Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

DI KLINIK PRATAMA KELIAT

TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

PERATEN NATALIA BR KELIAT

NIM : 2090008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

PROGRAM PROFESI FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA

LUBUK PAKAM

2021
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

DI KLINIK PRATAMA KELIAT TAHUN 2021

Laporan Praktik Kebidanan ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Menyelesaikan Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi

Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

DISUSUN OLEH :

PERATEN NATALIA BR KELIAT

NIM : 2090008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

PROGRAM PROFESI FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA

LUBUK PAKAM

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KEBIDANAN

Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Profesi Bidan (Bd.) pada Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra

Lubuk Pakam.

Disusun oleh:

Peraten Natalia Br. Keliat


NIM : 2090008

Pembimbing,

Diah Evawana Anugrah, SST, M.Tr..keb


NIK : 02.14.05.03.1993

Lubuk Pakam, April 2021


Keprodi Profesi Bidan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Bd. SRI WULAN, SST, M.Tr, Keb


NIK: 02.11.03.03.1987

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerah-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
“Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer Di Klinik Pratama Keliat Tahun 2021”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini tidak dapat
diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak, baik dukungan moril, materil dan
sumbangan pemikiran. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Drs. Johanes Sembiring, selaku Ketua Yayasan Akademi Medistra
Lubuk Pakan.
2. Bapak Drs. David Ginting, M.Pd, M.Kes, selaku Rektor Institut Kesehatan
Medistra Lubuk Pakam.
3. Ibu Desideria Yosepha Ginting, S.Si.T, selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Medistra Lubuk Pakam.
4. Ibu Sri Wulan, SST, M.Tr.Keb., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
5. Ibu Diah Evawana Anugrah, SST, M.Tr..keb, selaku Dosen Pembimbing
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Istitut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
7. Rekan-rekan sejawat mahasiswa di Institut Kesehatan Medistra Lubuk
Pakam
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya atas segala kebaikan yang
telah diberikan.

Medan, April 2021

Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu karena tanpa
kesehatan yang baik, maka individu tidak akan dapat melaksanakan aktivitasnya dengan
baik. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan setiap orang, maka dibutuhkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menurut UU No 36 Tahun 2009 merupakan suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan/ atau masyarakat.

Menurut PERMENKES No 028/MENKES/PER/1/2011 Tentang Klinik


menyatakan bahwa klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau
spesialistik diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan ( perawat atau
bidan ) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis ( dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau
dokter gigi spesialis ). Berdasarkan jenis pelayanannya,klinik dibedakan menjadi klinik
pratama dan klinik utama.klinik pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar, sedangkan klinik utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Kedua macam klinik
tersebut dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat.

Dalam “Health for All in 2000” WHO memulai program untuk membuat
pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama dalam pengembangan
perencanaan pemerintah dimana program tersebut menitikberatkan pelayanan kesehatan
yang komprehensif. Pelayanan kesehatan yang komprehensif tersebut sendiri merupakan
definisi dokter keluarga yang dinyatakan oleh WONCA. Sehingga dokter keluarga adalah
dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan yang komprehensif bagi semua orang
yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila
diperlukan.

Pelayanan dokter keluarga sekarang ini sedang digalangkan oleh pemerintah


guna memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Pelayan dokter keluarga dapat
diterapkan dalam berbagai fasilitas pelayanan kesehatan yang salah satunya adalah
kilinik. Salah satu klinik di Semarang yang mencoba menerapakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan pelayanan deokter keluarga adalah KLINIK KELIAT Semarang.

Filosofi KLINIK KELIAT :

Mempermudah orang untuk sehat dengan memperjuangkan manfaat lebih bagi KLINIK
KELIAT berada.

Visi :

Layanan kesehatan yang mempermudah banyak orang untuk sehat.

Misi :

1. Selalu bekerja sesuai ajaran Allah dan mengharapkan ridhoNya


2. Menciptakan lingkungan kerja yang baik dan memperlakukan satu sama lain dengan
rasa hormat dan penuh martabat
3. Menciptakan kondisi yang bersahabat dan berani bertanggung jawab apa yang telah
diperbuat
4. Menciptakan pelayanan kesehatan yang memudahkan dan memberikan pengalaman
positif yang sulit untuk dilupakan selayaknya melayani keluarga sendiri yang sedang
butuh bantuan
5. Selalu mengembangkan pelanggan-pelanggan yang benar-benar puas dan antusias
sepanjang waktu
6. Mengakui bahwa keuntungan adalah penting untuk kesuksesan di masa yang akan
datang
7. Melakukan pengembangan internal dan eksternal secara bertahap dan berkelanjutan
demi kepuasan pelanggan dan anggota keluarga besar
8. Melkasanakan perluasan wilayah sampai semua masyarakat dapat terlayanai dengan
pelayanan yang terbaik
9. Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

1.2. TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum


Mahasiswa dapat mengetahui manajemen klinik pada klinik yang menerapakan
pelayanan kedokteran keluarga.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat memahami manajemen klinik kedokteran keluarga secara


menyeluruh
2. Mahasiswa dapat memahami manajemen, marketing serta logistik di KLINIK
KELIAT
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah manajemen yang ada di KLINIK
KELIAT Klumpang Kampung dan menentukan prioritas masalah yang
terdapat di Kliniita Tembalang
4. Mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas
penyebab masalah yang terpilih di KLINIK KELIAT Tembalang
5. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan keputusan serta menyusun
rencana kegaiatan dari alternatif pemecahan masalah tersebut.

1.3. MANFAAT

1. Dapat mengidentifikasi masalah manajemen, menentukan prioritas masalah


serta mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas masalah yang
terdapat di KLINIK KELIAT Tembalang
2. Mampu mengambil keputusan serta menyusun rencana kegiatan dari alternatif
pemecahan masalah tersebut
3. Mengetahui dan mengaplikasikan praktik manajemen pelayanan kedokteran
keluarga.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gambaran umum
2.1.1. Lokasi Gambar 2.1. Lokasi KLINIK KELIAT

2.1.2. Denah Ruangan

Toilet POJOK APOTIK


ASI Ruang tunggu
M
A
S
EL
K

U
A
R

U
K
Poli GIGI

administrasi

T
O
I Poli umum
L RUANG VK RUANG PNC
E
T
2.1.3. Struktur Organisasi
Gambar 2.2.Koordinator dokter KLINIK KELIAT
Denah Ruangan
dr. Iskandar Nazar
syahputri

dr. Alfin dr. Astika drg. drg.


Ermiwaty Martin
Koordinator cabang
Perawat/bidan

Riska Wati,

Diana Rati karlina liani Dwi

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Klinik Keliat Klumpang


Gambar 2.3. Struktur Organisasi KLINIKITA cabang

2.1.4. Daftar 10 penyakit bulan Mei 2021 di KLINIK KELIAT klumpang kampung

J06.9 Acute upper respiratory infection, unspecified 234

K30 Dyspepsia 222

J00 Acute nasopharyngitis [common cold] 147

K52 Other noninfective gastroenteritis and colitis 111

L30 Other dermatitis 99

R51 Headache 84

R50.9 Fever, unspecified 79

M79.1 Myalgia 60

I10 Essential (primary) hypertension 52

H10 Conjunctivitis 48

2.1.5. Ketenagaan / Sumber Daya Manusia


Tabel 2.1 Ketenagaan / Sumber Daya Manusia KLINIK KELIAT
No Tenaga kerja Jumlah

1 Dokter 4
2 Dokter gigi 1

3 Bidan 4

2.2. Hasil Analisa Masalah


2.2.1. Identifikasi Masalah
Tabel 2.2. Analisa SWOT
Chance Internal Chance
(+)
(-)

Strength : Weakness :
- Memiliki SDM - Tenaga
ynag profesional kurang
berpendidikan sehingga
cukup tinggi yaitu pergantian shift
D3 dan memiliki menjadi lebih
STR sering yang
- SDM dapat mengakibatkan
membina resiko stres lebih
hubungan yang meningkat
baik dengan - Sosialisasi
sesama rekan promosi yang
maupun dengan kurang
pasien - Belum tersedianya
- Memiliki promosi alat sterilisasi
klinik yang untuk alat medis
menguntungkan
pasien sehingga
dapat menarik
konsumen
- Pelayanan
kesehatan yang
lebih lengkap yang
tidak hanya
melayani
pengobatan umum
dan pengobatan
gigi tetapi juga
pelayanan lain
seperti fisioterapi
dan on call dokter
- Lokasi yang
strategis karena
berada di daerah
pemukiman dan
juga terletak di
pinggir jalan
- Manajemen
administrasi
pasien, obat,
pembayaran serta
pencatatan rekam
medik terprogram
dengan baik

Opportunity : Threat :
- Lokasi klinik yang - Terdapat
berada pada daerah pelayanan
kampus sehingga kesehatan lain
dapat memperluas disekitar klinik
konsumen - Terdapat klinik
- Hari Sabtu dan yang memiliki jam
Minggu pelayanan operasional
klinik berlangsung selama 24 jam

Eksternal

Berdasarkan analisis SWOT kami mengambil weakness dan threat sebagai masalah
antara lain :
1. Internal
a. Operasional :
- Kurangnya tenaga profesional sehingga pergantian shift menjadi lebih sering
mengakibatkan peningkatan resiko stress
- Terdapat klinik lain dengan jam operasional 24 jam

2. Eksternal
a. Marketing :
- Sosialisasi promosi yang kurang karena pandemic yang sedang terjadi
sekarang ini.

b. Lingkungan :
- Terdapat fasilitas kesehatan lain disekitar klinik

2.2.2. Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah menggunakan metode PEARL. Metode PEARL tersebut
terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu
program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut antara lain :
- Kesesuaian (Propriety)
- Ekonomi murah (Economic)
- Dapat diterima (Acceptability)
- Tersedianya seumber (Resource Availability)
- Legalitas terjamin (Legality)
Tabel 2.3. Kriteria PEARL
Masalah P E A R L Total
Kesehatan

1 1 0 1 1 1 4

2 1 0 1 1 1 4

3 0 0 1 0 1 2

4 1 1 1 1 1 5

5 1 0 1 1 1 4

Dari kriteria PEARL diatas ditemukan sebuah prioritas masalah yaitu kurangnya sosialisasi
promosi klinik sehingga banyak masyarakat yang belum mengenal klinik keliat.

2.2.3. Analisis Penyebab Masalah


Untuk menganalisis penyebab masalah manajemen secara menyeluruh dilakukan
pendekatan sistem yang terdiri dari input, lingkungan, proses, output, outcome serta
dampak. Dengan pola pemecahan masalah berdasarkan sistem tersebut dapat
ditelusuri hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Tabel 2.5. Daftar kemungkinan penyebab masalah dari pendekatan sistem


Input Man

Money Tidak ada

Method Kurangnya metode yang


dilakukan untuk kegiatan
promosi KLINIK
KELIAT kepada
masyarakat luas

Machine dan material Kurangnya media/alat


untuk melakukan
kegiatan promosi seperti
brosur, leaflet, poster dan
media lain

Lingkungan Tidak ada

Proses P1 Kurangnya perencanaan


dalam melakukan
kegiatan promosi
KLINIK KELIAT

P2 Kurangnya kegiatan yang


dapat menunjang promosi
KLINIK KELIAT

P3

2.3. Rencana dan Alternatif Pemecahan Masalah


Tabel 2.6. Alternatif Pemecahan Masalah
No Penyebab Masalah Utama Alternatif Pemecahan Masalah

1 Kurangnya metode yang dilakukan Membuat metode yang jelas dan


untuk kegiatan promosi KLINIK menarik sehingga dapat
KELIAT kepada masyarakat luas digunakan untuk kegiatan
promosi

2 Kurangnya media/alat untuk Menambah alat atau media yang


melakukan kegiatan promosi seperti menarik untuk melakukan
brosur, leaflet, poster dan media lain promosi seperti membuat leflet,
brosur, poster sehingga dapat
menarik lebih banyak konsumen

3 Kurangnya perencanaan dalam Membuat rencana kegiatan yang


melakukan kegiatan promosi jelas berkaitan dengan promosi
KLINIK KELIAT yang didiskusikan dan disteujui
oleh manajemen KLINIK
KELIAT

4 Kurangnya kegiatan yang dapat Megadakan kegiatan promosi


menunjang promosi KLINIK KLINIK KELIAT, tidak hanya
KELIAT didalam dan disekitar klinik tetapi
juga diluar klinik sehinggan dapat
menarik konsumen diluar klinik
2.3.1. Kriteria Mutlak dan Kriteria Keinginan
Proses pengambilan keputusan menggunakan kriteria mutlak dan kriteria keinginan. Kriteria
mutlak dan kriteria keinginan tersebut adalah :
1. Kriteria mutlak
a. Kegiatan dapat dilakukan oleh semua pihak KLINIK KELIAT
b. Tersedianya dana yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut
c. Terdapat kebijakan yang jelas berkaitan dengan promosi yang disetujui dan
diketahui oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan KLINIK KELIAT
d. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien, tidak
hanya pasien di sekitar lokasi KLINIK KELIAT tetapi juga pasien lain di luar
KLINIK KELIAT
2. Kriteria keinginan
Kriteria keinginan meliputi :
a. Efektif
b. Efiisien
c. Mudah dilaksanakan
d. Biaya operasional murah
Bobot kriteria keinginan :
a. Efektif : 50
b. Efisien : 40
c. Mudah dilaksanakan : 30
d. Biaya murah : 20
e. Peran serta masyarakat : 10
Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut antara lain :
1. Membuat metode yang jelas dan menarik sehingga dapat digunakan untuk
kegiatan promosi
2. Menambah alat atau media yang menarik untuk melakukan promosi seperti
membuat leaflet, brosur, poster sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen
3. Membuat rencana kegiatan yang jelas berkaitan dengan promosi yang
didiskusikan dan disetujui oleh manajemen KLINIK KELIAT
4. Megadakan kegiatan promosi KLINIK KELIAT, tidak hanya didalam dan
disekitar klinik tetapi juga diluar klinik sehinggan dapat menarik konsumen diluar
klinik
Alternatif pemecahan masalah tersebut diuji dalam matriks kriteria mutlak dan kriteria
keinginan sebagai berikut :

Tabel 2.7. Alternatif Pemecahan Masalah Kriteria Mutlak

Alternatif Kriteria Mutlak L/TL

Tenaga Dana Sarana Kebijakan Target

1 1 1 1 0 1 TL

2 1 1 1 1 1 L

3 1 1 1 0 1 TL

4 1 1 1 1 1 L

Keterangan :
L : lulus
TL : tidak lulus

Berdasarkan kriteria mutlak didapatkan prioritas alternatif pemecahan masalah yaitu :


1. Menambah alat atau media yang menarik untuk melakukan promosi seperti membuat
leflet, brosur, poster sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen
2. Mengadakan kegiatan promosi KLINIK KELIAT, tidak hanya didalam dan disekitar
klinik tetapi juga diluar klinik sehingga dapat menarik konsumen diluar klinik.

Tabel 2.8. Kriteria Keinginan


Kriteria Bobot Alternatif

1 2

Efektif 50 2x50 2x50

Efisien 40 2x40 2x40


Mudah 30 1x30 2x30
dilakukan

Biaya murah 20 1x20 2x20

Peran serta 10 1x10 2x10


masyarakat

Jumlah 240 300

Berdasarkan kriteria keinginan diatas didapatkan prioritas alternatif pemecahan


masalah yaitu mengadakan kegiatan promosi KLINIK KELIAT, tidak hanya didalam
dan disekitar klinik tetapi juga diluar klinik sehingga dapat menarik konsumen diluar
klinik.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1. KESIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian dan analisis dari data manajemen KLINIK


KELIAT dapat disimpulkan bahwa manajemen KLINIK KELIAT pada umumnya
sudah berjalan baik. Namun dari hasil pengumpulan data, observasi dan wawancara
ditemukan sedikit masalah di bidang :
1. Marketing
2. Operasional
3. Lingkungan
Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah menggunakan PEARL factor
ditemukan masalah dan harus dicari alternatif pemecahan masalahn yaitu kurangnya
sosialisasi promosi klinik sehingga banyak masyarakat yang belum mengenal klinik
keliat.
Alternatif masalah yang disusun untuk memecahkan keenam masalah tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Membuat metode yang jelas dan menarik sehingga dapat digunakan untuk
kegiatan promosi
2. Menambah alat atau media yang menarik untuk melakukan promosi seperti
membuat leflet, brosur, poster sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen
3. Membuat rencana kegiatan yang jelas berkaitan dengan promosi yang
didiskusikan dan disetujui oleh manajemen KLINIK KELIAT
4. Megadakan kegiatan promosi KLINIK KELIAT, tidak hanya didalam dan
disekitar klinik tetapi juga diluar klinik sehinggan dapat menarik konsumen diluar
klinik
Berdasarkan kriteria mutlak dan keinginan serta inventarisasi konsekuensi maka
dapat ditentukan bahwa penyelasaian masalah yang dapat dilakukan adalah
mengadakan kegiatan promosi KLINIK KELIAT, tidak hanya didalam dan disekitar
klinik tetapi juga diluar klinik sehingga dapat menarik konsumen diluar klinik

3.2. SARAN

Dalam rangka meningkatkan fungsi klinik sebagai ujung tombak untuk mencapai
visi KLINIK KELIAT “Layanan Kesehatan yang mempermudah banyak orang untuk
sehat” diperlukan manajemen dan quality assurance atau kualitas mutu pelayanan yang
baik. Berdasarkan permasalahan manajemen KLINIK KELIAT Klumpang Kampung
yang telah didapatkan, kami menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Tim KLINIK KELIAT haru lebih termotivasi untuk memperkenalkan KLINIK
KELIAT pada masyarakat luas
2. Membuat terobosan-terobosan baru yang dapat menarik konsumen lebih banyak
3. Lebih meningkatkan mutu pelayanan sehingga tingkat kepercayaan pasien kepada
KLINIK KELIAT juga akan semakin meningkat
4. Mengutamakn pelayanan terhadap pasien sehingga tingkat kepuasan pasien semakin
meningkat yang akan menjadi nilai lebih untuk KLINIK KELIAT yang secara tidak
langsung dapat memperluas konsumen KLINIK KELIAT.
Gambar 1. Ruang Periksa Umum tampak depan
Gambar 2. Ruang Tunggu depan

Gambar 3. Tempat pendaftaran dan pengambilan obat


Gambar 4. Ruang periksa gigi

Gambar 5.
Ruang INC
dan PNC

Anda mungkin juga menyukai