saya sholat teman saya yang berbeda agama sangat
menghargai dengan cara dia tidak berisik berbeda dengan tetangga kamar teman saya
yang saya smapikan tadi dia beragama sama dengan teman saya dan saya tetapi dia
selalu tidak ingat waktu dan selalu berisik, apalagi disaat blan Ramadhan ini yang
dimana umat muslim berpasa banyak teman muslim kost saya yang sedang tidak
berpuasa mugkin karena sedang halangan nah dia dengan terang tengan makan
dihadapan saya dan tertawa tawa berbeda sekali dengan teman yang berbeda agama
dengan saya bahkan selama berpuasa ini saya tidak pernah meliatnya makan siang
mungkin dia makan dikamar kerena menghargai dan mnjaga toleransi antar perbedaan
agama. Dan untuk masalah suku sendiri kadang ada sediikit masalah seperi suku
dibuat bahan bercandaan contohnya seperti “diam jawa ngomong mulu” dan
sebagainya mungkin itu Cuma dianggap candaan untuk orang orang disekitar kost
saya, dan sisanya saling menghargai antar prbedaan tersebut. Dan untuk gambaran
toleransi antar sku dan agama yang terjadi dilingkungan asal daerah saya seperti
saling membantu dan saling menghargai masyarakat yang sedang beribadah, di
kampung saya sendiri tidak ada yang membeda bedakan suu dan agama semua
berjalan baik baik saja, bahkan disaat ada acara haul dsb warga yang beda agama
kadang ikut membantu dan itu selalu, disaat lebaran warga yang non muslim juga
diundang untuk berkunjung kerumah dan begitu juga sebaliknya jika mereka
mengadakan acara seperti natalah mreka juga kerap mengundang kami yang
beragama muslim untuk berkunjung kerumah nya.

A. Menurut anda hambatan apa yang sering terjadi saat menjalin toleransi?
B. Sering terjadi pertentangan pendapat antar umat beragama, karena adanya perbedaan
budaya dan kebiasaan menurut saya sendiri itu sih hambatan yang paling kerap terjadi
dilingkungan saya.

A. Menurut anda solusi apa yang bisa dipakai untuk hambatan hambatan tersebut?
B. Cara mengatasi hambatan hambatan ketika menjalin toleransi yaitu dengan cara
mengantisipasi kendala tersebut jangan sampai kendala dalam berbudaya membuat
interaksi sosial muslim dan kristen menjadi terbatas, justru dengan cara melakukan
kegiatan bergotong royong secara bersama kita bisa beradaptasi dengan bahasa yang
berbeda-beda baik dari segi suku maupun ras budaya dan ini akan menjadi terbiasa
dalam segi penerapan bahasa komunikasi dan harus banyak saling bertukar pikiran.

4
Narasumber kedua Aulia Rahman
A. Selama anda ngekost untuk berkuliah di ulm ini bentuk toleransi apa saja yang anda
rasakan?
B. Bentuk toleransi yang saya rasakan saat ngekost untuk berkuliah ini adalah adanya
sifat saling berbagi antar sesama teman kost, entah itu berbagi makanan, pasta gigi,
shampo, gula, mie, dan kebutuhan yang lain lain.Terkadang kami juga bermain
bersama didepan kost saat waktu luang, kami sering bermain kartu bahkan mabar
game, kalau di akhir pekan kami juga sering jalan jalan ke warkop atau kedai kopi,
walaupun berbeda prodi ataupun umur kami saling berbagi demi kenyamanan masing
masing.

A. Menurutmu apakah ada teman kost atau orang disekitar lingkungan kostmu yang tidak
bertoleransi?
B. Tidak ada, semua teman disekitar lingkungan kost saya sangat menghargai perbedaan
satu sama lain dan selalu menjaga toleransi tersebut. Dan warga sseempat sering
mengajak kami para penghuni kost untuk berbuka puasa di mesjid, dan warga warga
samping kost juga suka berbicara kepada kami mengenai hal hal kehidupan, selalu
membantu kami jika kami memerlukan pertolongan dan selalu menegur sapa kepada
kami ketika berpapasan ataupun bertemu.

A. Kalau dibandingkan dengan daerah asalmu toleransi mana yang lebih kuat?
B. Kalau lebih kuat antara lingkungan kost dan asal daerah saya dalam toleransinya
menurut saya sama sama kuat tetapi saya tidak terlalu mengetahui lingkungan kost
saya karena saya sendiri baru dua bulan ngekos tapi alhamdulilah sejauh ini semua
warga lingkungan kost saya baik baik orang nya dan selalu menghargai ketenangan
sesama. Dan untuk di lingkungan asal daerah saya sendiri sikap toleransi antar sesama
sangat kuat hampir semua penduduk komplek perumahan saya orang nya baik baik
dan saling membantu bahkan setiap akhir bulan para penduduk komplek melakukan
gotong royong untuk membersihkan lingkungan komplek, dan remaja remaja
dikomplek juga saling berhubugan baik.Di komplek perumahan yang saya tinggali ini
ada yang beragama hindu tetapi mereka semua saling bertoleransi kepada kami yang
berbeda agama dengan kami, mereka selalu memberikan sikap toleransi yang baik dan
begitu pula saya dan keluarga saya.

A. Bisakah anda deskripsikan bentuk toleransi apa saja yang anda rasakan di daerah
asalmu?
B. Bentuk toleransi yang saya rasakan di daerah asal saya adalah seperti setiap tetangga
ada acara entah acara hajatan, haul, pernikahan, lebaran, atau acara lainnya selalu
mengundang kami dengan ramah begitu pula penduduk komplek lainnya setiap ada
penuduk yang mengadakan acara semua penghuni komplek kompak untuk saling
membantu satu sama lain.

5
A. Kalau boleh tau di sekitar lingkungan kost dan lingkungan asal daerah anda apakah
adasuku atau agama yang berbeda?
B. Kalau dilingkungan kost saya sendiri terdiri dari berbagai macam suku karena
penghuni kost yang saya tempati ini berasal dari daerah yang berbeda ada yang
bersuku dayak dari kalteng, suku bugis, suku banjar, suku jawa bahkan ada yang suku
madura,. Perbedaan suku suku penghuni kost ini sangat tidak brpengaruh untuk kami
menjalankan aktivitas keseharian, karena setiap sku saling menghargai dan saling
bertoleran, dan untuk agama sendiri di tepat kost saya ini semua beragama islam kami
selaku buka puasa bersama dimesjid bersama para wara sekitar karena kebutulan kost
saya dekat dengan mesjid dan kami selalu ikut sholat bersama di mesjid. Dan kalau
untuk daerah asal saya sendiri di komplek perumahan saya juga beraneka ragam
agama dan suku nya banyak para China dilingkungan komplek perumahan saya ini
dan mereka juga sangat baik dan sangat menghargai apa itu toleransi dan selalu
memahami perbedaan.

A. Menurut anda adakah sikap toleransi selama bertemu atau berhubungan dengan
perbedaan tersebut? Apalagi mencakup perbedaan suku bahkan kepercayaan?
B. Ada. Setiap saya bertemu atau berpapasan dengan orag yang berbeda suku atau
kepercayaan dengan saya mereka saling menegur dan menyapa saya, entah itu dijalan
didepan rumah bahkan ketika ketemu sat pergi ke warung, dan hubungan saya sendiri
dengan orang yang berbeda suku dan kepercayaan dengan saya juga berjalan dengan
baik, mereka selalu menolong saya jika saya memerlukan bantuan begitu pula
sebaliknya, bahkan di sat ibu saya memasak dan kekurangan garam atau gula dan
tidak sempat membeli mereka dengan senang hati memberi dan begitu pula
sebaliknya jika mereka meminta sesuatu bahkan seperti keperluan dapur ibu saya juga
akan dengan senang hati memberi nya, dan tak jarang mereka mengantari keluarga
saya makanan ketika mereka memsak banyak atau ada makanan berlebih, hubungan
diantara keluarga saya dengan warga kompleks berjalan dengan baik walaupun
memiliki banyak perbedaan bahkan perbedaan keyakinan sekalipun.

A. Bisakah anda gambarkan toleransi antar suku dan umat beragama dilingkungan kost
dan lingkungan daerah asalmu!
B. Gambaran toleransi antar suku dan umat beragama dilingkungan kost maupun
lingkungan asal daerah saya seperti bergaul dengan oang lain tanpa memandang
mereka dari suku apa dan berasal dari ras apasaja, selalu melakukan kerjasama
dengan seseorang yang berbeda dengan kita entah suku agama ras dll karena pada
hakikatnya kita semua sama saja dalam pandangan Tuhan YME dan tidak saling
menghina suu atau agama orang lain walau menurut sebagian orang bercana tentang
sku, ras maupun agama itu tidak masalah tetapi bagi sebagian besar orang itu adalah
hal yang sensitif. Oleh karena itu sikap toleran harus kita terapkan dalam lingkungan
kost ataupun ligkungan daerah asal kita karena sikap toleran inilah yang akan menjadi
penyelesain perbedaan tersebut.

6
A. Menurut anda hambatan apa yang sering terjadi saat menjalin toleransi?
B. Menurut saya hambatan yang sering terjadi saat menjalin toleransi adalah oknum
masyarakat masih menganggap umat beragama lain sebagai penyakit, adanya sikap
individualsme jarang mau berbaur dan berhubungan dengan masyarakat lain yang
berbeda suku dan agama dengan nya dan yang paling sering terjadi merasa paling
benar entah merasa agamanya paling benar atau suku nya paling hebat.

A. Menurut anda solusi apa yang bisa dipakai untuk hambatan hambatan tersebut?
B. Solusi untuk hambatan hambatan seperti kurang menghargai agama lain atau
mengganggap rendah agama lain adalah dengan saling intropeksi diri sendiri apakah
kamu sudah memiliki sikap toleransi pada perbedaan dengan cara kamu lebih
mengenali dirimu sendiri, memahami perbedaan, menjalin pertemanan dengan orang
yang berbeda suku dan agama, dan memperbanyak relasi, bersosialisasi dan berpikir
secara bijak dan posisikan diri ke orag yang kamu anggap berbeda dan lebih rendah
dari kamu. Pahami bhwa menjadi berbeda bukan sebuah ancaman atau hal yang harus
dijauhi, justru kamu harus memperlakukan orang yang berbeda dengan baik karena
jika berada di posisinya kamu pun ingin orang lain turut berbuat baik kepadamu.

7
Narasumber ketiga Siti Khairunnisa
A. Selama anda ngekost untuk berkuliah di ULM ini bentuk toleransi apa saja
yang anda rasakan?
B. Bentuk toleransi yang saya rasakan sejak dari awal saya ngekost adalah seperti
adanya sikap saling tolong menolong antar sesama penghuni kost dan kawasan
kost, contonya seperti saat kamar kost saya kematian lampu teman teman
samping kost saya membantu membenarkan dan para penghuni kost juga
selalu mau berbagi dengan saya.

A. Menurutmu adakah teman kost atau orang disekitar lingkungan kost mu yang
tidak bertoleransi?
B. Untuk teman kost dan penduduk disekitar kost saya yang kurang bertoleransi
menurut saya ada, tetapi tidak terlalu banyak lebih banyak yang bertoleransi
sih menurut saya, tetapi saya juga tidak terlalu menahu tentang itu karena saya
juga baru beberapa bulan baru ngekost disini.

A. Jika ada bisakah anda gambarkan sikap kurang toleransi apa yang adadi
sekitar kostmu?
B. Sikap kurang toleransi yang ada disekitar lingkungan kost saya seperti masih
adanya sikap individualisme dari penghuni kost dan lingkungan kost, maksud
dari sikap individualisme itu sendiri seperti dia tidak berbaur dengan kami
yang sama sama penghuni kost dia lebih sering didalam kamar dan lebih
sering bepergian, dan kalaupun bertemu atau berpapasan dia tidak menegur
kami, tapi saya juga tidak tau alasannya berbuat seperti itu mungkin karena
malu karena tidak terlalu saling kenal atau alasan apa pun itu.

A. Kalau dibandigkan dengan daerah asalmu toleransi mana yang lebih kuat?
B. Kalau menurut saya sendiri sikap toleransi yang ada dilingkungan kost dan
lingkungan daerah asal saya lebih kuat toleransi yang ada di daerah saya,
kenapa saya mengatakan hal demikian karena saya belum lama ngekost dan
saya juga belum terlalu kenal dengan orang orang disekitar kost saya berbeda
dengan lingkungan daerah saya karena saya sudah lama tinggal disana.

A. Bisakah anda deskrisikan bentuk toleransi apa saja yang anda rasakan didaerah
asalmu!
B. Untuk bentuk toleransi yang saya rasakan di daerah asal saya adalah disini
para warga nya saling bantu membantu jika ada yang mengalami kesusahan
sering melakukan gotong royong, saling berbaur dan selalu menegur sapa jika
bertemu, kalaupun ada acara besar para warga pasti selalu membantu entah
membantu memasak, beres beres, menyiapkan barang perlengkapan acara dll,
bahkan di kampung saya jika ada salah satu warga yang meninggal dunia atau
mengalami musibah semua warga kompak untuk memberikan bantuan atau
sumbangan entah itu makanan, pakaian, perlengkapan, dan uang.

8
A. Kalau boleh tau disekitar lingkungan kost dan lingkungan asal daerahu
apakah ada suku atau agama yang berbeda?
B. Ada, tapi hanya beberapa tidak banyak. Mayoritas penghuni kost beragana
Islam karena kost saya sendiri adalah kost muslim, tetapi untuk penghuni
kost sendiri terdiri dari berbagai suku, dan untuk didaerah asal saya ada
beberapa yang beragama berbeda dengan saya dan juga dari berbagai
macam suku yang berbeda seperti suku banjar dan jawa.

A. Menurut anda adakah sikap toleransi selama bertemu atau berhubungan


dengan perbedaan tersebut? Apalagi mencakup perbedaan suku bahkan
kepercayaan?
B. Ada, setiap kami bertemu atau berhubungan walau berbeda agama mereka
selalu mengucapkan salam, walaupun berbeda keyakinan kami saling
menghormati.

A. Bisakah anda gambarkan toleransi antar suku dan umat beragama


dilingkugan kost dan lingkungan daerah asalmu!
B. Contoh gambaran sikap toleransi yang ada dilingkungan kost dan daerah
asal saya seperti setiap sebelum 15 menit waktu adzan sholat dia selalu
mengingatkan saya, dan begitu juga sebaliknya. Dan sekarang kan bulan
ramadhan yang mewajibkan kita seorang muslim untuk berpuasa nah
teman tman saya yang nonis dan tidak berpuasa mereka sangat menghargai
saya dan tidak pernah makan dihadpan saya.

A. Menurut anda hambatan apa yang sering terjadi saat menjalin toleransi?
B. Hambatan yang sering terjadi saat menjalin atau menerapkan toleransi
kalau menurut saya seperti sikap egois antar umat yang berbeda
keyakinan, suku maupun ras. Merekayang berbeda sering kali beranggapan
kepercayaan mereka adalah yang paling benar dan kepercyaan orang lain
adalah hal yang salah.

A. Menurut anda solusi apa yang bisa dipakai untuk hambatan hambatan
tersebut?
B. Solusi untuk hambatan hambatan seperti rasa egois dan rasa rasis ke orang
lain yang berbeda agama dngan kita adalah kita harus menanamkan lagi
sifat saling menghargai dan menerima perbedaan orang lain, karena kita
tidak memiliki hak untuk menentukan kepercayaan orang lain, kita harus
menerima berbagai perbedaan tersebut, karena itu tidak merugikan diri kita
juga.

9
KESIMPULAN

Dapat kita simpulkan dari jawaban jawaban yang diberikan ketiga narasumber
tersebut sikap toleransi yang ada disekitar lingkungan kost nya berbeda beda. Seperti yang
dijelaskan oleh narasumber pertama Noor Fithri dan narasumber ketiga Siti Khairunnisa
kurang nya toleransi antar sesama penghuni kost itu ada entah seperti kurang bersosialissi
antar sesama bahkan ada yang dengan sengaja enggan berhubungan dan saling sapa terlepas
dari alasan apa yang membuatnya seperti itu. Berbeda dengan narasumber ke dua yaitu Aulia
Rahman.Menurut Aulia Rahman dilingkungan kost nya toleransi sangat berjalan baik, entah
dari penghuni kost itu sendiri maupun warga sekitaran kost. Dan dari jawaban ke tiga
narasumber tersebut jua dapat disimpulkan bahwa toleransi yang lebih kuat antara lingkungan
kost dan lingkungan daerah asalnya lebih kuat dan lebih baik dilingkungan daerah asalnya.

10
LAMPIRAN

Narasumber pertama Noor Fithri Agustina

11
Narasumber kedua Aulia Rahman

12
Narasumber ketiga Siti Khairunnisa

13

Anda mungkin juga menyukai