Anda di halaman 1dari 36

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN KARTU DIGITAL SUNGAI RUMBAI SEHAT SEBAGAI


UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN
STUNTING

OLEH :
dr. ABDURRAHMAN AFA HARIDHI

COACH :
Hj. DEVIANY, A.Ing., MM.

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN I
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARAMASRAYA

KERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

NAMA : dr. Abdurrahman Afa Haridhi


NIP : 199510142022031002
NDH : 12
JABATAN : Ahli Pertama Dokter
INSTANSI : UPT Puskesmas Sungai Rumbai Dinas Kesehatan Kabupaten
Dharmasraya

JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI


“PEMBUATAN KARTU DIGITAL SUNGAI RUMBAI SEHAT SEBAGAI UPAYA
PERCEPATAN PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN STUNTING”

Dharmasraya, 5 Oktober 2022


Diajukan Oleh,
Peserta

dr. Abdurrahman Afa Haridhi


NIP. 19951014 202203 1 002

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Hj Deviany, A.Ing, MM Hj.Yulmiana Dwi,Amd.Keb,SKM


NIP. 19630804 199003 2 003 NIP. 19740715 199302 2 001

2
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

Pada hari ini Rabu tanggal 5 bulan Oktober tahun dua ribu dua puluh jam....wib bertempat di
ruang zoomeeting telah diseminarkan Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Gol. III Angkatan I Tahun 2022.
JUDUL : PEMBUATAN KARTU DIGITAL SUNGAI RUMBAI SEHAT
SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN DAN
PENCEGAHAN STUNTING
DISUSUN OLEH : dr. ABDURRAHMAN AFA HARIDHI
NIP : 19951014 202203 1 002
NDH : 12
JABATAN : AHLI PERTAMA DOKTER
INSTANSI : UPT PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI DINAS KESEHATAN
KABUPATEN DHARMASRAYA
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Disetujui, Diajukan Oleh,


Coach Peserta

Hj Deviany, A.Ing, MM dr. Abdurrahman Afa Haridhi


NIP. 19630804 199003 2 003 NIP. 19951014 202203 1 002

Diketahui,
Penguji/ Narasumber Mentor

.............................. Hj.Yulmiana Dwi,Amd.Keb,SKM


NIP. NIP. 19740715 199302 2 001

3
DAFTAR ISI

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintahan Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintahan. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No 5 tahun
2014 diharapkan sistem yang ada dapat membentuk ASN yang professional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Tugas dan fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayanan publik dan sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas dan fungsi tersebut, seorang ASN harus memiliki nilai dasar yang
disebut BerAKHLAK, yang merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Seorang ASN juga
harus memiliki kemampuan berpikir kritis agar dapat melakukan identifikasi dan
analisa terhadap berbagai isu permasalahan yang ditemukan dan dikaitkan dengan
nilai dasar ASN agar terciptanya kemajuan bangsa.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal
Dukcapil merilis Data Kependudukan Semester II Tahun 2021, dilaporkan jumlah
penduduk Indonesia adalah 273.879.750 jiwa (Dukcapil Kemendagri, 2022). Saat ini,
diketahui kesehatan menjadi salah satu masalah besar yang menjadi tantangan negara
berkembang termasuk Indonesia dengan jumlah penduduk peringkat ke-4 di Dunia.
Masalah kesehatan yang terdapat di Indonesia saat ini sangat beragam. Kita belum
selesai dengan penyakit menular seperti tuberkulosis, kusta, demam berdarah, malaria
dsb. Indonesia harus menghadapi arus penyakit tidak menular seperti diabetes,
hipertensi, stroke, jantung, dsb. Selain itu kita juga harus menghadapi fakta bahwa
berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan,
prevalensi stunting Balita Indonesia mencapai 24,4% pada 2021. Artinya, hampir 1
dari 4 Balita mengalami stunting. Dengan demikian prevalensi stunting Indonesia
termasuk dalam kelompok sedang menurut standar World Health Organizations
(WHO) dan mendapat peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Timor Leste.(Viva,
2021)

5
Puskesmas sebagai fasilitas penyedia layanan kesehatan tingkat primer
mempunyai tugas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
melalui upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Saat ini UPT Puskesmas Sungai Rumbai sudah teregistrasi berstatus
Puskesmas Tipe Perkotaan Non Rawat Inap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
UPT Puskesmas Sungai Rumbai menyandang gelar akreditasi Madya yang memiliki
wilayah kerja sebanyak 4 Kenagarian dengan 43 Jorong dan jaringan 4 Pustu dan 6
Poskesri. Jumlah KK sebanyak 5.708 dengan total penduduk 21.272 jiwa. Pada 17
Agustus 2022 mendapatkan penghargaan peringkat 1 Puskesmas Berprestasi tingkat
provinsi Sumatera Barat. Label puskesmas perkotaan menjadikan tantangan tersendiri
bagi seluruh pegawai dan lintas sektor. Diketahui pada tahun 2022 ini, 2 dari 4 nagari
di Kecamatan Sungai Rumbai menjadi lokus stunting, yang berarti memerlukan
intervensi yang lebih intens dikarenakan angka kejadian stunting yang masih cukup
tinggi. Diharapkan dengan adanya kolaborasi dan penguatan SDM Puskesmas, peran
lintas sektor, hingga kontribusi masyarakat mampu mempercepat penanggulangan dan
pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi
badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan. Dengan adanya
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,
strategi yang perlu dioptimalkan adalah menurunkan prevalensi stunting,
meningkatkan kualitas penyiapkan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan
asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan dan meningkatkan akses air minum, sanitasi dan jamban yang layak. Salah
satu pendekatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di era digital ini
adalah pembuatan kartu digital yang dapat menjadi sumber informasi terpercaya bagi
masyarakat untuk mengakses konten edukasi virtual, baik video, poster, buku
panduan, ataupun infografis.
Hal tersebut sejalan dengan core value ASN BerAKHLAK, yakni pada nilai
adaptif terdapat panduan prilaku untuk terus dapat berinovasi dan mengembangkan
kreativitas yang mengedepankan proses digital untuk meningkatkan kualitas dan

6
kuantitas kinerja dalam menunjang kedudukan dan peran PNS untuk mendukung
terwujudnya smart governance.
Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Rancangan Aktualisasi
ini dengan judul Pembuatan Kartu Digital Sungai Rumbai Sehat sebagai Upaya
Percepatan Penanggulangan dan Pencegahan Stunting.
B. Identifikasi Isu
Beberapa isu yang telah penulis dapatkan setelah melakukan analisis dan
berkonsultasi dengan mentor dalam rangka penugasan rancangan aktualisasi pelatihan
dasar CPNS serta bentuk kontribusi untuk kemajuan UPT Puskesmas Sungai Rumbai,
antara lain:
1. Belum Terselenggaranya Sistem Digitalisasi Rekam Medis
Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan dataidentitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan,dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Perkembangan teknologi digital dalam masyarakat mengakibatkan
transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu
diselenggarakan secara elektronik dengan prinsip keamanan dan kerahasiaan data dan
informasi.
Peraturan menteri kesehatan No. 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis
mengamanatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan
Rekam Medis Elektronik sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini paling
lambat pada tanggal 31 Desember 2023.
Saat ini di UPT Puskesmas Sungai Rumbai, umumnya di lingkup Dinas
Kesehatan Kabupaten Dharmasraya belum ada yang menerapkan sistem rekam medis
elektronik.

2. Belum Optimalnya Pencegahan dan Penanganan Stunting Ditandai Dengan


Masih Tingginya Kasus Stunting di Wilayah Puskesmas Sungai Rumbai
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi
badannya berada di bawah standar. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)
Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting Balita Indonesia mencapai 24,4% pada
2021. Artinya, hampir 1 dari 4 Balita mengalami stunting. Di Kabupaten
Dharmasraya angka prevalensi kasus stunting adalah 19,5 persen. Sudah sedikit

7
dibawah angka prevalensi stunting Provinsi Sumatera Barat, yaitu 23,5 persen.
Berdasarkan intruksi Presiden, bahwa pada tahun 2024 angka prevalensi stunting
harus menyentuh diangka 14 persen.
Berdasarkan data dari Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat (E-PGGBM), 2 dari 4 nagari di Kecamatan Sungai Rumbai ditetapkan
menjadi lokus stunting, yang berarti memerlukan intervensi yang lebih intens
dikarenakan angka kejadian stunting yang masih cukup tinggi. Diharapkan dengan
adanya kolaborasi dan penguatan SDM Puskesmas, peran lintas sektor, hingga
kontribusi masyarakat dapat mampu mempercepat penanggulangan dan pencegahan
stunting di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai.
Penelitian retrospektif analitik oleh Supariasa dan Purwaningsih
menyimpulkan bahwa penyebab adanya kejadian stunting berdasarkan faktor yang
paling mempengaruhi sesuai urutan yaitu: pendapatan keluarga, pemberian ASI
eksklusif, besar keluarga, pendidikan ayah balita, pekerjaan ayah balita,
pengetahuan gizi ibu balita, ketahanan pangan keluarga, pendidikan ibu balita,
tingkat konsumsi karbohidrat balita, ketepatan pemberian MP-ASI, tingkat
konsumsi lemak balita, riwayat penyakit infeksi balita, sosial budaya, tingkat
konsumsi protein balita, pekerjaan ibu balita, perilaku Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI), tingkat konsumsi energi balita, dan kelengkapan imunisasi balita.
(Supariasa Nyoman and Purwaningsih, 2019)
Sejalan dengan tujuan besar di atas, masih diperlukannya berbagai peran lintas
sektor, dan khususnya internal pegawai Pusekasmas Sungai Rumbai untuk dapat
memberikan masukan dan saran perihal berbagai isu yang harus segera ditangani.

3. Belum adanya sistem pelaporan kejadian tidak dinginkan dan


identifikasi resiko yang jelas serta terdokumentasi dengan baik
Salah satu indicator mutu yang harus di penuhi oleh sebuah fasilitas pelayanan
kesehatan adalah adanya sistem pelaporan kerjadian tidak diinginkan dan identifikasi
resiko yang dapat dilaporkan oleh siapapun dan kapanpun.
Beberapa bulan terakhir terdapat sebuah kejadian nyaris cidera, dimana pasien
yang seharusnya mendapat terapi tetes mata ketika sampai dirumah orang tua pasien
yang hendak memberikan membaca ulang botol tertulis tetes telinga, lalu datang
kembali ke puskesmas untuk melaporkan kejadian tersebut.

8
Oleh karena itu, dirasa perlu adanya system digital untuk mengintegrasikan
pelaporan baik dari petugas, pasien, ataupun keluarga pasien dapat tercatat dengan
sistematis dan ditindaklanjuti dengan baik.

C. Perumusan dan Penetapan Isu


Masalah-masalah yang ditemukan selanjutnya dilakukan analisis untuk menilai
kualitas isu. Alat bantu penapisan isu yang digunakan adalah metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) untuk menetapkan skala prioritas penanggulanan isu. Urgency
menunjukkan seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Seriousness menunjukkan seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth menunjukkan seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera. Analisis isu dengan metode USG ditunjukkan pada
table 2.1.
Tabel 2.1 Penilaian skala prioritas isu menggunakan metode USG
NO ISU U S G TOTAL RANGKING
1 Belum Terselenggaranya 4 3 4 14 III
Sistem Digitalisasi Rekam
Medis

2 Belum Optimalnya Pencegahan 5 5 5 8 I


dan Penanganan Stunting
Ditandai Dengan Masih
Tingginya Kasus Stunting di
Wilayah Puskesmas Sungai
Rumbai
3 Belum adanya sistem pelaporan 5 5 4 15 II
kejadian tidak dinginkan dan
identifikasi resiko yang jelas
serta terdokumentasi dengan
baik

Keterangan :
U: urgency : seberapa mendesak isu perlu dibahas terkait waktu
S:seriousness : seberapa besar isu perlu dibahas terkait akibat yang ditimbulkan
9
G: growth : seberapa besar isu akan berkembang jika dibiarkan
Nilai Keterangan:
5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 Urgent/Serius/Mendesak
3 Cukup Urgent/Serius/Mendesak
2 Kurang Urgent/Serius/Mendesak
1 Tidak Urgent/Serius/Mendesak
Berdasarkan analisis USG, maka penyebab isu prioritas yang akan diangkat
adalah penyebab isu pada nomor 2, dengan total skor 15. Sehingg kegiatan penyelesaian
masalah difokuskan pada ”Belum Optimalnya Pencegahan dan Penanganan Stunting
Ditandai Dengan Masih Tingginya Kasus Stunting di Wilayah Puskesmas Sungai
Rumbai”.

10
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi
Puskesmas Sungai Rumbai berdiri tahun 1984 di wilayah kecamatan sungai,
miliki wilayah kerja sebanyak 18 desa. Setelah disahkannya undang-undang otonomi
daerah, pemerintahan desa di Sumbar digantikan oleh pemerintahan Nagari. Wilayah
kerja Puskesmas Sungai Rumbai yang semula berjumlah 18 desa menjadi 6
Kenagarian yang terdiri dari 18 jorong. Tahun 2007, kecamatan Sungai Rumbai di
mekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu kecamatan Sungai Rumbai dan kecamatan asam
jujuhan. Puskesmas Sungai Rumbai pun ikut dimekarkan menjadi Puskesmas Sungai
Rumbai dan Puskesmas Sungai Rumbai. Ditahun tersebut, Puskesmas Sungai Rumbai
yang sebelumnya berstatus Puskesmas Non Rawat Inap ditingkatkan statusnya
menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan 10 tempat tidur. Wilayah kerja Puskesmas
Sungai Rumbai yang sebelumnya berjumlah 6 Nagari tetap menjadi 6 Nagari
dikarenakan adanya pemekaran beberapa Nagari Dikecamatan Sungai Rumbai.
Tahun 2010 Puskesmas Sungai Rumbai Kembali mengalami pemekaran
menjadi Puskesmas Sungai Rumbai dan Puskesmas Koto besar mengikuti pemekaran
Kecamatan Sungai Rumbai. Tahun 2012, UGD dan rawat inap Puskesmas Sungai
Rumbai yang sebelumnya berada satu tempat dengan Gedung pelayanan rawat jalan
dan kantor dipindahkan ke jalan lintas sumatera, arah ke perbatasan dengan Kab.
Bungo, sehingga Gedung UGD dan rawat inap berjarak 1 km dengan Gedung kantor
dan rawat jalan. UGD dan rawat inap inilah yang ditingkatkan statusnya menjadi
RSUD Sungai Rumbai pada tahun 2018 sehingga Puskesmas Sungai Rumbai Kembali
menjadi Puskesmas non rawat inap.
Sejak berdiri Puskesmas Sungai Rumbai telah di Pimpin oleh 12 orang Kepala
Puskesmas. Saat ini Puskesmas Sungai Rumbai sudah teregistrasi berstatus
Puskesmas Tipe Perkotaan Non Rawat Inap dan teregistrasi kembali pada tahun 2019
dengan SIO Nomor: 503/002/10-PUSKESMAS/DPMPTSP/IX/2019 dan Puskesmas
Sungai Rumbai sudah BLUD, Puskesmas Sungai Rumbai Sudah Terakreditasi Madya
yang memiliki wilayah kerja sebanyak 4 Kenagarian dengan 43 Jorong dan jaringan 4
Pustu dan 6 Poskesri.

11
Pada pendataan tahun 2022 ini didapatkan pasien stunting di kecamatan Sungai
Rumbai sebanyak 82 anak pada Nagari Kurnia Selatan, 40 anak di Nagari Kurnia Koto Salak,
23 anak di Nagari Sungai Rumbai Timur, dan 22 anak di Nagari Sungai Rumbai.

12
2. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI
KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS
PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI
Hj.Yulmiana Dwi, A.Md.Keb, SKM

KEPALA TATA USAHA


Hj. Radianti, SKM

KEUANGAN RUMAH
KOORDINATOR TIM SIK TANGGA
KEPEGAWAIAN Farah Restu O, SKM
MANAJEMEN PUSKESMAS Hj.Ulia Erta Santi, Sumarni
Hj. Radianti, SKM Afriyani, SKM
Hank Harvani, A.Md.Kep A.Md.PK
Desri Marita, A.Md..Kep

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB
DAN KEPERAWATAN KESMAS UKM PENGEMBANGAN PENANGGUNG
UPAYA KESEHATAN JARINGAN DAN JEJARING BANGUNAN, PRASARANA
Ns. Vivi Oktafia, S.Kep Afriyani, SKM JAWAB MUTU
PERORANGAN PUSKESMAS DAN PERALATAN
dr. Rita Dimeisa
dr. Rita Dimeisa drg. Rini Novalinda Ns. Gusneldawati, S.Kep

 PELAYANAN PROMOSI  PELAYANAN GIZI BERSIFAT UKM


 KESEHATAN JIWA  PELAYANAN PEMERIKSAAN  FASILITAS FASYANKES
KESEHATAN Melda Sri Delviana, A.Md.GZ  ANGGOTA TIM MUTU
Ns. Ade Putri Yanti, S.Kep UMUM  PUSKESMAS PEMBANTU
o PHBS & PSM  PELAYANAN P2P Hj. Radianti, SKM
Yarnis, S.Kep Erlina Ms, A.Md.Keb
Rina Novianti, SKM o IMUNISASI  KESEHATAN HIV AIDS Hank Harvani, A.Md.Kep
 PELAYANAN GAWAT Sartika Wulandari, A.Md.Keb
o UKGS Ridha Siswanti, A.Md.Kep Hank Harvani, A.Md.Kep Ns. Vivi Oktafia, S.Kep
DARURAT Fitri Susmeri, A.Md.Keb
drg. Rini Novalinda o P2 TB RABIES Ns. Gusneldawati, S.Kep
 KESEHATAN LANSIA Ira Depita, AMK Azumil Ismelna, A.Md.Keb
o NAGARI SIAGA Ira Depita, AMK Sria Febrianti, A.Md.Keb Pharamita Rusdi, A.Md.Keb
Rina Novianti, SKM o P2 ISPA DIARE Puji Lestari, A.Md.Keb  PELAYANAN KEFARMASIAN
Yesi Anita, A.Md.Farm  POSKESRI
 PELAYANAN KESEHATAN Rusvita Diana, A.Md.Kep  KESORGA Erlina MS, A.Md.Keb
LINGKUNGAN o P2 ISPA  PELAYANAN
Yesi Anita, A.Md.farm LABORATORIUM Pharamita Rusdi, A.Md.Keb
Farah Restu O, SKM Erlina Ms, A.Md.Keb Sartika Wulandari, A.Md.Keb
 PELAYANAN KESEHATAN o P2 KUSTA,FRAMBUSIA,FILARIASIS  PKPR Samaria Munthe, AMK
 PELAYANAN KB/IVA Asri Yulianti, A.Md.Keb
KELUARGA BERSIFAT UKM Ns. Kurniawati. S.Kep Rina Novianti, SKM  JKN/BPJS/PCARE
o Kesehatan IBU o P2 MALARIA Erlina MS, A.Md.Keb
 GIGI MASYARAKAT  PELAYANAN KESEHATAN Titik Ratna Sari, A.Md.RM
Sartika Wulandari, A.Md.Keb Samaria Munthe, AMAK
o KB Bambang Hazriyanto, AMKG GIGI DAN MULUT
Pharamita Rusdi, A.Md.Keb o SURVEILANS drg. Rini Novalinda
 KESEHATAN INDRA  PELAYANAN PENDAFTARAN
o Kesehatan Anak Hank Harvani, A.Md.Kep
Yarnis, S.Kep Hj.Ulia Erta Santi, A.Md.PK
Puji Lestari, A.Md.Keb  PTM, PELAYANAN PERKERMAS
o Deteksi Dini dan MTBS  HATRA  PELAYANAN KONSELING
Ns. Kurniawati. S.Kep GIZI
Puji Lestari, A.Md.Keb Citra Shonnallya, A.Md.Farm
Melda Sri Delviana, A.Md.GZ
 KESEHATAN KERJA  PELAYANAN KONSELING
Afriyani, SKM SANITASI
13Mardius, SKM
 PELAYANANAN KONSELING
PKPR
Rina Novianti, SKM
B. Deskripsi Khusus
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Penulis bertugas sebagai dokter umum di UPT Puskesmas Sungai Rumbai
dengan beberapa sasaran kinerja pegawai (SKP) antara lain:
Rancangan kegiatan aktualisasi ini disesuaikan dengan SKP penulis. Setelah
dilakukan analisis dan konsultasi dengan mentor sekaligus pimpinan Puskemas,
disimpulkan isu yang menjadi prioritas masalah saat ini adalah Pembuatan Kartu
Digital Sungai Rumbai Sehat Sebagai Upaya Percepatan Penanggulangan Dan
Pencegahan Stunting.
Upaya penanganan stunting dibagi menjadi 2 topik besar, yakni intervensi
spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung
mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor
kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit
menular dan kesehatan lingkungan. Terdapat 9 poin intervensi gizi spesifik, yaitu: 1)
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurus, 2) Pemberian tablet
tambah darah bagi remaja, wanita usia subur, dan ibu hamil, 3) Promosi dan konseling
menyusui, 4) Promosi dan konseling pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), 5)
Tatalaksana gizi buruk sesuai protokol, 6) Pemantauan dan promosi pertumbuhan, 7)
Suplementasi mikronutrien, 8) Pemeriksaan kehamilan dan imunisasi, 9) Manajemen
terpadu balita sakit. Intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan.
Intervensi sensitif terbagi menjadi 4 jenis yaitu penyediaan air minum dan sanitasi,
pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta
peningkatan akses pangan bergizi.
Selain itu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) juga
merumuskan 2 intervensi tambahan, yakni intervensi pendukung dan intervensi
terintegrasi. Internensi pendukung antara lain perbaikan pencatatan sipil, penguatan
posyandu, surveilans gizi, advokasi pemerintah daerah, konvergensi pencegahan
stunting di desa. Sedangkan intervensi terintegrasi merupakan kegiatan intervensi
yang dalam pelaksanaannya dilaksanakan oleh lintas sektor dan terkonvergen hingga
ke desa yang akan menghasilkan daya ungkit yang lebih besar dalam upaya
penurunan prevalensi stunting. Selain itu penentuan lokasi fokus (lokus) Intervensi

14
yang menjadikan target Bersama untuk terselesaikannya permasalahan stunting ini.
Intervensi gizi terintegrasi merupakan contoh kegiatan pencegahan dan
penanggulangan permasalahan gizi khususnya stunting dengan melibatkan berbagai
K/L terkait. Disebut terintegrasi apabila dari sisi jenis kegiatan yang dilakukan
lengkap dan sesuai permasalahan, cakupan mencapai angka cakupan minimal dan
tepat sasaran, dan dari sisi kualitas intervensi sesuai standar dengan tingkat kepatuhan
(compliance) yang tinggi. Kegiatan intervensi gizi terintegrasi di susun berdasarkan
program intervensi baik spesifik dan sensitif yang terbukti efektif.
https://cegahstunting.id/intervensi/intervensi-terintegrasi/lokasi-fokus-
intervensi-penurunan-stunting/

Pemilihan lokasi fokus intervensi stunting pada tingkat kabupaten/kota


didasarkan pada sejumlah indikator, antara lain jumlah balita stunting, prevalensi
stunting serta tingkat kemiskinan. Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018,
lokasi fokus intervensi penurunan stunting terus bertambah setiap tahunnya. Dari 100
kabupaten/kota di tahun 2018, diperluas menjadi 160 kabupaten/kota di tahun 2019
hingga 260 kabupaten/kota di tahun 2020. Pada tahun 2021, jumlah ini bertambah lagi
menjadi 360 kabupaten/kota. Cakupan akan terus diperluas secara bertahap hingga
pada tahun 2023 akan mencakup 514 kabupaten/kota. Oleh karena itu, diharapkan
pada tahun 2024, seluruh kabupaten/kota telah mengimplementasikan intervensi
penurunan stunting terintegrasi yang mendukung dalam pencapaian target RPJMN
2020-2024. 

15
Gagasan penyelesaian masalah yang diajukan dalam rancangan aktualisasi kali
ini adalah menyempurnakan berbagai intevensi yang telah dicanangkan, yaitu melalui
program Kartu Digital Sungai Rumbai Sehat. Kartu digital ini merupakan kartu
identitas pasien ataupun pihak-pihak yang terlibat secara intens dalam
penanggulangan dan pencegahan stunting ini. Kartu ini direncanakan diberikan
kepada seluruh pasien stunting yang terdata mengalami stunting, kader, dan para stake
holder di Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (FORKOPIMCA). Kartu digital
tersebut dapat dipindai menggunakan aplikasi QR-Code ataupun smartphone yang
telah memiliki fitur NFC atau Near Field Communication. Setelah itu akan terdapat
berisi konten edukasi yang dapat diakses berupa video, infografis, poster, dan buku
pedoman yang mendukung berbagai rancangan intervensi baik sensitif dan spesifik
dengan tujuan besar penurunan dan pencegahan stunting.
Penggunaan kata Sungai Rumbai Sehat ini merupakan cita-cita agar
tercapainya visi Puskesmas untuk Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sungai
Rumbai Sehat Dan Mandiri.

2. Role Model
Role model dalam rancangan aktualisasi kali ini adalah Hj. Yulmiana Dwi,
Amd.Keb, S.KM., MM yang merupakan Kepala Puskesmas Sungai Rumbai sejak
tahun 2017. Beliau memiliki basic pengalaman menjadi seorang bidan teladan tingkat
provinsi pada masanya, sehingga mengetahui betul tentang langkah-langkah dan
kendala yang dialami dalam proses penanggulangan dan pencegahan stunting ini.
Selain itu karakter beliau yang professional dan humanis sebagai seorang Kepala
Puskesmas telah terbukti mampu memberikan contoh yang baik sebagai role model
dalam mengimplementasikan nilai-nilai bela negara dan nilai dasar ASN
BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-hari.

16
BAB III
RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN, DAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN

A. Rancangan Aktualisasi

17
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sungai Rumbai, Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
Identifikasi Isu : 1. Belum Terselenggaranya Sistem Digitalisasi Rekam Medis
2. Belum Optimalnya Pencegahan dan Penanganan Stunting Ditandai Dengan Masih Tingginya Kasus
Stunting di Wilayah Puskesmas Sungai Rumbai
3. Belum adanya sistem pelaporan kejadian tidak dinginkan dan identifikasi resiko yang jelas serta
terdokumentasi dengan baik
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pencegahan dan Penanganan Stunting Ditandai Dengan Masih Tingginya Kasus
Stunting di Wilayah Puskesmas Sungai Rumbai
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Kartu Digital Sungai Rumbai Sehat Sebagai Upaya Percepatan Penanggulangan Dan
Pencegahan Stunting.
Tabel 3.1 Tabel Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan 1. Melakukan konsultasi Output: Proses konsultasi dan Dengan diadakannya Dengan menerapkan
konsultasi dan dengan mentor/ pimpinan Catatan dari koordinasi merupakan konsultasi dan koordinasi nilai BerAKHLAK
koordinasi dengan Puskesmas Sungai pimpinan, mengimplementasikan dengan pimpinan dan pada kegiatan
mentor, coach, dan Rumbai Koordinator nilai-nilai dasar koordinasi dengan pihak konsultasi dan
pihak terkait Puskesmas Sungai BerAKHLAK, yaitu: terkati. Diharapkan dapat koordinasi maka akan
Proses: Rumbai menunjang visi dari memberikan
Tanggal a. Penulis mempersiapkan Berorientasi Pelayanan : Puskesmas Sungai penguatan nilai
pelaksanaan: bahan yang akan Bukti Fisik: melakukan konsultasi Rumbai, serta mendukung organisasi yaitu:
didiskusikan dengan baik - Tangkapan dengan pimpinan, tercapainya misi

18
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan penuh tanggung jawab layar coordinator dan membahas Puskesmas yaitu  Professional
20-23 September agar saat ada pertanyaan percakapan rencana kegiatan yang Memelihara dan  Akuntabel
2022 bisa menjelaskan dengan WA atau akan Penulis lakukan agar meningkatkan pelayanan  Amanah dan
baik. dokumentasi dapat memahami bentuk Kesehatan yang bermutu, handal
b. Penulis menemui pimpinan pertemuan kegiatan dengan baik merata, dan terjangkau,  kolaboratif
dan koordinator Puskesmas dengan meningkatkan pelayanan
Sungai Rumbai dengan pimpinan, Akuntabilitas: Kesehatan baik preventif,
tepat waktu sesuai jadwal koordinator Melakukan konsultasi promotive, kuratif dan
dan melakukan koordinasi Puskesmas dengan penuh tanggung rehabilitative,
dengan sopan agar diterima Sungai Rumbai jawab. meningkatkan derajat
dengan baik. - Catatan Hasil Kesehatan ibu dan anak,
c. Penulis meminta pendapat konsultasi Kompeten : terus belajar menciptakan SDM UPT
pimpinan dan koordinator Puskesmas Sungai
Puskesmas Sungai Rumbai Harmonis : menghargai Rumbai yang
dengan musyawarah masukan pimpinan, professional, kreatif, andal
mufakat mengenai coordinator demi dan beretika
kegiatan yang dirancang terlaksananya kegiatan
agar kegiatan tersebut dengan baik.
relevan dengan kebutuhan
di Puskesmas Sungai
Rumbai saat ini. Hasil Loyal : berdedikasi demi

19
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
diskusi akan Penulis catat terlaksananya kegiatan
dengan cermat dan teliti dengan baik
agar tidak ada hal yang
terlewati Adaptif : selalu berinovasi

2. Melakukan koordinasi Kolaboratif : Kerjasama


dengan tim pembimbing Bukti Fisik:
dan pengajar terkait - Tangkapan
agenda kegiatan layar
Proses: percakapan
a. Penulis menemui tim WA atau
pembimbing dan pengajar dokumentasi
dengan tepat waktu sesuai pertemuan
jadwal agar kegiatan ini dengan tim
dapat berjalan sesuai pembimbing
dengan yang direncanakan dan pengajar
dan melakukan koordinasi - Catatan Hasil
dengan sopan agar diterima konsultasi
dengan baik oleh tim
pembimbing dan pengajar.
b. Penulis meminta pendapat

20
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tim pembimbing dan
pengajar melalui
musyawarah mufakat,
mengenai kegiatan yang
dirancang agar kegiatan
tersebut relevan dengan
kebutuhan di Prodi
Keperawatan saat ini. Hasil
diskusi akan Penulis catat
dengan cermat dan teliti
dalam bentuk notulensi
pertemuan sebagai bentuk
tanggung jawab Penulis
untuk melaksanakan
amanah yang diberikan
oleh tim pembimbing dan
pengajar.

3. Melakukan koordinasi
dan analisis bersama
tokoh masyarakat, wali

21
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
nagari, dan lintas sektor Bukti Fisik:
lain untuk membahas - Tangkapan
mengenai perspektif layar
masyarakat tentang percakapan
layanan kesehatan di WA atau
Puskesmas dokumentasi
pertemuan
Proses: dengan pihak
a. Penulis menemui tim tokoh lintas sektor
masyarakat, wali nagari, terkait
dan lintas sektor untuk - Notulensi
berdiskusi dan Kegiatas
berkolaborasi dalam
penyelesaian masalah dan
mengambil keputusan
terbaik untuk
ditindaklanjuti secara
bertahap.
b. Penulis meminta pendapat
tim pembimbing dan
pengajar melalui

22
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
musyawarah mufakat.
2. Menganalisis 1. Melakukan diskusi Output: Proses menganalisis Dengan diadakannya Dengan menerapkan
kondisi SDM dengan beberapa tenaga - Catatan poin- kondisi SDM Puskesmas analisis kondisi SDM nilai BerAKHLAK
Puskesmas Sungai Kesehatan Puskesmas poin penting Sungai Rumbai Puskesmas Sungai pada diskusi dengan
Rumbai Sungai Rumbai kendala-kendala merupakan Rumbai mendukung tenaga Kesehatan di
yang dihadapi mengimplementasikan tercapainya misi Puskesmas Sungai
Tanggal Proses: oleh tenaga nilai-nilai dasar Puskesmas yaitu Rumbai maka akan
pelaksanaan: a. Penulis mengajak dan kesehatan sungai BerAKHLAK yaitu: Memelihara dan memberikan
24-27 September menemui beberapa tenaga Rumbai meningkatkan pelayanan penguatan nilai
2022 kesehatan puskesmas sungai Berorientasi Pelayanan : Kesehatan yang bermutu, organisasi yaitu:
Rumbai sesuai jadwal yang Bukti Fisik: memberikan pelayanan merata, dan terjangkau,  Professional
telah ditentukan agar - Tangkapan layar paripurna meningkatkan pelayanan  Akuntabel
kegiatan ini dapat berjalan percakapan WA Kesehatan baik preventif,  Amanah dan
sesuai dengan yang - Dokumentasi Akuntabilitas: promotive, kuratif dan handal
direncanakan dan kegiatan Tanggung jawab, Amanah rehabilitative,  kolaboratif
melakukan diskusi dengan meningkatkan derajat
sopan agar diskusi berjalan Kompeten : terus belajar Kesehatan ibu dan anak,
lancar dan diterima dengan menciptakan SDM UPT
baik. Harmonis : Musyawarah Puskesmas Sungai
a. Penulis mencatat hasil mufakat, kerja sama, Rumbai yang

23
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
diskusi dengan cermat dan menghargai pendapat professional, kreatif, andal
teliti dalam bentuk dan beretika
notulensi pertemuan
sebagai bentuk tanggung Loyal : berdedikasi
jawab Penulis untuk mengutamakan
melaksanakan amanah kepentingan instansi
yang diberikan agar
kegiatan yang akan Adaptif : selalu berinovasi
dilaksanakan relevan
dengan kebutuhan Kolaboratif : Kerjasama
masyarakat.

3. Melakukan Studi 1. Melakukan studi literatur Output: Proses studi literatur Dengan diadakannya studi Dengan menerapkan
Literatur dan dan mempelajari data Power Point materi merupakan literatur dan nilai BerAKHLAK
Mempersiapkan pendukung terkait materi yang akan mengimplementasikan mempersiapkan materi pada kegiatan studi
materi Workshop yang akan disampaikan disampaikan dalam nilai-nilai dasar workshop mendukung literatur dan
dalam kegiatan workshop kegiatan workshop tercapainya misi mempersiapkan materi

24
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
BerAKHLAK, yaitu: Puskesmas yaitu workshop maka akan
Tanggal Proses: Bukti Fisik: Memelihara dan memberikan
pelaksanaan: Penulis akan membaca, - catatan hasil Berorientasi Pelayanan : meningkatkan pelayanan penguatan nilai
27-30 September mempelajari, dan mencatat telaah literatur memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu, organisasi yaitu:
2022 poin-poin penting dari referensi - Daftar Referensi paripurna merata, dan terjangkau,  Professional
yang ditemukan dengan cermat - Dokumentasi meningkatkan pelayanan  Akuntabel
dan teliti agar diperoleh kegiatan saat Akuntabilitas: Kesehatan baik preventif,  Amanah dan
informasi sesuai dengan kriteria diskusi Tanggung jawab, Amanah promotive, kuratif dan handal
yang sudah dipetakan serta - Screenshoot rehabilitative,  kolaboratif
melakukannya dengan percakapan Kompeten : terus belajar meningkatkan derajat
menggunakan waktu yang melalui Kesehatan ibu dan anak,
efketif agar pencarian referensi whatsapp Harmonis : Musyawarah menciptakan SDM UPT
diselesaikan dengan tepat mufakat, kerja sama, Puskesmas Sungai
waktu. menghargai pendapat Rumbai yang
professional, kreatif, andal
2. Menyusun Materi untuk Bukti Fisik: dan beretika
pelaksanaan Workshop - Powerpoint Loyal : berdedikasi
materi mengutamakan
Proses: kepentingan instansi
Penulis membuat power point
tentang service excellent dan

25
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
nilai dasar ASN BerAKHLAK Adaptif : selalu berinovasi
dengan cermat dan teliti agar
sesuai dengan tujuan Kolaboratif : Kerjasama
pelaksanaan workshop serta
Penulis juga akan memodifikasi
materi yang akan disampaikan
dengan inovatif agar lebih
menarik perhatian peserta.

3. Mendiskusikan pokok
bahasan yang akan Bukti Fisik:
disampaikan pada - Catatan hasil
kegiatan workshop diskusi
kepada pimpinan dan tim
terkait
Proses:
a. Penulis menghubungi tim
mutu puskesmas sungai
Rumbai sebelumnya
melalui pesan whatsapp
dengan sopan dan bahasa

26
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Indonesia yang baik dan
benar agar Penulis
diterima dengan baik.
b. Penulis berdiskusi dengan
tim mutu puskesmas sungai
Rumbai dan
memperlihatkan materi
yang sudah Penulis rancang
dengan sopan, dan
musyawarah mufakat
untuk menentukan apakah
materi yang sudah Penulis
persiapkan layak untuk
disampaikan kepada tenaga
kesehatan di puskesmas
sungai Rumbai.

4. Melakukan 1. Penyampaian informasi Output: Proses pelaksanaan Dengan diadakannya Dengan menerapkan
Kegiatan kepada pimpinan, tim Video Pelaksanaan workshop merupakan kegiatan Workshop nilai BerAKHLAK
Workshop Service mutu, dan semua tenaga Kegiatan mengimplementasikan service excellent pada kegiatan
excellent kepada Kesehatan puskesmas nilai-nilai dasar mendukung tercapainya Workshop Service

27
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tenaga Kesehatan sungai Rumbai untuk BerAKHLAK, yaitu: misi Puskesmas yaitu excellent maka akan
Puskesmas Sungai mengikuti kegiatan Memelihara dan memberikan
Rumbai workshop Bukti Fisik: meningkatkan pelayanan penguatan nilai
Proses:  Dokumentasi Berorientasi Pelayanan : Kesehatan yang bermutu, organisasi yaitu:
Tanggal a. Penulis mengundang kegiatan berupa untuk meningkatkan merata, dan terjangkau,  Professional
pelaksanaan: pimpinan, tim mutu, dan tangkapan layar kapasistas dalam meningkatkan pelayanan  Akuntabel
1-3 Oktober 2022 semua tenaga Kesehatan WA/foto memberikan pelayanan Kesehatan baik preventif,  Amanah dan
puskesmas sungai Rumbai paripurna promotive, kuratif dan handal
untuk mengikuti kegiatan rehabilitative,  kolaboratif
workshop sesuai jadwal Akuntabilitas: meningkatkan derajat
dengan sopan dan santun Tanggung jawab, Amanah Kesehatan ibu dan anak,
agar diterima dengan baik. menciptakan SDM UPT
Kompeten : terus belajar Puskesmas Sungai
2. Melaksanakan kegiatan Rumbai yang
workshop pertemuan 1 Bukti Fisik: Harmonis : Musyawarah professional, kreatif, andal
Proses:  Daftar hadir mufakat, kerja sama, dan beretika
a. Penulis membagikan link setiap kegiatan menghargai pendapat
zoom media conference  Dokumentasi
kegiatan kepada tenaga kegiatan berupa
Kesehatan di puskesmas tangkapan Loyal : berdedikasi
sungai Rumbai. Penulis mengutamakan

28
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
akan datang tepat waktu layar/foto kepentingan instansi
sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Memulai Adaptif : selalu berinovasi
workshop dengan berdo’a
dengan khusyu’ agar Kolaboratif : Kerjasama
kegiatan berjalan lancer
dan Penulis akan meminta
peserta workshop mengisi
daftar hadir pada google
form dengan sopan dan
santun agar Penulis
diterima dengan baik.
b. Penulis akan
menyampaikan materi
tentang service excellent di
puskesmas dengan
berpartisipasi aktif dalam
kegiatan workshop. Dalam
hal ini Penulis
berpartisipasi aktif sebagai
pemateri. Menyajikan

29
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi tentang service
excellent di puskesmas
dengan jelas dan mudah
dimengerti oleh peserta
workshop agar pesannya
tersampaikan dengan baik.
c. Membuka ruang bagi
peserta workshop untuk
bertanya jika ada
penjelasan yang tidak
dimengerti atau jika ada
yang ingin memberikan
pendapat secara kerjasama
agar proses diskusi bisa
berjalan dengan baik.

3. Melaksanakan Kegiatan
Workshop Kegiatan II
(Pendampingan 1)
Proses: Bukti Fisik:
a. Penulis membagikan link

30
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
zoom media conference  Daftar hadir
untuk kegiatan ke-2 kepada setiap kegiatan
peserta workshop dengan  Dokumentasi
sopan dan santun agar kegiatan berupa
bisa diterima baik oleh tangkapan
mentor, tim dosen, dan layar/foto
mahasiswa. Penulis akan
datang tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang telah
ditentukan Memulai kelas
dengan berdo’a dengan
khusyu’ agar kegiatan
berjalan lancar. Meminta
peserta workshop mengisi
daftar hadir pada google
form.
b. Melakukan praktik berupa
pembuatan video tentang
service excellent di
puskesmas

31
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

4. Melaksanakan Kegiatan
Workshop Kegiatan III
(Pendampingan 2)
Proses:
a. Penulis membagikan link Bukti Fisik:
zoom media conference  Daftar hadir
untuk kegiatan ke-3 kepada setiap kegiatan
peserta workshop dengan  Dokumentasi
sopan dan santun agar kegiatan berupa
bisa diterima baik. Datang tangkapan
tepat waktu sesuai dengan layar/foto
jadwal yang telah  Draft artikel
ditentukan. Memulai kelas sementara
berdo’a dengan khusyu’
agar kegiatan berjalan
lancer serta meminta
peserta workshop mengisi
daftar hadir pada google

32
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Di Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
form.
b. Melanjutkan kegiatan
pendampingan menonton
video yang telah dibuat
peserta workshop dan
mengevaluasi sesuai
dengan materi service
excellent di puskesmas
dengan efisien agar bisa
diterapkan di pelayanan
puskesmas sungai Rumbai

33
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Berdasarkan isu dan penyebab diatas, gagasan kreatif yang penulis akan lakukan
yaitu “Membuat workshop tentang service excellent pada tenaga Kesehatan di Puskesmas
Sungai Rumbai ”. Dengan gagasan kegiatan yaitu tenaga kesehatan mengetahui dan
mempraktikkan service excellent dan core value ASN BerAKHLAK pada pelayanan di
Puskesmas. Beberapa bentuk kegiatan dalam menyelesaikan gagasan kegiatan diantaranya:
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait
2. Menganalisis kondisi SDM Puskesmas Sungai Rumbai
3. Melakukan studi literatur dan mempersiapkan materi workshop
4. Melakukan Kegiatan Workshop Service excellent kepada tenaga Kesehatan
Puskesmas Sungai Rumbai
Gagasan kreatif lain berangsur-angsur tetap dilakukan untuk pelayanan puskesmas
Sungai Rumbai yang lebih baik, supaya masyarakat sungai Rumbai memilih puskesmas
sungai Rumbai sebagai layanan Kesehatan mereka.

34
DAFTAR PUSTAKA

Dukcapil, K., 2022. 273 Juta Penduduk Indonesia Terupdate Versi Kemendagri. DITJEN
DUKCAPIL KEMENDAGRI. Available at: https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita
/baca/1032/273-juta-penduduk-indonesia-terupdate-versi-kemendagri [Accessed
September 22, 2022].

BAPPENAS, R.I., 2022. Lokasi Fokus Intervensi Penurunan stunting. Cegah Stunting.
Available at: https://cegahstunting.id/intervensi/intervensi-terintegrasi/lokasi-fokus-
intervensi-penurunan-stunting/ [Accessed September 25, 2022].

1. Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
2. Profil Puskesmas tahun 2019, 2020, 2021
3. Laporan Kinerja tahun 2019, 2020, 2021
4. Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
5. Peraturan Bupati No. 43 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis
Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya
6. Keputusan Bupati Dharmasraya No. 188.45/228/KPTS-BUP/2018 tentang Penetapan
Status Pusat Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Dharmasraya
7. Keeputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Nomor 503/992/10-PUSKESMAS/DPMPTSP/IX/2019 tentang Surat Izin Operasional
Puskesmas Sungai Rumbai
8. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 800/083/kpts/Dinkes/2018 tentang
Penetapan Struktur Organisasi UPT Puskesmas

Dinkes Dharmasaraya. (2022). Profil Kesehatan Kabupaten Dharmasraya. Sumatera Barat:


Dinkes Dharmasraya
Dharmasrayakab.bps.go.id. (2022). Badan Pusat Statistik Kabupaten Dharmasraya. [online]
Available at: <https://dharmasrayakab.bps.go.id/indicator/30/83/1/jumlah-fasilitas-
kesehatan-menurut-kecamatan.html> [Accessed 13 September 2022].
Kemenkes RI. (2022) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2022 Tentang Rekam Medis. Diakses 13 September 2022

35
Kemenkes RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Kemenkes RI. (2015). Situasi dan Analisis Gizi, Pusat Data dan Informasi. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2016). Situasi Balita Pendek, Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2021). Infodatin Situasi dan Analisis Gizi. Jakarta Selatan: Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
CV.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
CV.
Sirait, y., 2022. Metode Usg Urgensi Seriousness Growth. [Online] Academia.Edu. Available
At: <Https://Www.Academia.Edu/37557148/ Metode_Usg_Urgensi_
Seriousness_Growth> [Accessed 13 September 2022].

36

Anda mungkin juga menyukai