Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL PRAKTIK KLINIK

KEPERAWATAN ANAK

Dosen Pengampu : Mimik Christiani, S.ST, M. Kes


Disusun oleh :
RISKA PUSVITA SARI (P17240203027)
Tingkat 2A

PRODI DIII KEPERAWATAN TRENGGALEK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Jln. Dr. Soetomo No. 5, Trenggalek 66312
2021
KATA PENGANTAR `

Syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena
atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Keperawatan Anak ini.
Laporan ini berjudul “Laporan Hasil Praktik Klinik Keperawatan Anak” yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari ada banyak hambatan dan
kesulitan. Hambatan dan kesulitan itu akhirnya dapat diatasi karena adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada ibu Mimik Christiani, S.ST, M. Kes. dosen mata kuliah Keperawatan Anak serta
teman-teman yang telah mendukung dalam proses pembuatan laporan ini. Semoga awal baik
yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dari pembaca pada
umumnya.

Trenggalek, 13 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

Lembar Pengesahan ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………….………………………….…… 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1


B. Pelaksanaan Posyandu ……………………………………………………… 4
C. Sasaran Posyandu …………………………………………………………... 5
D. Lingkup Posyandu ………………………………………………………….. 5
E. Penyelenggaraan Posyandu ………………………………………………… 5
F. Kunjungan Puskesmas ke Posyandu ……………………………………….. 5
G. Pelayanan Posyandu ………………………………………………………... 5
H. Jenjang Posyandu …………………………………………………………... 5

BAB II KEADAAN DAN MASALAH………………………………………………… 6

A. Keadaan …………………………………………………………………….. 6
B. Masalah …………………………………………………………………….. 7

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 8

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………...………. 10

A. Kesimpulan ……………………………………………………………..…. 10
B. Saran ………………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….…… iv

LAMPIRAN …………………………………………………………………………… 11

ii
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Makalah :
Laporan Hasil Observasi Imunisasi Anak Dan Balita Di Puskesmas Pembantu Desa
Sumbergedong Kec/ Kab Trenggalek
2. Penulis Makalah :
RISKA PUSVITA SARI
3. Dosen Mata Kuliah :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Mimik Christiani, S.ST. M. Kes
b. NIP : 19691218 199403 2005
c. Alamat Rumah dan No Telp/ HP : -

Trenggalek, 13 November 2021

Menyetujui

Dosen Pemngampu Mata Kuliah Pelaksana

MIMIK CHRISTIANI, S.ST.M.Kes. RISKA PUSVITA SARI

NIP. 19691218 199403 P17240203027

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini posyandu menjadi primadona. Semua pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat telah ada didalam kegiatan posyandu. Kegiatannnya
antara lain penimbangan berat badan serta pemberian immunisasi pada bayi dan
balita, pemeriksaan ibu hamil, pelayanan Kb serta pemeriksaan terhadap lansia.
Sesuai dengan Kepmenkes yang bertujuan untuk melanjutkan pembangunan
kesehatan.
Pembangunan Kesehatan merupakan proses perubahan tingkat kesehatan
masyarakat dari tingkat yang kurang baik menjadi lebih baik sesuai dengan standar
kesehatan. Perubahan ini dapat dikenali dengan mengamati kasus kematian bayi.
Masyarakat yang tingkat kesehatannya buruk, maka angka kematian bayinya akan
tinggi. (Pasaribu, 2015) Adanya pembangunan kesehatan merupakan suatu upaya
untuk memenuhi hak dasar masyarakyat. Pembangunan kesehatan harus dipandang
sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang diukur
dengan indeks manusia (IPM). Permasalahan dibidang kesehatan meliputi masih
cukup tinggimya disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar
kecamatan dan pedesaan, mobilitas penduduk yang cukup tinggi, kondisi kesehatan
lingkungan masih rendah, perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah,
keterbatasan pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang
merata, pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal, akses masyarakat
untuk mencapai fasilitas kesehatan yang ada belum optimal, masih rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan diposyandu yaitu pada bayi dan balita, masih rendahnya kinerja
SDM kesehatan, peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal.
Posyandu adalah salah satu pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Sebagaimana tercantum dalam Kementrian Kesehatan RI 2010 (Venta Yulia Sari,
2019) yaitu Posyandu berada dalam kehidupan masyarakat yang sangat penting bagi
keberadaannya. Dengan adanya Posyandu ditengah tengah masyarakat dapat
membantu menurunkan AKI dan AKB serta dapat meningkatkan status gizi ibu dan
juga balita. Sel;ain itu, posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat, dimana
masyarakat mendapat pelayanan profesional oleh petugas sektor, serta non-

1
profesional (oleh kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri. Posyandu
dapat dikembangkan dari pos pengembangan balita pos imunisasi, pos KB, pos
kesehatan. Pelayanan yang diberikan posyandu meliputi: KB, KIA, gizi imunisasi,
dan penanggulangan diare serta kegiatan sektor lain.
Posyandu dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan (Herlina & Permata, 2019)
yaitu:
1. Posyandu Pratama (warna merah)
Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.Keadaan
dinilai gawat, sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinnya
kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi. Dalam
penyelenggaraan posyandu pratama kegiatan bulanan belum terlaksana secara
rutin serta jumlah kader sangat terbatas yaitu kurang dari 5 (lima) orang
2. Posyandu Madya (warna kuning)
Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali
pertahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih. Akan
tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah,
yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian kegiatan Posyandu sudah baik tetapi
masih rendah cakupannya.
Oleh karena itu perlu dilakukan penggerakkan masyarakat secara
intensif,serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :
- Pelatihan Toma dengan modul ekskalasi Posyandu yang sekarang sudah
dilengkapi dengan metoda stimulasi.
- Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk
menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan
program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
3. Posyandu Purnama (warna hijau )
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima
orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih
terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu dan terdapat 5

2
cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan imunisasi) lebih dari 50%. Sudah
ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih
sederhana.
Intervensi posyandu tingkat ini adalah :
- Penggarapan dengan pendekatan PKMD, untuk mengarahkan masyarakat
menentukan sendiri pengembangan program di Posyandu.
- Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang
kuat, dengan cakupan anggota minimal 50% kk atau lebih.
4. Posyandu Mandiri (warna biru)
Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan
kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program
tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Posyandu.
Pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut terbagi atas 5 meja yaitu sebagai berikut :

Kegiatan di Meja 1

1. Pendaftaran Balita
a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita
b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta
KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS,
kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan.
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS
lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak
dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu
balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.
2. Pendaftaran Ibu Hamil
a. Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
b. Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk
mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di
meja 5.
c. Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu
menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.

3
Kegiatan di Meja 2

a. Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik
kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.
b. Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan.

Kegiatan di Meja 3

a. Buka KMS balita yang bersangkutan.


b. Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS nya
c. Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
d. Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
e. Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai
ingatan ibunya.
f. Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai
ingatan ibunya
g. Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan
bulan lahir anak dan catat.

Kegiatan di Meja 4

a. Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur
dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.
b. Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan
kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan
atau bidan
c. Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul
iodium/garam iodium dan vitamin A.

Kegiatan di Meja 5

Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB,


imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan dari Puskesmas.

B. Pelaksanaan Posyandu
Posyandu Sejahtera
1. Tempat : Puskesmas Pembantu Desa Sumbergedong Kec/Kab. Trenggalek

4
2. Waktu pelaksanaan :
a. Tanggal : Sabtu, 13 November 2021
b. Jam : 08.00 – 12.00 WIB
C. Sasaran Posyandu
Sasaran : bayi, balita, ibu hamil dan pasangan usia subur
D. Ruang Lingkup
Lingkup posyandu ini terletak di Puskesmas Pembantu Desa Sumbergedong Kec/Kab.
Trenggalek.
E. Penyelenggaraan Posyandu
Sistem Informasi Posyandu (SIP) di posyandu di wilayah Puskesmas Pembantu Desa
Sumbergedong Kec/Kab. Trenggalek. Ini belum menggunakan sistem komputerisasi
tetapi masih menggunakan sistem manual yaitu pendataannya dengan tulisan tangan.
Pelaksanaan posyandu di Posyandu Sejahtera meliputi 5 meja yaitu :
1. Meja 1 : Pendaftaran
2. Meja 2 : Penimbangan bayi & anak balita
3. Meja 3 : Pengisian KMS
4. Meja 4 : Penyuluhan perorangan (balita, ibu hamil, PUS)
5. Meja 5 : Pelayanan oleh tenaga professional (KIA, KB, Imunisasi, Pengobatan).
F. Kunjungan Puskesmas ke Posyandu
Kunjungan Puskesmas ke Posyandu minimal 1 bulan sekali dan bergilir dari posyandu
1 ke posyandu yang lain.
G. Pelayanan Posyandu
Pelayanan posyandu yang sudah dilakukan adalah pemeriksaan ibu hamil, dan
pelayanan Imunisasi, pemberian vitamin A, pemberian Fe bagi ibu hamil, dan
penyuluhan gizi.
H. Jenjang Posyandu
Jenjang posyandu Sejahtera ialah posyandu Purnama dimana Posyandu Purnama
adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun
dengan jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang. Cakupan utamanya > 50% serta
mampu menyelenggarakan program tambahan serta pesertanya masih terbatas yakni
kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu

5
BAB II

KEADAAN DAN MASALAH

A. Keadaan
1. Indikator input
a. Jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 4 orang (2 bidan, 1 petugas gizi,
1 perawat sebagai juru imunisasi), dan jumlah kader yang telah dilatih
sebanyak 5 orang dan semua kader aktif bekerja. Tetapi biasanya 1 posyandu
dalam 1 bulan tenaga kesehatan yang datang lengkap yang terdiri atas dokter,
perawat, bidan, petugas promosi kesehatan, petugas P2M, dan petugas kesling.
Dalam kegiatan posyandu dokter bias any melakukan penyuluhan kesehatan
kepada masyarkat ataupun pelayanan kesehatan.
b. Sumber dana penyelenggaraan posyandu berasal dari dana BOK Puskesmas
dan BPJS Kesehatan.
c. Sarana dan prasarana posyandu yang ada berupa meja 5 buah, kursi,
timbangan bayi + sarung 1 buah, timbangan BB 1 buah dan tempat tidur
pasien.
d. Jenis vaksin imunisasi yang disediakan ialah BCG, Polio, DPT-Hep-B, dan
Campak
e. Tersedia Vitamin A di bulan Februari dan Agustus.
f. Tersedia Fe bagi ibu hamil.
2. Indikator proses
a. P1 (Perencanaan) Rencana pelaksanaan program lintas program (KIA-KB,
gizi, dan imunisasi) dan masyarakat.
b. P2 (Pelaksanaan) Petugas kesehatan melakukan pelayanan kesehatan bayi,
balita dan ibu hamil dan PUS.
c. P3 (Pengawasan dan Pengendalian). Laporan program dilaporkan ke
puskesmas setiap bulan dan ke dinas kesehatan kabupaten tiap bulan dan di
evaluasi setiap bulan mengenai pencapaian program melalui pertemuan
minlok.
3. Indikator output

6
Meningkatnya cakupan kegiatan terhadap pelayanan kesehatan bayi, balita, bumil,
dan pasangan usia subur setiap bulannya.
B. Masalah
1. Sarana dan prasarana kurang memadai dimana kurangnya meja, kursi, tempat
tidur, dan gedung posyandu itu sendiri sehingga sebagian besar kegiatan posyandu
dilakukan di rumah warga
2. Partisipasi masyarakat masih kurang.
3. Vaksin TT untuk ibu hamil dan terkadang vaksin lainnya tidak tersedia sejak
bulan Februari.

7
BAB III
PEMBAHASAN

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya


Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya
menyinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan
kesehatan dan gizi , pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi
keluarga , ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial.
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas
dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat,
dengan bimbingan dari petugas puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait
lainnya. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat
non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar
mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki,
merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan dan
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian
informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus
dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu
klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude),
dari yang mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek
tindakan atau practice).
Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang
mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi , Gizi, dan penanggulangan diare.
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat utamanya adalah bayi, Anak Balita,
Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, Pasangan Usia Subur (PUS).

8
Secara umum kegiatan Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Abeli sudah
memenuhi sudah mencakupi seluruh kegiatan yang wajib dilakukan. Akan tetapi
dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat kegiatan Posyandu ada beberapa
masalah yang ditemukan yaitu :
1. Sarana dan prasarana belum lengkap
Secara keseluruhan tempat posyandu di wilayah Puskesmas Abeli belum ada
yang permanen, beberapa posyandu harus menumpang di aula kantor
kelurahan ataupun di rumah-rumah penduduk untuk menjalankan kegiatannya.
Disamping itu, sarana dan prasarana posyandu seperti meja, kursi, masih
sangat minim yaitu hanya terdapat 1 meja dan 2 buah kursi yang disediakan
sehingga anak-anak dan ibu hamil yang sedang menunggu giliran untuk
mendapatkan pelayanan harus duduk melantai dan berdiri.
2. Partisipasi masyarakat masih kurang
Partisipasi masyarakat yang kurang disebabkan karena alasan pekerjaan yang
mana waktu pelaksaanan posyandu pada jam-jam bekerja bagi masyarakat
yang PNS ataupun pedagang, buruh pabrik, dan nelayan.
3. Vaksin TT untuk ibu hamil tidak tersedia sejak bulan Februari. Hal ini
disebabkan oleh karena vaksin TT juga tidak tersedia di dinas kesehatan kota
dikarenakan vaksin TT juga tidak tersedia di logistik dinas kesehatan propinsi.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya
menyinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi
perbaikan kesehatan dan gizi , pendidikan dan perkembangan anak,
peningkatan ekonomi keluarga , ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan
sosial.

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa laporan ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus
memperbaiki laporan dengan mengacu pada sumber yang dapat dipercaya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan laporan diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Herlina, M., & Permata, S. P. (2019). Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Pesisir :


Optimalisasi Kegiatan Posyandu. Jurnal Dianmas, 8(1), 53–62.

Pasaribu, R. M. (2015). Solusi Dalam Mengatasi Masalah Pembangunan Kesehatan


Masyarakat di Indonesia. Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU,” 1(2), 1–9.

Venta Yulia Sari, S. H. (2019). Pelaksanaan Kegiatan Posyandu dalam Meningkatkan


Kesehatan Batita di Tanjung Batang, Kapas, Inderapura Barat. Jurnal Ilmiah Tumbuh
Kembang Anak Usia Dini, 4(3), 8.
https://doi.org/10.5149/northcarolina/9781469645391.003.0003

iv
LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai