BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, kita semua pasti sudah tidak asing dengan istilah
“Kurikulum”. Namun, untuk menemukan pengertian dari kurikulum yang dapat
diterima oleh semua pihak bukanlah suatu perkara yang mudah. Setiap ahli
kurikulum tentu merumuskan definisi kurikulum berdasarkan persepsi individual
mereka sendiri. Banyaknya rumusan konsep kurikulum, masih memiliki banyak
persamaan dari berbagai aspek. Kurikulum sendiri berasal dari bahasa latin
“currere” atau “curriculae” yang dimaknai sebagai jarak tempuh pelari dalam suatu
perlombaan. Semua pelari pasti akan berlomba-lomba agar menjadi yang paling
cepat mencapai garis finish. Seberapa cepat performa para pelari dipengaruhi dari
bagaimana persiapan diri mereka sebelumnya, mulai dari menjaga pola makan,
kesehatan dan latihan terus-menerus agar mampu berlari dengan maksimal. Hal
inilah yang kemudian diartikan dalam dunia pendidikan sebagai salah satu
pengistilahan kurikulum. Kurikulum diartikan tertulis mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik untuk mencapai bukti tertulis kelulusan yaitu ijazah.
Hingga kemudian, definisi atau pengertian kurikulum mulai mengalami
perkembangan sesuai dengan persepsi para perumusnya. Meskipun, masih banyak
pihak yang sependapat dengan pengistilahan sebelumnya. Seiring perkembangan
zaman, kini pengertian kurikulum kian bersifat lebih luas dan beragam karena
memerlukan pengembangan dan penyesuaian mendalam tentang konsepsi
kurikulum itu sendiri. Sudarman, (2019 : 1-2).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kurikulum Ideal?
2. Apa Yang dimaksdut Kurikulum Actual?
3. Aapa yang dimaksud Hidden Curriculum?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada
di atas antara lain sebagai berikut :
D. Manfaat Penulisan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kurikulum Ideal
Sebagai sebuah pedoman, kurikulum ideal memegang peran yang sangat penting
dalam merancang pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Sebab,
melalui pedoman tersebut guru minimal dapat menentukan hal-hal sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. Dapat kita
bayangkan tanpa tujuan yang jelas sebagai rambu-rambu, maka guru akan kesulitan
menemukan dan merencanakan program pembelajaran.
2. Menentukan isi atau materi pelajaran yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan
atau penguasaan kompetensi.
3. Menyusun strategi pembelajaran untuk guru dan siswa sebagai upaya pencapaian
tujuan.
B. Kurikulum Actual
Kurikulum Aktual adalah kurikulum nyata yang dapat dilaksanakan oleh guru
sesuai dengan kondisi yang ada. Misalnya, saja jika dalam praktik di sebuah sekolah
dalam mengamati micro organism, maka setiap anak akan dapat menggunakan
microscope. Kalau kurikulum itu diterima di sekolah yang telah memiliki peralatan
semacam itu, maka tentu saja guru dapat melaksanakan sesuai tuntutan kurikulum,
tetapi seandainya kurilulum itu harus dijadikan pedoman bagi sekolah-sekolah yang
tidak memiliki peralatan semacam itu, tentu kurikulum ideal semacam itu tidak
mungkin dapat dilakukan (Arifin, Muhammad dkk, 2021: 9). Kurikulum dalam
dunia pendidikan sangat ditentukan oleh tiga aspek, salah satu aspek yang kedua
yaitu bagaimana melaksanakan rencana pendidikan yang telah dibuat. Adapun
bentuk dari pelaksanaannya inilah yang disebut kurikulum aktual (Aslan. 2019:
104).
Semakin jauh jarak antara kurikulum ideal dengan kurikulum aktual, semakin
rendah kualitas sekolah tersebut, sebaliknya semakin dekat jarak antara kurikulum
ideal dengan kurikulum aktual, maka akan semakin bagus kualitas suatu sekolah.
Dengan demikian, adakalanya dalam kurikulum aktual tidak bisa sepenuhnya
dilaksanakan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum ideal. Selain adanya
beberapa kendala dalam pelaksanaannya, juga harus disesuaikan dengan salah satu
prinsip dalam pengembangan kurikulum yaitu fleksibilitas. Oleh karena itu, guru
juga perlu menyesuaikan kurikulum ideal dengan konteks tempat pelaksanaannya,
sehingga dalam hal ini guru harus memiliki ruang cukup untuk berkreasi dalam
mengimplementasikan kurikulum ideal menjadi kurikulum aktual (kurikulum
sebagai mana terlaksana di lapangan) (Suhendra, Ade 2019: 27)
C. Hidden Curriculum
dan hasil persekolah yang tidak diuraikan dalam kurikulum terprogram atau
petunjuk kurikulum kebijakan sekolah, namun merupakan bagian yang tidak teratur
dan efektif mengenai pengalaman sekolah. Kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) adalah kurikulum yang tidak terencanakan. Hilda taba sebaimana yang
dikutip oleh subandijah mengatakan “curriculum is a plan for learning”, yakni
aktifitas dan pengalaman anak di sekolah harus direncanakan agar menjadi
kurikulum. Ada juga yang berpendapat bahwa kurikulum sebenarnya mencakup
pengalaman yang direncanakan dan juga yang tidak direncanakan, yang disebut
kurikulum tersembunyi. Anak didik mempunyai aturan tersendiri sebagai reaksi
terhadap kurikulum formal seperti orang mencontek, membuat pekerjaan rumah,
menjadi juara kelas, sikap terhadap guru,
mencari strategi belajar yang efektif, dan banyak lagi hal lainnya. Kholis Tohir,
(2020 : 50-51).
Dari keempat pengertian ini, para pakar kurikulum dari barat lebih banyak melihat
kurikulum tersembunyi secara positif dibandingkan negatif. Hal itu kita akui juga,
karena mereka mempunyai pandangan dan pendapat sendiri tentang pengertian
kurikulum tersembunyi. Inti dari kurikulum tersembunyi adalah sesuatu yang tidak
dapat dilihat dan tidak akan hilang dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini juga
tidak direncanakan sama sekali tetapi mempunyai pengaruh yang luar biasa bagi
anak didik. Aslan, (2019 : 98 ).
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka kurikulum ini juga
dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (Writen Curriculum).
Kurikulum Aktual adalah kurikulum nyata yang dapat dilaksanakan oleh guru
sesuai dengan kondisi yang ada. Adapun hidden curiculum (kurikulum
tersembunyi), Istilah hidden curriculum merujuk kepada segala sesuatu yang dapat
berpengaruh di dalam berlangsungnya pengajaran dan Pendidikan, yang mungkin
meningkatkan atau mendorong atau bahkan melemahkan usaha pencapaian tujuan
Pendidikan.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Kami menyarankan agar pembaca tidak hanya berpegang pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami memerlukan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.