Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KEBIDANAN KOMUNITAS

“ Observasi Dan Evaluasi Pelayanan Posyandu kota baru barat sumatra selatan”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Dari Reni Puspita S., SST, M.Kes

Disusun oleh :
Nama : Ajeng icha putri lestari
NIM : (18.0.B.1320)

STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR


D3 KEBIDANAN TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Makalah
Kebidanan komunitas ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang
“Observasi Dan Evaluasi Pelayanan Posyandu kota baru barat sumatra selatan ” yang
disajikan secara sistematis dan jelas.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami posyandu,yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan secara langsung maupun informasi dari petugas
yang bersangkutan. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima berbagai saran maupun kritikan
yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga
tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kota baru barat,08 Agustus 2020


DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Daftar Isi ..............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 2
A. Latar Belakang ....................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5
A. Definisi Posyandu ................................................................... 5
B. Tujuan Posyandu .................................................................... 9
C. Kegiatan Pokok Posyandu ...................................................... 10
D. Program Posyandu…………………………………………………………………10
E. Pelaksanaan Layanan Posyandu ............................................. 12
F. Keberhasilan Posyandu .......................................................... 12
G. Kegiatan Posyandu ................................................................. 15
H. Struktur Posyandu ................................................................. 16
I. Pengelola Posyandu .............................................................. 17
J. Kader Posyandu ................................................................... 17
K. Tugas Kader Posyandu .......................................................... 18
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 20
A. Kesimpulan ............................................................................ 21
B. Saran ..................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 22
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya
Kesehatan Bersumberdaya masyarakat (UKMB) yang di kelola dari,oleh dan
untuk masyarakat dengan dukungan tekhnis dari petugas kesehatan yang sasaran
nya adalah seluruh rakyat. Kegiatan penimbangan balita di posyandu merupakan
strategi pemerintah yang di tetapkan pada kementrian kesehatan untuk
mengetahui lebih awal tentang gangguan pertumbuhan pada balita sehingga
segera di ambil tindakan yang tepat.
Beberapa kendala yang di hadapi terkait dengan kunjungan balita ke posyandu
salah satunya adalah tingkat pemahaman keluarga terhadap manfaat posyandu.Hal
itu akan berpengaruh pada keaktifan ibu dalam mengunjungi setiap kegiatan
posyandu.Karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau meningkatkan
ststus gizi terutama pada balita,sehingga agar tercapai itu semua,maka ibu yang
memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan posyandu agar ststus gizi
balitanya terpantau.
a. PELAKSANAAN POSYANDU
1. Tempat : Desa kota baru barat,sumatra selatan
2. Waktu pelasanaan
a. Tanggal : 08-08-2020
b. Rutinitas penyelenggaraan : Satu bulan sekali,setiap tanggal 08
b. SASARAN POSYANDU
Bayi/balita
c. LINGKUP POSYANDU
Lingkup posyandu ni terletak di desa kota baru barat,sematra selatan,dengsn
jumlah bayi/balita 15
d. PENYELENGGARAAN 3 MEJA
Penyelenggaraan posyandu dilaksanakan tiga meja yaitu daripendaftaran,
penimbangan bayi/balita dan, pengisian KMS, pemberian PMT(Pemberian
Makanan Tambahan),posyandu ini belum menggunakan komputerisasi tetapi
masih menggunakan sistem manual yaitu pendataan nya masih menggunakan
tulisan tangan
Tiga meja meliputi :
1. Pencatatan/regristasi data
a. Balita menuju meja 1 untuk dilakukan pencatan/registrasi
b. Balita telah membawa KMS yang sudah berisi identitas bayi/balita
c. Balita menuju meja 2 untuk dilakukan penimbangan BB
2. Pengisian KMS
a. Balita menuju meja 2 untuk dilakukan pengisian KMS oleh kader
kesehatandibantu mahasiswa
b. Dilakukan pencatatan KMS
c. Diinformasikan kepada ibu balita akan kondisi status kesehatan
dan gizi baik
d. Balita menuju meja ke 3 untuk dilakukan penyuluhan dan
pemberianmakanan tambahan sambil tetap membawa KMS
3. Pelayanan kesehatan balita
a. Dari pihak Puskesmas mengutus bidan desa dan perawat untuk
memberikanpelayanan kesehatan
b. Pemberian Makanan TambahanIbu balita di berikan makanan
tambahan oleh kader kesehatan.
e. KUNJUMAN PUSKESMAS KE POSYADU
Kunjungan Puskesmas ke Posyandu minimal 1 bulan sekali dan bergilir
dariposyandu 1 ke posyandu yang lain
f. PELAKSANA POSYANDU/KADER
Pelaksanaan posyandu bertempat di desa kota baru barat sumatra
selatan,yang di adakan pada tanggal 08-agustus-2020,jam 08:00-11:00 WIB.
pelaksanaan posyandu ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Kader yang
hadir sejumlah 4 orang, yaitu Ibu Nur janas,Nur hayati,Poniem,Sri
sabarias.Secara garis besar tugas kaderposyandu dalam melakukan
kegiatan bulanan posyandu dan melaksaankankegiatan diluar posyandu
sudah baik dan berjalan lancar
B. RUMUS MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan di atas,maka di dapatkan
rumusan masalah
1. bagai mana kegiatan posyandu yang di laksanakan di posyandu desa kota
baru barat,sumatra selatan ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pelaksanaan kegiatan posyandu,di desa kota baru barat,
sumatra selatan
2. Mengetahui kendala yang di hadapi dalam melaksanakan kegiatan
posyandu di desa kota baru barat, sumatra selatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui
kader-kader yang terlatih dibidang kesehatan menyelenggarakan 4 (empat)
program prioritas secara terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah
ditentukan dengan bantuan pelayanan dari petugas Puskesmas, bagi jenis
pelayanan dimana msayrakat tidak mampu memberikan sendiri.

B. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam


pelayanan kesehatan mayarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan tehnis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang
mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Yang dimaksud dengan nilai strategi untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini yaitu dalam meningkatkan mutu manusia dimasa
mendatang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia
ada 3 (tiga) intervensi yaitu:

1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan


untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu
sampai usia balita.
2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan
untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik
maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk
memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan
bangsa dan negara.

Agar kegiatan posyandu merupakan kegiatan warga masyarakat


setempat maka kader dan pemuka masyarakat berperan untuk menumbuhkan
kesadaran semua warga agar menyadari bahwa Posyandu adalah milik warga.
Pemerintah khususnya petugas kesehatan hanya berperan membantu Dilihat
dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes,

Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat


yaitu: (1) Posyangu Pratama; (2) Posyandu Madya; (3) Posyandu Purnama
dan (4). Posyandu Mandiri (Depkes RI, 2006).

1. Posyandu Pratama (Warna Merah)


Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang
ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin
serta jumlah kader terbatas yakni kurang dari 4 (empat) orang.
Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu,
disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum
siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan
peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah
kader.
2. Posyandu Madya (Warna Kuning)
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi cakupan kelima
kegiatan utamanya masih rendah yaitu < 50%. %. Ini berarti,
kelestarian kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sudah baik
tetapi masih rendah cakupannya. Untuk ini perlu dilakukan
penggerakkan masyarakat secara intensif, serta penambahan program
yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Intervensi yang dapat
dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkat cakupan
dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta
lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu.
Posyandu Purnama.
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak 4 (empat). Cakupan utamanya > 50% serta mampu
menyelenggarakan program tambahan seta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu.
3. Posyandu Purnama (Warna Hijau)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) pada tingkat purnama
adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang frekuensinya lebih
dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 4 orang atau lebih,
dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih
dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada
Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) di tingkat ini adalah.
a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD, untuk
mengarahkan masyarakat menentukan sendiri
pengembangan program di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu).
b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh
Dana Sehat yang kuat, dengan cakupan anggota minimal
50% KK atau lebih. Untuk kegiatan ini dapat mengacu
pada buku ‘Pedoman Penyelenggaraan Dana Sehat’ dan
‘Pedoman Pembinaan Dana Sehat’ yang diterbitkan oleh
Dit Bina Peran Serta Masyarakat Depkes.

4. Posyandu Mandiri (Warna Biru)


Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata
kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan
utamanya > 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola
masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Posyandu. Intervensi yang dilakukan bersifat
pembinaan termasuk pembinaan dana sehat, sehingga terjamin
kesinambungannya. Untuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tingkat
ini, intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar
Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM (Depkes, 1999).
Adapun tahapan pelayanan yang dilakukan dalam kegiatan Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) oleh para kadernya antara lain:
a. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dasar adalah pos
pelayanan terpadu yang tenaga pelayanannya hanya
dilakukan oleh kader kesehatan tanpa bantuan pihak
puskesmas.
b. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) lengkap adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat
oleh petugas kesehatan bersama kadernya, dalam
memberikan pelayanan KB, kesehatan ibu dan anak,
imunisasi, perbaikan gizi dan penaggulangan diare.
c. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) pengembangan adalah
pelayanan terpadu yang tugas sepenuhnya ditangani oleh
kader yang telah diberikan pendidikan dalam bidang
tertentu, misalnya tentang gizi anak balita.

C. Tujuan Penyelenggara Posyandu

Secara umum tujuan penyelenggara posyandu adalah sebagai berikut


(Depkes RI, 2006) :
1. Mempercepat penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), anak balita dan
angka kelahiran
2. Mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu ), ibu hamil dan ibu
nifas
3. Mempercepat diterimanya Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
4. (NKKBS)
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan
6. Meningkatkan daya jangkau pelayanan kesehatan.

D. Kegiatan Pokok Posyandu


a. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
b. KB (Keluarga Berencana)
c. Imunisasi
d. Gizi
e. Penanggulangan diare (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM
USU. 2007)
E. Program Posyandu
Program kegiatan yang dilakukan di Posyandu, yang sekaligus
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan antara lain mencakup:
keluarga berencana (KB), kesehatan ibu dan anak, imunisasi, peningkatan
gizi dan penanggulangan diare
1. Keluarga Berencana (KB)
Pemerintah dalam rangka mengupayakan kesejahteraan
masyarakat selain melalui pembangunan dalam bidang ekonomi,
pembangunan fisik maka upaya yang tidak kalah penting adalah
melalui pertumbuhan penduduk supaya tidak berlebihan. Upaya yang
menyangkut pertumbuhan penduduk tersebut adalah melalui program
keluarga berencana (Depkes RI, 2006).
Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga
kehamilan terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran
diperjarang untuk membina kesehatan bagi keluarga. Keberhasilan KB
harus diikuti dengan penurunan angka kematian bayi dan anak balita
atau ibu keluarga atau sebaliknya, untuk itu maka perlu adanya upaya
peningkatan pelestarian pemakaian alat kontrasepsi yang efektif serta
pengayoman medis terhadap penderita. Dalam pelayanan Keluarga
berencana di posyandu antara lain: pembagian pil KB atau kondom,
suntikan KB, konsultasi KB, alat kontrasepsi dalam rahim dan imflan
(susuk) (Depkes RI, 2006).

2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Bahwa salah satu hal yang penting untuk mendukung
keberhasilan melahirkan bayi yang sehat adalah seorang ibu yang
sehat di waktu kehamilannya. Bayi yang akan lahir dari seorang ibu
ditumbuhkan oleh gizi di dalam rahim. Zat gizi tersebut diambil dari
bagian lain tubuh ibu melalui tali pusat. Bila ibu hamil kurang makan,
maka bayi yang akan dilahirkan kecil dan lemah karena itu kesehatan
ibu amatlah penting. Didalam program posyandu dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak yaitu pemberian pil tambah darah (ibu hamil),
pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT), Imunisasi, penimbangan
balita, pemberian oralit dan pemberian makanan tambahan (PMT)
(Depkes RI, 2006).
Kesehatan ibu hamil yang harus diperhatikan meliputi sebagai
berikut:
a. Ibu hamil harus makan lebih banyak dibandingkan dengan
sebelum hamil
b. 1-2 piring nasi lebih banyak dari biasa dalam satu hari,
ditambah dengan sayur dan buah
c. Ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilan secara
teratur kepada petugas kesehatan minimal 4 kali selama
hamil
d. Mendapatkan imunisasi tetanus toxoid (TT) sebanyak 2
kali
e. Sedangkan yang perlu diperhatikan untuk ibu menyusui
dan nifas mencakup :
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, untuk ibu
nifas perawatan kebersihan jalan lahir (vagina).
2. Pemberian vitamin A dosis tinggi dan tablet besi
3. Perawatan payudara
4. Senam ibu nifas
5. Jika ada tenaga kesehatan dan tersedia ruangan
dilakukan
pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara
6. Pemeriksaan tinggi fundus dan pemeriksaan lochia.
Apabila ada ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
3. Pelayanan Gizi
Tujuan pelayanan gizi yang utama adalah untuk
menurunkan angka Kurang Kalori Protein (KKP) dan kebutaan
karena kekurangn vitamin A pada balita, serta anemia gizi pada ibu
hamil. Tujuan ini dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien
dengan jalan memadukan kegiatan-kegiatan penyuluhan gizi,
pelayanan kesehatan dasar dan keluarga berencana di posyandu.
Dengan demikian sasaran pelayanan gizi di posyandu adalah bayi,
anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur
(PUS). Pelayanan gizi di Posyandu meliputi : pemantauan
pertumbuhan melalui penimbangan berat badan balita,
pendistribusian kapsul vitamin A, zat besi (Fe), pemberian larutan
oralit, penyuluhan gizi dan pemberian makanan tambahan
4. Imunisasi
Imunisasi balita berasal dari kata imun yang berarti kebal
atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan
terhadap suatu penyakit tertentu. Tingkat kekebalan terhadap
penyakit tertentu belum tentu kebal terhadap penyakit lain
(Notoatmodjo, 1997)
Imunisasi didapatkan oleh anak melalui pemberian vaksin
secara sengaja. Imunisasi yang diberikan terdiri dari imunisasi BCG
untuk mencegah penyakit TBC (Tubercolosis), imunisasi DPT
untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus, imunisasi
Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, imunisasi Campak
untuk mencegah penyakit campak dan imunisasi Hepatitis B untuk
mencegah penyakit hepatitis (Depkes RI, 1999).
Setiap anak sebelum umur 1 tahun harus mendapatkan
imunisasi lengkap. Imunisasi yang diberikan pada waktu kegiatan di
Posyandu antara lain BCG, DPT I, II, III, Polio I, II, III,IV, Campak
pada umur 9 bulan dan Hepatitis B (Depkes RI, 1990). Menurut
program Departemen Kesehatan RI (1990), pemberian imunisasi
lengkap kepada balita yaitu vaksin BCG satu kali, DPT tiga kali,
Polio empat kali, Campak satu kali dan Hepatitis B tiga kali.

5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare


Menurut Depkes RI (2002), diare (mencret) adalah buang air
besar dengan frekuensi yang tidak normal dan konsistensinya lebih
lembek atau cair. Diare dapat terjadi secara perlahan-lahan,
bertahap, tiba-tiba dan perkembangannya cepat sekali. Diare adalah
penyebab utama kematian balita. Penanggulangan diare dapat
dilakukan dengan : memberikan oralit, bila oralit tidak ada
membuat larutan gula garam, asi dan makanan terus diberikan
kepada anak seperti biasa.

F. Pelaksanaan Layanan Posyandu

Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 3


meja yaitu:
Meja 1: pencatatan/regritasi data
Meja 2 : Pengisian KMS
Meja 3 : Pelayanan kesehatan ballita
Petugas pada meja I dan II dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja III
merupakan meja pelayanan medis.
G. Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik

Keberhasilan Posyandu berdasarkan:


D : Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
N : Berhasil tidaknya program posyandu.
Kegiatan Posyandu
1. Jenis pelayanan minimal kepada anak
 Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus
diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak
melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai
umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis
merah KMS.
 Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
 Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya
(kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada
di bawah garis merah KMS.
 Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda
lumpuh layu.
 Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila
perlu.

2. Pelayanan tambahan yang diberikan


 Pelayanan ibu hamil dan menyusui.
 Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang
diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita
(BKB) dan kelompok bermain lainnya.
 Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti
tabulin, tabunus dan sebagainya.
 Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
 Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan
pemukiman.
 Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa
 Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
 Program sarana air minum dan jamban keluarga dan
perbaikan lingkungan pemukiman.
 pemanfaatan pekarangan.
 Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam
dan lain-lain.
 Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.

H. Struktur Posyandu
Struktur organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah
masyaarakat pada saat pembentukan Posyandu. Struktur organisasi
tersebut bersifat fleksibel, sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan sumber daya. Struktur
organisasi minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara dan kader
Posyandu yang merangkap sebagai anggota.
Kemudian dari beberapa Posyandu yang ada di suatu wilayah
(kelurahan/desa), selayaknya dikelola oleh suatu unit/ kelompok Pengelola
Posyandu yang keanggotaannya dipilih darikalangan masyarakat setempat.
Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang
dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi Unit Pengelola Posyandu,
tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur Pengelola Posyandu
disepakati dalam unit/kelompok Pengelola Posyandu bersama masyarakat
setempat.

I. Pengelola Posyandu
Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat
musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-
kurangnya terrdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang
bendahara. Kriteria pengelola Posyandu antara lain sebagai berikut:
6. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh mayarakat
setempat.
7. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat.
8. Bersedia bekerja secara suakrela bersama masyarakat.

J. Kader Posyandu
Kader Posyandu dipilih oleh pengurus Posyandu dari anggota
masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan Posyandu. Kader Posyandu
menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela. Ktriteria kader
Posyandu antara lain sebagai berikut (Zulkifli, 2003):
1. Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat.
2. Dapat membaca dan menulis huruf latin.
3. Mempunyai jiwa pelopor, pembaharu dan penggerak masyarakat.
4. Bersedia bekerja secara sukarela, memiliki kemapuan dan waktu
luang.
Dalam keadaan tertentu, terutama di daerah perkotaan, karena
kesibukan yang dimiliki, tidak mudah mencari anggota masyarakat yang
bersedia aktif secara sukarela sebagai kader Posyandu. Untuk
mengatasinya kedudukan dan peranan kader Posyandu dapat digantikan
oleh tenaga profesional terlatih yang bekerja secara purna/paruh waktu
sebagai kader Posyandu dengan mendapat imbalan khusus dari dana yang
dikumpulkan oleh dan dari masyarakat. Kriteria tenaga profesional antara
lain sebagai berikut:
1. Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat.
2. Berpendidikan sekurang-kurangnya SPM.
3. Bersedia dan mau bekerja secara purna/paruh waktu uantuk
mengelola Posyandu.

K. Tugas kegiatan kader


Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada
umumnya kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu
dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas
yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Adapun
kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter kader dan semua pihak
dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut
didalam maupun diluar Posyandu antara lain:
Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah:
ii. Melaksanan pendaftaran.
iii. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita.
iv. Melaksanakan pencatatan hassil penimbangan.
v. Memberikan penyuluhan.
vi. Memberi dan membantu pelayanan.
vii. Merujuk.
Kegiatan yang dapat dilakukan kader diluar Posyandu KB-
kesehatan adalah:
a) Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan
penanggulan diare.
b) Mengajak ibi-ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu.
c) Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai
dengan permasalahan yang ada:
I. pemberantasan penyakit menular.
II. Penyehatan rumah.
III. Pembersihan sarang nyamuk.
IV. Pembuangan sampah.
V. Penyediaan sarana air bersih.
VI. Menyediakan sarana jamban keluarga.
VII. Pembuatan sarana pembuangan air limbah.
VIII. Pemberian pertolongan pertama pada penyakit.
IX. P3K
X. Dana sehat.

L. LAMPIRAN.
BAB lll
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pos pelayanan terpadu (posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya


Kesehatan Bersumberdaya masyarakat (UKMB) yang di kelola dari,oleh dan
untuk masyarakat dengan dukungan tekhnis dari petugas kesehatan yang
sasaran nya adalah seluruh rakyat, Karena salah satu tujuan posyandu adalah
memantau meningkatkan ststus gizi terutama pada balita,sehingga agar
tercapai itu semua,maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif dalam
kegiatan posyandu agar ststus gizi balitanya terpantau.
Kegiatan posyndu ini menggunakan sistem 3 meja meliputi:
Meja 1: pencatatan/regritasi data
Meja 2 : Pengisian KMS
Meja 3 : Pelayanan kesehatan ballita
Beberapa kendala yang di hadapi terkait dengan kunjungan balita ke
posyandu salah satunya adalah tingkat pemahaman keluarga terhadap manfaat
posyandu.Hal itu akan berpengaruh pada keaktifan ibu dalam mengunjungi
setiap kegiatan posyandu.Karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau
meningkatkan ststus gizi terutama pada balita,sehingga agar tercapai itu
semua,maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan
posyandu agar ststus gizi balitanya terpantau

B. SARAN
1. Bagi tenaga kesehatan
a. Dapat mengetahui tentang posyandu itu sendiri dan di harapkan lebih
aktif dalam membeikan penyuluhan ke pada masyarakat
b. Dapat meningkatkan pelayanan melalui posyandu kepada masyarakat
baik itu posyandu balita,lansia,pelayanan KIA,KB,maupun wanita
dengan gangguan reproduksi.Dapat mengetahui tentang dan di
harapkan lebih aktif dalam memberikan penyuluhan dalam melalui
berbagai media
2. Bagi masyarakat
Masyarakat mendukung keghiatan yang di lakukan oleh petugas
kesehatan terutama kegiatan posyandu,dan umtuk ibu ibunya harus aktif
dalam mengimunisasi anak-anak nya supaya tidak terjadi gizi buruk
DAFTAR PUSTAKA

Azwar dan Tanjung. 2003. Manajemen Motivasi. PT. Grasindo, Jakarta.

Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar. http://suaramerdeka.com diunduh


pada 16 November 2013

Departemen kesehatan RI. 2000. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

Departemen kesehatan RI. 2008. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. 1986. Posyandu, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Depkes RI. 1990. Anak Tumbuh Sehat Berkat Imunisasi, Jakarta.

Depkes RI. 1998. Hasil Pemetaan GAKY di 21 Propinsi. Direktorat Bina Gizi
Masyarakat Ditjen Binkesmas, Jakarta.
Depkes RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
Jakarta.

Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Diare 2010. Dirjen PPM & PLP, Jakarta.

Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Direktorat Bina Gizi
Masyarakat, Jakarta.

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:


EGC.

Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Buku Saku Posyandu.


Jakarta. Kementrian Kesehatan RI

Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta
Masyarakat dalam UPKM. http://www.library.usu.ac.id diunduh pada 18
Agustus 2020

Notoatmodjo, S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Rineka


Cipta, Jakarta.

Sembiring, N. 2004. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha
Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Bagian Kependudukan dan Biostatistik.
FKM-USU, Medan.

Widiastuti. Pemanfaatan Penimbangan Balita di Posyandu.


http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id diunduh pada 18 Agustus 2020

Z Fitriyah. 2011. Peran Serta Kader Posyandu. http://repository.usu.ac.id diunduh


pada 19 Agustus 2020
Zulkifli. 2003. Posyandu dan kader Kesehatan.
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli1.pdf. Diakses 20 Agusutus
2020

Anda mungkin juga menyukai