Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN RANCANGAN

AKTUALISASI

MEMINIMALISIR ANGKA KEJADIAN ISPA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLEMPIT
MELALUI “GAS PRO SEHAT”
(Gerakan Bersama Menjalankan Protokol Kesehatan)

Disusun Oleh :

dr.Tara Poppy L.P.P


NIP 199106022022032004
NDH :13

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN CXI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

MEMINIMALISIR ANGKA KEJADIAN ISPA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLEMPIT
MELALUI “GAS PRO SEHAT”
(Gerakan Bersama Menjalankan Protokol Kesehatan)

Disusun Oleh :
dr.Tara Poppy L.P.P
NIP 199106022022032004

Telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal : 4 November 2022

Coach, Mentor,

Dewa Ketut Alit., SH, M.Si dr. YUFIDAH


NIP. 19620220 199103 1 001 NIP. 19750607 200701 2 007
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2022 di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
hari telah melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi
NAMA : Tara Poppy Leksana Putri Pradina
NIP : 199106022022032004
ANGKATAN : CXI
JUDUL : MEMINIMALISIR ANGKA KEJADIAN ISPA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLEMPIT
MELALUI “GAS PRO SEHAT” (Gerakan Bersama
Menjalankan Protokol Kesehatan)

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan


ditandatangani oleh :

Penguji, Peserta,

Dr. Gaguk Apriyanto,SE.,M.Si dr. Tara Poppy L.P.P


NIP. 19910602 202203 2 004

Coach, Mentor,

DewaKetut Alit, S.H.,M.Si dr. Yufidah


NIP. 19620220 199103 1 001 NIP. 19750607 200701 2 007
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
aktualisasi yang berjudul “Meminimalisir anka kejadian ISPA di wilayah kerja
Puskesmas Slempit melalui “Gas Pro Sehat” (Gerakan Bersama menjalankan
Protokol Kesehatan)” tepat pada waktunya. Laporan Aktualisasi ini diajukan dalam
rangka melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan program Latsar CPNS
Pemerintah Kabupaten Gresik Golongan III Angkatan CXI Tahun 2022.
Selama penyusunan laporan aktualisasi, penulis mendapatkan bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih secara tulus kepada:

1. Bapak Dewa Ketut Alit., SH, M.Si selaku coach Latsar golongan III angkatan
CXI kelompok 2
2. Ibu dr. Yufidah selaku Kepala Puskesmas Slempit sekaligus mentor Latsar
3. Bapak Dr.Gaguk Apriyanto,SE., M.Si selaku penguji seminar aktualisasi Latsar
golongan III angkatan CXI kelompok 2
4. Rekan kerja Puskesmas Slempit yang telah membantu jalannya kegiatan
aktualisasi.
5. Keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama
menyelesaikan rancangan aktualisasi.
6. Semua pihak yang berjasa selama kegiatan Latsar serta penyusunan laporan
aktualisasi ini, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan aktualisasi ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca dan pemerhati sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan
aktualisasi ini.

Gresik, 28 November 2022

Penulis

dr. Tara Poppy L.P.P


NIP. 19910602 202203 2 004
BAB I

PENDAHULAN

1.1 LATAR BELAKANG


Secara umum Aparatur Sipil Negara diatur dalam Undang-Undang
Nomor 05 Tahun 2014. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan, secara spesifik Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014, pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN juga memiliki tugas diantaranya
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; serta
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, terdapat pula peran pegawai ASN yaitu sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam menjalankan fungsi, tugas,
dan perannya kita sebagai ASN harus memiliki core values yaitu
BerAKHLAK. BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif.
Sebelum diangkat menjadi PNS, pegawai disebut dengan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Calon Pegawai Negeri SIpil adalah warga
negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan
ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapat persetujuan teknis dan penetapan
nomor induk pegawai dengan masa prajabatan selama satu tahun. CPNS
akan mendapatkan pelatihan dasar (Latsar) yang merupakan pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Kegiatan ini diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021. Pelaksanaan Latsar CPNS
golongan III angkatan CXI tahun 2022 dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap
sebagai berikut : Distance Learning 1 (11 Oktober– 4 November 2022),
Outclass (Habituasi) : 5 November – 7 Desember 2022, dan Klasikal (8 –
14 Desember 2022).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 menjelaskan
bahwa puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan ini dilakukan oleh berbagai profesi kesehatan, salah
satunya Dokter. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Apartur Negara Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 Tentang Jabatan
Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, yang dimaksud Dokter (Umum)
adalah PNS yang memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pada sarana pelayanan Kesehatan. Tugas fungsi Dokter Umum
adalah memberikan layanan Kesehatan pada sarana pelayanan Kesehatan
yang meliputi promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative untuk
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang masing-masing. Untuk itu
Puskesmas berperan penting dalam melakukan Promosi Kesehatan baik
untuk Pasien, Keluarga pasien, SDM Puskesmas, pengunjung Puskesmas,
maupun masyarakat sekitar Puskesmas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit infeksi atau
penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
patogen, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit. Penyakit ini bisa
menyebar secara langsung maupun tidak langsung dari satu orang ke orang
lainnya. Puskesmas merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai
macam penyakit diantaranya penyakit infeksi, dari mulai ringan sampai
yang terberat, dnegan begitu hal Ini dapat menyebabkan risiko penyebaran
infeksi dari satu pasien ke pasien lainnya, begitupun dengan petugas
Kesehatan dan atau penunggu pasien akiibat paparan dengan agen infeksi.
ISPA adalah penyakit infeksi / menular dari saluran pernapasan atas
atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit berkisar
dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung
pada patogen penyebabnya, faktor penjamu dan faktor lingkungan. Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang
salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran
atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan andeksanya, seperti
sinus, 8 rongga telinga tengah, dan pleura. Salah satu penularan ISPA yaitu
melalui rute droplet (percikan) dari saluran pernapasan dan kontak.
Penularan droplet terjadi saat seseorang berada dalam kontak erat (dalam
jarak 1 meter) dengan orang yang terinfeksi dan terjadi pajanan droplet
saluran pernapasan yang mungkin terinfeksi misalnya melalui batuk, bersin,
atau kontak sangat erat dengan orang tersebut.
Pasien/pengunjung yang datang berobat di Puskesmas Slempit
masih banyak yang tidak menggunakan masker, ada yang menggunakan
masker hanya karena takut tidak akan dilayani oleh dokter dan setelah
dilayani maskernya di lepas. Penggunaan masker adalah salah satu Protokol
Kesehatan yang sangat berpengaruh dalam mencegah penyakit menular. Hal
itu disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien dan pengunjung tentang
pentingnya memakai masker dalam mencegah penyakit infeksi terutama
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Edukasi kesehatan dapat
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan dan berpengaruh
pada perilaku seseorang untuk menerapkan protokol kesehatan. Protokol
Kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Edukasi kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan
pesan tentang kesehatan kepada masyarakat, kelompok dan individu.
Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut masyarakat
kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan.
Sehingga pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap
perilaku yang lebih baik. Pengetahuan individu sangat penting karena
merupakan dominan dalam membentuk tindakan seseorang. Edukasi
tentang ISPA dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan merupakan
usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat
supaya memiliki pengetahuan sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai pencegahan pengendalian infeksi Saluran Pernafasan
Akut.
Menurut WHO, ISPA pernah menjadi penyakit nomor 1 terbanyak
di dunia, Prevalensi ISPA di Indonesia juga masih tinggi, berdasarkan data
Riskesdas 2018 menunjukkan di Indonesia terdapat 1.017.290 kasus.
Provinsi Jawa Timur menduduki urutan tiga besar dengan angka kasus
132.565 atau 13,03%. Sementara itu, wilayah yang paling banyak menderita
penyakit ISPA adalah Gresik dengan jumlah 29.153 orang (Dinkes
Kesehatan Kabupaten Gresik). Di Puskesmas Slempit sendiri ISPA selalu
masuk dalam 3 besar penyakit terbanyak dalam tahun ini,berikut datanya:
NO. BULAN JUMLAH
1. Januari 146
2. Februari 186
3. Maret 153
4. April 257
5. Mei 127
6. Juni 127
7. Juli 86
8. Agustus 117
9. September 164

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memutuskan untuk


mengakat rancangan aktualisasi dengan judul MEMINIMALISIR ANGKA
KEJADIAN ISPA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLEMPIT
MELALUI “GAS PRO SEHAT” (Gerakan Bersama Menjalankan Protokol
Kesehatan)

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini yaitu
mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dalam melaksanakan setiap kegiatan di Puskesmas Slempit
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Membentuk GAS PRO SEHAT (Gerakan Bersama Menjalankan
Protokol Kesehatan) di wilayah kerja Puskesmas Slempit.
2. Melakukan edukasi tentang bahaya ISPA termasuk pentingnya
menerapkan Protokol Kesehatan (menggunakan masker) pada pasien dan
pengunjung rawat jalan di Puskesmas Slempit.
3. Menerapkan Protokol Kesehatan di lingkungan Puskesmas Slempit.
4. Menurunnya angka kejadian ISPA di wilayah Puskesmas Slempit.
1.3 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan aktualisasi ini diantaranya
1.3.1 Bagi Diri Sendiri
Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK pada
setiap kegiatan, serta memperkuat kompetensi bidang dan profesionalisme
dalam rangka menjalankan tugas jabatan di Puskesmas Slempit Kabupaten
Gresik.
1.3.2 Bagi Unit Kerja
Unit kerja yang dimaksud dalam hal ini adalah Puskesmas Slempit
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Apabila nilai-nilai dasar BerAKHLAK
dapat diterapkan, diharapkan nantinya mampu meningkatkan kualitas mutu
layanan, efektifitas, efisiensi serta inovasi sehingga bisa tercapai visi misi
Puskesmas Slempit Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
1.3.3 Bagi Masyarakat
1. Dapat mencegah penyebaran Infeksi Saluran Pernafasan Akut di
wilayah kerja Puskesmas Slempit.
2. Meningkatkan pengetahuan/pemahaman masyarakat mengenai ISPA
dan pentingnya Protokol Kesehatan yaitu penggunaan masker.

1.4 RUANG LINGKUP AKTUALISASI


Kegiatan aktualisasi ini disusun berdasarkan isu yang terjadi di
wilayah kerja Puskesmas Slempit Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
Diharapkan dengan adanya kegiatan aktualisasi ini dapat memecahkan
masalah yang ada yaitu MEMINIMALISIR ANGKA KEJADIAN ISPA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLEMPIT MELALUI “GAS PRO
SEHAT”(Gerakan Bersama Menjalankan Protokol Kesehatan)
Rangkaian kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan harus sesuai
dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorentasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaktif, dan Kolaboratif yang
disingkat menjadi BerAKHLAK. Nilai-nilai tersebut telah dipelajari dalam
kegiatan latsar dan diharapkan peserta harus menemukan serta
mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar, kedudukan dan
peran ASN tersebut pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
dilaksanakan di Puskesmas Slempit Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik
pada tanggal 05 November s.d 7 Desember 2022. Adapun rangkaian
kegiatan aktualisasi tersebut meliputi :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi
yang akan dibuat.
2. Melakukan konsultasi dengan coach terkait isu dan gagasan yang telah
disetujui oleh mentor.
3. Melakukan kordinasi dengan teman sejawat dan petugas yang
berhubungan dengan kegiatan ini.
4. Membuat video dan leaflet sebagai media edukasi tentang ISPA dan
pentingnya menerapkan Protokol Kesehatan yaitu penggunaan masker.
5. Memutar video dan membagikan leaflet kepada pasien dan pengunjung
Puskesmas Slempit tentang penyakit ISPA dan pentingnya menerapkan
Protokol Kesehatan yaitu penggunaan masker.
6. Berkonsultasi dengan mentor dan coach terkait hasil aktualisasi yang
telah dilaksanakan.
7. Menyusun laporan aktualisasi.
BAB II
PROFIL UNIT KERJA DAN PESERTA

2.1 PROFIL UNIT KERJA

Gambar 2. 1 Foto Puskesmas Slempit

2.1.1 Identitas Puskesmas


Nama Puskesmas : Puskesmas Slempit
Alamat : Jl.Raya Slempit No. 147 Kecamatan Kedamean
Kabupaten Slempit
Wilayah Kerja : Jumlah Desa: 7 Desa, Jumlah Penduduk 28.955
Letak Administrasi : Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik Provinsi
Jawa Timur
2.1.2 Keadaan Geografis
1. Letak Geografis
Kecamatan Kedamean adalah salah satu Kecamatan di Kabupatem
Gresik dari 18 Kecamatan yang ada. Berjarak ± 30 km terletak di
wilayah selatan kota Gresik, dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Wilayah Kec. Cerme dan Kec. Menganti
b. Sebelah Timur : Wilayah Kec. Driyorejo
c. Sebelah Selatan : Wilayah Kec. Driyorejo dan Wringinanom
d. Sebelah Barat :Wilayah Kecamatan Dawar Blandong
(Mojokerto) dan Kecamatan Benjeng
Umumnya bentuk wilayah Kecamatan Kedamean tanahnya
datar dan berbukit kapur sehingga lahan pertaniannya kurang subur dan
tanpa sistem irigrasi sehingga hanya mengandalkan curah hujan.
2. Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, dan Jumlah Rumah
Tangga. Acuan yang digunakan adalah data pada tahun 2021 seperti
tabel berikut :

Tabel 2. 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah


Tangga dan Kepadatan Penduduk Puskesmas Slempit Tahun 2021
Jumlah
Luas
Jumlah Jumlah Rumah Rata-rata
No Desa Wilayah
Dusun Penduduk Tangga jiwa/KK
(Km2)
(KK)
1 Slempit 7.05 2 7.530 2.150 4
2 Sidoraharjo 5.42 6 5.608 700 3
3 Mojowuku 2.88 4 3.608 1.637 3
4 Glindah 4.17 6 3.732 1.000 3
5 Tulung 2.11 2 2.464 1.090 3
6 Lampah 4.76 7 4.223 948 4
7 Cermen 2.24 4 1.790 509 3
Jumlah 28.63 31 28.955 8.034 3

3. Kependudukan
Berikut merupakan data jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin dan kelompok umur :
Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas Slempit Tahun 2021
Jumlah Penduduk
No Usia Total (L + P)
L P
1 0-1 251 253 504
2 1-4 716 669 1,385
3 5-9 907 894 1,801
4 10-14 933 919 1,852
5 15-19 984 997 1,981
6 20-24 1109 1081 2,190
7 25-29 1114 1125 2,239
8 30-34 1190 1201 2,391
9 35-39 1172 1090 2,262
10 40-44 1191 1213 2,404
11 45-49 1099 1150 2,249
12 50-54 1019 1010 2,029
13 55-59 867 949 1,816
14 60-64 910 929 1,839
15 > 65 871 1142 2,013
Jumlah 14,333 14,622 28,955
2.1.3 Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1. Struktur Organisasi

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi


2. Sumber Daya Manusia di Puskesmas Slempit
Profil Ketenagaan di Puskesmas Slempit tahun 2022 (Pengelolaan
Sumber Daya Manusia meliputi: ABK)
 Dokter umum : 4 orang
 Dokter gigi : 1 orang
 Apoteker : 2 orang
 Asisten Apoteker : 2 orang
 Administrasi Kepegawaian : 1 orang
 Pengadministrasian Umum : 2 orang
 Sistem Informasi Kesehatan : 1 orang
 Kebersihan : 1 orang
 Perawat : 17 orang
 Bidan : 16 orang
 Pranata Laboratorium : 2 orang
 Sanitarian : 1 orang
 Gizi : 1 orang
 Penyuluh Kesehatan Masyarakat : 1 orang

2.1.4 Visi, Misi, Tujuan, Tugas, Fungsi dan Wewenang


1. Visi
Mewujudkan Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Slempit yang
Sehat dan Sejahtera
2. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin,bayi baru lahir dan balita.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan poli gizi,pemantauan status
gizi masyarakat dan penanggulangan stunting.
3) Meningkatkan cakupan TB, HIV, Hipertensi, Diabetes Melitus,
usia produktif, dan pelayanan ODGJ Berat serta penyakit
menular dan tidak menular lainnya.
4) Meningkatkan pemenuhan dan manajemen sarana alat
Kesehatan obat-obatan dan bahan habis pakai serta pemenuhan
standar akreditasi Puskesmas.
3. Tujuan
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :
1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi : kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat.
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu.
3) Hidup dalam lingkungan yang sehat.
4) Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Tugas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
5. Fungsi
1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
3) Sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan di wilayah
kerjanya.
6. Wewenang
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
dibutuhkan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan
dan upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap
akses mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan
dini dan respon penanggulangan penyakit.
2.1.5 Tata Nilai
SLEMPIT
Sopan santun dalam berperilaku dan bertutur kata
Loyal pada Undang-Undang / Peraturan yang berlaku
Edukatif memberi pendidikan masyarakat untuk ber-PHBS
Mumpuni dalam melaksanakan tugas
Profesional bekerja sesuai keahlian
Inovatif mempunyai ide-ide untuk mencapai hasil yang lebih baik
Terampil tepat dan cepat dalam melaksanakan tugas
2.2 PROFIL PESERTA
2.2.1 Profil Peserta
Nama : dr. Tara Poppy Leksana Putri. P
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 02 Juni1991
NIP : 199106022022032004
Pangkat/Gol : Penata Muda Tingkat 1/III-B
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Unit Kerja : Puskesmas Slempit
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Batu Mulia 11b/C 20 KBD,Gresik
Hobi : Memasak

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 Tentang Jabatan
Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, yang dimaksud Dokter
(Umum) adalah PNS yang memiliki tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan Kesehatan.
Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Dokter yang dapat
dinilai Angka Kreditnya, terdiri atas:
1. Pendidikan, meliputi:
1. Pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar
2. Pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional/ teknis di
bidang pertahanan negara serta memperoleh Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat
2. Pelayanan kesehatan, meliputi:
1. Penyembuhan penyakit
2. Pemulihan kesehatan akibat penyakit
3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pencegahan
penyakit
4. Pembuatan catatan medik untuk pasien rawat jalan dan
rawat Inap
5. Pelayanan kesehatan lainnya untuk masyarakat
6. Pembinaan peran dan serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan
3. Pengabdian pada masyarakat, meliputi:
1. Pelaksanaan kegiatan bantuan/partisipasi Kesehatan
2. Pelaksanaan tugas lapangan di bidang Kesehatan
3. Pelaksanaan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU


3.1.1 Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi terdiri dari identifikasi isu. pengajuan
gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusun daftar rencana kegiatan.
tahapan kegiatan dan output kegiatan. mendeskripsikan keterkaitan antara
rencana kegiatan yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan nilai-nilai
dasar ASN yang terdiri dari BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan.
Akuntabel. Kompeten. Harmonis. Loyal. Adaptif dan Kolaborasi).
Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas sebagai Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama 5 bulan di Puskesmas Slempit Kecamatan
Kedamean Kabupaten Gresik ditemukan beberapa isu. Isu-isu tersebut
diantaranya yaitu:
1. Menurunnya angka kunjungan pasien rawat jalan puskesmas
Slempit pada era Covid-19.
2. Menurunnya jumlah masyarakat yang mengikuti vaksinasi Covid-19
di Puskesmas Slempit.
3. Tingginya angka kejadian ISPA bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Slempit.
4. Kurangnya Pengetahuan masyarakat tentang sistem Pelayanan dan
Rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas
Slempit.
5. Kurangnya Pengetahuan pasien Diabetes Melitus tentang
komplikasi Gangrene di kaki di Puskesmas Slempit.
Tabel 3. 1 Tabel Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Kondisi Sekarang Kondisi yang di
. harapkan

1. Menurunnya angka Angka kunjungan Meningkatnya angka


Kunjungan pasien rawat pasien di kunjungan pasien di
jalan puskesmas Slempit puskesmas Slempit puskesmas Slempit
pada era mengalami
Covid-19 penurunan ini
dikarenakan
ketakutan pasien
dengan masih
adanya virus
Covid-19

2. Menurunnya jumlah Angka kunjungan Meningkatnya kunjung


kunjungan masyarakat masyarakat yang an masyarakat yang
yang mengikuti vaksinasi mengikuti mengikuti vaksinasi
Covid-19 di Puskesmas vaksinasi Covid-19 Covid-19 di puskesmas
Slempit di puskesmas Slempit
Slempit
mengalami
penurunan

3. Tingginya angka kejadian Banyaknya Pasien Meningkatnya


ISPA bagi masyarakat di yang berkunjung Pengetahuan
wilayah kerja Puskesmas ke Puskesmas masyarakat tentang
Slempit Slempit tidak pentingnya memakai
menggunakan masker sebagai
masker dan Pencegahan
meningkatnya Pengendalian Infeksi
pasien ISPA di Saluran pernafasan
Puskesmas Slempit Akut di Puskesmas
Slempit

4. Kurangnya Pengetahuan Peserta BPJS Meningkatnya


masyarakat tentang sistem masih bingung pengetahuan
Pelayanan dan Rujukan tentang sistem masyarakat peserta
Badan Penyelenggara pelayanan dan BPJS di Puskesmas
Jaminan Sosial (BPJS) di system rujukan. Slempit
Puskesmas Slempit

5. Kurangnya pengetahuan Banyaknya Pasien dengan


pasien diabetes pasien diabetes diabetes mellitus dapat
mellitus tentang komplik mellitus menjaga kondisinya
asi gangrene (luka yang menderita sehingga komplikasi
diabetik) di kaki di komplikasi gangre luka diabetik dapat
Puskesmas Slempit ne (luka dicegah
diabetik) di kaki
karena
sulitnya tenaga
kesehatan
untuk memantau
kondisi
fisik pasien

3.1.1 Penetapan Isu


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan. perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut mengguanakan dua alat
bantu penetapan kriteria isu yakni berupa:
1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Metode AKPL (Aktual. Kekhalayakan.
Problematik. dan Kelayakan)
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu
dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan yang dilakukan.
Analisis isu dilakukan dengan pendekatan AKPL yaitu Aktual.
Kekhalayakan. Problematik. dan Layak. Analisis AKPL merupakan alat
bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan
tingkat aktual. kekhalayakan. problematik. dan layak dari isu-isu yang
ditemukan di lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis AKPL. maka
dipilih isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.
Tabel 3. 2 Penjelasan AKPL
No Indikator Keterangan
1 Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam proses
kejadian sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat
2 Kekhalayakan(K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok
kecil
3 Problematik (P ) Isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
4 Layak ( L ) Isu yang masuk akal. pantas dan realistis
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Metode ini digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi dan telah
menimbulkan kegelisahan sehingga perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Jika diperbaiki. dapat memberikan nilai kekhalayakan yang baik
untuk semua orang serta isu tersebut logis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas.
hak. wewenang dan tanggung jawab. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan
dan pengalaman penulis selama bekerja.
Tabel 3. 3 Tabel Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL

No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat

1. Menurunnya angka kunjungan 3 3 2 2 10 V


pasien rawat jalan puskesmas
Slempit pada era Covid-19

2. Menurunnya jumlah masyarakat 3 3 3 3 12 IV


yang mengikuti vaksinasi Covid-
19 di Puskesmas Slempit

3. Tingginya angka kejadian ISPA 4 4 4 4 16 I


bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Slempit

4. Banyak para pasien yang belum 4 3 3 3 13 III


mengetahui tentang sistem
Pelayanan dan Rujukan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) di Puskesmas Slempit

5. Banyaknya Pasien Diabetes 4 4 3 4 15 II


Melitus terkena komplikasi
gangrene (luka diabetik) di kaki
di Puskesmas Slempit.

Adapun kriteria penetapan AKPL. yaitu:


Aktual
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaaraan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banya

Problematik
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan
1 : Masuk akal
2 : Realistik
3 : Cukup masuk akal dan realistik
4 : Masuk akal dan realistik
5: Masuk akal. realistik. dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency. Seriousness. dan Growth)


Setelah mengindentifikasi isu. selanjutnya diperlukan analisis lanjutan pada
isu-isu tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas
isu sehingga mendapatkan kualitas isu yang paling tepat untuk diijadikan
bahasan dalam rancangan aktualisasi.
Berdasarkan identifikasi isu dengan menggunakan teknik AKPL dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dianalisis kembali untuk
dijadikan isu prioritas. Instrumen analisis isu menggunakan teknik USG.

Tabel 3. 4 Penjelasan USG

No Komponen Keterangan
1 Urgency yakni seberapa mendesak isu harus dibahas.
dianalisis dan ditindaklanjuti
2 Seriousness yakni seberapa serius isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3 Growth Yakni seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.

Hasil analisis USG terkait isu-isu yang ada di Puskesmas Slempit disajikan dalam
tabel berikut ini:

Tabel 3. 5 Tabel Seleksi Prioritas Masalah dengan Metode USG

No. Isu U S G Jumlah Peringkat

1. Tingginya angka kejadian ISPA bagi 5 5 5 15 I


masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Slempit
2. Kurangnyapengetahuan 4 4 4 12 II
pasien diabetes
mellitus tentang komplikasi
gangrene (luka diabetik) di kaki di
Puskesmas Slempit.

3. Kurangnya Pengetahuan masyarakat 3 3 4 10 III


tentang sistem Pelayanan dan
Rujukan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas
Slempit

Adapun kriteria penetapan indikator USG. yaitu :


Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat Berkembang

 Penetapan Isu
Berdasarkan penapisan isu menggunakan metode AKPL dan USG, maka diperoleh
isu prioritas yang harus dan dapat ditangani terlebih dahulu, yaitu
MEMINIMALISIR ANGKA KEJADIAN ISPA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SLEMPIT MELALUI “GAS PRO SEHAT”(Gerakan Bersama
Menjalankan Protokol Kesehatan). Pemilihan isu tersebut dilanjutkan dengan
analisis dampak jika hal tersebut tidak ditangani maka akan menyebabkan
pasien/pengunjung yang tidak memakai masker saat berobat ke Puskesmas Slempit
semakin banyak sehingga menyebabkan resiko tertularnya penyakit ISPA di
wilayah kerja Puskesmas Slempit semakin tinggi.

 Gagasan Pemecahan Isu


Memberikan Edukasi Tentang penyakit ISPA dan Protokol Kesehatan yaitu
salah satunya penggunaan masker sebagai upaya pencegahan menggunakan
media TV dan leaflet.

MATRIKS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI


Isu terpilih yang akan diangkat penulis dalam aktualisasi dijelaskan pada tabel
berikut:
Identifikasi isu :
1. Menurunnya angka kunjungan pasien rawat jalan puskesmas Slempit pada era
Covid-19.
2. Menurunnya jumlah masyarakat yang mengikuti vaksinasi Covid-19 di
Puskesmas Slempit.
3. Tingginya angka kejadian ISPA bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Slempit
4. Kurangnya Pengetahuan masyarakat tentang sistem Pelayanan dan Rujukan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas Slempit.
5. Kurangnya pengetahuan pasien diabetes mellitus tentang komplikasi
gangrene (luka diabetik) di kaki di Puskesmas Slempit.

Isu yang diangkat :


Tingginya angka kejadian ISPA bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Slempit.

Gagasan pemecahan isu :


MEMINIMALISIR ANGKA KEJADIAN ISPA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SLEMPIT MELALUI “GAS PRO SEHAT”(Gerakan Bersama
Menjalankan Protokol Kesehatan)
No. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATA
KEGIATAN SUBSTANSI TERHADAP N NILAI
MATA VISI DAN MISI ORGANISA
PELATIHAN ORGANISASI SI
1. Melakukan 1. Menyiapkan bahan 1.Terlaksananya 1. Berorienta Kegiatan ini Sopan
konsultasi konsultasi konsultasi si pelayanan berkontribusi santun
dengan mentor 2. Menghubungi 2.Lembar konsultasi Mengusulkan pada visi : Sopan santun
terkait rancangan mentor dan atasan 3.Dokumentasi gagasan Mewujudkan dalam
aktualisasi yang untuk menentukan kegiatan pemecahan isu Masyarakat di berperilaku
akan dibuat. jadwal konsultasi untuk wilayah Kerja dan bertutur
3. Memaparkan meningkatkan Puskesmas kata
permasalahan dan pelayanan Slempit yang Mumpuni
gagasan pemecah isu 2. Harmonis sehat dan Mumpuni
4. Meminta saran dan Menghargai saran sejahtera. dalam
persetujuan mentor dan masukan dari Kegiatan ini melaksanakan
mengenai gagasan yang mentor berkontribusi tugas
diajukan dan masukan 3. Adaptif pada misi : Profesional
serta persetujuan dari
mentor mengenai Kreatif dan 1. Misi Profesional
rancangan aktualisasi inovatif dalam Ketiga: bekerja sesuai
ini memilih kegiatan meningkatkan keahlian
penyelesaian isu cakupan Inovatif
4. Kolaborati TB,HIV,Hiperten Inovatif
f si, Diabetes mempunyai
Bekerja sama Mellitus, usia ide-ide untuk
dengan mentor produktif dan mencapai
untuk mencapai pelayanan ODGJ hasil yang
hasil yang terbaik Berat serta lebih baik
penyakit menular
dan tidak menular
lainnya.

2. Melakukan 1. Menghubungi 1.Tersusunnya draft 1. Harmonis Kegiatan ini Sopan


konsultasi coach untuk jadwal rancangan kegiatan Menghargai berkontribusi santun
dengan coach konsultasi. aktualisasi yang akan berbagai saran pada visi : Sopan santun
terkait isu dan diambil dari coach demi Mewujudkan dalam
gagasan yang Masyarakat di berperilaku
telah disetujui 2. Memamaparkan 2.Tersusunnya kebaikan wilayah Kerja dan bertutur
oleh mentor. masalah dan gagasan tahapan pelaksanaan rancangan Puskesmas kata
pemecahan isu. aktualisasi 2. Adaptif Slempit yang Mumpuni
3. Memaparkan Bertindak proaktif sehat dan Mumpuni
rancangan aktualisasi untuk bertanya sejahtera. dalam
yang sudah dibuat. saran dan Kegiatan ini melaksanakan
4. Meminta saran masukan dari berkontribusi tugas
dan masukan serta coach. pada misi : Profesional
persetujuan dari mentor 3. Kolaborati 1. Misi Profesional
mengenai rancangan f Melakukan Ketiga: bekerja sesuai
aktualisasi ini diskusi terkait meningkatkan keahlian
rancangan cakupan Inovatif
kegiatan yang TB,HIV,Hiperten Inovatif
akan dilakukan si, Diabetes mempunyai
Mellitus, usia ide-ide untuk
produktif dan mencapai
pelayanan ODGJ hasil yang
Berat serta lebih baik
penyakit menular
dan tidak menular
lainnya.

3. Melakukan 1. Diskusi terkait 1.Tersusunnya 1. Harmonis Kegiatan ini Sopan


koordinasi rancangan kegiatan dan rancangan aktualisasi. Menghargai saran berkontribusi santun
dengan teman media edukasi. 2.Tersusunnya jadwal dari sejawat dan pada visi : Sopan santun
sejawat dan 2. Membuat pelaksanaan kegiatan petugas. Mewujudkan dalam
petugas jadwal kegiatan 2. Kolaborati Masyarakat di berperilaku
mengenai penyuluhan f (Memberi wilayah Kerja dan bertutur
kegiatan kesempatan Puskesmas kata
aktualisasi yang kepada berbagai Slempit yang Mumpuni
akan pihak untuk sehat dan Mumpuni
dilaksanakan. berkontribusi) sejahtera. dalam
Kegiatan ini melaksanakan
berkontribusi tugas
pada misi : Profesional
Misi Ketiga: Profesional
meningkatkan bekerja sesuai
cakupan keahlian
TB,HIV,Hiperten
si, Diabetes
Mellitus, usia
produktif dan
pelayanan ODGJ
Berat serta
penyakit menular
dan tidak menular
lainnya.
4. Membuat media 1. Membuat Tersusunnya video 1. Berorienta Kegiatan ini Loyal
edukasi (video & rancangan video yang edukasi dan leaflet si pelayanan berkontribusi Loyal pada
leaflet) sebagai berisi edukasi penyakit Melakukan pada visi : Undang-
media edukasi ISPA dan pentingnya pendekatan Mewujudkan Undang /
tentang ISPA dan memakai masker edukasi dengan Masyarakat di Peraturan
pentingnya 2. Mengkonsultasi memanfaatkan wilayah Kerja yang berlaku
menerapkan kan hasil rancangan media digital Puskesmas Edukatif
Protokol media video dan leaflet 2. Akuntabel Slempit yang Edukatif
Kesehatan yaitu Melaksanakan sehat dan memberi
tugas dengan sejahtera.
penggunaan bertanggung Kegiatan ini pendidikan
masker. jawab. cermat. berkontribusi masyarakat
disiplin dan pada misi : Mumpuni
berintegritas Misi Ketiga: Mumpuni
tinggi meningkatkan dalam
3. Kompeten cakupan melaksanakan
Meningkatkan TB,HIV,Hiperten tugas
kompetensi diri si, Diabetes Profesional
untuk menjawab Mellitus, usia Profesional
tantangan di masa produktif dan bekerja sesuai
modern ini pelayanan ODGJ keahlian
Harmonis Berat serta Inovatif
Menghargai saran penyakit menular Inovatif
dan masukan dari dan tidak menular mempunyai
mentor lainnya. ide-ide untuk
4. Adaptif mencapai
Melakukan hasil yang
inovasi dan lebih baik
mengembangkan Terampil
kreativitas dengan Terampil
menciptakan tepat dan
media edukasi cepat dalam
digital melaksanakan
5. Kolaborati tugas
f
Berdiskusi
6. dengan
mentor untuk
menghasilkan
pembaruan yang
baik dan
bermanfaat
5. Memutar video 1. Memutar video Video edukasi dan 1. Berorienta Kegiatan ini Sopan
dan membagikan tentang penyakit ISPA leaflet si pelayanan berkontribusi santun
leaflet kepada dan pentingnya Melaksanakan pada visi : Sopan santun
pasien/pengunju memakai masker. kegiatan dengan Mewujudkan dalam
ng tentang 2. Membagikan sikap ramah Masyarakat di berperilaku
penyakit ISPA leaflet tentang penyakit wilayah Kerja
dan pentingnya ISPA dan pentingnya 2. Akuntabel Puskesmas dan bertutur
menerapkan memakai masker. Melaksanakan Slempit yang kata
Protokol penyuluhan sehat dan Edukatif
Kesehatan yaitu dengan sejahtera. Edukatif
penggunaan bertanggung Kegiatan ini memberi
masker. jawab. cermat. berkontribusi pendidikan
disiplin. dan pada misi : masyarakat
berintegritas Misi Ketiga: Mumpuni
tinggi. meningkatkan Mumpuni
3. Kompeten cakupan dalam
Memberikan TB,HIV,Hiperten melaksanakan
penyuluhan untuk si, Diabetes tugas
meningkatkan Mellitus, usia Profesional
pengetahuan produktif dan Profesional
pasien/pengunjun pelayanan ODGJ bekerja sesuai
g dengan dedikasi Berat serta keahlian
tinggi penyakit menular Inovatif
membangun dan tidak menular Inovatif
lainnya. mempunyai
hubungan yang ide-ide untuk
baik mencapai
4. Adaptif hasil yang
Bertindak proaktif lebih baik

6. Berkonsultasi 1. Menghubungi Tersusunnya draf 1. Akuntabel Kegiatan ini Sopan


dengan mentor mentor dan coach untuk rancangan laporan (Jujur dan berkontribusi santun
dan coach terkait melakukan konsultasi aktualisasi bertanggung pada visi : Sopan santun
hasil aktualisasi dan diskusi terkait hasil jawab atas hasil Mewujudkan dalam
yang telah aktualisasi. pengolahan data Masyarakat di berperilaku
dilaksanakan. 2. Memaparkan dan analisa yang wilayah Kerja dan bertutur
hasil pengolahan data dilakukan) Puskesmas kata
dan analisa dari hasil 2. Harmonis Slempit yang Mumpuni
Aktualisasi (Menghargai sehat dan Mumpuni
3. Meminta saran setiap orang sejahtera. dalam
dari mentor dan coach apapun latar Kegiatan ini melaksanakan
mengenai hasil belakangnya). berkontribusi tugas
aktualisasi 3. Kolaborati pada misi : Profesional
f (Memberi
kesempatan Misi Ketiga: Profesional
kepada berbagai meningkatkan bekerja sesuai
pihak untuk cakupan keahlian
berkontribusi; TB,HIV,Hiperten Terampil
terbuka dalam si, Diabetes Terampil
bekerja sama Mellitus, usia tepat dan
untuk produktif dan cepat dalam
menghasilkan pelayanan ODGJ melaksanakan
nilai tambah) Berat serta tugas
penyakit menular
dan tidak menular
lainnya.
7. Menyusun 1. Mengumpulkan Tersusunnya laporan 1. Akuntabel Kegiatan ini Loyal
laporan data dan bukti aktualisasi (Melaksanakan berkontribusi Loyal pada
aktualisasi. pendukung laporan tugas penyusunan pada visi : Undang-
aktualisasi laporan dengan Mewujudkan Undang /
2. Menyusun penuh tanggung Masyarakat di Peraturan
laporan sesuai format jawab) wilayah Kerja yang berlaku
yang ditetapkan Puskesmas Edukatif
3. Melakukan 2. Kompeten Slempit yang Edukatif
konsultasi dengan (Melaksanakan sehat dan memberi
mentor dan coach tugas penyusunan sejahtera. pendidikan
terkait hasil laporan laporan dengan Kegiatan ini masyarakat
aktualisasi kualitas terbaik) berkontribusi Mumpuni
4. Melakukan 3. Harmonis pada misi : Mumpuni
perbaikan atas saran (Menghargai Misi Ketiga: dalam
yang diberikan oleh setiap orang meningkatkan melaksanakan
mentor dan coach. apapun latar cakupan tugas
5. Mencetak hasil belakangnya) TB,HIV,Hiperten Profesional
laporan Kolaboratif si, Diabetes Profesional
(Memberi Mellitus, usia bekerja sesuai
kesempatan produktif dan keahlian
kepada berbagai pelayanan ODGJ Inovatif
pihak untuk Berat serta Inovatif
berkontribusi; penyakit menular mempunyai
terbuka dalam dan tidak menular ide-ide untuk
bekerja sama lainnya. mencapai
untuk
menghasilkan hasil yang
nilai tambah) lebih baik
Terampil
Terampil
tepat dan
cepat dalam
melaksanakan
tugas
DIAGRAM ALUR PEMECAHAN ISU

Melakukan Konsultasi Konsultasi dengan Melakukan koordinasi


dengan mentor terkait coach terkait isu dan dengan teman sejawat
rancangan aktualisasi gagasan yang telah dan petugas yang
yang akan dibuat disetujui oleh mentor berhubungan dengan
kegiatan ini

Membuat rancangan Memutar video edukasi Berkonsultasi dengan


video untuk media dan membagikan leaflet mentor dan coach
penyuluhan dan leaflet terkait hasil aktualisasi

Menyusun laporan
aktualisasi
1.1 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi akan dilakukan di Puskesmas Slempit Kabupaten Gresik pada
tanggal 11 Oktober s/d 14 Desember 2022. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan
dijabarkan dalam tabel jadwal pelaksanaan aktualisasi berikut :
No. Kegiatan OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

III IV I II III IV V I
1. Melakukan
Konsultasi dengan
mentor terkait
rancangan
aktualisasi yang
akan dibuat

2. Konsultasi dengan
coach terkait isu
dan gagasan yang
telah disetujui
oleh mentor

3. Melakukan
koordinasi
dengan teman
sejawat dan
petugas yang
berhubungan
dengan kegiatan
ini

4. Membuat
rancangan video
untuk media
penyuluhan dan
leaflet

5. Memutar video
edukasi dan
membagikan
leaflet

6. Berkonsultasi
dengan mentor
dan coach terkait
hasil aktualisasi

7. Menyusun
laporan
aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai