Abstrak
Peran seni dalam konteks pendidikan umum adalah membantu tujuan pendidikan dan
menjadi metode pendekatan belajar dengan cara: belajar dengan Seni artinya Seni sebagai
Alat Untuk Memahami Subjek Matter, dari suatu mata pelajaran, belajar melalui seni
artintya seni sebagai wahana atau media untuk menggali subject matter, dan belajar
tentang seni yaitu seni sebagai materi ajaran, Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah
salah satu bentuk pembelajaran yang memiliki ruang lingkup dan sasaran yang
berbeda dengan pembelajaran formal (persekolahan). Sasaran yang dibidik dan yang
menjadi warga belajae bukan anak-anak usia sekolah, melainkan para pemuda dan
orang dewasa. Dari sinilah urgensi peranan seni sebagai media dan alat pembelajaran
diperlukan agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan. Namun pencapaian
tujuan pembelajaran sendiri sangat bergantung kepada kemampuan tutor dalam
menguasai seni sebagai alat dan media untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan
mencapai materi kepada warga belajarnya.
Kata kunci: seni sebagai media dan alat, tutor PLS, warga belajar.
jar, maka tutor semestinya mampu tutor bekerja dihadapan warga belajar,
membuat rangsangan/stimulus meng- maka setiap kali berhadapan dengan
gunakan alat pembelajaran yang ber- warga belajar harus selalu tampil
sifat normative. Andaikan tutor ter- menarik agar menjadi lebih percaya
paksa menghukum warga belajar se- diri (PD), untuk tampil PD tentunya
mestinyalah tutor tersebut dalam harus didukung oleh pemahamannya
menghukum harus mengandung nilai- tentang gaya busana mulai dari model,
nilai pembelajaran, agae akan tidak pemilihan bahan sampai pada
merasa tersinggung dan patah se- pemilihan warna, sehingga sni busana
mangat oleh tindakan tutor. Pema- yang dipakainya tampak harmoni dan
haman tutor terhadap alat pembela- serasi, enak dipandang mata, yang
jaran yang bersifat normative harus dapat dimulai dari ujung kaki
dikuasai oleh semua tutor sebab hal ini (pemakaian sepatu yang mengkilap)
merupakan dasar dan kekuatan tutor sampai pada penataan rambut yang
dalam melakukan reinforcement/ peng- sesuai.
uatan kembali terhadap warga Model busana yang dikenakan
belajarnya. Sudah barang tentu bagi tidak bisa dianggap sepele, perlu
warga belajar yang mampu melaksana- pengetahuan khusus bagi para tutor,
kan tugas dengan baik, tutor harus keserasian warna maupun aksesoris
memberikan reaksi yang positif dan yang dipakai, seperti ikat pinggang,
memberi "bimbingan" kepada warga tempat HP jika ada, atau bollpoint
belajar agar lebih termotivasi dan yang terselip di saku baju, merupakan
terangsang untuk lebih baik lagi. sesuatu yang tampak menempel di
Sebaliknya bagi warga belajar yang tubuh tutor, sehingga apabila hal
malas, kurang berhasil dalam belajar, tersebut diperhatikan akan membawa
sering "mbolos" dan sering tidak ke seni penampilan yang menarik,
mengerjakan pekerjaan rumah dengan indah dan enak dipandang.
baik, mestinya mampu pula memberi-
kan hukuman yang tetap mengandung 2. Faktor Internal
nilai-nilai pembelajaran. Dalam dunia Faktor internal yang harus
pembelajaran tidak diperkenankan dimiliki oleh tutor dalam menciptakan
menghukum warga belajar disertai peristiwa pembelajaran yang terdiri
dengan rasa "gemes", rasa dendam, atas kemampuan intelektual (intellectual
apalagio diwarnai rasa benci. Tutor skill), seni informasi verbal, dan seni
dalam melaksanakan reinforcement seyo- strategi cognity.
gyanya selalu mengedepankan rasa ka-
a. Kemamfuan Intelektual
sih sayang, cinta kasih terhadap warga
belajarnya, dengan bermodalkan hal Kemampuan intelektual tutor
tersebut di atas diharapkan hasil dalam proses pembelajaran yang tidak
pembelajaran akan tercapai secara dapat diabaikan adalah kemampuan
optimal, dan tutor telah melakukan penguasaan bahan atau kemampuan
perannya sebagai pendidik yang intelektual, disamping kemampuan
professional dalam arti yang luas. menguasai bahan tutor dapat terlepas
Seni Penampilan (Performance dari penguasaan keterampilan dan
art). Seorang tutor hendaknya paham sikap yang dapat "ditularkan" atau
betul akan penampilannya, karena ditransfer kepada warga belajar
Vol. VI No. 2/Mei-Agustus 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
untuk itu tutor dituntut untuk yang akan diperoleh, hasil belajar anak
menguasai/ melakukan informasi ver- tidak akan optimal.
bal; secara gamblang dan jelas, artinya
tutor harus mampu berbicara secara c. Seni strategi cognity
tegas, jelas, lugas, dan dapat dipahami Faktor yang tidak kalah pen-
apa yang disampaikan, baik bagi warga tingnya yang harus dimiliki oleh se-
belajar yang duduk di depan maupun orang tutor sekolah adalah kemam-
warga belajar yang duduk di meja puan tutor memilih strategi dalam
belakang. Tutor mestinya mampu proses pembelajaran bagi warga be-
menjelaskan materi secara lugas., lajarnya. Bagaimanapun juga yang
didukung oleh olah vocal yang baik namanya tutor memberikan pembela-
dari segi intonasi maupun volume jaran dapat dipastikan akan menggu-
suara yang jelas. nakan strategi agar bahan ajar yang
Kemampuan melakukan infor- disampaikan kepada warga belajar
masi verbal bagi warga belajar meru- dapat diterima dengan mudah dan
pakan hal yang sangat penting dan bahan ajar dipahami secara kompre-
menjadi salah satu faktor yang menen- hensif oleh warga belajarnya. Hal yang
tukan akan keberhasilan warga sangat tidak mungkin seorang tutor
belajarnya. Sebab bagaimanapun juga dalam melaksanakan tugasnya terlepas
warga belajar memerlukan proses dari strategi pembelajaran, sebab
pembelajaran yang banyak diwarnai strategi merupakan hal yang sangat
dengan informasi dari tutor. Seorang menentukan dalam proses pembelajar-
tutor harus mampu melakukan berbi- an, apa lagi pembelajaran berbeda pa-
cara/komunikasi secara jelas dan da kelompok satu dengan kelompok
mengerti apa yang dikatakan oleh lainnya, maka strategi belajar mengajar
tutornya. Kemampuan ngomong di tidak dapat dilepaskan.
depan kelompok secara lugas dan jelas Proses belajar mengajar sangat-
menjadi tuntutan bagi tutor, artinya lah tergantung dari strategi yang digu-
seorang tutor haras mempu sebagai nakan oleh para tutor dalam melaksa-
nara sumber yang dapat menyam- nakan tugasnya, untuk itu tutor sangat
paikan materi secara lisan yang dapat dituntut dalam menguasai strategi be-
didengar semua warga belajar yang ada lajar mengajar di depan kelompok.
dalam kelompok dimana tutor Ketepatan dalam memilih strategi
memberi pembelajaran.
belajar, tutor diharapkan memahami
Kemampuan berbicara di depan benar kelebihan dan kekurangan suatu
kelompok bagi tutor merupakan fak- strategi yang akan digunakan di depan
tor yang dapat mempengaruhi hasil kelompok, sebab bagaimanapun jua
belajar bagi warga belajar, oleh karena kesalahan dalam memilih strategi akan
itu kemampuan melakukan informasi mengurangi hasil yang diperoleh
verbal bagi tutor menjadi sangatlah warga belajar. Dalam proses pembe-
penting keberadaannya. Dapat diba- lajaran tidak dapat terlepas dari aturan-
yangkan apa yang terjadi manakala aturan yang telah lazim dilakukan da-
seorang tutor tidak mampu melakukan lam pembelajaran atau seorang tutor
informasi verbal saat tutor berada di tidak bisa memberi pelajaran tanpa
depan kelompok, dan hasil belajar bagi persiapan yang matang (Rifa'i dkk,
warga belajar dapat diketahui hasil 1995).
Vol. VI No. 2/Mei-Agustus 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
memahami apa dan bagaimana seperti dalam lingkup informal, dan mampu
telah dibahas di atas, maka tugas-tugas menegaskan program-program kebu-
dan kepercayaan kepada tutor akan tuhan dan lingkup informal, dan mampu
dapatdilaksanakan yang baik dan menegaskan program-program ke-
penuh rasa tanggung jawab, yang pada butuhan dan kemampuan warga bela-
muarannya adalah dapat membawa jar.
warga belajar akan mengangkat kehi-
dupannya dalam arti yang luas Daftar Pustaka
(Derektorat Penmas 1983). Brookfield, 1987, Understanding and
Fascilitating Aduld Learning,
D. Simpulan diterjemahkan oleh Roesmining-
Sekurang-kurangnya ada tiga sih, 1990 Malang: IKIP Malang
simpul yang dimajukan dari paparan di DePoerter, Bobbi dan Mike" Hemacki.
atas, Yaitu: Pertama, untuk mening- 1999, Quantum Learning, diterje-
katkan kualitas kemampuan pembela- mahkan oleh Alwiyah Aburah-
jaran, seorang tutor selain harus me- man, Bandung: Kaifa
ningkatkan substansi bidang tugasnya
juga harus memahami dan menguasai Direktorat Pendidikan Masyarakat,
secara benar tentang seni sebagai alat 1983, Risalah Buku Paket A,
dan media pembelajaran yang baik Jakarta: DitTimas Ditjen Diklu-
dalam arti luas. Kedua, pembelajaran sepora
sebagai peristiwa seni pertunjukan Golberg, Merryl, 1997, Art and Learn-
(performing art) perlu dijiwai dan di- ing: An Integrated Approach to
hayati oleh seorang tutor dengan cara Teaching and Learning in Multicul-
menguasai dua faktor yang utama, tural and Multilingual setting, New
yaitu: (1) faktor eksternal yang melekat York: Longman
pada pribadi tutor antara lain: mampu
melakukan pendekatan dengan ber- Holden, D.C., 1977, "The art in Gene-
bagai gaya, mampu melakukan reinforce- ral Education: Aestetic Educa-
ment penguatan kembali kepada warga tion", dalam Rubin, L., (ed.),
belajarnya, (2) faktor internal yaitu, Curriculum handbook, Boston:
kemampuan intelektual, kemampuan Allyn and Bacon, hal. 122-132.
melakukan informasi verbal dan Iskandar A., 1990, "Pemberantasan
mampu melakukan strategi cognity. Buta Huruf di Indonesia",
Kedua faktor tersebut sangatlah Makalah pada seminar tundak
penting dikuasai agar dalam proses lanjut Kompetensi Dunia ten-
pembelajaran dapat berjalan dengan tang Pendidikan Bagi Semua, Ja-
penuh kesungguhan sehingga mem- karta: 13-15 Maret 1991
peroleh hasil belajar yang optimal,
--------------, 1992, "Pendidikan Luar
dengan indikasi adanya perubahan
Sekolah dalam Sistem Pendidik-
pengetahuan, sikap dan keterampilan
an Nasional", Makalah disam-
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
paikan pada seminar dan Temu
Ketiga penguasaan tutor terhadap seni
Kolegial Nasional V di Yogya-
sebagai pendekatan pembelajaran (alat
dan media) perlu diselaraskan dengan karta tanggal 16-17 Januari 1992
prinsip-prinsip belajar orang dewasa
Vol. VI No. 2/Mei-Agustus 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI