Anda di halaman 1dari 21

PEMAHAMAN DASAR

SOCIAL ACCOUNTABILITY
(SA8000 : 2014)

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 1
PENGERTIAN
SA 8000 (Social Accountability) adalah standar sertifikasi terkemuka
untuk bisnis dan berbagai organisasi di seluruh dunia. Standar ini pada
awalnya dirancang dalam 1997 oleh sebuah organisasi bernama Social
Accountability International. Namun, selama bertahun-tahun, standar
SA 8000 telah berkembang menjadi kerangka kerja umum yang
membuktikan komitmen bisnis terhadap perlakuan yang adil terhadap
karyawan.
Standar ini mencerminkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan deklarasi yang dikeluarkan
oleh International Labour Organization (ILO).

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 2
MANFAAT SA8000 BAGI PERUSAHAAN
1. Menunjukkan akuntabilitas sosial
Sertifikasi akuntabilitas sosial SA8000 memberikan jaminan yang
kredibel dan dapat diandalkan bahwa Anda menjaga lingkungan
kerja yang ramah, serta terus mengatasi dan menghindari risiko
pada lingkungan sosial dan tenaga kerja.
2. Meningkatkan kontrol sosial
Berdasarkan standar SA8000, Anda bertanggung jawab atas kinerja
Anda, sehingga dapat terus memantau dan meningkatkan kontrol
sosial internal sendiri.

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 3
MANFAAT SA8000 BAGI PERUSAHAAN
3. Keunggulan kompetitif
Organisasi harus membuat sertifikasi SA8000 mereka menjadi publik,
dan juga bebas untuk memublikasikannya. Hal ini dapat
membuktikan kepada para pemangku kepentingan, klien, dan calon
karyawan bahwa Anda memprioritaskan kondisi kerja yang adil,
sehingga dapat membantu memenangkan bisnis baru dan merekrut
talenta terbaik.
4. Verifikasi independen
Meningkatkan kredibilitas Anda dengan penilaian independen oleh
organisasi yang diakui oleh Layanan Akreditasi Akuntabilitas Sosial
(SAAS), sebagai organisasi yang memiliki kemampuan dan keahlian
untuk memberikan evaluasi yang menyeluruh dan objektif.

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 4
TUJUAN PELATIHAN
1. Agar peserta memahami norma-norma sosial dalam melakukan
aktivitas kerja
2. Membangun hubungan kerja yang kondusif dan harmonis sehingga
tercipta produktivitas yang optimal
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
4. Mampu membangun kesadaran dan komitmen seluruh elemen
perusahaan
5. Mampu menciptakan peningkatan berkelanjutan di organisasi

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 5
ELEMEN PERSYARATAN SA8000 : 2014
1. Pekerja Anak
2. Paksa & Wajib Kerja
3. Health & Safety
4. Kebebasan Berserikat & Hak untuk Berunding Bersama
5. Diskriminasi
6. Praktek disiplin
7. Jam Kerja
8. Pemberian upah
9. Sistem Manajemen
02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 6
PEKERJA ANAK
Pekerja anak dapat memiliki konotasi
pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka,
dengan gaji yang kecil atau pertimbangan bagi
perkembangan kepribadian mereka, keamanannya,
kesehatan, dan prospek masa depan.

Setiap orang yang berusia di atas 18 tahun, akan dapat dipekerjakan


pada perusahaan sesuai dengan aturan (UU No. 13 tahun 2003 Bab X,
pasal 68, 70 dan UU No. 20 tahun 1999) dan instrument Nasional dan
Internasional terkait dengan SA8000. Lebih lanjut lagi, perusahaan
tidak akan bekerjasama dengan pemasok, subkontraktor, dan sub
pemasok yang mempekerjakan karyawan di bawah usia 18 tahun
02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 7
KERJA PAKSA
Kerja paksa adalah melakukan pekerjaan di bawah
ancaman sanksi atau hukuman di mana pekerja
tidak memiliki kebebasan untuk menyepakati
pelaksanaan pekerjaan atau dengan kata lain
pekerjaan yang tidak dilakukan dengan suka rela.

Perusahaan menghormati UU No.19 tahun 1999 pasal 1 ayat 1.


Manajemen wajib untuk tidak mempekerjakan atau menyebabkan
dipekerjakannya jenis-jenis pekerja paksa atau perbudakan. Hal ini
juga diberlakukan kepada seluruh penyedia jasa dimana perusahaan
memiliki hubungan bisnis

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 8
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012,
pengertian keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. (OHSAS 18001)

Perusahaan berkomitmen untuk mematuhi standar keselamatan dan


persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.1 tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja. Dan mengakui sepenuhnya bahwa
keselamatan dalam industri adalah kata kunci untuk setiap sukses
Kebijakan Hubungan Industrial.
02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 9
KEBEBASAN BERSERIKAT & HAK BERUNDING BERSAMA
Kebebasan berserikat mengacu kepada hak seseorang untuk bergabung
dengan suatu kelompok dan juga keluar dari kelompok tersebut secara
sukarela. Hak ini dijamin oleh instrumen-instrumen hak asasi manusia
modern, seperti:
• Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia – Pasal 20 dan 23
• Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik – Pasal 22
• Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia – Pasal 11
• Konvensi Amerika tentang Hak Asasi Manusia – Pasal 16
• Undang-Undang Dasar 1945 – Pasal 28I ayat (4)
Setiap orang yang bekerja harus memiliki kebebasan BERSERIKAT, karena
merupakan Hak dasar yang ditentukan dalam UU No. 13 Tahun 2003 pasal 104
dan UU No.21 tahun 2000. Setiap orang yang bekerja berhak untuk perundingan
bersama, sehubungan dengan hal yang berkaitan dengan upah, kondisi layanan
dan hak-hak hukum lainnya seperti karyawan pasti akan diberikan di bawah
hukum negara ini.
02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 10
DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah perlakuan kelompok mayoritas
yang menyudutkan kelompok minoritas karena
perbedaan suku, ras, agama, jenis kelamin, dan status
sosial.
Perusahaan tidak boleh terlibat atau mendukung diskriminasi dalam
mempekerjakan, remunerasi, akses ke pelatihan, promosi, penghentian atau
pensiun berdasarkan ras, kasta, kebangsaan, agama, kecacatan, jenis kelamin,
orientasi seksual, serikat, kecacatan, jenis kelamin, orientasi seksual, keanggotaan
serikat, afiliasi politik, atau usia. perusahaan tidak akan mengganggu pelaksanaan
hak-hak personel untuk mengamati teori atau praktek, atau untuk memenuhi
kebutuhan yang berkaitan dengan ras, kasta, kebangsaan, agama, kecacatan, jenis
kelamin, orientasi seksual, keanggotaan serikat, afiliasi politik, atau usia.

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 11
PRAKTEK DISIPLIN
Organisasi harus memperlakukan semua personel dengan bermartabat
dan hormat. Organisasi tidak boleh terlibat atau mentolerir penggunaan
hukuman fisik, pemaksaan mental atau fisik dan pelecehan verbal
personil. Tidak ada perlakuan kasar atau tindakan tidak manusiawi yang
diperbolehkan.
Dalam praktek kedisiplinan seluruh pekerja patuh
terhadap peraturan perusahaan dan UU tenaga kerja
yang berlaku

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 12
JAM KERJA
Jam Kerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang
hari dan/atau malam hari. Jam Kerja bagi para pekerja di sektor swasta diatur dalam pasal 77
sampai dengan pasal 85 Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo. Undang-
Undang Cipta Kerja No.11 Tahun 2020. Serta pasal 21 sampai dengan 25 Peraturan Pemerintah No.
35/2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja. Peraturan Pemerintah ini muncul untuk melengkapi perubahan
aturan perburuhan paska terbitnya UU Cipta Kerja.
Pasal 77 ayat (1) dan (2) UU No. 13/2003 jo. UU No. 21/2020 dan pasal 21 ayat (2) Peraturan
Pemerintah No. 35/2021 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja.
Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telah disebutkan diatas yaitu:
• 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu;
atau
• 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 13
PEMBERIAN UPAH
Menurut Pasal 1 angka 30 Undang-undang Nomor 13 tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan (UU 13/2003), Upah adalah hak pekerja yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi
kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau
akan dilakukan.
Perusahaan akan memberikan Upah yang layak sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 Pasal 88-98 dan sesuai dengan tingkat Upah
yang ditentukan oleh Gubernur Setiap tahunnya, termasuk tunjangan dan
kenaikan berjenjang Tahunan sesuai kebijakan yang berlaku dan sesuai kontrak
kerja. Pengurangan dari Upah jika perlu akan dilakukan sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 14
SISTEM MANAJEMEN
1. Kebijakan, Prosedur dan Rekaman (Policy, Procedure and Record)
Pimpinan puncak menetapkan Kebijakan Perusahaan , kode Etik Etik , Manual
dan prosedur perusahaan untuk diinformasikan, dikomunikasikan, dan
dipahami seluruh karyawan untuk berkomitment dalam mematuhi
persyaratan SA8000
2. Tim Kinerja Sosial (TKS) / Social Performance Team (SPT)
Perusahaan menentukan TKS yang terdiri atas unsur perusahaan dan pekerja
yang ditunjuk atas dasar pemilihan dan disahkan oleh Top Manajemen.
TKS, bertugas untuk memonitor penerapan SA8000 di perusahaan berjalan
dengan efektif, serta memberikan masukan kepada Top manajemen jika terjadi
pelanggaran yang ditemukan/diketahui

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 15
SISTEM MANAJEMEN
3. Identifikasi dan Penilaian Peluang dan Resiko / Identification and Assessment of
Opportunities and Risks
Seluruh Department/Divisi terkait harus melakukan identifikasi dan penilaian
resiko terhadap peluang dan resiko khususnya terkait persayaratan Sosial dan
Kesehatan serta Keselamatan Kerja.
4. Pemantauan /Monitoring
Kegiatan monitoring dilakukan oleh Tim Kinerja Sosisal (TKS) untuk memantau
dan memastikan :
• Efektifitas kegiatan di tempat kerja sesuai dengan persyaratan SA8000
• Dilakukan analisa penilaian peluang dan resiko pada kegiatan operasional
• Kegiatan yang dilakukan telah memenuhi Kebijakan perusahaan

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 16
SISTEM MANAJEMEN
5. Keterlibatan Internal dan Komunikasi / Internal Involvement and
Communication.
Organisasi telah menunjukkan bahwa personil secara efektif memahami
persyaratan SA8000, dan secara teratur akan dikomunikasikan persyaratan
SA8000 melalui pertemuan (komunikasi) rutin melalui :
• Kode Etik Perusahaan tersedia pada tempat-tempat yang mudah diakses oleh
karyawan
• Dilakukan pemahaman atau training terkait persyaratan SA8000 secara
periodik dan terdokumentasi

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 17
SISTEM MANAJEMEN
6. Manajemen Keluhan dan Penyelesaian / Complaint Management and
Resolution
Perusahaan telah menetapkan mekanisme pengendalaian dan penyelesaian
Keluhan baik keluhan yang dilakukan oleh karyawan (internal) maupun
keluhan yang dilakukan oleh pihak berkepentingan (eksternal) dalam SOP-
HRM-12 Penanganan Keluhan Karyawan.
Keluhan-keluhan yang dimaksud adalah penyimpangan/pelanggaran terkait
implementasi SA8000 termasuk diantaranya adalah K3 dan lingkungan kerja.

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 18
SISTEM MANAJEMEN
7. Verifikasi eksternal dan Keterlibatan Stakeholder (pihak berkepentingan)/
External verification and Stakeholder Involvement (interested parties).
Perusahaan akan selalu berkomitment dan patuh terhadap ketentuan
persyaratan audit SA8000 baik yang dilakukan dengan informasi atau tanpa
pemberitahuan sebelumnya dan akan bekerjasama dengan auditor dalam
melakukan verifikasi kesesuaian implementasi SA8000 di PT.Kemas Indah Maju
Perusahaan juga akan selalu berpartisipasi dalam keterlibatan pihak-pihak
berkepentingan untuk mematuhi persyaratan SA8000
8. Tindakan Koreksi dan Pencegahan/ Corrective and Preventive Action
Perusahaan telah merumuskan dan menetapkan mekanisme Tindakan Korektif
dan Pencegahan yang harus dilakukan oleh seluruh fungsi yang terkait di
dalam perusahaan termasuk Tim Kinerja Sosial (TKS) yang diatur dalam
prosedur SOP-QA-06 Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 19
SISTEM MANAJEMEN
9. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan / Employee Training and Development
Perusahaan berkewajiban merencanakan, menyusun dan melaksanakan
kegiatan training baik internal maupun eksternal untuk meningkatkan
kemampuan karyawan termasuk dalam pemahaman persyaratan SA8000. Dan
mekanisme pelatihan karyawan diatur dalam SOP- OMC-05 Pelatihan Karyawan

10. Manajemen Pemasok dan Kontraktor / Management of Suppliers and


Contractors
Uji kelayakan supplier dan kontraktor telah dilakukan perusahaan termasuk
didalamnya saat melakukan pemilihan dan menetapkan supplier atau
kontraktor baru, agar mereka dapat mematuhi persyaratan standar SA8000,
yang diatur dalam SOP-PCH-03 Pengendalian Supplier/Sub Kontraktor

02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 20
02/06/2022 bd.vuurwanto@gmail.com 21

Anda mungkin juga menyukai