Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Aditya Nuryanto S.

NIM : 171910238R

REVIEW JURNAL

JUDUL

- Uji Toksisitas Akut dan Efek Antiinflamasi Ekstrak Metanol dan Ekstrak n-Heksana Daun Pepaya
(Carica papaya L). (Jurnal 1)
- UJI TOKSISITAS AKUT YANG DIUKUR DENGAN PENENTUAN LD50 EKSTRAK ETANOL
BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus)
MENGGUNAKAN METODE THOMPSON-WEIL. (Jurnal 2)
- Acute and Subchronic Oral Toxicity Assessment of the Ethanolic Extract of the root of Oncoba spinosa
(Flacourtiaceae) in Rodents. (Jurnal 3)
- Acute, Sub-Chronic Toxicity in Wistar Rats and Cytotoxicity Studies of Hydroethanolic Root Extract of
Cassia Sieberiana DC. (Jurnal 4)

PENULIS
- Tahara Dilla Santi (jurnal 1)
- Abdul Muis Mooduto, Tety S. Tuloli, dan Moh A. Mustapa. (Jurnal 2)
- Kumar M Prasanth1, V Suba, B Ramireddy, Babu P Srinivasa. (Jurnal 3)
- BAH Fatoumata1, KANE Yaghouba, FALL Alioune Dior, CABRAL Mathilde1, TOURE Aminata1,
LAM-FAYE Absa1, DIOP Cheikh1, DIENG Serigne Ibra Mbacke, DIOUF Amadou1 and FALL
Mamadou. (Jurnal 4)

REVIEWER
- Aditya Nuryanto Saputra (171910238R) ; Universitas Setia Budi

TANGGAL
- 18-April-2020
PENDAHULUAN
Tanaman herbal mempunyai berabagai macam senyawa yang berpotensi untuk digunakan sebagai
metoda terapi suatu penyakit. Dalam jurnal ini ada 4 tanaman yang di ekstraksi dengan pelarut organik
guna menarik senyawa yang dapat berpotensi untuk memberikan efek terapi senyawa itu diantaranya :
alkaloid, steroid dan flavonoid, senyawa tersebut bias memberikan efek terapi seperti antidiabetes,
antiinflamasi, antibakteri, antifungi dsb.
Uji toksisitas akut merupakan bagian dari uji praklinik yang dirancang untuk mengukur efek
toksik suatu senyawa. Toksisitas akut mengacu pada efek toksik yang terjadi setelah pemberian oral dosis
tunggal dalam selang waktu 24 jam. Dosis Letal tengah atau LD50 adalah tolak ukur statistik setelah
pemberian dosis tunggal yang sering dipergunakan untuk menyatakan tingkatan dosis toksik sebagai data
kuantitatif. Sedangkan gejala klinis, gejala fisiologis dan mekanisme toksik sebagai data kualitatifnya
(Jenova, 2009). Semua obat yang berkasiat sebenarnya berupa racun untuk mendapatkan efek terapi maka
dari itu harus di tentukan dosisnya. Flacourtiaceae misalnya meskipun sudah sering digunakan sebagai
pengobatan antidiabetes, desentri, tumor, antiinflmasi tetapi belum ada profil keselamatan dalam
penelitianya. Seperti halnya tanaman sieberiana yang memiliki efek analgesik, antiinflamasi, antiparasit,
miorelaksan dan aktivitas antispasmodic pada ekstrak etanolnya akan tetapi pada penelitian sebelumnya
dapat diketahui memiliki aktivitas hepatotoxic pada dosis rendah
TUJUAN PENELITIAN
- Untuk membandingakan pengujian toksisitas akut pada berbagai macam tanaman yang memiliki efek
terapi antiinflamasi utamanya.
- untuk mendeteksi toksisitas intrinsik suatu zat, menentukan organ sasaran, kepekaan spesies,
memperoleh informasi bahaya setelah pemaparan suatu zat secara akut, memperoleh informasi awal yang
dapat digunakan untuk menetapkan tingkat dosis, merancang uji toksisitas selanjutnya, memperoleh nilai
LD50 suatu bahan/ sediaan, serta penentuan penggolongan bahan/ sediaan dan pelabelan.
METODE PENELITIAN
Prinsip uji toksisitas akut oral yaitu, sediaan uji dalam beberapa tingkat dosis diberikan pada
beberapa kelompok hewan uji dengan satu dosis per kelompok dalam penelitian ini ada beberapa
perbedaan varian dosis diantaranya : diberikan masing-masing ekstrak metanol daun pepaya dengan dosis
250, 500 dan 1000 mg/Kg BB. Sedangkan pada kelompok lima, enam dan tujuh diberikan masing-masing
ekstrak n-heksana daun pepaya dengan dosis 250, 500 dan 1000 mg/Kg BB. Pemberian sediaan bahan uji
dan kontrol secara oral dengan volume pemberian 1,5 ml untuk setiap 150 mg berat badan ( jurnal 1) ,
Dosis 2000 dan 5000 mg / kg sampel uji diberikan dengan menggunakan oral gavage ke tikus Grup I dan
Grup II masing-masing ( jurnal 3), dan Lima tikus betina Wistar memiliki berat 260 ± 10 g diperoleh dari
unit hewan (Laboratorium Toksikologi dari Universitas Dakar). Dosis oral tunggal ekstrak diberikan pada
5000 mg / kg untuk setiap tikus dengan jarum gavage oral (jurnal 4). Kemudian baru dilakukan
pengamatan terhadap adanya efek toksik dan kematian. Pengamatan terhadap perilaku, gejala toksik
bahkan kematian tikus dilaksanakan selama empat belas hari. Hewan yang mati selama percobaan dan
yang hidup sampai akhir percobaan diotopsi untuk dievaluasi adanya gejala-gejala toksisitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam
waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang diberikan secara oral dalam dosis tunggal, atau dosis
berulang yang diberikan dalam waktu 24 jam. Seperti yang bias kita pelajari pada jurnal menggunakan
dosis oral tunggal untuk metode uji toksisitas akut sedangkan pada jurnal 1 dan jurnal 2 diberikan dosis
secara secara bertingkat untuk setiap kelompoknya. Setilah dilakukan pengamatan selama 14 hari maka di
peroleh hasil :
- jurnal 1
Uji toksisitas akut ekstrak metanol dan n-heksana daun pepaya telah dilaksanakan pada tikus
dengan pemberian dosis sampel tunggal. Tujuan penelitian ini untuk mengamati respon perilaku (profil
farmakologi), pertambahan berat badan dan kematian selama 14 hari. Hasil uji toksisitas akut setelah
pemberian ekstrak metanol dan n-heksana daun pepaya dosis 250 mg/kgbb, 500 mg/kgbb, dan 1000
mg/kgbb pada tikus menunjukkan tidak ada yang mati dan efek toksis tidak bermakna.
- jurnal 2
Pada uji toksisitas variasi dosis yang digunakan yaitu 0,47 g/kgbb, 0,94 g/kgbb, 1,89 g/kgbb
dan 3,78 g/kgbb serta pemberian aquadest sebagai kelompok kontrol. Mencit diamati secara
individu selama 24 jam setelah pemberian ekstrak dengan melihat jumlah hewan yang mati
dan gejala toksik yang tampak. Dari hasil penelitian didapatkan mencit mati pada dosis 1,89
g/kgbb sebanyak 3 dan pada dosis 3,78 g/kgbb sebanyak 5 mencit sehingga nilai LD50
sebesar 1,75 g/kg.bb dan termasuk ke dalam kategori sedikit toksik. Pemberian bahan uji
ektrak menimbulkan gejala toksik berupa aktifitas jantung menurun, kejang-kejang, terjadi
penurunan aktifitas gerak, nafas melambat.
- jurnal 3
Dalam studi toksisitas akut, pemberian tunggal ekstrak pada dosis 2000 dan 5000mg / kg,
masing-masing, diberikan kepada tikus. Tikus diamati untuk perubahan perilaku umum,efek samping dan
mortalitas hingga 14 hari pasca perawatan. Dalam studi toksisitas akut, kedua dosis yang digunakan tidak
menyebabkan kematian atau signifikanperubahan perilaku. Analisis histologis tidak menunjukkan
perubahan morfologis dalamorgan vital utama (hati, ginjal, lambung, limpa, otak dan jantung)
diuji.Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak mungkin tidak memiliki toksisitas dosis tunggal.
ItuNilai LD50 lebih besar dari 5000 mg / kg.
- jurnal 4
Dalam studi toksisitas akut, lima perempuantikus (260 ± 10 g) masing-masing diberikan dosis
oral tunggal (5000 mg / kg)ekstrak hydroethanolic dari kulit akar C. Sieberiana dan diamati untuktanda-
tanda toksisitas akut selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akut dan subkronikstudi
toksisitas ekstrak akar hidroalkohol dari C. sieberiana lakukantidak mengakibatkan kematian di antara
hewan; tidak ada tanda-tanda toksisitas.Namun, studi histologis menunjukkan adanya nekrotik dansel-sel
inflamasi di parenkim hati dan stasis sinusoidal diakhir 28 hari.
Mengamati hasil penelitian uji toksisitas akut pada 4 jurnal tersebut bahawa hanya jurnal 2 saja
yang memberikan uji toksisitas yang positif, itupun masuk dalam kategori kecil, dikarenakan mencit mati
pada dosis 1,89 g/kgbb sebanyak 3 dan pada dosis 3,78 g/kgbb sebanyak 5 mencit sehingga nilai LD50
sebesar 1,75 g/kg.bb dan termasuk ke dalam kategori sedikit toksik.. Akan tetapi semua jurnal 3
memberikan studi histologi yang tidak bermakna karna tidak ada perubahan morfologi organ berbeda
dengan jurnal 2 dan jurnal 4 yang sudah pasti terdapat perubahan morfologi di nekrotik dan sel organnya.
KESIMPULAN
- Pada pengujian toksisitas akut ke 4 jurnal tersebut parameter dan metode yang digunakan hamper sama
akan tetapi hanya jurnal 2 ekstrak etanol yang memberikan hasil positif dikarenakan mencit mati pada
dosis 1,89 g/kgbb sebanyak 3 dan pada dosis 3,78 g/kgbb sebanyak 5 mencit sehingga nilai LD50 sebesar
1,75 g/kg.bb dan termasuk ke dalam kategori sedikit toksik.
- Secara farmakologi ektrak n-heksan daun papaya,ekstrak etanol bunga cengkeh, ekstrak etanol akar
Flacourtiaceae, dan ekstrak etanol akar Cassia Sieberiana DC relative aman dengan dosis terapi untuk
antiinflmasi. Mungkin hanya ekstrak bunga cengkeh dengan dosis 3,78 g/kgbb saja yang sedikit
memberikan efek toksik dengan nilai LD50 sebesar 1,75 g/kgbb dan dalam kategori lemah.

Anda mungkin juga menyukai