JurnalMajelis Edisi 08
JurnalMajelis Edisi 08
net/publication/342352080
CITATIONS READS
0 1,504
6 authors, including:
48 PUBLICATIONS 43 CITATIONS
Kementerian Pertahanan Malaysia
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Tatang Muttaqin on 22 June 2020.
i
URGENSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SDM
DAN PENGUASAAN IPTEK
Abstrak
33
34 Edisi 08 / Agustus 2018
persen dan kelompok penduduk lanjut yang membentuk mega urban yang
usia (lansia) (usia 65+ tahun) sebesar berpotensi mendorong pengalihan
260 persen. Sementara itu, penduduk lahan pertanian, hutan, dan kawasan
usia anak (0-14 tahun) akan mengalami resapan air dan dapat menimbulkan
penurunan sebesar 6,6 persen (Proyeksi tekanan terhadap daya dukung
Penduduk Indonesia 2010-2045). Dengan lingkungan yang luar biasa. Urbanisasi
peningkatan proporsi penduduk dan migrasi harus dapat dikelola
lansia, maka struktur penduduk agar terkonsentrasinya pertumbuhan
perlahan mengalami penuaan. ekonomi pada kota-kota besar yang
Struktur penduduk tahun 2045 berdampak pada perkembangan kota
dengan usia produktif yang cukup yang tidak terkendali.
besar akan dimanfaatkan dengan baik Di sisi lain, jumlah anggota rumah
untuk mencapai tingkat produktivitas tangga akan terus menurun karena
yang optimal dan meningkatkan daya keberhasilan keluarga berencana
saing bangsa sehingga menjadi berkah sehingga jika di tahun 2000 rata-rata
(bonus demografi). jumlah anggota rumah tangga adalah
Sementara itu pertumbuhan empat orang, maka pada tahun 2011
penduduk yang tinggi menyebabkan menjadi 3,8 orang. Hal ini dapat lebih
tumbuhnya kota-kota kecil dan menjamin setiap penduduk untuk
sedang di seluruh wilayah Indonesia mendapat perlindungan sosial secara
(urbanisasi). Berdasarkan data dari adil, baik jaminan kesehatan, jaminan
UN World Urbanization Prospect, jumlah hari tua, dan jaminan pensiun, jaminan
penduduk Indonesia yang tinggal di di masa tua. Sistem jaminan sosial yang
perkotaan meningkat dari 49,9 persen menggunakan prinsip pengumpulan
pada tahun 2010 menjadi 69,1 persen pendapatan (tax collection) dan
pada tahun 2045 dengan variasi yang pengumpulan risiko (risk pooling)
tinggi semisal di tahun 2035 hampir rawan terhadap guncangan ekonomi
90 persen penduduk di Provinsi Jawa dan perubahan struktur penduduk
Barat tinggal di perkotaan, dengan sehingga mekanisme dukungan
konsentrasi kepadatan penduduk keluarga sebagai tradisi masyarakat
perkotaan yang sangat besar (76 juta) perlu terus dipertahankan.
berada di wilayah antara Kota Jakarta
dan Bandung (Proyeksi Penduduk Pendidikan
2010-2035). Hal ini berbeda dengan Dalam kurun waktu 2015-2045,
di Maluku Utara, Nusa Tenggara jumlah penduduk Indonesia usia 7-18
Timur, dan Sulawesi Barat yang tahun—sekolah dasar dan sekolah
juga mengalami urbanisasi, tetapi menengah—dan penduduk umur
penduduk yang tinggal di perdesaan 19-23 tahun—perguruan tinggi—
masih tetap dominan. bertambah banyak (Proyeksi Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang Indonesia 2010-2045) yang memerlukan
tinggi akan terjadi di kota-kota layanan pendidikan yang merata
besar dan di daerah peri urban dan berkualitas. Perubahan struktur
36 Edisi 08 / Agustus 2018
dan setiap penduduk telah memiliki di wilayah Asia Tenggara pada tahun
kemauan dan kesadaran untuk hidup 2030 penyakit kardiovaskular, kanker,
sehat didukung dengan perilaku penyakit tidak menular (PTM) lainnya
dan lingkungan yang mendukung diproyeksikan meningkat signifikan.
pola hidup sehat. Selanjutnya, sistem Angka kematian karena cedera
pencegahan dan penanggulangan diproyeksikan sedikit meningkat pada
penyakit telah mantap didukung tahun 2030. Sementara itu, penyebab
dengan penguasaan teknologi kematian karena kondisi kesehatan
kesehatan yang maju. Akses terhadap ibu, anak, dan kekurangan gizi, HIV/
pelayanan kesehatan yang bermutu AIDS, TB, malaria, dan penyakit
telah tersedia secara merata bagi menular lainnya diproyeksikan
seluruh penduduk dan di seluruh menurun (Global Health Estimates
wilayah Indonesia. WHO, 2012).
Untuk merespon secara tepat, Kondisi lingkungan, perubahan
diperlukan pemahaman dinamika sosial, ekonomi dan tatanan nilai
pembangunan kesehatan yang akan berpotensi meningkatkan
disebabkan oleh peningkatan jumlah gangguan kesehatan jiwa (stress)
penduduk dan perubahan struktur sehingga diprediksikan di tahun
penduduk (transisi demografi). 2045, prevalensi gangguan mental
Peningkatan jumlah penduduk emosional akan terus meningkat
dewasa dan lansia mendorong seiring dengan peningkatan jumlah
terjadinya transisi epidemiologi lansia. Sebagai gambaran, menurut
yaitu peningkatan penyakit tidak Riskesdas (2013), prevalensi gangguan
menular dan penyakit degeneratif, mental emosional tertinggi pada
seperti arthritis, jantung, kanker, kelompok usia diatas 75 tahun lebih
penyakit pernapasan, alzheimer, yakni sebesar 13,4 persen dan terendah
osteoporosis, diabetes, pneumonia, kelompok usia 15-34 tahun yakni
cedera karena jatuh dan akibat sebesar 5,1 persen.
kekerasan, obesitas, dan depresi. Selanjutnya, semakin menipisnya
Selanjutnya, peningkatan sosial batas negara dan perdagangan bebas
ekonomi dan pendidikan masyarakat memungkinkan mobilitas penduduk,
memungkinkan lansia akan hidup termasuk di negara-negara yang
lebih lama dan produktif. Dengan masih mempunyai prevalensi tinggi
demikian, transisi epidemiologi dan penyakit menular (transnational
perubahan pola hidup akan terus diseases) yang dapat menjadikan
mendorong peningkatan prevalensi ancaman bagi Indonesia. Globalisasi
penyakit tidak menular dan penyakit melalui pasar bebas ASEAN dan
degeneratif yang membawa dampak APEC memungkinkan terjadinya
pada perubahan pola penyakit dan mobilitas yang cukup masif sehingga
penyebab kematian penduduk. perlu diantisipasi dengan mekanisme
Berdasarkan proyeksi penyebab karantina kesehatan, pencegahan
kematian oleh WHO, di negara-negara penyakit, penanganan medis, dan
Urgensi Percepatan Pembangunan SDM dan Penguasaan Iptek 39
imigrasi. Perdagangan bebas juga produktif dan lanjut usia untuk dapat
akan membuka pintu jasa pelayanan menunjang active life.
kesehatan lintas wilayah dan lintas Perubahan iklim dapat mengubah
negara. Disinilah, peran pemerintah pola penyakit terutama penyakit
sebagai regulator dan fasilitasi menular, baik melalui modifikasi
harus diperkuat sehingga pelayanan lingkungan yang memungkinkan
sektor publik dan swasta berjalan perkembangan vektor penyakit,
sebagaimana yang diinginkan. maupun dampak langsung dari
Pemanfaatan teknologi perubahan cuaca seperti Demam
kesehatan dan bahan baku obat- Berdarah Dengue (DBD) dan
obatan termasuk tren personalized malaria. Perubahan iklim juga
medicine perlu dioptimalkan sehingga dapat menyebabkan penurunan
mampu menekan biaya diagnosis produksi pertanian akibat kenaikan
dan pelayanan kesehatan agar lebih temperatur yang berpengaruh pada
terjangkau oleh sebagian besar penurunan status gizi masyarakat.
penduduk. Di samping itu, teknologi Untuk itu, layanan kesehatan primer
pertanian akan mampu menghasilkan lewat puskesmas perlu dilakukan
tanaman pangan dan produk hewan perubahan dari fokus melaksanakan
yang kaya akan unsur gizi tertentu kegiatan yang bersifat kuratif menjadi
(biofortifikasi). Perkembangan pelayanan kesehatan yang berkualitas
teknologi memungkinkan produksi baik preventif-promotif maupun
pangan untuk disesuaikan dengan kuratif-rehabilitatif. Di samping itu,
kebutuhan gizi masing-masing ikhtiar untuk menurunkan disparitas
individu. Dengan demikian, status kesehatan menjadi keniscayaan.
perkembangan teknologi pangan akan
berdampak pada peningkatan status Kebudayaan
kesehatan dan mendorong individu
Kebudayaan sangat esensial
yang sehat, aktif, produktif, dan hidup
yang menunjukkan karakter dan
lebih lama.
kepribadian, sekaligus dapat menjadi
Indonesia saat ini dihadapkan kekuatan penggerak pembangunan.
pada masih adanya kekurangan gizi Kemajemukan adalah realitas sosial
terutama kurus (wasting) dan pendek yang perlu dikelola menjadi kekuatan
(stunting) pada balita sekaligus sekaligus modal dasar untuk menjadi
kecenderungan adanya gizi lebih negara-bangsa yang kuat dan
(obesitas). Untuk itu, percepatan unggul dengan landasan Bhinneka
perbaikan gizi dilaksanakan secara Tunggal Ika. Selanjutnya, globalisasi
terus-menerus dan berkesinambungan memberi ruang interaksi antarbangsa
dengan fokus pada periode 1.000 Hari berlangsung semakin intensif, yang
Pertama Kehidupan (HPK) yaitu didukung oleh kemajuan Iptek
sejak janin dalam kandungan sampai terutama teknologi informasi dan
anak berusia 2 tahun dan sekaligus transportasi, yang menembus batas-
menjaga status gizi penduduk usia batas negara-bangsa. Globalisasi
40 Edisi 08 / Agustus 2018
menjadi kekuatan transformatif yang Hal ini sejalan dengan prinsip sebagai
mampu mengubah pola hubungan ikhtiar memampukan manusia
antara negara-negara di dunia dalam mampu menjalani kehidupan secara
semua aspek dan dimensi. Namun, berkualitas dan bermartabat secara
globalisasi juga dapat menggerus bersama-sama (inklusif).
nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Untuk itu, bangsa Indonesia perlu Sasaran Dan Strategi Pembangunan
memperkuat jati diri dan menegaskan SDM Dan Penguasaan Iptek
identitas budaya bangsa sebagai akar
kebudayaan nasional. Kependudukan
Di sisi lain, desentralisasi yang Pembangunan kependudukan
ditandai oleh pelimpahan otoritas dilakukan dengan menekankan untuk
kekuasaan dalam administrasi membangun manusia baik manusia
pemerintahan ke pemerintah daerah sebagai insan maupun manusia
melalui kebijakan otonomi daerah, sebagai sumber daya pembangunan
termasuk proses pemilihan kepala melalui tujuh strategi pokok, yaitu:
daerah langsung berpotensi memicu (1) menyeimbangkan pertumbuhan
penguatan sentimen kedaerahan dan penduduk yang ditunjukan dengan
identitas lokal yang berafiliasi budaya TFR mencapai 2,1 atau sama dengan Net
daerah dan nilai-nilai primordial. Replacement Rate 1; (2) memanfaatkan
Untuk itui, proses sosial-budaya dan bonus demorafi dengan meningkatkan
dinamika politik lokal beratribut pendidikan dan keterampilan, serta
kedaerahan ini harus tetap dalam perluasan kesempatan kerja terutama
bingkai Negara Kesatuan Republik untuk perempuan; (3) menciptakan
Indonesia (NKRI). Gotong royong bonus demografi kedua melalui
sebagai identitas budaya bangsa, yang penyiapan lansia yang produktifyang
ditandai oleh kesediaan untuk saling mencakup pencegahan dan promosi,
berbagi dan tolong-menolong mampu long-term care, dan end-of-life care; (4)
menggerakkan kegiatan ekonomi dan mempersiapkan urbanisasi dengan
meningkatkan produktivitas nasional. pembangunan tata ruang dan wilayah
Secara khusus, keunggulan kejayaan harus yang terencana, komprehensif
masa lalu dalam bidang bahari yang dan konsisten sehingga urbanisasi
tidak hanya sebatas cara pandang dan aglomerasi dapat menciptakan
dan teknik eksplorasi kekayaan laut, nilai tambah ekonomi dengan tetap
tetapi mencakup pula budaya yang mempertahankan daya dukung
dapat menopang pembangunan lingkungan, (5) mengelola migrasi
kemaritiman. Tak kalah penting, dengan mengoptimalkan potensi
pengembangan kreativitas dan pengiriman tenaga-tenaga kerja
kebebasan menjadi salah satu nilai terampil dan terdidik yang berdaya
dalam kebudayaan yang akan menjadi saing; (6) mengelola persebaran
kekuatan penggerak pembangunan. penduduk dengan daya dukung
lingkungan, serta (7) penyempurnaan
Urgensi Percepatan Pembangunan SDM dan Penguasaan Iptek 41
DAFTAR PUSTAKA