Anda di halaman 1dari 118

SKRIPSI

PEMANFAATAN MEDIA ONLINE DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN


INFORMASI AKADEMIK DI MASA PANDEMI COVID-19
(STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA MAHASISWA MERCU
BUANA YOGYAKARTA ANGKATAN 2018 DAN 2019)
PERIODE 2020-2021

Oleh :
Gracella Princessa
17071168

Dosen Pembimbing : Rani Dwi Lestari, S.Sos, MA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN 2021

i
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

iv
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Gracella Princessa
No. Mahasiswa : 17071168
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi :PEMANFAATAN MEDIA ONLINE DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI
AKADEMIK DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI
DESKRIPTIF KUALITATIF PADA MAHASISWA
MERCU BUANA YOGYAKARTA ANGKATAN 2018
DAN 2019)

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan guna memperoleh gelar sarjana disuatu
perguruan tinggi dan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh pihak lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naska itu
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia
menerima sanksi apabila dikemudian hari diketahui tidak benar.

Yogyakarta, 8 Juli 2021


Yang membuat pernyataan

(Gracella Princessa)

v
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan hormat hanya bagi Tuhan Yesus Kristus penulis

persembahkan, karena berkat rahmat dan karunia–Nya penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pemanfaatan Media Online

Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Akademik Di Masa Pandemi Covid-19

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada Mahasiswa Mercu Buana Yogyakarta

Angkatan 2018 Dan 2019)” dengan baik. Skripsi ini adalah salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana di Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan motivasi

dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu selama proses penyusunan

skirpsi ini hingga selesai, diantaranya:

1. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, M.M selaku Rektor Universitas Mercu

Buana Yogyakarta

2. Didik Haryadi Santoso, S.Kom.I., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu

Komunikasi dan Multimedia Univesitas Mercu Buana Yogyakarta

3. Kristina Andryani, S.Sos., M.I.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu

Komunikasi dan Multimedia Univesitas Mercu Buana Yogyakarta

4. Rani Dwi Lestari, M.A selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan arahan serta masukan kepada penulis

5. Seluruh Dosen dan Staff TU Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

vi
6. Kedua orang tua beserta kakak yang selalu memberikan dukungan doa

7. Seluruh narasumber yang bersedia meluangkan waktu selama proses

pengumpulan data

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis secara pribadi dan para pembaca. Kritik dan saran sangat diharapkan

demi kesempurnaan isi dalam penulisan skripsi ini.

Yogyakarta, 08 Juli 2021

Gracella rincessa

HALAMAN MOTTO

vii
“ Seagala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekutan

kepadaku”

Filipi 4:13

viii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan pertolongan

kepada penulis

2. Kedua orang tua terkasih Mama dan Papa yang tidak henti-hentinya

memberkan dukungan doa dan semangat kepada penulis hingga pada akhir

penulisan skripsi ini

3. Kakaku tercinta Gayus Pratama yang memberikan dukungan

4. Teman-teman seperjuangan dan seperantauanku Thalia Tambunan, Presty

Nurafifah, Grardina Peni Payon, Agnes Ewaldina Pake, Sonia Dwi Astari,

Desi Tri Astuti, dan Ikandar Gunawan yang selalu memberikan semangat

dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini

5. Sahabatku yang sangat baik Destri Frisca Br Bangun yang sudah menjadi

tempat berkeluh kesah dan tidak henti-hentinya memberikan semangat dan

dukungan

6. Sahabatku dari kecil Alm. Meichel A. Palem yang mengajarkanku arti dari

berjuang

7. Dan seluruh pihak yang sudah membantu dalam kelancaran penyusunan

skripsi ini

ix
Abstrak
Pemanfaatan Media Online Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Akademik
Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Mahasiswa Mercu
Buana Angkatan 2018 dan 2019
Gracella Princessa
17071168

Media Online memiliki berbagi peran dan manfaat bagi seluruh penggunannya,
tidak terkecuali bagi mahasiswa yang menggunakan Media Online untuk memenuhi
kebutuhan informasi akademik khususnya pada masa pandemi Covid-19. Dimana
masa pandemi Covid-19 yang tengah terjadi, mengharuskan semua orang untuk
melakukan pekerjaan dari rumah termasuk kegiatan yang ada di Universitas Mercu
Buana Yogyakarta sehingga informasi akademik yang dibutuhkan oleh mahasiswa
memnfaatkan media online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan
Media Online Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Akademik Di Masa Pandemi
Covid-19. Jenis pendekatan penelitian ini menggunkan studi deskriptif kualitatif.
Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta
angakatan 2018 dan 2019. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan
studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Mahasiswa Universitas
Mercu Buana terbantu dengan penggunaan dari Media Online mengingat masa
pandemi covid-19 yang tidak membolehkan adanya perkuliahan secara tatap muka,
namun pemanfaatan dari Media Online belum dirasa efektif karena ada beberapa
kendala seperti jaringan yang kurang stabil sehingga mengganggu dalam
penyampaian informasi akademik maupun pemenuhan informasi akademik.
Kata Kunci : Pemanfaatan, Media Online, Informasi Akademik

x
Abstract
The Utilization Of Online Media To Meet Academic Information Needs During
The Covid-19 Pandemic
(Qualitative Description Study On Students Of Mercu Buana Yogyakarta For The
2018 Aand 2019
Gracella Princessa
17071168

Media Online hasroles and benefits for all its users, including students who use media
online a variety of to meet academic information needs, especially during the Covid-
19 pandemic. Where the current Covid-19 pandemic period requires everyone to do
work from home including activities at Mercu Buana University Yogyakarta so that the
academic information needed by students use media online. This study aims to
determine the use of media online in meeting academic information needs during the
Covid-19 pandemic. This type of research approach uses a qualitative descriptive
study. The subjects of this research are students of the University of Mercu Buana
Yogyakarta class of 2018 and 2019. Data was collected by means of interviews and
documentation studies. The results of this study indicate that Mercu Buana University
students are helped by the use of media online considering the pandemic period covid-
19which does not allow face-to-face lectures, but the use of media communication.
online has not been considered effective because there are several obstacles such as
an unstable network that interferes with delivery of academic information and
fulfillment of academic information.
Keywords : Utilization, Media Online, Academic Information

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... ii


KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
BAB I ............................................................................................................... 1
PENDAULUAN............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
1.5. Kerangka Konsep ....................................................................................... 6
1.6. Metodologi Penelitian ............................................................................... 12
1.7. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 15
1.8. Teknik Analisis Data ................................................................................ 17
BAB II ........................................................................................................... 18
TUNJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 18
2.1. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 18
2.2. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 22
2.2.1. Teori Uses and Gratification ......................................................................... 22
2.2.2. Pengertian pemanfaatan ................................................................................ 23
2.2.3. Media online.................................................................................................. 23
2.2.4. Keunggulan media online .............................................................................. 24
2.2.5. Kelemahan media online ............................................................................... 26
2.2.6. Karakteristik media online ............................................................................ 27
2.2.7. Pemanfaatan Media Online dalam Memenuhi Kebutuhan Akademik ........... 28
BAB III .......................................................................................................... 30
OBYEK PENELITIAN ................................................................................. 30
3.1. Sejarah Universitas Mercu Buana Yogyakarta ............................................. 30
3.2. Visi Dan Misi.................................................................................................. 33
Adapun yang menjadi visi dan misi dan Univesitas Mercu Buana Yogyakarta,
sebagai berikut : ................................................................................................... 33
3.3. Arti Logo/Lambang Universitas Mercu Buana Yogyakarta......................... 33
3.4. Struktur Organisasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta ........................ 35
BAB IV .......................................................................................................... 41
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 41
4.1. Temuan Data dan Hasil Penelitian ................................................................ 41

xii
A. Media online ................................................................................................... 50
B. Teori uses and gratification ............................................................................ 54
C. Hambatan komunikasi .................................................................................... 56
BAB V ........................................................................................................... 58
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 58
5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 58
5.2. Saran .............................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 60
LAMPIRAN .................................................................................................. 64
Lampiran 1: Kegiatan Wawancara Dengan Narasumber ............................ 65

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus 3……………...………22

Gambar 3.2 Logo/lambang Universitas Mercu Buana Yogyakarta…………………25

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Unversitas Mercu Buana Yogyakarta…………..27

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kegiatan Wawancara Dengan Narasumber

Lampiran 2 screnshoot chat whatsapp dengan narasumber

Lampiran 3 Transkrip Wawancara

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus 3……………...………22

Gambar 3.2 Logo/lambang Universitas Mercu Buana Yogyakarta…………………25

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Unversitas Mercu Buana Yogyakarta…………..27

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kegiatan Wawancara Dengan Narasumber

Lampiran 2 screnshoot chat whatsapp dengan narasumber

Lampiran 3 Transkrip Wawancara

xiv
BAB I

PENDAULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi ini, tentunya teknologi berkembang semakin pesat dan

dengan hal ini membuat kebutuhan setiap individu terhadap media online semakin

tinggi. Media online tentunya menjadi salah satu kebutuhan dalam mendapatkan

informasi-informasi yang dicari maupaun diperlukan.

Dewasa ini tentunya media online sudah menjadi hal yang biasa bagi

masyarakat dan bahkan media online ini sendiri sudah menjadi kebutuhan dari

masyarakat guna mempermudah kehidupan sehari-hari. Kemudahan yang

ditawarkan dari media online tidak tanggung-tanggung, mulai dari kebutuhan

informasi, bergaul, kebutuhan ekonomi dalam hal ini berbisnis bahkan sampai

kebutuhan akademik. Dengan mengingat media online ini tidak terbatas ruang dan

waktu semakin membuat penggunaannya semakin mudah.

Dengan bantuan dari media online tentunya infromasi dari belahan dunia

manapun dapat diperoleh dengan mudah. Khalayak dari media online ini sendiri

yaitu orang yang melek teknologi, hal ini dikarenakan dalam pengoperasian media

online diharuskan menggunakn perangkat seperti komputer maupun smartphone.

Menurut Sekretaris Jendral Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII) hasil utama dari survei yang dilakukan kepada pengguna internet di

1
Indonesia 2019-2020 berjumlah 73,7% , naik dari 64,8% dari tahun 2018.1 Jika

angka tersebut gabungkan dengan angka dari proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS)

populasi di Indonesia tahun 2019 berjumlah 266.011.900 juta, sehingga

diperkirakan ada sebanyak 196,7 juta pengguna internet di Indonesia.

Dalam menggunakan media online tentu setiap orang memiliki motivasinya

tersendiri, misalnya untuk berkomunikasi dengan orang lain, berbagi informasi satu

sama lain dan ingin mencari tahu tentang sesuatu yang penting. Sama halnya

dengan mencari kebutuhan informasi akademik untuk para siswa dan mahasiswa.

Di Indonesia sendiri ada beragam motivasi penggunaan media online, berikut

ragam motivasi pengunaan media online di Indoneisa, Youtube : 88% , Whatsapp

: 84% , Facebook : 82% , Instagram : 79% , Tik tok : 25% , Skype 25% , dan Twitter

56% (Hootsuite We Are Social,2020).2 Dari hasil survei Hootsuite diatas dapat

dilihat bahwa masyarakat Indonesia menggunakan media online sebagai sumber

informasi dan hiburan melalui beberapa platform yang ada.

Wabah Covid-19 sendiri pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China tepatnya

pada akhir Desember 2019 menyebar dengan sangat cepat hinga telah melanda 215

negara yang ada di dunia. Pada tanggal 11 Maret 2020 World Health Organization

(WHO) menetapkan wabah ini sebagai pandemic global.

Dengan adanya covid-19 ini, seluruh negara yang terkena dampak membuat

kebijakan lockdown. Di Indonesia sendiri menetepakan kebijakan pembatasan

sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Dalam

1
https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-pengguna-internet-
di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-digital/0/berita_satker, diakses pada 3 Mei 2021
2
https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia, diakses pada 3 Mei 2021

2
pemberlakuan PSBB, masyarakat Indonesia di tuntut untuk mengurangi kegiatan

diluar rumah. Kebijakan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu work from

home (WFH) dimana dalam hal ini pekerjaan yang awalnya dilakukan di kantor

harus dilakukan di rumah. Kegiatan belajar mengajar yang pada awalnya dilakukan

di sekolah juga harus dilakuakn dirumah, begitupun dengan kegiatan perkuliahan.

Tentunya hal ini memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan

terlebih khusus untuk perguruan tinggi. Seperti yang sudah diketahui bahwa

Indonesia juga kini sedang diperhadapkan dengan pandemi covid-19, pada masa ini

tidak saja memberi dampak pada aspek kesehatan dan ekonomi tetapi berdampak

juga pada dunia pendidikan, yang mengharuskan untuk merubah pola hidup kita

disemua aspek kehidupan, termasuk pola pembelajaran dan pola kita mendapatkan

informasi akademik itu sendiri.

Sehubungan dengan hal ini, pemerintah kemudian mengeluarkan surat edaran

terkait pembelajaran atau perkulihan dilaksanakan secara daring (Surat Edaran

Kemendikbud Dikti No.1 tahun 2020) dalam surat edara ini, perguruan tinggi

dituntut untuk bisa melaksanakan perkuliahan secara daring (online). Dalam

mencegah penyebaran covid-19 WHO (World Health Organization) memberi

himbauan untuk tidak berkerumun dengan massa yang banyak, oleh karena itu

pembelajarn daring merupakan cara untuk mencegah perkumpulan wahasiswa

dengan jumlah yang banyak di suatu tempat.

Metode pembelajaran maupaun kebutuhan informasi akademik dalam bentuk

apapun tidak terlepas dari aspek komunikasi, termasuk metode pemberian

informasi jarak jauh yang harus dilaksanakan guna menaati aturan protokol

3
pemberintah dalam mencegah penyebaran covid-19. Dengan begitu, proses

pembelajaran atauapun proses mendapatkan infromasi akademik kini berganti dari

dilakukan secara langsung atau tatap muka menjadi pembelajarn daring atau non

tatap muka. Dalam proses mendapatkan infromasi secara daring dilakuakn dengan

sistem E-learning atau dikenal sebagai belajar secara online.

Pada masa seperti ini sangat penting dan bahkan dituntut untuk bisa merancang

atau mendesain pemberian informasi melalui daring yang mudah dimengerti dan

tentunya efektif dengan menggunakan perangkat atau media online yang tepat dan

sesuai. Pengguna teknologi digital sendiri tentunya bisa memberi kemungkinan

mahasiswa dan dosen melaksanakan proses belajar mengajar walaupun mereka

berada ditempat yang berbeda. Oleh karena itu, bentuk perkuliahan secara daring

merupakan cara yang tepat dilakukan dimasa pandemic seperti ini.

Universitas Mercu Buana Yogyakarta merupakan salah satu Universitas yang

tekena dampak dari covid-19 ini dan harus melakukan sistem daring dalam

penyampaian informasi terkait informasi akademis. Dalam hal ini media online

tentu sangat berperan penting dalam penyampaian informasi mengingat media

online merupakan media yang tidak memiliki batas, bisa di akses kapanpun dan

dimanapun.

Dalam mengakses media online tentunya harus memiliki kesiapan perangkat

yang bisa terhubung dengan internet. Fasilitas seperti laptop, komputer, dan

smartphone tentunya sangat penting. Koneksi jaringan internet juga merupakan hal

yang berperan kalah penting dalam pembelajaran daring agar bisa mengakses media

online yang diperlukan.

4
Pemanfaatan media online yang tepat tentu akan memberikan kesempatan lebih

luas untuk mahasiswa mengeksplorasi materi yang didapatkan. Universitas Mercu

Buana Yogyakarta memfasilitasi mahasiswanya dengan web E-learning guna

mempermudah dalam mengakses materi perkuliahan dan juga mempermudah

dosen dalam membagikan materi terkait perkuliahan. Universitas Mercu Buana

Yogyakarta juga membuat akun media sosial Instagram agar mahasiswa bisa selalu

terhubung dan tau berbagai informasi yang ada. Penelitian ini dilatar belakangi

tentang sejauh apa pemanfaatan media online Instagram dan web E-learning dalam

memenuhi kebutuhan informasi akademik pada Universitas Mercu Buana

Yogyakarta ditengah pandemi covid-19 ini.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa pemaparan dari latar belakang yang ada, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana Pemanfaatan Media Online dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

Akademik mahasiswa Mercu Buana Yogyakarta angkatan 2018 dan 2019 di masa

pandemi covid-19?

1.3. Tujuan Penelitian

a. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi dalam

proses pembelajaran online dimasa pandemi covid-19.

b. Untuk menganalisis kesiapan dalam penerimaan infromasi akademik melalui

media online

5
c. Untuk menganalisis gangguan komunikasi dalam pemberian informasi melalui

media online

1.4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis/Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang proses pembelajaran

online dimasa pandemi covid-19.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi Universitas Mercu Buana

Yogyakarta dalam pelaksanaan pemenuhan informasi akademis secara

online dimasa pandemi covid-19

2) Penelitian ini dapat menjadi acuan agar masyarakat luas memahami

proses pembelajaran dengan menggunakan media online dimasa

pandemi covid-19 dan juga agar masyarakat dapat mengetahui

penggunaan media sosial sebagai sarana pembelajaran.

1.5. Kerangka Konsep


Dalam penelitian ini, menggunakan kerangka konsep dengan teori

mengenai New Media, Media Online, dan pemanfaatan media online dalam

memenuhi kebutuhan akademik. Sederhananya, kerangka konsep dapat

dilihat pada gambar sebagai berikut :

6
New Media Media Online
1. Fungsi New Media 1. Karakteristik Media Online
2. Jenis New Media 2. E-learning
3. SIA (Sistem Informasi
Akademik)

Pemanfaatan Media Online dalam


memenuhi kebutuhan akademik

Gambar 1.1 : Kerangka Konsep

1.5.1. New media

New media atau media baru merupakan perangkat teknologi elektronik,

dalam hal ini yaitu mencakup beberapa sistem teknologi misalnya sistem

transmisi (melalui kabel atau satelit). Ciri utama dari media baru dengan

media lama adalah komunikasi bisa dilakukan secara timbal balik

(komunikan dapat memilih, menjawab kembali dan bahkan menukar

informasi dan dihubungkan secara langsung).

Rogers dalam Anis Hamidati menjelaskan ada tiga sifat utama dari

teknologi komunikasi baru yaitu, interactivity, de-massification, dan

asynchronous. Interactivity yaitu bagimana media baru memiliki sifat

7
interaktif seperti sifat interaktif yang dimiliki pada komunikasi antarpribadi

secara tatap muka. Sifat yang kedua yaitu de-massification yang berarti

pengendalian sistem komunikasi massa berpindah dari produsen kepada

konsumen media. Sifat ketiga yaitu asynchronous yang berarti teknologi

komunikasi baru ini memiliki kemampuan untuk mengirim pesan pada

waktu yang diinginkan.3

a. Fungsi new media

Adapun fungsi dari new media4 :

1) Dapat menyajikan informasi yang mudah dan cepat diakses

dimana saja dan kapan saja, sehingga memudahkan seseorang

dalam memperoleh suatu informasi yang diinginkan

2) Sebagai media hiburan seperi game online, jejraing sosial dan

lain sebagainya

3) Sebagai media komunikasi yang efisien

4) Sebagai sarana pendidikan dengan adanya fasilitas e-book dan

mengakses metode pembelajaran lainnya.

b. Jenis new media

Perkembangan dari media lama ke media baru semakin dilengkapi

dengan teknologi digital. Media baru ini ditandai dengan tumbuhnya

pemutusan telekomunikasi modern yang terdiri dari computer dan

3
Anis, Hamidati. 2011. “Komunikasi 2.0 Teoritis dan Implikasi”. Yogyakarta: Mata Padi
Pressindo, hlm 7-8
4
Herliani, Lia. “Analisis Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi
Anggota BUSAM (Bubuhan Samarinda)”, eJournal Ilmu Komunikasi, Vol.3, No.4,2015,hlm 218

8
juga jaringan penyiaran. Pada masa ini, masyarakat mulai

dihadapkan dengan gaya baru dari penyebaran digital informasi,

internet, WWW (world wide web), dan berbagai fitur multimedia.5

1.5.2. Media online

Media online merupakan media yang memerlukan internet dalam

penggunaanya, bisa dikatakan bahwa media online ada media massa yang

dapat ditemukan di internet. Sebagai media massa, sistem kerja media

online juga menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik. Dalam hal ini, internet

sebagai media online termasuk dalam media baru atau new media yang

memiliki karakteristik seperti media yang berbasis teknologi, fleksibel,

berfungsi secara privat dan public dan lain sebagainya.6

a. Karakteristik media online

Karakteristik yang dimiliki oleh media online adalah sebagai berikut


7
:

1) Informasi dapat diperbaharui dari waktu ke waktu dikarenakan

dalam penyajian informasinya, media online lebih mudah dan

sederhana

2) Media online dapat menyajikan informasi secara langsung

5
Sugihartati, Rahma. 2014. “Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial
Kontemporer”. Jakarta: Kencana, hlm 87
6
Assumpta, Sr Maria Rumanti. 2002. “Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktik”.
Jakarta: PT Grasindo, hlm 101
7
Suryawati, Indah. 2011. “Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori dan Praktik”. Bogor: Ghalia
Indonesia, hlm 46

9
3) Media online dapat diakses kapan saja dan dimana saja selama

didukung oleh akses internet dan perangkat seperti computer

ataupun smartphone

b. E-Learning

E-learning merupakan sistem pembelajaran atau proses belajar

mengajar yang dilakukan tanpa harus adanya pertemuan langsung

atau secara tatap muka8. Nursalam (2008:135) menyatakan bahwa

sistem E-learning ini menggunakan keunggulan dari komputer yaitu

materi yang di unggah dapat tersimpan sehingga bisa diakses oleh

mahasiswa maupun dosen dimana saja dan kapan saja.

Sederhanaya, pengertian dari e-learning yaitu proses belajar

mengajar dengan menggunakan media elektornik, yang menjadi

media dalam sistme e-learning ini yaitu komputer dan juga jaringan

internet. Dalam mengaskses e-learning juga tidak memiliki batas

sehingga bisa diakses dimana saja dan kapan saja.

c. SIA (Sistem Informasi Akademik)

SIA (Sistem Informasi Akademik) merupakan sistem yang

bertujuan untuk mengelola data berupa data administrasi akademik.

Dalam pengelolaanya menggunakan teknologi computer sehingga

terkelola dengan baik dan dapat memberikan informasi secara tepat.9

8
Ardiansyah, I. 2013. “Eksplorasi Pola Komunikasi Dalam Diskusi Menggunakan Moodle Pada
Perkuliahan Simulai Pembelajaran Kimia”. Bandung: Univesitas Pendidikan
9
Syahril Hasan. 2014. “Analisis Penerimaan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Pada
Politeknik Sains Dan Tekhnologi Wiratama Maluku Utara”. Jurnal Elektonik, Politeknik Sains
Dan Teknologi Wiratama, Vol. 1, No. 1, hlm 13

10
Sia (Sistem Informasi Akademik) digunakan untuk memenuhi

kebutuhan dari Pergurun Tinggi, hal ini dikarenakan SIA sangat

membantu dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, mata kuliah

hingga keperluan administrasi.10

Dari uraian diatas menyimpulkan bahwa SIA (Sistem Informasi

Akademik) merupakan sistem yang mengelolah data akademik dari

Perguruan Tinggi dengan penerapan teknologi computer yang bisa

diakses dimana saja dan kapan saja.

1.5.3. Pemanfaatan media online dalam memenuhi kebutuhan akademik

Pemanfaatan media online ini yang tepat tentu akan memberikan

kesempatan lebih luas untuk mahasiswa mengeksplorasi materi yang

didapatkan. Media online juga merupakan media yang membutuhkan

internet dalam penggunaanya, bisa dikatakan bahwa media online

merupakan media massa yang bisa di temukan di internet. Sebagai media

massa, sistem kerjan media online juga menggunakan kaidah-kaidah yang

ada dalam jurnalistik.11

Media online juga sering disebut sebagai praktik dari jurnalistik secara

tertulis yang kemudian dipublikasikan melalui jaringan internet. Ashadi

10
Rahmawati. 2012. “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Online Di
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa”. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Vol. 3, No.1, hlm 14
11
Rumanti, Sr Maria Assumpta, 2002. Dasar-dasar Public Relation:Teori dan Praktik. Jakarta:
PT Grasindo, hlm 101

11
Siregar menjelaskan bahwa media online bisa juga diartikan sebagai media

yang berbasis telekomunikasi dan multimedia yang di dalamnya memuat

website, pers online, mail online dan lain sebagainya yang tentunya dengan

karakteristik yang berbeda sesuai denan fasilitas yang memungkinkan untuk

pengguna memanfaatkannya.12

Universitas Mercu Buana Yogyakarta memfasilitasi mahasiswanya

dengan web E-learning guna mempermudah dalam mengakses materi

perkuliahan dan juga mempermudah dosen dalam membagikan materi

terkait perkuliahan. Dan juga Website kampus sistem informasi akademik

(SIA) guna mempermudah mahasiswa dalam mengakses informasi-

informasi seperti : nilai mahasiswa, Kartu Hasil Studi, Jadwal UTS/UAS,

Jadwal Kuliah.

1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian disini memiliki arti sebagai pola pikir yang

memberi gambaran hubungan antar variabel yang akan diteliti dan

sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah masalah yang harus dijawab

melalui penelitian. Paradigma penelitian disini juga memiliki arti sebagai

pola pikir untuk memberi arah penelitian, sedehrananya paradigma

menentukan pandangan dari peneliti.13 Penelitian ini menggunakan studi

12
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan, hlm 20
13
K. Denzin dan Yunonns S. Lincoln. 2009. Handbook Of Qualitative Research (Terj) Darianto.
Jakarta: Pustaka Pelajar, hlm 123

12
deskriptif kualitatif dengan memaparkan data yang ada dilapangan dan

berdasarkan teori-teori yang ada.

1.6.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

deskriptif. Penelitian kualitatif ini sendiri ialah dimana peneliti

ditempatkan sebagai instrument kunci dan teknik pengumupulan data

dilakukan deangan menggabungkan dan memiliki analisis data yang

bersifat induktif.14 Menurut Poerwandari (2005), pada penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang menghasilkan dan kemudian mengelolah data

yang bersifat deskriptif, seperti wawancara.

Penelitian kualitatif adalah cara untuk melakukan pengamatan secara

langsung kepada individu-individu yang berhubungan dengan penelitian

yang akan diteliti.15 Oleh karena itu, perlunya untuk terjun secara langsung

ke lapangan.

Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini

yaitu sejauh apa pemanfaatan media online dalam pemenuhan kebutuhan

informasi akademik pada Universitas Mercu Buana Yogyakarta di masa

pandemi covid-19 ini, maka disini peneliti menggunakan pendekatan

deskrptif kualitatif yaitu peneliti mendeskripsikan data yang diperoleh dan

menjadikannya sebagai hasil dari penelitian. Dengan metode ini, peneliti

mendapatkan data dan dideskripsikan dengan sejelas-jelasnya sehingga

14
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, hlm 9
15
Moeloeng, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
hlm 3

13
hasil dari penelitian ini merupakan penelitian yang benar-benar terjadi

dilapangan.

1.6.3. Subjek Penelitian

Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian merupakan peran yang

sangat strategis karena dalam hal ini subjek penelitian mengandung

informasi terkait data yang diinginkan oleh peneliti.16 Pada penelitian

kualitatif subjek penelitian atau disebut dengan istilah infroman akan

memberikan data yang kemudian akan dikelolah oleh peneliti menjadi data

dalam penelitan. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu

mahasiswa Mercu Buana Yogyakarta angakatan 2018 dan 2019. Subjek

dipilih karena pada angkatan 2018 dan 2019 merupakan angkatan yang

merasakan perkuliah secara tatap muka dan perkuliahan secara online atau

daring. Sehingga peneliti dapat melihat perbandingan-nya dan mengetahui

bagaimana pemanfaatan media online dalam memenuhi informasi

akademik. Oleh karena itu, subjek penelitian tersebut cocok dengan

penelitian yang diteliti.

1.6.4. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran ilmiah guna memperoleh data

dengan tujuan maupun kegunaan tertentu terkait suatu objek.17 Objek

penelitian ini yaitu untuk mencari dan mengetahui pemanfaatan media

online dalam memenuhi kebutuhan akademik yang ada di Universitas

16
Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, hlm 26
17
Sugiyono. 2012.. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualititaif dan R&B”. Bandung: Alfabeta,
hlm144

14
Mercu Buana Yogyakarta dan didasari dari infromasi yang tersedia dan

sesuai dengan penelitian, sehingga kegiatan penelitian ini mengambil

objek di Universitas Mercu Buana Yogyakarta Jl. Padjajaran (Ring Road

Utara), Condong catur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281.

1.7. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara penulis untuk memperoleh data-data

yang menjelaskan permasalahan dari penelitian. Sesuai dengan objek penelitian ini,

maka metode pengumpulan data yang digunakan yaitu:

a. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara yaitu

dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari informan yang akan

diteliti secra langsung atau bertatap muka.18 Peneliti menggunakan teknik

wawancara depth interview atau teknik wawancara mendalam.

Wawancara dengan teknik ini agar peneliti dapat lebih memahami

persepsi, perasaan dan pengetahuan dari informan penelitian yaitu

mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta angkatan 2018 dan

2019. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

terstruktur, dengan harapan pembicaraan dan fokus akan lebih terarah pada

tujuan penulisan.

Pada kegiatan penelitian ini, peneliti mewawancarai 3 orang mahasiswa

angkatan 2018 dan 3 orang mahasiswa angkatan 2019. Penetapan 6 orang

18
Achmadi, Abu dan Cholid Narkubo. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.hlm 83

15
narasumber ini dikarenakan peneliti mendapatkan hasil dengan pola yang

sama atau berdasarkan kejenuhan data kualitatif, dimana hal tersebut

ditandai dengan peneliti tidak memperoleh lagi data ataupun informasi

baru. Narasumber dalam penelitian ini yaitu, Kezia Firdian mahasiswa

aktif angkatan 2018, Gaby Natalia Watung mahasiswa aktif angkatan

2018, Maria Imakulata Muda mahasiswa aktif angkatan 2018, Scholastika

Ester Putri Sianturi mahasiswa aktif angkatan 2019, Aprilia Anggraini

mahasiswa aktif angkatan 2019 dan Maulana Ardiansyah mahasiswa aktif

angkatan 2019.

Kriteria narasumber dalam penelitian ini yaitu dikarenakan pada

angkatan 2018 dan 2019 merupakan mahasiswa yang merasakan

perkuliahan tatap muka secara penuh dan merasakan perkuliahaan daring

secara penuh sehingga dengan begitu mahasiswa angkatan 2018 dan 2019

lebih bisa dalam menarik kesimpulan tentang pemanfaatan media online

dalam pemenuhan informasi akademik dan bisa merasakan dampak dari

penggunaan media online dalam pemenuhan informasi akademik.

b. Dokumnetasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mencari data

terkait topik penelitian berupa catatan maupun dokumen-dokumen yang

dibuat oleh subjek penelitian.19 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan catatan dan rekaman wawancara dengan informan untuk

19
Burhan, Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial; Format-Format Kuantitatif dan
Kualitataif. Surabaya: Airlangga Press, hlm 231

16
menggali data terkait pemnafaatan media online dalam memenuhi

informasi akademik di Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

1.8. Teknik Analisis Data

Analisis data ini merupakan kegiatan yang memiliki tujuan untuk meringkas

data yang ada sehingga akan menjadi lebih mudah untuk dipahami dan di tafsirkan,

sehingga masalah dalam penelitian dapat dipelajari dan kemudian diuji. Teknik

analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu teknik analisis

yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dimana ada tiga tahapan yaitu reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dari temuan yang ada di lapangan.20

a. Reduksi Data

Proses reduksi data adalah proses dimana suatu bentuk analisis dengan

menajamkan, menggolongkan, mengarahakan dan membuang yang tidak

perlu hingga mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga mendapatkan

kesimpulan akhir dan selanjutnya dapat ditarik dan diverivikasi

b. Penyajian Data

Data yang telah diproses dalam reduksi data kemudian disajikan dalam

bentuk paparan data dan kemudian dianalisis menggunakan bentuk

analisis kualitatif bersifat naratif yang bersumber dari data primer yaitu

mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Dengan begitu, analisis

20
Emzir. 2012. Metodilogii Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Press, hlm 129-
135

17
dapat dilanjutkan dengan menggunakan teori yang sesuai dengan

penelitian.

c. Menarik Kesimpulan

Tahapan yang terakhir dari teknik pengumpulan data yang digunakan

oleh penulis yaitu kesimpulan. Pada tahapan ini peneliti dapat menemukan

jawaban dari hasil penelitian yang dilakuakan dan kemudian peneliti

membuat kesimpulan kemudian dapat menghasilkan gambaran secara

ringkas, jelas dan tepat terkait analisis yang dilakuakan.

BAB II

TUNJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

a. Skripsi oleh Khoirunnissa (2020) dari fakulatas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institus Agama Islam Negeri Salatiga yang berjudul

“Pembelajaran Online pada Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Strategi

Pembelajaran dan Capaian Hasil Belajar pada Siswa Kelas III B MI

AL-ITTIHAAD Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”.21

Dalam penelitian ini bertujuan untuk menegtahui pembelajaran

online sebagai strategi pembelajaran dan untuk mengetahu stratgei

pembelejaran seperti apa yang dilakukan pada masa seperti pandemi

covid-19 pada siswa kelas III B. Sama-sama membahas tentang

21
Khoirunnissa. (2020). “Pembelajaran Online pada Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Strategi
Pembelajaran dan Capaian Hasil Belajar pada Siswa Kelas III B MI AL-ITTIHAAD Citrosono
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”. Skripsi Jurusan Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga

18
pemebajaran online pada masa covid-19 hanya sedikit berbeda karena

dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini lebih berfokus pada

bagaimana hasil belajar selama masa covid-19 dan memiliki perbedaan

dari sisi penelitian yaitu penelitian yang dilakuakn oleh peneliti lebih

berfokus pada penelitian yang lebih mengarah pada pemanfaatan media

online tersebut. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif

dengan pendekatan kualitatif, kemudian teknik pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti sebelumnya daan peneliti sama-sama

menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi.

b. Jurnal oleh Sadikin dan Hamidah (2020) dari fakultas keguruan dan

ilmu pendidikan Universitas Jambi yang berjudul “Pembelajaran

Daring di Tengah Wabah Covid-19”.22

Dalam penelitian ini memiliki hasil bahwa mahasiswa ini memiliki

sarana dan prasarana dalam melaksanakan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring juga dapat menaikan motivasi mahasiwa dalam

belajar dan dapat menekan penyebaran covid-19 di perguruan tinggi,

namun pembelajaran daring juga memiliki kelemahan yaitu mahaiswa

tidak teratasi dengan baik selama proses pembelajaran dan juga

kelemahan dari sinyak internet yang ada. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sadikin dan

Hamidah yaitu sama-sama melakukan pembahasan tentang fasilitas

22
Sadikin, Ali dan Hamidah, Afreini. (2020). “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-
19”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Universitas Jambi, Vol. 6, No. 2, Juni 2020, hlm 214-224

19
yang digunakan selama pembelajaran online berlangsung namun

sedikit berbeda yaitu penulis lebih membahas pada media yang

digunakan namun penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sadikin

dan Hamidah membahas tentang perangkat yang digunakan seperti

ponsel dan laptop. Persamaan juga terdapat pada teknik analisis data

yang digunakan oleh peneliti sebelumnya dan peneliti yaitu sama-sama

menggunakan model analisis yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan dan penelitian oleh Sadikin dan Hamidah menggunakan

metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaannya sendiri adalah

pada penelitian ini berfokus bagaimana media dimanfaatkan pada

pembelajaran dengan metode daring selama pandemi covid-19 dan

penelitian sebelumnya lebih berfokus pada bagimana pembelajaran

daring dalam menekan penyebaran covid-19.

c. Jurnal oleh Ely Satiyasih Rosali (2020) jurusan pendidikan geografi

Universitas Siliwangi yang berjudul “Aktifitas Pembelajaran Daring

Pada Masa Pandemi Covid-19 di Jurusan Pendidikan Geografi

Universitas Siliwangi Tasikmalaya”.23

Dalam penelitian ini memiliki hasil dan pembahasan bahwa melalui

pembelajaran daring mahaiswa bisa belajar seperti biasa dan dengan

waktu yang lebih fleksibel namun tidak sepenuhnya baik, pembelajaran

23
Rosali, Ely Satiyasih. (2020). “Aktifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya”. Geography Science Education
Journal (GEOSEE), Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Vol. 1, No. 1, Juni 2020

20
daring juga memiliki beberapa kendala seperti perlunya kuota internet

yang harus selalu tersedia, koneksi internet yang tidak stabil dan tingkat

kesulitan yang lebih dibandingkan pembelajaran konvensional.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa hasil belajar daring dari

mahasiswa memiliki hasil yang bervariasi seperti mulai dari kurang

memuaskan, cukup hingga baik, kendala yang dialami yaitu:

ketersediaan kuota internet, koneksi jaringan yang kurang stabil dan

alat penunjang (ponsel dan laptop). Persamaan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Ely yaitu dalam metode penelitian yang digunakan oleh peneliti

dan peneliti sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, subjek yang diteliti

juga yaitu mahasiswa yang sedang menjalankan pembelajaran daring

dan teknik pengumpulan data yang dilakuakan yaitu dengan melakukan

wawancara. Sedangkan yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini

yaitu penelitian sebelumnya lebih berfokus pada aktifitas pembelajaran

daring sedangkan penelitian ini berfokus pada pemanfaatan dari media

dalam pembeljaran.

21
2.2. Tinjauan Pustaka

2.2.1. Teori Uses and Gratification

Teori ini dikemukan pada tahun 1974 oleh Herbert Blumler, Elihu

Katz dan Michael Gurevitch.24 Menurut mereka pengguna media atau

yang disebut khalayak memiliki peran aktif dalam memilih atau

mencari media yang diingnkan, tentunya untuk kepuasan atau hasil

tertentu. Permasalahan utama dari teori ini yaitu bagaiman media itu

sendiri memenuhi kebutuhan baik itu pribadi ataupun sosial dari

khalayak, sehingga sasarannya yaitu pada khalayak aktif yang

menggunakan media untuk tujuan khusus.

Menurut teori uses and gratification, setiap individu sadar akan

kebutuhan mereka dan bagaimana cara dalam memenuhi kebutuhan

tersebut, dalam hal ini media adalah salah satu cara dalam memenuhi

kebutuhan mereka dengan motif tertentu yang tentunya didasari oleh

kepentingan dari setiap individu tersebut. Teori ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis dimana dalam penelitian ini

ingin melihat sejauh apa pemanfaatan media dalam memenuhi

kebutuhan khalayak yaitu untuk memenuhi kebutuhan akademik, dan

dengan teori ini bisa melihat peran khalayak aktif dalam mencari media

yang diinginkan guna memenuhi setiap kebutuhan dalam mencapai

kepuasana dan hasil tertentu.

24
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada, hlm 192

22
Dalam memenuhi kebutuhan informasi khusunya informasi

akademik, mahasiswa yang memiliki peran sebagai khalayak aktif tentu

akan mencari media yang mereka perlukan agar kebutuhan informasi

ataupun tujuan yang mereka perlukan bisa terpenuhi.

2.2.2. Pengertian pemanfaatan

Pemanfaatan merupakan suatu kegiatan, proses, cara atau perbuatan

yang menjadikan suatu ada menjadi bermafaat. Istilah dari

pemanfaatan itu sendiri berasal dari kata dasar manfaat yang memiliki

arti faedah, yang mendapat imbuhan pe-an yang berarti proses atau

perbuatan memanfaatkan.25

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pemanfaatan berarti,

proses, cara atau perbuatan yang memanfaatkan. Dalam penelitian ini,

pemanfaatan merupakan turunan dari kata “manfaat” yang berarti

pemakaian hal-hal yang berguna dan dapat memiliki manfaat, oleh

karena itu penelitian ini ingin meneliti bagaimana pemanfaatan dari

media massa.

2.2.3. Media online

Media online saat ini berkembang pesat dan menjadi sarana

pemenuhan infromasi, hadirnya media online membuat masyarakat

dengan mudah mengakses informasi yang butuhkan melalui situs-

situs web yang berbentuk digital. Media visual dengan bentuk digital

25
Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hlm 125

23
ini tentu sangat mudah untuk kemudian disebarkan yaitu cukup

dengan mengunggah media visual ataupun infromasi dalam bentuk

apapun ke dalam jejaring internet maka seluruh masyarakat yang

membuthkan informasi tersebut bisa langsung mengunduh media

tersebut.26 Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010),

media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi yang berbasis internet

yang atau menggunakan internet diatas dasar ideologi dan teknologi

web 2.0 yang memungkinkan adanya penciptaan dan pertukaran.

Media online ini sendiri merupakan generasi yang ketiga setelah

media cetak dan elektronik itu muncul. Media online ini juga

merupakan bentuk sederhana terhadapat bentuk-bentuk media

konvensional dalam hal ini merujuk pada perkembangan teknologi

digital yang mengubah teks, grafik, gambar dan video menjadi data-

data digital.27 Ini berarti bahwa data yang sudah diunggah ke media

online melalui internet dapat diakses dengan mudah.

2.2.4. Keunggulan media online

Adapun keunggulan dari media online, sebagai berikut:28

26
Nurkinan. “Dampak Media Online Terhadap Perkmebangan Media Konvensional”. Jurnal
Politikom Indonesiana. Vol. 2. No. 2, November 2017, hlm 28
27
M.Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online.
Bandung: Nuansa Cendikia, hlm 31
28
Ibid., 16

24
a. Audience Control, dimana penerima informasi ataupun

penerima berita lebih leluasa dalam memilih infromasi atau

berita yang diinginkan.

b. Nonlienarity, berita yang disampaikan tidak secara berurut.

c. Storage and retrieval, informasi akan tersimpan dan bisa

diakses kapan saja oleh pembacaataupun khalayak

d. Unlimited space, tidak dibatasi oleh durasi seperti pada

televisi dan radio, dan juga tidak dibatasi oleh kolom

halaman seperti pada media cetak.

e. Immediacy, infromasi yang disajikan dapat bersifat terbaru,

langsung dan cepat.

f. Multimedia capability, media online dalam hal ini dapat

menyertakan teks, suara, gambar, bahkan video dalam

menyajikan infromasi.

g. Interactivity, memungkinkan adanya terjadi partisipasi dari

komunikan dengan tersediannya kolom komentar dan

fasilitas seperti share ke media sosial seperti twitter,

facebook dan Instagram.

25
2.2.5. Kelemahan media online

Media online tentu tidak hanya memiliki sisi unggul saja, Romli

juga mengutarakan kelemahan atau kekurangan dari media online,

sebagai berikut:29

a. Ketergantungan terhadap computer dan internet

Perangkat komputer merupakan alat bantu dalam mengakses

media online. Jika memiliki komputer atau aliran listrik yang

memadai maka media online tentu tidak dapat diakses.

Seiring berjalannya waktu, komputer mulai digantikan oleh

laptop dan ponsel pintar (smartphone). Tidak adanya koneksi

daari internet juga bisa menjadi faktor yang membuat media

online itu sendiri tidak dapat diakses.

b. Dapat dimiliki dan dioperasikan oleh “sembarang orang”

Informasi dari media online dapat diakses oleh siapa saja dan

informasi dapat disebarkan tanpa adanya sumber yang jelas.

c. Adanya kecenderungan mata “mudah lelah”

Pembaca dari media online tentu akan merasakan kelelahan

pada mata saat membaca berita ataupun informasai dari

media online, khusunya ketika membaca naskah yang

panjang.

29
Ibid., 34

26
d. Akurasi yang kurang dipehatikan

Media online dalam hal ini dituntut untuk selalu terus update

sehingga diutamkan kecepatannya, hal tersebut membuat

informasi ataupun berita yang ditulis berada online tidak

seakurat informasi yang ada di media cetak.

2.2.6. Karakteristik media online

Romli menjelaskan bahwa karakteristik dari media online memiliki

kemiripan dengan keunggulan dari media online, namun Romli

mengemasnya kedalam beberapa karakter, sebagai berikut:30

a. Multimedia, dapat berisi informasi berupa teks, video, audio,

gambar, grafis secara bersamaan.

b. Aktualitas, memuat info yang aktual karena mudah dan cepat

dalam penyajiannya.

c. Cepat, informasi yang baru diunggah bisa langsung dapat

diakses oleh semua orang.

d. Update, informasi ataupun perubahan bisa dilakukan dengan

cepat.

e. Kapasitas yang luas, halaman web tentu bisa menampung

kapasitas yang sangat panjang.

30
Ibid., 33

27
f. Fleksibilitas, pemuatan, editing dan update informasi bisa

dilakukan dimana saja dan kapan saja.

g. Luas, dalam menjangkau bahkan sampai ke seluruh dunia

yang tentunya memiliki akses internet.

h. Interaktif, adanya fasilitas seperti kolom komentar dan chat

room

i. Terdokumentasi, informasi sudah tersimpan di “bank data”

dan kemudian dapat dicari atau ditemukan melalui link dan

fasilitas searc yang tersedia

2.2.7. Pemanfaatan Media Online dalam Memenuhi Kebutuhan

Akademik

Pemanfaatan media online ini yang tepat tentu akan memberikan

kesempatan lebih luas untuk mahasiswa mengeksplorasi materi yang

didapatkan. Media online juga merupakan media yang membutuhkan

internet dalam penggunaanya, bisa dikatakan bahwa media online

merupakan media massa yang bisa di temukan di internet. Sebagai

media massa, sistem kerjan media online juga menggunakan kaidah-

kaidah yang ada dalam jurnalistik.31

Media online juga sering disebut sebagai praktik dari jurnalistik

secara tertulis yang kemudian dipublikasikan melalui jaringan internet.

31
Rumanti, Sr Maria Assumpta, 2002. Dasar-dasar Public Relation:Teori dan Praktik. Jakarta:
PT Grasindo, hlm 101

28
Ashadi Siregar menjelaskan bahwa media online bisa juga diartikan

sebagai media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia yang di

dalamnya memuat website, pers online, mail online dan lain sebagainya

yang tentunya dengan karakteristik yang berbeda sesuai denan fasilitas

yang memungkinkan untuk pengguna memanfaatkannya.32

Universitas Mercu Buana Yogyakarta memfasilitasi mahasiswanya

dengan web E-learning guna mempermudah dalam mengakses materi

perkuliahan dan juga mempermudah dosen dalam membagikan materi

terkait perkuliahan. Dan juga Website kampus sistem informasi

akademik (SIA) guna mempermudah mahasiswa dalam mengakses

informasi-informasi seperti : nilai mahasiswa, Kartu Hasil Studi, Jadwal

UTS/UAS, Jadwal Kuliah.

32
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan, hlm 20

29
BAB III

OBYEK PENELITIAN

3.1. Sejarah Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Gambar3.1 : Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus 3

(Sumber: http://biaya.info/biaya-kuliah-universitas-mercu-buana-yogyakarta-umby-yogyakarta-

tahun-2019-2020/ )

Perguruan tinggi Universitas Yogyakarta (UMBY) merupakan

perguruan tinggi swasta yang ada di Daerah Istimewah Yogyakarta.

Dimana Universitas Mercu Buana Yogyakarta ini dulunya berdiri buakn

menggunakan nama yang sekarang yaitu Universitas Mercu Buana

Yogyakarta, melainkan dengan menggunakan nama Insitut Pertanian

Wangsa Manggala, atau disingkat menjadi IPW pada tahun 1984. Dan

setelah itu, tepatnya tahun 1986 perguruan tinggi ini mengganti nama

30
menjadi Universitas Wangsa Manggala atau disingkat menjadi

UNWAMA. Tidak hanya sampai disitu saja, perubahan nama dari

Universitas Mercu Buana Yogyakarta tetap terjadi dari tahun 2008 yang

saat ini dikenal oleh masyarakat luas sebagai UMBY.

Saat masih dikenal dengan nama Universitas Wangsa Manggala

atau disingkat menjadi UNWAMA tepatnya pada 1 Oktober 1986,

Universitas Wangsa Manggala hanya mempunyai 3 fakultas dan 4

jurusan. Pada saat itu, Prof. Ir.Gembing Tjitrorosoempomo (alm)

merupakan rector dari UNWAMA dan juga merangkap sebagai Guru

Besar Fakultas Biologi Universitas Gadjha Mada atau disingkat menjadi

UGM.

Pada tahun 1993 Universitas Wangsa Manggala tepat memasuki 7

tahun dan dibawahi kepemimpinan seorang Rektor bernama Prof. Dr.

Soelistyo, MBA dan beliau juga merupakan seorang Guru Besar

Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjha Mada. Universitas Wangsa

Manggala kemudian melakukan perkembangan seperti menambah

fakultas dan beberapa program studi seperti Fakultas Psikologi, ada juga

Program Studi Manajemen dan juga Program Akutansi program studi

tersebut termasuk dalam Fakultas Ekonomi. Pada saat itu Universitas

Wangsa Manggala di pimpin oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Mochmad Adnan,

MSc, tidak hanya sebagai rector di UNWAMA, beliau juga menjadi

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian dan juga merupakan mantan

Rektor Universitas Gadjah Mada.

31
Pada Mei 2008, Yayasan Wangsa Manggala merasa perlunya

untuk melakukan perubahan atas nama dari Universitas Wangsa

Manggala, dan kemudian Yayasan mengambil keputusan dengan

mengubah nama Universitas Wangsa Manggala menjadi Universitas

Mercu Buana Yogyakarta atau disingkat dan dikenal dengan UMBY.

Perubahan tersebut dapat dilihat melalui SK DIKTI yang dikeluarkan

pada tanggal 12 Juni 2008. Dengan adanya SK Yayasan Wangsa

Manggala nomor: 02/SKep/Ket/YWM/IV/2008 terhitung dari tanggal

01 April 2008 Universitas Wangsa Manggala resmi beralih nama

menjadi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Kemudian

pada tanggal 12 Juni 2008 disahkan Universitas Wangsa Manggala

Yogyakarta berubah menjadi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Dengan seiring berjalannya waktu, Universitas Mercu Buana

Yogyakarta telah mendapatkan kepercayaan masyarakat dan menata

kinerjanya dengan menyongsong era global pada milenum ketiga.

Ditahun 2008 Universitas Mercu Buana Yogyakarta mulai membuka

Program Studi yang lebih beragam seperti, Teknik Informatika, Fakultas

Ilmu Komunikasi, ada juga Pendidikan Bahasa Inggris dan matematika.

Dari beberapa tambahan Program Studi yang ada tentunya semakin

melengkapi.

32
3.2. Visi Dan Misi

Adapun yang menjadi visi dan misi dan Univesitas Mercu Buana

Yogyakarta, sebagai berikut :

1. Visi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Menjadi Universitas Unggul, Mutu, dan Bermanfaat bertaraf

Internasional pada tahun 2029

2. Misi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan mampu bersaing pada

tingkat nasional global, serta peduli kepada masyarakat sebagai

perwujudan cita-cita “Angudi Mulyaning Bangsa”

3.3. Arti Logo/Lambang Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Gambar 3.2 : Logo/lambang Universitas Mercu Buana Yogyakarta

(Sumber : http://mercubuana.ac.id/id/tentang-umb/logo-umb )

33
Bentuk lambang dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta yaitu oval

seperti yang dikutip pada web Universitas Mercu Buana33 merupakan

penggambaran dari kekukuhan dan danya prinsip kebenaran serta

keseimbangan. Kemudian lambing yang seperti nyala api terbagi menjadi

tiga bagian memiliki arti dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang

dibawahnya tertulis Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Tiga lambang

api yang memiliki ukuran berbeda ini memiliki artinya masing-masing.

Seperti lambing api berada ditengah merupakan api yang paling tinggi

melambangkan dharma pendidikan, dan untuk api yang memiliki tinggi

yang sama melambangkan dharma penelitian dan bentuk dari pengabdian

kepada masyarakat.

Nyala api tentu memiliki makna yang dalam yaitu melambangkan

tekad yang kuat dan komitmen yang dibangun oleh para pendiri maupun

penerus agar Universitas Mercu Buana Yogyakarta dapat sebagai memberi

manfaat bagi lingkungan yang ada disekitar.

Begitu juga dengan ketinggian api yang berbeda-beda, tentunya ini

memiliki arti atau makna tersendiri yaitu, melambangkan visi yang dinamis.

Lambang api biru yang tenang juga memberi arti tekad dalam menghasilan

mahasiswa yang memiliki kualitas. Inilah yang membuat lambang lambang

Universitas Mercu Buana Yogyakarta dapat dikenal oleh masyarakat.

33
https://mercubuana-yogya.ac.id/arti-lambang-umb-yogyakarta, diakses pada
10 Juli 2021

34
3.4. Struktur Organisasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Gambar 3.3 : Struktur Organisasi Unversitas Mercu Buana Yogyakarta

(Sumber : http://mercubuana.ac.id/id/tentang-umb/struktur-organisasi/81-profile )

Struktur organisasi dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta, penulis kutip dari

web Universitas Mercu Buana Yogyakarta.34

Rektor dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta yaitu, Dr. Alimatus

Sahrah, M.Si, M.M.

Wakil Rektor dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta yaitu, Dr. Ir.

Bayu Kanetro, M.P.

34
https://mercubuana-yogya.ac.id/susunan-organisasi-umby, diakses pada 10
Juli 2021

35
Wakil Rektor II dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta yaitu, Tutut

Dewi Astuti, SE., M.Si., Ak, CA.,CTA.

Kemudian berikut adalah pengurus dari Fakultas yang ada di Universitas

Mercu Buana Yogyakarta :

1. Fakultas Agroindustri

Dekan : Dr. Agus Slamet, S.TP., M.P

Wakil Dekan : Ir. Warmanti Mildaryani, M.P.

Ketua Prodi Agroteknologi : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P

Ketua Prodi Peternakan : Ir. Nur Rasminati, M.P.

Ketua Prodi THP : Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, M.P.

Kepala Tata Usaha : Drs. Choiruddin Hanim

2. Fakultas Psikologi

Dekan : Reny Yuniasanti, M.Psi., Psikolo

Wakil Dekan : M. Wahyu Kuncoro, S.Psi., M.Si.

Ketua Prodi Psikologi : Kondang Budiyani, M.A., Psikolog

Kepala Biro Layanan Psikologi : Novia Sinta R, S.Psi., M.Si

Kepala Tata Usaha : Retna Murdaningsih, S.Psi

3. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Dekan : Nuryadi, S.Pd.Si, M.Pd

Wakil Dekan : Agustinus Hary Setyawan, S.Pd.,MA.

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris : Elysa Hartati, S.Pd., M.Pd.

Ketua Prodi Pendidikan Matematika : Melania Eva W, S.Pd., M.Pd

36
Ketua Prodi Pendidikan Bimbingan dan Konseling :Luky

Kurniawan,M.Pd

Ketua Prodi Pendidikan Ilmu Keolahragaan : Ardhika Falaahudin,

S.Pd.Jas., M.Or

Kepala Tata Usaha : Ngatiyah, S.H.

4. Fakultas Ilmu Komunikasi Dan Multi Media

Dekan : Didik Haryadi Santoso, S.I.Kom., M.A.

Wakil Dekan : Kristin Andriyani, S.Pd.,S.T., M.Pd.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi : Rani Dwi Lestari, M.A

Kepala Laboratorium Komunikasi : Rani Dwi Lestari, S.Sos., M.A.

Kepala Tata Usaha : Isro Istiqomah, S.E.

5. Fakultas Ekonomi

Dekan : Dr. Audita Nuvriasari, SE,MM

Wakil Dekan : Hasim As'ari, SE.,M.M.

Plt. Ketua Prodi Manajemen : Rina Dwiarti, S.E.,M.Si.

Ketua Prodi Akuntansi : Hasim As'ari, SE.,M.M.

Kepala Tata Usaha : Drs. Sumarsam

6. Fakultas Teknologi Informasi

Dekan : Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng.

Wakil Dekan : Putri Taqwa Prasetyaningrum, S.T.,MT.

Ketua Prodi Teknik Informatika : Agus Sidiq Purnomo, S. Kom.,

M.Eng.

Ketua Prodi Sistem Informasi : Irfan Pratama, S.Kom., M.Eng.

37
Kepala Tata Usaha :Dra. Rukinah

Universitas Mercu Buana Yogyakarta juga memiliki program pasca sarjana

yaitu :

1. Program Pasca Sarjana

Ketua Program Ilmu Pangan : Dr. Ir. Siti Tamaroh CM, M.P.

Ketua Program Mg Psikologi Profesi : Dr. Sri Muliati Abdullah, MA.,

Psikolog

Ketua Program Magister Psikologi Sains : Reny Yuniasanti, M.Psi.,

Psikolog

3.5. Gambaran Umum E-Learning

E-learning merupakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh dengan

menggunakan internet. E-Learning juga dapat diartikan sebagai bentuk dari

teknolgi yaitu dalam bidang pendidikan dengan bentuk dunia maya. Bentuk

pembelajaran e-learning juga merupakan usaha dari membuat transformasi proses

pemeblajaran dalam bentuk digital yang dibantu oleh internet.35

Media e-learning merupakan media yang digunakan oleh Universitas Mercu

Buana Yogyakrta dalam pembelajaran jarak jauh. Dalam mengaskses e-learning ini

sendiri tergolong mudah, cukup log in dengan menggunakan nomor induk

35
Munir. 2009. “Pembelajaran Jarak Jauh”. Bandung: Alfabeta

38
mahasiswa dan password yang sudah dibuat sebelumnya. Media e-learning ini

sendiri sudah cukup dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam melakukan

pembelajaran karena di e-learning sendiri mahasiswa bisa mengakses materi yang

diberikan oleh dosen, mengunggah tugas yang diberikan dosen, menjawab kuis

yang diberikan dosen dan bahkan bisa berdiskusi melalui forum yang tersedia di e-

learning itu sendiri.

3.6. Gambaran Umum SIA

SIA atau yang dikenal sebagai Sistem Informasi Akdemik merupakan suatu

sistem yang dibuat untuk mempermudah administrasi dari pihak Universitas.

Sistem informasi akademik juga memuat terkait keperluan data-data akademik

secara online agar mempermudah pengguna dalam mengaksesnya yaitu bisa

dimana saja dan kapan saja.

Universitas Mercu Buana menggunakan sistem informasi akademik yaitu

untuk mempermudah mahasiswa dalam mengakses keperluan informasi akademik

mereka. Dalam SIA Universitas Mercu Buana Yogyakarta sendiri memuat tentang

biodata detail mahasiswa, dapat melihat kartu rancangan studi (KRS), dapat melihat

status semester dari mahasiswa dalam hal ini agar mahasiswa bisa melihat

perkembangan nilai dari setiap semester, dalam SIA Univesritas Mercu Buana

Yogyakarta juga dapat mengakses jadwal perkuliahan, jadwal ujian tengah

semester, jadwal ujian akhir semester bahkan bisa mengakses informasi tagihan

dari setiap mahasiswa.

39
Dalam mengakses SIA sendiri tegrolong mudah, yaitu dengan masuk ke

halaman web dengan bantuan dari akses internet, setelah itu mahasiswa bisa

langsung mengasksesnya dengan memasukan nomor induk mahasiswa dan

password yang sudah dibuat sebelumnya. SIA ini sendiri bisa diakses dimana saja

dan kapanpun sesuai kebutuhan mahasiswa yang ingin mengaksesnya.

40
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Temuan Data dan Hasil Penelitian

Pada bab ini peneliti akan memaparkan temuan data dan hasil penelitian

yang telah dilakuakan pada mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta

khususnya pada angkatan 2018 dan 2019. Fokus dari penelitian ini sendiri

berupa manfaat dari media online dalam memenuhi kebutuhan informasi

akademik di masa pandemi covid-19. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam hal ini hasil dari

penelitian yang dilakukan harus dipaparkan dengan berupa kata-kata atau

kalimat yang bersifat deskriptif sesuai dengan kegiatan lapangan yang

dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil

melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam dengan subjek

penelitian. Wawancara ini dilakukan secara langsung dan melalui media online

pada mahasiswa yang telah ditentukan, untuk mendukung kegiatan wawancara

ini peneliti melakukan dokumentasi. Data yang ditemukan dilapangan

mengenai penggunaan media online dalam memenuhi kebutuhan akademik

yaitu, narasumber pertama pada kegiatan penelitian ini adalah Kezia Firdian, beliau

berasal dari Bangka Belitung dan berusia 21 tahun yang merupakan mahasiswa aktif

jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta mulai pada tahun

2018 hingga saat ini. Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti secara langsung

berkaitan dengan kegitan narasumber sebagai mahasiswa yang menerima kebutuhan

informasi akademik di masa pandemi covid-19 di Universitas Mercu Buana

41
Yogyakarta, dalam hal ini Kezia sudah menjalankan perkuliahan daring atau

menerima informasi akademik secara online dengan kurun waktu 1,5 tahun. Kezia

merupakan mahasiswa yang menggunakan media online dalam pembelajarannya yaitu

seperti menggunakan e-learning dalam mengakses materi yang diberikan, video

conference dalam melakukan perkuliahan, e-office untuk mengakses beberapa surat

yang diperlukan dan juga hotline.

Narasumber kedua dalam penelitian ini adalah Gaby Natalia Watung, beliau

berasal dari Lembata Nusa Tenggara Timur dan berusia 20 tahun yang

merupakan mahasiswa aktif jurusan Psikologi Universitas Mercu Buana

Yogyakarta mulai tahun 2018 sampai saat ini. Berdasarkan judul yang diambil

oleh peneliti secara langsung berkaitan dengan kegitan narasumber sebagai

mahasiswa yang menerima kebutuhan informasi akademik di masa pandemi

covid-19 di Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Gaby sudah menjalankan

kuliah daring dan penerimaan informasi akademik secara online ini sudah

sekitar 1 tahun 5 bulan. Gaby juga merupakan mahasiswa yang menggunakan

e-learning dalam mendapatkan informasi akademiknya, Gaby juga

menggunakan media whatsapp untuk mendapatkan informasi yang dia

butuhkan.

Narasumber ketiga yaitu adalah Maria Imakulata Muda, beliau berasal dari

Adonaraa Flores Timur Nusa Tenggara Timur dan berusia 21 tahun yang

merupakan mahasiswa aktif jurusan Manajemen Universitas Mercu Buana

Yogyakarta mulai tahun 2018 sampai saat ini. Berdasarkan judul yang diambil

oleh peneliti secara langsung berkaitan dengan kegitan narasumber sebagai

mahasiswa yang menerima kebutuhan informasi akademik di masa pandemi

42
covid-19 di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Maria yang sering disapa

Rima ini sudah melaksanakan kegiatan daring sejak dia semester 4. Rima

menggunakan e-learning dalam mengunggah materi yang diberikan dosen,

materi yang dia dapatkan yaitu bisa berupa video. Rima juga menggunakan

whatsapp ataupun video conference seperti zoom dan google meet dalam

menerima informasi akademik yang dia butuhkan.

Narasumber yang keempat adalah Scholastika Ester Putri Sianturi, beliau

berasal dari Sintang Kalimantan Barat dan berusia 20 tahun yang merupakan

mahasiswa aktif jurusan Agro Industri Universitas Mercu Buana Yogyakarta

mulai tahun 2019 sampai saat ini. Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti

secara langsung berkaitan dengan kegitan narasumber sebagai mahasiswa yang

menerima kebutuhan informasi akademik di masa pandemi covid-19 di

Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Scholastika sudah melaksanakan

kegiatan belajar daring ini sejak dia berada disemester 2 dan sekarang dia sudah

menduduki semester 4, jadi kurang lebih Scholastika sudah melaksanakan

perkulihan atau penerimaan informasi akademik ini selama hampir 2 semester.

Scholastika menggunakan e-learning setiap harinya untuk mengakses materi

yang diberkan oleh dosen, selain itu Scholastika juga menggunakan video

conference seperti zoom dan google meet dalam mengakses materi.

Narasumber kelima dalam kegiatan penelitian ini adalah Aprilia Anggraini,

beliau berasal dari Yogyakarta dan berusia 21 tahun yang merupakan

mahasiwa aktif jurusan Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta mulai

tahun 2019 sampai saat ini. Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti secara

43
langsung berkaitan dengan kegitan narasumber sebagai mahasiswa yang

menerima kebutuhan informasi akademik di masa pandemi covid-19 di

Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Aprilia Anggraini atau yang akrab

disapa Ara ini menggunakan sistem e-learning dalam perkuliahannya, seperti

mengakses materi, mengunggah tugas dan juga mengisi forum. Tidak hanya

itu, Ara juga menggunakan e-office dalam kebutuhannya terkait surat-surat

yang sekiranya dia butuhkan. Untuk perkuliahandaring maupun penerimaan

infromasi akademik secara online ini sudah dijalankan oleh Ara sejak dia

semester 2 dan sekarang dia sudah menduduki semester 4.

Narasumber yang terakhir atau keenam dalam kegiatan penelitian ini adalah

Maulana Ardiansyah, beliau berasal dari Tangerang dan berusia 20 tahun yang

merupakan mahasiswa aktif jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu

Buana Yogyakarta mulai tahun 2019 sampai saat ini. Berdasarkan judul yang

diambil oleh peneliti secara langsung berkaitan dengan kegitan narasumber

sebagai mahasiswa yang menerima kebutuhan informasi akademik di masa

pandemi covid-19 di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Maul merupakan

mahasiswa semester 4 yang sudah melaksanakan kuliah daring sejak semester

2, Maul menggunakan e-learning sebagai sarana dalam dia mendapatkan

informasi akademik dan juga menjadi wadah untuk berinteraksi antara dosen

dan mahasiswa. Maul juga menggunakan SIA (sistem informasi akademik)

dalam dia mengakses jadwal kuliah dan informasi lainnya yang ada di SIA.

Dari temuan data yang ada dilapangan, peneliti menemukan bahwa

mahasiswa Univesitas Mercu Buana Yogyakarta angakatn 2018 dan 2019

44
menggunakan e-learning dalam melakukan pembelajaran daring dan

menggunakan e-office atau hotline dalam mencari informasi informasi lanjutan

yang dibutuhkan.

4.1.1. Deskripsi penemuan

Pada sub-bagian ini yaitu mendeskripsi penemuan berisi tentang paparan

keseluruhan hasil yang diperoleh oleh peneliti berdasarkan kategori yang sudah

dibuat dan mengacu pada ringkasan hasil seperti transkrip wawancara dll. Pada

penelitian ini peneliti menemuni bahwa mahasiswa Universitas Mercu Buana

Yogyakarta memiliki sistem yang mengelolah perkuliahan maupun pemberian

informasi akademik secara online yaitu e-learning, e-office dan SIA (Sistem

Informasi Akademik) seperti yang dijelaskan oleh narasumber dalam

wawancaranya yaitu:

“Untuk pembelajarannya menggunakan web e-learning, zoom,


google meet. Untuk pemenuhan informasi akademik sendiri bisa lewat
web Fikomm atau bisa juga e-office dan bisa menghubungi hotline
yang ada”. (Kezia Firdian 24 Juni 2021, melalui via WA)

Dalam penjelasannya, narasumber menggunakan e-learning

sebagai sarana dalam mengunduh materi, kemudian mengisi form dan

mengisi kuis sebagai nilai keatifan dari mahasiswa dan juga sebagai

nilai tugas untuk mahasiswa.

Berikut penjelasan dari narasumber terkait penggunaan media online dalam

memenuhi kebutuhan informasi akademiknya:

“Kalau menggunakan e-learning, dosennya upload materi, terus


mahasiswa bisa langsung masuk ke situs e-learningnya pakai nim dan

45
password dan mengerjakan tugas melalui e-learning”(Maria
Imakulata Muda, 22 Juni 2021, Griya Manunggal Mukti)

“Kita mengakses materi lewat e-learning, mengiri form sebagai nilai


keaktifan mahasiswa, mengisi kuis sebagai nilai tugas. Selain itu
dosen juga mengadakan pertemuan zoom sama google meet untuk
diskusi terkait tugas” (Kezia Firdian 24 Juni 2021, melalui via WA)

“Kalau sistematika daring mau teori ataupun praktikum tetap


dilakukan secara online, selain itu juga kalu kegiatan kuliah
menggunakan media, yaitu web e-learning mercu” (Gabriella
Watung, 22 Juli 2021, melalui via WA)

“Sebenarnya kayak website atau e-learning mercu itu biasa kayak


kampus lain juga sih kak, dimana pengelolahannya itu lewat server
atau online yang tentunya bisa diakses mahasiswa lewat platformnya
itu website e-learning, dimana dari situ kita bisa dapat materi
perkuliahan dari dosen, sellain itu juga sebagai tempat berinteraksi
anatar dosen dan mahasiswa mengenai mata kuliah, SIA juga bisa
digunaan untuk meangkses semacam jadwal kuliah, jam dan lainnya”
(Maulana Ardiansyah, 24 Juni 2021, melalui via WA)

“Menggunakan website resmi UMBY sendiri kak, yaitu web e-


learning yang diakses mahasiswa untuk kegiatan daring setiap
harinya” (Scholastika Sianturi, 25 Juni 2021, mellaui via WA)

“Kita menyesuaikan jadwal kuliah dihari itu terus kita lig in ke e-


learning nanti di e-learningnya kita lihat materi, video materi, bisa
juga kita mengirimkan tugas dan menjawab beberapa kuis, ada juga
e-office kita bisa langsung masuk ke webnya kalau kita butuh surat-
surat dari tata usaha atau bisa mengupload bukti pembayaran
kuliah” (Aprilia Anggraini, 25 Juni 2021, melalui via WA)

Dari penjelasan narasumber artinya mahasiswa bisa langsung mengakses

melalui web e-learning yang sudah ada mengisi nim dan password dan kemudian

langsung mengikuti perkuliahan seperti mengunggah materi, mengisi forum,

mengisi kuis dan mengunggah tugas yang sebelumnya sudah diberikan oleh dosen.

Begitu juga dengan e-office dan SIA, mahasiswa bisa langsung masuk melalui web

yang sudah ada dan kemudian memasukan nim dan password dan bisa langsung

mencari informasi yang diinginkan.

46
Ada berbagai cara dalam mahasiswa mendapatkan informasi yang

dibutuhkan selama pandemi covid-19 ini seperti yang dijelaskan oleh

narasumber ada beberapa cara dalam mendapatkan infromasi akademik

yaitu dengan cara:

“Saya biasanya nanya ke akun whatsapp atau bisa cari tau kea kun
Instagram kampus mba” (Aprilia Anggraini, 25 Juni 2021, melalui
via WA)

Hal serupa juga dipaparkan oleh narasumber lainnya yaitu :

“Kalau akses informasi juga bisa melalui Instagram karena ada


beberapa informasi juga di upload di Instagram” (Maria Imakulata
Muda, 22 Juni 2021, melalui via WA)

melalui hasil wawancara menjelaskan bahwa ada berbagai cara untuk

mahasiswa mendapatkan infromasi akademik ditengah pandemi covid-19

ini yaitu mulai dari menghubungi hotline via whatsapp, melalui whatsapp

grup angkatan yang ada, mencari informasi melalui media online Instagram,

bertanya kepada dosen melalui via whatsapp sampai bertanya saat

melakukan pertemuan via zoom maupun google meet.

Dalam mendapatkan informasi secara online mahasiswa merasa sedikit

kesulitan karena ada kendala berupa jaringan yang kurang stabil dan kuota

internet yang terbatas namun ada yang merasa mudah karena informasi yang

dibutuhkan sudah tersedia dan bisa langsung diakses tetapi kembali lagi

pada permasalahan jaringan yang kurang stabil dan kuota internet yang

terbatas membuat sedikit kesulitan dalam mendapatkan informasi, hal

tersebut juga dijelaskan oleh narasumber dalam wawancaranya ia

memaparkan penjelasan berikut:

47
“dari pengalaman pribadi saya memang terhambat soal jaringan,
kuota yang memang tidak bisa tersedia setiap saat dan itu bisa
dikatakan penghambat untuk saya sendiri kalau membutuhkan
informasi akademik”(Maulana Ardiansyah, 24 Juni 2021, melalui via
WA)

sehingga untuk keefektifannya sendiri dirasa kurang karena hanya

mengndalkan pada mengunduh materi yang ada dan memiliki beberapa

gangguan-gangguan. Tetapi media online disini tetap memiliki peran yang

penting dimasa pandemi covid-19 karena tidak harus bertemu secara

langsung.

Pada situasi ini, tidak jarang terjadi miss informations atau mahasiswa

mendapat informasi yang simpang siur, namun dalam mengatasi itu

mahasiswa bisa langsung menkonformasi kepada pihak hotline ataupun bisa

bertanya kepada kordinator kelas. Hal yang sama juga dipaparkan oleh

narasumber lainnya, yaitu:

“kalau ada informasi yang kurang jelas, kami selaku mahasiswa akan
bertanya langsung ke dosen yang bersangkutan baik itu melalui
whatsapp pribadi atau melalui koordinator kelas untuk menanyakan
kejelasan mengenai informasi tersebut”(Gabriella Watung, tanggal
22 Juni 2021, melalui via WA)

Untuk menghindari hal tersebut, pentingnya untuk selalu update terkait

informasi yang diberikan.

Dari penemuan hasil wawancara pada mahasiswa mengenai

pembejalarn online atau penerimaan informasi akademik secara online

memiliki beberapa kesan seperti sulitnya mencerna materi secara online,

namun ada juga yang memiliki kesan menyenangkan karena dapat

melakukan perkuliahan atau menerima informasi akademik dimana saja dan

kapan saja, tetapi mahasiswa memang lebih menginginkan perkuliahan

48
dilakuakn secara tatap muka atau offline. Secara keseluruhan pembelajaran

maupun pemberian informasi secara daring ini masih perlu ditingkatkan.

4.1.2. Hasil analisis data dan Pembahasan

Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil bahwa kemampuan

komunikasi mahasiswa dalam proses pembelajaran online dan penerimaan

informasi akademik secara online di masa pandemi covid-19 ini masih

terbilang kurang karena hanya mengandalkan pada unduhan materi yang

berada di e-learning dan menurut narasumber sendiri juga proses interaksi

yang didapatkan secara tatap muka berbeda dengan proses interaksi

menggunakan media online.

Perbedaan proses interaksi secara tatap muka dengan secara online

tentu berpengaruh pada kesiapan dalam menerima informasi, dimana proses

komunikasi secara online tidak bisa memastikan bahwa mahasiswa dalam

keadaan siap dalam menerima materi atau tidak. Kesiapan dalam

penerimaan materi hanya dengan mengunduhnya melalui web e-learning

juga masih terbilang kurang, berdasarkan hasil wawancara mahasiswa

merasa kurang bisa menangkap materi yang diberikan, begitu juga dengan

pembelajaran melalui video conference yang terkesan membuat mahasiswa

bosan karena hanya menatap layar laptop maupun smartphone dari masing-

masing mahasiswa, mengingat suasana perkuliahan secara tatap muka dan

secara online tentu berbeda. Dalam hal ini mahasiswa tidak merasakan

suasana seperti dikelas yang mengharuskan untuk selalu dalam keadaan siap

dalam menerima materi.

49
Gangguan komunikasi seperti jaringan yang kurang stabil juga menjadi

faktor penghambat dalam sistem perkuliahan secara online, seperti yang

dipaparkan oleh Scholastika dan Rima sebagai satu narasumber dari

peneliti, kedua narasumber memaparkan keterbatasan jaringan di masing-

masing daerah dari kedunya sehingga sulit dalam mengakses informasi yang

dibutuhkan. Tidak hanya pada mahasiswa yang berada di tempat dengan

jaringan yang terbatas, mahasiswa yang berada ditempat yang memiliki

jangkauan jaringan yang cukup pun masih merasakan gangguang

komunikasi dikarenakan ketidakstabilan dari jaringan yang ada. Sehingga

hal tersebut menjadi penghambat dalam menerima informasi akademik

yang ada.

A. Media online

Media ini merupakan media baru yang berbasis internet dan penyebaran

informasinya bisa melalui web dan semua yang terhubung oleh internet.36

Dalam penelitian ini, media online merupakan media yang digunakan dalam

memberikan informasi maupun menerima informasi dan sebagai sarana

untuk mahasiswa mendapatkan informasi akademik. Pada penelitian ini

peneliti ingin mengetahui bagaimana pemanfaatan media online dalam

memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk mendapatkan informasi akademik.

Ada beberapa media online yang digunakan dalam penelitian ini seperti

yang disampaikan oleh salah satu narasumber sebagai berikut :

36
Siti Nurfatihah. (2015). “Produksi Program Televisi (Studi Kasus Acara Variety Show Dahsyat
di RCTI)”. Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Banten.

50
“Untuk perkuliahan daring menggunakan media web e-learning
UMBY, zoom, google meet. Untuk pemenuhan informasi akademik
melalui web fikkom atau bisa juga e-office dan bisa dengan
menghubungi hotline untuk keperluan informasi akademik atau bop
melalui whatsapp”. (Kezia Firdian, tanggal 24 Juni 2021, melalui via
WA)

Seperti yang disampaikan oleh narasumber, media online yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu web e-learning, media ini

dimanfaatkan oleh mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta dalam

mengakses pembelajaran seperti mengunduh materi dan dari materi tersebut

mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran sehingga mahasiswa bisa

mengerti materi yan diberikan dan proses pembelajaran tetap bisa berjalan,

kemudian mahasiswa bisa mengisi forum sebagai tanda keaktifan

mahasiswa hal ini memiliki manfaat agar mahasiswa selalu aktif dalam

perkulihan secara online dengan adanya forum dosen juga bisa melihat

keaktifan dari mahasiswa dalam melakukan perkuliahan secara online,

kemudian bisa juga mengisi kuis, ini bermanfaat agar mahasiswa bisa lebih

mengasah kemapuan terkait materi yang sudah diberikan sebelumnya,

dengan adanya kuis juga mahasiswa jadi lebih tau sejauh apa mereka paham

terhadap materi yang sudah disampaikan oleh dosen. E-learning juga bisa

untuk mengirimkan tugas yang diberikan oleh dosen.

Kemudian ada juga e-office, dalam e-office ini mahasiswa

memanfaatkannya dengan mengunduh surat-surat yang diperlukan seperti

surat ijin cuti, surat pindah kampus, surat permohonan transkrip, surat ijin

penelitian dan surat ijin PKL. Dengan adanya e-office mahasiswa bisa

membuat beberapa surat yang dibutuhkan dimana saja dan kapan saja, tentu

51
ini sangat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam memrlukan

kebutuhan akademik. Tidak hanya itu, e-office juga bisa mengunggah bukti

pembayaran yang sudah dilakukan mahasiswa agar tidak perlu ke kampus

untuk mengkonfirmasinya. Kemudian Instagram, media ini memiliki

manfaat yaitu dengan memuat tentang informasi terkait info hotline dari

berbagai jurusan dengan demikian mahasiswa bisa dengan mudah

mengakses informasi terkait hotline tersebut, media sosial Instagram juga

memberikan informasi terkait penerimaan mahasiswa baru hal ini tentu

membantu dalam mahasiswa baru mengakses informasi, mengingat media

sosial Instagram merupakan media yang sangat mudah diakses, sehingga

media sosial Instagram ini sangat bermanfaat.

Kemudian ada whatsapp, disini mahasiswa memanfaatakn whatsapp

untuk menyakan terkait info-info kepada pihak hotline dan juga bisa

menghubungi dosen jika ada beberapa pertanyaan yang ingin ditanyakan.

Yang terakhir yaitu video conference seperti zoom dan google meet untuk

melakukan pertemuan kuliah secara online.

Sistematika penggunaanya yaitu e-learning bisa di akses melalui web

resmi dari Universitas Mercu Buana kemudia memasukan NIM (nomor

induk mahasiswa dan password, setelah itu bisa mengikuti perkuliahan

dengan alur yang ada. Untuk sistematika dari e-office kurang lebih sama

dengan e-learning yaitu bisa masuk melalui web dan mengisi formulir yang

disediakan akan mendapatkan kebutuhan yang di perlukan. Kemudian untuk

hotline, whatsapp dan Instagram bisa di akses melalui ponsel genggam dari

52
masing-masing mahasiswa jika ingin mendapatkan informasi yang di

perlukan. Sistematika penggunaan media onlne yang sudah dijelaskan

sebelumnya sama seperti yang disampaikan beberapa narasumber yang

telah diwawancara oleh peneliti. Yang pertama dipaparkan oleh salah satu

narasumber sebagai berikut :

“Biasanya kalau di e-learning itu nanti dosennya upload materi


kayak video, terus mahasiswa bisa langsung masuk ke situs e-
learningnya pakai nim dan password dan mengerjakan tugasnya
melalui e-learning”. (Maria Imakulata Muda, tanggal 22 Juni 2021,
Griya Manunggal Mukti)

kemudian yang kedua disampaikan oleh narasumber lainnya sebagai

berikut:

“Menyesuaikan dengan jadwal dihari itu, lalu materi, tugas, video


materi, kuis dikirim ke e-learning. Jika ada zoom atau gmeet, akan
diinfokan di wa grup”. (Aprilia Anggraini, 25 Juni 2021, melalui via
WA)

Ada beberapa karakteristik dari media online seperti informasi yang

bersifat up to date, informasi bersifat real time dan informasi yang bersifat

praktis.37 Informasi yang bersifat up to date disini yaitu dimana media

online bisa memperbarui informasi dari waktu ke waktu dalam hal ini e-

learning bisa langsung memperbarui infromasi terkait materi yang akan

diberikan sesuai dengan waktu perkuliahaan, begitu juga dengan informasi

yang berada di akun sosial media dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta

yang bisa memperbarui informasinya secara langsung dari waktu ke waktu.

Kemudian informasi yang bersifat real time dimana media online dapat

37
Suryawati, Indah. (2011). “Jurnalistik : Suatu Pengantar: Teori dan Praktik”. Bogor: Ghalia,
Indonesia

53
menyajikan informasi secara langsung, dalam peneltian ini yaitu media

online seperti video conference zoom dan google meet yang bisa melakukan

pertemuan virtual secara langsung dengan kondisi dan waktu yang sama,

dimana dosen bisa langsung memberikan informasi ataupun pembelajaran

secara langsung dan mahasiswa bisa menerimanya secara langsung juga.

Yang terakhir yaitu informasi bersifat praktis dimana media online bisa

diakses kapan saja dan dimana saja seperti yang dijelaskan oleh narasumber

sebagai berikut;

“Memang kak, untuk kesan saya sendiri selama mengikuti


perkuliahan dan pemenuhan informasi selama masa daring atau
perkuliahan online ini, saya sangat menikmatinya karena saya bisa
merasakan bagaimana rasanya berkuliah dari rumah serta
mengenyam pendidikan lewat online dan itu sangat menuntut saya
untuk belajar lebih mandiri untuk pendidikan saya kak”(Gabriella
Watung, 22 Juni 2021, Griya Manunggal Mukti)

Seperti yang sudah di paparkan oleh narasumber bahwa perkuliahan bisa

dilakukan dimana saja dan kapan saja menggunakan media online, dalam hal ini

narasumber melakukan perkuliahan dari rumah. Perkuliahan ataupun menerima

informasi akademik bisa langsung diakses dengan menggunakan perangkat

computer maupun perangkat ponsel.

B. Teori uses and gratification

dalam teori uses and gratification ini menjelaskan bahwa setiap dari

individu sadar akan kebutuhan mereka dan tau dalam memenuhi setiap

kebutuhan tersebut, dalam penelitian ini media online merupakan salah satu

cara dalam memenuhi kebutuhan dari narasumber sebagai mahasiswa yaitu

dalam hal mendapatkan materi perkuliahan dan informasi akademik yang

diperlukan dan itu merupakan kepentingan yang harsu dipenuhi sebagai

54
mahasiswa. Mengenai kesadaran dari setiap individu akan kebutuhannya,

narasumber memberikan penjelasan sebagai berikut:

“Kalau soal akademik seperti perkuliahan daring ini kak pemenuhan


informasinya sendiri dilakukan mahasiswa sendiri secara mandiri,
seperti dengan mempelajari sendiri-sendiri materi yang sudah
diberikan dosen melalui website elearning umby sendiri kak, kalau
untuk informasi lainnya sendiri seperti jadwal dan lain-lain seperi
informasi tambahannya itu memang mencari sendiri, tetapi dibantu
dengan web sia umby sendiri kak, informasi dari dosen, mahasiswa
lainnya. Kurang lebih gitu sih kak”. (Scholastika Sianturi, 25 Juni
2021, melalui via WA)

Dalam penjelasan yang dipaparkan oleh narasumber memiliki arti

bahwa setiap mahasiswa sadar akan setiap kebutuhan akademiknya

sehingga bisa memenuhinya dengan cara mengakses media online yang ada

untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tidak hanya dalam mengaksesnya

melalui media online seperti e-learning, e-office, media sosial Instagram

dan video conference, mahaiswa juga melakukan usaha untuk mempelajari

sendiri materi yang diberikan oleh dosen dan mencari info yang dibutuhkan.

Mengenai konsep kepuasan dari teori uses and gratification,

narasumber memberikan penjelasan sebagai berikut:

“Menurut saya cukup membantu ya dan telah memberikan kebutuhan


informasi untuk saya sebagai mahasiswa sendiri kak. Tetapi memang
akan lebih baik jika bisa ke kampus secara langsung untuk bertanya
terkait kebutuhan informasi akademik” (Gabriella Watung, 22 Juni
2021, melalui via WA)

Dalam penjelasan yang dipaparkan oleh narasumber, penggunaan

media online untuk memenuhi kebutuhan informasi akademik ataupun

pembelajaran secara daring dirasa cukup memuaskan karena dari situ

narasumber sudah mendapatkan kebutuhan informasi akademiknya melalui

media online yang ada, namun narasumber masih masih menginginkan

55
perkulihan ataupun menerima informasi akademik secara langsung karena

informasi bisa didapatkan saat itu juga, tetapi kepuasan terhadap media

sudah terpenuhi. Hal serupa juga dipaparkan oleh narasumber lainnya yaitu:

“Kalau dari aku sih membantu mba dan memudahkan juga dalam
kuliah apalagi dimasa sekarang, tapi kendalanya biasa di jaringan
mba kalau kuliah kurang stabil agak susah juga dalam proses
penerimaan informasinya” (Aprilia Anggraini, 25 Juni 2021, melalui
via WA)

Dalam penjelasan dari narasumber adanya rasa puas karena dengan

penggunaan media online tentu membantu dan memudahkan dalam

menerima informasi apalagi dimasa sekarang yang mengaharuskan

melalukan perkulihan ataupun menerima informasi akademik secara daring.

Namun dalam penerimaan informasnya melalui media online masih terdapat

kendala berupa jaringan yang kurang stabil, tetapi narasumber tetap merasa

puas karena kebutuhannya terhadap media sudah terpenuhi.

C. Hambatan komunikasi

Dalam melakukan proses komunikasi terdapat beberapa hambatan

seperti hambatan dari pengirim pesan, hambatan dalam penyandian/symbol,

hambatan media, hambatan dalam bahasa sandi dan hambatan dari penerima

pesan.38 Namun dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada

hambatan yang terjadi dalam media. Hambatan pada media itu sendiri

adalah hambatan komunikasi yang terjadi misalnya gangguan suara yang

kurang jelas sehingga tidak dapat mendengarkan pesan yang disampaikan

dengan jelas. Pada permasalahan di penelitian ini terdapat pada jaringan

38
Fajar, Marhaeni. (2009). “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Yogyakarta: Graha Ilmu

56
yang kurang stabil dan mengakibatkan koneksi yang tidak stabil juga

sehingga suara yang diterima oleh penerima pesan menjadi tidak maksimal.

Ada juga beberapa faktor penghambat komunikasi seperti hambatan

yang bersifat teknis seperti kurangnya sarana prasarana dan kondisi fisik

yang tidak memungkinkan untuk terjadinya proses komunikasi misalnya

kondisi fisik manusia atau kondisi yang berhubungan dengan waktu dan

kondisi peralatan.39

Pada hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, menemukan bahwa

gangguan komunikasi juga dirasakan oleh subjek penelitian yaitu

mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta, berikut penjelasan yang

diberikan oleh narasumber. Yang pertama dipaparkan oleh narasumber

sebagai berikut:

“untuk pengalaman pribadi saya itu emang lebih terhambat soal


jaringan, kuota yang memang tidak bisa tersedia setiap saat dan itu
bisa dikatakan penghambat untuk saya sendiri kalau membutuhkan
informasi akademik kak” (Maulana Ardiasnyah, 24 Juni 2021,
melalui via WA)

Dalam wawancara yang dilakukan kepada narasumber Maul mendapatkan

hasil bahwa permasalahan yang terjadi bukan hanya mengenai jaringan namun

terkait kapasitas kuota yang jarang tersedia, dan hal tersebut membuat ia kesulitan

dalam mengakses internet, sehingga itu juga menjadi penghambat dalam ia

menerima informasi. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh narasumber

lainnya, sebagai berikut :

“Ada kak, gangguannya kayak gangguan pada jaringan, jadi


informasi yang dibutuhkan dengan cepat kita tidak bisa akses detik
itu juga, jadi kita harus tunggu dulu sampai jaringannya
memungkinkan. Jadinya kita terima informasi juga agak terlambat.

39
Wursanto. (2005). “Dasar-Dasar Ilmu Organisasi”. Yogyakarta: Andi

57
Jadinya itu menggangu dan menghambat dalam penerimaan
infromasi” (Maria Imakulata Muda, 24 Juni 2021, Griya Manunggal
Mukti)

Dalam penjelasannya, Maria mengatakan bahwa gangguan pada jaringan

yang ia alami membuat ia tidak bisa mendapatkan informasi dengan cepat, hal ini

termasuk dalam faktor penghambat dalam media dengan gangguan kondisi

jaringan yang kurang stabil, hal ini juga termasuk pada hambatan yang bersifat

teknis yaitu kondisi fisik yang berhubungan dengan kondisi/situasi yang kurang

memungkinkan terjadinya proses komunikasi.

Hasil dari dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa

hambatan yang dialami dalam menerima informasi terkait akademik yaitu pada

jaringan yang kurang stabil sehingga membuat pemeberian informasi akademik

juga menjadi kurang maksimal.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian

mengenai pemanfaatan media online dalam memenuhi kebutuhan informasi

akademik pada mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta angkatan 2018

dan 2019, maka peneliti menarik kesimpulan yaitu :

1. Penggunaan media online tentu memiliki manfaat yang besar apalagi

pada masa pandemi seperti sekarang ini. Penggunaan media online

58
membantu mahasiswa dalam mengakses materi yang disampaikan oleh

dosen ataupun informasi akademik yang disampaikan oleh pihak

Univesitas baik itu melalui e-learning, e-office, whatsapp, video

converence zoom dan google meet. Namun dalam pemanfaatan media

online masih memiliki kekurangan karena proses interaksi yang

didaptkan secara tatap muka berbeda dengan proses interaksi secara

online. Mahasiswa harus memahami materi dengan sendirinya begitu

juga saat melakukan perkuliahan menggunakan video conference yang

membuat kesan bosan saat hanya menatap layar computer ataupun

smartphone

2. Hambatan komunikasi yang terjadi menjadi faktor yang mempengaruhi

keefektifan dari media online. Jaringan yang kurang stabil merupakan

hal yang paling mempengaruhi, sehingga untuk efektifitas dari

penyampaian informasi melalui media online dalam penelitian ini masih

dikatan kurang efektif sehingga mahasiswa lebih memilih perkuliahan

secara tatap muka.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian tersebut juga, peneliti memiliki beberapa saran sebagai

masukan, sebagai berikut :

1. Memaksimalkan peran media online khususnya pada masa pandemi

covid-19 ini sebagai media informasi akademik bagi mahasiswa dan

59
meberikan respon yang cepat dan lengkap agar tidak terjadi miss

communications.

2. Mahasiswa harus lebih pro aktif dalam mencari informasi yang

diperlukan dan tidak hanya berpegang pada satu informasi agar tidak

terjadi kesalahan dan harus lebih bisa beradaptasi dengan pembelajaran

secara online karena ini merupakan sarana yang bisa dipakai dimasa

pandemi seperti sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Achmadi, Abu dan Cholid Narkubo. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Anis, Hamidati. 2011. Komunikasi 2.0 Teoritis dan Implikasi. Yogyakarta: Mata

Padi Presindo

60
Ardiansyah, I. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi Dalam Diskusi Menggunakan

Moodle Pada Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia. Bandung:U

Universitas Pendidikan

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Burhan, Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial; Format-Format Kuantitatif

dan Kualitataif. Surabaya: Airlangga Press

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali

Press.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha

Ilmu

K. Denzin dan Yunonns S. Lincoln. 2009. Handbook Of Qualitative Research

(Terj) Darianto. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:

Pembaruan.

Moeloeng, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Alfabeta

M. Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media

Online. Bandung: Nuansa Cendikia

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Poerwadarminta. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

61
Rumanti, Sr Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relation: Teori dan

Praktik. Jakarta: PT Grasindo.

Suguhartati, Rahma. 2014. Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial

Kontemporer. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualititaif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik : Suatu Pengantar: Teori dan Praktik. Bogor:

Ghalia, Indonesia.

Wursanto. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi

Jurnal dan Karya Ilmiah

Khoirunnissa. 2020. “Pembelajaran Online pada Masa Pandemi Covid-19 Sebagai

Strategi Pembelajaran dan Capaian Hasil Belajar pada Siswa Kelas III B

MI AL-ITTIHAAD Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”.

Skripsi Jurusan Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri, Salatiga

Lia Herliani. 2015. Analisis Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook sebagai

Media Promosi Anggota BUSAM (Bubuhan Samarinda). eJournal Ilmu

Komunikasi, vol. 3, No. 4.

Nurkinan. “Dampak Media Online Terhadap Perkmebangan Media Konvensional”.

Jurnal Politikom Indonesiana. Vol. 2. No. 2, November 2017, hlm 28

62
Rahmawati. 2012. “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)

Online Di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa”. Jurnal Ilmu Administrasi

Negara, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Vol. 3, No.1, hlm 14

Rosali, Ely Satiyasih. 2020. “Aktifitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi

Covid-19 di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi

Tasikmalaya”. Geography Science Education Journal (GEOSEE),

Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Vol. 1, No. 1, Juni 2020

Sadikin, Ali dan Hamidah, Afreini. 2020. “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah

Covid-19”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Universitas Jambi, Vol. 6,

No. 2, Juni 2020, hlm 214-224

Siti Nurfatihah. 2015. “Produksi Program Televisi (Studi Kasus Acara Variety

Show Dahsyat di RCTI)”. Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Banten.

Syahril Hasan. 2014. “Analisis Penerimaan Sistem Informasi Akademik

(SIAKAD) Pada Politeknik Sains Dan Tekhnologi Wiratama Maluku

Utara”. Jurnal Elektonik, Politeknik Sains Dan Teknologi Wiratama, Vol.

1, No. 1, hlm 13

Media Online :

https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-

pengguna-internet-di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-

digital/0/berita_satker , diakses pada 3 Mei 2021

https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia , diakses pada 3 Mei 2021

63
http://biaya.info/biaya-kuliah-universitas-mercu-buana-yogyakarta-umby-

yogyakarta-tahun-2019-2020/ , diakses pada 4 Juni 2021

http://mercubuana.ac.id/id/tentang-umb/logo-umb, diakses pada 4 Juni 2021

http://mercubuana.ac.id/id/tentang-umb/struktur-organisasi/81-profile, diakses

pada 4 Juni 2021

https://mercubuana-yogya.ac.id/arti-lambang-umb-yogyakarta, diakses pada 10

Juli 2021

https://mercubuana-yogya.ac.id/susunan-organisasi-umby, diakses pada 10 Juli

2021

LAMPIRAN

A. Lampiran Foto

64
Lampiran 1: Kegiatan Wawancara Dengan Narasumber
(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

65
66
67
Lampiran 2 : screnshoot chat whatsapp dengan narasumber

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

68
B. Transkrip Wawancara

3. Narasumber 1

Nama : Maria Imakulata Muda

Umur : 21 Tahun

Jurusan/Angkatan : Manajemen / 2018

Tempat/Tanggal Wawancara : Jl. Griya Manunggal Mukti/22 Juni

2021

P : “Siang kak, perkenalkan nama saya Gracella, sebelumnya saya sudah

konfrimasi melalui mba Ririn terkait wawanacar ini ya. Maaf

sebelumnya, apa benar kakak berkuliah di Mercu Buana?”

S : “Iya kak benar, di Mercu Buana”

P : “Baik, di Mercu Buana ya kuliahnya, nah di Mercu Buana ini kakak

ambil jurusan apa nih kak?”

S : “Jurusan manajemen keuangan”

P : “Kalau untuk angkatannya, kakak angkatan berapa?”

S : “Angkatan 2018 kak”

P : “Berarti kakak sekarng udah semester berapa nih kak?”

S : “Sekarang semester 6 kak”

69
P : “Sejak semester berapa sih disini kakak melakukan perkuliahan daring?”

S : “Kalau mulai daringnya itu sejak semester 4”

P : “Baik, di perkuliahan daring ini apakah ada sistem yang mengelolah itu

ngga ya?”

S : “Ada, sistem kuliah daring itu biasanya kalau dari kampus pake web e-

learning, terus ada via whatsapp juga, zoom, sama google meet juga.”

P : “Oke baik, kalau dalam perkuliahan daring sistematiknya gimana sih kak

biasanya?”

S : “Biasanya kalau di e-learning itu nanti dosennya upload materi kayak

video, terus mahasiswa bisa langsung masuk ke situs e-learningnya pakai

nim dan password dan mengerjakan tugasnya melalui e-learning”

P : “Oh jadi mahasiswa kuliah dan mengirim tugas-tugas lewat e-learning

kak?”

S : “Iya kak benar”

P : “Baik, pertanyaan selanjutnya. Dalam pemenuhan informasi akademik

bagaimana caranya kak Rima untuk memperoleh infromasi-informasi

tersebut? Atau bisa dikatakan bagaimana cara mahasiswa mengakses

infromasinya?”

S : “Kalau untuk akses informasi bisanya lewat pemberitahuan di

70
Instagram, jadi ada informasi-informasi yang di upload di Instagram”

P : “Apakah sulit untuk mendapatkan informasi akademik apalagi di masa

pandemi seperti sekarang ini? Nah, dalam memproses infromasi itu

apakah memperlukan waktu yang lama?”

S : “Sulit ngga sulit sih, kan awalnya saya di kampung halaman nah di

kampung itu ngga ada jaringgan, jadi sulit untuk mengakses informasi

yang ada di kampus. Untuk waktu meproses infromasinya sih lumayan

ya kak”

P : “Oh baik, selanjutnya biasanya menggunakan media online apa aja sih

untuk perkuliahan daring dan penerimaan informasi akademik?”

S : “Biasanya itu pakai whatsapp, facebook sama situs e-learning. Kalau

lewat facebook bisanya infromasi-informasi seperti magang itu

dibagikan melalui facebook. Kita juga menggunakan zoom sama google

meet kalau melakukan perkuliahan onlne kak”

P : “Apakah media online yang digunakan dapat membantu memberikan

kebutuhan yang diinginkan oleh Rima selaku mahaiswa, dalam hal ini

kebutuhan infromasi akademik?”

S : “Sejuah ini membantu sih kak”

P : “Baik, pertanyaan selanjutnya ya kak. Apakah ada gangguan-gangguan

komunikasi yang terjadi? Gangguan komunikasi seperti apa?

71
S : “Ada kak, gangguannya kayak gangguan pada jaringan, jadi informasi

yang dibutuhkan dengan cepat kita tidak bisa akses detik itu juga, jadi

kita harus tunggu dulu sampai jaringannya memungkinkan. Jadinya kita

terima informasi juga agak terlambat. Jadinya itu menggangu dan

menghambat dalam penerimaan infromasi.”

P : “Oh baik, jadi itu merupakan gangguannya ya kak. Oke selanjutnya,

apakah pernah terjadi kesalahan penerimaan infromasi atau miss

information dalam kegiatan daring seperti saat ini? Jika iya, bagaiman

cara Rima mendapatkan informasi yang valid?

S : “Peranh sih kak, dulu itu masalah deadline tugas jadi aku dapat informasi

yang salah. Jadi aku tanya-tanya ke teman lewat whatsapp tentang

infromasi yang benarnya gimana kak.”

P : “Oh jadi Rima bertanya ke teman melalui whatsapp juga ya. Menurut

Rima apakah penggunakan media online dirasa efektif jika dibandingkan

dengan kegiatan tatap muka?

S : “Kalau dari saya, tatap muka lebih efektif. Karena kalau kuliah daring

itu banyak hambatan kayak kuota, dan jaringan. Jadi saya lebih memilih

tatap muka sih kak.”

P : “Oke Rima, nah bagaimana kesan Rima selama perkuliahan online ini?”

S : “Kesan baik kak karena kita bisa mengerjakan tugas beberapa hari

kemudian karena diberikan waktu dalam pengerjaan, sedangkan kalau

72
tatap muka kita harus langsung menyelaikan tugas yang dikasih”

P : “Jadi, apakah Rima lebih memilih perkuliahan dan penrimaan informasi

akademik secara daring atau tatap muka seperti biasa?”

S : “Kalo saya lebih milih tatap muka biar belajar atau terima informasi juga

bisa langsung. Sedangkan kalau online kita harus tunggu dulu kalau

nerima informasi, apalagi ada beberapa kendala-kendala juga kalau

secara online.”

P : “Baik, jadi bagaimana secara keseluruhan sistem perkuliahan dan

penrimaan informasi akademik secara daring dari pihak Univ dan pihak

prodi. Apakah ini sudah baik atau harus ditingkatkan lagi.”

S : “Kalau untuk sekarang ini baik sih, tapi untuk kedepannya harus

ditingkatkan lagi karena pernah beberapa hari situs e-learning itu error

sehingga mengganggu dalam melakukan perkuliahan.”

P : “Oh ya baik, pertanyaan yang terakhir ya kak Rima. Apa saran yang

dapat diberikan untuk menunjang perkuliahan ataupin pemberian

informasi akademik secara daring di masa pandemi seperti sekarang ini,

agar mahasiswa juga mendapatkan infromasi yang valid?”

S : “Kalau saran saya, dalam perkuliahan terlebih pada bagian perhitungan

harus diberi cara mengerjakan, soalnya ada beberapa perkuliahan diberi

tugas tentang perhitungan tapi tidak diberi cara dalam mengerjakan,

sehingga kami juga kadang bingung dalam cara pengerjaanya. Nah untuk

73
mendapat informasi yang valid, kita harus rajin dalam mencari informasi,

kita juga harus meningkatkan literasi dan interaksi agar bisa mengecek

ulang informasi yang benar ataupun tidak.

P : “Oke baik Rima, aku rasa udah cukup untuk saat ini. Makasih ya Rima

atas waktunya”

S : “Sama-sama kak, lancar ya kak”

2. Narasumber 2

Nama : Gabriela Natalia Watung

Umur : 20 Tahun

Jurusan/Angkatan : Psikologi / 2018

Tempat/Tanggal wawancara : Melalui via whatsapp, pada tanggal 22

Juni 2021

P: “Hai, Gabriela ya saya ganggu waktunya ya. Saya Gracella Fikomm 17

ada keperluan ambil data untuk skripsi saya soal kuliah online gabriel.

Oh ya saya mau terimakasih juga kamu mau saya hubungi lewat

whatsapp jadi subjek saya, makasih ya Gabriel”

S: “Iya kak tidak apa-apa, panggil gaby aja kak.”

P: “Oh iya, hai gaby saya mulai ya, oh ya saya pakai voice note ya biar lebih

jelas. Kamu jurusan apa di Mercu dan angkatan berapa sekarang?”

S: “Jurusan psikolog kak, angkatan 2018, jadi semester 6 sekarang”

74
P: “Oh wah udah mau semester akhir ya gaby”

S: “Iya kak”

P: “Jadi udah berapa lama kuliah daringnya?”

S: “Sejak semester 4 kak kisaran bulan Maret 2020 kan yah hingga saat ini

semester 6 bulan Juni 2021, berarti sudah 1 tahun 5 bulan kuliah

daringnya kak”

P: “Oh iya kamu kampus 3 ya gaby? Aku mulai tanya-tanya aja ya gaby, di

mercu sendiri khususnya di psikolog itu kegiatan daring sama akses

dalam pemenuhan informasinya apakah ada sistem yang ngatur tidak

ya?”

S: “Iya kak kampus 3, untuk sistem sendiri emang sudah diatur kak

maksudnya sudah terintegrasi jadi mahasiswa tinggal mengakses sistem

yang sudah dikelola oleh kampus sendiri kak.”

P: “Untuk sistem itu gimana gaby? Kalau kalian kuliah daring kayak

sekarang?”

S: “Kalau sistematika daring sekarang sih kak mau teori ataupun praktikum

tetap dilakukan secara online, selain itu juga kalau kegiatan kuliah

menggunakan media, yaitu berupa web elearning mercu, menggunakan

aplikasi zoom dan google meet, bisa juga dengan media buku pdf, materi

ppt. Nah untuk setiap mata kuliah biasanya ada perwakilan kelas untuk

jadi koordinaor antara dosen dan mahasiswanya kak, baik itu dengan

grup kelas atau informasi pribadi dengan dosen untuk membagikan

informasi mengenai perkuliahan.

75
P: “Kalau untuk pemenuhan informasi lainnya gaby seperti apa ya? Yaa

mungkin informasi akademik yang dibutuhkan mahasiswa itu

memperolehnya gimana ya?”

S: “Kalau saya pribadi memang lebih menggunakan whatsapp grup dan

website kampus ya kak untuk kebutuhan informasinya, kalau untuk web

sia sendiri yang dimiliki mercu itu saya gunakan sebagai pemberi

informasi mengenai data-data atau jadwal perkuliahan dan ujian. Tetapi

juga kalau saya sendiri ya kak untuk sia itu masih kurang dalam

pemenuhan informasi akademik yang dibutuhkan mahasiswanya.”

P: “Oh jadi kalau gaby sendiri emang lebih dominan dapet informasi dari

grup yaa, baik itu grup angkatan atau grup mata kuliah. Kalau soal

dikatakan sulit mudahnya dalam memperoleh informasi itu gimana ya

geby?”

S: “Iya kak saya lebih ke whatsapp grup. Soal sulit tidaknya itu menurut

saya tidak sulit ya kak dan akan sangat cepat juga dalam mendapatkan

informasinya jika akses internet di daerah memadai, tetapi jika kurang

adanya akses internet maka itu akan sulit dan butuh waktu yang lama

kemungkinan akan ketinggalan informasi soal akademik dan kuliahnya

kak.”

P: “Oh jadi memang tergantung soal jaringan ya gaby. Biasanya itu kalau

mau kuliah daring dan pemenuhan informasi menggunakan media

pendukung apa aja dalam kegiatan tersebut?”

76
S: “Kalau untuk daring seperti sudah saya sampaikan sebelumnya kak itu

lebih ke zoom dan google meet ya untuk kegiatan video conference

seperti itu, sedangkan untuk pemenuhan informasi akademiknya saya

menggunakan google, whatsapp grup, instagram mercu atau prodi juga

kak sama situs web mercu dan web prodi psikologi sendiri kak.”

P: “Dari gaby sendiri media-media pendukung itu apakah membantu dalam

pemenuhan informasi dalam kebutuhan akademik gaby sendiri?”

S: “Menurut saya sih kak itu sudah cukup membantu ya dan telah

memberikan kebutuhan informasi untuk saya sebagai mahasiswa mercu

sendiri kak. Tetapi memang akan lebih baik jika bisa ke kampus secara

langsung untuk bertanya terkait kebutuhan informasi akademik.”

P: “Memang lebih jelasnya bertanya langsung dikampus ya gaby. Kalau

selama daring ini gaby apakah ada terjadi miss informasi, baik dalam

kegiatan perkuliahan dan informasi akademik yang diterima

mahasiswa?”

S: “Ada kak pernah, salah satunya contohnya ya ketika dosen salah dalam

memberikan informasi mengenai kegiatan perkuliahan daring mengenai

link zoom atau google meet.”

P: “Kalau seperti itu biasanya solusi yang bisa dilakukan oleh kalian selaku

mahasiswanya giamana gaby?”

S: “Solusinya kalau ada informasi yang tidak jelas yang diperoleh itu, kami

selaku mahasiswa ya akan bertanya langsung ke dosen tersebut kak baik

77
dengan whatsapp pribadi/ lewat ketua coordinator menanyakan kejelasan

mengenai informasi tersebut.”

P: “Jadi memang mahasiswanya harus lebih mencari informasi yang valid

ya gaby. Kalau menurut gaby sendiri lebih memilih secara daring

perkulihannya atau tatap muka ya, dari segi ke efektivitasnya dalam

kegiatan perkuliahan gaby?”

S: “Untuk keefektivitasannya kak menurut saya sendiri memang kurang

efektif kalau dibandingkan dengan tatap muka, ya karena ketika memiliki

kendala seperti sinyal ataukah ada pemadaman listrik bergilir di daerah

saya yang masih tergolong sulit mengenai sinyal itu akan sangat sulit

bagi saya mengikuti perkuliahan dan bahkan ketinggalan informasi.

Sehingga memang lebih baik jika bisa melakukan kegatan perkuliahan

seperti dulu, yaitu tatap muka kak.”

P: “Tatap muka memang tidak ada tanding ya gaby. Kalau kesan gaby

sendiri selama kegiatan perkuliahan online ini bagaiamana ya?”

S: “Memang kak, untuk kesan saya sendiri selama mengikuti perkuliahan

dan pemenuhan informasi selama masa daring atau perkuliahan online

ini, saya sangat menikmatinya karena saya bisa merasakan bagaimana

rasanya berkuliah dari rumah serta mengenyam pendidikan lewat online

dan itu sangat menuntut saya untuk belajar lebih mandiri untuk

pendidikan saya kak”

78
P: “Kalau mau memilih lebih memilih tetap dengan kuliah online dengan

bisa diakses dimana saja seperti tetap dirumah dan berkuliah secara

online atau dengan tatap muka offline dikampus gaby?”

S: “Jika dalam hal memilih, saya memang akan lebih memilih bertatap muka

atau berkuliah di kampus, karena itu akan membantu saya dalam

meningkatkan pengetahuan dan pendidikan saya lewat lingkungan.

Lingkungan itu bagi saya akan sangat mempengaruhi kemajuan belajar

dan motivasi saya dibandingkan harus di rumah dengan kuliah online

sendiri.”

P: “Memang lingkungan lebih mendukung ya untuk kegiatan belajar jika

secara offline dikampus gaby. Kalau untuk sistem perkuliahan secara

online ini sendiri menurut gaby apakah sudah baik atau perlu

ditingkatkan lagi?”

S: “Menurut saya, secara keseluruhan sistem perkuliahan dan pemberian

informasi perlu di tingkatkan lagi dalam hal perluasan akses, yaitu dalam

hal memberikan informasi kepada mahasiswa secara menyeluruh dan

akurat agar mahasiswa sendiri tidak terjadi miss informasi seperti berita

hoax, selain itu juga mengenai penyimpanan data agar dishare di website

aplikasi tersebut, baik dalam hal web sia, elearning dan prodi psikologi

ya kak.”

P: “Kalau untuk web psikologinya itu lebih berisi tentang apa ya gaby?”

S: “Kalau untuk website FPsi mercu sendiri memuat mengenai informasi

pengumuman yang bersangkutan dengan prodi psikolog, baik berupa

79
surat edaran terbaru, bahkan juga berisi mengenai berita dan kegiatan

yang dilakukan prodi psikolog dan juga kak pada website terdapat nomor

hotline prodi psikolog untuk mendapatkan informasi lebih lanjut

mengenai akademik atau perkuliahan.”

P: “Jadi memang website psikolog turut membantu mahasiswanya dalam

kebutuhan informasi ya gaby. Kalau gaby boleh kasih saran dalam

kegiatan perkuliahan daring dan pemenuhan informasi yang valid

kedepannya pada masa pandemi ini apa yah?”

S: “Iya kak, kalau saran saya sendiri kak pihak yang berkewajiban dalam

sistem perkuliahan dan pemberian informasi ini mungkin harus lebih lagi

dalam memberikan informasi kepada mahasiswa dan dosen, dan untuk

pihak yang berkewajiban dalam sistem perkuliahan ini mungkin lebih

ditingkatkan lagi agar lebih membantu mahasiswa dalam kegiatan

perkuliahan daring ini kak. Gitu aja sih paling kak.”

P: “Semoga saja ya gaby jadi lebih mudah dalam perkuliahan daring, oh iya

saya mau makasih ya gaby. Sepertinya sudah sangat cukup informasi

yang gaby berikan ke saya untuk skripsi saya, terimakasih ya gaby

semangat kuliahnya.”

S: “Baik kak sama-sama.”

80
3. Narasumber 3

Nama : Kezia Firdian

Umur : 21 Tahun

Jurusan/Angkatan : Ilmu Komunikasi/2018

Tempat/Tanggal Wawancara : Melalui via whatsapp / 24 Juni 2021

P : “Selamat malam Kezia, disini aku mulai wawancaranya ya. Sebelumnya

kalau boleh tau Kezia di Mercu ngambil jurusan apa dan sekarang udah

semester berapa?”

S : “Malam juga kak, aku di Mercu ngambil jurusan ilmu komunikasi dan

sekarang aku udah semester 6 kak”

P : “Oke udah semester 6 ya sekarang. Oh iya, Kezia kira-kira udah berapa

lama sih melakukan perkuliahan daring atau nerima informasi akademik

secara online ?”

S : “Sejak 2020 bulan Maret kak, untuk perkiraannya sih kira-kira kurang

lebih 1,5 tahun”

P : “Baik Kezia, selama kurang lebih 1,5 tahun apakah ada sitem yang

mengelolah perkuliahan daring maupun pemberian informasi secara

daring ini?”

S : “Ada, sistem yang digunakan itu e-learning kak, jadi disitu kita sebagai

81
mahasiswa bisa melakukan proses pembelajaran seperti mendapat

materi, membuat tugas dan lain sebagainya.”

P : “Untuk sistematika dari perkuliahan daring itu sendiri gimana?”

S : “Untuk sistematikanya sendiri yaitu dengan kita akses materi lewat e-

learning, mengisi forum sebagai nilai keaktifan mahasiswa, mengisi

kuis sebagai nilai tugas. Selain itu dosen juga sering ngadain pertemuan

zoom sama google meet kak untuk diskusi terkait pembelajaran.”

P : “Nah, kalau dalam pembelajaran dan mendapatkan informasi akademik

gimana cara yang harus dilakukan? Atau gimana cara mahasiswa

mengakses infromasi yang dibutuhkan?”

S : “Untuk akses infromasi terutama terakit proses pembelajaran kalau ada

materi yang belum dipahami atau terkait pengumpulan tugas yang

sekiranya aku kurang paham aku menghubungi dosen via whatsapp

atau bisa ditanyain pas lagi nge-zoom sama google meet, makanya

diusahain untuk nanya gitu kak.”

P : “Kira-kira mudah nggak buat dapat infromasi akademik apalagi dimasa

pandemi seperti sekarang? Dalam memproses kebutuhan informasi itu

apakah butuh yang lama?”

S : “Kalau menurut aku kak, bisa dilihat dari dua sisi sih untuk dapat

informasi daring seperti sekarang ini. Bisa dikatakan mudah karena kita

bisa akses kapan aja dan dimana aja, namun dikatakan sulit karena

82
mahasiswa terbatas untuk mendapat penjelasan informasi secara

langsung terutama terkait materi ya kak. Kalau dalam memahami materi

itu lebih ketika harus daring dibandingkan tatap muka. Selain itu,

masalah signal atau sistem yang kadang error juga jadi kendalanya

kak.”

P : “Jadi kalau menurut Kezia ada sisi mudah sama sisi sulitnya ya. Oke kita

lanjut ya Kezia, biasanya menggunakan media online apa aja untuk

pembelajarn daring sama nerima informasi akademik secara online?”

S : “Untuk pembelajarannya menggunakan web e-learning, zoom, google

meet. Untuk pemenuhan informasi akademik sendiri bisa lewat web

Fikomm atau bisa juga e-office dan bisa menghubingi hotline yang ada,

atau bisa hubungi BOP lewat whatsapp gitu kak”

P : “Oke, jadi media-media yang sudah disebutkan Kezia tadi bisa dikatakan

membantu dalam mengakses informasi yang diperlukan Kezia selaku

mahasiswa?”

S : “Ya cukup membantu kak, karena dalam pengaksesannya juga bisa

dikatakn mudah karena tidak perlu langsung ke kampus. Misalnya ada

materi-materi yang kurang dipahami, pas mau zoom atau lagi google

meet bisa di diskusikan bareng dosen.”

P : “Kalau dalam pemberian informasi pernah nggak terjadi kesalahan?

Kalau pernah gimana caranya Kezia untuk dapat informasi yang valid?”

83
S : “Oh pernah kak, waktu mau mengumpulkan tugas sama proses pengisian

e-learning yang nggak sesuai. Bukan itu aja, pernah juga pas ada

perubahan kebijakan dalam mengakses keperluan infromasi akademik

gitu. Dalam mengatasinya, aku bisanya konfirmasi ulang kepada pihak

terkait misalnya sama dosen yang bersangkutan, begitu juga untuk

infromasi akadmeik lainya aku melakukan konfirmasi langsung melalui

via whatsapp dengan pihak yang bersangkutan.”

P : “Disini Kezia merasa efektif nggak dalam menggunakan media online

jika dibandingkan dengan tatap muka? Jika iya kenapa dan jika tidak

juga kenapa?”

S : “Untuk proses perkuliahan sih terutama dalam penyampaian materi itu

kurang efektif karena sering terjadi miss communication atau kadang

juga sulit dipahami karena hanya mengandakan materi yang di unduh

lewat web e-learning. Bukan itu aja kak, kalau signal terganggu dan

sistem error juga menghambat proses perkuliahan.”

P : “Jadi kalau dari Kezia sendiri merasa kurang efektif ya. Bagaiman kesan

dari Kezia selama perkuliahan online dan penerimaan informasi

akademik secara online?”

S : “Tentu kesannya positif sama negatif ya kak. Kalau dari sisi positifnya

mahasiswa bisa dengan bebas untuk akses perkuliahan dan bisa

dilakukan kapan aja, sedangkan untuk sisi negatifnya itu ada proses

interaksi yang berubah dan nggak bisa didapatkan seperti pada saat tatap

84
muka.”

P : “Oh baik, jadi disini kira-kira Kezia lebih memilih perkuliahan dan

penerimaan informasi akademik secara online atau secara tatap muka

seperti biasa? Terus alasannya apa?”

S : “Kalau aku pribadi ya kak lebih milih secara tatap muka karena lebih

banyak melakukan interaksi secara langsung dalam proses pembelajaran

ataupun pemberian informasi akademik.”

P : “Kalau secara keseluruhan bagaimana sih sistem perkulihan online dan

pemberian informasi akademik secara online baik itu dari pihak prodi

maupun dari pihak Universitas kepada mahasiswa? Perlu ada

peningkatan atau menurut Kezia udah cukup baik?”

S : “Perlu ditingkatkan kak, yang perlu ditingkatkan itu komunikasinya sih

kak misalnya konfirmasi antara pihak kampus sama mahasiswanya

karena ada beberapa hal yang kurang jelas informasi terkait untuk

mahasiswa mendapatkan keperluan akademik, informasi akademik gitu,

contohnya kemarin aku chat pihak BOP untuk minta surat mahasiswa

aktif terus ada tulisan e-support jadi pelayanan akan pindah, maksudnya

aku disini harusnya ada penjelasan misalnya e-support itu apa jadi biar

mahasiswa nggak bingung untuk medapatkan informasi. Kalau tentang

perkuliahan daring yang perlu ditingkatkan lagi terkait komunikasi

antara dosen dan mahasiswanya sih kak sama kemarin itu sistem e-

learning sempat error jadi semua materi juga sempat hilang kak.

85
Mungkin itu sih kak kalau terkait hal-hal yang perlu ditingkatkan.”

P : “Jadi disini yang perlu ditingkatkan terkait pemberian informasi yang

harus lengkap ya Kezia agar mahasiswa juga nggak bingung gitu dalam

menerima informasi. Kalau begitu, saran apa yang bisa Kezia berikan

dalam menunjang kegiatan perkuliahan daring dan pemenuhan

infromasi yang valid kepada mahasiswa apalagi di masa-masa pandemic

seperti sekarang ini.”

S : “Saran saya untuk menunjang kegiatan perkuliahan daring yaitu dimana

akses dalam proses perkuliahan lebih dipermudah seperti sistem,

misalnya dalam proses belajar sih kak misalnya materi yang

disampaikan itu menggunakan metode yang lebih mudah dipahami,

kalau sekarang kan kebanyakan menggunakan PPT, kuis, forum, jadi

kadang mahasiswa juga nggak paham itupun kalau ada pertemuan zoom

sangat terbatas jadi mungkin disini lebih dibikin inovasi misalnya

podcast karena ada salah satu dosen menggunakan podcast dan itu

ternyata efektif dan bisa didengar berulang-ulang kali, jadi ketika ada

yang nggak paham mahasiswa bisa dengerin podcast itu lagi. Nah untuk

informasi akademik mungkin hotline nya harus memiliki respon yang

cepat karena ada beberapa kali responnya agak lama padahal mahasiswa

terkdang membutuhkan informasi yang cepat kak biar urusannya juga

bisa diselesain dengan cepat. Itu sih kak terkait saran yang bisa aku

kasih kak.”

86
P : “Baik, jadi ada bebrapa metode yang harsu dikembangkan ya Kezia.

Saya rasa sudah cukup lengkap jawaban yang Kezia kasih. Terimakasih

ya Kezia sudah mau di wawancara, semangat untuk kuliahnya.”

S : “Sama kak cella, semangat juga ngerjain skripsinya semoga lancar ya

kak.”

4. Narasumber 4

Nama : Maulana Ardiansyah

Umur : 20 Tahun

Jurusan / Angkatan : Teknik Informatika Angkatan 2019

Tempat / Tanggal : Melalui via whatsapp / 24 Juni 2021

P: Hai, maaf ya saya ganggu waktunya. Saya Gracella Fikomm 17 ada

keperluan ambil data untuk skripsi saya tidak apa-apa ya? Oh ya saya

mau terimakasih juga kamu mau saya hubungi lewat whatsapp jadi

subjek saya, makasih ya

S: Iya kak tidak apa-apa

P: “Saya mulai ya, oh ya saya pakai voice note ya biar lebih jelas. Kamu

jurusan apa di Mercu? angkatan berapa?

S: “Saya teknik informatika kak, kebetulan angkatan 2019

P: “Oh jadi sekarang sudah semester 4 ya maul?”

S: “Iya kak”

P: “Kamu udah berapa lama kuliah daring?”

87
S: “Wah sudah dari awal semester 2 kak, dari tahun 2020 kan yah jadi kalau

sekarang kurang lebih udah 1 tahun setengah kuliah online”

P: “Oh iya ya, dari awal pandemi ya. Oh ya maul kalau di Mercu sendiri

apalagi kamu di jurusan TI itu ada sistem yang mengelola perkuliahan

selama daring tidak ya? Atau untuk informasi-informasi penunjang

selama kuliah daring itu ada gimana?

S: “Untuk soal sistem kuliah daring itu kak lebih kearah pihak kampus

sendiri yang mengelola, baik dari kegiatan perkuliahan setiap hari secara

daring atau informasi akademik mahasiswanya sih”

P: “Untuk sistem itu gimana ya maul? Apa website elearning biasa atau

gimana?

S: “Iya kak, website elearning mercu yang biasa digunakan mahasiswa, baik

di TI juga pakai itu, sama untuk yang kebutuhan informasi formal

perkuliahan, semacam jadwal kuliah, jam dan lain-lainnya ya lihat atau

terjadwalnya pasti ada di SIA kampus mercu sendiri kak gitu.”

P: “Itu sistematika kalian biasa kuliah daring itu seperti apa ya maul?”

S: “Sebenernya kayak website atau elearning mercu itu biasa kayak kampus

lainnya juga sih kak, dimana pengelolaannya itu lewat server atau online

yang tentunya bisa diakses mahasiswa lewat platfromnya itu website

elearning, dimana kita bisa dapet materi perkuliahan juga dari dosen,

selain itu juga sebagai wadah tempat berinteraksi antara dosen dan

mahasiswa mengenai mata kuliah yang diampuh itu kak.”

88
P: “Oh jadi penggunaan website elearning itu emang digunakan sebagai

wadah atau tempat mahasiswa bias dibilang setiap fakultas menggunakan

itu ya untuk kegiatan perkuliahan formal biasanya”

S: “Iya kak”

P: “Kalau soal informasi akademik atau informasi-informasi soal kuliah

lainnya itu gimana ya maul? Maksudnya selain perkuliahan yang

dilakukan di sia itu informasinya gimana?”

S: “Oh untuk informasi-informasi dasar itu emang tersedia dan bisa diakses

mahasiswa secara langsung memang melalui sia kak, kalau soal materi

perkuliahan daring memang berfokus pada penggunaan website

elearning, selain itu juga untuk pemenuhan informasi biasanya

mahasiswa ada grup angkatan seperti itu, juga ada hotline prodi yang

tersedia untuk dihubungi jika mahasiswa membutuhkan informasi

akademik lainnya yang tidak bisa diakses di sia kak.”

P: “Oh jadi memang banyak akses yang bisa dilakukan mahasiswa ya maul

untuk pemenuhan informasi akademiknya, nah kalau soal kemudahan

mendapatkan informasi itu gimana maul? Apa bisa dibilang tergolong

mudah atau sulit ya kalian sebagai mahasiswa buat dapat informasi itu?”

S: “Untuk tergolong sulit tidak nya itu sepertinya tergolong tidak ya kak,

karna emang sudah tersedia dan tinggal kita yang mengakses atau

mencari informasi tersebut. Namun untuk pengalaman pribadi saya itu

emang lebih terhambat soal jaringan, kuota yang memang tidak bisa

89
tersedia setiap saat dan itu bisa dikatakan penghambat untuk saya sendiri

kalau membutuhkan informasi akademik kak.”

P: “Oh jadi emang susah jaringan sama kuota ya maul, untuk aksesnya

emang bisa ya cuma hambatannya dua itu ya. Kalau untuk kegiatan

daring waktu kuliah itu biasanya ada gunain media lain tidak ya selain

website elearning?”

S: “Ada kak, selain elearning yang emang biasanya menggunakan itu untuk

membagikan materi tapi untuk penjelasan materi yang lebih rinci dan

menghindari kebosenan mahasiswa menggunakan website elearning

memang menggunakan media lain, itu kayak gunain google meet, sama

zoom juga kak.”

P: “Oh jadi selain menggunakan elearning untuk pembagian materi dan

tugas emang digunain media room meeting seperti zoom, google meet ya

untuk perkuliahan. Nah kalau media-media penunjang kayak itu apakah

membantu dalam penyampaian informasi perkuliahan dibandingkan

elearning maul?”

S: “Wah kalau kayak zoom dan google meet itu emang membantu sih ya

kak untuk penyampaian informasinya, karena dengan dua media tersebut

dosen bisa lebih menjelaskan dengan rinci dengan media suara dan

tampilan yang berbeda dengan elearning yang mahasiswa secara mandiri

untuk belajar sendiri dan memahami materi. Sedangkan untuk zoom dan

google meet yang bersifat layaknya video conference itu mahasiswa

lebih paham dan mengerti tentang perkuliahan yang dijelaskan oleh

90
dosen ya seperti penjelasan kuliah tatap muka tapi melalui media zoom

dan google meet itu kak. Cuma untuk hambatannya emang dari saya

sendiri ya keterbatasan sinyal yang tidak bisa selalu dipastikan ada dan

kuota yang terbatas sih ya kak.”

P: “Jadi memang sinyal dan kuota itu jadi hal yang berpengaruh ya maul

sealam perkuliahan daring dimasa pandemi ini?”

S: “Iya kak, emang sangat berpengaruh karena di daerah saya sendiri sulit

sinyal jadi memang ada jam-jam atau saat-saat tertentu yang sinyalnya

bagus dan itu juga tidak berlangsung lama, karena kan untuk zoom dan

google meet harus sinyal yang kuat.”

P: “Nah selain kendala sinyal dan kuota itu biasanya ada tidak ya maul

kejadian miss informasi baik soal pemahaman perkuliahan dan lainnya

dalam penyampaian ke mahasiswanya sendiri?”

S: “Kalau selama perkuliahan daring atau tidak tatap muka seperti biasanya

emang bisa dibilang sering banget kak miss informasi kak, baik materi

kuliah, tugas, dan informasi akademik karena kan emang beda

pemahaman atau tidak mengerti akan informasi yang disampaikan.”

P: “Kalau cara maul sendiri dalam memahami miss informasi atau

meluruskan informasi yang salah tersebut gimana ya?”

S: “Untuk cara saya sendiri si kak lebih ke melakukan pemahaman sendiri

secara mandiri untuk mata kuliah sehingga saya dapat mengerti dengan

pemahaman saya, namun untuk hal lainnya baik kuliah dan informasi

91
akademik lainnya biasanya menanyakan kepada mahasiswa lainnya atau

mencari informasi yang valid aja sih kak.”

P: “Emang kalau daring mahasiswa harus lebih effort ya maul, nah kalau

menurut kamu sendiri lebih mana yang efektif, kegiatan perkuliahan

secara daring menggunakan media-media online tersebut atau tatap

muka?”

S: “Kalau soal pemahaman perkuliahan itu memang lebih baiknya

dilakukan secara tatap muka seperti semester-semester sebelumnya,

karena ya materi yang disampaikan secara daring ini lebih tidak

terperinci dan kurang dimengerti oleh mahasiswa atau lebih tepatnya

seperti lewat saja materinya tidak diresapi atau tidak masuk kedalam otak

mahasiswa kak, berbeda dengan kegiatan tatap muka.”

P: “Jadi emang kesannya selama perkuliahan selama pandemi ini sedikit

menyulitkan mahasiswa dalam penyerapan materi ya maul?”

S: “Iya kak emang lebih banyak mengalami kesulitan dalam mencerna

materi perkuliahan secara daring ini sih kak, selain itu juga berasa butuh

usaha yang lebih ekstra karena tugas terus menerus diberikan karena

bersifat elearning per minggu dan waktu pengumpulan yang cukup

singkat dan mata kuliah yang lumayan banyak dan padat kak.”

P: “Kalau maul sendiri dikasih pilihan maunya tetap online atau kuliah

daring atau kembali tatap muka seperti biasanya?”

S: “Kalau saya sih lebih memilih tatap muka ya kak kuliahnya, ya karena

bisa langsung interaksi dengan dosen soal materi perkuliahan juga jika

92
tidak mengerti kalau sekarang ya asalkan protocol yang dilakukan juga

baik dan sesuai prosedur kak”

P: “Untuk kegitan perkulihan secara daring yang sudah berlangsung 1tahun

setengah ini menurut maul gimana secara keseluruhan sistem perkulihan

daring dan pemenuhan informasinya maul?”

S: “Kalau menurut saya sendiri ya kak, emang perlu ditingkatkan yah,

terutama juga kepada dosen yang jarang memebrikan pengajaran secara

tatap muka melalui online seperti menggunakan platform zoom dan

google meet, soalnya ada juga kak dosen yang tidak memberikan materi

di elearnin. Jadi bisa dikatakan kita sebagai mahasiswa juga bingung

harus bagaiamana kalau materi tidak ada atau tidak paham dengan materi

yang hanya disampaikan di web elearning.”

P: “Oh seperti itu, kalau saran maul sendiri terhadap kegiatan perkuliahan

dan pemenuhan informasi yang valid atau menghindari potensi miss

informasinya gimana ya, bisa dikasih tahu?”

S: “Saran saya sih kak untuk seluruh instrument kampus lebih

memperhatikan segala aspek yang timbul saat kegiatan perkuliahan

daring selama pandemi ini, ya seperti mempermudah mahasiswanya lah

dalam kegiatan perkuliahan daring, seperti lebih sering dalam

mengupdate informasi yang diperlukan mahasiswa agar tidak perlu

mencari terlebih dahulu baru mendapatkan informasi tersebut, selain itu

juga bisa dengan update materi per minggu dan kegiatan perkuliahan

secara daring melalui video conference per 2 minggu bisa dilaksanakan

93
untuk memperjelas materi yang sudah disampaikan diminggu-minggu

kemarin agar tidak adanya miss informasi. Selain itu juga ya untuk tugas

dapat diberikan perpanjangan waktu pengumpulan waktu agar

mahasiswa dapat mengumpulkan dan tetap mendapatkan nilai. Gitu sih

kak.”

P: “Wah, semoga ya maul kedepannya kuliah tatap muka cepet-cepet

dilaksanakan. Makasih ya maul aku udah ganggu waktunya. Sekali lagi

terimakasih, aku rasa sudah cukup banyak dan membantu banget.

Makasih ya maul”

S: “Siap kak sama-sama ya.”

5. Narasumber 5

Nama : Scholastika Ester Putri Sianturi

Umur : 20 Tahun

Jurusan / Angkatan : Industri Peternakan / 2019

Tempat / Tanggal : Melalui via whatsapp / 25 Juni 2021

P: “Hallo, Scholastika saya maaf ganggu waktunya ya. Saya Gracella

Fikomm 17 ada keperluan ambil data untuk skripsi saya, kebetulan kamu

sesuai dengan data yang saya perlukan. Oh ya sebelumnya saya mau

terimakasih juga ya kamu mau saya hubungi lewat whatsapp jadi subjek

saya, makasih ya scholastika”

S: “Iya kak tidak apa-apa kok, senang bisa membantu”

94
P: “Oh iya, terimakasih saya mulai ya, oh ya saya pakai voice note ya biar

lebih jelas dalam penyampaiannya ya scholastika. Kamu jurusan apa di

Mercu dan sudah angkatan berapa sekarang?”

S: “Saya jurusan indutri peternakan kak, kebetulan angkatan 2019”

P: “Dikampus 2 ya scholastika?”

S: “Iya kak”

P: “Jadi udah dari semester berapa kuliah daringnya?”

S: “Dari semenjak semester 2 sih kak sampai ke sekarang sudah semester 4,

jadi kurang lebih hampir 2 semester kuliah online kak.”

P: “Saya tanya-tanya ya scholastika soal kuliah onlinenya.”

S: “Iya kak”

P: “Selama daring ini ada sistem yang mengatur kan scholastika dalam

kegiatan perkuliahannya? Untuk sistem itu gimana? Bisa dijelasin

scholastika?”

S: “Iya kak ada, kebetulan untuk sistematika memang tetap menggunakan

website resmi umby sendiri kak, yaitu web elearning yang diakses

mahasiswa untuk kegiatan daring setiap harinya. Selain itu juga memang

menggunakan media lain dalam kegiatan kuliahnya kak kayak zoom

sama google meet kak.”

P: “Kalau untuk kebutuhan informasi akademiknya gimana ya scholastika

dalam memenuhi hal tersebut mahasiswanya gimana ya cara dapet

informasinya?”

95
S: “Kalau soal akademik seperti perkuliahan daring ini kak pemenuhan

informasinya sendiri dilakukan mahasiswa sendiri secara mandiri, seperti

dengan mempelajari sendiri-sendiri materi yang sudah diberikan dosen

melalui website elearning umby sendiri kak, kalau untuk informasi

lainnya sendiri seperti jadwal dan lain-lain seperi informasi tambahannya

itu memang mencari sendiri, tetapi dibantu dengan web sia umby sendiri

kak, informasi dari dosen, mahasiswa lainnya. Kurang lebih gitu sih

kak.”

P: “Kalau soal akses infomasinya sendiri scholastika gimana?”

S: “Kalau saya ya kak soal masalah akses nya itu karena memang kebutuhan

masing-masing mahasiswa berbeda-beda, kalau saya sendiri memang

lebih umumnya ya fleksibel dalam mengakses informasi akademiknya,

selain itu juga banyak dibantu dengan google dan kawan-kawan kak.”

P: “Memang harus cari mandiri ya scholastika. Kalau untuk dikatakan

mudah sulitnya itu gimana kalian mahasiswa cari informasinya?”

S: “Kalau untuk dibilang mudah ya mudah kak, namun juga tidak bisa

dikatakan mudah begitu saja karena ya memang kalau uuntuk kuliah

online ini bergantung dengan kestabilan jaringan kak.”

P: “Jaringan memang harus mendukung ya scholastika kalau online seperti

ini. Biasanya kamu menggunakan media online apa aja untuk

mendukung kuliah online dan informasi akademiknya scholastika?”

96
S: “Iya kak, kalau media online sendiri memang lebih dominan yang saya

gunakan google sih ya kak, karena memang sekali cari semua akan

keluar.”

P: “Penggunaan media online seperti itu membantu tidak ya untuk

mahasiswa dalam kuliah online ini scholastika?”

S: “Untuk dikatakan membantunya sih bisa dibilang membantu ya kak,

karena selain tidak bisa mengandalkan materi dan informasi yang

diberikan dosen yang belum tentu dimengerti secara langsung. Maka

dengan adanya media online itu baik google dan lain-lainnya itu me-

support dalam hal tersebut kak.”

P: “Nah karena memang mencari informasi secara mandiri itu scholastika

itu sering terjadi miss informasi tidak ya untuk kegiatan daring dan

kebutuhan informasi akademik lainnya itu?”

S: “Kalau dikatakan tidak pernah itu bias ya kak, karena saya jarang sekali

mengalami miss informasi ya mungkin karena informasi yang sampai

kepada saya sendiri baik melalui koordinator kelas dan grup angkatan

sering memberikan informasi update yang membantu mahasisw lainnya

untuk mendapatkan informasi yang serentak atau sama jadi kurang dalam

hal miss informasinya. Mungkin kalau miss informasi itu lebih kearah isi

materi dalam mata kuliah sih kak.”

P: “Jadi memang informasi yang update terus membantu dan menghindari

miss informasi ya scholastika. Kalau menurut kamu sendiri lebih

memilih secara daring perkuliahannya atau tatap muka ya?”

97
S: “Kalau online saya tidak ya kak, karena dengan daring atau berbasis

online ini memang cenderung lebih luas dan umum dalam pemberian

informasinya. Kalau untuk tatap muka sendiri memang lebih valid.”

P: “Tatap muka memang lebih baik ya scholastika. Kalau kesan kamu

sendiri selama kegiatan perkuliahan online ini bagaiamana ya?”

S: “Kalau kesan sendiri soal kuliah online, saya bosan ya kak karena kita

harus belajar mandiri dan melalui layar atau virtual sehingga berasa

monoton, tidak se asik waktu kuliah tatap muka yang bisa secara

langsung belajar.”

P: “Jadi kalau mau milih kamu lebih senang dengan kuliah tatap muka ya

scholastika?”

S: “Iya kak, saya memang lebih memilih tatap muka atau offline. Ya karena

memang informasi yang diberikan dan didapatkan mahasiswa sendiri

lebih valid dan jelas.”

P: “Kalau menurut kamu sendiri untuk sistem perkuliahan secara online ini

apakah sudah baik atau perlu ditingkatkan lagi?”

S: “Menurut saya sendiri sudah cukup baik karena memang sudah ada

sistem seperti elearning yang mengatur dan menjadwalkan mahasiswa

dalam kegiatan perkuliahan online setiap hari. Namun memang perlu

adanya peningkatan dalam hal tersebut dan hal-hal penunjang lainnya

agar perkuliahan online ini juga berjalan dengan baik dengan sistem yang

lebih memadai atau bekerja maksimal.”

98
P: “Kalau kamu boleh kasih saran dalam kegiatan perkuliahan daring dan

pemenuhan informasi yang valid kedepannya pada masa pandemi ini apa

yah?”

S: “Tidak ada yang menginginkan daring dengan waktu yang lama.

Mahasiswa haruslah bisa beradaptasi dengan perkulihan online karena

dengan situasi sekarang akan lebih baik untuk memenuhin informasi

carilah melalui literatur literatur online ataupun tidak online yang dapat

membantu menggali ilmu dan usahakan kosultasi atau diskusi dengan

dosen atau teman jurusan untuk kebutuhan informasinya.”

P: “Jadi memang mandiri dalam mencari informasi tetapi jangan lupa tetap

libatkan dosen dan jurusan dalam informasi yang didapatkan ya

scholastika?”

S: “Iya kak betul seperti itu.”

P: “Wah, sepertinya sudah cukup informasi yang diberikan oleh scholastika

soal kuliah online ini, saya terimakasih banyak ya sudah mau bantu.

Semangat kuliahnya scholastika.”

S: “Baik kak sama-sama”

6. Narasumber 6

Nama : Aprilia Anggraini

Umur : 21 Tahun

Jurusan / Angkatan : Psikologi/2019

Tempat / Tanggal Wawancara : Melalui via whatsapp / 25 Juni 2021

99
P: “Selamat Siang Mba Ara, Perkenalkan saya Gracella Princessa

17071168, Mahasiswi Ilkom UMBY, saya sedang melakukan penelitian

terkait skripsi saya yang berjudul Pemanfaatan Media Online dalam

Memenuhi Kebutuan Informasi Akademik di Masa Pandemi Covid-19

pada Mahasiswa UMBY angakatan 2018 dan 2019. Disini saya mau

meminta kesediaan Mba Ara untuk menjadi narasumber saya. Apakah

Mba Ara bersedia? Saya menunggu balasan dari Mba Ara, Terimakasih”

S: “Ya mba saya bersedia”

P: “Wah terimakasih ya mba. Oh iya sebelumnya saya mau menjelaskan

terkait cara wawancaranya ya. Saya akan mengirimkan beberapa

pertanyaan melalui vn dan Mba Ara bisa menjawabnya dengan vn juga

agar lebih mudah. Terimakasih mba Ara”

S: “Oh iya mba boleh , kapan mulainya mba?”

P: “Kalo sekarang apa mba ara kuliah? Sekarang bisa mba?”

S: “Sekarang juga boleh kok mba”

P: “Baik mba ara saya mulai yaa. Mba Ara di Mercu Buana ini sudah

semester berapa dan sudah berapa lama melakukan kegiatan kuliah

secara daring maupun menerima informasi secara daring?

S: “Sekarang saya semester 4 mba, mulai kegiatan secara daring itu sejak

saya semester 2 ya kira-kira udah satu tahun tiga bulan”

P: “Sudah lumayan lama ya berarti mba Ara. Untuk kegiatan-kegiatan

secara daring atau online ini apakah ada sistem yang mengelolahnya?

100
S: “Ada kak, jadi disni ada sistem e-learning untuk mengurus perkuliahan

mahasiswa, isinya kita bisa liat materi disitu, upload tugas, ngisi forum

kak. Ada juga e-office, untuk kebutuhan surat-surat yang ingin kita minta

ke bagian tata usaha gitu kak.

P: “Oh jadi ada dua sistem yang bisa dipakai ya Mba Ara. Kalau untuk

sistematiknya sendiri itu gimana?

S: “Untuk sistematikanya jadi kita nyesuain sama jadwal kuliah dihari itu

terus kita log in ke e-learningnya nah nanti di e-learningnya kita lihat

materi, video materi, bisa juga kita ngirim tugas disitu sama biasanya ada

beberapa kuis yang dikasih lewat e-learning, kalau misalnya ada

pertemuan lewat zoom sama google meet biasnaya di info lewat grup

whatsapp mba.

P: “Kalau sistematika dari e-office itu gimana mba?

S: “Kalau e-office itu kita bisa langsung masuk ke webnya kalau kita butuh

surat-surat dari tata usaha mba atau nggak bisa untuk upload bukti

pembayaran kuliah mba.”

P: “Oh jadi lebih ke kebutuhan surat-surat gitu ya mba. Selanjutnya, kalau

dalam pemenuhan informasi akademik bagaimana caranya mba Ara

mendapatkan informasi yang dibutuhkan?”

S: “Saya biasanya nanya ke akun whatsapp atau bisa cari tau kea kun

Instagram kampus mba”

P: “Dengan begitu mba Ara merasa itu mudah atau sulit? Terus dalam

memproses informasi itu butuh waktu yang lama nggak kira-kira?

101
S: “Sebenarnya mudah mba kalau untuk dapat informasinya, cuma disini

nunggu balasan dari pihak yang bersangkutan biasanaya memang agak

lama”

P: “Oh baik mba. Disini biasnya mba Ara menggunakan media online apa

aja dalam perkuliahan ataupun untuk menerima informasi akademik?”

S: “Seperti yang sudah saya ceitakan di awal mba, jadi saya menggunakan

media seperti e-learning, google meet, zoom, sama e-office”

P: “Dari media-media yang sudah mba Ara sebutkan, apakah membantu

dalam memebrikan kebutuhan yang diinginkan mba Ara dalam hal ini

terkait perkuliahan dan informasi akademik”

S: “Kalau dari aku sih membantu mba dan memudahkan juga dalam kuliah

apalagi di masa sekarang, tapi kendalanya biasa di jaringan mba kalau

jaringan kurang stabil jadi agak susah ngikutin kuliahnya”

P: “Yang menjadi masalah disini artinya di jaringan ya mba. Nah, pernah

nggak terjadi kesalahan penerimaan infromasi selama kegiatan yang

berlangsung secara daring atau online ini? Kalau pernah, gimana caranya

mba Ara mendapat informasi yang valid?”

S: “Iya mba, saya pernah jadinya saya nanya ke beberapa teman saya yang

sudah mendapat informasi duluan jadinya saya nyocokin sama informasi

yang saya dapat”

P: “Kalau begitu, apakah penggunaan media online dirasa efektif? Jika

dibandingkan dengan tatap muka gimana?”

102
S: “Kalau dikatan efektif, saya rasa efektif mba karena menghemat waktu

dan fleksibel, materi juga jadi terdokumentasi gitu karna kesimpan di e-

learning kan mba. Tapi kalau disuruh milih saya lebih milih secara tatap

muka mba, karena bisa secara langsung dengerin dosen menjelaskan dan

saya rasa juga itu lebih menyenangkan dan seru juga, apalagi selama

pandemi ini kuliah praktek dilakukan secara online seperti ada yang

kurang aja gitu mba, besar harapan saya untuk praktek dilakukan secara

offline tentunya dengan protocol yang baik mba.”

P: “Oh ya baik Ara, untuk kesan dari mba Ara sendiri gimana selama

perkuliahan secara daring dan menerima informasi akademik secara

daring?”

S: “Cukup menyenangkan mba, namun yah balik lagi sering terjadi miss

komunikasi karena jaringan yang kurang stabil, dan kadang juga ada

tabrakan jadwal zoom dengan kelas lain.”

P: “Kalau untuk secara keseluruhan, bagaimana sistem perkuliahan secara

daring maupun pemberian informasi secara daring dari Univesitas Mercu

Buana? Apakah sudah cukup atau perlu ditingkatkan lagi?”

S: “Perlu ditingkatkan mba, terutama mengenai infomasi persyaratan

menjelang ujian tengah semester atau ujian akhir semester. Seringkali

persyaratan tentang pembayaran baru dijelaskan seminggu sebelum

ujian. Dengan tunggakan SPP yang tidak sedikit, tentunya untuk

mendapatkan uang ratusan ribu ataupun jutaan dalam waktu seminggu

saya rasa berat.”

103
P: “Apakah ada saran yang bisa mba Ara berikan terkait informasi akademik

secara daring selama pandemi ini?”

S: “Ada mba, terkait jadalam waban saya yang sebelumnya. Informasi yang

diberikan kepada mahasiswa saya harap kedepannya tidak mendadak.

Serta diberikan keringanan kepada mahasiswa yang SPP nya masih

belum sesuai dengan bulan berjalan.”

P: “Jadi saran yang mba Ara kasih terkait pemeberian informasi yang harus

diberikan dari jauh-jauh hari agar mahasiswa bisa mempersiapkan apa

yang harus disiapkan ya?”

S: “Iya mba benar”

P: “Oh iya baik Ara, makasih ya Ara sudah membantu saya dalam

menjawab beberapa pertanyaan. Semangat dalam kuliahnya Ara”

S: “Siap mba sama-sama, semangat skripsinya mba”

104

Anda mungkin juga menyukai