Anda di halaman 1dari 9

BABI

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsur biotik dan abiotik.
Unsur abiotik yaitu unsur yang tidak hidup atau biasa dikatakan sebagai benda mati
tetapi besar pengaruhnya terhadap ekosistem, seperti suhu, udara, cahaya, dan
nutrient. Komponen penting yang sama pengaruhnya kepada organisme adalah
komponen biotik. Komponen biotik yaitu semua organisme hidup yang ada pada
suatu ekosistem atau semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan
suatu individu (Campbell, 2000).
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen-komponen
tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas
(Sativani,2010).
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof)
Organisme yang disebut konsumen makro adalah organisme yang memperoleh energi
untuk hidupnya dengan jalan memakan bahan-bahan organik. Organisme ini sebagian
besar berupa hewan dalam arti luas. Sifat komponen makro kebalikan dari organisme
pengurai, yaitu berukuran besar, mempunyai kecepatan metabolisme rendah, dan
memiliki morfologi yang sesuai dengan cara makannya. makanan yang dimakan
berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali
oleh produsen (Campbell, 2000).
Salah satu jenis dekomposer yang paling sering ditemui pada hutan alam
adalah cacing cacing tanah.Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak
bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yang gembur danlembab. Cacing tanah
merupakan hewan dekomposer yang telah hidup dengan bantuan sistem pertahanan
mereka sejak fase awal evolusi, oleh sebab itu mereka selalu dapat menghadapi
invasi mikroorganisme patogen di lingkungan mereka. cacing tanah
memiliki kekebalan humoral dan selular mekanisme.Selain itu telah ditemukan cairan
selom cacing tanah yang mengandung lebih dari 40 protein(Caudill, 2010).

I.2 Tujuan Kuliah Lapangan

Tujuan dari kuliah lapangan ini antara lain:

1. Mengetahui berbagai jenis dekomposer.


2. Mengetahui berbagai jenis populasi.
3. Mengetahui jenis simbiosis yang terjadi.
4. Mengetahui jenis spesies satwa malam.
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

II.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada , 01April-02 April 2016,hutan pendidikan


Bengo-bengo( Puncak birawan) Kabupaten maros.

II.2 Alat Dan Bahan

II.2.1 Alat

Dalam praktikum ekologi umum ini alat-alat yang digunakan adalah:


1. Tali rapiah
2. Roll meter
3. Tampan
4. Saringan
5. Botol aqua
6. Ember
7. Pinset
8. Head lamp
9. Alat tulis
10. Table pengamatan
11. label

II.2.2 Bahan
1. formalin 40%
2. alkohol 90%
3. air pelarut
II.3 Cara Kerja

a. populasi

1. Membuat flot ukuran 20 x 50 meter

2. Mengidentifikasi jenis hewan yang ada di dalam flot tersebut.

b. Dekomposer

1. Membuat flot ukuran 10x10 meter,kemudian dibagi menjadi 5x5 meter dan
didalam ukuran 5x5 meter dibuat lagi subplot ukuran 1x1 meter.

2. Mengumpulkan semua serasah yang ada di setiap subplot.

3. Menyaring serasah lalu mengidentifikasi jenis organisme dari serasah tersebut.

4. Masukkan air 1 liter, dengan formalin sebanyak 0.05% dalam air.

5. Miramkan air kedalam subplot secara merata yang sudah dibersihkan dari serasah .

6. Munggu sekitar 5 menit dan amati organisme yang ada di dalm subplot.

7. Mengumpulkan organisme kedalam botol berdasarkan jenis yang sama.

8. Memberi nama pada botol berdasarkan subplot masing-masing.

9. organisme yang sudah dimasukkan kedalam botol diberi alkohol secukupnya

9. ulangi cara 2 sampai 9 pada subplot yang lain.

10. Keringkan organisme( cacing) dan ukur panjangnya masing-masing.

c. Simbiosis dan kompetisi

1. Mengamati setiap pohon yang terdapat simbiosis.

2. Mencatat nama pohon, dan tumbuhan inangnya

3. mengidentifikasi jenis simbiosis yang terjadi pada pohon tersebut.


d. Pengamatan satwa malam dengan metode line transek.

1. Membuat flot dengan ukuran panjang 50 meter, lalu dibagi menjadi 5 bagian.

2. Mencatat semua satwa dan waktu pada jenis spesies yang ditemukan ditiap subplot.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil

III.1.1 Tabel Data

Pengamatan dekomposer

Jenis Jumlah Organisme per Subplot (1m2) Total


decomposer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cacing 11 1 - 1 1 1 3 2 2 - 22

Jenis Panjang cacing per Subplot (1m2) Total


decomposer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cacing

Pengamatan organisme per subplot di dalam serasah

Jenis Panjang cacing per Subplot (1m2) Total


decomposer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rayap ∞ 7 7+∞
serangga 1 1 2

Keterangan: pada subplot 1,2,3,8,9 dan 10 tidak terdapat organisme

Pengamatan populasi

Jenis Spesies Jumlah

Cacing 22
Rayap Banyak

Serangga 2

Pengamatan simbios yang terjadi

Spesies Simbiosis yang terjadi

Belum diketahui namanya Parasitisme

Belum diketahui namanya Komensalisme

Pengamatan satwa malam

Waktu Spesies Subplot 1

20:18 Laba-laba 2

20:22 Semut htam Banyak

20:22 Kepiting 1

20:26 Semacam siput 1

Jumlah

Waktu Spesies Subplot 2


20:28 Laba-laba 7

20:29 Semut hitam Banyak

20:30 - 4

20:31 - 1

20:31 Berudu 1
20:32 Jangkrik 1

20:33

Waktu Spesies Subplot 3

20:43 Katak 1

20:48 Kepiting 3

20:47 Semacam siput 1

20:49 Laba-laba 1

20:46 - 2

20:47 Jangkrik 1

Jumlah 9

Waktu Spesies Subplot 4


21:00 Laba-laba 1

21:00 Serangga air 1

21:00 - 1

21:01 - 1

21:02 Ulat daun 1

jumlah 5
Waktu Spesies Subplot 5
21:57 Laba-laba 2
jumlah 2

Anda mungkin juga menyukai