ABSTRAK
ABSTRACT
41
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 1 Juni 2011
ethanol extract of Curcuma xanthorrizha without irradiation and irradiated (5 and 10 kGy) in
mice was greater than 7500 mg/kg body weight.
Key words : acute toxicity, Curcuma xanthorrizha Roxb., ethanol extracts, irradiation,
anticancer, LD50
42
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma
xanthorrizha Roxb.) Iradiasi yang Mempunyai Aktivitas
Antikanker ISSN 1907-0322
(Ermin Katrin, dkk.)
43
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 1 Juni 2011
pengamatan yang dilakukan adalah profil D4 dan D5, minimal 20% dari populasi
perubahan bobot badan mencit. mengalami kehilangan kemampuan untuk
Kebermaknaan data yang diperoleh diolah memulihkan fisik posisi diri.
secara statistik menggunakan software SPSS Profil aktivitas farmakologik mencit
17, uji student-t dan anova. betina menunjukkan bahwa pada kelompok
kontrol dan kelompok dosis uji (yang diberi
ekstrak temulawak 0, 5 dan 10 kGy) terjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN perubahan aktivitas motorik, fenomena
straub, ptosis, retablishment, grooming,
Pembuatan Ekstrak. Ekstrak kental defekasi dan urinasi. Pada mencit betina yang
hasil ekstraksi dengan cara maserasi dalam diberi ekstrak temulawak 0 kGy terjadi
etanol diperoleh seberat 51 g (dari rimpang penurunan aktivitas motorik pada kelompok
temulawak 0 kGy), 50 g (dari simplisia kontrol setelah 60 menit pemberian CMC
temulawak 5 kGy) dan 50 g (dari simplisia Na 0,5% sedangkan penurunan aktivitas
temulawak 10 kGy). motoris pada kelompok dosis uji terjadi
Profil aktivitas farmakologik setelah setelah 30 menit pemberian dosis tunggal
pemberian dosis tunggal ekstrak etanol sediaan cair yang mengandung bahan uji.
dari rimpang temulawak. Profil aktivitas Fenomena straub terjadi hanya pada
farmakologik mencit jantan setelah kelompok dosis uji D1, sedangkan ptosis
pemberian bahan uji (0, 5 dan 10 kGy) terjadi pada kelompok dosis uji D4 dan D5,
menunjukkan bahwa pada kelompok dan retablishment hanya terjadi pada
kontrol dan kelompok dosis uji terjadi kelompok dosis uji D3 setelah 120 menit
perubahan aktivitas motorik, ptosis, pemberian sediaan.
retablishment, jalan melingkar, grooming, Pada mencit betina yang diberi ekstrak
defekasi dan urinasi. Setelah 30 menit semua temulawak 5 kGy terjadi penurunan
kelompok dosis uji yang diberi ekstrak dari aktivitas motorik pada kelompok kontrol
temulawak 0 kGy mengalami penurunan dan kelompok dosis uji D1 setelah 60 menit
aktivitas motorik jika dibandingkan pemberian CMC Na 0,5% sedangkan
kelompok kontrol, demikian juga mencit penurunan aktivitas motoris pada kelompok
jantan yang diberi ekstrak dari temulawak dosis uji D2, D3, D4, dan D5 terjadi setelah
yang diradiasi 5 dan 10 kGy hampir semua 30 menit pemberian dosis tunggal sediaan
kelompok mengalami penurunan aktivitas cair yang mengandung bahan uji. Fenomena
motorik jika dibandingkan kelompok straub terjadi hanya pada kelompok dosis uji
kontrol. D1, sedangkan ptosis terjadi pada kelompok
Efek ptosis terjadi terutama pada dosis dosis uji D3, D4 dan D5, dan retablishment
D3, D4 dan D5 yang diberi ekstrak hanya terjadi pada kelompok dosis uji D4
temulawak 0 kGy. Pada pengujian dan D5.
retablishment, pada D2, D3, D4 dan D5, Pada mencit betina yang diberi ekstrak
minimal 20% dari populasi mengalami temulawak 10 kGy juga terjadi penurunan
kehilangan kemampuan untuk memulihkan aktivitas motorik pada kelompok kontrol
fisik posisi diri (righting ability). Efek ptosis setelah 30 menit pemberian CMC Na 0,5%
terjadi terutama pada dosis D4 dan D5 yang sedangkan penurunan aktivitas motoris pada
diberi ekstrak temulawak 5 kGy. Pada kelompok dosis uji D1, D2, D3, D4, dan D5
pengujian retablishment, pada D3, D4 dan terjadi setelah 30 menit pemberian dosis
D5, minimal 20% dari populasi mengalami tunggal sediaan cair yang mengandung
kehilangan kemampuan untuk memulihkan bahan uji. Ptosis terjadi pada semua
fisik posisi diri. Pada mencit jantan yang kelompok dosis uji dan retablishment hanya
diberi ekstrak temulawak dosis 10 kGy, efek terjadi pada kelompok dosis uji D4 dan D5.
ptosis terjadi terutama pada dosis D3, D4 Dari pengamatan keseluruhan terlihat
dan D5. Pada pengujian retablishment, pada terjadi penurunan aktivitas motorik, dan
44
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma
xanthorrizha Roxb.) Iradiasi yang Mempunyai Aktivitas
Antikanker ISSN 1907-0322
(Ermin Katrin, dkk.)
pengamatan pada fenomena straub, ptosis dosis uji. Dari hasil analisis yang lebih
dan retablishment, memberikan dugaan terperinci menggunakan student t-test, secara
bahwa bahan uji baik ekstrak etanol dari keseluruhan menunjukkan tidak adanya
temulawak yang tidak dan yang diradiasi perubahan yang bermakna (p<0,05) antara
mempunyai potensi neuroleptik. Pada kedua kelompok kontrol dan kelompok dosis uji,
kelompok mencit uji (jantan dan betina), kecuali pada H7, kelompok D3 dan pada
juga tidak ada mencit yang mati setelah H11 kelompok uji D1 menunjukkan
pemberian dosis tunggal ekstrak etanol dari persentase lebih rendah dan bermakna
temulawak yang tidak dan yang diradiasi (p<0,05) jika dibandingkan terhadap
dosis 5 dan 10 kGy selama periode kenaikan bobot badan kelompok kontrol.
pengamatan. Perubahan bobot badan mencit betina
Perubahan bobot mencit yang diberi terlihat pada H2 sampai H5 menunjukkan
ekstrak etanol dari rimpang temulawak adanya perubahan bermakna, sedangkan
yang tidak dan yang diradiasi 5 dan 10 pada H6 sampai H14 menunjukkan tidak
kGy. Profil bobot badan mencit jantan dan adanya perubahan yang bermakna (p<0,05)
betina yang diberi sediaan ekstrak etanol antara kelompok kontrol dan kelompok
temulawak yang tidak diradiasi, diiradiasi 5 dosis uji. Dari hasil analisis yang lebih
kGy dan diiradiasi 10 kGy tertera masing- terperinci menggunakan student t-test, pada
masing pada Gambar 1, Gambar 2, dan H2, semua kelompok dosis uji menunjukkan
Gambar 3. Secara visual, terjadi perubahan perubahan bermakna (p<0,05) jika
bobot badan mencit jantan dan mencit dibandingkan kelompok kontrol; pada H3,
betina yang diberi ekstrak temulawak 0 kGy hanya kelompok dosis uji D5 yang
Gambar 1. Bobot badan mencit jantan (a) dan betina (b) yang telah diberi sediaan mengandung
ekstrak etanol temulawak yang tidak diradiasi gamma
45
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 1 Juni 2011
dosis uji D1, D2, dan D5 menunjukkan terlihat tidak adanya perubahan yang
perubahan bermakna (p<0,05) jika bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol
dibandingkan kelompok kontrol. dan kelompok dosis uji.
Profil bobot badan mencit jantan dan Profil bobot badan mencit jantan dan
betina yang diberi sediaan ekstrak etanol betina dapat dilihat pada Gambar 3a dan 3b.
temulawak yang diradiasi 5 kGy tertera Secara visual, ada perubahan bobot badan
pada Gambar 2. Secara visual perubahan mencit jantan antara kelompok kontrol dan
bobot badan mencit jantan antara kelompok kelompok dosis uji, terlihat bahwa
kontrol dan kelompok dosis uji tidak perubahan bobot badan kelompok uji D1,
berbeda. Namun pada mencit betina D2 dan D4 di bawah kelompok kontrol.
(Gambar 2b), terjadi perbedaan secara nyata Pada bobot badan mencit betina kelompok
Gambar 2. Bobot badan mencit jantan (a) dan betina (b) yang telah diberi sediaan mengandung
ekstrak etanol temulawak yang diradiasi gamma 5 kGy
antara bobot badan mencit betina kelompok kontrol dan kelompok dosis uji tidak ada
kontrol dan kelompok dosis uji. Dari hasil perbedaan. Dari hasil analisis statistik
analisis statistik perubahan bobot badan perubahan bobot badan mencit jantan
mencit jantan menggunakan ANOVA dan menggunakan ANOVA dan student t-test,
student t-test, secara keseluruhan terlihat tidak adanya perbedaan yang
menunjukkan tidak adanya perubahan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol
bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok dosis uji, kecuali pada H3,
dan kelompok dosis uji, kecuali pada H8, kelompok D1, D2 dan D4; pada H8,
kelompok D5 dan pada H9 kelompok uji D3 kelompok D5 dan pada H9 kelompok uji D4;
menunjukkan persentase lebih rendah dan pada H9, kelompok uji D2; pada H10,
bermakna (p<0,05) jika dibandingkan kelompok uji D2; dan pada H14, kelompok
terhadap kenaikan bobot badan kelompok uji D1 dan D3 menunjukkan persentase
kontrol. Dari hasil analisis statistik lebih rendah dan perbedaan bermakna
perubahan bobot badan mencit betina (p<0,05) jika dibandingkan terhadap
menggunakan ANOVA dan analisis yang kenaikan bobot badan kelompok kontrol.
lebih terperinci menggunakan student t-test, Dari hasil analisis statistik perubahan bobot
46
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma
xanthorrizha Roxb.) Iradiasi yang Mempunyai Aktivitas
Antikanker ISSN 1907-0322
(Ermin Katrin, dkk.)
Gambar 3. Bobot badan mencit jantan (a) dan betina (b) yang telah diberi sediaan mengandung
ekstrak etanol temulawak yang diradiasi gamma 10 kGy
badan mencit betina menggunakan ANOVA mencit jantan dan betina dapat dilihat pada
dan student t-test, secara keseluruhan terlihat Gambar 4a dan 4b. Secara visual, pada
tidak adanya perbedaan yang bermakna organ jantung mencit jantan dan betina tidak
(p<0,05) antara kelompok kontrol dan terjadi perbedaan pada kelompok kontrol
kelompok dosis uji. dan semua kelompok dosis uji, hal ini
Efek pemberian ekstrak etanol dari didukung dengan hasil analisis ANOVA dan
temulawak tanpa radiasi (0 kGy) pada student t-test. Pada organ paru-paru mencit
organ hari ke-14. Profil indeks organ jantan, secara visual, pada kelompok dosis
Gambar 4. Profil indeks organ mencit jantan (a) dan betina (b) yang telah diberi sediaan
mengandung ekstrak etanol dari temulawak tanpa radiasi (0 kGy)
47
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 1 Juni 2011
uji D1, D2, D3, dan D5 menunjukkan Pengamatan secara visual pada organ
terjadinya pembesaran organ jika jantung mencit betina menunjukkan
dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan terjadinya pembesaran organ pada kelompok
pada kelompok uji D4 terjadi pengecilan D2 dan D3. Pada organ paru terjadi
organ. Pada organ hati mencit jantan, secara pembesaran organ pada kelompok uji D1
visual, semua kelompok uji menunjukkan dan D2, dan terjadi pengecilan organ pada
pengecilan organ jika dibandingkan kelompok dosis D3, D4 dan D5. Pada
kelompok kontrol. Pada organ limpa mencit pengamatan visual organ hati, terlihat
jantan, secara visual, terjadi pembesaran bahwa terjadi pengecilan organ pada semua
organ pada kelompok uji D1dan D5, dan dosis uji jika dibandingkan kelompok
terjadi pengecilan organ pada kelompok uji kontrol, hal ini sejalan dengan pengamatan
D3 jika dibandingkan kelompok kontrol. visual organ adrenal dan ovarium, di mana
Pada organ testis, secara visual, terjadi semua kelompok dosis uji juga mengalami
pembesaran organ pada kelompok uji D1, pengecilan organ. Hal ini berbeda dengan
dan terjadi pengecilan organ pada kelompok pengamatan visual pada organ ginjal dan
uji D2 dan D4 jika dibandingkan kelompok uterus, di mana terlihat bahwa semua dosis
kontrol. Akan tetapi setelah dianalisis uji menunjukkan pembesaran organ jika
menggunakan metode ANOVA dan student t- dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan
test, hasil menunjukkan tidak adanya pada pengamatan secara visual organ limpa,
perubahan yang bermakna (p<0,05) jika terlihat hanya kelompok dosis D1 yang
dibandingkan terhadap kelompok kontrol. mengalami pengecilan organ.
Pada organ ginjal mencit jantan, secara Hasil analisis statistik indeks organ
visual, semua kelompok uji menunjukkan mencit betina menggunakan ANOVA
pembesaran organ jika dibandingkan menunjukkan tidak adanya perbedaan
kelompok kontrol, tetapi setelah dianalisis bermakna (p<0,05) pada semua organ.
menggunakan metode ANOVA dan student t- Analisis yang lebih terperinci menggunakan
test, hasil menunjukkan hanya kelompok D1 student t-test menunjukkan bahwa hampir
dan D2 yang mempunyai perbedaan yang keseluruhan pengujian tidak menunjukkan
bermakna (p<0,05) jika dibandingkan perbedaan bermakna jika dibandingkan
terhadap kelompok kontrol. Pada organ terhadap kontrol, kecuali pada organ hati
adrenal mencit jantan, secara visual, semua kelompok dosis D5 menunjukkan perbedaan
kelompok uji menunjukkan pembesaran bermakna (p<0,05) jika dibandingkan
organ jika dibandingkan kelompok kontrol, kontrol; organ uterus kelompok dosis D1,
tetapi setelah dianalisis menggunakan D3, D4 dan D5 juga menunjukkan
metode ANOVA dan student t-test, hasil perbedaan bermakna (p<0,05) jika
menunjukkan hanya kelompok D4 dan D5 dibandingkan kontrol.
yang mempunyai perbedaan yang bermakna Efek pemberian ekstrak etanol dari
(p<0,05) jika dibandingkan terhadap temulawak radiasi (5 kGy) pada organ
kelompok kontrol. Pada organ vesika hari ke-14. Profil indeks organ mencit
seminalis mencit jantan, secara visual, jantan dan betina dapat dilihat pada Gambar
hampir semua kelompok uji menunjukkan 5a dan 5b. Secara visual, pada indeks organ
pembesaran organ (kecuali D3) jika jantung dan ginjal mencit jantan semua
dibandingkan kelompok kontrol, tetapi kelompok dosis uji mengalami pembesaran
setelah dianalisis menggunakan metode jika dibandingkan kelompok kontrol. Hasil
ANOVA dan student t-test, hasil analisis menggunakan metode ANOVA
menunjukkan hanya kelompok D5 yang menunjukkan tidak ada perubahan yang
mempunyai perbedaan yang bermakna bermakna (p<0,05) jika dibandingkan
(p<0,05) jika dibandingkan terhadap terhadap kelompok kontrol, tetapi setelah
kelompok kontrol. dianalisis menggunakan student t-test,
terlihat bahwa pada indeks organ jantung
48
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma
xanthorrizha Roxb.) Iradiasi yang Mempunyai Aktivitas
Antikanker ISSN 1907-0322
(Ermin Katrin, dkk.)
kelompok dosis uji D3 dan D4 dan pada pengecilan organ. Pada indeks organ paru-
indeks organ ginjal kelompok dosis uji D4 paru terjadi pembesaran organ pada
terjadi perbedaan bermakna (p<0,05) jika kelompok uji D1 dan D2, dan terjadi
dibandingkan kelompok kontrol. pengecilan indeks organ pada kelompok
Gambar 5. Profil indeks organ mencit jantan (a) dan betina (b) yang telah diberi sediaan
mengandung ekstrak etanol dari temulawak yang diradiasi 5 kGy
Pada indeks organ paru-paru, hati, dosis D3, D4 dan D5. Pada pengamatan
limpa, dan testis, secara visual, semua visual indeks organ hati, terlihat bahwa
kelompok uji menunjukkan pengecilan terjadi pembesaran pada hampir semua
indeks organ jika dibandingkan kelompok dosis uji, kecuali pada dosis uji D3.
kontrol. Setelah dianalisis menggunakan Pengamatan visual pada organ ginjal,
metode ANOVA dan student t-test, hasil ovarium dan uterus menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa pada indeks organ semua kelompok dosis uji mengalami
tidak adanya perbedaan yang bermakna pembesaran organ jika dibandingkan
(p<0,05) jika dibandingkan terhadap kelompok kontrol, sedangkan pengamatan
kelompok kontrol. Analisis menggunakan visual pada indeks organ adrenal
ANOVA dan student t test menunjukkan menunjukkan terjadinya pengecilan organ
bahwa pada indeks organ adrenal tidak jika dibandingkan kelompok kontrol.
terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) jika Hasil analisis statistik indeks indeks
dibandingkan kelompok kontrol, tetapi pada organ mencit betina menggunakan ANOVA
indeks organ vesika terdapat perbedaan menunjukkan tidak adanya perbedaan
bermakna (p<0,05) pada kelompok uji dosis bermakna (p<0,05) pada semua organ.
D4 dan D5 jika dibandingkan kelompok Analisis yang lebih terperinci menggunakan
kontrol. student t-test menunjukkan bahwa hampir
Pengamatan secara visual pada indeks keseluruhan pengujian tidak menunjukkan
organ jantung mencit betina menunjukkan perbedaan bermakna jika dibandingkan
terjadinya pengecilan indeks organ pada terhadap kontrol, kecuali pada indeks organ
kelompok dosis uji, kecuali D5, hal ini ginjal kelompok dosis D5 menunjukkan
berbeda dengan limpa dimana hanya perbedaan bermakna (p<0,05) jika
kelompok dosis uji D5 yang mengalami dibandingkan kontrol.
49
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 1 Juni 2011
Efek pemberian ekstrak etanol dari dan student t-test, hasil menunjukkan bahwa
temulawak radiasi (10 kGy) pada organ pada organ hati, adrenal dan vesika
hari ke-14. Profil indeks organ mencit seminalis dan organ limpa tidak adanya
jantan dan betina dapat dilihat pada Gambar perbedaan yang bermakna (p<0,05) jika
6a dan 6b. Secara visual, pada indeks organ dibandingkan terhadap kelompok kontrol.
jantung, paru-paru dan ginjal mencit jantan Namun setelah dianalisis menggunakan
hampir semua kelompok dosis uji student t-test, terlihat bahwa pada indeks
Gambar 6. Profil indeks organ mencit jantan (a) dan betina (b) yang telah diberi sediaan
mengandung ekstrak etanol dari temulawak yang diradiasi 10 kGy
mengalami pembesaran jika dibandingkan organ limpa kelompok dosis uji D4 terjadi
kelompok kontrol. perbedaan bermakna (p<0,05) jika
Setelah dianalisis menggunakan dibandingkan kelompok kontrol.
metode ANOVA, hasil menunjukkan tidak Pengamatan secara visual organ
adanya perubahan yang bermakna (p<0,05) jantung dan paru-paru mencit betina
pada indeks organ jantung dan paru-paru menunjukkan perubahan jika dibandingkan
jika dibandingkan terhadap kelompok kelompok kontrol (Gambar 6b), tetapi
kontrol, tetapi setelah dianalisis setelah dianalisis menggunakan metode
menggunakan student t-test, terlihat bahwa ANOVA dan student t-test, hasil
pada indeks organ ginjal kelompok dosis uji menunjukkan bahwa pada indeks organ
D3 dan D5 terjadi perbedaan bermakna jantung dan paru-paru tidak adanya
(p<0,05) jika dibandingkan kelompok perbedaan yang bermakna (p<0,05) jika
kontrol. dibandingkan terhadap kelompok kontrol.
Pada indeks organ hati, adrenal dan Pengamatan secara visual pada indeks organ
vesika seminalis, secara visual, hampir hati, ginjal, limpa dan ovarium mencit
semua kelompok uji menunjukkan betina menunjukkan terjadinya pengecilan
pengecilan indeks organ jika dibandingkan indeks organ pada kelompok dosis uji, tetapi
kelompok kontrol. Pada indeks organ limpa setelah dianalisis menggunakan metode
dan testis, secara visual, hampir semua ANOVA dan student t-test, hasil
kelompok uji menunjukkan pembesaran menunjukkan bahwa tidak adanya
dibandingkan kelompok kontrol. Setelah perbedaan yang bermakna (p<0,05) jika
dianalisis menggunakan metode ANOVA dibandingkan terhadap kelompok kontrol.
50
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma
xanthorrizha Roxb.) Iradiasi yang Mempunyai Aktivitas
Antikanker ISSN 1907-0322
(Ermin Katrin, dkk.)
51
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 7 No. 1 Juni 2011
3. PARK, J.H., PARK, K.K., KIM M.J., 8. CHOSDU, R., Gamma radiation
HWANG, J.K., PARK, S.K., and processing on temulawak (C.
,W.Y., Cancer chemoprotective Xanthorrhiza Roxb.) and other
effects of Curcuma xanthorrhiza, Zingiberaceae, Jurnal Aplikasi
Phytother Res., 22 (5), 695-698, Isotop dan Radiasi 4 (2), 109-115
(2008). (2008).
52