Di susun Oleh
Nama Peserta : Ririn ando A,Md.Keb
NIP : 199412122020122013
INSTANSI : UPTD Puskesmas Tikson Raya
JABATAN : Bidan Terampil
NDH : 22
. Coach Mentor
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan nikmat-Nya,
sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dapat menyelesaikan
“Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil” yang merupakan salah satu persyaratan
yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih
yang sebesarbesarnya kepada:
1. Bupati Banggai Laut Bapak Sopyan Kaepa S.H
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
3. Bapak Muhamad Basri Sulaeman Ali, S.Ag.,S.H selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Kabupaten Banggai Laut
4. Ibu Agustinah, S.H.,M.Si selaku Coach atas semua inspirasi,dorongan,masukan dan
bimbingannya.
5. Bapak Ns. Darwianto H.Selong, S.Kep selaku mentor yang telah memberikan arahan,motivasi,
masukan dan bimbingan serta dukungannya.
6. Bapak dan Ibu Evaluator serta seluruh Elemen Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tengah dan Daerah Kabupaten Banggai Laut yang telah memfasilitasi
Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021
7. Seluruh teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Banggai Laut terutama Angkatan
LXXXVI Kelompok 2,dan seluruh Staf UPTD Puskesmas Tikson Raya yang telah membantu
memberi arahan dukungan serta berbagi ilmu dan bekerjasama
8. Kepada Kedua Orangtua dan Keluarga yang telah memberi dukungan serta motivasi
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak membantu
penulis.
Penulis berupaya agar Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini. Semoga
Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.
BAanggai laut., ....................20..
Ririn Ando A,Md.Keb
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Visi, Misi dan Gambaran Organisasi
C. Tujuan Aktualisasi
D. Manfaat Aktualisasi
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara ( ASN ) atau Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) memiliki peran penting
untuk melayani masyarakat. keberadaan ASN adalah untuk mewujudkan amanat UUD 1945 yaitu
membangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan public
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa. Semua itu dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan
peranan tersebut, di perlukannya sosok PNS yang professional, yaitu PNS yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya secara efektif dan efisien.
Untuk mengikuti Pelatihan Dasar ini, ASN harus sudah di terapkan sebagai CPNS ( Calon
Pegawai Negeri Sipil ) . sebelum menjadi PNS, CPNS harus mengikuti Pelatihan Dasar yang di
laksanakan dalam rangka membentuk Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS. Kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap
dan bertindak professional dalam melayani masyarakat secara berkesinambungan ( Continuous )
dan menerapkan nilai-nilai ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi ). PNS juga di tuntut untuk meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas
dan fungsinya serta bersih dan bebas daari praktik KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme )
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
pasal 1 bahwa Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan kepadaq perempuan selama masa sebelum hamil, masa
kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak
prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas
dan wewenangnya. Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang di berikan oleh bidan secara
mandiri, kolaborasi, atau rujukan.
Penulis merupakan bidan terampil di UPTD Puskesmas Tikson Raya, yang mana bertugas
mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga dan kelompok khusus, serta masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan peran
stakeholder di masyarakat. Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan
sebuah bangsa, karena dengan adanya standar pelayanan kebidanan dapat pula digunakan untuk
menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari – hari. Standar ini
juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai pelayanan. Bidan sebagai seorang pemberi
layanan kesehatan (health provider) harus mampu melaksanakan pelayanan kesehatan. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 1 bahwa
Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepadaq perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan,
pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan
reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya.salah satunya
yaitu pelayanan pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil.
Puskesmas Tikson Raya merupakan Puskesmas yang masuk dalam kategori Puskesmas
sangat terpencil, Puskesmas yang didirikan pada tahun 2015 ini memiliki penduduk sebanyak 1.798
jiwa. Sebagian besar masyarakatnya masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan masih banyak
masyarakat yang belum menerapkan perilaku hidup sehat.
Ada banyak permasalahan yang terjadi di wilayah Puskesmas Tikson Raya diantaranya ;
1) Kurangnya pengetahuan remaja tentang KESPRO (kesehatan reproduksi)
2) kurangnya kunjungan ibu hamil untuk pemeriksaan Hemoglobin
3) Rendahnya keikutsertaan pengguna MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang )pada PUS
4) Maraknya pernikahan dini yang terjadi
5) Rendahnya cakupan ASI eksklusif
b. Penetapan isu
Aparatur Sipil Negara harus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Pada setiap unit kerja
pasti ada permasalahan-permasalahan yang harus segera dicarikan solusi penyelesaian. Biasanya
permasalahan tersebut berkaitan dengan pelayanan publik yang masih kurang maksimal dan bisa ditingkatkan
lagi. Permasalahan yang diangkat harus benar-benar yang terjadi di unit kerja.
Dibawa ini adalah beberapa isu yang terjadi di Puskesmas Tikson Raya ;
1) Kurangnya pengetahuan remaja tentang KESPRO (kesehatan reproduksi)
2) kurangnya kunjungan ibu hamil untuk pemeriksaan Hemoglobin
3) Rendahnya keikutsertaan pengguna MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang )pada PUS
4) Maraknya pernikahan dini yang terjadi
5) Rendahnya cakupan ASI eksklusif
Menentukan prioritas issue Prioritas Isu atau Masalah Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan
penapisan isu untuk menentukan Core Issue yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan
aktualisasi, yaitu dengan menggunakan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL).
Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk
dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Teknis tapisan isu menggunakan APKL A : Aktual. Isu
tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat P : Problematik. Isu tersebut
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusi yang komprehensif K :
Khalayak. Isu menyangkut kepentingan orang banyak dan bukan hanya kepentingan satu orang atau
kelompok tertentu. L : Layak. Isu Bersifat logis, pantas, realistis dan pembahasannya sesuai dengan tugas,
wewenang dan tanggung jawab. Dari permasalahan yang telah diidentifikasi, dilakukan validasi isu dengan
metode :
1) Analisis isu berdasarkan teknik tapisan ( APKL )
Keterangan :
P (Problematika) : isu yang memiliki dimensi masalah yang complex sehingga perlu di carikan
segera solusinya.
2) Table USG
3. Rendahnya keikutsertaan 5 4 4 13 2
pengguna MKJP (metode
kontrasepsi jangka panjang )pada
PUS
Keterangan :
S ( Seriousness ) : seberapa besar isu perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkannya.
Kurangnya
METODE MANUSIA pengetahuan ibu
hamil
Masi percaya pada
pengobatan dukun
kurangnya
kunjungan
ibu hamil
untuk
Tidak adanya media pemeriksaan
atau poster tentang Hemoglobin
pengetahuan Kurangnya
hemoglobin dukungan
dari suami
dan keluarga,
LINGKUNGAN
Material
c. Analisa dampak isu
Dengan memperhatikan data-data jumlah kunjungan ibu hamil masi sangat kurang khususnya dalam
pemeriksaan Hemoglobin.saat hamil,penurunan kadar HB yang berlanjut menjadi Anemia dikaitkan dengan
berbagai keadaan,seperti peningkatan resiko kematian ibu hamil,kelahiran premature,dan bayi lahir dengan
berat badan rendah.
hal ini dapat mempengaruhi kesehatan pada ibu hamil dan dapat membahayakan ibu serta bayi.
Tabel.1
Distribusi Desa diwilayah Kerja UPTD Tikson Raya
1 Kasuari 1.65 4
2 Timpaus 1.65 2
3 Sonit 1.25 2
Jumlah 8
5. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
D. MANFAAT
1. Bagi diri sendiri
ASN dapat melaksanakan tugas sesuai fungsi sebagai Abdi Negara dan dapat memberikan
pelayanan seoptimal mungkin kepada masyarakat khususnya ibu hamil sesuai SOP .
2. Bagi organisasi perangkat daerah
Mampu mewujudkan visi terwujudnya kemandirian sehat serta misi organisasi yang pertama yaitu
“meningkatkan derajat kesehatan perorangan,keluarga,lingkungan yang sehat, sejuk dan nyaman“
3. Bagi pemerintah daerah
Membantu tercapainya visi dan misi daerah yang ke 2 yaitu “pelayanan kesehatan yang berkualitas”
4. Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mampu mencegah terjadinya anemia terhadap ibu
hamil dengan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan Hemoglobin.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.Nasionalisme memiliki
pokok kebenaran dalam penilaian kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan mengamalka nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya yaitu :
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama
3) Membina kerukunan hidup antar umat beragama
2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara tanah air Indonesia
baik dalam pikiran, ucapan dan perbuatan
4) Memajukan pergaulan antar sesama manusia
5) Menjaga persatuan dalam keberagaman
4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksanakan hasil musyawarah mufakat
5) Bertanggung jawab atas keputusan bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku dan budaya
5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong royongan
2) Mendahulukan kewajiban dari pada hak
3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana
6) Mengakui dan menghargai kesempatan berkarya
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar / norm yang menentukan baik / buruk, benar /
salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik memberdayakan dalam undang-undang ASN, yakni :
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membebani masyarakat
3) Menjalankan tugas sesuai dengan hati nurani yang bersih
2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain
3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam menjalankan tugas dan fungsinya
3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4. Sopan 1) Membiasakan/membudayakan senyum, sapa, santun dan ramah dalam
memberikan pelayanan
2) Saling menghargai dan berkomunikasi yang baik
3) Menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat
5. Transparansi 1) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari keuntungan pribadi atau
golongan
6. Bersikap Hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain
2) Mengindahkan nasihat orang lain
3) Membantu/meringankan setiap urusan orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesame manusia
7. Bertanggung jawab 1) Menggunakan barang milik Negara sesuai peruntukannya
terhadap Barang 2) Tidak menjual barang milik Negara
Milik Negara 3) Memelihara dan tidak merusak barang milk Negara
8. Tidak Diskriminatif 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
dan Adil 2) Tidak membeda-bedakan ras, suku dan agama dalam memberikan
pelayanan
3) Berperilaku adil/professional dalam menjalankantugas
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama mengingat visi dan
arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu
seperti:
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mencapai target
3) Berhasil guna
2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan
3. Inovatif Berpikir kreatif dan inivatif
4. Orientasi Mutu 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) Bekerja cepat, tepat dan ramah
3) Melayani dengan hati
4) Melindungi dan mengayomi
5) Melakukan perbaikan berkelanjutan
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan melawan hukum
dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korupsi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke
dalam 9 (sembilan) nilai yang mengandung nilai-nilai anti korupsi antara lain :
No. Nilai-Nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengadaan
2) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengawasan
proyek
3) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan inventarisasi asset
milik Negara
2. Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusakkan atau menghilangkan barang
inventaris dan kekayaan instansi
2) Bersedia memberikan keterangan atas kasus penyalahgunaan wewenang
dan kerugian Negara yang sedang dilakukan penanganan yang berwajib
3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusan
2) Tidak memberikan hadian/imbalan berupa apapun pada petugas/pejabat
yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokoknya
4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hukum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan
yang berlaku
5. Tanggung Jawab 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan diri
sendiri/orang lain dan korporasi, dan dapat merugikan keuangan Negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya
6. Kerja Keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas
pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2) Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik
7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumberdaya untuk mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya
maksimal
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksanaan
tugas pokoknya, menggunakan dan memelihara asset negara
8. Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum dan dapat
merugikan Negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta
9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang berlaku secara konsisten
pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
Isu yang di angkat kurangnya kunjungan ibu hamil untuk pemeriksaan Hemoglobin
Gagasan pemecahan isu Optimalisasi jumlah kunjungan pemeriksaan hemoglobin pada ibu
hamil
b. Gagasan kreatif
1. Berkolaborasi dengan kepala puskesmas bidan koordinasi ,pengelola KIA dan petugas laboratorium
2. Swiping ke rumah ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan HB
3. Sosialisasi ibu hamil
4. Pemeriksaan HB ( hemoglobin ) gratis
5. Evaluasi
c. Rencana Kegiatan
GOVERNMENT melayani
masyarakat
dengan
senyum,salam,s
apa,dan sopan
2. Sosialisasi pada Pembentukan Daftar hadir Keterkaitan dengan Kegiatan ini Kegiatan ini
semua ibu kelas ibu ibu hamil agenda II : berkontribusi menguatkan
hamil hamil AKUNTABILITAS terhadap nilai-nilai
: kejelasan pencapaian Misi Puskesmas
target,partisipasif Kabupaten yang Tikson Raya
ke 3 Pendidikan yaitu : IKHLAS
ETIKA PUBLIK :
dan Kesehatan
terbuka,tidak INOVATIF :
yang berdaya
diskriminatif melakukan
KOMITMEN saing sosialisasi inovasi dalam
MUTU : Inovatif dapat membantu pelaksanaan
meningkatkan pelayanan demi
Keterkaitan dengan
pengetahuan mewujudkan
agenda III :
terhadap pelayanan yang
PELAYANAN
pentingnya berkualitas
PUBLIK
pemeriksaan HB
KOMPETEN :
WHOLE OF dan mengurangi
dalam
GOVERNMENT resiko terjadinya
mewujudkan
Menyiapkan Tersedianya Keterkaitan dengan Anemia
pelayanan
media leaflet leaflet dan agenda II : berkualitas di
dari berbagai telah dukung oleh
AKUNTABILITAS
sumber dibagikan SDM kesehatan
: tanggung
informasi, yang kompeten
jawab,partisipatif
KOMITMEN HYGIENE :
MUTU : dalam
Efektif,inovatif,orie mewujudkan
SANTUN :
ramah dalam
bekerja dan
melayani
masyarakat
dengan
senyum,salam,s
apa,dan sopan
target,netral,transpa mewujudkan
ran,adil,orientasi masyarakat
KOMITMEN
MUTU : efektif
Keterkaitan dengan
agenda III :
PELAYANAN
PUBLIK
2. Swiping ke rumah
ibu hamil yang
tidak melakukan
pemeriksaan HB
3. Sosialisasi ibu
hamil
4. Pemeriksaan HB (
hemoglobin ) gratis