Kita ambil contoh di desa. Ada cukup banyak desa di Indonesia yang
mementingkan toleransi di tengah keberagaman yang ada di desa tersebut. Mereka
saling menghargai satu sama lain tanpa memandang perbedaan. Ini berarti mereka
memegang teguh semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda
tetapi tetap satu jua.
Contoh nyatanya ada di Jepara, Jawa Tengah. Ada desa yang memiliki
keberagaman agama dan kepercayaan. Nama desanya adalah desa Plajan. Desa
tersebut masuk wilayah Kecamatan Pakis Aji. Desa itu berjarak sekitar 22 km ke
arah timur Kota Jepara. Desa yang berada di sudut timur Kecamatan Pakis Aji ini
memiliki luas 1.044.500 hektar. Secara administratif, desa ini terdiri dari 43 RT, 7
RW dan 24 dukuh sehingga Desa Plajan tergolong luas dan berpenduduk banyak.
Desa Plajan terdiri dari empat penganut, yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan
Buddha. Dan juga memiliki 14 masjid, 40 musala, 4 pura, dan 1 gereja. Dari
catatan desa, ada sekitar 7.515 penganut Islam, 435 orang beragama Hindu, 55
orang beragama Kristen, dan 4 orang beragama Buddha. Meskipun sangat
beragam, mereka tetap hidup rukun dan nyaman. Mereka saling menghormati dan
tidak ada gesekan. Dengan kata lain, toleransi terjaga dengan baik di tempat ini.
Sejak puluhan tahun silam, umat Islam, Buddha, Kristen dan kepercayaan
di desa tersebut hidup berdampingan. Di desa yang berada di ketinggian 300 mdpl
ini terdapat beberapa rumah ibadah, yaitu masjid, gereja, dan vihara. Kepala Desa
Banjarpanepen, Mujiono mengatakan bahwa di desanya terdapat 1.853 kepala
keluarga (KK) atau hampir 6.000 jiwa. Namun, di desa tersebut, masyarakatnya
menghargai satu sama lain meskipun memiliki keragaman agama dan
kepercayaan. Hal ini membuktikkan bahwa kehidupan toleransi antarumur
beragama diterapkan di desa ini.
Ada contoh nyata lainnnya, tapi kali ini bukan desa. Contoh nyatanya
terdapat di daerah Timika, Papua. Pemuda dan pemudi intas agama ikut
mengamankan pelaksanaan shalat Idul Fitri 1440 Hijriah. Ketua FKUB Mimika
Ignastius Adii mengatakan bahwa ada 65 peuda dan pemudi yang terlibat
mengamankan Shalat Ied di Timika.
Contoh nyata lainnya ada juga di perkuliahan. Kisah ini diunggah di media
social Facebook pada Jumat (10/5/2019) oleh Andi Triwahyuni, salah satu
mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah dosennya. Kali ini dosen menyediakan
makanan untuk mahasiswa yang berpuasa. Dia adalah Rusli Ginting, dosen di
Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Dosen tersebut yang mengetahui waktu
berbuka puasa, mentraktir makanan bagi mahasiswanya yang berpuasa. “Beliau
bilang, ‘sudah azan ya, karena in Ramadhan, maka bapak memberikan waktu 30
menit untuk berbuka puasa bagi yang Muslim, yang tidak berpuasa pun silahkan
beristirahat. Eh sebentar Bapak punya rezeki sedikit untuk kalian’,” ujar Andi
yang berkuliah di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen S1.
Kemudian, Rusli pergi ke ruangan dosen dan membawa sekotak
roti dan sekotak minuman teh untuk para mahasiswanya. Meskipun hanya
ada enam atau tujuh mahasiswa Muslim yang berpuasa di kelas itu dari 25
mahasiswa, tetapi sikap Rusli sangat toleransi dan menghargai. Atas
kebaikan dosen itu, para mahasiswa pun beristirahat sembari menyanta roti
coklat dan teh untuk menunaikan ibadah puasa. “Beliau hanya bilang,
‘saya hanya ingin berbagi, terutama untuk kalian yang berpuasa’,” ujar
Andi.
http://indonesiabaik.id/infografis/kita-indonesia-satu-dalm-
keberagaman#:~:text=Indonesia%20adalah%20negara%20kepulauan
%20yang,kekayaan%20dan%20keindahan%20bangsa%20Indonesia.
https://penelitianilmiah.com/pendahuluan-esai/
https://tambahpinter.com/contoh-essay/#Contoh_Essay_Pendidikan
https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3662699/belajar-keberagaman-dan-
kerukunan-dari-desa-plajan-jepara
https://regional.kompas.com/read/2019/09/03/09372521/di-desa-terpencil-ini-
umat-beragama-hidup-berdampingan-gotong-royong?page=all
https://regional.kompas.com/read/2019/08/20/07150091/7-kisah-damai-merawat-
toleransi-indonesia-?page=all
https://regional.kompas.com/read/2019/08/20/07150091/7-kisah-damai-merawat-
toleransi-indonesia-?page=all
https://medan.tribunnews.com/2019/05/13/dosen-non-muslim-rusli-ginting-
bagikan-makanan-berbuka-bagi-mahasiswa-aksinya-banjir-pujian