Anda di halaman 1dari 10

iii

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi kurikulum merupakan bidang yang relatif baru berkembang dibandingkan


bidang-bidang pendidikan lainnya. Sebagai bidang yang masih baru maka konsepsi
mengenai kurikulum masih beragam. Keragaman ini disebabkan pendekatan, sudut
pandang dan landasan berpikir yang dipakai sebagai pijakan. Secara etimologis
kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere
yang berarti berpacu. Jadi istilah kurikulum pada awalnya berhubungan dengan
kegiatan olahraga pada jaman Romawi kuno di Yunani yang mengandung
pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Secara terminologi istilah
kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan mengandung pengertian
sejumlah pengetahuan yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna
mendapatkan suatu tingkatan atau ijasah. Para ahli kurikulum dalam memberikan
pengertian, bergerak dari suatu pengertian yang spesifik menuju ke arah pengertian
yang lebih umum dan luas. Dalam pengertian spesifik kurikulum diartikan sebagai
daftar mata pelajaran yang harus dipelajari siswa. Kelompok yang mendefinisikan
kurikulum dalam arti luas mengartikan kurikulum sebagai semua pengalaman
belajar yang dialami siswa baik didalam maupun di luar kelas untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sudarman, (2019 : 1).

Dalam dunia pendidikan, kita semua pasti sudah tidak asing dengan istilah
“Kurikulum”. Namun, untuk menemukan pengertian dari kurikulum yang dapat
diterima oleh semua pihak bukanlah suatu perkara yang mudah. Setiap ahli
kurikulum tentu merumuskan definisi kurikulum berdasarkan persepsi individual
mereka sendiri. Banyaknya rumusan konsep kurikulum, masih memiliki banyak
persamaan dari berbagai aspek. Kurikulum sendiri berasal dari bahasa latin
“currere” atau “curriculae” yang dimaknai sebagai jarak tempuh pelari dalam suatu
perlombaan. Semua pelari pasti akan berlomba-lomba agar menjadi yang paling
cepat mencapai garis finish. Seberapa cepat performa para pelari dipengaruhi dari
bagaimana persiapan diri mereka sebelumnya, mulai dari menjaga pola makan,
kesehatan dan latihan terus-menerus agar mampu berlari dengan maksimal. Hal
inilah yang kemudian diartikan dalam dunia pendidikan sebagai salah satu
pengistilahan kurikulum. Kurikulum diartikan tertulis mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik untuk mencapai bukti tertulis kelulusan yaitu ijazah.
Hingga kemudian, definisi atau pengertian kurikulum mulai mengalami
perkembangan sesuai dengan persepsi para perumusnya. Meskipun, masih banyak
pihak yang sependapat dengan pengistilahan sebelumnya. Seiring perkembangan
zaman, kini pengertian kurikulum kian bersifat lebih luas dan beragam karena
memerlukan pengembangan dan penyesuaian mendalam tentang konsepsi
kurikulum itu sendiri. Sudarman, (2019 : 1-2).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kurikulum Ideal?
2. Apa Yang dimaksdut Kurikulum Actual?
3. Aapa yang dimaksud Hidden Curriculum?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada
di atas antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum ideal.

2. Untuk mengetahui maksud kurikulum actual.

3. Untuk mengetahui maksud Hidden Curriculum.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca


maupun penulis untuk memperluas pengetahuan di dalam proses analisis tes dan
sebagai referensi di dalam penulisan makalah selanjutnya.
2

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Kurikulum Ideal

Menurut Prastowo Andi,(2017:12) Kurikulum ideal adalah kurikulum yang


direncanakan secara ideal. Sebagai suatu rencana, bisa dalam bentuk tertulis
(written document) maupun yang tidak tertulis.

Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar


mengajar di sekolah. Oleh sebab itu, setiap guru seharusnya dapat melaksanakan
kegiatan sesuai dengan tuntunan kurikulum. Inilah yang dinamakan kurikulum
ideal, yaitu kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai
acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. Oleh karena
kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka kurikulum ini juga
dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (Writen Curriculum). Zainuri
Ahmad, Dkk (2021: 17).

Sebagai sebuah pedoman, kurikulum ideal memegang peran yang sangat penting
dalam merancang pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Sebab,
melalui pedoman tersebut guru minimal dapat menentukan hal-hal sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. Dapat kita
bayangkan tanpa tujuan yang jelas sebagai rambu-rambu, maka guru akan kesulitan
menemukan dan merencanakan program pembelajaran.

2. Menentukan isi atau materi pelajaran yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan
atau penguasaan kompetensi.

3. Menyusun strategi pembelajaran untuk guru dan siswa sebagai upaya pencapaian
tujuan.

4. Menentukan keberhasilan pencapaian tujuan atau kompetensi.

Memerhatikan begitu pentingnya keberadaan kurikulum ideal. maka setiap guru


dituntut untuk memahami dengan benar kurikulum ideal, bukan hanya tentang
tujuan yang harus dicapai akan tetapi berbagai hal yang berhubungan dengan upaya
pencapaian tujuan sendiri. Zainuri Ahmad, Dkk (2021: 17).

B. Kurikulum Actual

Kurikulum aktual Setelah adanya kurikulum ideal sebagai pedoman dan


kurikulum desain sebagai dokumen tertulis. Maka, perlulah adanya implementasi
dari bentuk rencana tersebut yakni kurikulum aktual. Kurikulum aktual ini
maksudnya ialah kurikulum yang terlaksana di sekolah yang merujuk pada
kurikulum ideal. Utama Setria Rizal, Dkk (2020 : 15).

Kurikulum Aktual adalah kurikulum nyata yang dapat dilaksanakan oleh guru
sesuai dengan kondisi yang ada. Misalnya, saja jika dalam praktik di sebuah sekolah
dalam mengamati micro organism, maka setiap anak akan dapat menggunakan
microscope. Kalau kurikulum itu diterima di sekolah yang telah memiliki peralatan
semacam itu, maka tentu saja guru dapat melaksanakan sesuai tuntutan kurikulum,
tetapi seandainya kurilulum itu harus dijadikan pedoman bagi sekolah-sekolah yang
tidak memiliki peralatan semacam itu, tentu kurikulum ideal semacam itu tidak
mungkin dapat dilakukan (Arifin, Muhammad dkk, 2021: 9). Kurikulum dalam
dunia pendidikan sangat ditentukan oleh tiga aspek, salah satu aspek yang kedua
yaitu bagaimana melaksanakan rencana pendidikan yang telah dibuat. Adapun
bentuk dari pelaksanaannya inilah yang disebut kurikulum aktual (Aslan. 2019:
104).

Mengenai kurikulum aktual, kurikulum ini sangat berhubungan dengan


kurikulum ideal yang dimana kurikulum aktual yang terlaksana di sekolah merujuk
pada kurikulum ideal. Oleh karena itu, kurikulum aktual merupakan kurikulum
nyata yang dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan kondisi yang ada.

Semakin jauh jarak antara kurikulum ideal dengan kurikulum aktual, semakin
rendah kualitas sekolah tersebut, sebaliknya semakin dekat jarak antara kurikulum
ideal dengan kurikulum aktual, maka akan semakin bagus kualitas suatu sekolah.
Dengan demikian, adakalanya dalam kurikulum aktual tidak bisa sepenuhnya
dilaksanakan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum ideal. Selain adanya
beberapa kendala dalam pelaksanaannya, juga harus disesuaikan dengan salah satu
prinsip dalam pengembangan kurikulum yaitu fleksibilitas. Oleh karena itu, guru
juga perlu menyesuaikan kurikulum ideal dengan konteks tempat pelaksanaannya,
sehingga dalam hal ini guru harus memiliki ruang cukup untuk berkreasi dalam
mengimplementasikan kurikulum ideal menjadi kurikulum aktual (kurikulum
sebagai mana terlaksana di lapangan) (Suhendra, Ade 2019: 27)

Setiap peserta didik memiliki tingkat kepahaman yang berbeda-beda. Sehingga,


guru sebagai penyalur ilmu tentu harus mampu memahami situasi dan
menyesuaikannya. Itu pulalah antara lain yang menyebabkan prestasi setiap peserta
didik dalam setiap mata pelajaran berbeda-beda, padahal kurikulumnya sama dan
gurunya-pun sama. Walaupun begitu bukan berarti bahwa prestasi peserta didik
hanya dipengaruhi oleh faktor kurikulum aktual itu saja, masih banyak faktor lain
yang mempengaruhinya. Itulah sebabnya dapat dikatakan bahwa situasi
pembelajaran itu bersifat unik. Seperti telah didiskusikan di atas bahwa dalam
proses pembelajaran melibatkan berbagai unsur, ialah peserta didik itu sendiri,
guru, bahan ajar, media dan alat pelajaran, tempat bahkan suasana belajar itu pun
mempengaruhinya. Utama Setria Rizal, Dkk (2020 : 16).

C. Hidden Curriculum

Pada awalnya, kurikulum tersembunyi dikembangkan oleh Benson Snyder pada


tahun 1971 dan digunakan oleh para pendidik, sosiolog, psikolog yang digunakan
untuk sistem informal, misalnya dalam sebuah pembelajaran. Berawal dari
perkembangan ini, bahwa konsep kurikulum tersendiri terlebih dahulu diciptakan
oleh Jackson sebagai tujuan untuk menunjukkan pelajaran yang diperolah oleh
murid yang ditulis dan diterbitkan menjadi buku pada tahun 1968 dengan judul Life
in Classroom. Sejak saat itu hingga sekarang, kurikulum tersembunyi mengalami
perkembangan yang begitu pesat bagi para pengkaji akademik lainnya dan
mengalami perbedaan dari nama-nama terhadap kurikulum tersembunyi,
tergantung dari keinginan para penelitinya, baik dari kalangan Barat maupun Timur
Tengah. Aslan, (2019 : 95 ).

Istilah hidden curriculum merujuk kepada segala sesuatu yang dapat


berpengaruh di dalam berlangsungnya pengajaran dan Pendidikan, yang mungkin
meningkatkan atau mendorong atau bahkan melemahkan usaha pencapaian tujuan
Pendidikan. Dengan kata lain, konsep hidden curriculum menunjuk pada praktek

dan hasil persekolah yang tidak diuraikan dalam kurikulum terprogram atau
petunjuk kurikulum kebijakan sekolah, namun merupakan bagian yang tidak teratur
dan efektif mengenai pengalaman sekolah. Kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) adalah kurikulum yang tidak terencanakan. Hilda taba sebaimana yang
dikutip oleh subandijah mengatakan “curriculum is a plan for learning”, yakni
aktifitas dan pengalaman anak di sekolah harus direncanakan agar menjadi
kurikulum. Ada juga yang berpendapat bahwa kurikulum sebenarnya mencakup
pengalaman yang direncanakan dan juga yang tidak direncanakan, yang disebut
kurikulum tersembunyi. Anak didik mempunyai aturan tersendiri sebagai reaksi
terhadap kurikulum formal seperti orang mencontek, membuat pekerjaan rumah,
menjadi juara kelas, sikap terhadap guru,

mencari strategi belajar yang efektif, dan banyak lagi hal lainnya. Kholis Tohir,
(2020 : 50-51).

Menurut Setiawan, dari beberapa ahli Barat dalam mendifiniskan kurikulum


tersembunyi, diantaranya:

1. Emile Durkheim, mengamati bahwa kurikulum tersembunyi lebih banyak


diajarkan pada ruang lingkup sekolah yang tidak begitu dirasakan kehadirannya
daripada yang ditentukan dalam buku teks guru.

2. Philip Jackson, bahwa kurikulum tersembunyi merupakan sebagai aturan sosial


yang tidak tertulis, seperti: belajar untuk menunggu dengan tenang, berlatih
menahan diri, mencoba, menyelesaikan pekerjaan, menyibukkan diri, bekerja sama,
menunjukkan kesetiaan kepada guru dan teman sebaya, berpenampilan rapi dan
tepat waktu, dan melakukan diri dengan sopan

3. Robert Dreeben, kurikulum tersembunyi dapat membentuk hubungan sosial


sementara kepada siswa.

4. Benson R. Synder, melihat kurikulum tersembunyi secara negatif yang dianggap


sebagai penghambat kemandirian dan kreativitas siswa.

Dari keempat pengertian ini, para pakar kurikulum dari barat lebih banyak melihat
kurikulum tersembunyi secara positif dibandingkan negatif. Hal itu kita akui juga,
karena mereka mempunyai pandangan dan pendapat sendiri tentang pengertian
kurikulum tersembunyi. Inti dari kurikulum tersembunyi adalah sesuatu yang tidak
dapat dilihat dan tidak akan hilang dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini juga
tidak direncanakan sama sekali tetapi mempunyai pengaruh yang luar biasa bagi
anak didik. Aslan, (2019 : 98 ).

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan


belajar mengajar di sekolah. Jika ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, terdapat
tiga istilah kurikulum yaitu kurikulum ideal, aktual, dan tersembunyi.

Kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka kurikulum ini juga
dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (Writen Curriculum).
Kurikulum Aktual adalah kurikulum nyata yang dapat dilaksanakan oleh guru
sesuai dengan kondisi yang ada. Adapun hidden curiculum (kurikulum
tersembunyi), Istilah hidden curriculum merujuk kepada segala sesuatu yang dapat
berpengaruh di dalam berlangsungnya pengajaran dan Pendidikan, yang mungkin
meningkatkan atau mendorong atau bahkan melemahkan usaha pencapaian tujuan
Pendidikan.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Kami menyarankan agar pembaca tidak hanya berpegang pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami memerlukan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai