Anda di halaman 1dari 2

1. Bukti audit digunakan sebagai dasar bagi auditor dalam memberikan opini.

Bukti audit diperoleh


auditor salah satunya dari pengujian subtanstif (substantive test). Jelaskan dimaksud dengan
substantive dan berikan tiga contoh prosedur pemeriksaan substantive test!

2. Auditor Hendrian dan rekan melakukan pengujian substantif atas utang usaha di perusahaan
XYZ. Dalam melakukan pemeriksaan auditor menemukan bahwa resiko deteksi rendah atas
utang usaha rendah dan terdapat beberapa pemasok dengan nilai saldo besar terhadap
perusahaan XYZ. Ketika auditor mengumpulkan bukti audit atas urtang klien apakah auditor
memiliki tanggung jawab untuk melakukan konfirmasi utang? Dalam kondisi apa audit perlu
melakukan konfirmasi utang dan tidak perlu melakukan konfirmasi utang? Jelaskan pendapat
saudara.

3. Dalam audit atas saldo kas, auditor menemukan bahwa efek keseluruhan dari yang tidak
dicairkan adalah material dan mengindikasikan terjadinya penyimpangan atau window dressing.
Apa yang dimaksud dengan window dressing? Menurut saudara, apa yang sebaiknya auditor
lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Jawaban

1. Pengujian substantif adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji moneter (rupiah /
dollar ) yang secara langsung berpengaruh pada ketepatan saldo laporan keuangan. 3 contoh
prosedur uji subtantif

 Uji substantif atas transaksi dilakukan untuk menentukan apakah tujuan audit atas klaim
yang dibuat sehubungan dengan transaksi telah terpenuhi

 , metode analitis diperlukan selama.

 Prosedur analitis dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang
perusahaan dan industri klien untuk membantu menentukan jenis, ruang lingkup, dan
waktu operasi audit yang digunakan sebagai fase perencanaan proses penilaian risiko

 Uji terperinci atas saldo adalah metode uji yang difokuskan pada saldo akhir buku besar,
baik akun laporan laba rugi atau laporan posisi keuangan

2. bertanggung jawab, namun konfirmasi utang usaha bersifat opsional karena konfirmasi tidak
dapat memastikan bahwa utang usaha yang tidak tercatat akan teridentifikasi, dan sebagian
besar utang usaha memiliki bukti eksternal dalam bentuk faktur dan laporan penjualan bulanan.
ketika risiko deteksi rendah dan ada jumlah utang individu yang substansial atau bisnis
mengalami kesulitan untuk memenuhi komitmennya, konfirmasi utang usaha disarankan.

3. Window dressing adalah praktik mengubah laporan keuangan untuk membuat perusahaan
tampak lebih baik dari yang sebenarnya. Tindakan yang perlu dilakukan oleh auditor yaitu
 tidak meninggalkan hal–hal yang jelas karena penyelidikan atas kecurangan tidak
selamanya komplek, serta kebanyakan kecurangan meninggalkan jejak yang jelas

 Selalu memperhatikan penyimpangan yang terjadi dan tidak mencari penyelesaian yang
komplek, pendeteksian selalu dimulai dengan kasus yang paling sederhana

 Berkonsentrasi pada titik yang paling lemah dan sederhana di dalam kecurangan

 Kegiatan mendeteksi dan mencegah kecurangan bersifat routine, bukan insidentil

Anda mungkin juga menyukai