Laporan Rancangan Aktualisasi Priskila
Laporan Rancangan Aktualisasi Priskila
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh:
PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
ANGKATAN L
BEKERJASAMA DENGAN
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh:
COACH MENTOR
DISUSUN OLEH:
Ns. PRISKILA AVE PRADITA, S.Kep
NIP. 19941205 202203 2 005
ANGKATAN L
NDH 28
UPTD RSUD dr. H. JUSUF SK
Mengetahui,
COACH/MODERATOR MENTOR
Menyetujui,
PENGUJI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini kita menghadapi era digital yang biasa dikenal dengan
industry 4.0. Perubahan era ini menuntut manusia untuk melakukan
perubahan-perubahan yang inovatif. Perubahan ini hendaknya juga
dilakukan oleh ASN sehingga terjadi perubahan pelayanan publik ke
arah yang lebih baik. Perubahan tersebut diharapkan kedepannya seorang
Aparatur sipil Negara harus memiliki integritas, profesional, netral, bebas
dari intervensi politik dan bersih dari korupsi serta mampu menjalankan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan
Undang-Undnag Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
DESKRIPSI LOKUS
A. PROFIL ORGANISASI
1. Sejarah Singkat RSUD Tarakan
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan adalah salah satu rumah sakit yang
berada di daerah bagian utara dari Propinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kota
Tarakan Jl. Pulau Irian Skip yang berbatasan wilayah NKRI dengan negara
tetangga serumpun Malaysia. Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Kalimantan
Timur pada awalnya didirikan pada tahun 1947 dengan status milik pemerintah
Swantantra Kabupaten Bulungan dengan kelas rumah sakit tipe D. Pendirian ini
bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk
masyarakat umum di lingkungan pulau Tarakan. Pada awal keberadaan gedung
RSUD Tarakan masih menumpang pada Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dengan
menempati sebuah gedung rumahsakit di JI. Palima Batur, Kelurahan Pamusian,
Kecamatan Tarakan Tengah bersamasama dengan Dinas Kesehatan Tentara. Saat
ini bekas gedung tersebut telah beralih fungsi menjadi Asrama Tentara Angkatan
Laut (TNI- AL).
Mulai pertengahan tahun 1958, RSUD Tarakan secara bertahap pindah
dari gedung lama di JI. Panglima Batur ke gedung baru Rumah Sakit di JI. Pulau
Irian, Kelurahan Skip. Keberadaan gedung Rumah Sakit di Jl. Pulau Irian, pada
awalnya adalah milik perusahaan BPM (Bataysje Petroleum Maschavei) yang
pada tahun 1959 mulai pindah lokasi kerja ke Pulau Bunyu. Pada awal
perpindahan ke gedung baru tersebut, RSUD Tarakan hanya melayani rawat jalan.
Untuk unit rawat inap masih dipakai oleh RS BPM tersebut. Setelah secara
keseluruhan perusahaan BPM pindah ke pulau Bunyu, maka baru pada saat itulah
RSUD Tarakan pindah sepenuhnya secara permanen menempati gedung yang ada
saat ini.
Pada awalnya RSUD Tarakan adalah milik Pemerintah Swatantra
Kabupaten Bulungan, namun karena biaya operasional yang cukup tinggi RSUD
Tarakan diserahkan kepemilikannya ke Propinsi Kalimantan Timur terhitung
mulai tanggal 1 Januari 1964 berdasar surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur No. 64195/Il-1 /PA tanggal 31
Maret 1964. Perkembangan rumah sakit mulai pesat, pada tahun 1987 RSUD
Tarakan berhasil ditingkatkan dari RS tipe D menjadi RS tipe C berdasarkan surat
keputusan Menteri Kesehatan No. 303/MEN.KES/SK/IV/1987 tanggal 30 April
1987. Pada tahun 2003 RSUD Tarakan kembali berhasil ditingkatkan dari RS tipe
C menjadi RS tipe B non pendidikan berdasarkan surat keputusan Menteri
Kesehatan No. 196/Men.Kes.SK/II/2003 serta surat keputusan Gubernur
Kalimantan Timur No.445/K.85/2003 Pada tahun 2009 ini RSUD Tarakan sedang
dalam masa pembangunan gedung baru untuk meningkat kapasitas pelayanan
sebesar 450 tempat tidur, sehingga kapasitas total meningkat dari 220 tempat tidur
menjadi 670 tempat tidur. Gedung baru ini didesain dengan konsep modern dan
atraktif untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.
RSUD Tarakan dalam pelayanannya mencakup beberapa wilayah di
utara Kalimantan Timur antara lain: Kota Tarakan, Kabupaten Berau, Kabupaten
Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.
RSUD Tarakan dalam pembangunannya berdasarkan dari komitmen kebijakan
yang kuat antara Gubernur dan Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
dengan DPRD Provinsi Kalimantan Timur serta Pemerintah Kota Tarakan,
Pemerataan keadilan penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang lengkap bagi
masyarakat di Wilayah Utara Kalimantan Timur.
Pada tanggal 6 Desember 2021, Gubernur Kaltara Drs. Zinal Arifin
Paliwang, S.H., M.Hum. secara resmi telah menandatangani surat keputusan
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan milik Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara secara resmi bernama RSUD dr. H. Jusuf Serang Kasim. Drs.
Zinal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum. menyatakan bahwa pemberian nama RSUD
dr. H. Jusuf Serang Kasim sudah diputuskan untuk mengenang jasa-jasa dari dr.
H. Jusuf Serang
Kasimyang merupakan seorang dokter yang pernah menjabat sebagai Walikota
Tarakan yang membawa banyak perubahan begitu cepat serta salah satu dari
penggagas berdirinya Universitas Borneo Tarakan (UBT).
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi RSUD dr. H Jusuf SK Provinsi Kalimantan Utara
adalah sebagai berikut:
a) Tugas Pokok
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalimantan Utara mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang
pelayanan kesehatan paripurna, pendidikan dan pelatihan.
b) Fungsi
WAKIL DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR UMUM DAN
JAFUNG KEUANGAN
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN PENUNJANG DAN
PENGEMBANGAN
SUB BAGIAN
VERIFIASI INSTALASI
PELAYANAN INSTALASI
PENUNJANG
KETERANGAN : KETERANGAN :
INSTALASI PELAYANAN INSTALASI PENUNJANG
KOMITE KOMITE SATUAN 1. INSTALASI RADIOLOGI
KOMITE KOMITE 1. INSTALASI REKAM MEDIK
FARMASI DAN PEMERIKSAAN 2. INSTALASI FARMASI
HUKUM DAN ETIK MEDIK KEPERAWATAN 2. INSTALASI RAWAT JALAN
TERAPI INTERNAL 3. INSTALASI RAWAT INAP 3. INSTALASI PATOLOGI KLINIK
4. INSTALASI RAWAT DARURAT 4. INSTALASI PATOLOGI ANATOMI
5. INSTALASI PERAWATAN INSTENSIF 5. INSTALASI GIZI
6. INSTALASI BEDAH SENTRAL 6. INSTALASI REHABILITASI MEDIK
KOM MITE KOMITE KOMITE KOMITE
PROGRAM PENGENDALIAN 7. INSTALASI ANAESTESI 7. INSTALASI KEDOKTERAN KEHAKIMAN
PENGENDALIAN DAN MUTU DAN TENAGA PROFESIONAL
RESISTENSI ANTIMIKROBA
8. INSTALASI STERILISASI DAN 8. INSTALASI PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK
PENCEGAHAN INFEKSI (PPRA) KESELAMATAN PASIEN LAINNYA
LOUNDRY 9. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RS
10. INSTALASI KESLING DAN LIMBAH
11. INSTALASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)
12. INSTALASI BANK DARAH
C. VISI DAN MISI ORGANISASI
Visi dari Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalimantan Utara atau
sekarang yang dikenal dengan RSUD dr. H Jusuf SK adalah menjadi rumah sakit
terdepan yang bertumpu pada teknologi, sumber daya manusia, dan kemandirian.
Dengan visi tersebut diharapkan RSUD Provinsi Kalimantan Utara mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesehatan dengan bertumpu pada
teknologi, sumber daya yang dimiliki secara mandiri juga diharapkan dapat membina
keterikatan antara pelanggan dengan karyawan untuk mencapai kepuasan yang akan
menjadikan RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara sebagai Rumah Sakit terdepan
di Kalimantan Utara.
Sedangkan Misi dari Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalimantan Utara
adalah:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna.
RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara diharapkan dapat menerapkan
pelayanan yang promotif, kuratif dan rehabilitatif sesuai UU tahun 2009 tentang
rumah sakit, bahwa rumah sakit menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Meningkatkan program pendidikan, pelatihan, dan penelitian.
RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara dapat meningkatkan atau
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan.
3. Mewujudkan pengelolaan rumah sakit yang professional.
Rumah sakit yang berfokus pada kegiatan pelayanan dengan prinsip tidak
hanya memberikan pelayanan semata tetapi harus mampu memberikan
peningkatan derajat kesehatan dan memperhatikan perlindungan keselamatan
pasien.
Dalam perumusan dan penetapan isu yang ada, penulis juga menggunakan teknik
analisis data USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk menetapkan isu yang akan
dijadikan bahan aktualisasi. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1–5. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan.
1. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak
dipecahkan.
3. Growth Seberapa memungkinkan isu tersebut menjadi berkembang menjadi semakin
buruk bila dibiarkan, ketika dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
berkembangnya masalah tersebut semakin besar. Dari ketiga isu yang terdapat di RSUD
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara maka dilakukan analisa dengan USG (Urgency,
Seriousness, Growth) seperti tersaji pada tabel 1.2 berikut:
Kriteria
No. Isu Aktual/Masalah Pokok Skor Prioritas
U S G
1. Kurang optimalnya pemberian dan 5 4 4 13 2
perawatan terapi nutrisi melalui selang
NGT oleh keluarga pasien di Ruang
Anggrek A RSUD Dr. H. Jusuf SK
2. Kurang optimalnya pemberian terapi 5 5 5 15 1
transfusi PRC yang tepat waktu di Ruang
Anggrek A RSUD Dr. H. Jusuf
SK
3. Kurang optimalnya perilaku personal 4 4 4 12 3
hygine yang dilakukan oleh keluarga
pasien di Ruang Anggrek A RSUD Dr.
H. Jusuf SK
Keterangan:
U : Urgency (Kepentingan)
S : Seriousness (Keseriusan)
G : Growth (Perkembangan)
PENYEBAB AKIBAT
MAN SKILL
SUPPLIERS SURROUNDING
C. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS (BERAKHLAK)
Nilai-nilai Dasar ASN yang dikaitkan dengan Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. BERORIENTASI PELAYANAN
Prinsip pelayanan publik yang baik yaitu partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan
berkeadilan. Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas
untuk:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai ASN yang baik yang bekerja di UPTD RSUD Dr. H Jusuf SK sudah
selayaknya untuk berusaha bekerja memberikan pelayanan bagi masyarakat tanpa
memandang suku, budaya, ras maupun status sosial mengingat Kota Tarakan yang
masyarakatnya berasal dari berbagai suku dan budaya. Mampu memberikan
pelayanan yang mudah dijangkau masyarakat khususnya bagi masyarakat awam yang
tidak mengikuti perkembangan teknologi, bersedia menerima kritik dan saran dari
mayarakat demi meningkatnya mutu pelayanan yang berkualitas dan memuaskan
masyarakat. Serta melaksanakan semua kebijakan yang dibuat pemerintah mengingat
PNS adalah panutan bagi masyarakat.
2. AKUNTABILITAS
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan dan konsistensi. Akuntabilitas merupakan kewajiban individu, kelompok,
maupun institusi dalam memenuhi tanggung jawab dalam menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik, adapun nilai- nilai publik yang menjadi amanah seorang PNS antara
lain yaitu:
a. Ketika terjadi konflik kepentingan baik itu kepentingan publlik, sektor kelompok
maupun pribadi ASN diharapkan mampu mengambil pilihan yang tepat dan
benar.
b. ASN mampu menghindari dan mencegah diri terlibat dalam politik praktis, ASN
diharapkan memiliki pemahaman dan kesadaran diri yang tinggi.
c. Menjadi penyelenggara dan pelayanan publik merupakan tugas ASN, ASN
diharapkan mampu memperlakukan warga negara secara sama dan adil.
d. Sebagai penyelanggara pemerintahan ASN diharapkan mampu menunjukkan
sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan.
3. KOMPETEN
Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 telah ditetapkan ASN
branding, yakni: Bangga Melayani Bangsa, dengan nilai-nilai dasar operasional
BerAkhlak. Dan beberapa perilaku ASN yang kompeten diantaranya:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Dengan semakin meningkatnya teknologi dan pengetahuan terkait ilmu di dunia
medis, diharapkan ASN mampu dan bersedia untuk belajar mencari literature-literatur
terbaru untuk menunjang pelayanan yang berkualitas dan mampu memberikan
informasi terbaru terkait literature yang didapat kepada teman sejawat maupun
masyarakat guna meningkatkan pengetahuan.
4. HARMONIS
Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara
serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai
faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan
suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuat individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan
kepada pelanggan.
Perilaku ASN dalam menciptakan lingkungan yang harmonis yaitu:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. LOYAL
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. ADAPTIF
Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN
memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang
berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan. Beberapa perilaku ASN yang menunjukkan sikap adaptif
diantaranya:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
7. KOLABORATIF
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sikap kolaboratif
yang dapat ditunjukkan oleh ASN diantaranya:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
D. RANCANGAN AKTUALISASI
Nama : Ns. Priskila Ave Pradita, S.Kep.
Unit Kerja : Ruang Anggrek A RSUD Dr. H. Jusuf SK
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya pemberian dan perawatan terapi nutrisi melalui selang NGT oleh keluarga pasien di Ruang
Anggrek A RSUD Dr. H. Jusuf SK
2. Kurang optimalnya pemberian terapi transfusi PRC yang tepat waktu di Ruang Anggrek A RSUD Dr. H. Jusuf SK
3. Kurang optimalnya perilaku personal hygine yang dilakukan oleh keluarga pasien di Ruang Anggrek A RSUD
Dr. H. Jusuf SK
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya pemberian terapi transfusi PRC yang tepat waktu di Ruang Anggrek A
RSUD Dr. H. Jusuf SK
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pemberian terapi Transfusi PRC yang tepat waktu di Ruang Anggrek A RSUD Dr.
H. Jusuf SK
Tabel 3.3 Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Kompeten:
1. Belajar
mengidentifikasi isu-
isu di lingkungan
kerja kemudian untuk
dicarikan
inovasi
pemecahana
masalah
2. Mempelajari ilmu-
ilmu yang baru
melalui literature yang
didapat dan
menentukan apakah
mampu menjadi
gagasan pemecahan
isu
3. Berusaha menggali
informasi dan
pendapat untuk
mengembangkan
SOP sesuai dengan
literatur yang didapat
Harmonis:
1. Menjaga sopan
santun menghargai
Mentor dan Coach
selaku pembimbing
2. Tetap menjaga
hubungan yang
baik, sopan dan
santun terhadap
petugas bank darah
3. Tetap menjaga
hubungan yang
baik, sopan dan
santun selama
berdiskusi
Loyal:
1. Menepati janji
datang tepat waktu
saat akan melakukan
pertemuan dengan
mentor dan coach
2. Mencari literature
yang sesuai dengan
kebijakan pemerintah
3. Bersedia meluangkan
tenaga waktu dan
pikiran berupa ide
dalam pengembangan
pembuatan SOP
Adaptif:
1. Mampu melakukan
pengembangan
kreatifitas sesuai
saran atau ide yang
diberikan mentor dan
coach
2. Segera melakukan
perubahan sesuai
masukan
3. Segera melakukan
perubahan berupa
inovasi atau
kreatifitas sesuai
masukan dari
berbagai pihak
Kolaboratif:
1. Saling berdiskusi
baik terhadap
mentor maupun
coach
2. Bekerja sama dengan
tenaga medis lain
seperti petugas bank
darah untuk
mendapatkan
informasi yang akurat
sesuai dengan
bidangnya.
3. Saling berdiskusi
dan bertukar
pendapat dalam
proses
pengembangan
SOP yang
disepakati
Harmonis:
Tetap menjaga hubungan
yang baik, sopan dan
santun terhadap kepala
ruang, mentor maupun
coach dan petugas bank
darah selama melaukan
diskusi terkait media
edukasi dan inovasi yang
akan dibuat.
Loyal:
Bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran
dalam membuat design
leaflet sebagai
media edukasi,
membuat inovasi
berupa sticker control
produk darah.
Adaptif:
Segera melakukan
perubahan atau cepat
tanggap bila atasan
meberikan masukan
terkait media edukasi
yang digunakan.
Kolaboratif:
Saling berdiskusi baik
terhadap kepala ruang
mentor maupun coach
terkait pengembangan
media edukasi yang
digunakan.
3 Membuat sticker untuk 1. Merancang design sticker Sticker kontrol produk Berorientasi Dengan adanya
control tranfusi agar yang akan di aplikasikan darah tercetak Pelayanan: pembaruan ilmu
tepat waktu pada produk darah untuk Menyediakan media pengetahuan baik bagi
memudahkan perawat informasi berupa masyarakat maupun tenaga
dalam mengontrol edukasi yang mampu medis akan membantu
pemberian produk darah meningkatkan menciptakan SDM yang
yang tepat waktu pengetahuan keluarga mandiri. Sesuai dengan:
2. Mendiskusikan hasil pasien, memberikan
design sticker control inovasi baru yang
transfusi kepada kepala membantu Visi RSUD Dr. H. Jusuf SK
ruang, mentor dan coach memudahkan adalah menjadi rumah sakit
apakah sesuai jika di pekerjaan teman terdepan yang bertumpu
implementasikan sejawat. pada teknologi, sumber daya
manusia, dan kemandirian.
Akuntabilitas:
Edukasi dan sosialisai
yang dilakukan memiliki
nilai yang efektif dan
efisien bagi keluarga juga
teman sejawat.
Kompeten:
Isi dari media edukasi
yang dibuat sesuai
dengan literature terkini
dan mampu membantu
menambah pengetahuan
bagi penerima informasi.
Harmonis:
Tetap menjaga hubungan
yang baik, sopan dan
santun terhadap kepala
ruang, mentor maupun
coach
dan petugas bank
darah selama melaukan
diskusi terkait media
edukasi dan inovasi
yang akan dibuat.
Loyal:
Bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran
dalam membuat design
leaflet sebagai media
edukasi, membuat inovasi
berupa sticker control
produk darah.
Adaptif:
Segera melakukan
perubahan atau cepat
tanggap bila atasan
meberikan masukan
terkait media edukasi
yang digunakan.
Kolaboratif:
Saling berdiskusi baik
terhadap kepala ruang
mentor maupun coach
terkait pengembangan
media edukasi yang
digunakan.
4 Mengimplementasikan 1. Menyiapkan konsep 1. SOP tercetak Berorientasi Sebagai bagian wujud
media edukasi dan penerapan SOP pemberian 2. Meningkatnya Pelayanan: dari Misi RSUD Dr. H.
sticker Kontrol produk tranfusi disusun secara pengetahuan Menyediakan media Jusuf SK, yaitu:
darah tepat, dan informatif. kelaurga pasien informasi berupa 1. Menyelenggarakan
2. Melakukan sosialisasi terkait pemberian edukasi yang mampu pelayanan kesehatan
kepada perawat yang terapi transfusi meningkatkan yang paripurna.
bertugas di ruang Anggrek 3. Stiker terpasang di pengetahuan keluarga 2. Meningkatkan
A terkait maksud dan tujuan produk darah pasien. program pendidikan,
dari pemasangan sticker 4. Pemberian produk pelatihan, dan
kontrol produk darah darah selesai tepat Akuntabilitas: penelitian.
3. Melakukan inform consent waktu Bertanggung jawab untuk 3. Mewujudkan
dengan pasien dan kelaurga 5. Dokumentasi melaksanakan aktualisasi pengelolaan rumah
pasien yang mendapatkan pelaksanaan sesuai dengan rancangan sakit yang
terapi transfusi implementasi kegiatan dengan professional.
4. Membagikan leaflet melakukan implementasi
kepada kelaurga pasien sesuai jadwal yang Pelayanan yang diberikan
5. Menjelaskan kepada ditentukan. tidak hanya fokus kepada
keluarga pasien terkait penyembuhan pasien namun
pemberian terapi transfuse Kompeten: juga berfokus terhadap
sesuai dengan media Mampu menjelaskan tingkat pengetahuan
leaflet yang kepada keluarga keluarga pasien. Keluarga
diberikan pasien terkait pasien diharapkan setelah
pemberian terapi keluar dari rumah sakit
transfusi dengan jelas mendapatkan ilmu yang
6. Melakukan diskusi tanya dan dapat diterima oleh dibekali dari rumah sakit.
jawab dengan keluarga keluarga pasien.
pasien
7. Menempel sticker pada Harmonis:
produk darah dan mengisi Menjaga sikap ramah,
sesuai jam terpasang dan sopan santun dan
jam selesai menghargai saat
8. Mencatat hasil yang melakuakn sosialisasi
didapatkan kepada seluruh perawat
9. Mendokumentasikan di Ruang Anggrek A
kegiatan sosialisasi dan saat melakukan
edukasi kepada keluarga
pasien.
Loyal:
Bersedia meluangkan
waktu jika sewaktu-
waktu keluarga pasien
belum memahami dan
meminta untuk
djelaskan kembali.
Adaptif:
Mampu menyesuaikan
diri dalam menghadapi
berbagai karakter
keluarga pasien saat
memberikan edukasi.
Kolaboratif:
Menjalin hubungan
kerja sama antara
perawat Ruang
Anggrek A dan
keluarga pasien.
5 Melakukan monitoring 1. Observasi pelaksanaan Dokumentasi dan Berorientasi Dengan meningkatnya
dan evaluasi pemberian terapi tranfusi laporan pelaksanaan Pelayanan: pengetahuan dan informasi
2. Mengevaluasi aktualisasi Memberikan inovasi terkait pemberian transfusi
pengetahuan perawat yang memuaskan diharapkan dapat
terkait pemberian terapi dalam pelayanan diterapkan dengan baik agar
transfuse setelah kesehatan tercapainya terapi yang
dilakukan sosialisasi. optimal sesuai yang
3. Mengevaluasi Akuntabilitas: diharapakan dari hasil
pengetahuan keluarga Diterapkannya terapi. Sesuai dengan wujud
terkait pemberian terapi pemberian terapi tranfusi dari
tranfusi serta menanyakan yang tepat waktu sebagai
kesulitan yang dihadapi wujud dari berhasilnya Misi RSUD Dr. H. Jusuf
4. Konsultasi penyusunan sosialisasi dan edukasi SK, yaitu:
laporan aktualisasi dengan yang diberikan. Menyelenggarakan
mentor dan coach. pelayanan kesehatan yang
5. Mendokumentasikan Kompeten: paripurna.
kegiatan aktualisasi Mampu memberikan
pelayanan yang
berkualitas baik setelah
dilakukan sosialisasi.
Harmonis:
Tetap menjalin hubungan
yang baik antara perawat,
antara pasien dan
keluarga pasien, menjaga
sopan santun dan
menghargai.
Loyal:
Berusaha menjaga nama
baik intansi dengan
meberikan pelayanan
yang terbaik dan
maksimal.
Adaptif:
Mampu memunculkan
inovasi baru jika terjadi
kemungkinan adanya
hambatan.
Kolaboratif:
Saling bekerja sama
antara berbagai pihak
yang berkonstribusi
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
BULAN / MINGGU KE
No. KEGIATAN OUTPUT/HASIL JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Membuat SOP pemberian terapi tranfusi 1. Ditetapkannya isu yang
darah. diangkat
2. Rangkuman dari temuan
literature
3. Lembar SOP yang
sitematis
4. Dokumentasi lembar
konsultasi
2 Membuat media edukasi untuk keluarga Leaflet tercetak
pasien
3 Membuat sticker untuk control tranfusi agar Sticker kontrol produk darah
tepat waktu tercetak
4 Mengimplementasikan media edukasi dan 1. Meningkatnya
sticker Kontrol produk darah pengetahuan kelaurga
pasien terkait pemberian
terapi transfuse
2. Stiker terpasang di
produk darah
3. Pemberian produk darah
selesai tepat waktu
4. Dokumentasi
pelaksanaan
implementasi
5 Melakukan monitoring dan evaluasi Dokumentasi dan laporan
pelaksanaan aktualisasi