Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ISU INSTANSI

A. Profil Diri

Nama : XXX
NIP 199802062022032006
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 06 Februari 1998
Pendidikan : S1 - Ners
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Satuan Kerja : Rumah Sakit Mata Cicendo
Unit Kerja : Poli Rawat Jalan
Sebagai Peserta Latsar : Golongan III Angkatan 2

B. Identifikasi Isue
Penulis menentukan identifikasi isu dengan cara observasi selama 3 bulan di
beberapa unit kerja Rumah Sakit Mata Cicendo, berikut ini beberapa identifikasi isu yang
telah dirumuskan :
1. Kurang efisiensi waktu tunggu pasien yang dapat berakibat pada lamanya waktu
pemeriksaan di poli rawat jalan Rumah Sakit Mata Cicendo Tahun 2022.
2. Kurang optimalnya edukasi perawatan mata pascaoperasi di ruang rawat inap dahlia
Rumah Sakit Mata Cicendo Tahun 2022
3. Belum optimalnya pelaksanaan SOP alur layanan di Rumah Sakit Mata Cicendo
Tahun 2022.

C. Pemilihan/ Penapisan Isue


Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan
(APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu :
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga
masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil
orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat
menjadi isu prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu
menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan
empat item, yaitu :
1. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak (L), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL

Tabel. Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL


No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
1. Kurang efisiensi waktu tunggu 5 4 4 4 17 3
pasien yang dapat berakibat
pada lamanya waktu
pemeriksaan di poli rawat jalan
Rumah Sakit Mata Cicendo
Tahun 2022
2. Kurang optimalnya edukasi 5 4 5 5 19 1
perawatan mata pasca operasi
di ruang rawat inap dahlia
Rumah Sakit Mata Cicendo
Tahun 2022
3. Belum optimalnya pelaksanaan 5 4 5 4 18 2
SOP alur layanan di Rumah
Sakit Mata Cicendo Tahun
2022.

Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL, dan setelah berdiskusi dengan rekan
perawat dan berkonsultasi dengan mentor, maka dipilihlah isu mengenai “ Kurang
Optimalnya Edukasi di Ruang Rawat Inap Dahlia tentang Perawatan Mata Pasca-
Operasi ”
D. Analisis Isu
1. Kondisi saat ini
Tidak adanya sarana/ruangan yang cukup khusus untuk edukasi sehingga
membuat pasien/keluarga kesulitan memahami edukasi yang diberikan karena terlalu
banyak orang di ruang edukasi serta masih banyaknya pasien dan keluarga yang
kebingungan dan bertanya tentang perawatan mata di rumah pasca-operasi.
2. Dampak jika masalah tidak diselesaikan :
Akan banyaknya pasien yang di rawat kembali dengan keluhan yang sama akibat
tidak dilakukannya perawatan mata yang tepat pasca-operasi serta akan
mengakibatkan komplikasi pada pasien yang bersangkutan
3. Kondisi yang diharapkan :
Diharapkan agar sarana edukasi dapat diperluas sehingga dapat membuat
pasien/keluarga lebih konsentrasi pada edukasi yang diberikan, tidak ada kejadian
rawat ulang pasien pasca-operasi, tidak ada kejadian pasien komplikasi pasca-operasi
akibat kurang memahami edukasi yang diberikan serta semua perawat dapat lebih
optimal dalam menyampaikan edukasi
E. Analisis Penyebab Isue

Diagram Fishbone

Surroundings
System

Tugas edukasi dibebankan pada 1


Adanya perbedaan perawat untuk edukasi pada 5-10
Pendidikan serta usia pasien/keluarga
pasien/keluarga pasien
sehingga tingkat Pelaksanaan SOP edukasi
pemahaman berbeda-beda belum terlalu optimal
Kurang optimalnya
edukasi perawatan mata
pasca operasi di ruang
rawat inap dahlia Rumah
Sakit Mata Cicendo
Tidak adanya Tahun 2022
Tidak semua perawat ruangan/sarana khusus
dapat memberikan edukasi untuk edukasi
dengan baik
Tidak adanya alat
peragakhusus untuk
edukasi pasien

Skills Suppliers
F. Gagasan Pemecahan Isue

1. RUMUSAN ISU: Kurang optimalnya edukasi perawatan mata pasca operasi di


ruang rawat inap dahlia Rumah Sakit Mata Cicendo Tahun 2022

2. PENYEBAB ISU: Tidak adanya alat peraga khusus untuk edukasi pasien

3. ALTERNATIF PEMECAHAN ISU: Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat


teratasi dan tidak menimbukan dampak yangtidak diharapkan di kemudian hari,
maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut
diantaranya :
1) Pemberian edukasi kepada beberapa pasien/keluarga dilakukan
dengan memakai alat peraga dalam bentuk lembar balik yang dijelaskan
saat pasien akan pulang ke rumah
2) Pemberian edukasi kepada beberapa pasien/keluarga dilakukan
dengan memakai alat peraga dalam bentuk video tutorial yang dapat
dilihat walaupun pasien sudah pulang kerumah
3) Pemberian edukasi kepada beberapa pasien/keluarga dilakukan
dengan memakai alat peraga dalam bentuk booklet/ leaflet yang dapat
dibaca walaupun pasien sudah pulang kerumah

4. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISUE:


Optimalisasi edukasi perawatan mata pasca operasi dengan menggunakan
alat peraga video tutorial pada pasien di ruang rawat inap dahlia Rumah Sakit
Mata Cicendo Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai